Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
Malang
1
BAB I
PEMBAHASAN
Pelaporan
Pembukuan (bookkeeping) adalah pencatatan transaksi-transaksi keuangan sebuah
perusahaan. Perusahaan diharuskan secara berkala melaporkan pendapatan, beban, dan labanya
kepada Internal Revenue Service-IRS (kantorpajakAmerikaSerikat-ed) sehingga pajak
perusahaan dapat ditentukan. Jenis Akuntansi yang ditujukan untuk pelaporan adalah akuntansi
keuangan ( financial accounting).
Akuntansi keuangan harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum (generally accepted accounting principle-GAAP) yang menjelaskan bagaimana
informasi keuangan seharusnya dilaporkan. Dewan Standart Akuntansi Keuangan (Financial
Accounting Standart Board-FASB), Security And Exchange Commission (SEC), dan IRS
membuat panduan-panduan akuntansi.
Pengendalian
Akuntansi manajerial membantu manajer mempertahankan kendali dengan meninjau
informasi keuangan, manajer dapat memonitor kinerja perorangan, divisi, dan produk. Tugas
akuntansi lain yang digunakan untuk pengendalian adalah auditing, yaitu pendataan atascatatan-
catatan yang digunakan untuk menyiapkan laporan keuangan sebuah perusahaan. Auditor
Internal adalah mengkhususkan diri dalam pengevaluasian berbagai divisi suatu bisnis untuk
memastikan bahwa mereka telah beroperasi secara efisien.
3
panduan pelaporan yang berlaku umum. Cap persetujuan seorang auditor tidak berlaku sama
sekali, tidak berkaitan dengan kinerja sebuah perusahaan.
Neraca
Semua yang dimiliki oleh sebuah perusahaan disebut aktiva (asset). Semua yang terutang
oleh sebuah perusahaan disebut kewjiban (liability). Perusahaan pada umumnya mendanai
sebagian aktivanya dengan dana pemilik, yang disebut dengan “ekuitas pemilik” (atau disebut
juga ekuitas pemegang saham). Sebangkan sebagian sisanya didanai dengan dana pinjamanm
4
yang menimbulkan terjadinya kewajiban. Hubungan ini diuraikan melalui persamaan akuntansi
dasar (basic accounting equation) berikut:
Aktiva lancar (current assets) adalah aktiva – aktiva yang dapat diubah menjadi kas
dalam waktu kurang dari satu tahun. Aktiva ini meliputi kas, sekuritas, pitang, dan persediaan.
Kas pada umumnya mencerminkan saldo rekening bank. Sekuritas adalah sekurits jangka pendek
yang mudah dijual dan cepat diubah menjadi kas jika perusahaan membutuhkan tambahan dana.
Piutag mencerminkan penjualan yang telah dilakukan tetapi pembayarannya belum diterima.
Aktiva Tetap (fixed assets) adalah aktiva yang digunakan oleh perusahaan dalam waktu
lebih dari satu tahun. Aktiva ini antaralain meliputi pabrik dan peralatan perusahaan.
Penyusutan atau Depresiasi (Depreciation) mewakili pengurangan nilai aktiva tetap untuk
mencerminkan penurunan nilai aktiva tersebut dari waktu ke waktu. Kewajiban lancar (jangka
pendek) meliputi utang usaha dan wesel bayar. Utang Usaha (account payable) mencerminkan
uang yang terutang oleh perusahaan akibat pembelian bahan baku. Wesel Bayar (notes payable)
mencerminkn pinjaman-pinjaman jangka pendek yang diterima perusahaan dari pihak kreditor
seperti misalnya bank.
Ekuitas Pemilik (owner equity) meliputi nilai/nominal (atau nilai yang dinyatakan) dari
seluruh saham biasa yang diterbitkan,tambahan modal disetor, dan saldo laba. Tambahan modal
disetor mencermikan jumlah uang yang diterima dari penerbitan saham biasa yang melebihi nilai
nominal. Saldo laba (laba ditahan) mencerminkan akumulasi laba perusahaan yang
diinvestasikan kembali ke dalam aktiva perusahaan dari pada dibagikan ke para pemegang saham
sebagai dviden. Kewajiaban dan ekuitas pemilik juga dapat dibagi-bagi untuk mengetahui dari
mana perusahaan mendapatkan sebagian besar pendanaan keuangannya.
5
Ukuran Likuiditas
Likuiditas (Liquidity) mengacu pada keampuan sebuah perusahaan untuk memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Kebanyakan ukuran liquiditas membandingkan
antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Semakin besar tingkat aktiva lancar yang
tersedia secara relatif terhadap kewajiban lancar, maka semakin besar likuiditas
perusahaan.
Rasio Lancar, membaningkan aktiva lancar dengan kewajiban lancar dalam bentuk
rasio. Dinyatakan dengan :
Rasio Cepat, tidak memasukkan persediaan sebagai bagian dari pembilang, rasio ini
menjadi lebih kecil dari dari pada rasio lancar bagi semua perusahaan yang memiliki
persediaan.
Ukuran Efisiensi
Rasio-rasio efisiensi mengukur seberapa efisien perusahaan telah mengelola aktiva-
aktivanya. Dua rasio efisiensi yang populer:
Perputaran Aktiva, Perusahaan yang memiliki aktiva yang berlebihan berarti telah
menginvestasikan modalnya dengan tidak bijaksana. Perusahaan lebih menyukai
mendukung tingkat penjualan yang tinggi dengan jumlah aktiva yang relatif rendah
sehingga artinya perusahaan dapat memanfaatkan aktiva yang telah diinvestasikan secara
efektif.
6
Ukuran Pengungkit Keuangan
Pengugkit (laverage) keuangan mencerminkan tingkat sejauh mana perusahaan
mengunakan dana pinjaman untuk mendanai aktiva-aktivanya. Perusahaan yang
meminjam sebagian besar modalnya memiliki tingkat laverage keuangan yang tinggi.
Perusahaan yang dengan tingkat laverage keuangan tinggi akan menanggung biaya
pendanaan tetap yang tinggi (beban bunga) yang harus dibayar tanpa melihat tingkat
penjualan yang dihasilkan perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini memiliki kemungkinan
lebih besar mengalami masalah dalam pelunasan utang-utangnya dan oleh sebab itu
dinggap sebagai perusahaan yang memiliki resiko tinggi.
Ukuran Profitabilitas
Ukuran Profitabilitas menunjukkan kinerja operasi perusahaan selama satu periode
tertentu. Jumlah laba yang dihasilkan oleh perusahaan dapat diukur relatif terhadap
tingkat penjualan, aktiva atau ekuitas perusahaan.
Margin Laba Bersih (net profit margin), adalah ukuran laba bersih sebagai persentase
dari penjualan.
7
ROA = Laba Bersih
Total Aktiva
Analisis rasio adalah analisis yang bermanfaat dalam mendeteksi kelebihan dan
kekurangan sbuah perusahaan. Meskipun begitu memiliki beberapa keterbatasan
antaralain.
a. Membandingkan beberapa perusahaan dengan rata-rata industri dapat sulit untuk
dilakukan karena perusahaan-perusahaan tersebut beroperasi lebih dari satu industri.
Rasio perusahaan dapat mengalami penyimpangan dari norma industri tertentu
sebagai akibat dari karakteristi industri lain dimana perusahaan beroperasi. Industri
yang digunakan sebagai tolak ukur (benchmark) untuk perbandigan juga dapat
memasukkan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam bragam bisnis lain. Hal ini
dapat mendistrsikan rata-rata rasio bagi industri tersebut.
b. Praktik-praktik akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan dapat berbeda-beda. Rasio
keuangan sebuah perusahaan dapat menyimpang dari norma karena adanya beragam
perbedaan dalam metode akuntansi dan bukannya operasi.
c. Perusahaan yang memiliki perubahan penjualan secara musiman dapat menunjukkan
penyimpangan yang besar dri norma dalam beberapa masa tertentu namun tidak pada
masa yang-masa yang lain. Namun biasanya perubahan musiman seperti ini
seharusnya tidak mendistrosikan laporan keuangan tahunan.
Untuk membantu melakukan analisis rasio, data industri dapat diperoleh dari berbagai
sumber. Berikut adalah dua sumber paling umum digunakan:
8
a. Robert Morris Associates
Buklet Annual Statemen Studies yang diterbitkan oleh Robert Morris Associates,
meberikan rasio-rasio keuangan bagi banyak industri yang berbeda. Terdapat banyak
rasio perusahaan dengan berbagai ukuran sehingga rasio-rasio sebuah perusahaan dapat
dibandingkan dengan perusahaan yang dimiliki ukuran yang serupa di industri yang
sama.
b. Dun an Bradstreet
Dun an Bradstreet memberikan rasio-rasio keuangan bagi industri-industri dan
kelompok-kelompok perusahaan yang berada di industri yang diklasifikasikan menurut
ukurannya.