You are on page 1of 24

SIGMUND FREUD

PENDIRI ALIRAN PSIKOANALISA

BIOGRAFI DAN TEORI

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 1


A. MUQADDIMAH
Disini kita ketemu salah satu pilar dari peradaban modern, ada yang bilang dia
adalah pilar terakhir dari filsafat modern namun menjadi pilar pertama dalam ilmu
psikologi. Jadi dalam Psikologi, kita punya 3 pilar utama, pertama Psikoanalisa, lalu
Behaviour dan terakhir Humanistik, dan Freud ini adalah pendirinya Psikoanalisa.
Kalau membahas teori-teorinya Freud di lingkungan pondok itu sebenarnya agak
mengerikan, makanya ini tak pilah supaya sisi mengerikannya ilang, jadi ini nanti
isinya kerangka berfikirnya Freud minus yang mengerikan itu tadi. Karena
kebanyakan yang Freud bahas itu berhubungan sama dunia bawah perut, nah ini kan
agak gak enak kalo ditulis terus dipelajari sama anak pondok. Jadi ini nanti
pembahasannya inti – inti teorinya saja, ditambah kerangka berfikirnya Freud.
Yang masih relevan hari ini itu justru kerangka berfikirnya, kalau teorinya
sendiri sebagian sudah patah, bahkan dikritisi sendiri oleh penerus aliran psikoanalisa,
walau akhirnya kritik-kritik tokoh lain justru semakin menyempurnakan aliran
psikoanalisa dan melengkapi teorinya Freud. Namun Freud ya harus tetep dibahas,
karena dia pendiri alirannya. Mubtada selalu diangkat derajatnya. Inti kerangka
berfikirnya Freud itu menyadarkan kita, bahwa ada cara berfikir modern yang
positivistik tapi digunakan untuk membahas dunia psikologisnya manusia. Inilah
yang khas dari Sigmund Freud, dan ini berbeda dengan pandangan sebelumnya.
Kalau sebelumnya anggapan dan pengetahuan manusia tentang jiwa itu berdasarkan
historis, kontekstual, nurut penjelasan kitab suci, dukun, pendeta dan macem –
macem, tapi di era Freud dia mengubah hal ini, dia menggunakan penelitian gaya
moderm untuk menjelaskan jiwa. Mari kita lihat nanti bagaimana orang modern yang
mulai menyingkirkan dunia metafisika namun berbicara masalah dunia rohani atau
jiwa yang sifatnya metafisik.
Karya lengkap Sigmund Freud ada banyak. Sudah ada versi Ebooknya. Kalau
mau membandingkan, karya lengkap Aristoteles itu yang sampai pada kita ada sekitar
3300 lembar, karya Plato ada sekitar 3400 lembar, kalau karya lengkap Sigmund Freud,
ada sekitar 5100 Lembar.

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 2


B. BIOGRAFI
Sigmund Freud, 6 Mei 1856 – 23 Sept 1939. Lahir di Austria [kerajaan
Astrohungaria], tapi meninggal di London, Inggris. Orang baik-baik, ilmuan, pinter,
dokter, awalnya dia tidak mau buka praktek, tapi kemudian dia jatuh cinta sama
seseorang. Awalnya dia suka penelitian di Laboratorium, dia tidak suka kerja
walaupun punya lisensi dokter, namun setelah suka sama orang tadi, dia akhirnya
mikir “kalau aku cuman kerja di lab, istriku tak kasih makan apa”. Kerja di lab kan
bayarannya kecil, itupun kalau yang diteliti sukses, kalau gagal juga tidak ada yang
mau bayar. Jadi akhirnya dia membuka praktek kedokteran, dari sini akhirnya dia jadi
dokter. Namun ternyata profesinya ini nanti cocok sama semangat penelitiannya, jadi
akhirnya dia bisa kerja sambil melanjutkan penelitiannya masalah kejiwaan.
Dari Freud akhirnya kita tahu bahwa ternyata jiwa (Psikis) itu lebih
berpengaruh terhadap fisik dari pada pengaruhnya fisik kepada psikis. Contoh
kalau kita sedang bête, badan rasanya juga gak enak, tapi walau kita lelah luar bisaa
badannya namun kalau sedang bahagia, ya nggak terlalu ngefek, enjoy saja kita. Diajak
jalan nggak papa walau capek kalau yang ngajak jalan menyenangkan. Ini berdasarkan
penelitiannya. Pendapat iin sebenarnya menyerang filusuf sebelumnya yakni aliran
materialismenya mark dan kawan-kawan, dengan slogan terkenalnya “Di dalam tubuh
yang sehat, terdapat jiwa yang kuat”, kalau di Freud dibalik. Fisik memang
mempengaruhi psikis tapi pengaruhnya psikis ke fisik itu lebih besar. Argumennya
adalah orang gila, orang gila itu tubuhnya sehat-sehat, tapi jiwanya ternyata
bermasalah, jadi tubuh sehat itu bukan jaminan kalau jiwanya akan kuat, kata Freud.
Menyehatkan fisik itu mudah, cukup fitness beberapa minggu nanti juga sehat, kalau
jiwa itu susah. Orang kalau sudah terkena sesuatu kejiwaannya bisa kebawa sampai
tua, maka dari itulah filsafatnya Freud difokuskan kepada jiwa, namun basisnya
penelitian. Hasil teorinya kita bahas nanti tentang dorongan-doroangan ruhaninya
manusia dan perngaruhnya terhadap fisik. Keren ya.
Balik ke biografi, Freud ini anak pertama dari 8 bersaudara, kemaren kan ada
penjelasan, ada pendapat kenapa anak pertama itu lebih cepat dewasa, lalu ibuk us
berpendapat oh nggak, anak pertama lebih lama dewasanya, trus kamu lihat aku

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 3


kemaren kalo kamu inget walau aku cuek karena sedang mikir something, nah
pendapat yang benar yang mana yang jelas nanti Sigmund Freud juga kena, karena dia
anak pertama . Pas aku presentasi perkembangan juga sedikit membahas Freud,
missal kemaren kita belajar bahwa orang yang tidak puas pada masa oral, nanti waktu
dewasa dia akan cenderung melampiaskan kepada rokok atau suka ngemut sesuatu.
Well, Freud itu perokok berat .
Dia anak dari istri ketiga, bapaknya ini sebenarnya miskin, tapi untungnya
Freud ini pinter, dia jadi andalan keluarganya, karena itu ibunya sangat sayang sama
dia. Rasa sayang ibunya ini nanti yang akhirnya memunculkan teorinya eodibus
kompleks, (nanti kita bahas), karena memang sejak kecil dia anak mama, sangat dekat
sama ibunya. Ibunya Freud ini ibu muda, dan cantik, jarak antara ayah dan ibunya
adalah 20 tahun. Freud juga orang yang setia sama istri, dan dikenal tidak suka ganti-
ganti pasangan atau kumpul kebo. Walau teorinya kebanyakan berbau gituan, tapi
kepribadiannya bisa dibilang bersih.
Freud adalah salah satu ilmuan dan filosof yang benci sama Amerika (walau dia
sendiri keturunan yahudi), walau Freud ini juga dibenci sama kalangan agamawan
karena dia atheis, maklum lah kalau masalah ginian. Freud nggak suka Amerika
karena katanya Amerika itu banyak aturan, waktu dia diundang buat ngisi acara
aturannya gak boleh ini itu akhirnya dia sumpek, dan yang paling bikin sebel adalah
dia tidak boleh merokok sembarangan. Andai dia datang ke Indonesia waktu itu pasti
dia suka, merokok kalau di Indonesia kan sudah kayak sunnatullah. Dia masyhur bisa
merokok sehari menghabiskan 20 cerutu, nggak cuman rokok, tapi cerutu yang besar
itu. Fotonya kalau dilihat dia sedang memegang cerutu. Dia perokok berat sampai
mulutnya terkena kanker, kanker ini tumbuh terus dan tiap beberapa bulan sekali dia
harus operasi buat memotong kankernya. Dia sampai ingin disuntik mati minta sama
dokternya, karena selain sudah tua juga daripada menghabiskan uang.
Karena dia Yahudi, ya dia akhirnya ngungsi dari tempat lahirnya karena
waktu itu Nazi sedang merajalela. Jadi wajar dia pindah ke Inggris dan meninggal di
sana. Namun sayang 4 saudaranya terbunuh oleh Nazi karena tidak sempat pindah.
Freud, anak dan istri selamat dari Nazi karena dibantu oleh saudaranya namanya

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 4


Napoleon. Kebanyakan filusuf, psikolog itu entah bagaimana kebanyakan keturunan
yahudi, dan Nazi itu anti yahudi. Menurutku, kalau mau belajar psikologi secara utuh,
sedikit banyak harus mengetahui sejarah perang dunia 1 dan 2.
Kemaren waktu presentasi psi perkembangan, aku kan jelasih teori-teori
humanistic tapi memakai metode psikoanalisa, dan sukses. Kan psikoanalisa itu
menggunakan masa lalu untuk menjelaskan keadaan saat ini demi kepentingan
masa depan, nah aku jelasin Humanistik kayak gitu, tak runtut kayak gitu ternyata
banyak yang faham, ibuknya sendiri sampai bilang “itu penjelasannya hirarki
kebutuhannya maslow dalem sekali, saya baru tau ternyata bisa kayak gitu” Wuh ibu
us memuji habis-habisan sampai aku di wa pribadi buat kalau beliau nggak masuk
tolong dihandel diskusinya, jadi gak enak sama anak-anak sama ibuknya juga. Cerita
lengkap jangan di sini, nanti kepanjangan. Kalau pribadi aku paling cocok memang
sama aliran humanistic, kalau ibu us beliau bilang paling cocok sama psikoanalisa. Nah
kemaren tak gabung walau sukses tapi justru akhirnya bikin galau. Udah, lanjut
langsung ke teorinya Sigmund Freud.

C. TEORI – TEORI
Sekarang membahas teori-teori besarnya Freud, apa sih yang ada di kepalanya
Freud, kita bahas yang sering dipakai di psikologi saja, namun detail.
1. Teori Tentang Hakikat Manusia

Teori Penjelasan
Manusia itu : Deterministik itu pandangan beberapa filosof bahwa
Deterministik, perilaku manusia, perbuatan dan perilaku manusia itu dikontrol
manusia ditentukan dan dikendalikan oleh sesuatu, kalau di freud ya yang
kayak di samping, kekuatan yang tidak disadari (alam
oleh kekuatan
bawah sadar dan masa lalu). Hal ini berarti manusia itu
irrasional yang tidak tidak memiliki kehendak bebas, tidak bisa memilih dan
disadari, motivasi yang menentukan apa yang mau dikerjakan, karena semua
tidak disadari, tindakan manusia sebenarnya dikendalikan oleh hal-hal
dorongan biologis yang tidak dia sadari dan hal – hal lainnya, yaitu
serta dorongan naluri dorongan biologis, naluri dll. Semua perilaku manusia
penyebabnya adalah faktor-faktor itu, kata Freud.
Misal kenapa kadang kita semangat sekali belajar
dan kadang males belajar, kalau di Freud penyebabnya
adalah faktor bawah sadar, ya tiba-tiba sreg saja pengen

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 5


belajar, atau tiba-tiba males saja buat ngapa-ngapain,
dorongan sreg dan tidak inilah salah satu faktor yang
menentukan perilaku manusia. Atau kita tiba-tiba pengen
saja makan mi ayam, nah yang membuat hal ini terjadi ya
faktor yang tidak kelihatan, kalau di freud salah satunya
adalah bawah sadar.
Pendapat inilah yang nanti dikritik oleh aliran
Humanistik, Humanistik menganggap manusia itu punya
kok pilihan, dia bisa mengendalikan pilihannya untuk
melakukan sesuatu atau tidak melakukan, yang
mengontrol perilaku manusia itu ya pilihan ini. Manusia
itu bebas kok bukan manut saja keinginan bawah sadar,
kata Humanistik.
Psikoanalisa sama humanistic ini mirip kayak kalau
di islam aliran Qodariyah dan Jabariyah, dimana yang
satu menganggap semua perbuatan manusia itu sudah
ditentukan oleh takdir tertentu, yang satunya manusia itu
berbuat karena murni kehendak sendiri, karena itu ada
hisab nanti di akhirat, dst.
Tujuan hidup Tujuan hidup versi Freud sangat gampang
manusia itu : mengejar dijelaskan, yaitu menuju hidup yang enak dan bahagia,
kesempurnaan, menghindari yang tidak enak dan tidak bahagia. Misal
kita punya pilihan antara minum air putih dan teh. Orang
mendapatkan
yang mencari kenikmatan akan lebih memilih teh, atau
kenikmatan,
kopi dll, padahal dia tahu bahwa air putih itu lebih
menghindari menyehatkan, tapi karena manusia yang dicari adalah
ketidaknikmatan keikmatan, akhirnya dia lebih memilih the atau kopi.
Sebenarnya manusia tahu kok dengan akalnya mana
yang baik bagi dia mana yang tidak, namun kadang
perilaku manusia tidak mengarah ke situ karena yang
dicari memang kenikmatan. Kadang logika dan nalarnya
kalah sama dorongan kenikmatan ini, dan dorongan ini
yang mengatur adalah alam bawah sadar tadi. Jadi belajar
jiwa dan dorongan yang tidak terlihat ini, akan menjadi
penting untuk membaca manusia, karena dorongan ini
lebih sering mengalahkan logika manusia. Karena itulah
Freud memfokuskan penelitiannya tentang faktor-faktor
pendorong ini, bawah sadar, masa lalu dll, dan dia tidak
terlalu membahas peran fikiran atau kognitif.

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 6


2. Teori Tentang Struktur Kejiwaan Manusia

Teori Struktur Kejiwaan Freud


Unsur
No Penjelasan
Kejiwaan
a Unconciousness Bagian terpenting dari jiwa manusia, berisi insting,
(Tak Sadar) dorongan, rangsangan yang dibawa sejak lahir termasuk
pengalaman – pengalaman traumatik.
Ini bagian paling penting kalau di Freud, dan sifatnya
tidak kita sadari. Isinya yaitu insting, naluri, pengalaman
nggak enak di masa lalu. Hal-hal ini sering sekali menyetir
perilaku kita namun kita tidak sadar kalo kita melakukan
sesuatu sebenarnya penyebabnya ini.
Ketika kita digalaukan dengan dua pilihan, maka
kadang kita akan lebih memilih dorongan batin kita yang
sesuai, aku sreg sama pilihan ini, nah itu yang
mempengaruhi unsur tak sadar, Dan unsur ini yang sangat
menyetir perilaku manusia, kata Freud.
Ada warung yang dekat dan nada warung yang jauh,
kadang lebih menarik warung yang jauh, kenapa begitu,
pasti ada dorongan-dorongan tertentu yang tidak dia sadari,
sehingga warung yang jauh lebih menarik, mungkin
penjaga warungnya mengingatkan dia pada penjaga
warung di kampung halamannya akhirnya lebih nyaman di
warung tadi, dan alasan ini tidak dia sadari. Struktur tak
sadar inilah yang paling mempengaruhi perbuatan manusia,
kata Freud. Tak sadar sifatnya tidak diketahui, namun
menjadi pendorong utama.
b Pre- Semula disaradi, namun kemudian tidak
conciousness diperhatikan oleh kita (cuek), seperti mimpi, lamunan,
(Pra-sadar) salah ucap, mekanisme pertahanan diri.
Dulu kita pernah menyadari suatu hal, tapi sekarang
kita cuek sama hal itu. Namun jika kita mau
menjelaskannya masih bisa, kayak lamunan, mimpi,
ngelamunin masa depan nanti bagaimana, tapi setelah kita
bangun dari lamunan, hasil lamunan tadi kita abaikan,
namun kalau diceritakan, kita masih bisa mengingatnya.
Itulah pra sadar. Beda dengan tak sadar, kadang kita tidak
tahu apa dorongan alam bawah sadar, tapi kalau pra sadar
kita bisa mengetahuinya.
Misal lagi salah ucap, jadi kita punya rahasia tertentu,
terus keceplosan misalnya. Rahasia itu ada di fikiran kita,
namun kita cuek dan menjaga agar tidak keluar. Namun jika
disuruh menjelaskan rahasia ini, atau keceplosan, maka bisa
keluar dan bisa kok kita menjelaskannya. Atau mimpi,

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 7


seharian difikir, lalu malamnya muncul di mimpi, namun
paginya kita cuek lagi dan tidak menghiraukan, nah itu
levelnya pra sadar. Kita tahu dan menyadarinya, tapi kita
cuek.
“gimana hubunganmu sama dia?” “aduh lagi
berantem” “ah mbok ya kamu itu yang rukun sama dia,
wong sudah pacaran lama gitu” nah itu kalau yang ada di
fikirannya “ah mbok ya cepet putus, cewek kayak gitu aja
ngapain kamu pertahanin, mbok ya pilih aku saja” nah ini
pra sadar, dia tahu pikiran aslinya pengen agar temennya
putus dan dia jadian sama dia, tapi dia sok cuek walau
seolah olah memberi nasihat jangan putus. Ini pra sadar.
Sadar tapi cuek.
c Conciousness Pikiran, persepsi, perasaan, ingatan, semua hal yang
(Sadar) dari kalkulasi pikiran.
Keadaan yang tampak, dan dirasakan saat ini. Contoh
kuliah nanti gimana ya kalo sudah lulus, tugasku kok belum
tak sentuh ini gimana, keuangan saat ini lagi banyak, wah
bisa makan makan nih, pakaian nanti yang pantes buat
ketemu dia apa ya dll. Ini memang kadang mengontrol
perilaku manusia, tapi sifatnya Cuma kalkulasi, penentu
terbesarnya tetap tak sadar, kata freud.
Pikiran sadar hanya membantu pikiran tak sadar
menimbang nimbang hasil untung rugi. Kalau pikiran tak
sadar tidak sreg dengan perhitungan akal sadar, ya tetep
akan ngganjel, dan akhirnya akan tetap tidak menuruti
fikiran sadar. Kalau fikiran sadar dan tak sadar cocok,
maka dorongan perilakunya akan semakin kuat.

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 8


Tambahan :
Dari asumsi ini nanti muncul teori selanjutnya yaitu Id, Ego dan Superego.
Seperti gambar di atas, alam bawah sadar itu besar pengaruhnya. Isinya
pengalaman pengalaman, keinginan terpendam, semuanya ditekan kealam bawah
sadar. Dan sifatnya pikiran bawah sadar, mereka sebenarnya ingin keluar, karena
kalau tidak keluar orang akan terganggu jiwanya. Mereka selalu ingin keluar.
Cara mereka keluar akhirnya adalah mendorong kita untuk melakukan perbuatan
sesuai keinginan mereka. Waktu kecil pengen sekali beli mainan – mainan, atau
berdandan, namun karena miskin akhirnya terpendam terus. Nanti kalau sudah
dewasa dan sukses, bisa keluar semua. “kenapa ya aku kok selalu pengen belanja
aja, suka beli pernak pernik gitu padahal aku tahu kalau aku nggak butuh, tapi
gelisah gitu kalau nggak beli”, nah itu dorongannya bawah sadar, dari masalalu
yang dipendam, keinginannya ditekan ke bawah sadar. Keinginan – keinginan
bawah sadar sifatnya selalu ingin keluar, namun dengan cara berfariasi. Bisa lewat
ngigau waktu mimpi, tapi yang paling sering dia akan langsung mengontrol
perilaku manusia, kata Freud. Dan kalau keinginan iNi tidak keluar, itu nanti yang
menyebakan kegelisahan.
“mas galau ya”, “ah nggak saya kok bisa galau” nah bisa saja dia aslinya
galau beneran, hanya saja fikiran sadarnya menekan biar tidak keluar (ini namanya
system pertahanan diri, nanti kita bahas). Kalau dia beneran galau, nanti
kegalauannya pasti akan keluar, entah lewat salah ucap, lewat mimpi, atau
menunjukkan perilaku tertentu yang mencerminkan kegalauannya. Pikiran tak
sadar pasti akan keluar suatu saat, karena sifatnya jika tidak dikeluarkan, dia akan
mengganggu kesehatan jiwa.

3. Teori Tentang Struktur Kepribadian Manusia


Ini mungkin merupakan teorinya Freud yang paling terkenal, orang
psikologi pasti kenal minimal pernah dengar masalah id, ego dan superego. Kira-
kira begini penjelasan sederhananya.

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 9


Teori Struktur Kepribadian Freud
Unsur
No Penjelasan
Kepribadian
a Id (aspek Dorongan insting dalam diri manusia. Tabiat hewani,
Biologis, yang karena hewan juga memiliki aspek ini. Kalau di humanistik,
penting dapat) id ini merupakan hirarki yang paling bawah, kebutuhan
fisik. Cara kerjanya berdasarkan aspek kenikmatan,
menghindari ketidak nikmatan, caranya adalah :
 Refleks (Bersin, berkedip dll)
 Proses primer (lapar => membayangkan makanan)
* [aku lapar, maka aku harus makan (tidak memikirkan
bagaimana cara kita dapat makan, apapun yang penting
lapar ilang)]
b Ego (Aspek Penghubung atau penengah antara hasrat heani
Psikologis, manusia dengan tuntutan akal sehat rasional dan realita
rasional) keadaan. Egolah yang bisa menundukkan aspek hewani
agar manusia bisa menjadi pribadi yang rasional. Ego
bekerja berdasarkan prinsip realitas dan logika,
menghindari ketidaknyamanan berdasarkan cara-cara yang
sesuai dengan kondisi nyata.
* [aku lapar, maka aku harus makan, tapi untuk dapat
makan, aku harus melalui prosedur, entah nanam, beli dll.
Kalau nanam maka aku perlu ini ini ini. Kalau beli, aku
butuh kerja, dapat uang, berarti caranya gini gini gini]
c Super ego Super ego adalah system moral dari kepribadian
(Aspek Sosial, manusia. System ini isinya adalah norma norma budaya,
etika) norma sosial, atau tata cara dan etika yang sudah merasuk
pada jiwa individu sesuai lingkungannya. Prinsip kerja
super ego adalah prinsip ideal/moralitas, pantas/tidak
pantas, benar/salah, susila/asusila, cocok/tidak cocok
dengan norma masyarakat.
* [aku lapar, maka perlu makan, aku juga perlu prosedur,
tapi prosedur ini gak boleh sembarangan, harus yang baik,
aku kalau cari kerja harus kerjaan yang tidak menimbulkan
masalah di masyarakat]

Tambahan :
Kepribadian manusia adalah pertarungan antara tiga unsur ini, kuat mana
pengaruhnya ya itulah nanti yang membentuk kepribadian individu. Bisaanya,
aspek Ego yang realistis inilah yang lebih mengontrol id dan superego. Id bilang
“aduh hasratku muncah, aku kayaknya pingin kawin” ego langsung menyetop “he

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 10


bentar, kamu itu masanya apa, masamu masih belajar, kondisi kejiwaan saja belum
matang, mending sabar dulu” itu egio. Atau standar yang terlalu tinggi dari super
ego, “orang yang baik itu berarti harus menguasai segala keilmuan, rajin kuliah,
aktif organisasi, kehidupan masyarakatnya baik, hafal Al Qur’an, jago filsafat,
punya penghasilan sekian M per detik, kamu harus jadi begitu” ego langsung
nyetop lagi “he mbok yang realistis, itu memang baik tapi apa ada yang mampu
kayak gitu, jalan aja pelan-pelan”, nah itu ego.
Intinya, Id itu pendorong semua perbuatan, Super ego menciptakan
standar yang baiknya bagaimana, Ego yang ngontrol keduanya agar sesuai
realitas keadaanmu. Ketiganya harus dipenuhi secara seimbang, agar fisik
seseorang sehat (id), jiwanya sehat (ego) dan hubungan sosial juga sehat (super
Ego), jika dihilangkan salah satu maka sebagai manusia dia akan bermasalah. Dari
sini kita bisa membaca kepribadian orang, jika dia yang difikirkan cuman
kebutuhan hewani, oh brati idnya lebih dominan. Kalau dia sangat rasional, oh
berarti egonya jalan. Kalau dia menjunjung tinggi moral tata karma lebih dari
apapun, oh berarti superegonya dominan. Dan ketika kita tahu bagian mana yang
dominan pada diri seseorang, nanti kita akan bisa menghadapinya dengan cara
yang pas. Pembahasannya nanti di teori selanjutnya.
Kalau dari perkembangannya, yang pertama muncul itu id, lalu ego dan
yang terakhir superego. Misalnya bayi, rasionalitas dan moralitasnya belum ada,
dia hanya punya Id. Karena itu apa saja yang dia inginkan akan dia lakukan, kalau
tidak bisa, dia akan nangis. Mau makan ya makan saja, kalau tidak bisa, nangis,
simple. Dia mau pipis ya langsung pipis saja, butuhnya dia nyaman. Belum bisa
mikir panjang. Tapi orang juga sudah maklum, namanya bayi pasti akalnya belum
jangkep. Nanti setelah masa anak-anak, mulai bisa berfikir dan rasional, namun
moral etikanya bisaanya belum terlalu. Fikirannya baru berjalan, tapi nilai etika
masih belum, karena moral dan etika tidak bisa diajarkan secara cepat, sementyara
dia baru bisa mikir saja juga belum lama, nilai etika itu belajarnya lama, dan harus
dikawal terus, agar super egonya matang, kata Freud.

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 11


Ada table simple, tak masukin sini saja biar lengkap pembahasannya,
tabelnya seperti ini :
Sopir Kepribadian Akibatnya
Jika yang dominan Tindakannya bersifat promotif (mengejar hasil yang
adalah Id seketika bisa dirasakan manfaatnya), impulsif (dia
berperilaku tergantung stimulus) dan agresif (bersikap
merusak karena tidak memikirkan jangka panjang)
Contoh : bayi yang pipis sembarangan, dia anunya ngganjel,
nggak nyaman, pengen nyaman, pipis deh gak mikir
panjang.
Jika yang dominan Bertindak dengan cara realistis, rasional dan logis. Bisaanya
adalah Ego tindakan yang dilakukan mengejar hasil jangka panjang.
Contoh : walau kita bisa saja makan apel langsung, tapi
kadang diolah menjadi jus biar bisa diawetka dan dimimum
besok-besok.
Jika yang dominan Mengejar hal-hal yang moralis, sempurna walau kadang
adalah Superego tidak rasional. Yang dikejar adalah standar tertentu.
Contoh : aku ingin menikah sama gadis yang cantik, putih,
pinter, hafal Qur’an, pengertian, kaya, anaknya kiyai, setia,
tutur kata halus, lulusan S3, dan punya penghasilah tetap,
karena itu pasti akan baik. (walau akhirnya jomblo sampai
tua kalau Egonya tidak segera menyetir)
Jika ketiganya Inilah kepribadian yang sehat.
memiliki porsi yang
seimbang dan sesuai
keadaan
Bayangkan bila seseorang akal atau Egonya jelek, IQ nya rendah, tidak bisa berfikir
logis, bagaimana cara dia mengontrol Id dan Superegonya?

4. Teori Tentang Insting Manusia

Teori Insting Manusia


Insting
No Penjelasan
Manusia
a Insting Hidup / Walau namanya seksual, namun sebenarnya bukan
eros / seksual / hanya meliputi dorongan seksual, tapi lebih ke dorongan
positif hidup, segalah hal yang mendatangkan kenikmatan (kasih
ibu, hubungan dengan tuhan, cinta diri atau narcism,
makan, tidur dll).
b Insting mati / Kecenderungan manusia untuk berperilaku agresif
Thanatos / dan destruktif (menghancurkan). Insting thanatos inilah
Agresi / negatif nanti yang mendorong di balik lahirnya perang,
pembunuhan, kekejaman, penyiksaan, sarkasme dll.

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 12


Tambahan :
Beberapa orang menafsirkan teori insting ini adalah bagian dari Id. Jadi di
dalam id, isinya ada dua, yaitu insting hidup dan insting mati, eros dan thanatos.
Thanatos itu dewa mitologi Yunani yang artinya dewa kematian. Ada cerita dulu
Herkules mau diambil nyawanya, dia tidak suka. Akhirnya herkules bertarung
melawan dewa ini, dan Hercules menang. Akhirnya Thanatos dipenjara sama
Herkules. Alhasil, di dunia tidak ada orang yang mati, karena dewa kematiannya
dipenjara. Akhirnya, dewa perang bingung, ini orang banyak yang perang tapi gak
ada yang mati, mbulet akhirnya dunia. Akhirnya dewa perang ini nyari Thanatos,
dibebaskan baru setelah itu orang mulai mati lagi. Mitos.
Manusia secara fitrah punya dua insting ini, jadi jangan heran kalau ada
orang-orang atau kelompok yang sukanya perang. Itu sudah bawaannya manusia,
kata Freud. Teorinya Freud kan mulai berkembang dan pas waktu itu memang ada
event besar berupa perang dunia 1. Manusia punya insting merusak jangan salah.
Kalau diaplikasikan dalam dunia kita mungkin ketika Idul Adha, kalau kita tidak
punya insting Thanatos kita gak akan tega menyembelih sapi atau kambing, tapi
nyatanya malah disate dan dimakan, berarti kita punya insting destruktif juga. Nah
tugas manusia, karena insting ini adalah bagian dari Id, Ego harus mengontrolnya.
Ego atau akal harus mengontrol insting ini agar tetap seimbang, jangan terlalu
merusak, tapi juga jangan terlalu tidak merusak, nanti merobek kertas buat ujian
saja nggak tega, kan susah, dokter itu kadang harus mengamputasi demi
kebaikan, memang kayaknya kejam tapi kalau nggak dipotong justru bahaya, tidak
memotong karena kasihan justru salah, dia harus memotong dengan alasan-alasan
rasional demi kebaikan pasien, dan inilah tugas Ego, kata Freud. Eros dan Thanatos,
keduanya harus proporsional.
Sama kayak rokok, Freud pernah ditanya soal rokok, “bukankah merokok itu
bahaya, tapi kenapa kamu kok merokok?” Freud jawab “kadang rokok itu ya
rokok”, kayaknya dia tahu juga sebenarnya rokok itu kayak apa, tapi yo alah ndak
usah difikir dalem-dalem. Susah ya.

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 13


5. Teori Tentang Tahap Perkembangan

Teori Tahap Perkembangan Manusia


No Tahapan Penjelasan
a Infantil Oral (0 - 2)  Kepuasan ada pada bibir dan mulut, suka
(0-5 tahun) menggigit, mengemut, memasukkan ke dalam
mulut apa saja walaupun tidak lapar.
 Jika masa ini sukses dipenuhi, maka dewasanya
akan membentuk pribadi yang suka
mengumpulkan sesuatu, entah mengumpulkan
ilmu pengetahuan, mengumpulkan harta, dll.
 Jika terjadi kurang puas dalam masa ini, maka
akan membentuk pribadi senang makan, suka
menggigiti kuku, perokok, cerewet, suka
menggunjing orang lain, suka berdebat dan
mengkritik orang, suka menuntut, gampang
tertipu dll.
Anal (2 - 3)  Kepuasan berada di anal atau rectum, saat
menahan atau mengeluarkan feses (kotoran).
Vase yang mengajari anak tentang menahan
diri. Masa sebelumnya kalau ingin poop ya
langsung poop, pengen pipis langsung pipis,
tapi fase ini, individu mulai belajar artinya
menahan diri.
 Jika masa ini terlewati sukses, orang nantinya
akan cenderung mudah menahan diri untuk
tidak buru-buru melakukan tindakan.
 Jika terjadi kurang puas pada masa ini, maka
akan membentuk pribadi yang susah menahan
diri (kemarahan, keinginan, hasrat dll),
gampang bosan,
Phalic (3 - 5)  Ini adalah kebalikan dari anal, kepuasan berada
pada apa yang ada di lawannya anal, ya itulah.
Mulai kenal perbedaan kelamin, jatuh cinta
dengan orang tua dengan jenis kelamin
berbeda. Pendidikan seksual harus dijelaskan
secara jelas pada masa ini, (kamu cowok,
cowok itu harus seperti ini, pakaian, cara
berjalan, mainannya dll, dan sebaliknya),
belajar fase reproduksi.
 Jika masa ini sukses, maka dia tidak akan
bingung dengan identitas seksualnya, dan jatuh
cinta terhadap lawan jenis (normal).
 Jika masa ini bermasalah, bisaanya akan
membentuk kepribadian cemburu pada lawan

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 14


jenis (misal “enak ya jadi cewek, bisa cipika
cipiki sama temen, kalo cowok dikira homo”),
problem orientasi seksual (homo atau lesbian,
LGBT), permusuhan pada orang tua sejenis,
bahkan karena masa ini adalah masa belajar
bereproduksi, jika bermasalah pada fase ini
maka dia tidak akan terlalu berhasrat atau tidak
terlalu tertarik untuk bereproduksi, karena itu
dia tidak tertarik sama lawan jenis, tapi butuh
begituan, akhirnya pelampiasannya ke sesama
jenis.
b Laten (6 - 12 tahun)  Di sini ego mulai terbentuk, fikiran dan logika
mulai jalan walau masih tahap awal. Karena
itu, kepuasannya pindah. Dari yang awalnya di
kelamin, karena muncul alat baru berupa akal
yang mulai terbentuk, dia ganti ke sini,
kepuasan individu berpindah pada kebutuhan
untuk berfikir, mengetahui banyak hal,
intelektual, hubungan sosial, rasa penasaran,
ketrampilan, menjalin pertemanan dll.
Makanya wajar jika di usia ini anak banyak
sekali tanya dan banyak mencoba hal-hal aneh-
aneh. Tujuannya untuk memenuhi kehausan
fikirannya yang baru saja terbentuk, haus akan
hal baru.
 Di masa ini, jika fikiran yang haus ini diberi
minum dengan minuman yang baik, diberi
informasi yang positif, maka kedepannya juga
akan baik, begitu juga sebaliknya. Informasi
yang masuk pada masa ini cenderung akan
selalu diingat dan dibawa sampai dewasa.
c Genital (>12 tahun)  Masa ini seseorang mulai “kenal” lawan jenis.
Di usia ini alat kelamin mulai matang, akhirnya
dia mulai tertarik pada lawan jenis, mulai
kenalpacaran, mulai tau mana yang cakep
mana yang tidak, selain perubahan fisik yang
mulai matang, Ego atau logikanya dia juga
mulai matang. Disinilah super ego mulai
terbentuk. Mulai sadar tenang etika, mulai
malu kalau mandi telanjang di sungai, mulai
malu kalau bajunya nggak pantes dll.
 Di masa ini, fisik yang berubah serta keadaan
Ego yang berubah ditambah mulai
terbentuknya superego, 3 perubahan terjadi
sekalugus, akan membuat jiwa individu seperti

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 15


“kebingungan”. Oh iya ya ternyata hidup ini
nggak simple, semua ada aturannya. Tujuan
hidup ini apa ya, tuhan itu kayak apa sih,
macem-macem. 3 perubahan yang ndadak dan
sekaligus ini akan membuat jiwanya galau,
kaget dengan perubahan yang ada. Saat inilah
pembimbingan diperlukan. Mulai diajari etika,
mulai diarahkan tujuan hidup, dan aspek-
aspeknya.
 Dengan kegalauannya, jika tidak ada yang
membimbing, maka dia akan mencari
“pembimbingnya” sendiri. Bisaanya temannya,
kelompoknya atau yang lainnya. Kalau dia
ketemu anak punk, dan mereka mengajarinya
“hidup itu memang susah bro, kayak dijalan,
yang penting itu setia kawan, bla bla..” maka
dia jadi seperti itu. Dia butuh pembimbing dan
yang ada saat itu anak punk ini, yasudah dia
akan ikut mereka. Identitas individu di vase ini
akan ditentukan oleh “siapa yang mengajarinya
realita, makna dan tujuan hidup”.

Tambahan :
Kunci dari sehat atau tidaknya psikis manusia di masa dewasanya itu ada di
fase Infantil (3 masa awal). Kalau fase ini sehat, maka seterusnya akan berpeluang
besar menjadi sehat, kalau masa ini ada gangguan, kemungkinan besar nanti
masa selanjutnya juga akan muncul gangguan pada level tertentu. Di usia ini jika
sering lihat orang tuanya tawuran makan akan berpengaruh dewasanya nanti,
entah apa yang terjadi, jika sering lihat orang tuanya bangun siang maka juga akan
memberntuk karakter mirip seperti itu. Jika masa ini tidak bahagia, bisaanya waktu
dewasa juga akan cenderung “murung”. Dan inilah nanti yang menjadi dasar dari
terapi versi psikoanalisa. Jadi jika orang dewasa mengalami gangguan pada
psikisnya, dia harus ditelusuri masa lalunya, mungkin ada timbunan perasaan atau
ingatan yang tidak mengenakkan dan terpendam, nah ini harus dibersihkan dan
dikeluarkan, biar tidak “murung” lagi, kata Freud. Masa infantile inilah masa
penentu. Masa selanjutnya individu sudah mulai bisa mikir, kalau ini sudah dia
sendiri ang menentukan, pencarian jati diri dan lain lain.

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 16


6. Teori Tentang Kecemasan
Konflik batin yang terjadi antara Id, Ego dan Superego, inilah yang nanti
kadang menimbulkan masalah bagi jiwa manusia. Ada konflik dan ketegangan-
ketegangan 3 hal tadi, itulah yang nantinya melahirkan kecemasan. Dan kecemasan
inilah yang nantinya memaksa individu untuk berbuat sesuatu. Konflik itu
sebenarnya dinamika manusia. Kalau tidak ada yang namanya konflik, manusia
tidak akan berkembang. Missal jepang konflik sama china, karena takut akhirnya
mereka menguatkan militer dan ilmu pengetahuannya, biar siap kalau sewaktu-
waktu diserang china, china juga demikian, lihat jepang semangat luar bisaa buat
perang, dia akhirnya juga serius ngurus pasukan dan keilmuan biar tidak kalah
sama jepang, nah itu konflik. Ada dua gus konflik rebutan jadi kiai pengganti,
akhirnya yang satu minggat, karena yang amanya gus, walau minggat ya akhirnya
mendirikan masjid sendiri, lama kelamaan punya santri dan akhirnya mendirikan
pondok sendiri. Gara-gara konflik, pondoknya sekarang jadi dua. Kalaunggak ada
konflik dan jatuh bom atomdi jepang, Indonesia tidak akan merdeka dan tidak akan
maju kayak sekarang. Setelah ada konflik pasti ada perkembangan, setelah
kesulitan pasti ada kemudahan.
Sama halnya dengan jiwa manusia, jiwa manusia jadi maju juga karena
konflik seperti ini, hanya saja pelaku konfliknya jiwa adalah Id, Ego dan
Superego.

Teori Kecemasan Manusia


Jenis
No Penjelasan
Kecemasan
a Kecemasan Rasa takut dengan bahaya yang dari luar. Ini gampang
Realita penjelasannya. Takut sama singa, takut dengan hantu, takut
dengan ular dll. Solusinya juga gampang, hindari saja hal
itu. Hindari ketemu sama singa, hindari tempat berhantu,
hindari ketemu sama ular. Kecemasan realita, takut dengan
bahaya dari luar.
b Kecemasan Takut Id dan Egonya keluar jalur. Sebenarnya tidak bahaya
Neurotik masalahnya, tapi kita menjadi cemas karena konflik yang
terjadi antara Id dan Ego. Contoh, Id bilang “aku pengen
makan yang banyak”, ego menghalangi “heh jangan, nanti
kalau kamu gendut pacarmu nggak saying lo”. Sebenarnya
“makan lalu jadi gendut” itu bukan bahaya, tapi kita
Psikoanalisa - Sigmund Freud | 17
menjadi takut dan cemas karena tujuan Id dan Ego kita
beda, akhirnya galau. Jika konflik ini sering terjadi dan kita
pendam terus dan tidak segera diselaraskan, bisa-bisa orang
akan stress dan gila. “ Id bilang “aku butuh untuk menikah,
sudah nggak tahan, usia juga sudah cukup”, Ego bilang
“yang jelas aja, kuliah aja gak karuan, bikin makalah aja
kopas, mau ngasih makan anak istri apa”, wah kalau ini
ditekan terus dan tidak segera diselaraskan entah id yang
menyesuaikan ego atau sebaliknya, bisa stress. Orang stress
galau bahkan sakit jiwa, bisaanya penyebabnya adalah
konflik yang terlalu sering antara Id dan Ego.
c Kecemasan Kalau ini levelnya adalah super ego. Orang yang
Moral superegonya jalan, atau nuraninya berkembang, akan
cenderung cemas dan merasa bersalah bila dia melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan norma moral. “ibuk
aku butuh uang buat beli buku, dikirimi ya”, padahal
akhirnya dibuat untukmakan-makan, nah nanti pada
akhirnya dia akan timbul kecemasan tersendiri dan merasa
bersalah. Bisaanya orang selalu istiqomah baca Al Qur’an
habis maghrib misalnya, sehari saja dia tidak baca, wah itu
dia akan merasa cemas, superegonya main, dia merasa aduh
ini nggak baik ini, istiqomahnya putus, dan macem-macem.
Ketiga hal inilah yang nanti sering menjadi sumber masalah, suber kecemasan dan
rasa takut yang tidak diketahui oleh individu.

7. Teori Defense Mechanism manusia


Manusia, untuk mengatasi konflik yang ada di dalam Id Ego dan Superego,
untuk mengatasi kecemasan yang ada, mereka memiliki system pertahanan diri,
Defense Mechanism. Cara mengatasi stress diri kita agar walau sebenarnya kita
salah, kita tetap merasa benar, akhirnya jiwa kita tidak terlalu stress. Melindungi
diri dari kecemasan berlebih, dan defense mechanism ini sifatnya sadar.

Defense Mechanism Manusia


Insting
No Penjelasan
Manusia
a Represi  Menekan biar konflik perasaan tidak kelihatan.
 Contoh kamu suka sama teman sekelas, tapi dia sudah
punya pacar, maka fikiranmu “sudahlah, dia sudah
punya pacar, nggak boleh, nanti pacarnya malah marah,
kamu dosa bisa-bisa”
 Contoh kamu pengen gak masuk kelas, akhirnya buat
surat izin sakit padahal tidak sakit, fikiranmu akhirnya

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 18


bilang “semoga tidak ketahuan, jangan sampai
ketahuan”, nah ini represi, ditekan agar jangan sampai
keluar. Ditekan ini akhirnya menuju alam bawah sadar,
dia tidak hilang. Dan yang namanya bawah sadar, dia
akan mengontrol perilakumu. Misal pas ketemu dosen
yang dibohongi tadi akhirnya jadi salah tingkah, ada
perasaan bersalah dll, karena memang tidak hilang,
ditekan tok ke alam bawah sadar. Efektif tapi hanya
sementara.
b Reaction  Menunjukkan perilaku yang sebaliknya dengan
Formation perasaan sebenarnya.
 Contoh kamu suka seseorang, trus nembak, ternyata
ditolak. Akhirnya kamu sedih dan galau. Kemudian ada
orang yang Tanya, “eh apa bener kamu suka sama dia?”
lalu kamu jawab “ah nggak, cowok kayak gitu aja
kenapa, bisaa aja”. Nah menunjukkan sifat sebaliknya.
Tujuannya biar tidak terlalu stress.
 Contoh nilaimu jelek, kamu susah minta ampun, lalu
ditanya temen “loh kok nilaimu jelek, ada apa?” kamu
jawab “ah apa sih artinya nilai, nilai itu tidak
menunjukkan masa depan”. Perilaku yang ditampakkan
adalah sebaliknya, padahal sebelumnya galau beneran.
 Pacar ngasih makanan bikinannya sendiri, setelah
dicoba, rasanya seperti daun pepaya, ada sepet dan
hambar gimana gitu, pas dia Tanya, “eh enak nggak”,
kamu jawab “oh enak, sering sering bikin yang kayak
gini, aku suka kok” .
 Bisa buat baca pikiran, umpama ada 3 temen, yang dua
bicara sama kita santai, yang satunya keliatan kaku, sok
cuek, bisaanya justru dia yang paling perhatian sama
kita, bahkan suka. Dia hanya sedang melakukan reaction
formation, mekanisme pertahanan diri biar tidak
ketahuan dengan cara berperilaku sebaliknya.
c Displacement  Mengarahkan dorongan kepada obyek yang lebih
lemah.
 Contoh waktu kerja dimarahi sama bos, karena dia bos,
akhirnya tidak bisa dibantah, pelampiasannya akhirnya
dia marah genti pada bawahan, satpam misal atau
tukang masak, anak dll. Melampiaskan ganjelan hati tapi
kepada yang lebih bawah dari kita.
 Sandal di pondok dighasab, kita ngamuk, tapi tidak bisa
melampiaskan karena kita tidak tahu siapa yang
menggoshob, akhirnya kita ghosop genti sandal orang
lain, mumpung tidak ketahuan, bukan kita sih, aku
nggak pernah ghasab .
Psikoanalisa - Sigmund Freud | 19
d Fiksasi  Memilih untuk berada pada kondisi nyaman karena
merasa cemas untuk melangkah ke tahap selanjutnya.
 Contoh “sebaiknya kamu itu belajar bahasa inggris, siapa
tahu bisa dapat beasiswa keluar negri kan bisa siap”, “ah
ndak usah, kenapa juga, gini saja sudah enak kok, aku
nggak perlu aneh-aneh”. Dia sebenarnya cemas atau
takut dengan keadaan itu, kalau belajar bhs inggrs kan
akhirnya dia pusing, kudu serius, tidak bisa santai, nah
dia khawatir dengan hal ini akhirnya lebih memilih
berada di zona nyaman.
 Dalam kasus tertentu berada di zona nyaman ini menjadi
buruk, missal jika masalahnya adalah pendidikan, dia
tidak akan berkembang kalau menerapkan zona
nyaman, namun pada kasus lain bisa menjadi baik, misal
jika masalahnya adalah rumah tangga, iyolah mosok
selalu nyari yang baru.
e Regresi  Kembali ke tahap perkembangan sebelumnya.
 Contoh setelah nembak dan ditolak, akhirnya “ah enak
dulu sebelum nembak, masih bisa bercanda sama dia,
sekarang jadi bimbang, ketemu aja malu” atau setelah
beberapa bulan kuliah “oh ternyata kuliah cuman gini
aja, mending di pondok dulu, damai ayem”, nah ini
kembali. “jadi dewasa itu sumpek, kudu tanggung jawab
ginian lah, social juga mbulet, ah enak jadi anak-anak,
yok nanti kalau hujan kita hujan-hujanan kayak dulu,
sedikit ngurangi stress, nah ini regresi.
 Kalau mekanisme sebelumnya itu diam di tempat, kalau
ini nggak sekedar diam, tapi malah balik ke pemikiran
awal. Ia dia keluar dari zona nyamannya saat ini, tapi
keluarnya justru kembali ke belakang, ke tahap
sebelumnya.
f Proyeksi  Kecemasan atau kesalahan yang ada dalam diri sendiri,
namun dilempar pada objek lain sehingga seolah-olah
objek tadilah yang menyebabkan individu tadi
menjadi cemas.
 Contoh cowok melihat cewek pakai rok mini,
“astaghfirullah”, lalu temannya Tanya “kamu nggak
tahan ya lihat itu?”, akhirnya dia jawab, “cewek itu lo
kok pakai pakaian yang kayak gitu, bikin nafsu laki-laki
muncul saja, gak boleh itu”. Masalah sebenarnya ada
pada dia (cowok) yang tidak bisa menahan nafsu, namun
dilempar dan menyalahkan kepada objek lain (cewek),
sehingga seolah-olah cewek tadilah yang membuat nafsu
cowok tadi bergejolak.
 selalu orang lain yang salah, walaupun sebenarnya

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 20


masalahnya ada pada dia. Pas dosen menjelaskan,
kemudia ada mahasiswa yang Tanya, dosen tidak tahu
jawabannya, akhirnya dia bilang “pertanyaan itu yang
mutu dikit dong, masak mahasiswa tribakti tanyanya
gitu, mbok ya jangan cerewet, pelajari dulu teorinya
sebelum Tanya, jadi kelihatan kan kalau tidak belajar”
(padahal aslinya dosen gak bisa jawab), nah ini Proyeksi.
 Kamu nyontek temenmu ya? “oh ndak pak, itu dia aja
yang lembarnya terlalu terbuka, akhirnya gak sengaja
terlihat”. Masalah ada pada individu, tapi dilempar ke
objek lain biar keadaan sebenarnya (masalah tadi) tidak
ketahuan.
g Intrijection  Kebalikan yang atas, sesuatu yang ada pada orang lain,
tapi dialihkan kepada diri sendiri. (keren ya Freud ini
kalo bikin teori)
 Contoh “kamu itu sebagai mahasiswa jangan pacaran
terus, belajar” “ah yang lain juga banyak yang pacaran
kok”. Atau “nduk, kalau makan itu pelan-pelan, jangan
buru-buru” “ah ibuk sendiri makannya aja cepet gitu”.
 Bedanya dengan yang sebelumnya, kalau yang
sebelumnya dia tidak mengakui kesalahan, kalau
Intrijection ini, dia mengakui kesalahannya, tapi alasan
dia melakukan hal itu adalah karena ikut-ikut orang lain,
sehingga dia tidak bisa disalahkan, karena jika dia
disalahkan, otomatis orang lain juga jadi salah.
h Sublimation  Mengalihkan suatu keinginan kepada keinginan lain
yang lebih bermanfaat.
 Contoh orang sebel minta ampun, pengen menghajar
orang, akhirnya dialihkan buat nebang pohon, ambil
kapak, bacok-bacok pohon, dipotongi kecil-kecil buat
kayu bakar. Nah ini sublimasi. Pengalihan biar tidak
terpendam perasaannya, biar tidak stress.
 Halau hadis ada yang khas, anak muda harus menikah,
kalau belum bisa maka puasalah. Puasa ini sublimasi,
pengalihan.
i Rasionalisasi  Menggunakan alasan rasional untuk membenarkan
perilaku.
 Contoh “loh kamu kok nyontek”, “ah bukan gitu pak,
nyontek ini tujuannya birrul walidain pak, kan kalo
nyontek lulusnya cepet, kan orang tua jadi senang kalau
nilai saya bagus dan lulus cepet, biaya juga jadi nggak
mahal, nanti juga mereka tidak malu pak karena ternyata
anaknya di kampus nilainya bagus, gitu pak, masak
birrulwalidain gak boleh pak” . Contoh lain banyak lah
bisa dibayangkan sendiri.
Psikoanalisa - Sigmund Freud | 21
8. Teori Besar Psikoanalisa
Dari semua hal di atas, bentrok-bentrok antara Id, Ego, Superego, keseringan
memakai Defense Mechanism secara keliru, mereka semua akan membuat alam
bawah sadarmu numpuk nggak karuan. Tumpukan fikiran-fikiran bawah sadar
inilah yang membuat jiwa manusia sakit, tumpukan inilah yang bikin manusia
stress, Freud kemudian menawarkan cara untuk menyelesaikannya. Solusinya
adalah keluarkan semua fikiran ini, keluarkan semua emosi itu, keluarkan
semuanya dari alam bawah sadar menuju kesadaran agar dia tidak menyetir
hudupmu, agar tidak menyetir perilakumu (Katarsis/ngobrol yang
menyembuhkan/curhat). Setelah curhat, setelah nangis, setelah jujur sama dia jadi
plong, jadi plong karena tekanan-tekanan yang dialami dia keluarkan, nah ini
katarsis. Teori ini jadi ciri khasnya Psikoanalisa, orang kalau membahas hal ini
pasti ngarahnya justru ke aliran psikoanalisanya, bukan Freudnya, walau dasarnya
sebenarnya dari Freud. Di sini, Psikoanalisa menawarkan 4 metode untuk
mengeluarkan fikiran –fikiran bermasalah ini, yaitu :

Metode Penyembuhan (Psikoanalisis)


No Metode Penjelasan
a Asosiasi Bebas Menggali pengalaman masa lampau, pengalaman yang
mengesankan, pengalaman yang orang lain gak boleh tahu,
nah gali ini semua. Kalau ini, pokok keluarkan semuanya,
omongin semua masalahmu. Keluarkan semua uneg-uneg,
rahasia, konflik-konflik yang kamu sembunyikan, semuanya
keluarkan sampai habis, tak dengerin, nah ini asosiasi
bebas. Menggali pengalaman gak enak masalalu.
b Tafsir Mimpi Mimpi itu, kalau di Freud, sebenarnya merupakan pesan
atau kode dari alam bawah sadar yang disampaikan ke
fikiran sadar. Mimpi juga merupakan keinginanmu yang
selalu kamu fikirkan, karena tidak kesampaian, akhirnya
muncul di mimpi. Contoh tiap hari kamu mikirin dia,
pengen banget jadian sama dia, nah keinginan yang belum
kesampai ini kadang terbawa sampai mimpi. Tiba-tiba
mimpi kamu dan dia kenapa gitu, dst. Dengan menafsirkan
hal ini, nanti harapannya bisa tahu apa sih yang difikirkan
bawah sadar. Karena sifatnya kadang berupa kode,
makanya perlu ditafsiri. Mimpi itu ada isinya ada dua, yaitu
gambarnya, yang dilihat oleh seseorang di mimpi tadi, sama
maknanya, maksud dari kenapa kok mimpi seperti ini. Nah

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 22


yang ditafsirkan ini maksud tersembunyi tersebut. Cara
menafsirkan mimpi Freud di bukunya ada 4, namun belum
bisa tak jelasin detail, tapi kira kira gini. 4 cara itu yaitu :
 Figurasi. Gambar yang muncul di mimpi, akan
dimaknai. Gambar apa mewakili makna apa, mimpi
tentang ini mewakili tentang ini. Dst.
 Kondensasi, menggabungkan beberapa mimpi. Mimpi
hari ini dan hari kemarin, dicari hubungannya,
hubungan atau kaitan inilah berarti pesan bawah sadar,
karena keduanya muncul terus di tiap mimpi.
 Subtitusi, memaknai mimpi dengan kebalikannya.
Mimpi jelek berarti dimaknai bahwa sebenarnya itu
keadaan yang bagus, namun kamu belum menerima
kebaikan tadi akhirnya di mimpi munculnya jelek.
 Simbolisasi, mimpi dikait-kaitkan sama masalalu atau
ingatan-ingatan gak enak agar ketepatan tafsirnya lebih
pas.
Contoh : di bukunya ada kasus, seseorang cowok bermimpi
dikasih balon sama sepupunya yang cewek. Setelah digali
ternyata orang ini suka sama sepupunya ini, tapi dia
menekan karena nggak enak kalau suka kok sama sepupu.
Akhirnya keluarnya di mimpi, trus kenapa balon, o karena
sepupunya tadi anunya besar.
c Interpretasi Biasanya, walau sudah curhat, ada beberapa rahasia yang
Resistensi dia tetap tidak mau bicara. “kalau yang ini gak boleh
diomongin pak”, nah ini justru yang harus diungkap.
Disinilah perlunya orang ahli yang pintar mancing
omongan, psikiatri misal, “oh memangnya kenapa sih kok
gak boleh diomongin”, “malu pak”, “oalah malu,
memangnya menyangkut hal apa sih kejadian itu” nah
dipancing-pancing, nanti psikiaternya kudu pinter
menafsirkan maksudnya.
d Interpretasi Kalau ini, semacam curhat, tapi kepada orang lain atau
Transferensi objek. Missal pada buku harian, pada teman, nulis di kertas
dll. Walau nanti kertasnya kamu buang, tapi kalau sudah
keluar tidak masalah. Minimal sudah mengurangi beban
bawah sadar. Kan kadang anak pondok itu dinding kamar,
kitab, bahkan kamar mandi jadi ajang buat curhatan. Nulis
“jika rasa malas menghampiri, ingatlah yang dirumah telah
menunggi diri ini”, who macem-macem, nah ini namanya
Transferensi.

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 23


D. Aplikasi Teori
Tak perlu dijelaskan, di atas sudah banyak contohnya. coba kaitkan masalahmu
tentang rasa takut yang itu sama teori-teori di atas. . Tambahan sedikit, Freud sering
memakai istilah sex, ada yang bilang, dia memakai kata itu tujuannya agar teorinya
gampang diingat. Jika dia memakai kata “sex”, maksud sebenarnya adalah dorongan,
keinginan atau kebutuhan terhadap sesuatu, bukan berarti hubungan yang kayak
gitu.

E. Tatimmah
Yah itulah teori-teori Sigmund Freud yang membuat dia dan Psikoanalisanya
menjadi pilar pertama dalam psikologi. Seperti di atas, aku pribadi lebih cocok dengan
aliran Humanistik karena beberapa alas an, tak usah dijelaskan di sini, lain waktu saja.
Tapi diakui atau tidak kontribusi Freud dalam dunia psikologi sangat besar.
Seandainya tidak ada aliran Psikoanalisa, entah psikologi sekarang bias diakui jadi
besar kayak gini atau tidak. Psikologi kan salah satunya adalah utuk membaca jiwa
atau fikiran manusia. Dari teorinya Freud, kita sudah bisa membaca hal-hal tadi di atas,
buat membaca sesuatu yang belum dibahas sama Freud, disitulah kita perlu memakai
teori lain. Yah, semoga memahamkan, kritik saran sangat dinanti.

F. Quotes

Psikoanalisa - Sigmund Freud | 24

You might also like