You are on page 1of 14

MAKALAH KEPERAWATAN BENCANA

Resiko Gempa Bumi


Dosen pengampu mata kuliah Maternitas Keperawatan :
Ns.M. Fatoni, S,kep., Mns

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1 (3A)
1. EVIATUL NAIMAH (201601003)
2. EKA NOVI PRATIWUI (201601004)
3. NURUL AINI AGUSTN (201601009)
4. MIMMA ULIM TARUSDA (201601013)
5. MONICA AGRITASARI (201601016)
6. MARIATUL KIPTYAH (201601022)
7. WISNU AJI NUGROHO (201601029)
8. RAHMAT HIDAYAT (201601030)
9. DINILAH AYU WANDARI (201601033)
10. INDAH ADIANTI (201601034)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
MARET 2019

0
KATA PENGANTAR

Puji Syukur terlimpahkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas
makalah tentang analisa resiko gempa bumi.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah tentang analisa resiko gempa bumi.
Selanjutnya tidak lupa kami mangucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini, khususnya kepada :
1. Ns.M. Fatoni, S,kep., Mns
2. Teman-teman & semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan penulisan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan
serta kelemahan bagaikan pepatah mengatakan “Tiada Gading yang tak retak”, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak akan sangat berguna untuk penyempurnaan
makalah ini dan semoga usaha kami ini mendapat ridho dari Allah SWT. Aamiin.

Mojokerto, Maret 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3

1.1 Latar belakang..................................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 4

1.3 Tujuan .................................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 5

2.1 Definisi .................................................................................................................. 5

2.2 Klasifikasi gempa bumi ...................................................................................... 5

2.3 Faktor ................................................................................................................... 6

2.4 Waspada Sebelum Gempa Bumi ....................................................................... 6

2.5 Pengukuran Gempa Bumi .................................................................................. 6

2.6 Prediksi Gempa Bumi ......................................................................................... 7

2.7 Alat........................................................................................................................ 7

2.8 Analisa .................................................................................................................. 9

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 12

3.2 Saran................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Bencana alam selalu menyisikan duka dan kerugian bagi masyarakat, termasuk
kehilangan orang-orang yang kita sayangi. Bencana alam yang terjadi tidak sepenuhnya
menjadi otoritas Tuhan, tetapi terdapat juga bencana-bencana alam yang disebabkan oleh
ulah manusia. Manusia membakar hutan, membuat hutan beton diatas resapan air, hutan
ditebang dan digunduli secara tidak terkendali, ekosistem laut musnah dengan cara di bom,
adalah contoh serentetan perilaku manusia yang dapat menjadi pemicu terjadinya bencana
alam.
Salah satu bencana alam yang disebabkan perilaku buruk manusia terhadap alam
adalah bencana gema bumi (seisme). Bencana alam gempa bumi ini biasanya terjadi tiba-
tiba dan sulit diprediksi atau diramalkan sebelumnya. Tiba-tiba bumi bergetar dengan skala
ringan sampai skala besar. Gempa bumi terjadi karena lempengan dan patahan bumi
biasanya mengalami pergeseran (gempa tektonik) atau disebabkan adanya letusan atau
tenaga dari dalam bumi (magma) yang menggetarkan permukaan bumi (gempa vulkanik).
Di dalam makalah yang berjudul ANALISIS RESIKO GEMPA BUMI ini, penulis
menjelaskan tentang terjadinya gempa bumi, penyebab terjadinya gempa bumi, sampai
bagaimana cara mengatasi gempa bumi.
Diharapkan dengan hadirnya makalah ini dapat menggugah kesadaran manusia akan
arti pentingnya perlidungan/ pemeliharaan alam dan dapat mendorong masyarakat untuk
lebih terlibat dalam proses pengulangan kerusakan alam. Kerusakan alam yang
mengakibatkan timbulnya berbagai bencana alam yang kerapkali melanda negara kita harus
terus-menerus dievaluasi dan menjadi pelajaran bagi kita semua yang selama ini telah
mengabaikam alam, tempat kita hidup dan pijak
Gerakan peduli terhadap alam dan lingkungan, ,mutlak perlu terus dilakukan agar bumi
ini terselamatkan dari bencana alam yang dahsyat lagi.

3
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah pengetian gempa bumi ?
b. Apa saja alat pendeteksi gempa bumi ?
c. Apa saja macam-macam perlindungan diri pada saat gempa bumi ?
d. Apa saja data analisis pada resiko gempa bumi ?

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui tentang analisis resiko gempa bumi
2. Tujuan Khusus

a) Mengetahui dan memahami definisi gempa bumi.

b) Mengetahui dan memahami jenis – jenis pendeteksi alat gempa bumi.

c) Mengetahui dan memahami macam-macam perlidungan diri pada saat gempa bumi.

d) Mengetahui dan memahami analisis pada resiko gempa bumi.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Gempa bumi atau seisme adalah getaran pada permukaan bumi yang disebabkan oleh
tenaga dari dalam bumi.
Gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang bersifat alamiah, yang terjadi pada
lokasi tertentu, dan sifatnya tidak berkelanjutan. Getaran pada bumi terjadi akibat dari
adanya proses pergeseran secara tiba-tiba (sudden slip) pada kerak bumi. Pergeseran secara
tiba-tiba terjadi karena adanya sumber gaya (force) sebagai penyebabnya, baik bersumber
dari alam maupun dari bantuan manusia (artificial earthquakes).

2.2 Klasifikasi gempa bumi


Kejadian bencana alam tidak dapat dicegah dan ditentukan kapan dan dimana
lokasinya, akan tetapi pencegahan jatuhnya korban akibat bencana ini dapat dilakukan
bila terdapat cukup pengetahuan mengenai sifat-sifat bencana tersebut. Klasifikasi
gempa, antara lain:
Berdasarkan penyebabnya :
1. Gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan oleh pergeseran lapisan batuan
pada daerah patahan.
2. Gempa vulkanik,yaitu gempa yang diakibatkan oleh aktivitas vulkanisme.
3. Gempa guguran (gempa runtuhan), yaitu disebabkan oleh runtuhnya bagian gua.
4. Gempa tumbukan, yaitu gempa yang disebabkan oleh meteor besar yang jatuh ke
bumi.
Berdasarkan bentuk episentrum :
1. Gempa sentral, yaitu gempa yang episentrumnya titik
2. Gempa linier, yaitu gempa yang episentrumnya garis.
3. Berdasarkan kedalaman hiposentrum
4. Gempa dalam, yaitu lebih dari 300 km
5. Gempa menengah, yaitu antara 100-300 km

5
6. Gempa dangkal, yaitu kurang dari 100 km

Berdasarkan jarak episentrum


1. Gempa lokal, yaitu episentrumnya kurang dari 10000 km.
2. Gempa jauh, yaitu episentrumnya sekitar 10000 km.
3. Gempa sangat jauh, yaitu episentrumnya lebih dari 10000 km.

2.3 Faktor
1. Faktor bahaya gempabumi yaitu percepatan getaran tanah maksimum (Peak Ground
Acceleration = PGA),
2. faktor kerentanan yaitu kepadatan penduduk perkecamatan,
3. faktor ketahanan yaitu IPM (Indeks Pembangunan Manusia) perkecamatan di Provinsi
Nusa Tenggara Barat.

2.4 Waspada Sebelum Gempa Bumi


1. Kenali daerah sekitar tempat tinggal (apakah termasuk rawan gempa atau tidak)
2. Ketika masuk ke sebuah gedung atau bangunan, perhatikan letak pintu keluar, tangga
darurat, atau cara-cara untuk mengeluarkan diri jika sewaktu-waktu harus
menyelamatkan diri.
3. Di dalam ruangan tempat Anda berada, perhatikan titik-titik yang aman untuk
berlindung ketika gempa terjadi.
4. Perhatikan juga tempat yang berbahaya jika gempa terjadi, seperti di dekat kaca, tiang
atau pilar, lemari, dan lain-lain.
5. Catat dan simpan nomor-nomor telepon penting yang harus dihubungi saat gempa
terjadi seperti PMI, rumah sakit, pemadam kebakaran, polisi, dan lain-lain. Matikan
kran air, kompor, gas, dan listrik jika selesai digunakan.

2.5 Pengukuran Gempa Bumi


Aktifitas kerak bumi dapat diukur dengan berbagai cara yaitu
1. Seismometer, pendeteksi getaran bumi

6
2. Scintilation Counter, pengukur gas radon yg aktif
3. Tiltmeter, pengukur pengangkatan atau penurunan permukaan bumi
4. Magnetometer, pengukur perubahan local medan magnit bumi
5. Pengukuran geodesi, baik dengan penggunaan GPS maupun Theodolit yg
digunakan untuk mengukur perubahan titik-titik triangulasi suatu patahan
6. Alat-alat laser, pengukur round trip travel time
7. Resistivity gauge, digunakan untuk mengungkapkan variasi konduktivitas 7 batuan
8. Creep meter, alat untuk mengukur gerak horizontal semua patahan
9. Gravimeter, pengukur gaya berat bumi
10. St raimeter, pengukur ekspansi dan konstraksi kerak bumi.

2.6 Prediksi Gempa Bumi


Prediksi dengan peralatan dan metode ilmiah
1. Pengetahuan tentang zona seismic dan daerah beresiko yang dipelajari lewat
studi dampak historis dan lempeng tektonik
2. Memonitor aktifitas seismikdengan menggunakan seismogram dan instrument
lain
3. Menggunakan observasi ilmiah
4. Memonitor tingkat seismic global.

2.7 Alat

1. EARTH QUEKE ALARM


Alarm ini merupakan alat peringatan/penanda adanya getaran (gempa) bumi dengan
cara mendeteksi kedatangan gelombang seismik P-Wave sebelum kedatangan S-Wave dan
Surface Wave (Q-wave dan R-wave) yang berbahaya dan bersifat merusak, kemudian
memicu alarm sebagai peringatan tanda bahaya.

7
Dengan auto-reset speaker alarm yang sangat nyaring, mampu membangunkan orang
yang sedang tidur sehingga mendapatkan kesadarannya untuk cepat tanggap/bereaksi dan
segera berlindung ke tempat yang aman sebelum gelombang seismik yang merusak datang.
Alat ini mendeteksi P-wave menggunakan Tabung Sensor SMST. Ini sangat compact
dan portable. Casing-nya sangat kokoh dengan permukaan casing belakang yang simetris,
menjamin kesimetrisan posisi pada dinding bagi kesempurnaan dan keakuratan penerimaan
resonansi gelombang seismik.
Tempat pemasangan dapat dipindah-pindahkan sesuai keinginan. Cocok dipasang
pada semua jenis gedung (bertingkat maupun tidak), baik untuk fasilitas umum atau rumah
pribadi. Alat ini bersifat maintenance-free, bebas perawatan. Baterainya mampu bertahan
hingga 12 bulan dan mudah untuk diganti, dilengkapi tombol battery-check.
Alarm ini menggunakan sensor part teknologi berstandar internasional yang
berkualitas tinggi yang support untuk mendeteksi semua jenis gempa.

2. JAM PENDETEKSI GEMPA.

Bagi negara yang posisinya di antara lempeng bumi, seperti Jepang, gempa bumi
merupakan suatu gangguan yang hampir setiap hari terjadi. Untuk itu, diperlukan sistem
peringatan dini yang bisa diakses semua orang sebelum gempa terjadi. Citizen, produsen
jam asal Jepang, menangkap peluang ini dengan menciptakan Seismic Watch. peranti
tersebut merupakan alat deteksi gempa bumi berbentuk jam tangan dan jam dinding
analog. Di dalamnya, terdapat receiver EEW (early earthquake warning). EEW
merupakan sinyal early warning system gempa bumi yang telah lama diterapkan di
Jepang. Sistem sinyal itu dikelola Lembaga Meteorologi Nasional.

8
Sinyal tersebut dipancarkan oleh lebih dari seratus stasiun pemantau gempa yang
tersebar di seluruh negara tersebut. Dalam keadaan normal, Seismic Watch berfungsi
layaknya jam tangan biasa. Namun, ketika tiba-tiba menangkap sinyal EEW, ia akan
langsung menghitung besarnya gempa dan interval waktu hingga gempa datang.
Perhitungan ini berdasar data lokasi di mana jam sedang dipakai pemiliknya. Setelah
menghitung, jam langsung memperingatkan pemiliknya lewat bunyi alarm dan getaran.
Putaran jarum jamnya akan makin cepat sesuai dengan intensitas perkiraan gempa.
Sementara itu, jarum menit dan jarum detiknya akan memulai countdown hingga gempa
benar-benar tiba.

2.8 Analisa
a. Tingkat Risiko Bencana Gempa bumi

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis tingkat risiko bencana gempa bumi
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan faktor dan indikator tingkat risiko bencana gempabumi. Identifikasi risiko
bencana gempabumi di lokasi penelitian yaitu wilayah MOJOKERTO dilakukan
berdasarkan pada 3 (tiga) faktor, yaitu faktor bahaya (hazard), dengan indikator PGA,
faktor kerentanan (vulnerability) dengan indikator kepadatan penduduk, faktor
ketahanan/kapasitas (capasity) dengan indikator rasio Indeks Pembangunan Manusia
(IPM).
2. Menghitung tingkat risiko bencana gempabumi dari faktor-faktor yang
mempengaruhinya (faktor bahaya, faktor kerentanan dan faktor ketahanan). Kemudian
membaginya menjadi beberapa kelas menurut tingkatannya. Dalam
penelitianinipenetapanbanyaknyakelasdibagimenjadi 5, yaitusangattinggi, tinggi,
sedang, rendahdansangatrendah. Pembagian kelas menggunakan fitur data
classification dalam Arc GIS 9.1 dengan metode natural breaks.
3. Membuat peta risiko bencana gempa bumi.

b. Identifikasi tingkat kerentanandan ketahanan bencana gempabumi

Untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan digunakan data kepadatan penduduk


perkecamatan, sedangkan umtuk identifikasi tingkat ketahanan menghadapi bencana

9
gempabumi digunakan data IPM. Data kepadatan penduduk dan IPM yang didapat
selanjutnya dihitung nilai bakunya untuk menentukan indeks kerentanan dan ketahanan
wilayah tersebut apabila terjadi kejadian gempabumi. Kemudian ditentukan kelas
tingkatan kerentanan dan ketahanan di setiap kecamatan untuk dapat diketahui daerah
mana saja yang memiliki tingkat kerentanan dan ketahanan sangat rendah sampai sangat
tinggi.

c. AnalisisTingkat Risiko Bencana Gempabumi di Wilayah MOJOKERTO

Tingkat risiko bencana gempabumi dihitung berdasarkan nilai baku dari PGA,
kepadatan penduduk dan IPM dengan persamaan 3.5. Hasil perhitungan IRB untuk Kota
Mojokerto dapat dilihat pada tabel. Dengan cara yang sama dilakukan untuk kabupaten
dan kota yang lain kemudian disajikan dalam bentuk peta.
Wilayah dengan tingkat risiko bencana gempa bumi sangat tinggi terdapat di
Kabupaten Mojokerto.Wilayah dengan dengan tingkat risiko bencana gempa bumi yang
sangat rendah berada di daerah kota Mojokerto.

Tabel hasil perhitungan Indeks Risiko Bencana di salah satu kota di wilayah
penelitian.

Kota / Kecamatan Kepadatan IPM PGA Nilai Nilai Nilai IRB Tingkat
Kabupaten penduduk Baku Baku Baku
Penduduk IPM PGA

Kab. Mojoanyar 9096.00 75.93 47.79 6.92 1.45 2.04 3.52 Sangat
Mojokerto tinggi

Kab. Magersari 6879.00 75.93 43.62 5.58 1.45 1.85 2.99 Sangat
Mojokerto tinggi

Kab. Dlanggu 7570.00 75.93 42.31 5.99 1.45 1.79 3.11 Sangat
Mojokerto tinggi

Kab. Gedeg 6785.00 75.93 42.09 5.52 1.45 1.78 2.95 Sangat
Mojokerto tinggi

10
Kab. Gondang 6057.00 75.93 44.46 5.08 1.45 1.89 2.84 Sangat
Mojokerto tinggi

Kab. Puri 6919.00 75.93 42.06 5.60 1.45 1.78 2.98 Sangat
Mojokerto tinggi

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gempa Bumi merupakan fenomena alam yang sudah tidak asing lagi, tidak dapat dicegah
dan ditentukan dimana lokasinya. Untuk melihat mekanisme dari gempa bumi dapat
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi Global Positioning System ( GPS ). Data GPS
dapat dengan baik melihat deformasi yang mengiringi tahapan mekanisme terjadinya gempa
bumi.
Studi mengenai tahapan mekanisme gempa bumi ini akan sangat berguna dalam
melakukan evaluasi potensi bencana alam gempa bumi, untuk memperbaiki upaya mitigasi
dimasa depan.
3.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan penulis sebagai berikut:

Untuk mengantisipasi gempa bumi yang sampai saat ini belum bisa diprediksikan kapan dan
dimana akan terjadi maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :

1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi.


2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat.
3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barangbarang yang sangat
dibutuhkan di tempat pengungsian

12
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, A. M. (2017). Analisis Risiko Bencana Gempabumi Di Wilayah Nusa


Tenggara Barat. Ilmu Pengetahuan Alam, 38-45.

Ardiansyah, Rony. Sistem Pengukuran Kekuatan Gempa (Korelasi Skala ) Richter


Dengan Modified Mercally Intencity Scala.

Nugroho, H. A .Analisis Probabilitas Gempabumi Daerah Bali Dengan Distribusi


Poisson. Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar.

Triutomo, Sugeng. dkk. 2011. Indeks Rawan Bencana Indonesia. Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.

13

You might also like