Professional Documents
Culture Documents
MANAJEMEN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK
NAMA :
1. M. NAUFAL ALAMSYAH NST
2. NANDA NUGRAHA PUTRA
3. NATANIEL SITUMORANG
KELAS : X MIA – 2
2.2.Fungsi-Fungsi Manajemen.............................................................
3.1.Kesimpulan ....................................................................................
3.2.Saran .............................................................................................
1.1.Latar Belakang
Setiap kegiatan dimana saja dan apa saja yang melibatkan orang-
orang dan memerlukan kerjasama, apakah itu kegiatan yang sifatnya profit
oriented atau non profit oriented, pasti sarat dengan manajemen, seperti
halnya mengelola, mngatur organisasi (Perusahaan), ormas atau
perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, baik pengelolaannya secara
forml, modern atau tradisonal karena pola intinya manajemen itu adalah to
manage, bagaimana mengatur, apa yang di atur dan siapa yang
mengaturnya, kemudian untuk apa hal itu diatur.
Manajemen adalah salah satu bagian terpenting dalam suatu
perusahaan. Tugasnya sangat krusial dalam suatu organisasi yakni,
menentukan dan mengawasi kinerja suatu organisasi agar dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen itu sendiri. Dari
sini dapat diketahui bahwa manajemen mutlak diperlukan dalam suatu
organisasi karena merupakan pusat kinerja dari organisasi itu sendiri.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa pengertiannya manajemen ?
2. Apa saja fungsi-fungsi manajemen ?
3. Sebutkan jenis-jenis manajemen !
4. Bagaimana bentuk keterampilan manajemen ?
5. Jelaskan perkembangan teori manajemen !
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui manajemen dan pengertiannya
2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi manajemen
3. Untuk mengetahui jenis-jenis manajemen
4. Untuk mengetahui keterampilan manajemen
5. Untuk mengetahui perkembangan teori manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
2.3..Jenis-jenis Manajemen
Empat jenis manajer dengan pekerjaan dan tanggung jawab yang
berbeda, antara lain:
1. Manajer Puncak (Top Manager)
Manajer puncak memegang jabatan seperti pemimpin eksekutif (CEO)
dan pemimpin operasi (COO)dan bertanggung jawab terhadap segenap
pengarahan dalam organisasi. Mereka bertanggung jawab menciptakan
kondisi penting untuk perubahan juga termasuk membentuk visi dan misi
jangka panjang untuk perusahaan. Manaje puncak juga wajib membantu
karyawan membangun rasa tanggung jawab terhadap perusahaan. Selain
itu, manajer puncak juga bertanggung jawab menciptakan budaya
organisasi yang positif melalui bahasa dan tindakan, serta memperhatikan
lingkungan usaha mereka.
2. Manajer Menengah (Middle Manager)
Manajer menengah memegang jabatan seperti manajer pabrik, manajer
divisi, dan manajer wilayah dan bertanggung jawab untuk menetapkan
tujuan yang sejalan dengan rencana dan sasaran dari Top Manager, serta
menetapkan strategi-strategi yang digunakan untuk mencapai sasaran.
Mereka juga bertanggung jawab mengkoordinasi dan menghubungkan
semua departemen dan divisi di perusahaan. Manajer menengah
mengawasi dan mengelola kinerja dari sub-unit dan para manajer lini
pertama. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab menerapkan
perubahan atau strategi yang diciptakan Top Manager.
3. Manajer Lini Pertama (Lower Manager)
Manajer lini pertama memegang jabatan seperti manajer kantor, penyelia
jaga (shift supervisor), dan manajer departemen. Mereka mengelola
kinerja dari karyawan tingkat dasar. Manajer lini juga membuat jadwal rinci
dan rencana operasi berdasarkan perencanaan jangka menengah dari
manajemen tingkat menengah. Mereka juga melatih dan mengawasi
kinerja dari karyawan non manajerial serta bertanggung jawab langsung
atas produksi barang atau jasa.
4. Pemimpin Kelompok
Pemimpin kelompok adalah jenis pekerjaan manajemen yang relatif baru
yang dikembangkan semenjak perusahaan beralih kepada kelompok yang
mandiri. Pemimpin kelompok mengarahkan pekerjaan perorangan dan
membantu aktivitas kelompok ke arah pencapaian sasaran. Pemimpin
kelompok juga membantu kinerja kelompok, mengelola hubungan luar dan
hubungan dalam kelompok.
2.4.Keterampilan Manajemen
Dari tingkatan manajemen yang dibahas di atas, maka masing-masing
tingkatan manajerial tersebut harus mempunyai bekal keterampilan yang
diperlukan dalam menjalankan tugasnya masing-masing dalam porsi yang
berbeda. Dalam hal ini manajer harus memiliki tiga keterampilan sebagai
berikut:
1. Keterampilan Konsepsional (Conceptual Skills)
Top manager harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, idea,
gagasan, dan saran untuk kemajuan organisasi. Kemudian gagasan
tersebut dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan yang konkret. Proses
penjabaran ide menjadi rencana rencana kerja disebut sebagai proses
perencanaan. Keterampilan konsepsional ini sangat diperlukan bagi
manajer pada tingkat-tingkat yang tinggi. Semakin tinggi tingkatan
manajerial seseorang, maka semakin diperlukannya keterampilan ini.
2. Keterampilan Kemanusiaan (Human Skills)
Keterampilan kemanusiaan atau yang lebih terkenal dengan keterampilan
berkomunikasi antar manusia(interpersonal skills) adalah keterampilan
yang seringkali diabaikan oleh para manajer, terutama bagi para manajer
yang baru naik jenjangnya dalam organisasi. Keterampilan kemanusiaan
ini sangat diperlukan untuk menjaga hubungan baik dengan atasan
langsung maupun dengan bawahan. Dengan komunikasi yang persuasive
akan membuat bawahan merasa dihargai dan mereka akan bekerja lebih
baik dan bersikap lebih terbuka kepada atasannya. Keterampilan
berkomunikasi ini diperlukan baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Keterampilan ini merupakan bekal bagi para manajer pada tingkat yang
lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk
menjalankan suatu pekerjaan tertentu misalnya memperbaiki mesin,
membuat kursi, membuat jadwal kerja dan keterampilan teknis lainnya.
2.5.Perkembangan Teori Manajemen
1. Perkembangan awal Teori Manajemen
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen
ilmiah, yaitu Robert Owen dan Charles Babbage. Pada permulaan tahun
1800-an Robert Owen, seorang manajer pabrik pemintalan kapas di New
Lanark, Skotlandia, menekankan pentingnya unsur manusia dalam
produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja dan
mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang memungkinkan dalam
peningkatan produktivitas. Charles Babbage, seorang professor
matematika dari Inggris, adalah penganjur pertama prinsip pembagian
kerja melalui spesialisasi. Setiap tenaga kerja harus diberi latihan
keterampilan yang sesuai dengan setiap operasi pabrik.
2. Manajemen Ilmiah
Aliran manajemen klasik ditandai dengan kontribusi-kontribusi dari
Frederick Winslow Taylor, Frank and Lillian Gilberth, Henry L. Gantt, dan
Harrington Emerson. Di sini hanya akan dibahas manajemen ilmiah oleh
F.W. Taylor.
Manajemen Ilmiah timbul sebagian karena adanya kebutuhan untuk
menaikkan produktivitas. Untuk menaikkan produktivitas dicarilah cara-
cara untuk menaikkan efisiensi pekerjaan. F.W. Taylor mengembangkan
manajemen ilmiah ini sekitar tahun 1900-an. Taylor disebut juga sebagai
‘bapak manajemen ilmiah’ karena karyanya tersebut. Manajemen ilmiah
merupakan penerapan metoda ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan
masalah-masalah organisasi; atau juga merupakan seperangkat
mekanisme ‘a bag of tricks’ untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
Taylor mengembangkan sejumlah teknik-teknik untuk mencapai efisiensi,
empat prinsip dasar tersebut adalah:
a) Pengembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya
b) Seleksi ilmiah untuk karyawan
c) Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan
d) Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja
3. Teori Organisasi Klasik
3.1. Kesimpulan
1. Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
2. Fungsi manajemen klasik secara tradisional meliputi:
merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing),
memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling).
3. Perkembangan teori manajemen terbagi menjadi tiga aliran pemikiran
yaitu:
a. Aliran Klasik (Manajemen Ilmiah dan Teori Organisasi Klasik)
b. Aliran Hubungan Manusia
c. Aliran Manajemen Modern
3.2. Saran
Penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, sehingga masih
diperlukan tambahan perbaikan – perbaikan untuk menghasilkan makalah
yang lebih baik lagi dan lengkap. Adapun saran dari penyusun adalah
perlu adanya perbaikan – perbaikan tambahan dari pembaca untuk
kesempurnaan dalam pembuatan makalah ini, selain itu pula hendaknya
pembaca perlu mengetahui manajemen serta mengimplementasikannya di
setiap organisasi.
DAFTAR PUSTAKA