You are on page 1of 10

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA JENIS PUPUK TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KAILAN (Brassica alboglabra L.)

EFFECT OF SOME TYPES FERTILIZERON THE GROWTH AND PRODUCTION


OF KAILAN (Brassica alboglabra L.)

Dede Haryadi1, Husna Yetti2, Sri Yoseva2


Departement of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Riau
Jln. HR. Subrantas km 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru, 28293
Email:dedeharyadi91@gmail.com
Hp : 085274940702

ABSTRACT

Kailan included in a group of vegetables that have high economic value. Kailan low
production occurred due to good soil physical, chemical and biological of soil due to the loss
of nutrients in the soil. The addition of nutrients in the soil to increase crop production kailan
can be done by way of fertilization. Fertilization can be done with use of organic fertilizers
and inorganic fertilizers. The aims of this research are to determine the effect of some types
fertilizer on the growth and yield of kailan and to obtain the best dose of treatment. This
research was conducted experimentally by using completely randomized design (CRD)
factorial with consisted of 5 treatments and 3 remedial. The result of research show suggest
that administering some kind of fertilizer for crops kailan significant on plant height, plant
fresh weight, weight of plants suitable for consumption and the ratio of the root crown , but
not significant on the number of leaves. NPK fertilizer with a dose of 0.025 kg/m2 is the best
treatment to improve growth and crop production kailan.

Key Word : Some types of fertilizer, Kailan

1. Mahasiswa Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau


2. Staf Pengajar Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau

Jom Faperta Vol.2 No. 2 Oktober 2015


PENDAHULUAN

Kailan (Brassica albograba L) dimanfaatkan sebagai pupuk organik


merupakan salah satu jenis sayuran adalah pupuk guano, kompos TKKS,
popular.Kailan termasuk dalam kelompok pupuk kascing, pupuk kandang ayamyang
tanaman sayuran yang memiliki nilai memiliki kandungan unsur hara yang
ekonomis tinggi, karena itu kailan dibutuhkan tanaman yaitu N, P dan K.
memiliki prospek yang cukup baik untuk Pemberian berbagai pupuk organik
dibudidayakan.Kailan sangat potensial ini dapat meningkatkan kebutuhan akan
untuk dibudidayakan karena ditinjau dari unsur hara serta memperbaiki sifat fisik,
aspek klimatologi wilayah Riau sangat kimia dan biologi tanah. Pemupukan
potensial dalam agribisnis sayur-sayuran, dengan pupuk organik akan meningkatkan
serta kebutuhan masyarakat terhadap kehidupan organisme dalam tanah karena
kandungan gizi pada sayuran sangat tinggi. memanfaatkan bahan organik sebagai
Ketersediaan sayur bagi nutrisi yang dibutuhkan organisme
masyarakat Pekanbarumasih belum tersebut.
mencukupi.Saat ini Riau masih Pupuk anorganik yang dapat
kekurangan produksi sayuran sekitar digunakan dalam memenuhi kebutuhan
269.505 ton (87,6%) dari total kebutuhan unsur hara yang diserap tanaman adalah
sebesar 325.213 ton (Pusat Penelitian dan pupuk NPK majemuk.NPK majemuk
Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, merupakan pupuk campuran yang
2013).Hal ini terjadi karena kurangnya umumnya mengandung lebih dari satu
luas lahan untuk membudidayakan macam unsur hara tanaman (makro
tanaman sayuran serta cuaca yang tidak maupun mikro) terutama N, P, dan K
menentu di wilayah Pekanbaru sehingga (Rosmarkam dan Yuwono,
produksi sayuran berkurang drastis. 2002).Kelebihan pupuk NPK yaitu dengan
Berdasarkan data dari Badan Pusat satu kali pemberian pupuk dapat
Statistik (2014), produksi tanaman kailan mencakup beberapa unsur sehingga lebih
tahun 2012 sebesar 5.320 kg/ha dan pada efisien dalam penggunaan bila
tahun 2014 mengalami penurunan yaitu dibandingkan dengan pupuk tunggal
3.484 kg/ha.Rendahnya produksi kailan (Hardjowigeno, 2003). Kelebihan lain dari
terjadi karena menurunnya kualitas tanah penggunaan pupuk majemuk NPK yaitu
baik sifat fisik, kimia dan biologi tanah menghemat waktu, tenaga kerja dan biaya
disebabkan hilangnya unsur hara di dalam pengangkutan.
tanah. Penambahan unsur hara di dalam Penggunanan pupuk NPK dapat
tanah untuk meningkatkan produksi menjadi solusi dan alternatif dalam
tanaman kailan dapat dilakukan dengan meningkatkan pertumbuhan tanaman
cara pemupukan. Pemupukan dapat sayuran khususnya kailan.Penggunaan
dilakukan dengan pemakaian pupuk pupuk NPK diharapkan dapat memberikan
organik dan pupuk anorganik. kemudahan dalam pengaplikasian di
Pemberian pupuk organik dapat lapangan dan dapat meningkatkan
menjaga agroekosistem terutama kandungan unsur hara yang dibutuhkan di
mencegah terjadinya degradasi lahan dan dalam tanah serta dapat dimanfaatkan
dapat memperbaiki kesuburan tanah langsung oleh tanaman.Hal ini sejalan
sehingga dapat menunjang pertumbuhan dengan pendapat Sutejo (2002) bahwa
dan perkembangan tanaman, disamping itu pemberian pupuk anorganik ke dalam
juga dapat menghasilkan komoditi yang tanah dapat menambah ketersediaan hara
sehat.Bahan organik yang dapat yang cepat bagi tanaman.

Jom Faperta Vol.2 No. 2 Oktober 2015


BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilaksanakan di C :Pemberian pupuk kandang ayam10


kebun percobaan Fakultas Pertanian ton/ha atau setara dengan 1 kg/m2.
Universitas Riau, Kampus Bina Widya D :Pemberian pupuk kompos tandan
Km. 12,5 Kelurahan Simpang Baru, kelapa sawit15 ton/ha atau setara
Kecamatan Tampan Pekanbaru Riau. dengan 1,5 kg/m2.
Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan E :Pemberian pupuk NPK250 kg/haatau
dari bulan Februari sampai bulan Maret setara dengan 0,025 kg/m2.
2015 dimulai dari persiapan penelitian Data dianalisis secara statistik
sampai pengamatan akhir. dengan menggunakan analisisragam atau
Bahan yang digunakan dalam analysis of variance
penelitian ini adalah benih kailan, pupuk (ANOVA).Hasilanalisisragam dilanjutkan
guano, pupuk kascing, kompos tandan denganUji Duncans New Multiple Range
kosong kelapa sawit, pupuk kandang Test (DNMRT) pada taraf 5%.
ayam, pupuk NPK, pestisida nabati dan Tempat penelitian dipilih lahan
air. Alat yang digunakan dalam penelitian dengan topografi datar, dekat dengan
ini adalah cangkul, parang, seedbed, sumber air dan tidak ternaungi, kemudian
gembor, meteran, timbangan, kayu, tali, dibersihkan terlebih dahulu dari
ajir, gergaji, alat tulis dan alat rerumputan dan tanaman yang dapat
dokumentasi. mengganggu pelaksanaan penelitian. Luas
lahan keseluruhan yaitu 28 m2 dengan
Penelitian ini dilakukan secara
panjang 7 m dan lebar 4 m. Selanjutnya
eksperimen dengan menggunakan
dilaksanakan pembersihan lahan dan
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdiri
pengolahan tanah dengan kedalaman +25
dari 5 taraf perlakuan dan 3 ulangan
cm.
sehingga diperoleh 15 plot, dimana
Pemberian pupuk organik ke dalam
masing-masing plot terdapat 16 tanaman.
medium kemudian diaduk secara merata
Masing-masing plot memiliki 4 tanaman
dan dilakukan 2 minggu sebelum tanam.
sampel yang dipilih secara acak.
Sedangkan pemberian pupuk anorganik ke
Masing-masing perlakuan yang diberikan
dalam medium tanam dilakukan 1 minggu
yaitu:
setelah tanam. Pemeliharaan meliputi
A :Pemberian pupuk guano 4,4 ton/haatau
penyiraman, penyiangan, pengendalian
setara dengan 0,44 kg/m2.
hama dan penyakit.
B :Pemberian pupuk kascing10 ton/haatau
setara dengan 1 kg/m2.

Jom Faperta Vol.2 No. 2 Oktober 2015


HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tinggi Tanaman (cm)


Hasil analisis ragam parameter pengaruh yang nyata. Hal tersebut dapat
tinggi tanaman setelah diuji dengan dilihat pada Tabel 1.
DNMRT pada taraf 5% menunjukkan

Tabel 1. Rerata tinggi tanaman kailan (helai) dengan perlakuan beberapa jenis pupuk.

Perlakuan (kg/m2) Tinggi Tanaman (cm)


Pupuk NPK : 0,025 40,60 a
Pupuk Guano : 0,44 36,41 b
Pupuk Kascing : 1 35,41 b
Pupuk Kandang : 1 34,62 b
PupukTKKS : 1,5 33,80 b
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut
uji lanjut DNMRT pada taraf 5%.
Tabel 1 menunjukkan pemberian Lakitan (2000) kalium berperan sebagai
pupuk NPK 0,025 kg/m2 berbeda nyata aktivator dari berbagai enzim yang
dengan perlakuan lainnya. Pemberian esensial dalam reaksi-reaksi fotosintesis
pupuk NPK 0,025 kg/m2 menunjukkan dan respirasi serta enzim yang berperan
tinggi tanaman yang terbaik, hal ini diduga dalam sintesis pati dan protein. Melalui
karena pemberian NPK 0,025 fotosintesis tumbuhan memperoleh energi
kg/m2sebagai pupuk an-organik sudah untuk proses fisiologis tanaman.
mampu memenuhi keadaan optimum Hakim dkk.(1986) menyatakan
kebutuhan unsur hara tanaman yang mana terjadinya pertumbuhan tinggi dari suatu
pupuk an-organik sudah memiliki unsur tanaman karena adanya peristiwa
hara yang tersedia langsung yang sesuai pembelahan dan perpanjangan sel yang
dengan kebutuhan tanaman kailan yang didominasi pada ujung pucuk tanaman
berumur pendek dan pengaruh curah hujan tersebut. Proses ini merupakan sintesa
yang stabil pada saat penanaman protein yang di peroleh tanaman dari
membantu meningkatkan tinggi tanaman. lingkungan seperti bahan organik dalam
Unsur NPK yang diberikan tanah. Penambahan bahan organik yang
merangsang proses fisiologi untuk mengandung N akan mempengaruhi kadar
pertambahan tinggi tanaman, seperti yang N total dan membantu mengaktifkan sel-
dinyatakan Lakitan (2000) bahwa sel tanaman dan mempertahankan
pertambahan tinggi tanaman merupakan jalannya proses fotosintesis yang pada
proses fisiologi dimana sel melakukan akhirnya pertumbuhan tinggi tanaman
pembelahan. Pada proses pembelahan dapat dipengaruhi.
tersebut tanaman memerlukan unsur hara Hakim dkk.(1988) menyatakan
esensial dalam jumlah yang cukup yang bahwa kekurangan N membatasi produksi
diserap tanaman melalui akar. protein dan bahan penting lainnya dalam
Lingga (2001) menyatakan bahwa pembentukan sel-sel baru. Unsur P
nitrogen dalam jumlah yang cukup berperan dalam proses pembelahan sel
berperan dalam mempercepat untuk membentuk organ tanaman.
pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, Kemudian ditambahkan oleh Sarief (1986)
khususnya batang dan daun.Unsur nitrogen bahwa unsur K merangsang titik-titik
berperan dalam pembentukan sel, jaringan, tumbuh tanaman.
dan organ tanaman.Unsur fosfor, nitrogen Unsur yang turut dalam
digunakan untuk mengatur pertumbuhan pembelahan sel adalah unsur P. Adanya
tanaman secara keseluruhan.Menurut pembelahan dan perpanjangan sel
Jom Faperta Vol.2 No. 2 Oktober 2015
mengakibatkan meningkatnya tinggi dari suatu tanaman karena adanya
tanaman.Penambahan unsur K juga dapat peristiwa pembelahan dan perpanjangan
memacu pertumbuhan tanaman pada sel yang didominasi pada ujung pucuk
tingkat permulaan, memperkuat ketegaran tanaman tersebut. Proses ini merupakan
batang sehingga mengurangi resiko tidak sintesa protein yang di peroleh tanaman
mudah rebah (Lingga dan Marsono, dari lingkungan seperti bahan organik
2003).Meningkatnya tinggi tanaman dalam tanah. Penambahan bahan organik
menunjukkan bahwa pemberian unsur N, P yang mengandung N akan mempengaruhi
dan K secara bersamaan dapat menambah kadar N total dan membantu mengaktifkan
ketersediaan unsur hara di dalam tanah sel-sel tanaman dan mempertahankan
sehingga turut berperan dalam jalannya proses fotosintesis yang pada
pertumbuhan tanaman. akhirnya pertumbuhan tinggi tanaman
Menurut Hakim dapat dipengaruhi.
dkk.(1986)terjadinya pertumbuhan tinggi

2. Jumlah Daun (helai)


Hasil analisis ragam parameter DNMRT pada taraf 5%
jumlah daun setelahdiujilanjut dengan dapatdilihatpadaTabel 2.
Tabel 2. Rerata jumlah daun kailan (helai) dengan perlakuan beberapa jenis pupuk.
Perlakuan (kg/m2) Jumlah Daun (helai)
Pupuk NPK : 0,025 15,50 a
Pupuk Guano : 0,44 14,76 a
Pupuk Kascing : 1 12,20 b
Pupuk Kandang : 1 11,33 b
Pupuk TKKS : 1,5 11,13 b
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut
uji lanjut DNMRT pada taraf 5%.
Tabel 2 menunjukkan bahwa Pertambahan jumlah daun
pemberian pupuk NPK 0,025 kg/m2 berhubungan dengan parameter tinggi
berbeda tidak nyata dengan pemberian tanaman (Tabel 1) dimana pemberian
pupuk Guano 0,44 kg/m2dan berbedanyata pupuk NPK 0,025 kg/m2 menunjukkan
dengan perlakuan lainnya terhadap jumlah tinggi tanaman kailan tertinggi, disusul
daun. Hal ini dikarenakan sebagai pupuk dengan pemberian pupuk Guano 0,44
an-organik, NPK sudah mampu memenuhi kg/m2 sehingga menghasilkan jumlah daun
keadaan optimum kebutuhan unsur hara terbanyak. Hal ini dikarenakan jumlah
tanaman yang dan sudah memiliki unsur daun berhubungan dengan tinggi tanaman,
hara yang tersedia langsung sehingga karena semakin tinggi tanaman maka
cocok untuk tanaman kailan yang berumur semakin banyak daun yang terbentuk.
pendek. Fahrudin (2009) menyatakan jumlah daun
Pemberian pupuk guano 0,44 dipengaruhi oleh unsur hara N, P dan K
kg/m2 tidak berbeda nyata dengan yang ada didalam tanah.Guano
pemberian pupuk NPK tetapi berbeda mengandung mikrobatik flora dan bakteri
nyata dengan perlakuan lainnya karena yang bermanfaat untuk pertumbuhan
unsur hara yang terkandung dalam pupuk tanaman.Yuwono (2008) pupuk guano
guano sudah relative lengkap. Pupuk memiliki kandunganmikroorganisme yang
guano mengandung semua mineral makro diyakinimampu merombak bahan organik
dan mikro yang dibutuhkan tanaman yang sulit dicerna tanaman
sehingga dapat meningkatkan menjadikomponen yang lebih mudah
produktivitas tanah dan menyediakan untukdiserap oleh tanaman.
unsur hara bagi tanaman.

Jom Faperta Vol.2 No. 2 Oktober 2015


Unsur hara N dari pupuk NPK dan menyatakan bahwa proses pembentukan
pupuk guano yang tersedia dalam daun tidak terlepas dari peranan unsur hara
pembentukan daun, dimana unsur N seperti nitrogen dan fosfor yang tersedia
membantu proses pembelahan dan bagi tanaman. Kedua unsur hara ini
pembesaran sel yang menyebabkan daun berperan dalam pembentukan sel - sel baru
muda lebih cepat mencapai bentuk yang dan komponen utama penyusun senyawa
sempurna. Selain disebabkan oleh organik dalam tanaman yang
ketersediaan unsur hara nitrogen pada mempengaruhi pertumbuhan vegetatif
tanah, unsur P juga berpengaruh dalam tanaman, khususnya peningkatan jumlah
proses pembentukan daun. daun.
Kandungan P pada perlakuan Pada fase pertumbuhan vegetatif
pupuk NPK dan pupuk guano (2 - 12%) dibutuhkan juga ketersediaan unsur hara
mampu diserap oleh tanaman.Unsur P K.Unsur K berperan dalam mengatur
merupakan bagian penting dalam pergerakan stomata, sehingga dapat
metabolisme tanaman sebagai pembentuk membantu meningkatkan pertumbuhan
gula fosfat yang dibutuhkan tanaman pada jumlah daun tanaman kailan.Menurut
saat fotosintesis. Fotosintesis yang berjalan Gardner dkk.(1991) kalium berperan
dengan baik akan menghasilkan fotosintat sebagai aktifator dari berbagai enzim yang
yang dapat digunakan tanaman untuk penting dalam reaksi fotosintesis dan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. respirasi, sehingga dapat mengatur serta
Lakitan (2004), menyatakan bahwa memelihara potensial osmotik dan
akar, batang dan daun merupakan bagian pengambilan air yang mempunyai
tanaman yang memanfaatkan fotosintat pengaruh positif terhadap penutupan dan
selama fase vegetatif.Nyakpadkk.(1988) pembukaan stomata.

3. Pertambahan Diameter Bonggol (cm)


Hasil analisis ragam parameter dengan DNMRT pada taraf 5%
berat segar tanaman setelahdiujilanjut dapatdilihatpadaTabel 3.
Tabel 3. Rerata berat segar tanaman kailan (kg) dengan perlakuan beberapa jenis pupuk.
Perlakuan (kg/m2) Berat Segar Tanaman (kg)
Pupuk NPK : 0,025 1.56 a
Pupuk Kandang : 1 1.33 b
Pupuk Guano : 0,44 1.25 b c
Pupuk Kascing : 1 1.14 c
Pupuk TKKS : 1,5 1.13 c
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut
uji lanjut DNMRT pada taraf 5%.
Tabel 3menunjukkan pemberian unsur haranya karena tanaman kailan
pupuk NPK 0,025 kg/m2 berbeda nyata cukup banyak membutuhkan unsur hara
dengan semua perlakuan tetapi pemberian pada proses pertumbuhannya sehingga
pupuk kandang 1 kg/m2berbeda tidak mampu menghasilkan berat segar tanaman
nyata dengan pemberian pupuk guano 0,44 yang tinggi terlihat dari parameter tinggi
kg/m2 dan berbeda nyata dengan tanaman dan jumlah daun yang
pemberian pupuk kascing 1 kg/m2 dan berhubungan erat dengan berat segar
pemberian pupuk TKKS 1,5 kg/m2. tanaman yang dihasilkan. Pemberian
Hal ini dikarenakan pupuk NPK perlakuan pupuk kandang ayam dengan
sebagai pupuk an-organik telah kandungan unsur hara N, P dan K yang
mengandung unsur hara lengkap dan cukup tinggi sebagai pupuk organik dapat
tersedia langsung bagi tanaman sehingga memperbaiki drainase dan aerase tanah
memudahkan tanaman untuk menyerap serta dapat mengaktifkan kehidupan jasad

Jom Faperta Vol.2 No. 2 Oktober 2015


renik tanah sehingga mampu menunjang memacu perkembangan organ pada
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. tanaman seperti akar, sehingga tanaman
Tanaman akan berproduksi dapat menyerap hara dan air lebih banyak
optimum bila unsur hara didalam tanah selanjutnya aktifitas fotosintesis akan
mampu diserap dalam jumlah yang cukup. meningkat dan mempengaruhi peningkatan
Gardner dkk. (1991) menyatakan masukan berat basah dan berat kering tanaman.
nutrisi mineral yang cukup memungkinkan Hakim dkk. (1986) menyatakan
daun mampu memenuhi fungsinya sebagai bahwa nitrogen sangat berperan dalam
organ fotosintesis. Laju fotosintesis yang mempercepat pertumbuhan tanaman
dikendalikan oleh ketersedian unsur hara sehingga secara tidak langsung beratsegar
akan berdampak terhadap pertumbuhan tanaman juga akan meningkat. P berperan
dan produksi suatu tanaman. dalam reaksi - reaksi pada fase gelap
Unsur hara dan air yang diserap fotosintesis, respirasi dan berbagai proses
tanaman merupakan cerminan berat segar metabolisme lainnya (Lakitan, 2000).
tanaman. Unsur hara yang diserap tanaman Disamping itu hara P dan K memperkuat
melalui akar bersama air akan jaringan tanaman untuk mencegah
mempengaruhi pertumbuhan seperti tinggi, serangan hama dan penyakit.
jumlah daun dan luas daun. Akumulasi Menurut Lahadassy (2007)untuk
dari tinggi, jumlah daundan luas daun akan mencapai berat basah yang optimal,
mempengaruhi dari berat segar tanaman tanaman masih membutuhkan banyak
kailan. Semakin baik pertumbuhan energi maupun unsur hara agar
tanaman kailan maka semakin meningkat peningkatan jumlah maupun ukuran sel
pula berat segartanaman tersebut. Menurut dapat mencapai optimal serta
Rahmah (2014) adanya peningkatan memungkinkan adanya peningkatan
biomassa dikarenakan tanaman menyerap kandungan air tanaman yang optimal pula.
air dan hara lebih banyak,unsur hara
4. Berat Tanaman Layak Konsumsi (kg)
Hasil analisis ragam parameter dengan DNMRT pada taraf 5%
berat tanaman layak konsumsi diujilanjut dapatdilihatpada Tabel 4.
Tabel4.Rerata berat tanaman layak konsumsi (kg) dengan perlakuan beberapa jenis pupuk.
Perlakuan (kg/m2) Berat Tanaman Layak Konsumsi (kg)
Pupuk NPK : 0,025 1.403 a
Pupuk Guano : 0,44 1.070 b
Pupuk Kandang : 1 1.036 b
Pupuk Kascing :1 1.030 b
Pupuk TKKS : 1,5 953 b
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut
uji lanjut DNMRT pada taraf 5%.
Tabel 4 menunjukkan pemberian di dalam tanah sehingga memperbaiki
pupuk NPK 0,025 kg/m2 berbeda nyata kualitas tanah.
dengan perlakuan lainnya. Hal ini Kondisi tanah yang kaya akan
dikarenakan unsur hara yang terkandung unsur hara maka akan berpengaruh
dalam pupuk NPK cepat tersedia bagi langsung terhadap pertumbuhan dan
tanaman dibandingkan dengan pupuk perkembangan tanaman itu sendiri.
lainnya yang sebagai pupuk organik lebih Wibisono dan Basri (1993) menyatakan
lamban dalam menyediakan unsur hara bahwa tanaman dapat tumbuh dan
bagi tanaman dandosis NPK 0,025 berproduksi dengan sempurna bila unsur
kg/m2sudah mampu mencukupi unsur hara hara yang diperlukan mencukupi. Menurut
Hakim dkk. (1986), pembentukan daun

Jom Faperta Vol.2 No. 2 Oktober 2015


oleh tanaman sangat dipengaruhi oleh sel mengakibatkan meningkatnya tinggi
ketersediaan unsur hara N dan P pada tanaman.Unsur P berperan dalam proses
medium tanam. Kedua unsur ini berperan pembelahan sel untuk membentuk organ
dalam pembentukan sel-sel baru dan tanaman.
komponen utama penyusun senyawa Menurut Lakitan (2000) K
organik dalam tanaman. Unsur P dan N berperan sebagai aktivator dari berbagai
digunakan untuk mengatur pertumbuhan enzim yang essensial dalam reaksi-reaksi
tanaman secara keseluruhan. fotosintesis dan respirasi serta enzim yang
Lingga (2001) menyatakan bahwa berperan dalam sintesis pati dan protein.
N dalam jumlah yang cukup berperan Melalui fotosintesis tumbuhan
dalam mempercepat pertumbuhan tanaman memperoleh energi untuk proses fisiologis
secara keseluruhan, khususnya batang dan tanaman.Kemudian ditambahkan oleh
daun.Unsur N berperan dalam Sarief (1986) bahwa unsur K merangsang
pembentukan sel, jaringan dan organ titik-titik tumbuh tanaman.Penambahan
tanaman.Hakim dkk.(1986) menyatakan unsur K juga dapat memacu pertumbuhan
bahwa kekurangan N membatasi produksi tanaman pada tingkat permulaan,
protein dan bahan penting lainnya dalam memperkuat ketegaran batang sehingga
pembentukan sel-sel baru. Unsur yang mengurangi resiko tidak mudah rebah
turut dalam pembelahan sel adalah unsur (Lingga dan Marsono, 2003).
P. Adanya pembelahan dan pembelahan

5. Ratio Tajuk Akar


Hasil analisis ragam parameter DNMRT pada taraf 5%
ratio tajuk akar setelahdiujilanjut dengan dapatdilihatpadaTabel 5.
Tabel 5.Rerata rasio tajuk akar tanaman kailan dengan perlakuan beberapa jenis pupuk.
Perlakuan (kg/m2) Ratio Tajuk Akar
Pupuk NPK : 0,025 3,41 a
Pupuk Kacing :1 2,77 a
Pupuk TKKS : 1,5 2,74 a b
Pupuk Guano : 0,44 2,36 bc
Pupuk Kandang : 1 2,18 c
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut
uji lanjut DNMRT pada taraf 5%.
Tabel 5 menunjukkan bahwa Perbandingan antara tajuk akar dan
pemberian pupuk NPK0,025 kg/m2 akar mempunyai pengertian bahwa
menunjukkan RTA terbaik yaitu 3,41 pertumbuhan suatu bagian tanaman diikuti
dibandingkan dengan perlakuan lainnya. dengan pertumbuhan bagian tanaman
Hal ini menunjukkan bahwa semakin lainnya (Gardner, dkk. (1991). Begitu juga
tinggiRTA maka semakin baik pula menurut Sarief (1986), jika perakaran
pertumbuhan tanaman kailan.Hal ini tanaman berkembang dengan baik,
karena nilai RTA menunjukkan hasil pertumbuhan bagian tanaman lainnya akan
fotosintat yang terakumulasi pada bagian- baik juga karena akar mampu menyerap air
bagian tanaman. Pada pembentukan batang dan unsur hara yang dibutuhkan oleh
,daun dan akar, unsur hara yang berperan tanaman.Nilai RTA menunjukkan seberapa
dalam proses fotosintesis yang besar hasil fotosintesis yang terakumulasi
menghasilkan fotosintat yang digunakan pada bagian-bagian tanaman.Nilai RTA
pada pembentukan tajuk dan akar sudah menunjukkan pertumbuhan ideal suatu
tersedia dan dapat dikatakan mencukupi tanaman berkisar antara 3–5.
untuk tanaman untuk pertumbuhan dan Gardner dkk. (1991) menyatakan
produksi tanaman. RTA merupakan parameter yang

Jom Faperta Vol.2 No. 2 Oktober 2015


mencerminkan kemampuan tanaman RTA merupakan faktor penting dalam
dalam penyerapan unsur hara serta pertumbuhan tanaman dimana
metabolisme yang mendukung mencerminkan proses penyerapan unsur
pertumbuhan tanaman. Sistem perakaran hara.Terpenuhinya kebutuhan hara dan
tanaman lebih dipengaruhi oleh sifat ketersediaan air bagi tanaman sangat
genetis tanaman dan kondisi tanah media menentukan peningkatan RTA.
tumbuh. Menurut Lakitan (2011) Dwijosapoetro (1985), menyatakan bahwa
pertumbuhan sistem perakaran akan suatu tanaman akan tumbuh dengan baik
menyimpang dari kondisi idealnya jika bila hara yang dibutuhkan cukup tersedia
kondisi tanah sebagai tempat tumbuhnya dalam bentuk yang mudah diserap oleh
tidak pada kondisi optimal, namun apabila perakaran tanaman. Semakin membaiknya
terjadi kebalikkannya dapat dipastikan pertumbuhan tanaman maka akan dapat
sistem perakaran tanaman sepenuhnya meningkatkan bobot tanaman.
dipengaruhi oleh faktor genetis. Nyakpa, dkk (1998) menyatakan bahwa
Nilai RTA menunjukkan perkembangan akar selain dipengaruhi
pertumbuhan ideal tanaman. Hal ini diduga oleh sifat genetik juga dipengaruhi oleh
bahwa berat kering melalui proses ketersediaan air dan nutrisi.
fotosintesis banyak ditranslokasikan ke
bagian tajuk dari pada ke akar tanaman.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang kg/m2memberikan pengaruh nyata dalam
telah dilaksanakan yaitu meningkatkan pertumbuhan dan produksi
pemberianbeberapa jenis pupuk terhadap tanaman kailan.
pertumbuhan dan produksi tanaman b. Pemberian pupuk NPK dengan dosis
kalianmaka dapat diambil kesimpulan 0,025 kg/m2 merupakan perlakuan terbaik
sebagai berikut : dalam meningkatkan pertumbuhan dan
a. Pemberian pupuk NPK 0,025 kg/m2, produksi tanaman kailan.
guano 0,44 kg/m2, kascing 1 kg/m2,
kandang 1 kg/m2 dan TKKS 1,5
Saran
Berdasarkan hasil penelitian NPK dengan dosis 0,025 kg/m2 dalam
disarankan untuk menggunakan pupuk budidaya tanaman kalian.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2014. Produksi Universitas Sebelas Maret.


Tanaman Sayuran. Surakarta. (Tidak dipublikasikan)
www.bps.go.id: Diakses pada Gardner, F.P,.R.B. Pearce dan R.L.
tanggal 1 Maret 2015. Mitchel. 1991. Fisiologi Tanaman
Dwidjosepoetro, D. 1985. Pengantar Budidaya. Universitas Indonesia
Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Press. Jakarta.
Jakarta. Hakim, N, M. Y. Nyakpa, AM. Lubis, SG
Fahrudin, F. 2009. Budidaya Caisim Nugroho, MR Saul, MA Diha, GB
(Brassica juncea L.) Hong dan HH Bailey.1986.Dasar-
Menggunakan Ekstrak Teh dan Dasar Ilmu Tanah. Universitas
Pupuk Kascing.Skripsi. Fakultas Lampung. Lampung
Pertanian. Jurusan Studi Agronomi.

Jom Faperta Vol.2 No. 2 Oktober 2015


Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi
Tanah dan Pedogenesis.
Akademik Pressindo, Jakarta. Hal
250.
Lahadassy.J. 2007. Pengaruh Dosis
Pupuk Organik Padat Daun
Gamal terhadap Tanaman
Sawi.Jurnal Agrisistem, Volume.3,
No.2, Desember 2007.
Lakitan. 2011. Dasar-Dasar Fisiologi
Tumbuhan. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Lingga dan Marsono. 2003. Petunjuk
Penggunaan Pupuk. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Nyakpa, M, Y, A, M. Lubis : M.A.
Pulung. A.G. Amrah.A. Munawar
G.B. Hong : N. Hakim. 1988.
Kesuburan Tanah. Universitas
Lampung. 258 hal.
Pusat Penelitian Perkebunan. 1991.
Penggunaan Tandan Kosong
Kelapa Sawit dan Aplikasi di
Lapangan. Sumatera Utara.
Rahma, A. 2014. Pengaruh Pupuk
Organik Cair Berbahan Dasar
Limbah Sawi Putih (Brassica
Chinensis L.) Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Jagung
Manis
(Zea Mays L. Var. Saccharata).
Laporan Penelitian. Universitas
Diponegoro.
Rosmarkam, A. dan N. W. Yuwono. 2002.
Ilmu Kesuburan Tanah.
Kanisius, Yogyakarta.
Sarief, S. 1986. Kesuburan dan
Pemupukan Tanah Pertanian.
Pustaka Buana. Bandung
Sutejo. 2002. Pupuk dan Pemupukan.
Rineka Cipta. Jakarta.
Wibisino, A dan Basri, M..1993.
Pemanfaatan Limbah Organik
Untuk Kompos. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Yuwono, D. 2008. Kompos. Penebar
Swadaya. Jakarta.

Jom Faperta Vol.2 No. 2 Oktober 2015

You might also like