You are on page 1of 4

Data pasien :

- Perempuan, 50 tahun, ke PUSKESMAS


- Nyeri ulu hati, panas dan sebah.
- Mual dan Perut Kembung
- Nyeri bertambah jika terlambat makan dan makan makanan pedas
- Kebiasaan mengkonsumsi Jamu seduhan
- Pemeriksaan abd, bising usus +, nyeri tekan epigastrium +

Pasien ini kemungkinan mengalami Gastritis. Gastritis adalah kondisi ketika mukosa lambung mengalami
inflamasi. Mukosa usus punya fungsi untuk melindungi usus dari asam lambung.

Gastritis bisa akut, bisa kronik tergantung waktu nya. Jika tiba tiba, ya bisa jadi karna virus, bakteri, obat2 sprti
NSAID. Kalau gastritis kronik itu terjadi kalau sudah kena sebelumnya tapi tidak tidak di atasi cepat, maka bisa
jadi mengalami gastritis bertahun2 bahkan seumur hidup.

Tipe gastritis :
-Erosive gastritis, ada yang akut, atau kronik. Merupakan tipe gastritis yang sering menyebabkan inflamasi tapi
tidak begitu signifikan bagi pasiennya, hanya saja bisa ‘wear away’ mukosa lambung karena komplikasinya
bleeding, erosions atau ulser.

Penyebab Gastritis :
Ada dua yang paling sering.
1. Karena infeksi H. Pylori
2. Karena pakai NSAID terlalu lama, contohnya Aspirin dan Ibuprofen.
Ada agents lain yang sering menyebabkan gastritis, mis : alkohol, cocaine, radiasi
(stress gastritis: cth->trauma, critical illness, sever burns, major surgery)

Ada beberapa yang paling tidak sering


1. Autoimmune
2. Penyakit digestive seperti Crohns disease dan pernicious anemi
3. Virus, parasit, fungi, bakteri selain H. PYLORI.

Apa gejala artritis ?


- Upper updominal discomfort atau pain/nyeri
- Mual
- Muntah
Gejala2 ini disebut dengan istilah Dyspepsia 

Erosive gastritis mungkin menyebabkan ulser atau erosi di mukosa lambung yang dapat menyebabkan
bleeding. Apa tandanya jika terjadi pendarahan ?
- Darah saat muntah
- Black, tarry stools (gak tw)
- Red blood in stool

Bagaimana mendiagnosa gastritis ?


-Endoscopy
-Upper GI series
-Blood test
-Stool test
-Test for H. Pylori infection
Apa obatnya ?
Tentunya obatnya adalah yang dapat menurunkan jumlah asam lambung, dan meredahkan gejala gastritis dan
promote healing dari mukosa lambung.
1. Antasida – tetapi obat2an kelas ini dapat menyebabkan efek samping seperti diare atau konstipasi
2. H2 blocker – menurunkan produksi asam. Tapi tidak lebih efektif dari PPI
3. PPI – Juga menurunkan kadar asam lebih efektif daripada H2 blockers.

 Tergantung dari penyebab gastritis nya.


-Jika gastritis isebabkan oleh penggunaan NSAID jangka panjang maka sebaiknya pasien
>berhenti menggunakan NSAID
>menurunkan dosis Nsaid
>mengganti dengan kelas obat pereda nyeri lainnya
-Jika pasien mengalami stress gastritis bisa pakai Ppi

Nah.. berdasarkan data pasien ini kebiasaan minum jamu.


Gaya hidup sangat mempengaruhi kesehatan!

Jamu – Jamu merupakan obat tradisional. Menurut badan POM diseluruh Indonesia dari bulan November 2014
hingga Agustus 2015, ditemukan sebanyak 50 obat tradisional dan sumplemen kesehatan stamina pria
mengandung Bahan Kimia Obat, dengan 25 diantaranya merupakan produk obat tradisional tidak terdaftar.
BKO sebenarnya sneyawa obat yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Para produsen jamu biasanya
menambahkan BKO kedalam obat tradisional agar memberi efek cepat. BKO yang sering ditambahkan
kedalam jamu diantaranya adalah Penghilang nyeri golongan NSAID (Antalgin, parasetamol), deksametason,
sildenafil sitrat, furosemid, dan masih banyak lagi. Sementara itu jamu yang sering dicampuri BKO
diantaranya adalah jamu pelangsing, penambah nafsu makan, penambah stamina pria, pegal lin, penghilang
nyeri dan masih banyak lagi.
*** Jadi, hipotesis saya, pasien terkena gastritis akut, tipe erosive yang disebabkan kebiasaan pasien
meminum jamu (main focus) terlambat makan (secondary focus) + suka makan pedas. Mungkin saja
dilambung pasien ini terdapat ulser. Tetapi perlu pemeriksaan lebih lanjut.
Namun berdasarkan jurnal, penggunaan NSAID, ASA, COX-2 Selected inhibitor diasosiasikan dengan
peningkatan frekuensi dari dyspepsia (mual,muntah, dsb).
Menurut buku Essential of Emergency Medicine, Faktor resiko dari NSAID-induced gastropathy tertinggi adalah
pada :
 Age >60 tahun (increased risk 5-6x)
 History of adverse GI event (4-5x)
 High dosage of NSAID (as many as 10 times!)
 Additional use of Glucocorticoid (4-5x)
 Additional use of anticoagulants (10-15x)

Sehingga penanganannya harus mencakup :


1. Menurunkan asam lambung
2. Memberikan obat untuk pelindung mukosa

Pada pasien yang konsumsi NSAID


tipe injury di minggu 1-2 itu : - mucosal erythema
- superficial erosionss
- submucosal haemorrhage
- increased faecal blood loss
Frequency : 60-100%
tipe injury yang kronik >4 minggu : -gastric antral errosions and ulcers, duodenal ulcers and erosions (5-30%)
Tentang ulcers : kita gatau pasien ini ada ulser atau tidak karna ulser itu gejalanya bisa mild and benign seperti
dyspepsia, nausea, vomit, dan anorexia. Pain is usually a late feature. Pada pasien yang sudah tua biasanya
mereka painless gastric ulceration and NSAIDs bisa menutupi gejala dari sakit itu.

Karena pasiennya menggunakan NSAID maka kita harus waspada akan adanya ulserasi.
tetapi, jika pasien memiliki ulser tapi tidak menggunakan NSAIDs should receive antiulser drugs seperti HS
blockers, e.g famotidine ranitide. Oleh karena itu perlu diagnosis dan pemeriksaan lanjutan untuk tau
pasien ini ada ulser atau tidak ? Diagnosis dari NSAID induced ulser utamanya di dasarkan pada clinical
suspicion dan endoscopi yang frequent. Jika NSAID di ambil secara low-dose dan short duration biasanya
aman. Contoh NSAID yg cukup aman terhadap lambung ibuprofen dan diclofenac.

PENURUN ASAM LAMBUNG PELINDUNG MUKOSA


ANTACIDS Sucralfate (ya ga seberapa perlu)
H2 BLOCKER
PPI

Obat pilihan :

-INGAT! Jika NSAID dihentikan maka pengobatan diberikan standar regimen H2 Reseptor antagonis, PPI atau
sulkrafat. Jika NSAID DILANJUTKAN MAKA nsaid dapat diganti dengan inhibitor cox 2 selektif atau dapat
diterapi dengan ppi atau misoprostol, PPI Merupakan pilihan ynag tepat untuk penggunaan NSAID daripada H2
RESEPTOR ANTAGONIST atau sulkrafat, karena selain dapat menekan produksi asam, ppi juga mempunyai efek
dapat mencegah kekambuhan ulcer (Berardy dan Lynda,2005)
Antasida :
Memang untuk akut tapi reaksinya singkat dan pasien ini dicurigai mengalami ulserasi akibat penggunaan
NSAID. Sebab antasida tidak dapat mentreat stomach ulcer! (medline plus)

Ppi :
(untuk short-treatment Gastric ulcer juga bisa, lebih efektif tapi g apa ada dipuskesmas??omeprazole begitu
eksklusif soale???)
tambahan info :
Berdasarkan penelitian penggunaan sekali sehari dari ppi atau misoprostol 200..g dua atau empat kali sehari
dapat menurunkan resiko pasien mengalami Ulserasi (ini jika pasien dalam kondisi dia pake NSAID terus).

H2 blockers :
(untus short-treatment gastric ulcer, lebih dibawah dr ppi) – tp bisa digunakan, berdasarkan uji klinik
menunjukkan obat-obat ini dapat menjaga gejala dengan efektif selama episode akut dan mempercepat
penyembuhan tukak duodenal (Ghosh and Kinnear, 2003). Toxixitas juga rendah

Dosis
Ranitidin per oral 150mg (2x sehari) atau 300mg (1x sehari)
IV 50mg saja ya....

lagipula pasienya masih belum jelas ada ulser apa ndak.

Kelas obat (jika kuharus memilih.....) H2 Blocker

Cimetidine Prefer obat ini


Famotidine ...
Nizatidine ...
Ranitidine Prefer obat ini
Info tambahan :
Berdasarkan penelitian pengunaan H2 Blocker tidak bekerja sebaik Ppi dalam pencegahan terhadap NSAIDs
induced ulcers. Jadi ada penelitian yang mencoba 421 pasien yang dibawa ke rs karna mengalami hemorrhage
akibat NSAID yang digunakan tanpa prescribtio (mgkn beredar luas dan bebas beli).
Most common site bleedingnya itu gastric ulser (31%) duodenal ulcer (26%).
35% sisanya beli aspirin diapotik, 6% beli dengan resep, 20% pake resep atau beli di apotik. SEHARUSNYA GAK
BOLEH PAKE NSAID KALAU GA PAKE PRECRIPTION APALAGI JIKA LONGTERM ? nah, kayak jamu nih.
Terus dites menggunakan H2, untuk proteksi, ternyata hasilnya gagal untuk menunjukkan proteksi yang
diharapkan. Tapi saat pakai Misoprostol given together with NSAIDs has shown acceptable degree of
protection, jadi lesinya berkurang bahkan 6-12 bulan ga banyak lesinya. Lanzsoprazole itu bagus/superior
untuk placebo yang fungsinya juga mengprevent NSAIDs induced ulcer tapi tidak lebih superior dari
omeprazole.

You might also like