Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Diajukan Sebagai Tugas Individu Mata Kuliah Advokasi Universitas Islam Negri
Maulana Malik Ibrahim Malang
Oleh:
ANAS MAULANA
NIM: 18780006
Dosen Pengampu:
GUNADI HANDOKO, S.H., M.M., M.HUM., C.L.A
Latar Belakang
Dalam kehidupan bernegara dan sosial kita tidak akan pernah lepas dari
perikatan, baik yang berdampak positif yang menjadikan keuntungan, maupun yang
berdampak negatif yang menimbulkan sengketa karena salah satu pihak merasa
musyawarah. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula hal ini harus diselesaikan
dengan jalan hukum, karena pada kodratnya seseorang selalu ingin mencari
keadilan.
dengan dua jalan yaitu proses litigasi (dalam lingkup pengadilan) dan proses non
litigasi (di luar pengadilan atau sebelum sengketa masuk ranah pengadilan), proses
non litigasi dapat dilakukan setiap orang yang memiliki kepedulian untuk
memperjuangkan keadilan bersama dan berjuang untuk mereka yang lemah. Selain
itu juga harus memiliki kapasitas penguasaan hukum baik formil maupun materiil
Dalam penulisan makalah ini akan dijelaskan beberapa strategi yang bisa
dicapai untuk mengubah kebijakan (usaha advokasi) dalam proses non litigasi dan
A. Pengertian advokasi
sebagai aksi strategis dan terpadu yang dilakukan perorangan dan kelompok
pembuat kebijakan, bisa juga berupa pembangunan organisasi akar rumput yang
mengubah tatanan untuk mencapai tujuan yang lebih baik sesuai dengan yang
diharapkan. Pendapat Hermanto ini didasarkan dari asal kata advokasi dalam
bahasa Inggris yaitu to advocate yang berarti membela atau bisa juga
pengadilan dan lain lain) dalam mendapatkan suatu keputusan hukum (Tim
pengadilan.
b. Non litigasi atau non formal, merupakan upaya pemanfaatan potensi
2009).
2. Advokasi non hukum, kegiatan advokasi yang dilakukan oleh siapa saja
advokasi sosial dan ekonomi. Kegiatan advokasi non hukum dapat berupa
B. Tujuan Advokasi
Selain yang disebutkan oleh Sheafor dan Horejsi adapun tujuan yang
=detail&cat=B16&sub=B1602&prod=B160203&t=3&ty=2):
masyarakat
banyak lagi tujuan yang lainnya dari para ahli mengenai advokasi.
C. PRINSIP-PRINSIP ADVOKASI
Sejak tujuan advokasi adalah melakukan perubahan, maka akan selalu ada
resistansi, oposisi dan konflik. Tidak ada faktor tunggal yang menjamin
1. Realistis. Advokasi yang berhasil bersandar pada isu dan agenda yang
keputusan prioritas. Pilihlah isu dan agenda yang realistis dan karenanya
Jangan buang energi dan waktu kita dengan pilihan yang tidak mungkin
ditemani frustrasi.
artinya jika kita gagal merencanakan, maka itu berarti kita sedang
sosial harus membangun koalisi atau aliansi atau sekutu dengan pihak lain.
(trust). Sekutu terdiri dari sekutu dekat dan sekutu jauh. Sekutu dekat
D. Sasaran Advokasi
atau pelayanan sosial, karena selama ini mereka tidak mendapatkan pelayanan
atau dirampas haknya. Seperti kesulitan mengakses informasi, tidak tahu sistem
Selain itu, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa : Target advokasi
sumber dana, dan sebagainya. Termasuk ke dalam kelompok ini adalah para
atau sekunder, tergantung besar kecilnya kekuasaan yang mereka miliki. Target
advokasi bisa berasal dari level lokal, nasional, atau bahkan internasional,
seperti klien yang dirampas haknya untuk menerima sesuatu yang seharusnya
tiri-kan dan di tidak dianggap punya hak setara dengan yang lainnya (dirampas
haknya).
E. Jenis-Jenis Advokasi
pekerjaan yang dilakukan oleh pengacara di dalam pengadilan, lebih dari itu,
cara membalikkan suatu pernyataan yang ada, karena pernyataan yang ada
lawan di mata publik dengan keadaan yang sebenarnya. Hal yang dapat
dilakukan dengan cara ini, antara lain ; konferensi pers, press release, hak
jawab, opini dan tentunya menjalin kerja sama dengan media massa.
diharapkan di antara dari masa yang terkumpul itu dapat berdialog dengan
Dari beberapa cara atau langkah di atas, kita tetap harus melalui
masalah.
masalah
yang ada.
F. Strategi advokasi
lain :
belakangi ketiga pelaku negara, pelaku pasar dan pelaku masyarakat sipil,
sangat menentukan jenis strategi apa yang cocok untuk digunakan. Perlu
diingat: strategi yang paling efektif harus dapat memanfaatkan segala
Isu Advokasi
pihak-pihak mana saja yang terkena dampak masalah yang dihadapi, dan
siapa saja yang memegang kekuasaan untuk mengatasi masalah itu. Tak
daya yang diperlukan, dengan demikian dapat menjadi tahu siapa yang
Tahapan dan Tata Cara Melakukan Aksi Massa. Tahapan dan Tata
1) Isu/tuntutan;
2) Pra kondisi aksi, yaitu kegiatan yang dilakukan sebelum aksi utama);
Dinamisator);
6) Target Aksi;
di Indonesia
mengubah kebijakan di luar lingkup peradilan, dalam hal ini usaha advokasi
Daftar Pustaka
Hermawanto. Advokasi dalam Buku Panduan Bantuan Hukum di Indonesia.
Jakarta: YLBHI & AusAID, 2009.
Miller, Valerie & Jane Covey. Pedoman Advokasi: Perencanaan, Tindakan dan
Refleksi. Penterjemah: Hermoyo. Advocacy Sourcebook: Framework for
Planning, Action and Reflection. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005.
Tim Advokasi DPW. Advokasi. Makalah “Pelatihan Advokasi”, 2012, http//:pks-
jakbar. or.id/filedownload/Pelatihan%20 Advokasi_JakBar.ppt
Luthvi Febryka Nola, “Advokasi Hukum Oleh Lembaga Perlindungan Konsumen
Swadaya Masyarakat (LPKSM)”. Negara Hukum: Vol. 5, No. 2, November.
2014
http://www.bantuanhukum.info/?page=detail&cat=B16&sub=B1602&prod=B160
203&t=3&ty=2
http://ichwanmuis.com/?p=1745
http://daniramdhani2010.blogspot.com/2011/03/advokasi-hukum-non-litigasi.html