You are on page 1of 29

Global Reporting Initiative (GRI) 102 PENGUNGKAPAN UMUM

Pengungkapan Standar Umum


Pengungkapan Standar Umum berlaku untuk semua organisasi yang
menyiapkan laporan keberlanjutan. Pengungkapan Standar Umum dibagi menjadi
enam bagian, antara lain:
1. Profil organisasi
Pengungkapan standar ini merupakan gambaran keseluruhan mengenai
karakteristik organisasi, untuk memberikan konteks bagi rincian-rincian dalam
laporan dibandingkan dengan bagian-bagian yang ada dalam pedoman. Pada hal
ini dilaporkan mengenai nama organisasi, merek/produk/ layanan utama , lokasi
kantor pusat organisasi, skala organisasi (total karyawan, kuantitas produk atau
jasa yang diberikan) dan lain sebagainya.
2. Strategi
Pengungkapan standar ini memberikan gambaran umum tentang
keberlanjutan organisasi, untuk memberikan konteks pada bagian laporan
selanjutnya yang lebih detail dibandingkan bagian-bagian dalam pedoman.
Strategi dan analisis dapat diambil dari informasi yang ada pada bagian lain dalam
laporan, namun sebenarnya dimaksudkan untuk memberikan wawasan tentang
topik strategis bukan sekedar ringkasan konten laporan.
3. Etika dan Integritas
Pengungkapan standar ini merupakan gambaran keseluruhan tentang :
- Nilai, prinsip, dan norma di organisasi
- Mekanisme internal dan eksternal untuk memperoleh masukan mengenai
perilaku etis dan taat hukum
- Mekanisme internal dan eksternal untuk melaporkan permasalahan tentang
perilaku
yang tidak etis atau melanggar hukum dan masalah integritas.
4. Tata Kelola
Pengungkapan standar ini memberikan gambaran keseluruhan tentang:
- Struktur tata kelola dan komposisinya
- Peran badan tata kelola tertinggi dalam menetapkan tujuan, nilai, dan strategi
organisasi
- Kompetensi dan evaluasi kinerja badan tata kelola tertinggi
- Peran badan tata kelola tertinggi dalam manajemen risiko
- Peran badan tata kelola tertinggi dalam pelaporan keberlanjutan
- Peran badan tata kelola tertinggi dalam mengevaluasi kinerja ekonomi,
lingkungan dan sosial.
5. Hubungan dengan pemangku kepentingan
Pengungkapan standar ini merupakan gambaran keseluruhan tentang
hubungan dengan pemangku kepentingan organisasi selama periode pelaporan.
Pengungkapan ini berisi daftar siapa saja pemangku kepentingan dalam organisasi
dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemangku kepentingan dalam
organsiasi.
6. Profil laporan
Pengungkapan standar ini menyajikan gambaran keseluruhan tentang
informasi dasar mengenai laporan ataupun pendekatan untuk memperoleh
assurance eksternal, misalnya periode pelaporan (tahun fiskal atau tahun
kalender), siklus pelaporannya (tahunan, atau kuartal) dan lain sebagainya.

Hal hal yang diungkapkan dalam pengungkapan umum berdasarkan


standar GRI 102 adalah:

1. Profil Organisasi
Pengungkapan-pengungkapan ini memberikan ikhtisar tentang ukuran,
lokasi geografis, dan kegiatan organisasi. informasi kontekstual ini penting untuk
membantu para pemangku kepentingan dalam memahami sifat organisasi dan
dampak ekonomi, lingkungan, serta sosialnya. Pengungkapan mengenai profil
organisasi ini meliputi 13 poin, yaitu:
 Pengungkapan 102-1
Nama organisasi
 Pengungkapan 102-2
Kegiatan, merek, produk dan jasa
Meliputi:
a. deskripsi kegiatan organisasi
b. Merek utama, produk, dan jasa, termasuk penjelasan tentang produk atau jasa
apapun yang dilarang di pasar tertentu.
 Pengungkapan 102-3
Lokasi kantor pusat
Kantor pusat merujuk pada pusat administratif organisasi, tempat organisasi
tersebut dikendalikan atau diarahkan.
 Pengungkapan 102-4
Lokasi operasi
Jumlah negara tempat organisasi beroperasi, dan nama-nama negara tempat
organisasi memiliki operasional yang signifikan dan/atau yang relevan dengan
topik yang dibahas dalam laporan.
 Pengungkapan 102-5
Kepimilikan dan bentuk ukum
Sifat kepemilikan dan bentuk hukum pada perusahaan.
 Pengungkapan 102-6
Pasar yang dilayani
Pasar yang dilayani, mencakup:
a. lokasi geografis tempat produk dan jasa ditawarkan;
b. sektor yang dilayani;
c. jenis pelanggan dan penerima manfaat.
 Pengungkapan 102-7
Skala organisasi
Skala organisasi, mencakup:
a. jumlah total karyawan;
b. jumlah total operasi:
c. penjualan bersih (untuk organisasi sektor swasta) atau pendapatan bersih (untuk
organisasi sektor publik);
d. kapitalisasi total (untuk organisasi sektor swasta) diuraikan dalam hal utang
dan ekuitas;
e. jumlah produk atau jasa yang disediakan.
Ketika menyusun informasi yang ditentukan dalam Pengungkapan 102-7,
organisasi pelapor sebaiknya memberikan informasi tambahan berikut:
- Aset total;
- Kepemilikan manfaat, termasuk identitas dan persentase kepemilikan pemegang
saham terbesar;
- Perincian dari:
 penjualan bersih atau pendapatan bersih berdasarkan negara atau wilayah
yang menyumbangkan lima persen atau lebih dalam pendapatan total;
 biaya berdasarkan negara atau wilayah yang menyumbangkan lima persen
atau lebih dari biaya total;
 jumlah total karyawan berdasarkan negara atau wilayah.
 Pengungkapan 102-8
Informasi mengenai karyawan dan pekerja lainnya
Meliputi:
a. Jumlah total karyawan berdasarkan kontrak kerja kepegawaian (tetap dan
temporer), berdasarkan jenis kelamin.
b. Jumlah total karyawan berdasarkan kontrak kerja kepegawaian (tetap dan
temporer), berdasarkan wilayah.
c. Jumlah total karyawan berdasarkan jenis kontrak ketenagakerjaan (purnawaktu
dan paruh waktu), berdasarkan jenis kelamin.
d. Apakah kegiatan organisasi dalam jumlah signifikan dilakukan oleh pekerja
yang bukan karyawan. Jika berlaku, deskripsi sifat dan skala pekerjaan yang
dilakukan oleh pekerja yang bukan karyawan.
e. Setiap variasi yang signifikan dalam angka-angka yang dilaporkan dalam
Pengungkapan 102-8-a, 102-8-b, dan 102-8-c (misalnya variasi musiman dalam
industri pariwisata atau pertanian).
f. Penjelasan tentang bagaimana data dikompilasi, termasuk setiap asumsi yang
dibuat.
Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 102-8,
organisasi pelapor sebaiknya:
- menyatakan jumlah karyawan baik sebagai penghitungan jumlah kepala atau
yang Setara Purnawaktu (FTE), dengan pendekatan yang dipilih dinyatakan dan
diterapkan secara konsisten;
- mengidentifikasi jenis kontrak serta status purnawaktu dan paruh waktu
karyawan berdasarkan definisi menurut hukum nasional dari negara tempat
mereka berada;
- menggunakan angka yang terdapat di akhir periode pelaporan, kecuali jika
terdapat perubahan material (penting) selama periode pelaporan;
- menggabungkan statistik negara untuk menghitung statistik global, dan
mengabaikan perbedaan dalam definisi hukum. Meskipun bentuk tipe kontrak dan
jenis kontrak ketenagakerjaan bervariasi antara negara-negara, angka global masih
harus mencerminkan hubungan di bawah hukum.
 Pengungkapan 102-9
Rantai pasokan
Deskripsi rantai pasokan organisasi, termasuk unsur-unsur utamanya karena
berkaitan dengan kegiatan, merek utama, produk, dan jasa organisasi.
Contoh unsur-unsur yang dapat dicakup dalam deskripsi termasuk:
- jenis-jenis pemasok yang terlibat;
- jumlah total pemasok yang dilibatkan oleh organisasi dan perkiraan-
- jumlah pemasok di seluruh rantai pasokan;
- lokasi geografis pemasok;
- perkiraan nilai moneter pembayaran kepada pemasok;
- karakteristik khusus sektor rantai pasokan, seperti seberapa padat karyanya
sektor itu.
 Pengungkapan 102-10
Perubahan signifikan pada organisasi dan rantai pemasoknya
Perubahan signifikan terhadap ukuran, struktur, kepemilikan, atau rantai pasokan
organisasi, mencakup:
- Perubahan pada lokasi, atau perubahan pada, operasi, termasuk
pembukaan, penutupan, dan perluasan fasilitas;
- Perubahan pada struktur modal saham dan bentuk modal lainnya,
pemeliharaan, dan operasi perubahan (untuk organisasi sektor swasta);
- Perubahan pada lokasi pemasok, struktur rantai pasokan, atau hubungan
dengan pemasok, termasuk pemilihan dan pemutusan hubungan.
Pengungkapan ini mencakup perubahan signifikan selama periode pelaporan.
Perubahan yang signifikan terhadap rantai pasokan adalah perubahan yang dapat
menyebabkan atau memberikan kontribusi terhadap dampak ekonomi,
lingkungan, dan sosial yang signifikan.
Contoh perubahan signifikan dapat mencakup:
- memindahkan bagian rantai pasokan dari satu negara ke negara lain;
- mengubah struktur rantai pasokan, seperti mengalihdayakan bagian
penting dari kegiatan organisasi.
 Pengungkapan 102-11
Pendekatan atau prinsip pencegahan
Apakah dan bagaimana organisasi menerapkan Pendekatan atau prinsip
pencegahan.
Pengungkapan 102-11 dapat mencakup pendekatan organisasi terhadap
manajemen risiko dalam perencanaan operasional, atau ketika mengembangkan
dan memperkenalkan produk baru.
 Pengungkapan 102-12
Inisiatif eksternal
Daftar piagam-piagam ekonomi, lingkungan dan sosial yang dikembangkan secara
eksternal, prinsip-prinsip, atau inisiatif lain yang diikuti atau didukung organisasi
tersebut.
Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 102-12,
organisasi pelapor sebaiknya:
- memasukkan tanggal pengesahan, negara atau operasi di mana diterapkan,
dan rentang pemangku kepentingan yang terlibat dalam pembangunan dan tata
kelola inisiatif-inisiatif ini;
- membedakan antara inisiatif-inisiatif sukarela yang tidak mengikat dengan
inisiatif yang wajib dipatuhi organisasi.
 Pengungkapan 102-13
Keanggotaan organisasi
Daftar keanggotaan utama dalam asosiasi industri atau lainnya, dan organisasi
advokasi nasional atau internasional.
Ketika menyusun informasi yang ditentukan dalam Pengungkapan 102-13,
organisasi pelapor sebaiknya menyertakan keanggotaan yang dipertahankan di
tingkat organisasi di asosiasi atau organisasi di mana organisasi pelapor
memegang posisi di badan tata kelola, berpartisipasi dalam proyek atau komite,
menyediakan dana substantif selain iuran keanggotaan rutin, atau menjadikan
keanggotaannya sebagai strategi.

2. Strategi
Pengungkapan ini memberikan gambaran tentang strategi organisasi
sehubungan dengan keberlanjutan, dalam rangka memberikan konteks untuk
pelaporan selanjutnya, yang lebih terperinci menggunakan Standar GRI lainnya.
Bagian strategi dapat menggunakan informasi yang diberikan dalam bagian lain
dari laporan tersebut, tetapi bagian ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan
tentang masalah strategis dan bukan untuk merangkum isi laporan.
 Pengungkapan 102-14
Pernyataan dari pembuat keputusan senior
Sebuah pernyataan dari pembuat keputusan paling senior di organisasi (seperti
CEO, ketua, atau posisi senior yang setara) tentang relevansi keberlanjutan bagi
organisasi dan strateginya untuk menangani keberlanjutan.
Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 102-14,
organisasi pelapor sebaiknya menyertakan:
- keseluruhan visi dan strategi untuk jangka pendek, jangka menengah, dan
jangka panjang, sehubungan dengan pengelolaan dampak ekonomi,
lingkungan, dan sosial yang signifikan yang disebabkan organisasi atau
yang terkait secara langsung dengan kegiatan, produk, atau jasa organisasi
sebagai hasil dari hubungan dengan pihak lain
- prioritas strategis dan topik utama untuk jangka menengah dan pendek
sehubungan dengan keberlanjutan
- tren yang lebih luas (seperti ekonomi makro atau politik) yang
memengaruhi organisasi serta prioritas keberlanjutannya;
- peristiwa penting, prestasi, dan kegagalan selama periode pelaporan;
-pandangan tentang kinerja sehubungan dengan target;
- pandangan tentang tantangan utama organisasi, dan target untuk tahun
berikutnya, serta sasaran untuk 3-5 tahun mendatang;
- hal-hal lain yang berkaitan dengan pendekatan strategis organisasi.

 Pengungkapan 102-15
Dampak penting, resiko dan peluang
Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 102-15,
organisasi pelapor sebaiknya menyertakan:
- deskripsi mengenai dampak ekonomi, lingkungan dan sosialnya yang
signifikan, serta tantangan dan peluang terkait
- berbagai harapan dan kepentingan yang wajar dari para pemangku
kepentingan organisasi;
- penjelasan tentang pendekatan untuk memprioritaskan tantangan dan
peluang ini;
- kesimpulan utama tentang perkembangan dalam menangani topik-topik
ini dan kinerja terkait pada periode pelaporan, termasuk penilaian alasan
untuk kinerja di bawah atau di atas rata-rata;
- deskripsi tentang proses utama yang ada untuk menangani kinerja, dan
perubahan terkait;
- dampak tren keberlanjutan, risiko, dan peluang pada prospek jangka
panjang serta kinerja keuangan organisasi;
- Informasi yang relevan bagi pemangku kepentingan keuangan atau yang
nantinya dapat menjadi demikian;
- deskripsi risiko yang paling penting dan peluang bagi organisasi yang
timbul dari tren keberlanjutan;
- memprioritaskan topik ekonomi, lingkungan, dan sosial sebagai risiko
dan peluang sesuai relevansi mereka untuk strategi jangka panjang
organisasi, posisi kompetitif, kualitatif, dan, jika mungkin, pendorong nilai
keuangan kuantitatif;
- tabel-tabel yang meringkas target, kinerja terhadap target, dan pelajaran
yang didapatkan untuk periode pelaporan saat ini;
- tabel-tabel yang meringkas target untuk periode pelaporan berikutnya
dan tujuan serta sasaran jangka menengah (yaitu, 3-5 tahun) yang
berkaitan dengan risiko utama dan peluang;
- deskripsi mekanisme tata kelola yang ada khususnya untuk mengelola
risiko dan peluang, serta identifikasi risiko dan peluang terkait lainnya.

3. Etika dan integritas


Pada bagian ini, istilah ‘mitra bisnis’ digunakan sehubungan dengan kedua
pengungkapan ini. Dalam konteks Standar GRI ini, ‘mitra bisnis’ antara lain
meliputi pemasok, agen, pelobi dan perantara lainnya, usaha patungan dan mitra
konsorsium, pemerintah, pelanggan, serta klien.
 Pengungkapan 102-16
Nilai, prinsip, standar dan norma perilaku
Ketika mengumpulkan informasi yang ditentukan dalam Pengungkapan 102-16,
organisasi pelapor sebaiknya memberikan informasi tambahan tentang nilai-nilai,
prinsip-prinsip, standar, dan norma-norma perilakunya, termasuk:
- bagaimana hal-hal tersebut dikembangkan dan disetujui;
- apakah pelatihan tentang hal-hal tersebut diberikan secara teratur untuk
seluruh dan anggota baru badan tata kelola, para pekerja yang
melaksanakan kegiatan organisasi, serta mitra bisnis;
- apakah hal-hal tersebut perlu dibaca dan ditandatangani secara teratur
oleh seluruh dan anggota baru badan tata kelola, para pekerja yang
melaksanakan kegiatan organisasi, serta mitra bisnis;
- apakah posisi tingkat eksekutif yang mengurusi tanggung jawab untuk
hal-hal tersebut;
- apakah hal-hal tersebut tersedia dalam berbagai bahasa untuk
menjangkau seluruh anggota badan tata kelola, para pekerja yang
melaksanakan kegiatan organisasi, mitra bisnis, dan para pemangku
kepentingan lainnya.
 Pengungkapan 102-17
Mekanisme untuk saran dan masalah etika
Deskripsi mekanisme internal dan eksternal untuk:
- meminta saran tentang perilaku etis dan sah, serta integritas organisasi;
- melaporkan kekhawatiran tentang perilaku yang tidak etis atau melanggar
hukum, dan integritas organisasi.

4. Tata Kelola
Pengungkapan pada bagian ini memberikan ikhtisar tentang:
- struktur tata kelola dan komposisinya;
- peran badan tata kelola tertinggi dalam menetapkan tujuan, nilai-nilai, dan
strategi organisasi;
- evaluasi kinerja dan kompetensi dari badan tata kelola tertinggi;
- peran badan tata kelola tertinggi dalam manajemen risiko;
- peran badan tata kelola tertinggi dalam pelaporan keberlanjutan;
- peran badan tata kelola tertinggi dalam mengevaluasi kinerja ekonomi,
lingkungan, dan sosial;
- remunerasi dan insentif.
 pengungkapan 102-18
Struktur tata kelola
Meliputi:
a. Struktur tata kelola organisasi, termasuk komite badan tata kelola tertinggi.
b. Komite bertanggung jawab untuk mengambil keputusan mengenai topik-topik
ekonomi, lingkungan, dan sosial.
 Pengungkapan 102-19
Mendelegasikan wewenang
Proses untuk mendelegasikan wewenang untuk topik ekonomi, lingkungan, dan
sosial dari badan tata kelola tertinggi kepada eksekutif senior dan karyawan
lainnya.
 Pengungkapan 102-20
Tanggung jawab tingkat eksekutif untuk topic ekonomi, lingkungan dan sosial
Meliputi:
a. Apakah organisasi telah menunjuk posisi tingkat eksekutif atau posisi dengan
tanggung jawab untuk topik ekonomi, lingkungan, dan sosial.
b. Apakah pemegang jabatan itu melapor langsung ke badan tata kelola tertinggi.
 Pengungkapan 102-21
Berkonsultasi dengan pemangku kepentingan mengenai topik ekonomi,
lingkungan dan sosial

Meliputi:
a. Proses untuk konsultasi antara para pemangku kepentingan dan badan tata
kelola tertinggi mengenai topik ekonomi, lingkungan, dan sosial.
b. Jika konsultasi didelegasikan, jelaskan kepada siapa didelegasikan dan
bagaimana umpan balik yang dihasilkan diberikan kepada badan tata kelola
tertinggi.
 Pengungkapan 102-22
Komposisi badan pengelola tertinggi dan komitenya
Komposisi badan tata kelola tertinggi dan komitenya berdasarkan:
- eksekutif atau bukan eksekutif;
- mandiri;
- masa jabatan badan tata kelola;
- jumlah posisi dan komitmen signifikan lainnya dari setiap individu, serta
sifat dari komitmen;
- jenis kelamin;
- keanggotaan kelompok sosial yang kurang terwakili;
- kompetensi terkait topik-topik ekonomi, lingkungan, dan sosial;
- perwakilan pemangku kepentingan.
 Pengungkapan 102-23
Ketua badan tata kelola tertinggi
Meliputi:
a. Apakah ketua badan tata kelola tertinggi juga merupakan pejabat eksekutif
dalam organisasi.
b. Jika ketua juga merupakan pejabat eksekutif, jelaskan fungsinya dalam
manajemen organisasi dan alasan pengaturan ini.
 Pengungkapan 102-24
Menominasikan dan memilih badan tata kelola tertinggi
Meliputi:
a. Proses nominasi dan seleksi untuk badan tata kelola tertinggi dan komitenya.
b. Kriteria yang digunakan untuk mencalonkan dan memilih anggota badan tata
kelola tertinggi, termasuk apakah dan bagaimana:
- para pemangku kepentingan (termasuk pemegang saham) terlibat;
- keragaman dipertimbangkan;
- kemandirian dipertimbangkan;
-keahlian dan pengalaman yang berkaitan dengan topik ekonomi,
lingkungan, dan sosial dipertimbangkan.
 Pengungkapan 102-25
Konflik kepentingan
Meliputi:
a. Proses untuk badan tata kelola tertinggi guna memastikan konflik kepentingan
dihindari dan dikelola.
b. Apakah konflik kepentingan diungkapkan kepada para pemangku kepentingan
Ketika mengumpulkan informasi yang ditentukan dalam Pengungkapan
102-25, organisasi pelapor harus menyelaraskan definisi pemegang saham
pengendali dengan definisi yang digunakan untuk tujuan laporan keuangan
terkonsolidasi organisasi atau dokumen setara.
 Pengungkapan 102-26
Peran badan tata kelola tertinggi dalam menetapkan tujuan,nilai-nilai dan
strategi
Peran badan tata kelola tertinggi dan eksekutif senior dalam
pengembangan, persetujuan, dan memperbarui tujuan, nilai atau pernyataan misi,
strategi, kebijakan, dan sasaran organisasi yang berkaitan dengan topik ekonomi,
lingkungan, dan sosial.
 Pengungkapan 102-27
Pengetahuan kolektif tata kelola tertinggi
Langkah-langkah yang diambil untuk mengembangkan dan meningkatkan
pengetahuan kolektif badan tata kelola tertinggi untuk topik ekonomi, lingkungan,
dan sosial.
 Pengungkapan 102-28
Mengevaluasi kinerja badan tata kelola tertinggi
Meliputi:
a. Proses untuk mengevaluasi kinerja badan tata kelola tertinggi sehubungan
dengan tata kelola topik ekonomi, lingkungan, dan sosial.
b. Apakah evaluasi tersebut mandiri atau tidak, serta frekuensinya.
c. Apakah evaluasi tersebut merupakan penilaian terhadap diri sendiri
(swapenilaian).
d. Tindakan yang dilakukan dalam menanggapi evaluasi kinerja badan tata kelola
tertinggi sehubungan dengan tata kelola topik ekonomi, lingkungan, dan sosial,
termasuk, minimal, perubahan dalam keanggotaan dan praktik organisasi.
 Pengungkapan 102-29
Mengidentifikasi dan mengelola dampak ekonomi, lingkungan dan sosial
Meliputi:
a. Peran badan tata kelola tertinggi dalam mengidentifikasi dan mengelola topik
ekonomi, lingkungan, dan sosial serta dampak, risiko, dan peluangnya – termasuk
perannya dalam pelaksanaan proses uji tuntas.
b. Apakah konsultasi pemangku kepentingan digunakan untuk mendukung
identifikasi badan tata kelola tertinggi dan manajemen topik ekonomi, lingkungan,
dan sosial serta dampak, risiko, dan peluangnya.
 Pengungkapan 102-30
Keefektifan manajemen resiko
Peran badan tata kelola tertinggi dalam mengkaji efektivitas proses manajemen
risiko organisasi untuk topik ekonomi, lingkungan, dan sosial.
 Pengungkapan 102-31
Pengkajian topik ekonomi, lingkungan dan sosial
Frekuensi pengkajian oleh badan tata kelola tertinggi untuk topik ekonomi,
lingkungan, dan sosial serta dampak, risiko, dan peluangnya.
 Pengungkapan 102-32
Peran badan tata kelola tertinggi dalam pelaporan keberlanjutan
Posisi atau komite tertinggi yang secara formal mengkaji dan menyetujui laporan
keberlanjutan organisasi serta memastikan bahwa seluruh topik material dicakup.
 Pengungkapan 102-33
Mengkomunikasikan hal-hal kritis
Proses untuk mengomunikasikan hal-hal kritis kepada badan tata kelola tertinggi.
 Pengungkapan 102-34
Sifat dan jumlah total hal-hal kritis
Meliputi:
a. Jumlah total dan sifat dari kekhawatiran penting yang dikomunikasikan kepada
badan tata kelola tertinggi.
b.Mekanisme yang digunakan untuk menangani dan menyelesaikan permasalahan
kritis.
 Pengungkapan 102-35
Kebijakan remunerasi
Kebijakan remunerasi untuk badan tata kelola tertinggi dan eksekutif dan senior
untuk jenis-jenis remunerasi berikut:
- Pembayaran tetap dan pembayaran tidak tetap, termasuk pembayaran
berbasis kinerja, pembayaran berbasis ekuitas, bonus, dan saham
ditangguhkan (deferred share) atau saham berhak penuh (vested share);
- Bonus mendaftar atau pembayaran insentif perekrutan;
- Pembayaran uang pesangon;
- Clawback;
- Tunjangan pensiun, termasuk perbedaan antara skema tunjangan dan tarif
kontribusi bagi badan tata kelola tertinggi, eksekutif senior, dan semua
karyawan lainnya.
Bagaimana kriteria kinerja dalam kebijakan remunerasi berhubungan dengan
tujuan-tujuan badan tata kelola tertinggi dan eksekutif senior untuk topik
ekonomi, lingkungan, dan sosial.
 Pengungkapan 102-36
Proses menentukan remunerasi
a. Proses untuk menentukan remunerasi.
b. Apakah konsultan remunerasi terlibat dalam menentukan remunerasi dan
apakah mereka independen dari manajemen.
c. Hubungan lain yang dimiliki konsultan remunerasi dengan organisasi.
 Pengungkapan 102-37
Keterlibatan pemangku kepentingan dalam remunerasi
a. Bagaimana pandangan para pemangku kepentingan diminta dan
dipertimbangkan terkait remunerasi.
b. Jika berlaku, hasil pemilihan suara mengenai kebijakan dan proposal
remunerasi
 Pengungkapan 102-38
Rasio kompensasi tahunan
Rasio kompensasi total tahunan bagi individu dengan bayaran tertinggi di
organisasi di setiap negara yang memiliki operasi yang signifikan terhadap nilai
tengah total kompensasi tahunan untuk semua karyawan (tidak termasuk individu
dengan bayaran tertinggi) di negara yang sama.
Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 102-38,
organisasi pelapor harus, untuk setiap negara yang memiliki operasi yang
signifikan:
- mengidentifikasi individu dengan bayaran tertinggi untuk periode
pelaporan tersebut, sebagaimana ditentukan oleh kompensasi total;
- menghitung nilai tengah total kompensasi tahunan untuk semua
karyawan, kecuali individu dengan bayaran tertinggi;
- menghitung rasio kompensasi total tahunan dari individu dengan
bayaran tertinggi terhadap nilai tengah total kompensasi tahunan untuk
semua karyawan.
 Pengungkapan 102-39
Persentase kenaikan pada total rasio kompensasi total tahunan
Rasio persentase kenaikan pada kompensasi total tahunan bagi individu dengan
bayaran tertinggi di organisasi di setiap negara yang memiliki operasi yang
signifikan terhadap nilai tengah total persentase kenaikan kompensasi tahunan
untuk semua karyawan (tidak termasuk individu dengan bayaran tertinggi) di
negara yang sama.

5. Keterlibatan pemangku kepentingan


Pengungkapan ini memberikan gambaran tentang pendekatan organisasi
terhadap keterlibatan pemangku kepentingan. Ini tidak terbatas pada keterlibatan
yang dilakukan untuk tujuan penyusunan laporan. Untuk panduan tambahan
mengenai keterlibatan pemangku kepentingan,
 Pengungkapan 102-40
Daftar kelompok pemangku kepentingan
Contoh kelompok pemangku kepentingan adalah:
- masyarakat sipil
- pelanggan
- karyawan dan pekerja yang bukan karyawan
- serikat buruh
- masyarakat lokal
- pemegang saham dan pemberi modal
- pemasok
 pengungkapan 102-41
perjanjian perundingan kolektif

Pengungkapan ini meminta persentase karyawan yang dicakup oleh perjanjian


perundingan kolektif. Pengungkapan tersebut tidak meminta persentase karyawan
yang bergabung di serikat buruh.

Perundingan kolektif mengacu pada semua negosiasi yang berlangsung antara satu
atau lebih pemberi kerja atau organisasi si pemberi kerja dengan satu atau lebih
organisasi pekerja (serikat buruh), di sisi lain, untuk menentukan kondisi kerja
dan syarat kerja atau untuk mengatur hubungan antara pemberi kerja dan pekerja.
Oleh karena itu, perjanjian perundingan kolektif merupakan bentuk pengambilan
keputusan bersama yang menyangkut operasi organisasi.
 Pengungkapan 102-42
Mengidentifikasi dan memilih pemangku kepentingan

Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 102-42,


organisasi pelapor sebaiknya menjelaskan proses untuk:

- mendefinisikan kelompok pemangku kepentingannya;


- menetapkan kelompok yang dilibatkan dan tidak dilibatkan.
 Pengungkapan 102-43
Pendekatan untuk keterlibatan pemangku kepentingan
Pendekatan organisasi untuk keterlibatan pemangku kepentingan, termasuk
frekuensi keterlibatan berdasarkan jenis dan berdasarkan kelompok pemangku
kepentingan, serta indikasi apakah keterlibatan itu dilakukan secara khusus
sebagai bagian dari proses persiapan laporan.
Metode keterlibatan pemangku kepentingan dapat mencakup survei
(seperti survei pemasok, pelanggan, atau pekerja), kelompok fokus, panel
komunitas, panel penasihat perusahaan, komunikasi tertulis, manajemen atau
struktur serikat buruh, perjanjian perundingan kolektif dan mekanisme lainnya.
 Pengungkapan 102-44
Topik utama dan hal-hal yang diajukan
mencakup:
- bagaimana organisasi menanggapi topik-topik utama dan hal-hal tersebut,
termasuk melalui pelaporannya;
- kelompok pemangku kepentingan yang mengajukan masing-masing hal
dan topik utama

6. Praktik pelaporan
Pengungkapan ini memberikan gambaran tentang proses yang telah diikuti
organisasi untuk menentukan isi laporan keberlanjutannya. Pengungkapan ini juga
meninjau proses yang diikutinya untuk mengidentifikasi topik material dan
Batasannya, bersama dengan perubahan apa pun atau penyajian kembali. Selain
itu, pengungkapan ini memberikan informasi dasar tentang laporan, klaim yang
dibuat tentang penggunaan Standar GRI, indeks konten GRI, dan pendekatan
organisasi untuk mencari assurance oleh pihak eksternal.
 Pengungkapan 102-45
Entitas yang masuk dalam laporan konsolidasi
Meliputi:
a. Daftar semua entitas yang termasuk dalam laporan keuangan terkonsolidasi
organisasi atau dokumen setara.
b. Apakah setiap entitas yang termasuk dalam laporan keuangan terkonsolidasi
organisasi atau dokumen setara yang tidak dicakup oleh laporan.
 Pengungkapan 102-46
Menetapkan isi laporan dan batasan topik
a. Penjelasan tentang proses untuk menentukan isi laporan dan Batasan topik.
b. Penjelasan tentang cara organisasi mengimplementasikan Prinsip-Prinsip
Pelaporan untuk menentukan isi laporan.
Pengungkapan ini meminta penjelasan tentang bagaimana organisasi telah
menentukan isi laporan dan Batasan topiknya. Penjelasan ini juga dapat
menyertakan langkah-langkah yang diambil untuk mengidentifikasi topik yang
relevan (yaitu, yang berpotensi pantas dimasukkan dalam laporan) dan bagaimana
prioritas relatif topik-topik material ditentukan.
 Pengungkapan 102-47
Daftar topik material
Topik material adalah topik-topik yang telah prioritaskan organisasi untuk
dicantumkan dalam laporan. Penetapan prioritas ini dilakukan dengan
menggunakan prinsip-prinsip Inklusivitas Pemangku Kepentingan dan
Materialitas. Prinsip Materialitas mengidentifikasi topik material berdasarkan dua
dimensi berikut:
- Pentingnya dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial organisasi;
- Pengaruh substansial dampak-dampak itu terhadap penilaian dan
keputusan para pemangku kepentingan.
 Pengungkapan 102-48
Penyajian kembali informasi
Pengaruh dari setiap penyajian kembali informasi yang diberikan dalam laporan
sebelumnya, dan alasan untuk penyajian kembali tersebut.
Penyajian kembali dapat diakibatkan oleh:
- merger atau akuisisi
- perubahan tahun dasar atau periode
- sifat bisnis
- metode pengukuran
 pengungkapan 102-49
Perubahan dalam laporan
Perubahan signifikan dari periode pelaporan sebelumnya dalam daftar topik
material dan Batasan topik.
 Pengungkapan 102-50
Periode pelaporan
Periode pelaporan dapat merupakan, misalnya, tahun kalender atau tahun fiskal
 Pengungkapan 102-51
Tanggal pelaporan baru
Jika berlaku, tanggal dari laporan terbaru sebelumnya.
 Pengungkapan 102-52
Perubahan siklus pelaporan
Siklus pelaporan dapat berupa, misalnya, tahunan atau dua tahunan.
 Pengungkapan 102-53
Titik kontak untuk pertanyaan mengenai laporan
 Pengungkapan 102-54
Mengklaim pelaporan telah sesuai dengan GRI
Klaim yang dibuat oleh organisasi, jika organisasi telah menyiapkan laporan
sesuai dengan Standar GRI, adalah salah satu ini:
- ‘Laporan ini telah disiapkan sesuai dengan Standar GRI: Pilihan inti’;
- ‘Laporan ini telah disiapkan sesuai dengan Standar GRI: Pilihan
komprehensif’.
 Pengungkapan 102-55
Indeks isi GRI
a. Indeks isi GRI, yang menentukan setiap Standar GRI yang digunakan dan
mendaftarkan semua pengungkapan yang dicakup dalam laporan.
b. Untuk setiap pengungkapan, indeks isi harus menyertakan:
- jumlah pengungkapan (untuk pengungkapan yang dicakup oleh Standar
GRI);
- nomor halaman atau URL tempat informasi dapat ditemukan, baik di
dalam laporan atau dalam materi lain yang diterbitkan;
- jika berlaku, dan diizinkan, alasan untuk tidak mencantumkan ketika
pengungkapan yang diwajibkan tidak dapat dibuat.
 Pengungkapan 102-56
Assurance oleh pihak eksternal
a. Deskripsi kebijakan organisasi dan praktik saat ini sehubungan dengan usaha
mencari assurance oleh pihak eksternal untuk laporan.
b. Jika laporan tersebut telah dijamin secara eksternal:
- Rujukan ke laporan assurance oleh pihak eksternal, pernyataan, atau
opini. Jika tidak tercakup dalam laporan assurance yang menyertai laporan
keberlanjutan, deskripsi mengenai apa yang telah dan apa yang belum
mendapat assurance dan atas dasar apa, termasuk standar assurance yang
digunakan, tingkat assurance yang diperoleh, dan semua batasan proses
assurance;
- Hubungan antara organisasi dan penyedia assurance;
- Apakah dan bagaimana badan tata kelola tertinggi atau eksekutif senior terlibat
dalam mencari assurance oleh pihak eksternal untuk laporan keberlanjutan
organisasi

Global Reporting Initiative (GRI) 103 PENDEKATAN MANAJEMEN

Pengungkapan 103-1
Penjelasan topik material dan Batasannya
Persyaratan pelaporan
Untuk setiap topik material, organisasi pelapor harus melaporkan
informasi berikut:
a. Penjelasan mengapa topik tersebut bersifat material.
b. Batasan untuk topik material, yang mencakup penjelasan mengenai:
i. lokasi terjadinya dampak;
ii. keterlibatan organisasi atas dampak. Misalnya, apakah organisasi telah
menyebabkan atau berkontribusi terhadap dampak, atau secara
langsung terkait dengan dampak melalui hubungan bisnisnya.
c. Setiap pembatasan khusus terkait dengan Batasan topik.
Panduan
Panduan untuk Pengungkapan 103-1-a
Topik material adalah topik yang mencerminkan dampak ekonomi,
lingkungan, dan sosial yang signifikan dari organisasi; atau yang secara
substansial memengaruhi penilaian dan keputusan pemangku kepentingan. Daftar
topik material dilaporkan di Pengungkapan 102-47 GRI 102: Pengungkapan
Umum. Untuk informasi lebih lanjut tentang penentuan topik material, lihat GRI
101: Landasan.
Penjelasan mengapa topik tersebut bersifat material dapat mencakup:
 deskripsi dampak signifikan yang diidentifikasi dan ekspektasi serta
kepentingan yang wajar dari pemangku kepentingan mengenai topik;
 deskripsi proses, seperti uji tuntas, yang digunakan organisasi tersebut
untuk mengidentifikasi dampak yang terkait dengan topik.

Panduan untuk Pengungkapan 103-1-b


Organisasi mungkin terlibat dengan dampak baik melalui kegiatan mereka
sendiri atau sebagai akibat dari hubungan bisnis mereka dengan entitas lain.
Organisasi yang mempersiapkan laporan sesuai dengan Standar GRI diharapkan
untuk tidak hanya melaporkan dampak yang disebabkannya, tetapi juga dampak
yang ada karena kontribusi organisasi, serta dampak yang terhubung langsung
dengan aktivitas, produk, atau jasa/ layanannya melalui hubungan bisnis. Dalam
konteks Standar GRI ini, hubungan bisnis suatu organisasi dapat mencakup
hubungan dengan mitra bisnis, entitas dalam rantai nilainya, dan semua badan
Negara atau bukan Negara lainnya yang terhubung langsung dengan operasi
bisnis, produk atau jasa/layanannya.
Batasan topik adalah deskripsi lokasi terjadinya dampak untuk topik
material yang muncul, dan keterlibatan organisasi dengan dampak-dampak
tersebut.
Ketika menjelaskan ‘lokasi terjadinya dampak’, organisasi dapat
menentukan entitas tempat terjadinya dampak, yang bisa merupakan entitas dalam
organisasi, dan/ atau entitas dengan siapa organisasi memiliki hubungan bisnis,
seperti entitas dalam rantai nilai. Entitas dapat dikelompokkan berdasarkan atribut
mereka, seperti jenis, lokasi, atau posisi mereka dalam rantai nilai. Contohnya
mencakup ‘pelanggan yang menggunakan mesin cuci yang diproduksi oleh
organisasi’, ‘pemasok bahan kimia di wilayah X’, atau ‘anak perusahaan dagang
organisasi’.
Contoh dampak yang timbul di organisasi:
Anak perusahaan dari sebuah organisasi yang beroperasi di daerah yang
kekurangan air dan menggunakan air dalam jumlah besar, yang secara signifikan
telah berdampak pada ketersediaan air bagi masyarakat lokal di wilayah tersebut.
Dalam hal ini, deskripsi Batasan topik akan mengidentifikasi anak perusahaan
tersebut (lokasi terjadinya dampak) dan fakta bahwa dampak tersebut disebabkan
oleh kegiatan anak perusahaan ini (keterlibatan organisasi).
Contoh dampak yang timbul sebagai akibat dari hubungan bisnis organisasi
dengan entitas lain:
Suatu organisasi menemukan melalui uji tuntasnya bahwa sejumlah pemasoknya
di wilayah X tidak menjunjung standar kesehatan dan keselamatan dasar di
pabrik-pabrik tempat produknya sedang diproduksi. Organisasi tersebut telah
mengidentifikasi potensi dampak signifikan pada kesehatan dan keselamatan para
pekerja pemasoknya. Dalam hal ini, penjelasan mengenai Batasan topik akan
mengidentifikasi pemasok organisasi atau kelompok pemasok di wilayah X yang
memproduksi produknya (lokasi terjadinya dampak), dan fakta bahwa dampak
tersebut secara langsung terkait dengan produk organisasi melalui hubungannya
dengan pemasok tersebut (keterlibatan organisasi).
Dalam situasi ketika organisasi tidak memiliki daya ungkit4 atas entitas
yang menyebabkan atau berkontribusi terhadap dampak tersebut, organisasi tetap
diharapkan untuk melaporkan dampak ini dan bagaimana organisasi telah
menanggapinya.
Batasan topik dapat beragam berdasarkan topik.

Panduan untuk Pengungkapan 103-1-c


Dalam beberapa kasus, jika Batasan topik melampaui organisasi, mungkin tidak
bisa melaporkan beberapa pengungkapan topik spesifik. Sebagai contoh, jika
Batasan sebuah topik mencakup bagian dari rantai pasokan, organisasi mungkin
tidak bisa mengakses informasi yang diperlukan dari pemasok. Dalam kasus ini,
untuk menyiapkan laporan yang sesuai dengan Standar GRI, organisasi tetap
diwajibkan untuk melaporkan pendekatan manajemennya untuk topik tersebut,
tapi dapat menggunakan alasan tidak mencantumkan yang disetujui untuk
pengungkapan topik spesifik. Lihat GRI 101: Landasan untuk informasi lebih
lanjut mengenai alasan tidak mencantumkan.

Pengungkapan 103-2
Pendekatan manajemen dan komponennya
Persyaratan Pelaporan
Untuk setiap topik material, organisasi pelapor harus melaporkan
informasi berikut:
a. Penjelasan tentang bagaimana organisasi mengelola topik tersebut.
b. Pernyataan tujuan pendekatan manajemen.
c. Deskripsi hal-hal berikut, jika pendekatan manajemen mencakup
komponen tersebut:
i. Kebijakan
ii. Komitmen
iii. Sasaran dan target
iv. Tanggung jawab
v. Sumber daya
vi. Mekanisme penanganan pengaduan
vii. Tindakan khusus, seperti proses, proyek, program, dan inisiatif

Panduan
Panduan untuk Pengungkapan 103-2
Organisasi pelapor diharapkan untuk memberikan informasi yang cukup
bagi pengguna laporan untuk memahami pendekatannya untuk mengelola topik
material dan dampaknya.
Panduan untuk Pengungkapan 103-2-b
Tujuan dari pendekatan manajemen dapat untuk menghindari, mengurangi,
atau memulihkan dampak negatif, atau untuk meningkatkan dampak positif.

Rekomendasi pelaporan
1.3 Ketika melaporkan kebijakan sebagaimana ditentukan dalam
Pengungkapan 103-2-c-i, organisasi pelapor sebaiknya memberikan abstrak,
ringkasan, atau tautan ke kebijakan yang tersedia untuk umum yang mencakup
topik, serta informasi berikut:
1.3.1 Rentang dan lokasi entitas yang tercakup dalam kebijakan;
1.3.2 Identifikasi orang atau komite yang bertanggung jawab untuk
menyetujui kebijakan tersebut;
1.3.3 Setiap rujukan yang dibuat kebijakan terhadap standar internasional
dan inisiatif yang diakui secara luas;
1.3.4 Tanggal penerbitan dan tanggal ulasan terakhir kebijakan.
1.4 Ketika melaporkan komitmen sebagaimana ditentukan dalam
Pengungkapan 103-2-c-ii, organisasi pelapor sebaiknya memberikan
pernyataan tujuan untuk mengelola dampak untuk topik, atau menjelaskan:
1.4.1 posisi organisasi terhadap topik;
1.4.2 apakah komitmen untuk mengelola topik berdasarkan pada
kepatuhan terhadap peraturan atau lebih dari itu;
1.4.3 kepatuhan terhadap standar internasional dan inisiatif yang
diakui secara luas terkait dengan topik.
1.5 Ketika melaporkan sasaran dan target yang ditetapkan dalam
Pengungkapan 103-2-c-iii, organisasi pelapor sebaiknya memberikan
informasi berikut:
1.5.1 Kondisi awal dan konteks untuk sasaran dan target;
1.5.2 Rentang dan lokasi entitas yang dimasukkan dalam sasaran
dan target;
1.5.3 Hasil yang diharapkan (kuantitatif atau kualitatif);
1.5.4 Jangka waktu yang diharapkan untuk mencapai masing-
masing sasaran dan target;
1.5.5 Apakah sasaran dan target bersifat wajib (berdasarkan
undang-undang) atau sukarela. Jika wajib, organisasi harus
mendaftarkan perundang-undangan yang relevan.
1.6 Ketika melaporkan tanggung jawab sebagaimana ditentukan dalam
Pengungkapan 103-2-c-iv, organisasi pelapor sebaiknya menjelaskan:
1.6.1 siapa yang ditugasi tanggung jawab untuk mengelola topik;
1.6.2 apakah tanggung jawab dikaitkan dengan penilaian kinerja
atau mekanisme insentif.
1.7 Ketika melaporkan tentang sumber daya sebagaimana ditentukan
dalam Pengungkapan 103-2-c-v, organisasi pelapor sebaiknya menjelaskan
sumber daya yang dialokasikan untuk mengelola topik, seperti keuangan,
manusia, atau teknologi, serta alasan untuk alokasi.
1.8 Ketika melaporkan mekanisme penanganan pengaduan sebagaimana
ditentukan dalam Pengungkapan 103-2-c-vi, organisasi pelapor sebaiknya
menjelaskan setiap mekanisme penanganan pengaduan yang dilaporkan:
1.8.1 Kepemilikan mekanisme;
1.8.2 Tujuan mekanisme dan hubungannya dengan mekanisme
penanganan pengaduan lain;
1.8.3 Kegiatan organisasi yang dicakup oleh mekanisme;
1.8.4 Pengguna mekanisme yang dimaksudkan;
1.8.5 Bagaimana mekanisme dikelola;
1.8.6 Proses untuk menangani dan menyelesaikan pengaduan,
termasuk bagaimana keputusan dibuat;
1.8.7 Keefektifan kriteria yang digunakan.
1.9 Ketika melaporkan tindakan khusus sebagaimana ditentukan dalam
Pengungkapan 103-2-c-vii, organisasi pelapor sebaiknya menjelaskan:
1.9.1 rentang entitas yang dicakup oleh setiap tindakan dan
lokasinya;
1.9.2 apakah tindakan tersebut ad hoc atau sistemis;
1.9.3 apakah tindakan tersebut berjangka pendek, menengah, atau
panjang;
1.9.4 bagaimana tindakan diprioritaskan;
1.9.5 apakah tindakan merupakan bagian dari proses uji tuntas dan
bertujuan untuk menghindari, mengurangi, atau memulihkan
dampak negatif sehubungan dengan topik;
1.9.6 apakah tindakan mempertimbangkan norma-norma atau
standar internasional
Panduan untuk klausul 1.8
Standar ini mencakup mekanisme penanganan pengaduan yang dikaitkan
dengan organisasi pelapor. Mekanisme tersebut dapat berupa industri, berbagai
pemangku kepentingan, atau inisiatif kolaboratif lain. Mekanisme juga dapat
merupakan proses yang dibentuk oleh organisasi.
Mekanisme yang dibentuk oleh organisasi dirujuk sebagai mekanisme
penanganan pengaduan ‘tingkat operasional’. Mekanisme ini dapat timbul di
tingkat organisasi atau tingkat yang lebih rendah, seperti tingkat lokasi atau
proyek.
Ketika menjelaskan kepemilikan mekanisme, organisasi dapat
menunjukkan apakah mekanisme penanganan pengaduan merupakan mekanisme
operasional, atau merupakan mekanisme kolaboratif yang didirikan oleh, atau
secara resmi melibatkan, organisasi lainnya.
Mekanisme penanganan pengaduan dapat melayani berbagai tujuan,
termasuk:
 memberikan pemulihan ketika terjadi dampak negatif;
 membantu untuk mengidentifikasi dampak negatif;
 menginformasikan keefektifan pendekatan manajemen organisasi.

Dengan demikian, informasi tentang mekanisme penanganan pengaduan juga


dapat berguna untuk pelaporan Pengungkapan 103-1 dan 103-3 Standar ini.
Dalam situasi ketika penggunaan mekanisme penanganan pengaduan
menghalangi akses ke mekanisme yudisial atau mekanisme non-yudisial lainnya,
atau dapat mengganggu peran sah serikat buruh, organisasi diharapkan untuk
mengungkapkan ini.
Pengelolaan mekanisme penanganan pengaduan dapat bergantung pada
apakah mekanisme penanganan pengaduan merupakan mekanisme operasional,
atau apakah melibatkan organisasi lainnya. Organisasi dapat mengungkapkan
apakah pemangku kepentingan, termasuk pemasok, organisasi masyarakat atau
serikat buruh, terlibat dalam perancangan mekanisme. Organisasi juga dapat
mengungkapkan apakah pemangku kepentingan berperan dalam memantau
efektivitas mekanisme.
Kriteria efektivitas dapat menyertakan apakah mekanisme penanganan pengaduan
bersifat sah, dapat diakses, diprediksi, adil, transparan, kompatibel dengan hak-
hak, dan merupakan sumber belajar terus menerus. Agar mekanisme tingkat
operasional efektif, mekanisme diharapkan untuk berbasis pada keterlibatan dan
dialog. Untuk penjelasan dari masing-masing kriteria ini, lihat Prinsip Panduan 31
di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ‘Prinsip-Prinsip Panduan mengenai Bisnis
dan Hak Asasi Manusia’. Kriteria efektivitas ini dapat diterapkan pada pengaduan
penanganan mekanisme yang menangani topik atau dampak ekonomi, lingkungan,
dan sosial.

Pengungkapan 103-3
Evaluasi pendekatan manajemen
Persyaratan pelaporan
Untuk setiap topik material, organisasi pelapor harus melaporkan
informasi berikut:
a. Penjelasan tentang bagaimana organisasi mengevaluasi pendekatan
manajemen, termasuk:
i. mekanisme untuk mengevaluasi efektivitas pendekatan manajemen;
ii. hasil dari evaluasi pendekatan manajemen;
iii. penyesuaian apa pun yang berkaitan dengan pendekatan manajemen.

Panduan
Panduan untuk Pengungkapan 103-3-a-i
Mekanisme untuk memantau efektivitas pendekatan manajemen dapat
menyertakan:
 audit internal atau eksternal atau verifikasi (jenis, sistem, ruang lingkup);
sistem pengukuran;
 peringkat kinerja eksternal;
 tolak ukur;
 umpan balik dari pemangku kepentingan
 mekanisme penanganan pengaduan.

Panduan untuk Pengungkapan 103-3-a-ii


Penjelasan dari hasil-hasil ini bisa termasuk:
 pengungkapan dari Standar GRI atau langkah-langkah khusus organisasi
yang digunakan untuk melaporkan hasil;
 kinerja dibandingkan sasaran dan target, termasuk keberhasilan dan
kekurangan utama;
 bagaimana hasil dikomunikasikan;
 tantangan dan kesenjangan dalam pendekatan manajemen;
 setiap rintangan yang dihadapi, usaha yang tidak berhasil, dan semua
pelajaran yang diambil dalam proses;
 kemajuan yang terjadi dalam mengimplementasikan pendekatan
manajemen.

Panduan untuk Pengungkapan 103-3-a-iii


Penyesuaian terhadap pendekatan manajemen sebagai hasil dari evaluasi dapat
menyertakan:
 perubahan dalam alokasi sumber daya, sasaran, atau target;
 tindakan khusus yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja.

You might also like