You are on page 1of 7

ANALISA DATA

Tanggal Data Masalah Etiologi


9-7-2012 DS : klien mengeluh Nyeri akut Prosedur operasi
nyeri pada luka post invasif
operasi ↓
P : saat digerakkan Luka akibat insisi
Q : tertusuk-tusuk ↓
R : abdomen Terputusnya
S :6 inkontinuitas
T : hilang timbul jaringan
DO : klien meringis ↓
nampak menahan nyeri Mengaktivasi
- Tegang korteks serebri
- TD 100/70 ↓
mmHG Merangsang
- R :23xmenit pengeluaran
- N : 89x/menit histamin dan
- Irama nafas prostaglandin
reguler ↓
- Kedalaman Muncul sensasi
nafas nyeri

Nyeri Akut
DS : - Resiko Infeksi Prosedur Operasi
DO : terdapat luka post invasif
oprasi hari 1 ↓
Luka bersih, lembab, Luka akubat insisi
dan tidak ada ↓
pengeluaran cairan Terputusnya
maupun pus, luka inkontinuitas
dutup dengan luka jaringan
steril, tidak ada tanda- ↓
tanda infeksi, tidak ada Trauma Jaringan
kemerahan, bengkak, ↓
panas maupun Terdapat
fungsiolesa kelembaban luka
- Leukosit : 12,4 ↓
ribu/ul (normal Pertahanan tubuh
4500 - tidak adekuat
10.000sel/mm3) ↓
- Hemoglobin : Bakteri masuk
10,2 g/d kedalam tubuh
(normal pria ↓
13,8 – 17,2) Resiko Infeksi
DS : pasien Intoleransi aktifitas Prosedur operasi
mengatakan semua invasif
kebutuhan ADL ↓
dibantu perawat dan Luka akibat insisi
keluarga ↓
Terputusnya
DO : ADL dibantu inkontinuitas
perawat dan keluarga jaringan
- Kekuatan otot 4 ↓
Pasien lemas Mengaktivasi
korteks serebri

Merangsang
pengeluaran
histamin dan
prostaglandin

Muncul sensasi
nyeri

Nyeri Akut

Kelemahan fisik

Keterbatasan gerak

Intoleransi Aktivitas
INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL


KRITERIA HASIL
1. Nyeri akut Tujuan : setelah 1. Kaji nyeri 1. Mengetahui tingkat
b.d agen dilakukan tindakan pasien nyeri klien
injuri fisik keperawatan 1x24 2. Observasi 2. Untuk mengetahui
jam nyeri pasien reaksi reaksi pasien terhadap
teratasi dengan nonverbal rasa nyeri
kriteria hasil : dan 3. Lingkungan yang
- Mampu ketidaknyam nyaman dapat
mengontrol anan memberikan rasa
nyeri (tahu 3. Kontrol nyaman klien
penyebab lingkungan 4. Membantu
nyeri, mampu yang dapat mengurangi rasa nyeri
menggunakan mempengaru 5. Untuk mengurangi
teknik hi nyeri rasa nyeri
farmakologi seperti suhu
untuk ruangan,
mengurangi pencahayaan,
nyeri. dan
- Melaporkan kebersihan
bahwa nyeri 4. Berikan
berkurang analgesik
dengan untuk
menggunakan mengurangi
manajemen nyeri
nyeri. 5. Ajarkan
- Mampu relaksasi
mengenali progresif
nyeri (skala,
intensitas,
frekuensi, dan
tanda nyeri)
- Menyatakan
rasa nyaman
setelah nyeri
berkurang
2. Resiko Setelah dilakukan 1. Bersihkan 1. Meminimalkan
Infeksi b.d tindakan keperawatan lingkungan resiko infeksi.
tidak adekuat selama 1x24 jam setelah 2. Mencegah adanya
pertahanan infeksi tidak terjadi dipakai infeksi bakteri dari
primer dan dengan kriteria hasil: pasien lain. luar .
sekunder - Tanda-tanda 2. Pertahankan 3. Mencegah
infeksi (-) teknik isolasi. terjadinya infeksi
- Leukosit 3. Batasi nosokomial
5.000-10.000 pengunjung 4. Menurunkan
mm3 bila perlu resiko terjadinya
4. Gunakan kontaminasi
sabun anti mikroorganisme
mikrobia 5. Teknik aseptik
untuk cuci dapat menurunkan
tangan resiko infeksi
5. Cuci tangan nosokomial
setiap
sebelum dan
sesudah
tindakan
keperawatan

6. Berikan terapi 6. Untuk


antibiotik bila meminimalkan
perlu penurunan daya
7. Monitor tanda tahan tubuh.
dan gejala 7. Untuk mengetahui
infeksi tingkat pemajanan
8. Pertahankan terhadap patogen.
lingkungan 8. Teknik aseptik
aseptik dapat menurunkan
selama resiko infeksi
pemasangan nosokomial
alat. 9. Untuk
9. Gunakan menghindari
baju, sarung pajanan dari
tangan bahan-bahan
sebagai infeksius.
pelindung.

3. Intoleransi Tujuan : pasien 1. Bantu klien 1. Mengurangi


aktivitas b.d memiliki cukup untuk aktivitas yang
kelemahan energi untuk mengidentifik tidak diperlukan,
fisik beraktivitas asi aktivitas dan energi
Kriteria hasil : yang mampu terkumpul dapat
- Perilaku dilakukan. digunakan untuk
menampakka 2. Bantu untuk aktivitas
n kemampuan memilih seperlunya secara
untuk aktivitas optimal
memenuhi konsisten 2. Tahapan-tahapan
kebutuhan yang sesuai yang diberikan
diri dengan membantu proses
- Koordinasi kemampuan aktivitas secara
otot, tulang, fisik perlahan dengan
dan anggota psikologi dan menghemat tenaga
gerak lainnya. sosial namun tujuan yang
- Pasien 3. Bantu untuk tepat mobilisasi
mengungkapk mendapatkan dini
an mampu alat bantu 3. Untuk membantu
untuk aktivitas mobilisasi.
melakukan seperti kursi 4. Menjaga klien
bebrapa roda, kruk. latihan i waktu
kativitas 4. Bantu klien luang.
tanpa dibantu. untuk
membuat
jadwal latihan
di waktu
luang.
5. Monitor 5. Untuk mengetahui
respon fisik, respon fisik,
emosi, sosial, emosi, sosial, dan
dan spiritual. spiritual.
6. Bantu pasien 6. Agar pasien lebih
untuk kuat dan semangat
mengembang dalam menjalani
kan motivasi hidup
diri dan 7. Agar rencana
penguatan program terapi
7. Kolaborasika dapat terlaksana
n dengan dengan baik.
tenaga
rehabilitasi
medik dalam
merencanaka
n program
terapi yang
tepat.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

tanggal Diagnosa Waktu Tindakan Ttd


keperawatan keperawatan
21 maret 2019 Nyeri akut b.d 07.00 WIB 1. Mengkaji nyeri
agen injuri fisik P: perut bagian
kanan
Q : tertusuk-tusuk
R : abdomn
S:6
T : hilang timbul

1. Mengobservasi
reaksi
nonverbal dan
ketidaknyaman
an
2. Mengontrol
lingkungan
yang dapat
mempengaruhi
nyeri seperti
suhu ruangan,
pencahayaan,
dan kebersihan
3. Memberikan
analgesik untuk
mengurangi
nyeri
4. Mengajarkan
relaksasi
progresif
21 maret 2019 Infeksi b.d tidak 10. Mengkaji
adekuat tanda-tanda
pertahanan infeksi
primer dan 11. Mengkaji
sekunder keadaan luka
12. Mengkaji
tanda-tanda
vital
TD :
R :
S :
N :
13. Melakukan
cuci tangan
sebelum
kontak
dengan pasien
14. Merawat luka
dengan prisip
sterilisasi
15. Berkolaborasi
dalam
pemberian
antibiotik
21 maret 2019 Intoleransi 8. Merencanaka
aktivitas b.d n periode
kelemahan fisik istirahat yang
cukup
9. Memberikan
aktivitas
secara
bertahap
10. Membantu
pasien
dalammemen
uhi
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
11. Mengkaji
respon pasien

You might also like