Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Hospitalisasi Pada Anak
a. Definisi Hospitalisasi
Hospitalisasi adalah pengalaman penuh cemas baik bagi anak
(Nursalam, 2013).
Hospitalisasi merupakan suatau keadaan krisis yang terjadi
pada anak, yang terjadi saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit.
alat kesehatan. Selama proses tersebut, anak dapat mengalami hal yang
sering muncul pada anak yaitu rasa cemas, marah, sedih, takut, dan
kembali ke rumah. Selama proses tersebut, anak dan orang tua dapat
meliputi:
1) Reaksi anak
Secara umum, anak lebih rentan terhadap efek penyakit dan
dan cidera.
b) Ansietas perpisahan Ansietas terhadap perpisahan merupakan
yang paling besar berkaitan dengan trauma dan nyeri yang terjadi
cemburu, benci, iri dan merasa bersalah. Orang tua sering kali
memberikan perhatian yang lebih pada anak yang sakit
(Nursalam, 2013).
4) Perubahan peran keluarga
Selain dampak perpisahan terhadap peran keluarga, kehilangan
peran orang tua dan sibling. Hal ini dapat mempengaruhi setiap
orang tua yang paling banyak adalah perhatian khusus dan intensif
1) Usia anak
2) Jenis Kelamin
4) Lama Perawatan
sebelum keluar dari rumah sakit, dan 10 hari setelah keluar dari
rumah sakit menunjukkan bahwa lama dirawat mempengaruhi
kecemasan anak.
d. Dampak hospitalisasi
Menurut Cooke & Rudolph (2009), hospitalisasi dalam waktu
tua melalui pemberian rasa kasih sayang. Depresi dan menarik diri
terhadap orang yang terdekat bagi diri anak. Selain itu, lingkungan
rasa cemas.
2) Kehilangan control Anak yang mengalami hospitalisasi biasanya
kehilangan kontrol. Hal ini terihat jelas dalam perilaku anak dalam
interpersonal.
3) Luka pada tubuh dan rasa sakit (rasa nyeri) Konsep tentang citra
suhu pada rektal akan membuat anak sangat cemas. Reaksi anak
terhadap lingkungan.
yang dapat membahayakan tubuh dan hal ini merupakan sesuatu yang
suatu efek dari respon yang tidak sesuai terhadap stimulus yang
Pengaruh kebingungan ini tidak hanya terjadi pada dimensi ruang dan
waktu tetapi juga pada orang dan arti peristiwa. Distorsi tersebut dapat
pengalaman
3) Ansietas berat
Sangat mengurangi lapang persepsi individu. Individu cenderung
berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berpikir
rasional.
3. Terapi Bermain
a) Pengertian permain
Bermain merupakan aktivitas yang dapat merangsang pertumbuhan
menghibur anak dan saat anak bosan mereka akan berhenti bermain.
c) Fungsi bermain
terapeutik.
1) Perkembangan sensorimotor
Aktivitas sensorimotor adalah komponen utama bermain
ruangan.
2) Perkembangan intelektual
Melalui eksplorasi dan manipulasi anak-anak belajar
objek-objek.
3) Sosialisasi
Perkembangan sosial ditandai dengan kemampuan
orang.
6) Nilai moral
Anak mempelajari nilai benar dan salah dari
dilakukannya.
d) Manfaat terapeutik
Bermain bersifat terapeutik pada berbagai usia. Bermain memberikan
emosi dan melepaskan implus yang tidak dapat diterimah dalam cara
Tujuan bermain dirumah sakit pada prinsipnya adalah agar anak dapat
bermain hasilnya lebih efektif antara lain: (1) Anak tidak banyak
menggunakan energy, (2) Aman dan bebas dari infeksi silang orang
tua boleh membawa permainan dari rumah tapi dalam keadaan bersih,
bermain antara anak berbeda dengan usia yang lebih rendah dengan
anak yang usia lebih tinggi, (5) Tidak bertentangan dengan terapi.
B. Kerangka Teori
Anak Usia
6-12 Tahun
Kecemasan
Hospitalisasi
Faktor yang dapat
Dampak Hospitalisasi menimbulkan kecemasan,
Cemas yaitu.
Kehilangan control Pengalaman negatif
Luka pada tubuh dan rasa Pikiran yang tidak
Tingkat Kecemasan
rasional
sakit 1) Ansietas ringan
Dampak
Terapinegatif
Bermaindari 2) Ansietas sedang
hospitalisasi lainya 3) Ansietas berat
Bermain dirumah sakit pada 4) Tingkat panik
prinsipnya adalah agar anak Faktor Yang Berhubungan
dapat beradaptasi secara Dengan Kecemasan
lebih efektif terhadap stress Akibat Hospitalisasi
1) Usia anak
2) Jenis kelamin
3) Pengalaman dirawat
sebelumnya
C. Kerangka Konsep 4) Lama perawatan
E. Definisi Operasional
1. Terapi Bermain
Bermain merupakan aktivitas yang dapat merangsang pertumbuhan dan