Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
faktor, satu di antaranya adalah sumber daya manusia (SDM). Keadaan sumber
daya yang sangat heterogen di rumah sakit perlu mendapat perhatian khusus, agar
daya manusia yang baik apabila sumber daya manusia tersebut sudah dapat
dimanfaatkan secara optimal dan mempunyai kerja yang bermutu (Winardi, 2005)
saja dalam hal teknologi dan prosedur layanan kesehatan yang digunakan tetapi
juga dalam organisasinya yang begitu rumit. Perubahan itu perlu dilakukan secara
masyarakat terhadap layanan kesehatan itu sendiri akan selalu berubah (Pohan,
keluhan pasien. Keperawatan menjadi salah satu profesi dibidang kesehatan yang
aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Sumber Daya Manusia selalu berperan
aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi
mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki
sumber daya yang tinggi dapat dilihat dan diukur melalui kinerja. Kinerja adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai
Perawat adalah salah satu sumber daya manusia di rumah sakit yang
rumah sakit, yang mempunyai posisi yang sangat strategis dalam upaya
rumah sakit haruslah memiliki perawat yang berkinerja baik yang akan
menunjang kinerja rumah sakit sehingga dapat tercapai kepuasan pelanggan atau
motivasi staf sehingga dapat bekerja secara produktif. Hal ini juga merupakan
penghargaan bagi profesi keperawatan karena melalui manajemen SDM yang baik
Hal ini merupakan salah satu stimulan yang dapat memotivasi perawat
untuk bekerja dengan lebih giat dan lebih baik lagi. Motivasi adalah dorongan dari
melakukan pekerjaan secara sadar. Seseorang yang bekerja tentu didasari oleh
Orang yang melakukan pekerjaan dengan motivasi yang rendah tidak akan dapat
sehingga setiap tugas akan dilaksanakan secara baik (Hasibuan, 2012). Kinerja
perawat akan dipengaruhi oleh Faktor individu, Faktor psikologis (persepsi, peran,
sikap, kepribadian, motivasi, dan kepuasan kerja), dan faktor organisasi (struktur
Menurut pendapat Aditama (2010) penyebab yang kerap kali muncul dari
daya pada rumah sakit milik pemerintah, baik sumber daya keuangan, sumber
daya manusianya baik dari segi kuantitas maupun kualitas, dan perubahan struktur
organisasi rumah sakit termasuk insentif dan kepuasan, sehingga kendala ini telah
merupakan salah satu bentuk rangsangan yang dapat mendorong prestasi kerja
(Sirait, 2006).
manusia yang terdiri dari existence needs atau kebutuhan akan keberadaan,
relatedness needs atau kebutuhan berhubungan dan growth needs atau kebutuhan
kebutuhan perawat yang sesuai harapannya juga menjadi strategi berbagai rumah
sakit untuk membuat perawat termotivasi untuk betah bekerja di suatu rumah sakit
(Winardi, 2005).
Kurangnya insentif yang diterima para perawat ini juga selalu jadi bahan
pembicaraan, dan bukan tidak mungkin menjadi salah satu faktor kurangnya
Pemberian insentif merupakan salah satu hal pokok yang harus diperhatikan oleh
perusahaan. Semangat tidaknya karyawan bisa juga disebabkan oleh besar
kecilnya insentif yang diterima. Insentif dapat dilakukan sebagai strategi untuk
memberikan imbalan yang sebanding dengan prestasi yang dicapai dan beban
kerja yang ada, sehingga tujuan organisasi untuk meningkatkan keluaran seperti
yang diharapkan dapat ditunjang melalui terciptanya tenaga kerja yang berhasil
Namun hal ini bisa menjadi sesuatu yang sensitif karena dapat menjadi
pendorong seseorang untuk bekerja selain juga berpengaruh terhadap moral dan
disiplin pegawai, meskipun sudah merupakan suatu keharusan bagi pegawai untuk
2012)
dengan judul Hubungan motivasi dengan kinerja perawat di ruang rawat inap
pelaksana di ruang rawat inap RSUD Ungaran paling banyak meliputi usia ≥ 32
oleh perawat (61%) mempersepsikan baik dan kinerja perawat pelaksana (43,9%).
instalasi rawat jalan dan instalasi rawat inap. Instalasi rawat inap yang tersedia di
dalam, dan ruang penyakit bedah. Instalasi rawat inap RSUD Muhammad Sani
memiliki 176 bed atau tempat tidur yang terbagi di beberapa ruangan menurut
data kunjungan pasien pada tahun 2017 di Instalasi rawat inap sebanyak 8.179
fasilitas rawat inap RSUD Muhammad Sani. Oleh karena itu peneliti tertarik
Salah satu hasil penilaian pelayanan juga dapat dilihat dari hasil
dinilai kurang menarik karena perawat yang sudah tua sehingga kurang
kurang sigap dimana pasien yang dirawat sampai kehabisan infuse (seperti
pengakuan dari salah satu pasien perawat tidak patroli melihat keadaan pasien
tidak seperti dirumah sakit yang sebelumnya dia pernah dirawat, perawat akan
Hal lain yang ditemukan dilokasi penelitian yaitu perawat yang junior
sudah tua dan kebanyakan perawat di rumah sakit ini adalah perawat senior.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja perawat adalah sistem penghargaan
(reward system), dengan adanya system penghargaan yang jelas maka motivasi
kerja perawat akan meningkatkan sehingga setiap tugas akan dilaksanakan secara
baik.
1. Tujuan Umum
Sani.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Akademis
Dapat dijadikan landasan atau sumber referensi bagi peneliti lain yang akan
masa mendatang.
3. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis
E. Rancangan Penelitian
Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas dan agar tidak terjadi pembahasan
yang meluas atau menyimpang,maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah.
Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan skripsi
ini yaitu :
Faktor yang dipelajari pada penelitian ini adalah pemberian insentif dan
Penelitian ini bertempat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah