You are on page 1of 4

PEMASANGAN KATETER URINE

Gambar. Kateter Urine

Eliminasi normal sisa tubuh melalui saluran gastrointestinal dan perkemihan merupakan fungsi dasar yang banyak
orang mengalaminya. Bila salah satu sistem terganggu dan eliminasi normal tidak terjadi, sistem tubuh lain
mengalami resiko terpengaruh. Selain itu, eliminasi memiliki dampak emosi dan sosial juga. Klien yang semula
mandiri mungkin sekarang menjadi menarik diri dan tidak dapat aktif bersosialisasi. Untuk mempertahankan
eliminasi yang tepat, perawat perlu membantu atau mendidik klien mengenai alternatif pola eliminasi

Kateterisasi Saluran Kemih


Kateterisasi kandung kemih mencakup memasukkan slang karet atau plastik steril melewati uretra ke dalam
kandung kemih. Kateter memungkinkan aliran urine secara kontinu pada klien yang tidak dapat mengontrol proses
berkemih atau pada orang yang mengalami obstruksi kandung kemih.
Pada klien wanita, uretra menutupi anus. Walaupun begitu, resiko infeksi selalu besar dan membersihkan
perineum secara seksama sebelum kateter dimasukkan adalah hal yang vital. Perawatan perineal harus dilakukan
sedikitnya sekali setiap pergantian tugas.
Pada klien pria, tidak boleh memaksa mendorong kateter melalui uretra jika kelenjar prostat membesar. Tindakan
memaksa dapat menyebabkan cedera jaringan.

Tujuan :
1. Meredakan distensi kandung kemih dengan cepat
2. Mendapatkan spesimen urine steril
3. Mengkaji urine sisa setelah berkemih
FORMAT PENILAIAN PROSEDUR
PEMASANGAN KATETER URINE

Nama Mahasiswa : …………………………..………………………………


Nomer Induk Mahasiswa : …………………………………………………………..
Tingkat/ Semester : …………………………/ ..……………………………..
Hari/ Tanggal : …………………………/ ..……………………………..

PENILAIAN
NO ASPEK YANG DINILAI 4 3 2 1 0 KET.
PERSIAPAN ALAT :
1. Set kateter steril berisi :
a. Sarung tangan steril
b. Duk lubang
c. Kassa secukupnya
d. Kom
e. Pinset anatomis
2. Korentang steril dalam tempatnya
3. Sarung tangan bersih
4. Bethadine cair
5. Jelly steril. Untuk klien pria – 1 tube
6. Folley catheter. Ukuran dewasa : 14 – 16 fr
7. Spuit 10 cc
8. NaCl 0,9% 25 cc
9. Urine bag
10. Plester
11. Penggantung urine bag/ kassa
12. Selimut mandi
13. Perlak
14. Set vulva hygiene jika perlu (untuk klien wanita)
15. Lampu sorot jika perlu
16. Baskom berisi air, sabun, washlap
Fase Pre Interaksi
1 Lihat catatan keperawatan secara lengkap
Fase Orientasi
2 Ucapkan salam
3 Jelaskan tujuan dan prosedur dilakukan tindakan serta kontrak
waktu
4 Cuci tangan
Fase Kerja
5 Menjaga privacy klien dengan memasang tirai/ penutup
6 Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah,
usahakan pasien senyaman mungkin
7 Tinggikan pagar tempat tidur arah berlawanan sambil
memasang perlak
8 Ganti selimut klien dengan selimut mandi dan atur lipatan
sedemikian rupa
9 Turunkan pakaian bawah klien kemudian atur posisi dorsal
recumbent (pada pasien wanita)
10 Pakai sarung tangan, lakukan pembersihan area perineal
menggunakan washlap dan sabun atau cairan pembersih
lainnya. Jika perlu, lakukan vulva/ penis hygiene (lihat
prosedur : Vulva// Penis Hygiene)
11 Buka set kateter, jaga kesterilan
PENILAIAN
NO ASPEK YANG DINILAI 4 3 2 1 0 KET.
12 Atur peralatan di tempat yang steril. Tuangkan larutan
antiseptik steril ke dalam kom steril dan letakkan beberapa
buah kassa kedalamnya. Buka jelly, spuit dan folley catheter
(dalam kemasan plastik steril), letakkan di sekitar area steril.
Pertahankan sterilitasnya
13 Pakai sarung tangan steril
14 Dengan bantuan asisten, isikan spuit dengan NaCl 0,9%
15 Lakukan pengecekkan balon kateter dengan menginjeksikan
cairan dari spuit ke dalam balon. Kosongkan balon kembali
16 Pasang duk steril di sekitar perineum/ penis. Hati-hati jangan
sampai menyentuh area terkontaminasi
17 Pastikan bahwa semua set steril telah tertata.
Pada klien wanita :
a. Oleskan jelly ke ujung kateter 2,5 – 5 cm
b. Dengan tangan non dominan, regangkan kembali labia
untuk membuka meatus urethra. Pertahankan tangan non
dominan pada posisi tersebut selama prosedur
c. Dengan tangan dominan, ambil kassa dengan pinset dan
bersihkan area perineum, usapkan dari atas ke bawah atau
dari klitoris ke arah anus. Lakukan sekali usapan untuk
setiap kassa, sepanjang lipatan labia mayora, minora dan
meatus
d. Dengan tangan dominan, keluarkan kateter 7,5 – 10 cm
dari ujung yang terbuka dan telah diberi jelly
e. Beritahu klien untuk menarik nafas panjang saat kateter
urine akan dimasukkan
f. Masukkan kateter melalui meatus secara perlahan kira-
kira 5 – 7,5 cm pada dewasa atau sampai urine keluar dari
kateter. Ketika urine tampak keluar, masukkan lagi 2,5 – 5
cm
g. Lepaskan labia dan pegang kateter dengan tangan non
dominan
Pada klien pria :
a. Dengan tangan non dominan, tarik prepusium pada klien
yang tidak disirkumsisi. Pegang penis pada batangnya
tepat di bawah kelenjar. Tarik meatus uretra di antara ibu
jari dan jari telunjuk. Selama prosedur, pertahankan
tangan non dominan pada posisi ini.
b. Dengan tangan dominan, ambil kassa menggunakan pinset
dan bersihkan penis. Gerakannya memutar dari bawah
meatus ke dasar kelenjar. Ulangi pembersihan dua kali
dengan masing-masing menggunakan kassa steril
c. Angkat penis pada posisi tegak lurus dengan tubuh klien
dan gunakan tarikan ringan
d. Masukkan 1 tube jelly ke dalam penis klien, pastikan tidak
ada yang keluar dari area meatus dengan menutupnya
dengan jari
e. Minta klien untuk menarik nafas dalam, masukkan kateter
sepanjang 17,5 – 22 cm pada klien dewasa atau sampai
urine keluar dari ujung pangkal kateter
f. Turunkan penis dan pegang kateter secara aman dengan
tangan yang tidak dominan agar kateternya lurus.
18 Sambungkan kateter urine dengan urine bag
19 Fiksasi urine dengan mengisi balon menggunakan NaCl 0,9%
dalam spuit disesuaikan dengan jumlah yang seharusnya
20 Rekatkan kateter urine pada paha klien dengan plester non
alergik. Biarkan kendur sehingga gerakan paha tidak
menyebabkan tegang pada kateter
PENILAIAN
NO ASPEK YANG DINILAI 4 3 2 1 0 KET.
21 Pastikan bahwa tidak ada sumbatan atau puntiran pada slang.
Tempatkan sisa gulungan slang di atas tempat tidur dan
gantungkan urine bag
Fase Terminasi
22 Evaluasi respon klien terhadap tindakan
23 Rapikan alat-alat dan klien
24 Cuci tangan
25 Dokumentasikan dalam daftar obat dan catatan keperawatan

A. Penilaian Prosedur Keperawatan


Jumlah Nilai Yang Didapat

Jumlah Item Yang dinilai ( )

B. Penilaian Sikap
PENILAIAN
No. ASPEK YANG DINILAI KETERANGAN
4 3 2 1 0
1 Perhatian terhadap kebutuhan klien
2 Menghargai klien
3 Berkomunikasi
4 Konsistensi
5 Percaya Diri
6 Disiplin
7 Kejujuran
8 Penampilan diri

Jumlah NIlai Yang Didapat



Jumlah Item Yang dinilai (8)

Nilai Akhir = (Nilai A x 80 %) + (nilai B x 20 % )


= ……………………
Jakarta, …………………..
Mahasiswa Penguji

(…………………………..) (…………………………..)

You might also like