Professional Documents
Culture Documents
ANALISIS JURNAL
OLEH
Kelompok 4
Fitrianto
Indriani Saputri
Andi Nurfadzilah
Nurul Fuadah Sofyanto
Nurhayati
Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Kelompok 4 Angkatan XIV Tahun 2019
ANALISIS JURNAL
Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Kelompok 4 Angkatan XIV Tahun 2019
yang terjadi seperti inkontiensia urin tidak disebabkan langsung
oleh proses penuaan, adanya pemicu terjadinya inkontinensia pada
lanjut usia yaitu dimana kondisi yang sering terjadi pada usia
lanjut yang dikombinasikan dengan perubahan terkait usia dalam
system urinaria.
Inkontinensia urine adalah kondisi ketika seseorang sulit
menahan buang air kecil, sehingga jadi mengompol. Inkontinensia
urine umumnya dialami oleh lansia, dan lebih sering dialami oleh
wanita dibandingkan pria. Meskipun biasanya bukan merupakan
kondisi yang berbahaya, inkontinensia urine dapat berdampak buruk
pada kondisi psikologis dan kehidupan sosial penderita.
Berdasarkan survey yang dilakukan peneliti di Rumah Sakit
Umum Sembiring Deli Tua , pada 3 ruang rawat inap terdapat 16
orang usia lanjut yaitu terdapat 6 laki-laki, dan 10 wanita yang
mengalami inkontinensia urin selama satu bulan.
Intervensi Intervensi fisioterapi yang digunakan untuk menangani kasus
inkontinensia urin adalah dengan pemberian massage, kegel
exercise. Latihan tersebut berupa latihan otot dasar panggul secara
progresif yang bekerja dibawah kontrol yang bertujuan untuk
meningkatkan kekuatan otot dasar panggul. Latihan kegel sangat
bermanfaat untuk menguatkan otot rangka pada dasar panggul,
sehingga memperkuat fungsi sfingter ekternal pada kandung
kemih.
Comparison Pada penelitian ini tidak ada intervensi pembanding.
intervensi
Outcome Berdasarkan hasil penelitian sebelum dilakukan pemberian
intervensi Massage, Kegel Exercise di ketahu inilai rata-rata
Inkontinensia sebelum sebesar mean = 3,87 dengan SD = 0,915
dan Std Error 0,236. Sedangkan setelah pemberian intervensi
Massage, Kegel Exercise di ketahui nilai rata-rata Inkontinensia
setelah sebesar mean = 2,47 dengan SD 0,743 dan Std. Error 0,192.
Hasil uji statistik diperolah nilai p = 0,000 <α= 0,05, maka
dapat disimpulkan ada pengaruh sebelum dan setelah pemberian
Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Kelompok 4 Angkatan XIV Tahun 2019
Massage, Kegel Exercise terhadap inkontinensia urin pada lansia.
Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Kelompok 4 Angkatan XIV Tahun 2019
a. Bagi pelayanan keperawatan dengan adanya hasil penelitian yaitu terdapat
pengaruh pengaruh sebelum dan setelah pemberian Massage, Kegel Exercise
terhadap inkontinensia urin pada lansia. Diharapkan menjadi salah satu
bentuk intervensi keperawatan mandiri untuk seorang perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien lansia yang mengalami
inkontinensia urin.
b. Bagi penyelenggara pendidikan keperawatan hasil penelitian ini dapat
menjadi suatu referensi tambahan dalam penanganan masalah pada lansia
yang mengalami inkontinensia urin.
c. Bagi penelitian keperawatan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
dasar penelitian selanjutnya dalam mengembangkan penelitian kuantitatif
dengan desain lain yang terkait dengan pemberian intervensi Massage, Kegel
Exercise pada pasien lansia yang mengalami inkontinensia urin.
Kelebihan
Kekurangan
diberikan
Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Kelompok 4 Angkatan XIV Tahun 2019
SOP LATIHAN OTOT DASAR PANGGUL
Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Kelompok 4 Angkatan XIV Tahun 2019
LATIHAN KEKUATAN OTOT DASAR
PANGGUL
PSIK
UNIVERSITAS
JEMBER
NO NO REVISI: HALAMAN:
DOKUMEN:
PROSEDUR TETAP
TANGGALT DITETAPKAN OLEH:
ERBIT:
1. PENGERTIAN Latihan kekuatan otot dasar panggul adalah suatu
bentuk rangkaian gerakan untuik meningkatkan
kekuatan otot dasar panggul (pelvic floor) akibat
dari proses penuaan sehingga akan meningkatkan
defekasi dan miksi serta menjaga stabilitas organ
panggul lansia.
2. TUJUAN a. lansia dapat mengontrol berkemih
b. menghindari kelembapan dan iritasi pada kulit
lansia
c. menghindari risiko jatuh pada lansia akibat air
kencing (urine) yang tercecer
d. menghindari isolasi sosial bagi lansia
3. INDIKASI 1. Klien lansia yang mengalami permasalahan miksi
dalam pengontrolan otot dasar panggulnya.
4. KONTRAINDIKASI klien lansia yang sudah tidak memiliki
kemampuan mengontrol eliminasi karena akan
menambah frustasi pada lansia.
6. PERSIAPAN ALAT a. Lansia masih bisa mengontrol eliminasi
b. Lansia melakukan eliminasi terlebih dahulu
7. PERSIAPAN a. Pakaian olah raga atau pakaian yang longgar
PASIEN b. Matras atau karpet senam
8. CARA KERJA
a. Latihan mengontrol berkemih (bladder training):
1) Pastikan lansia mampu mengendalikan otot dasar panggul
2) Evaluasi pola berkemih lansia. Apabila lansia memiliki kebiasaan
berkemih dengan selang waktu setiap 2 jam di siang hari dan 4
jam di malam hari, maka perlu diperiksa kemampuannya dal;am
mengontrol berkemih
3) 30 menit sebelum latihan dilakukan, lansia diminta minum
segelas air terlebih dahulu
4) Tanyakan pada lansia, apakah masih mampu menahan berkemih
5) Lansia diminta menunggu/ menahan berkemih dalamn rentang
waktu yang telah ditentukan. Pada latihan awal maka rentang
waktu 2 sampai dengan 4 jam
Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Kelompok 4 Angkatan XIV Tahun 2019
6) Lansia diminta berkemih sampai tuntas, instruksikan lansia agar
menekan daerah kandung kemih
7) Berikan penguatan perilaku (reinforcement) yang positif kepada
lansia
8) Apabila lansia sudah berhasil menahan berkemih secara
terencana, selanjutnya rentang waktu berkemih ditingkatkan
b. Latihan Kegel (Kegel’s exercise)
1) Posisi duduk tegak pada kursi dengan panggul dan lutut
tersokong dengan rileks
2) Badan sedikit membungkuk dengan lengan menyangga pada paha
3) Konsentrasikan kontraksi pada daerah vagina, saluran kemih
(uretra), dan dubur (rectum)
4) Kontraksikan otot dasar panggul seperti menahan berkemih
5) Rasakan kontraksi otot dasar panggul
6) Pertahankan kontraksi sebatas kemampuan (kurang lebih 10
detik)
7) Rileks, rasakan otot dasar panggul yang rileks
8) Kopntraksikann otot dasar panggul lagi, pastikan otot
berkontraksi dengan benar tanpa ada kontraksi pertut
9) Rileks, coba rasakan perbedaan saat berkontraksi dan rileks
10) Sesekali kontraksi dipercepat. Npastikan tidak ada kontraksi otot
yang lain
11) Lakukan kontraksi ytang cepat beberapa kali. Pada latihan awal
lakukan tiga kali pengulangan karena otot yang lemah akan
mudah lelah
12) Latihan untuk mengontraksikan otot dasar panggul dan
mempertahankannya sebelum dan selama aktivitas, tertawa,
batuk, bersin, mengangkat benda, bangun dari kursur atau tempat
tidur dan jogging
13) Target latihan ini adalah 10 kali kontraksi lambat dan 10
kontraksi cepat. Tiap kontraksi dipertahankan selama 10
hitungan. Latihan dilakukan selama 6 sampai dengan 8 kali sehari
atau setiap saat dapat melakukannya minimal selama 6 minggu,
sehingga akan didapatkan hasil yang optimal dari program
latihan.
9. a. Lansia mampu mengontrol berkemih
b. Lansia terhindar dari iritasi kulit
c. Lansia tidak berisiko jatuh
d. Lansia terhindar dari isolasi sosial
Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Kelompok 4 Angkatan XIV Tahun 2019