You are on page 1of 8

Departemen Gerontik

ANALISIS JURNAL

OLEH
Kelompok 4

Fitrianto
Indriani Saputri
Andi Nurfadzilah
Nurul Fuadah Sofyanto
Nurhayati

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XIV


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2019

Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Kelompok 4 Angkatan XIV Tahun 2019
ANALISIS JURNAL

Judul Jurnal : Difference Urinary Incontinence Before And After


Conducted Massage, Kegel Exercise In Elderly Patients At
Public Hospitals Sembiring Deli Tua (Perbedaan
Inkontinensia Urin Sebelum Dan Setelah Dilakukan Massage,
Kegel Exercise Pada Pasien Lansia Di Rumah Sakit Umum
Sembiring Deli Tua)

Kata kunci : Massage, Kegel Exercise, Urinary Incontinence


Penulis : Rahmad Gurusinga, Elsaria Br Sembiring
Jurnal :
Jurnal Penelitian Keperawatan Medik vol. 1 no. 1 edition: Mei-
Oktober 2018

Telaah Step 1 (Fokus Penelitian)


Problem Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah
seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia
merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki
tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang
dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut
Aging Process atau proses penuaan.
Tahap lanjut dari lanjut usia ditandai dengan penurunan
kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan. Dalam
Proses menua kemunduran dari semua sistem tubuh yang
merupakan fenomena biologis universal bisa ditandai dengan
adanya evolusi dan maturasi organisme secara progresif. Secara
fisiologis proses menua merupakan penurunan secara bertahap dan
teratur dari organ atau system organ serta penurunan kendali
homeostasis.
Dari perubahan-perubahan yang terjadi pada usia tersebut,
perubahan pada sistem perkemihan atau sistem urinaria secara
potensial memiliki tingkat kepentingan yang cukup besar. Masalah

Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Kelompok 4 Angkatan XIV Tahun 2019
yang terjadi seperti inkontiensia urin tidak disebabkan langsung
oleh proses penuaan, adanya pemicu terjadinya inkontinensia pada
lanjut usia yaitu dimana kondisi yang sering terjadi pada usia
lanjut yang dikombinasikan dengan perubahan terkait usia dalam
system urinaria.
Inkontinensia urine adalah kondisi ketika seseorang sulit
menahan buang air kecil, sehingga jadi mengompol. Inkontinensia
urine umumnya dialami oleh lansia, dan lebih sering dialami oleh
wanita dibandingkan pria. Meskipun biasanya bukan merupakan
kondisi yang berbahaya, inkontinensia urine dapat berdampak buruk
pada kondisi psikologis dan kehidupan sosial penderita.
Berdasarkan survey yang dilakukan peneliti di Rumah Sakit
Umum Sembiring Deli Tua , pada 3 ruang rawat inap terdapat 16
orang usia lanjut yaitu terdapat 6 laki-laki, dan 10 wanita yang
mengalami inkontinensia urin selama satu bulan.
Intervensi Intervensi fisioterapi yang digunakan untuk menangani kasus
inkontinensia urin adalah dengan pemberian massage, kegel
exercise. Latihan tersebut berupa latihan otot dasar panggul secara
progresif yang bekerja dibawah kontrol yang bertujuan untuk
meningkatkan kekuatan otot dasar panggul. Latihan kegel sangat
bermanfaat untuk menguatkan otot rangka pada dasar panggul,
sehingga memperkuat fungsi sfingter ekternal pada kandung
kemih.
Comparison Pada penelitian ini tidak ada intervensi pembanding.
intervensi
Outcome Berdasarkan hasil penelitian sebelum dilakukan pemberian
intervensi Massage, Kegel Exercise di ketahu inilai rata-rata
Inkontinensia sebelum sebesar mean = 3,87 dengan SD = 0,915
dan Std Error 0,236. Sedangkan setelah pemberian intervensi
Massage, Kegel Exercise di ketahui nilai rata-rata Inkontinensia
setelah sebesar mean = 2,47 dengan SD 0,743 dan Std. Error 0,192.
Hasil uji statistik diperolah nilai p = 0,000 <α= 0,05, maka
dapat disimpulkan ada pengaruh sebelum dan setelah pemberian

Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Kelompok 4 Angkatan XIV Tahun 2019
Massage, Kegel Exercise terhadap inkontinensia urin pada lansia.

Telaah Step 2 (Validitas)

Recruitment Penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi


experiment dengan one group pre test dan post test desain
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pasien yang menderita inkontinensia urin, di Rumah Sakit
Umum Sembiring Deli Tua yang memenuhi kriteria pada 1
bulan terakhir terhitung dari April 2018, yaitu terdapat 15
orang penderita inkoninensiaurin.
Sampel dalam penelitian ini adalah semua penderita
Inkontinensia Urin Dengan teknik pengambilan sampel yaitu
Total sampling.
Maintenance Dalam prinsip atau pelaksanaan terapi intervensi Kegel
exercise yaitu serangkaian latihan otot panggul yang
dirancang untuk memperkuat otot-otot dasar panggul
dengan latihan-latihan pada otot-otot dasar pelvis dengan
cara mengkontraksikan dan merelaksasikan yang dilakukan
secara kontinu atau berulang-ulang sehingga dapat
menurunkan inkontinensia urin yang disebabkan oleh
kelemahan otot dasar panggul.

Measurement Cara mengukur varibel pada jurnal penelitian ini


dengan one group pre test dan post test design. Dalam
penelitian ini observasi dan pengukuran dilakukan sebelum
dan sesudah perlakuan untuk melihat pengaruh massage,
kegel exercise terhadap inkontinensia urin. Penelitian ini
menggunakan uji statistik dengan menggunakan T-test
dengan paired sample T-test.

Telaah Step 3 (Aplikabilitas) :

Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Kelompok 4 Angkatan XIV Tahun 2019
a. Bagi pelayanan keperawatan dengan adanya hasil penelitian yaitu terdapat
pengaruh pengaruh sebelum dan setelah pemberian Massage, Kegel Exercise
terhadap inkontinensia urin pada lansia. Diharapkan menjadi salah satu
bentuk intervensi keperawatan mandiri untuk seorang perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien lansia yang mengalami
inkontinensia urin.
b. Bagi penyelenggara pendidikan keperawatan hasil penelitian ini dapat
menjadi suatu referensi tambahan dalam penanganan masalah pada lansia
yang mengalami inkontinensia urin.
c. Bagi penelitian keperawatan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
dasar penelitian selanjutnya dalam mengembangkan penelitian kuantitatif
dengan desain lain yang terkait dengan pemberian intervensi Massage, Kegel
Exercise pada pasien lansia yang mengalami inkontinensia urin.

Kelebihan

1. Merupakan intervensi yang mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya

2. Termasuk jurnal yang baik mempunyai abstrak, pendahuluan, metode

penilitian, hasil dan pembahasan.

Kekurangan

1. Tidak dijelaskan tahapan- tahapan Standar Operasional Prosedur dalam

pemberian tindakan keperawatan.

2. Tidak terdapat kriteria eksklusi dan inklusi

3. Tidak dijelaskan kapan intervensi diberikan dan berapa lama intervensi

diberikan

4. Tidak terdapat intervensi pembanding

Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Kelompok 4 Angkatan XIV Tahun 2019
SOP LATIHAN OTOT DASAR PANGGUL

Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Kelompok 4 Angkatan XIV Tahun 2019
LATIHAN KEKUATAN OTOT DASAR
PANGGUL
PSIK
UNIVERSITAS
JEMBER
NO NO REVISI: HALAMAN:
DOKUMEN:
PROSEDUR TETAP
TANGGALT DITETAPKAN OLEH:
ERBIT:
1. PENGERTIAN Latihan kekuatan otot dasar panggul adalah suatu
bentuk rangkaian gerakan untuik meningkatkan
kekuatan otot dasar panggul (pelvic floor) akibat
dari proses penuaan sehingga akan meningkatkan
defekasi dan miksi serta menjaga stabilitas organ
panggul lansia.
2. TUJUAN a. lansia dapat mengontrol berkemih
b. menghindari kelembapan dan iritasi pada kulit
lansia
c. menghindari risiko jatuh pada lansia akibat air
kencing (urine) yang tercecer
d. menghindari isolasi sosial bagi lansia
3. INDIKASI 1. Klien lansia yang mengalami permasalahan miksi
dalam pengontrolan otot dasar panggulnya.
4. KONTRAINDIKASI klien lansia yang sudah tidak memiliki
kemampuan mengontrol eliminasi karena akan
menambah frustasi pada lansia.
6. PERSIAPAN ALAT a. Lansia masih bisa mengontrol eliminasi
b. Lansia melakukan eliminasi terlebih dahulu
7. PERSIAPAN a. Pakaian olah raga atau pakaian yang longgar
PASIEN b. Matras atau karpet senam
8. CARA KERJA
a. Latihan mengontrol berkemih (bladder training):
1) Pastikan lansia mampu mengendalikan otot dasar panggul
2) Evaluasi pola berkemih lansia. Apabila lansia memiliki kebiasaan
berkemih dengan selang waktu setiap 2 jam di siang hari dan 4
jam di malam hari, maka perlu diperiksa kemampuannya dal;am
mengontrol berkemih
3) 30 menit sebelum latihan dilakukan, lansia diminta minum
segelas air terlebih dahulu
4) Tanyakan pada lansia, apakah masih mampu menahan berkemih
5) Lansia diminta menunggu/ menahan berkemih dalamn rentang
waktu yang telah ditentukan. Pada latihan awal maka rentang
waktu 2 sampai dengan 4 jam

Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Kelompok 4 Angkatan XIV Tahun 2019
6) Lansia diminta berkemih sampai tuntas, instruksikan lansia agar
menekan daerah kandung kemih
7) Berikan penguatan perilaku (reinforcement) yang positif kepada
lansia
8) Apabila lansia sudah berhasil menahan berkemih secara
terencana, selanjutnya rentang waktu berkemih ditingkatkan
b. Latihan Kegel (Kegel’s exercise)
1) Posisi duduk tegak pada kursi dengan panggul dan lutut
tersokong dengan rileks
2) Badan sedikit membungkuk dengan lengan menyangga pada paha
3) Konsentrasikan kontraksi pada daerah vagina, saluran kemih
(uretra), dan dubur (rectum)
4) Kontraksikan otot dasar panggul seperti menahan berkemih
5) Rasakan kontraksi otot dasar panggul
6) Pertahankan kontraksi sebatas kemampuan (kurang lebih 10
detik)
7) Rileks, rasakan otot dasar panggul yang rileks
8) Kopntraksikann otot dasar panggul lagi, pastikan otot
berkontraksi dengan benar tanpa ada kontraksi pertut
9) Rileks, coba rasakan perbedaan saat berkontraksi dan rileks
10) Sesekali kontraksi dipercepat. Npastikan tidak ada kontraksi otot
yang lain
11) Lakukan kontraksi ytang cepat beberapa kali. Pada latihan awal
lakukan tiga kali pengulangan karena otot yang lemah akan
mudah lelah
12) Latihan untuk mengontraksikan otot dasar panggul dan
mempertahankannya sebelum dan selama aktivitas, tertawa,
batuk, bersin, mengangkat benda, bangun dari kursur atau tempat
tidur dan jogging
13) Target latihan ini adalah 10 kali kontraksi lambat dan 10
kontraksi cepat. Tiap kontraksi dipertahankan selama 10
hitungan. Latihan dilakukan selama 6 sampai dengan 8 kali sehari
atau setiap saat dapat melakukannya minimal selama 6 minggu,
sehingga akan didapatkan hasil yang optimal dari program
latihan.
9. a. Lansia mampu mengontrol berkemih
b. Lansia terhindar dari iritasi kulit
c. Lansia tidak berisiko jatuh
d. Lansia terhindar dari isolasi sosial

Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Kelompok 4 Angkatan XIV Tahun 2019

You might also like