You are on page 1of 32

TUGAS KETIGA

EDITING DATA SPASIAL DAN

PENGGUNAAN TOOL OVERLAY DI ARCGIS

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Geografis Lanjut)

Disusun oleh :
Anggit Swarna Bumi NIM. 21110116140036
Sri Swando Sinaga NIM. 21110116130041

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang Semarang Telp. (024) 76480785, 76480788
Email: geodesi@ft.undip.ac.id
2019
TUGAS #3(Kelas A)—Pengerjaan Kelompok (1 Kelompok 2 Orang)
Tujuan
Tugas ini didesain sebagai langkah awal untuk mengenalkan kepada mahasiswa
dalam menggunakan analisis di dalam aplikasi sistem informasi geografis (SIG).
Dalam tugas ini digunakan salah satu dari beberapa software pengolahan SIG
yaitu ARCGIS 10.X. Dalam tugas #3 ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan
editing data spasial format data vektor dan overlay dengan salah satu metode,
yaitu erase, identity,intersect,spatial join, symmetrical difference, union dan
update dan mengetahui Map Algebra dalam editing data raster.

Format Data Raster


1. Sebutkan dan jelaskan editing data raster dengan menggunakan Map Algebra !
(sertakan sumber referensi dari informasi yang didapatkan)
Map Algebra peta atau aljabar peta adalah kombinasi sel-demi-sel dari
lapisan data raster yang ditumpuk di atas satu sama lain. Operasi sederhana
seperti penambahan atau perkalian diterapkan ke setiap lokasi sel raster.
Aljabar peta menghasilkan keluaran raster baru berdasarkan ekspresi seperti
matematika. Pendekatan paling sederhana adalah melakukan aljabar peta
berdasarkan sel dengan sel dengan dua set data raster. Ini adalah contoh
operasi lokal. Tetapi konfigurasi sel dapat bervariasi. Aljabar peta atau Map
Algebra dapat didefinisikan sebagai operasi lokal, fokal, zonal, dan global.
Berikut adalah contoh masing-masing jenis aljabar peta :

a. Local Operation

Nilai yang dihasilkan dalam raster keluaran adalah fungsi dari nilai sel di
lokasi yang sama pada lapisan input. Ketika Anda mengambil rata-rata suhu
di setiap sel menggunakan dua grid raster, ini adalah contoh operasi lokal.
Berikut adalah contoh operasi yang dapat digunakan antara dua lapisan raster:

a. Operasi aritmatika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian)


b. Operasi statistik (minimum, maksimum, rata-rata, median)
c. Operasi relasional (lebih besar dari, lebih kecil dari, sama dengan)
d. Operasi trigonometri (sinus, kosinus, garis singgung, arcsin)
e. Operasi eksponensial dan logaritmik (eksponen, logaritma)

b. Global Operation

Operasi global adalah proses atau fungsi yang dilakukan pada setiap sel output
menggunakan semua sel input raster. Misalnya, alat jarak Euclidean adalah
contoh operasi global karena alat ini menghitung jarak terdekat dari sumber
terdekat.

c. Focal Operation
Operasi fokus adalah fungsi spasial yang menghitung nilai output dari setiap sel
menggunakan nilai ketetanggan terdekat. Konvolusi, kernel, dan jendela yang
bergerak adalah contoh teknik pemrosesan gambar yang menggunakan operasi
fokus. Jendela bergerak adalah susunan sel persegi panjang yang menerapkan
operasi untuk setiap sel dalam dataset raster sambil menggeser posisi sepenuhnya.

Operasi lingkungan adalah fungsi spasial di mana lokasi output, area dan luasnya
berasal dari area yang lebih besar dari dan berdekatan dengan sel input. Misalnya,
operasi lingkungan rata-rata memuluskan nilai dalam peta.

d. Zonal Operation
Operasi zonal adalah fungsi spasial yang menghitung nilai output dari setiap
sel menggunakan zona yang mengandung sel itu. Contoh zona bisa menjadi
daerah aliran sungai. Saat Anda ingin menghitung total volume rata-rata curah
hujan di setiap zona DAS, ini adalah contoh kapan Anda akan menggunakan
operasi zona.

Sumber : https://gisgeography.com/map-algebra-global-zonal-focal-local/

Perform Intersect, Identity and Spatial Join (Format Data Vektor)


Data : (Folder DATA) Admin_Desa.shp; jalan.shp;
PenggunaanLahan.shp
Software : ArcGis 10.X
Hint:
2. Lakukan verifikasi data awal di dalam (Folder Data), lakukan pengecekan baik
dari sistem koordinatnya, hasil digitasi dari data vektor, ketelitian geometris
area studi dan lain sebagainya dari data yang terdapat di dalam (Folder Data)
Pertanyaan 2. Sebutkan dan jelaskan pengecekan data apa saja yang dilakukan
serta bagaimana hasil verifikasi data tersebut beserta hasil perbaikan yang
dilakukan jika diperlukan editing dari format data vektor baik data spasialnya
maupun data atributnya !

a. Pengecekan Koordinat
Pengeceka Koordinat dimaksudkan agar koordinat yang digunakn sama
sehingga nantinya dalam proses selanjutnya dapat dilakukan dengan baik
tanpa ada kendala yang berarti.
1. Input Jalan.shp,PenggunaanLahan.shp dan Administrasi_Desa.shp melalui
katalog

2. Hasil Input Jalan.shp,PenggunaanLahan.shp dan Administrasi_Desa.shp


melalui katalog
3. Klik Arc Toolbox-Projectioms and Trasnformation- Define Projection

4. Pada Bagian Define Projection pada bagian input Dataset or Feature Berupa
Jalan untuk mengubah Sistem Koordinat jalan menjadi WGS 84 pada bagian
Coordiant System
5. Pada Bagian Define Projection pada bagian input Dataset or Feature Berupa
Penggunaan Jalan untuk mengubah Sistem Koordinat jalan menjadi WGS 84
pada bagian Coordiant System

6. Pada Bagian Define Projection pada bagian input Dataset or Feature Berupa
Admin_Desa untuk mengubah Sistem Koordinat jalan menjadi WGS 84 pada
bagian Coordiant System
7. Hasil Checking Koordinat pada setiap Layer dapat dilihat dengan cara klik kanan
salah satu layer-Properties-Source. Berikut adalah hasil dari layer Jalan

8. Hasil Checking Koordinat pada setiap Layer dapat dilihat dengan cara klik kanan
salah satu layer-Properties-Source. Berikut adalah hasil dari layer
PenggunaanLahan
9. Hasil Checking Koordinat pada setiap Layer dapat dilihat dengan cara klik kanan
salah satu layer-Properties-Source. Berikut adalah hasil dari layer
Adminstrasi_Desa

b. Pengecekan hasil Data vector


Pengecekan hasil Data Vektor dapat dilakukan dengan cara Open Attribute
Table ada masing-masing layer yang ingin diketahu data vektornya. Berikut
adalah langkah-langkah melihat hasil data vector
1. Pilih layer Jalan -klik kanan-Open Attribute Table untuk mengetahui hasil
data vector layer Jalan
2. Hasil Data Vektor Layer jalan

3. Pilih layer PenggunaanLahan -klik kanan-Open Attribute Table untuk


mengetahui hasil data vector layer PenggunaanLahan
4. Hasil Data Vektor PengunaanLahan

5. Pilih layer Admin_Desa -klik kanan-Open Attribute Table untuk


mengetahui hasil data vector layer Admin_Desa
6. Hasil Data Vektor Admin_Desa

c. Pengecekan Ketelitian Geometris


Dalam folder penyimpanan yang sama terdapat file jalan.prj dan penggunaan
lahan.prj dengan adanya kedua file tersebut dapat dinyatakan tidak langsung dapat
dikatakan bahwa data tersebut telah di georeferensikan dan mempunyai koreksi
geometri tertentu.
6. Buka ArcMap, buka layer penggunaanlahan.shp dan jalan.shp
Pertanyaan 3. Sebutkan penggunaan lahan yang terdapat di area studi dan
hitung luas area untuk tiap penggunaan lahan dalam (km2) serta jelaskan
pembagian fungsi jalan dalam tabel atribut jalan.shp? (Gunakan simbologi
dalam menampilkan jenis penggunaan lahan eksisting)
a. Penggunaan Lahan di Area Studi
Dalam area studi penggunaan lahan sangat beragam, terdapat jumlah total
penggunaan lahan sejumlah 28.982 bidang penggunaan lahan.
Untuk menampilkan Penggunan Lahan dapat dilakukan dengan cara Klik
Kanan Layer PenggunanLahan-Open Attribute Table. Berikut ini
adalah table atribut yang menyatakan penggunan lahan pada area Studi
dengan jumlah 28.982 bidang.
Dari sejumlah 28.982 bidang tersebut digunakan untuk berbagai keperluan.
Secara umum dapat di tulisakan sebagai berikut ini :
a. Bank
b. Fasilitas Pendidikan : TK, SD, SMP, dan SMA
c. Halaman rumah atau pekarangan
d. Kesehatan : rumah sakit dan BPJS
e. Media transportasi
f. Pasar
g. Pelayanan Umum : Kantor DPRD, Kantor Kepala Desa, BAPPEDA dan BPN
h. Pengadilan
i. Penginapan : hotel, motel, hostel dan losmen
j. Pertanian : sawah, tambak, tegalan, dan perkebunan lain
k. Peternakan
l. Pom Bensin atau SPBU
m. Rest area
n. Ruko
o. Tempat Ibadah seperti mushola, Masjid dan gereja
p. Tempat Tinggal

b. Luas Bidang Tanah setiap penggunaan Lahan dalam (Km2)


Dalam menghitung luas bidang tanah digunakan layer PenggunaanLahan
dan layer Admin_Desa, langkah-langkah perhitungan luas adalah sebagai
berikut :
1. Lakukan Overlay dengan memilih Union untuk Layer PenggunaanLahan
dan layer Admin_Desa (Analisis Tools-Overlay-Union)
2. Tentukan Input Feature berupa PenggunaanLahan dan Admin_Desa dan
tentukan Output dalam Output Feature Class-OK

3. Maka terbentuk shapefile Union


4. Selanjutnya buat field baru ( Add Field-beri nama Field dan jangan lupa
pilih Type : Double)

5. Selanjutnya Klik kanan pada Kolom “Luas” dan pilih “Calculate


Geometry” . Selanjutnya pada jendela yang muncul pilih “Area” pada
“Poetry” dengan satuannya pilih Km lalu tekan OK
6. Selanjutnya akan ditampilkan hasil ukuran luas dalam satuan Km2 pada
kolom Luas

c. Pembagian Fungsi Jalan dalam Tabel Atribut jalan.shp


Pembagian fungsi jalan yang terdapat pada area studi ini adalah

a. Transportasi Jalan Arteri Primer


b. Transportasi Jalan Kolektor Primer
c. Transportasi Jalan Lain
d. Transportasi Jalan Lokal Primer
e. Transportasi Jalan Setapak

d. Simbology Jalan
1. Klik kanan layer PenggunaanLahan-Properties
2. Pada Pop up Layer Properties pilih tab Symbology. Pada "Show" pilih "
categories" lalu pilih "Unique Valies", selanjutnya pada "Value Field" pilih
"Fungsi" dana tur “Color Ramp” sesuai keinginan.

3. Hasil dapat dilihat sebagai berikut


7. Aktifkan intersect di dalam Arctoolbox-Analysis Tools-Overlay
Done

8. Intersection-kan penggunaanlahan.shp dan jalan.shp


Pertanyaan 4. Jelaskan bagaimana prosedur dan cara kerja intersect, serta tujuan
melakukan intersect antara data penggunaanlahan.shp dan jalan.shp ?
4.1 Prosedur Intersect

1. Aktifkan intersect di dalam Arctoolbox-Analysis Tools-Overlay- Intersect


2. Selanjutnya akan muncul Pop Up Intersec, dalam Input Feature pili data
penggunaanlahan.shp dan jalan.shp-OK

3. Hasil Intersec
4.2 Cara Kerja Intersect
Menurut Prahasta (2015), untuk meng-overlap-kan unsur-unsur spasial asukkan
(input) dengan unsur spasial intersec (intersect feature) hingga menghasilkan
sebuah feature class tersendiri (output) yang merupakan kombinasinya, pengguna
dapat memanfaatkan fungsi intersect. Adapun ilustrasinya dapat dilihat sebagai
beirkut :

4.3 Tujuan Melakukan Intersect Antara Data Penggunaanlahan.Shp Dan


Jalan.Shp
Tujuan Intersect Antara Data Penggunaanlahan.Shp dan Jalan.Shp untuk untuk
meng-overlap-kan unsur-unsur spasial masukkan (input) dengan unsur spasial
intersec (intersect feature) hingga menghasilkan sebuah feature class tersendiri
(output). Disini yang dimaksud dengan Input adalah Penggunaanlahan.Shp
sedangkan untuk intersect feature adalah Jalan.Shp. Hasilnya berupa Jenis
Penggunaan Lahan yang dilewati oleh jalan-jalan dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jenis Penggunaan lahan yang dilewati Jalan Arteri Primer
b. Jenis Penggunaan lahan yang dilewati Jalan Kolektor Primer
c. Jenis Penggunaan lahan yang dilewati Jalan Lain
d. Jenis Penggunaan lahan yang dilewati Jalan Lokal Primer
e. Jenis Penggunaan lahan yang dilewati Jalan Setapak

Pertanyaan 5. Sebutkan jenis penggunaan lahan yang dilewati oleh jalan arteri
primer dan kolektor primer?
Dalam melihat penggunaan lahan yng dilewati oleh jalan tertentu dapat dilakukan
dengan cara Klik kanan Layer Intersec- Open Attribute Table

Hasilnya adalah sebagai berikut :


1. Jenis penggunaan lahan yang dilewati oleh jalan Arteri primer
 Trasnportasi
2. Jenis penggunaan lahan yang dilewati oleh jalan Kolektor primer
 Transportasi

9. Aktifkan identity di dalam Arctoolbox-Analysis Tools-Overlay. Pastikan


jalan.shp adalah input dan identity adalah admin_desa.shp. Klik OK.
Pertanyaan 6. Jelaskan bagaimana prosedur dan cara kerja identity, serta hasil
yang didapat dari proses identity baik dari data atribut dan spasialnya ?
6.1 Prosedur Identity
1. Aktifkan Identity di dalam Arctoolbox-Analysis Tools-Overlay-
Identity
2. Selanjutnya akan muncul Pop Up Identity, dalam Input Feature pilih
data jalan.shp dan identity Features adalah admin_desa.shp -OK

3. Hasil Identity

6.2 Cara Kerja Identity


Menurut Prahasta (2015), cara kerja Identity adalah dengan meng-
overlap-kan unsur-unsur spasial masukan (input) dengan unsur-unsur
spasial identitas (Identuty Feature) dan mendapatkan atribut-atributnya
dalam sebuah Feature Class tersendiri (output). Tampilan skema fungsi
“Identity” adalah sebagai berikut :

6.3 Hasil dari proses Identity


Hasil dari proses Identity adalah menunjukkan bahwa Jalan dimiliki oleh
setiap Wilayah Administrasi Kelurahan / Desa.

Pertanyaan 7. Jelaskan perbedaan intersect dengan identity?


Menurut Prahasta (2015), untuk meng-overlap-kan unsur-unsur spasial asukkan
(input) dengan unsur spasial intersec (intersect feature) hingga menghasilkan
sebuah feature class tersendiri (output) yang merupakan kombinasinya,
pengguna dapat memanfaatkan fungsi intersect.

Adapun ilustrasinya dapat dilihat sebagai beirkut :


Sedangkan, menurut Prahasta (2015), cara kerja Identity adalah dengan meng-
overlap-kan unsur- unsur spasial masukan (input) dengan unsur-unsur spasial
identitas (Identuty Feature) dan mendapatkan atribut-atributnya dalam sebuah
Feature Class tersendiri (output).
Tampilan skema fungsi “Identity” adalah sebagai berikut :

10. Aktifkan Analysis Tools/overlay kemudian aktifkan spatial join. Target


adalah Admin_Desa.shp dan Join adalah penggunaanLahan.shp
Pertanyaan 7. Jelaskan fungsi Spatial Join?
Menurut Prahasta (2015),fungsi dari spatial join adalah untuk membuat table-join
(output feature class)--di mana suatu tabel atribut milik suatu layer (joit features)
akan ditambahkan ke dalam tabel atribut milik layer yang lain (target features)
berdasarkan lokasi relative unsur-unsur spasialnya pada kedua layer.

Pertanyaan 8. Jelaskan apa yang terjadi pada table atribut?


8.1 Langkah Analisis Overlay dengan Spatial Join dengan Target adalah
Admin_Desa.shp dan Join adalah penggunaanLahan.shp
1. Aktifkan Identity di dalam Arctoolbox-Analysis Tools-Overlay- Spatial
Join
2. Selanjutnya akan muncul Pop Up Spatial Join, dalam Target adalah
Admin_Desa.shp dan Join adalah penggunaanLahan.shp-OK

3. Hasil dari Overlay dengan Spatial Join


4. Tampilan tabel atribut hasil fungsi spatial join dengan Target adalah
Admin_Desa.shp dan Join adalah penggunaanLahan.shp

8.2 Yang terjadi dengan tabel atribut ketika Target adalah Admin_Desa.shp dan
Join adalah penggunaanLahan.shp
a. Proses Overlay Spatial Join jika target merupakan
Penggunaanlahan.shp sedangkan Join menggunakan Admin_desa.shp

b. Hasil Overlay Spatial Join jika target merupakan Penggunaanlahan.shp


sedangkan Join menggunakan Admin_desa.shp
Pertanyaan 10. Jelaskan perbedaan pada hasil spatial join, jika target merupakan
Penggunaanlahan.shp sedangkan Join menggunakan Admin_desa.shp ?

Perbedaan data yang ditampilkan ketika :


 Target adalah Admin_Desa.shp dan Join adalah
Penggunaanlahan.shp maka diperoleh hasil : Terdapat 14 desa yaitu
Desa Langensari, Desa Gogik, Desa Candirejo, Desa Genuk, Desa
Lerep, Desa Ungaran, Desa Keji, Desa Kalisidi, Desa Bandarjo,
Desa Branjang, Desa Gedangan, Desa Bandarjo, Desa Lrep, dan
Desa Nyatnyono. Dimana semua Desa tadi terletak di Kecamatan
Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
 Sedangkan ketika Target adalah Penggunaanlahan.shp dan Joit
adalah Desa.shp maka diperoleh hasil : data yang ditampilkan
hanya berupa 1 Baris informasi yang menampilkan Penggunaan
lahan pada wilayah Desa Langensari saja
DAFTAR PUSTAKA

Gis Geography.2018. Map Algebra: Global, Zonal, Focal and Local Operations.
https://gisgeography.com/map-algebra-global-zonal-focal-local/. Diakses 23
Maret 2019. Pukul 12.00 WIB.
Prahasta Eddy.,2015.SIG: Tutorial ArcGIS Desktop Untuk Bidang Geodesi &
Geomatika (Plus Pembuatan Baris-baris Kode Phyton untuk Toolbox & Tool
Geoprocesssing.Bandung:P.T BI-Obses.Cet Revisi.Hal.436.ISBN: 978-602-
1514-66-5
Prahasta Eddy.,2015.SIG: Tutorial ArcGIS Desktop Untuk Bidang Geodesi &
Geomatika (Plus Pembuatan Baris-baris Kode Phyton untuk Toolbox & Tool
Geoprocesssing.Bandung:P.T BI-Obses.Cet Revisi.Hal.433.ISBN: 978-602-
1514-66-5

You might also like