You are on page 1of 7

Teori Model Keperawaatan Kesehatan Sekolah

A. Comprehensive School Health Model


Comprehensive School Health Model adalah kerangka kerja yang diakui secara
internasional dalam upaya kesehatan sekolah untuk mendukung perbaikan hasil
pendidikan siswa yang dilakukan dengan cara yang tercana, terpadu dan holistic.
Comprehensive School Health Model merupakan model kesehatan sekolah yang tidak
hanya membahas tentang kondisi kelas tetapi mencakup empat pilar yang berbeda namun
saling terkait yang memberikan fondasi yang kuat untuk kesehatan sekolah yang
komprehensif. Empat pilar tersebut yaitu 1) Lingkungan social dan fisik; 2) Proses
mengajar dan belajar; 3)Kebijakan sekolah yang sehat; 4)Kemitraan pelayanan.
Pelaksaan keempat pilar tersebut diselaraskan agar dapat mendukung siswa dalam
mewujudkan potensi penuh mereka sebagai peserta didik – dan sebagai anggota
masyarakat yang sehat dan produktif.
Prinsip Comprehensive School Health Model
1) Mengakui bahwa siswa yang sehat akan belajar lebih baik dan berprestasi lebih tinggi
2) Mengerti bahwa sekolah dapat secara langsung mempengaruhi kesehatan dan
perilaku siswa
3) Mendorong pilihan gaya hidup sehat, dan mendorong kesehatan dan kesejahteraan
siswa
4) Menggabungkan kesehatan ke dalam semua aspek sekolah dan pembelajaran
5) Menghubungkan masalah dan system kesehatan dan pendidikan
6) Membutuhkan partisipasi dan dukungan keluarga

Pilar Comprehensive School Health Model

1. Lingkungan social dan fisik


a. Lingkungan sosisalnya adalah:
1) Kualitas hubungan antara dan antar staf dan siswa di sekolah
2) Kesejahteraan emosional siswa
3) Dipengaruhi oleh hubungan dengan keluarga dan masyarakat luas
b. Lingkungan fisik meliputi:
1) Bangunan, lapangan, tempat bermain, dan peralatan di dalam dan sekitar
sekolah
2) Fasilitas dasar seperti sanitasi dan kebersihan udara
2. Mengajar dan belajar
Sumber daya, kegiatan dan kurikulum provinsi / wilayah di mana siswa
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman sesuai usia, membantu membangun
keterampilan untuk memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan mereka.
3. Kebijakan sekolah sehat
Praktik manajemen, proses pengambilan keputusan, peraturan, prosedur dan
kebijakan di semua tingkat yang mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan, dan
membentuk lingkungan sekolah yang hormat, ramah dan peduli.
4. Keitraan dan layanan
a. Kemitraan adalah:
1) Hubungan antara keluarga sekolah dan siswa
2) Hubungan kerja yang mendukung di sekolah (staf dan siswa), antara sekolah,
dan antara sekolah dan organisasi masyarakat lainnya dan kelompok
perwakilan.
3) Kesehatan, pendidikan dan sector lain yang bekerja sama untuk memajukan
kesehatan sekolah.
b. Layanan adalah:
Layanan berbasis masyarakat dan sekolah yang mendukung dan meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan siswa dan staf.

B. PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)


Ada beberapa jenis kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah dan jenis kegiatan UKS disini
dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan lingkungan sekolah yang sehat. Bagian-bagian jenis
kegiatan tersebut termasuk dalam program kegiatan UKS sebagai berikut:
A. Pendidikan kesehatan
1. Pelaksanaan pemeriksaan berkala
2. Pelaksanaan pemeriksaan rutin
3. Pelaksanaan lomba pengetahuan kesehatan sekolah
4. Pelaksanaan pemeriksaan tinggi badan
5. Pengadaan alat peraga
6. Pelaksanaan dokter kecil

B. Pelayanan kesehatan
1. Kegiatan penjaringan anak sekolah (screening)
2. Pelaksanaan imunisasi
3. Pelaksanaan pemberantasan sarang penyakit
4. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan atau deteksi dini penyakit
5. Pengadaan upaya alih tekhnologi kesehatan
6. Pengadaan rujukan ke puskesmas

C. Lingkungan sekolah sehat


1. Pengadaan ruang UKS
2. Pembinaan kantin sekolah
3. Pengadaan sarana air bersih yang memenuhi syarat
4. Pengadaan tempat pembuangan air limbah yang memenuhi syarat
5. Pengadaan kamar mandi/WC khusus siswa Tim Pembina UKS (2008 : 43-59)

C. Pelaksaan Trias Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


Untuk mingkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah/madrasah sehat yang
dikenal dengan nama tiga program pokok UKS (TRIAS UKS).

Menurut Djoned Sutatmo dalam Andi Untara (2013: 22-24), pengelolaan UKS
merupakan salah satu program dalam Usaha Kesehatan Sekolah, pengelolaan UKS
tersebut meliputi:

1. Pembentukan Tim Pelaksana UKS


2. Terlibatnya unsur guru dan petugas puskesmas,

3. Penyusunan program kerja UKS

4. Pengawasan pelaksanaan 7K

5. Laporan pembinaan dari Puskesmas

6. Penyuluhan tentang UKS

7. Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pelaksana Program kerja

8. Penyediaan sarana prasarana pelayanan kesehatan

9. Pembuatan laporan pelaksana UKS kepada Tim Pembina UKS

10. Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pembina UKS.

Menurut Departemen Kesehatan RI (1976: 18-27), program UKS dapat


dikelompokkan menjadi 3 bidang yaitu lingkungan kehidupan sekolah yang sehat,
pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan di sekolah.

A. Pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah upaya yang diberikan berupa bimbingn dan atau tuntutan
kepada peserta didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek kesehatan pribadi
(fisik, mental dan social) agar kepribadiannya dapat baik melalui kegiatan untrakurikuler
dan ekstrakurikuler.

1. Tujuan pendidikan kesehatan


Tujuan pendidikan kesehatan yaitu agar peserta didik:
a. Memiliki pengetahuan tentang kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur
b. Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat
c. Memiliki keterampilan dalam melaksakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan
d. Memiliki perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
e. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit
f. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk diluar (narkoba, arus informasi,
dan gaya hidup yang tidak sehat)

2. Pelaksaan Pendidikan Kesehatan


Pelaksaaan Pendidikan Kesehatan diberikan melalui:
a. Kegiatan kurikuler pelaksaan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler
adalah pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksaaan Pendidikan
Kesehatan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususna
pada standard isi yang telah diatur dalam Peraturan Mendiknas nomor 22 tahun
2006 pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

1) Taman Kanak-kanak/Raudhatuh Athfal


Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Garis-garis Besar Program
Pengajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, yang diberikan
pengenalan, pembangkit minat, dan penanaman kebiasaan hidup sehat. Materi
pendidikan ksehatan mencakup:
a) Kebersihan dan kesehatan pribadi
b) Kebersihan dankerapihan lingkungan
c) Makanan dan minuman sehat

2) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah


Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler
adalah pelaksaan pendidikan pada jam pembelajaran. Pelaksaan pendidikan
kesehatan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
khususnya pada standard isi yang telah diatur dalam Peraturan Mendiknas
nmor 22 tahun 2006 pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan. Pelaksaannya diberikan melalui peningkatan pengetahuan
penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan
peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan.
Materi pendidikan kesehatan mencakup:
a) Menjaga kebersihan
b) Mengenal pentingnya imunsasi
c) Mengenal makanan sehat
d) mengenal bahya penyakit diare, demam berdarah dan influenza
e) Menjaga kebersihan lingkungan (sekolah/madrasah dan rumah)
f) Membiasaakan membuang sampah pada tempatnya
g) Mengenal cara menjaga kebersihan alat reproduksi
h) Mengenal bahaya merokok bagi kesehatan
i) Mengenal bahaya minuman keras
j) Mengenal bahaya narkoba
k) Menganal cara menolak perlakuan pelecehan seksual

3) Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Pelaksaan pendidikan


kesehatan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
khususnya pada standard isi yang telah diatur dalam Peraturan Mendiknas
nmor 22 tahun 2006 pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan, dimana untuk pendidikan kesehatan pelaksaannya dilakukan
melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, pennaman ebiasaan hidup
sehat, terutama melalui pemahaman penafsiran konsep-konsep yang berkaitan
dengan prinsip hidup sehat.
Materi pendidikan kesehatan mencakup:
a) Memahami pola makanan sehat
b) Memahami perlunya keseimbangan gizi
c) Memahami berbagai penyakit menular seksual
d) Mengenal bahaya seks bebas
e) Memahami berbagai penyakit menular yang bersumber dari lingkungan
yang tidak sehat
f) Memahami cara menghndari bahaya kebakaran
g) Memahami cara menghadapi berbagai bencana alam

4) Sekolah Menengah Atas / Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah


Aliyah
Pelaksaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) khususnya pada standard isi yang telah diatur dalam
Peraturan Mendiknas nmor 22 tahun 2006 pada mata pelajaran Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Pelaksaannya dilakukan melalui
peningkatan pengetahuan, keterampilan, terutama melalui peningkatan
pemahaman dan penafsiran konsep-konsep yang berkaitan dengan prinsip
hidup sehat sehingga mempunyai kemampuan untuk menularkan perilaku
hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Materi pendidikan kesehatan mencakup:
a) Mengalanisis bahaya penggunaan narkoba
b) Memahami berbagai peraturan perundangan tenatang narkoba
c) Menganalisis dampak seks bebas
d) Memahami cara menghindari seks bebas
e) Memehami bahaya HIV / AIDS
f) Memahami cara menghindari penularan seks bebas
Pada sekolah/madrasah kejuruan yang banyak menggunakan mesin,
peralatan tenaga listrik/elektronika bahan kimia untuk pelaksaan praktik
dibengkel sekolah/madrasah dapat mengakibatkan resiko atau bahaya
kecelakaan bagi peseta didik. Untuk itu perlu ditanamkan sikap hidup yang
selalu mengutamakan keselamatan kerja. Sehingga pendidikan kesehatan
untuk sekolah/madrasah kejuruan harus ditekankan juga kepada
pendidikan keamanan dn keselamatan kerja.

5) Sekolah Luar Biasa Pendidikan kesehatan pada SDLB, SMPLB, dan


SMALB sesuai dilakukan dengan kurikulum, materi, mauoun meode
pengajarannya disesuaikan dengan kebutuhan, tingkat kemampuan peserta
didik, tingkat kemampuan guru serta situasi dan kondisi sekolah, peserta didik,
sarana dan fasilitas pendidikan yang tersedia.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa
(termasuk kegiatan pada waktu libur) yangdilakukan di sekolah/madrasah
ataupun diluar sekolah/madrasah dengan tujuan antara lain untuk memperluas
pengetahuan dan keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembinaan
manusia Indonesia seutuhnya.
Kegiatan ekstrakurikuler mencakup kegiatan yang berkaitan dengan
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan
sekolah/madrasah sehat. Kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan
kesehatan anatar lain:
a) Wisata siswa
b) Kemah (persami)
c) Ceramah, diskusi
d) Lomba-lomba
e) Bimbingan hidup sehat
f) Apotik hdup
g) Kebun sekolah
h) Kerja bakti
i) Majalah dinding
j) Pramuka
k) Piket kelas

Catatan: OSIS mempunyai peranan yang besar dalam pelaksaan


program UKS yang dilakukan secara ekstrakulikuler di SMP dan SMA. Dalam
pelaksaan program UKS, OSIS dapat mengamati adanya maslaah yang
berkaitan dengan kesehatan, melaporkannya kepada guru Pembina OSIS, agar
bersama-sama mencari cara penganggunalangnnya antara lain berupa keiatan
berdasarkan konsep.

3. Kesempatan melakukan pendidikan kesehatan

Menurut Departemen Kesehatan RI (1976: 23), kesempatan -kesempatan yang


dapat dipakai untuk melakukan pendidikan kesehatan:

a. Pada waktu pemeriksaan kesehataan perorangan setiap pagi

b. Pada waktu pemeriksaan kesehatan

c. Pada waktu melakukan pengobatan dan immunisasi

d. Hari Kesehatan

e. Hari Krida (hasta karya, alat-alat peraga dan lain-lain)

f. Lomba sekolah sehat

g. Lomba PPPK dan pada waktu terjadi kecelakaan-kecelakaan

h. Lomba masak (nilai gizi, kebersihan dan lain-lain)

i. Darmawisata

j. Sandiwara (boneka ataupun dilakukan oleh anak-anak sendiri)

k. Nyanyian

l. Makanan di sekolah (makanan tambahan, warung sekolah),


m. Pemberian tugas dan tanggung jawab secara bergilir kepada anak didik untuk
kegiatan-kegiatan yang ada hubungannya dengan kesehatan:

1) Pengawasan kebersihan sesama teman(badan/pakaian, dan lain-lain)

2) Pengawasan kebersihan kelas dan lingkungan sekolah

3) Pengawasan persediaan air minum

Pendekatan dan Metode

a. Pendekatan.
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka melaksanakan
pendidikan kesehatan antara lain ialah:
1) Pendekatan individual
2) Pendekatan kelompok: a) kelompok kelas; b) kelompok bebas; c) lingkungan
keluarga.
Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat
tercapai secar optimal, dalam pelaksaannya hendaknya memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a) Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan individual peserta didik
b) Melibatkan peran aktif peserta didik sebanyak-banyaknya
3) Sesuai dengan situasi dan kondisi setepat
4) Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan termasuk upaya alih
teknologi
5) Memperhatikan kebutuha pembngunan nasional
6) Mengikuti/memperhatikan perkembangan pengetahaun dan teknologi

b. Metode dalam proses belajar mengajar guru dan Pembina dapat menggunakan
metode:
a) Belajar kelompok
b) Kerja kelompok / penugasan
c) Diskusi / ceramah
d) Belajar perorangan
e) Pemberian tugas
f) Karya wisata
g) Bermain peran
h) Tanya jawan
i) Simulasi

You might also like