Professional Documents
Culture Documents
Kelas Reguler II
1. Darajatun Surya A S411808004
2. Surahmi Kando S411808035
3. Tri Musthofa Adi S S411808042
4. Galuh Aristika F S411808043
FAKULTAS EKONOMI
1. Penawaran dari Pemasok yang Harus Dipilih Oleh Divisi Northern Demi Kepentingan
Birch Paper Company
Memilih tawaran dari Divisi Thompson
Divisi Northern sebaiknya menerima penawaran dari Divisi Thompson, karena
jikadikalkusi ulang Divisi Thompson memberikan tawaran terendah, sehingga Kenton
tidak harus menerima tawaran dari West Papers. Secara makro, dari sudut pandang
perusahaan, jika Kenton menerima tawaran dari Divisi Thompson hal ini akan
memberikan dorongansemangat terhadap desentralisasi yang dilakukan perusahaan.
Selain itu akan lebihmemberikan keuntungan bagi perusahaan.
2. Disfungsional system harga transfer di Birch Paper Company
Perubahan kebijakan dalam penentuan harga transfer dan pergantianpenilaian
kinerja menggunakan EVA
Dengan melakukan perubahan ini, tidak hanya masalah harga transfer yang dapatdiatasi
tetapi masalah penggunakan ROI sebagai satu-satunya penilai kinerja yang
dapatmenimbulkan kerugian bagi perusahaan secara keseluruhan dalam jangka panjang dapat
diatasi. Harga pasar merupakan harga transfer yang paling baik dan penggunakan
EVAdipandang lebih dapat mendorong manajemen mengambil keputusan untuk kepentingan
perusahaan.Selain itu, kebijakan ini dapat tetap mempertahankan desentralisasi
perusahaanyang selama ini diberlakukan. Manajemen puncak dapat lebih berkonsentrasi pada
perencanaan strategik perusahaan karena keputusan sehari-hari berkaitan dengan
kegiatanoperasi divisi telah dilakukan oleh manajer divisi.
VI. IMPLEMENTASI
A. Memilih Tawaran dari Divisi Thompson
Mengadakan rapat antara manajer Divisi Thompson, manajer Divisi Northern dan
manajer Divisi Southern, disini manajer masing-masing divisi dapat melakukan
negosiasiharga bila dimungkinkan. Kemudian bila tidak ada perubahan harga atau harga
tetap sepertiyang di kemukakan di awal, dapat membahas hal-hal yang berkaitan dengan
perjanjian jual beli, seperti :
1. Kapan produk harus diproduksi oleh Southern, kemudian dijual sebesar
hargatransfer yang disepakati dengan Thompson. Dari Thompson, kapan produk
harusdiserahkan kepada Northern.
2. Berapa jumlah produk yang diminta masing-masing divisi
3. Metode pembayaran yang digunakan
4. Panjang masa kerja sama
5. dan lain-lain
Bila telah dicapai kesepakatan semua pihak terhadap semua hal, maka dilanjutkan
dengan penandatanganan perjanjian dan proses kerja sama dapat dijalankan.Dalam hal tidak
terjadi kesepakatan antara semua pihak, peran manajemen puncak diperlukan untuk menjadi
penengah dan membantu pengambilan keputusan yang dapat diterima semua pihak. Langkah
yang dapat dilakukan adalah dengan membentuk Komite Harga Transfer (yang paling
ekstrim) , yang memiliki 3 (tiga) tanggung jawab :
1. Menyelesaikan arbitrasi harga transfer.
2. Meninjau alternatif perolehan sumber daya (jika ada).
3. Mengubah peraturan harga transfer jika diperlukan.
Cara melakukan arbitrase :
1. Sistem formal : tertulis ditujukan kepada Arbitror (pendamai).
2. Sistem Informal : melalui presentasi secara lisan.
Cara-cara untuk menyelesaikan konflik :
1.Forcing (memaksa), untuk menghindari konflik.
2.Smoothing (membujuk), untuk menghindari konflik
3.Bargaining (menawarkan), untuk penyelesaian konflik.
4 Problem solving (menyelesaikan masalah) untuk menyelesaikan konflik.
Jika konflik gagal untuk diselesaikan, manajer Northern memiliki kebebasan penuh untuk
memilih pemasok yang menurutnya paling menguntungkan untuk divisi Northern,walaupun
dari luar perusahaan. Divisi Northern dapat beralih ke solusi lainnya, yaitumemilih
penawaran dari West Paper Company.
B.Perubahan Kebijakan dalam Penentuan Harga Transfer dan Pergantian Penilaian Kinerja
Menggunakan EVA
Dalam mengubah kebijakan penentuan harga transfer sebesar harga pasar di
perlukan beberapa kondisi ideal yang harus terpenuhi terlebih dahulu, yaitu :
1. Terdapat pasar ekstern untuk produk yang di transfer.
2. Pasar ekstern dari produk yang ditransfer bersifat persaingan sempurna.
3. Divisi pembeli bebas intuk membeli produk sebanyak yang dibutuhkan dari
sumber manapun.
4. Divisi pembeli bebas intuk membeli produk sebanyak yang dibutuhkan dari
sumber manapun.
5. Dibutuhkan situasi yang ideal :
a.Orang-orang yang kompeten
b.Atmosfer yang baik
c. Suatu harga pasar
d. Informasi penuh. Para manajer harus mengetahui semua alternatif yang ada,
biaya dan pendapatan yang relevan dari masing-masingalternatif tersebut.
e. Negosiasi.
Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar dalam melakukan negosiasi
atas kontrak diantara divisi-divisi. Bila semua syarat terpenuhi, manajemen puncak dapat
mendiskusikan kebijakan ini dengan semua manajer divisi. Jika semua pihak sepakat,
maka dapat dilakukan prosedur penetapan harga transfer pada tingkat harga pasar pada
proses transfer berikutnya. Manajer tiap divisi harus berusaha memperoleh informasi
tentang harga pasar yang terjadi dan manjadikannya acuan dalam menentukan harga
transfer. Peran manajemen puncak hanyasebatas pengawas dan penengah bila dibutuhkan.
Dalam realita, pasar persaingan sempurna hampir tidak ada dan sulit
memperolehinformasi harga pasar yang akurat. Maka Birch dapat memilih metode lain
dalammenentukan harga transfer. Berikut beberapa metode alternatif penentuan harga
transfer selain harga pasar :
1. Metode Variable Cost , adalah penetapan harga transfer yang sama dengan biaya
variabel unit penjualan, Standard + Laba. Hal ini dilakukan apabila penjual
mempunyai kapasitas yang berlebihan. Tujuan utamanya adalah untuk
memuaskan permintaan internal karena harganya cukup rendah.
2. Metode Full Cost, adalah penetapan harga transfer berdasarkan pembebanan
penuh , dan yang paling umum digunakan karena dapat dipahami dengan baik
daninformasinya siap tersedia pada catatan akuntansi. Kelemahannya adalah
termasuk biaya-biaya tetap yang berpengaruh terhadap keputusan jangka pendek.
3. Metode Negotiated Price, adalah penetapan harga transfer berdasarkannegosiasi
antara 2 (dua) pusat pertanggungjawaban. Metode ini dilakukan jikaterdapat suatu
pertentangan yang cukup signifikan diantara keduanya sehinggadicapai
kesepakatan harga oleh kedua belah pihak, sehingga tidak perluarbitrasenya.
Keterbatasannya adalah mengurangi otonomi unit-unit tersebut.
Brich dapat memilih salah satu dari alternatif tersebut yang dirasa dapat
menguntungkan semua divisi. Selain perbaikan sistem harga transfer, diperlukan pula
berubahan penilaian kinerjaatau prestasi dari ROI menjadi EVA. Hal ini dapat diterapkan
dengan cara pengkomunikasian kebijakan ini kepada manajer semua divisi. Menjelaskan
penggunaandari penilai kinerja yang baru, membuat surat pemberitahuan formal, hal ini
dapatdilakukan setelah diperoleh kesepakatan dalam rapat manajemen puncak
sebelumnya.Bila penggunaan EVA masih belum cukup untuk pencapaian tujuan
perusahaan,atau dengan kata lain cara tersebut gagal untuk dilakukan, maka Birch dapat tetap
memakaiEVA, namun memberlakukan kriteria penilaian kerja lain secara non financial, misal
pangsa pasar, keluhan konsumen, tingkat perputaran karyawan dan pengembangan karyawan.