You are on page 1of 15

Kas, termasuk kas kecil adalah laksana aliran darah pada manusia.

Tersumbatnya
aliran darah akan mengganggu semua proses dalam tubuh. Mulai dari gejala ringan
sampai super berat, bahkan kematian,

Demikian juga dengan perusahaan. Agar semua aktivitas perusahaan dapat berjalan
dengan lancar, perlu di-support oleh kas.

Hanya kas yang sehat yang bisa memberikan manfaat dan kegunaan yang optimal
dalam mendukung semua aktivitas bisnis, sehingga laba perusahaan melesat dan
kesejahteraan karyawan terjamin.

Dan agar kas sehat maka perlu dikelola secara apik dan baik serta accountable.

Bagaimana prosedur pengelolaan kas yang baik?

Materi ini yang akan kita pelajari bersama., dimulai dari:

 Pengertian dan konsep kas


 Pengertian kas kecil
 Metode pencatatan, serta contoh aplikasi-nya di perusahaan.
01. Pengertian Kas

Definisi Kas adalah alat tukar yang digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi.
Sifat dan karakteristik kas yang sangat lancar dan nilainya bisa dengan cepat
berubah-ubah

Maka perlu ada manajemen kas yang bisa menjaga agar jumlah tidak terlalu besar
dan tidak terlalu kecil, “sedang-sedang saja”.

Sedangkan pengertian kas menurut akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat
diterima untuk:

 Pelunasan utang
 Dapat diterima sebagai setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya,
juga simpanan dalam bank atau tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu.

Peran kas dalam siklus bisnis perusahaandan sistem informasi akuntansi sangat
penting.

“Diterima sebagai setoran oleh bank dengan nilai nominal” adalah batasan
utama sesuatu dikategorikan sebagai kas.
Berdasarkan batasan tersebut, maka check mundur, wesel tagih, saham dan
obligasi tidak dikelompokkan sebagai kas.

Perhatikan penjelasannya, mengapa mereka tidak dimasukkan sebagai kas:

 Wesel Tagih

Wesel tagih akan tetap dimasukkan sebagai piutang wesel sampai dilunasi oleh
yang membuat wesel.

 Cek Mundur (post dated checks)

Cek mundur tetap dicatat sebagai piutang sampai tanggal di mana cek tersebut
diuangkan. Cek mundur yang diterima untuk membayar pada pihak lain, maka cek
mundur dicatat dalam rekening cek mundur yang termasuk dalam kelompok
piutang.

 Saham dan Obligasi

Saham dan obligasi relatif mudah dijual dan menjadi uang tunai, tapi sebelum
dijual saham dan obligasi tersebut tidak termasuk kas.

 Uang kas yang dibatasi penggunaannya.

Biasanya dalam bentuk dana, tidak dimasukkan dalam kas tapi dilaporkan terpisah
sebagai dana.

Jika penggunaannya masih dalam waktu satu tahun, maka termasuk dalam
kelompok aktiva lancar, tapi jika tidak dapat digunakan untuk pengeluaran-
pengeluaran dalam waktu satu tahun, maka dilaporkan dalam kelompok aktiva
tidak lancar.

Sedangkan Kas Kecil, simpanan dalam bentuk giro, traveller’s checkdikategorikan


sebagai kas, karena memenuhi batasan-batasan sebagai kas.
02. Pengertian Kas Kecil

Definisi Kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-
pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar
dengan check.

Dana ini diserahkan ke kasir kas kecil yang bertanggung jawab terhadap
pembayaran-pembayaran dari dana ini dan terhadap jumlah dana kas kecil.

Jika jumlah kas tinggal sedikit, kasir kas kecil akan meminta agar dananya
ditambah.

Penambahan kas biasanya dilakukan dalam periode waktu tertentu dengan jumlah
tertentu.

Penentuan jumlah penambahan dana didasarkan pada pengalaman lalu, misalnya


dalam satu minggu jumlah penambahan dana Rp 15 juta.

Bila anda ingin meningkatan keakuratan dana kas ini, caranya sudah dibahas
di: Bagaimana Cara Rekonsiliasi Kas
03. Pengelolaan Kas Kecil
Ada dua metode yang sudah teruji untuk mengelola kas kecil yaitu:
(a) Sistem Imprest
Sistem ini dijalankan dengan menentukan jumlah dalam rekening Kas Kecil selalu
tetap, yaitu sebesar checkyang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk dana kas
kecil.

Oleh kasir kas ini, check tersebut diuangkan ke bank dan uangnya digunakan untuk
membayar pengeluaran-pengeluaran kecil.

Setiap kali melakukan pembayaran, kasir kas ini harus membuat bukti
pengeluaran.

Apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit dan juga pada akhir periode, kasir kas
kecil akan minta pengisian kembali kas kecilnya sebesar jumlah yang sudah
dibayar dari kas kecil.

“Dengan cara ini jumlah uang dalam kas kecil kembali lagi seperti semula.”

Pengisian kembali pada akhir periode perlu dilakukan agar biaya-biaya yang sudah
dibayar dari kas kecil bisa dicatat karena dalam sistem imprest pengeluaran-
pengeluaran petty cash baru dicatat pada saat pengisian kembali.

Pada waktu meminta pengisian kembali, kasir kas kecil akan menyerahkan bukti-
bukti pengeluaran dan menerima check sebesar pengeluaran yang sudah dibayar.

Untuk pencatatan jurnal akuntansiny, silahkan baca kembali di artijel


tentang Bagaimana Cara Mencatat Jurnal Penerimaan dan
Pengeluaran Kas
Sedangkan pengisian kembali kas ini dicatat dengan mendebit rekening yang
sesuai untuk masing-masing pengeluaran yang dasarnya adalah bukti-bukti
pengeluaran dan kreditnya adalah kas.
Perhatikan contoh format jurnal kas kecil ini:
Biaya pengiriman surat-surat xxx
Kas xxx

Dengan cara seperti ini maka saldo rekening kas kecil tidak akan berubah. Yang
membuat jurnal adalah bagian akuntansi.

Kasir kas ini bertanggungjawab atas uang yang diserahkan kepadanya.

Apabila sebagian dari kas ini sudah digunakan untuk membayar pengeluaran-
pengeluaran maka bukti pengeluaran harus disimpan bersama dengan sisa uang
yang ada dalam peti kas (cash box).

Untuk menjaga agar dana kas ini bisa memenuhi tujuannya maka kas ini tidak
diperbolehkan untuk digunakan sebagai tempat penukaran check-check dari
pegawai.

Apabila diperbolehkan maka kas akan berubah fungsinya sebagai tempat


meminjam uang.

Untuk mengetahui sisa uang yang ada di dalam petty cash, kasir petty cash bisa
membuat catatan kas.

Tetapi perlu diketahui bahwa catatan kasir petty cash tadi bukannya buku jurnal
tetapi merupakan catatan intens untuk kasir petty cash.
Agar pemahaman kita semakin kuat, saya akan memberikan contoh pengelolaan
petty cash, mulai dari analisis transaksi hingga metode pencatatan jurnal kas kecil.

Berikut ini contoh soal kas kecil metode imprest:


Misalnya MyCom Computer pada tanggal 1 Desember 2015 menentukan
dana petty cash sebesar Rp 10.000.000.

Pengeluaran kas sampai tanggal 19 Desember 2015 sebesar Rp. 9.000.000 dengan
rincian sebagai berikut :

 Biaya angkut Rp. 1.500.000


 Listrik Rp. 1.700.000
 Telpon Rp. 2.800.000
 Supplies kantor Rp. 3.000.000

Pada tanggal 19 Desember 2015 dilakukan pengisian kembali sebesar Rp


9.000.000.

Sejak tanggal 20 Desember 2015 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015


pengeluaran petty cash sebesar Rp. 8.000.000 dengan perincian sebagai berikut :

 Biaya pengiriman penjualan Rp. 2.540.000


 Langganan surat kabar dan majalah Rp. 475.000
 Biaya Rapat dan pertemuan Rp. 3.085.000
 Biaya pencetakan form, dll Rp. 1.900.000

Transaksi-transaksi di atas akan dicatat dalam buku jurnal seperti berikut ini:

Apabila pada tanggal 31 Desember 2015 tidak dilakukan pengisian kembali


maka petty cash jumlahnya tinggal Rp 2.000.000 dan yang Rp 8.000.000 sudah
dikeluarkan untuk membayar biaya-biaya.

Karena tidak dilakukan pengisian kembali maka biaya-biaya sejumlah Rp


8.000.000 tersebut belum tercatat.
Oleh karena itu ada tanggal 31 Desember 2015 dibuat jurnal penyesuaian kas kecil
sebagai berikut:

Pada hari kerja pertama tahun berikutnya pada tanggal 2 Januari 2016 dibuat
jurnal penyesuaian kas kecil kembali.

Jurnal penyesuaian kembali ini dibuat agar saldo rekening kas kembali seperti
semula dan pengisian kembali petty cash berikutnya bisa dicatat dengan cara yang
sama seperti jurnal pengisian kembali di atas.

Kalau anda tidak ingin ribet dalam menangani prosedur pencatatan jurnal ini, saran
saya, buat saja SOP dengan Accounting tools yang powerful, sehingga anda bisa
jalan-jalan liburan dan tidak khawatir lagi dengan aktivitas bisnis.

Jurnal penyesuaian kembali yang dibuat tanggal 02 Januari 2016 adalah sebagai
berikut:

Jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2015 mengakibatkan


saldo rekening petty cash berubah, tetapi perubahan ini dikembalikan lagi pada
tanggal 2 Januari 2016 dengan pembuatan jurnal penyesuaian kembali.

Perubahan saldo rekening kas dapat juga terjadi jika ada penambahan atau atau
pengurangan jumlah petty cash.

Misalnya kas kecil Rp 10.000.000 dirasakan terlalu besar untuk diputuskan untuk
menurunkan jumlahnya menjadi Rp. 7.500.000.

Pengurangan kas kecil pada imprest fund system di jurnal seperti berikut ini:
(Debit) Kas Rp. 2.100.000
(Kredit) Kas kecil Rp. 2.100.000
Sebaliknya jika jumlah kas Rp 10.000.000 dirasakan terlalu kecil dan diputuskan
untuk menambahnya menjadi Rp. 15.000.000,-

Sesudah jumlah untuk menambah atau mengurangi petty cash di atas


dibukukan ke dalam rekening petty cash maka rekening petty cash akan
menunjukkan saldonya yang baru.

Untuk melengkapi pembahasan tentang pengertian petty cash, saya sajikan


penjelasan singkatnya melalui video pendek berikut:

(b) Metode Fluktuasi

Dalam metode ini penentuan dana petty cash dilakukan dengan yang sama seperti
dalam sistem imprest.

Perbedaannya adalah dalam sistem metode fluktuasi saldo rekening kas kecil
tidak tetap, tapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan
pengeluaran-pengeluaraan dari petty cash.
Kalau dalam sistem imprest pencatatan terhadap pengeluaran-pengeluaran petty
cash baru dilakukan pada saat pengisian kembali dalam metode fluktuasi setiap
terjadi pengeluaran uang dari petty cash langsung dicatat.

Jadi buku pengeluaran petty cash mempunyai fungsi sebagai buku jurnal dan
menjadi dasar untuk pembukuan ke rekening-rekening buku besar.

Karena pencatatan dilakukan setiap terjadi pengeluaran maka rekening petty cash
akan diredit sebesar jumlah yang dikeluarkan.

Pada saat pengisian kembali rekening petty cash di-debet sebesar uang yang
diterima.

Perhatikan soal kas kecil beserta jawabannya berikut ini dan perhatikan bedanya
dengan sistem imprest:

Misalnya MyCom Computer menetapkan dana petty cash sebesar Rp. 10.000.000
pada tanggal 1 Desember 2015 .

Transaksi-transaksi contoh pengeluaran kas kecil sebagai berikut:


Dengan menggunakan metode fluktuasi transaksi-transaksi di atas dicatat dengan
jurnal-jurnal sebagai berikut:
Jurnal-jurnal di atas bila dibukukan ke dalam rekening kas kecil akan nampak
sebagai berikut:

Dari rekening petty cash di atas dapat dilihat bahwa saldonya berfluktuasi sesuai
dengan penerimaan dan pengeluaran kas.

Pada tanggal 31 Desember 2015 tidak diperlukan pembuatan jurnal penyesuaian


karena setiap terjadi pengeluaran kas sudah dicatat.

You might also like