You are on page 1of 3

ANALISA PUTUSAN PENGRUSAKAN

PUTUSAN NO 124/PID.B/2014/PN-SBG

Analisa putusan No 124/Pid.B/2014PN.Sbg terkait kasus pengrusakan pohon yang


dilakukan oleh terdakwa yakni Miliansyah Gultom Alias Amsah yang lahir di Pinangsori pada 23
April 2987, berjenis kelamin laki – laki yang bertempat tingal di Lingkungan Sipogu Kel.
Pinangsori Kecamatan Pinangsori Kabupaten Tapanuli Tengah.

Menurut keterangan saksi, terdakwa dan bukti maka terdapat fakta – fakta hukum yang
muncul di persidangan. Fakta fakta hukum tersebut yakni sebagai berikut :

- Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 23 Mei 2013 sekira pukul 15.30 Wib terdakwa telah
dengan sengaja menebang tanaman karet, pohon durian dan membuangi tempurung tempat
penampungan getah yang ada di kebun milik Krenius Sitompul ;

- Bahwa benar terdakwa melakukan penebangan terhadap tanaman pohon karet dan pohon
durian serta membuangi tempurung tempat penampungan getah yang ada di kebun tersebut karena
merasa bahwa pohon karet dan durian yang telah diberi tanda cat tersebut bukan merupakan batas
tanah milik terdakwa yang berbatasan dengan kebun milik Krenius Sitompul ;

- Bahwa benar terdakwa memotong / menebang tanaman pohon karet yang berusia ± 4
(empat) tahun sebanyak 5 (lima) batang, pohon durian sebanyak 1 (satu) batang dengan
menggunakan sebilah parang mengakibatkan pohon karet dan pohon durian tersebut tumbang
kemudian terdakwa juga mengikis kulit pohon karet sehingga menjadi rusak dan tidak dapat
dideres atau disadap lagi selanjutnya terdakwa juga membuangi tempurung tempat penampungan
getah milik Krenius Sitompul yang telah berisi getah karet di kebun milik saksi korban Krenius
Sitompul sebanyak lebih kurang 25 (dua puluh lima) tempurung di Dusun II Desa Sihaporas
Kecamatan Pinangsori Kabupaten Tapanuli Tengah tanpa ijin dari pemiliknya yakni Krenius
Sitompul ;

- Benar tanaman karet dan pohon durian tersebut bukan yang ditanam terdakwa akan tetapi
menurut terdakwa bukan juga yang ditanam oleh Krenius akan tetapi yang tumbuh sendiri ;

- Bahwa benar tempurung tempat penampungan getah yang dibuangi oleh terdakwa bukan
milik terdakwa ;

- Bahwa benar kerugian yang dialami saksi korban adalah sekitar Rp. 10.000.000,- (sepuluh
juta rupiah) ;

- Bahwa benar barang bukti yang diajukan di persidangan ;

barang bukti sebagai berikut :

- 2 (dua) batang pohon karet yang masih kecil yang telah terpotong ;
- 1 (satu) bilah parang yang terbuat dari besi dengan panjang ± 40 cm (lebih kurang empat
puluh senti meter) yang bergagangkan plastik. Masing-masing dikenal oleh terdakwa dan saksi-
saksi ;

Melihat bukti dan keterangan saksi, hakim memutuskan bahwa terdakwa melanggar pasal
406 ayat (1) KUHP tentang Perusakan :
Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan,merusakkan, membikin
tak dapat dipakai atau menghilangkan barang sesuatu yang seluruhnya atau, sebagian milik
orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana
denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

Unsur dalam pasal pasal 406 ayat (1) KUHP


1. Barang Siapa ;

2. Dengan sengaja dan dengan melawan hak membinasakan, merusakkan, membuat


sehingga tidak dapat dipakai lagi atau menghilangkan sesuatu barang yang sama sekali atau
sebahagiannya kepunyaan orang lain ;

Ad.1. Barang siapa.

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan yang dimaksud dengan Barang Siapa
dalam hal ini adalah terdakwa MILIANSYAH GULTOM ALS. AMSAH yang sehat rohani dan
jasmaninya dan dapat mempertanggung jawabkan setiap perbuatannya, oleh karena itu unsur
Barang Siapa telah terpenuhi.

Ad.2. Dengan sengaja dan dengan melawan hak membinasakan, merusakkan, membuat
sehingga tidak dapat dipakai lagi atau menghilangkan sesuatu barang yang sama sekali atau
sebahagiannya kepunyaan orang lain.

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan yang diperoleh dari keterangan saksi-
saksi dan keterangan terdakwa bahwa pada hari Kamis tanggal 23 Mei 2013 sekira pukul 15.30
Wib, saat saksi Setiaman Harefa selaku pekerja penderes getah milik Krenius Sitompul sedang
bekerja menders / menyadap getah karet dikebun milik saksi korban Krenius Sitompul
(berdasarkan Surat Keterangan Tanah Nomor:593/01/SKT/KD-SHP/2009 tanggal 02 September
2009, yang ditandatangani oleh Kepala Desa Sihaporas Dohar MT. Dongoran) saksi Setiaman
Harefa melihat terdakwa Miliansyah Gultom Als Amsah memotong/menebang tanaman pohon
karet yang berusia ± 4 tahun sebanyak 5 (lima) batang, pohon durian sebanyak 1 (satu) batang
dengan menggunakan parang mengakibatkan pohon karet dan pohon durian tersebut tumbang
kemudian terdakwa Miliansyah Gultom Als Amsah juga mengikis kulit pohon karet sehingga
menjadi rusak dan tidak dapat dideres atau disadap lagi selanjutnya terdakwa juga membuangi
tempurung tempat penampungan getah milik saksi korban Krenius Sitompul yang telah berisi
getah karet di kebun milik saksi korban Krenius Sitompul sebanyak lebih kurang 25 (dua puluh
lima) tempurung di Dusun II Desa Sihaporas Kecamatan Pinangsori Kabupaten Tapanuli Tengah
tanpa ijin dari pemiliknya yakni KRenius Sitompul. Akibat perbuatan terdakwa mengakibatkan
saksi korban Krenius Sitompul mengalami kerugian ± Rp.4.000.000,- (empat juta rupiah). Bahwa
pohon karet yang berusia ± 4 tahun sebanyak 5 (lima) batang, pohon durian sebanyak 1 (satu)
batang dan tempurung tempat penampungan getah milik Krenius Sitompul menjadi rusak.
Sehingga unsur ini juga telah telah terpenuhi.

Dengan melihat fakta – fakta di persidangan yang ada di dalam putusan maka menurut saya
hakim dalam hal ini sudah tepat dalam menjatuhkan putusan yakni pelaku dikenakan pasal 406
KUHP tindak pidana perusakan dengan ancaman hukuman dengan pidana penjara selama 6 (enam)
Bulan

You might also like