You are on page 1of 4

Keperawatan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari

upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Keperawatan mencakup


ilmu yang berkenaan dengan masalah – masalah fisik, psikologis,
sosiologis, budaya dan spiritual dari individu. Selain itu pelayanan
keperawatan merupakan salah satu faktor penentu baik buruknya mutu
dan citra rumah sakit. Oleh karena itu kualitas pelayanan keperawatan
perlu dipertahankan dan ditingkatkan seoptimal mungkin (Dep Kes RI,
2009)
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia tentang Standar Pelayanan Keperawatan
Rumah sakit tahun 2009 http://depkes.go.id/index.php?/per menkes
pelayanan keperawatan diakses tanggal 20 Oktober 2011.
Menurut Depdiknas (2003), pengetahuan didefinisikan segala
sesuatu yang diketahui, segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan
hal. Sedangkan Notoadmodjo (2003) mendefinisikan pengetahuan sebagai
hasil dari tahu setelah seseorang seseorang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu melalui indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, perasaan, dan perabaan. Pengetahuan juga dapat didefinisikan
sebagai kumpulan informasi yang diperbarui yang didapat dari proses
belajar selama hidup dan dapat dipergunakan sewaktu-waktu sebagai alat
penyesuaian diri baik terhadap diri sendiri atau lingkungannya.
2. Tingkat pengetahuan
1. Pengertian pengetahuan
Menurut Depdiknas (2003), pengetahuan didefinisikan segala
sesuatu yang diketahui, segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan
hal. Sedangkan Notoadmodjo (2003) mendefinisikan pengetahuan sebagai
hasil dari tahu setelah seseorang seseorang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu melalui indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, perasaan, dan perabaan. Pengetahuan juga dapat didefinisikan
sebagai kumpulan informasi yang diperbarui yang didapat dari proses
belajar selama hidup dan dapat dipergunakan sewaktu-waktu sebagai alat
penyesuaian diri baik terhadap diri sendiri atau lingkungannya.
Menurut Notoadmodjo (2003), pengetahuan yang tercakup dalam
domain mempunyai 6 tingkatan, yaitu :
32
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan suatu kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi
atau objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam satu
struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis
Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru dengan kata lain suatu kemampuan untuk menyusun suatu
formula baru dan formulasi-formulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu materi atau objek.
33
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Sukmadinata (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang adalah sebagai berikut :
a. Faktor internal
1) Jasmani
Faktor jasmani diantaranya adalah kesehatan indera seseorang.
2) Rohani
Faktor jasmani diantaranya adalah kesehatan psikis, intelektual,
psikomotor, serta kondisi afektif serta kognitif individu.
b. Faktor eksternal
1) Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam
memberi respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang
yang berpendidikan tinggi akan memberi respon yang lebih
rasional terhadap informasi yang datang, akan berpikir sejauh mana
keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan
tersebut.
2) Paparan media massa
Melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik,
berbagai informasi dapat diterima oleh masyarakat, sehingga
seseorang yang lebih sering terpapar media massa (TV, radio,
majalah, pamflet, dan lain-lain) akan memperoleh informasi lebih
banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar
34
informasi media. Hal ini berarti paparan media massa
mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang.
3) Ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun
kebutuhan sekunder, keluarga dengan status ekonomi yang baik
akan lebih mudah tercukupi dibanding keluarga dengan status
ekonomi yang lebih rendah. Hal ini akan mempengaruhi
pemenuhan kebutuhan akan informasi pengetahuan yang termasuk
kebutuhan sekunder.
4) Hubungan sosial
Manusia adalah makhluk sosial, sehingga dalam kehidupan
saling berinteraksi antara satu dengan yang lain. Individu yang
dapat berinteraksi secara kontinyu akan lebih besar terpapar
informasi, sementara faktor hubungan sosial juga mempengaruhi
kemampuan individu sebagai komunikan untuk menerima pesan
menurut model komunikasi media.
5) Pengalaman
Pengalaman seseorang tentang berbagai hal dapat diperoleh
dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya,
misalnya seseorang mengikuti kegiatan-kegiatan yang mendidik,
seperti seminar dan berorganisasi, sehingga dapat memperluas
pengalamannya, karena dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut,
informasi tentang suatu hal dapat diperoleh.
35
4. Cara memperoleh pengetahuan
Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu cara tradisional (non ilmiah) dan cara
modern (ilmiah).
a. Cara tradisional (non ilmiah)
Cara ini dipakai orang untuk memperoleh pengetahuan sebelum
ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematis
dan logis.
Cara penentuan pengetahuan secara tradisional antara lain :
1) Coba-coba dan salah
Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,
bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Cara ini dilakukan
dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah
dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil akan dicoba
dengan kemungkinan yang lain.
2) Cara kekuasaan (otoritas)
Prinsip dalam cara ini adalah orang lain menerima pendapat
yang diketemukan oleh orang yang mempunyai aktivitas tanpa
menguji atau membuktikan kebenaran terlebih dahulu berdasarkan
fakta empiris atau berdasarkan penalaran sendiri.
36
3) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau
merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.
Dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang
diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang ada pada masa
lalu. Pengalaman pribadi dapat menuntun kembali seseorang untuk
menarik kesimpulan dengan benar. Untuk menarik kesimpulan dari
pengalaman dengan benar diperlukan berpikir kritis dan logis.
4) Melalui jalan pikir
Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan, manusia telah
menggunakan jalan pikirannya secara induksi dan deduksi.
b. Cara modern (ilmiah)
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada saat
ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Dalam memperoleh kesimpulan
dilakukan dengan jalan mengadakan observasi langsung dan membuat
pencatatan terhadap semua fakta sebelumnya dengan objek penelitian
(Notoadmodjo, 2005).
5. Sumber pengetahuan
Menurut Istiarti (2000), pengetahuan seseorang biasanya diperoleh
dari berbagai macam sumber, misalnya media massa, media elektronik,
buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat, dan
sebagainya. Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin-pemimpin
37
masyarakat baik formal maupun informal ahli agama, pemegang
pemerintahan, dan sebagainya (Notoadmodjo, 2005).
6. Pengukuran pengetahuan
Cara mengukur pengetahuan seseorang, menggunakan alat bantu
kuesioner dengan cara menilainya dengan dikategorikan baik, cukup dan
kurang. Pengetahuan dinyatakan baik bila 76 - 100 % pertanyaan dijawab
benar, cukup bila 60 - 75% pertanyaan dijawab benar, dan kurang bila
pertanyaan dijawab benar < 60 % (Arikunto, 2006).

You might also like