Professional Documents
Culture Documents
*Email: as3da_ns@yahoo.com
Abstrak
Seksualitas merupakan keinginan menjalin relasi, kemesraan, dan cinta. Penelitian ini bertujuan mengungkap fenomena
pengalaman seksualitas perempuan selama masa kehamilan. Pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif sesuai
filosofi Hussler digunakan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan metode wawancara semi terstruktur dan dianalisis
dengan menggunakan tehnik analisis data Colaizzi. Delapan ibu post partum berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian
adalah diidentifikasinya empat klaster tema, yaitu ekspresi kasih sayang selama masa kehamilan, coital activity selama masa
kehamilan, pelayanan keperawatan seksualitas selama masa kehamilan, dan harapan terhadap petugas kesehatan.
Direkomendasikan bagi perawat untuk proaktif melakukan pengkajian dan memberikan asuhan keperawatan yang berhubungan
dengan aspek seksualitas selama masa kehamilan. Bagi institusi pendidikan direkomendasikan untuk mengembangkan kurikulum
mata ajar keperawatan maternitas terkait konseling seksualitas pada level magister keperawatan maternitas.
Kata kunci: kehamilan, perempuan, seksualitas
Abstract
Sexuality is the desire to build relationships, intimacy, and love. This study aimed to reveal the phenomenon of women’s
experience of sexuality during pregnancy. This study was a qualitative approach with descriptive phenomenology according
to Hussler philosophy employing semi-structured interview. Data was analyzed using Colaizzi method. Eight postpartum
mothers participated in this study. The result identified four groups of themes, namely expressions of love during pregnancy,
coital activity during pregnancy, nursing sexuality services during pregnancy, and women’s expectation of health workers. It
is recommended that nurses are to proactively review and provide nursing care related to aspects of sexuality during pregnancy.
Educational institutions are suggested to develop curriculum-related teaching maternity nursing sexuality counselling in
maternity nursing master degree.
dan resolusition, namun juga terkait dengan aspek menikah, dan selama kehamilan tinggal serumah
noncoital activity. Aspek ini bisa diekspresikan dengan suami. Delapan partisipan menjadi sampel
dalam bentuk memandang dan berbicara mesra penelitian, dengan pertimbangan telah terjadinya
dengan pasangan, berpegangan tangan, perhatian, saturasi data.
ciuman, dan kesenangan dalam suatu relasi dengan
pasangan (Harvey, Wenzel & Sprecher, 2004; Pada saat wawancara, strategi yang digunakan yaitu
Breslin & Lucas, 2003). open ended interview menggunakan pedoman
wawancara untuk mencapai topik yang diharapkan.
Seksualitas selama ini masih dianggap sebagai Analisis data yang digunakan berdasarkan tahapan
topik yang sensitif, banyak anggota masyarakat dari Colaizzi. Sedangkan, untuk proses keabsahan
masih menganggap tabu untuk membicarakannya. penelitian yang merupakan validitas dan reliabilitas
Apalagi masyarakat di Indonesia dengan budaya dalam penelitian kualitatif ini dilakukan dengan
timur, masih banyak yang menganggap seksualitas tehnik credibility, dependability, confirmability, dan
merupakan masalah pribadi dan malu diungkapkan. transferability/ fittingness.
Penelusuran yang dilakukan oleh peneliti, yaitu
penelitian yang melakukan eksplorasi pengalaman
seksualitas menyeluruh selama masa kehamilan Hasil
dan dampak terhadap kehidupan rumah tangga di Hasil analisis didapatkan empat klaster tema yang
Indonesia masih sulit didapatkan. Fenomena ini menjelaskan permasalahan penelitian. Klaster tema
mendorong peneliti untuk mengungkap fenomena yang diperoleh mengenai pengalaman seksualitas
pengalaman seksualitas perempuan selama masa perempuan selama masa kehamilan, diantaranya;
kehamilan berdasarkan ungkapan langsung dari 1) ekspresi kasih sayang selama masa kehamilan;
para perempuan yang pernah hamil melalui studi 2) coital activity selama masa kehamilan; 3)
fenomenologi deskriptif, bertujuan mendapatkan pelayanan keperawatan terkait seksualitas selama
gambaran pengalaman seksualitas perempuan masa kehamilan; dan 4) harapan terhadap petugas
selama masa kehamilan secara mendalam. kesehatan.
“Sikap iya,,, ucapan juga iya.. dia jadi enggak selama masa kehamilan, perubahan frekuensi
pernah bentak-bentak.... kalau dia itu nyadari hubungan seksual, perubahan orgasme, pihak
namanya juga orang hamil mau diapain lagi...
saya jadi dimanja hehehe.....” (partisipan tertawa) yang memulai melakukan hubungan seksual,
(P8). perubahan posisi dalam melakukan hubungan
seksual, aktivitas seksual yang dikaitkan sebagai
Mayoritas partisipan menyatakan bahwa selama bentuk pengabdian istri kepada suami. Didapat
kehamilan suami juga menjadi semakin sayang pula tema lain yaitu kondisi yang meningkatkan
kepada istri. Seperti yang disampaikan responden: hubungan seksual selama masa kehamilan dan
kondisi yang dapat menurunkan hubungan seksual
“Sebelum saya hamil enggak pernah dijemput, selama masa kehamilan, serta pengaruh terhadap
hehe.. Kerasa ada perbedaannya,, (partisipan
tersenyum bahagia)... untuk menjemput saya itu kehidupan rumah tangga.
butuh perjuangan,.. suami dari tempat kerja ke
rumah sebenernya cuma 10 menit, tapi kalau Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas
menjemput saya butuh waktu 45 menit.... jadi perempuan mengalami penurunan hasrat dalam
menurut saya itu merupakan hal yang luar
biasa”(partisipan tersenyum bangga dan bahagia) melakukan hubungan seksual selama kehamilan.
(P4). “Mau memulaipun yo wis males, kalau suami gak
minta gitu wis wegah… (bahasa Jawa: kalau suami
Terdapat pula dua dari delapan partisipan yang tidak minta gitu ya aku udah enggak mau)...” (P2).
menyatakan suami kurang perhatian selama masa
kehamilan. Mayoritas partisipan juga menyatakan bahwa
selama masa kehamilan mengalami penurunan
“Apa ya.. kurang sih ya.. dibandingkan dengan hamil
anak pertama perhatian semuanya kurang.. orgasme. Penurunan ini disebabkan oleh sejumlah
Biasanya kan tau kalau istrinya hamil responnya alasan, seperti kondisi pusing dan mual muntah di
gimana gitu…mungkin terlalu deket jarak antara awal kehamilan, perubahan ukuran perut yang
anak pertama itu… jadi sikap suami ya cuek aja…” semakin membesar, turunnya kepala janin di akhir
(P6). kehamilan, serta semakin meningkat kelelahan
yang dirasakan seiring bertambah usia kehamilan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya Hubungan seksual selama masa kehamilan tidak
sejumlah faktor yang mempengaruhi perhatian selamanya mengalami penurunan. Terdapat satu
suami kepada istri selama masa kehamilan. Faktor partisipan yang menyatakan hubungan seksual
tersebut menyebabkan perhatian suami menjadi meningkat selama masa kehamilan. Partisipan
bertambah bahkan ada yang mengalami penurunan. merasakan bahwa kehamilan menyebabkan dirinya
Sejumlah faktor tersebut diantaranya, yaitu masa bertambah seksi sehingga menambah percaya diri.
adaptasi suami terhadap peran barunya, jumlah
paritas, karakter suami, dan kondisi perekonomian. Gambaran terkait coital activity juga didapatkan
Mayoritas perempuan dalam penelitian menyatakan suami merupakan pihak yang sering kali memulai
perhatian yang ditunjukkan suami membuat istri mengajak melakukan hubungan seksual. Respon
bertambah bahagia. Disisi lain, perempuan yang perempuan tetap melayani suami sebagai bentuk
kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari pengabdian.
suami merasa kecewa dengan sikap suami tersebut.
“Ya ini, juga untuk berbakti pada suami mbak…
hehehe …(tertawa malu)” (P1).
Coital Activity Selama Masa Kehamilan
Berbagai gambaran terkait coital activity selama Sejumlah kondisi diidentifikasi sebagai faktor yang
masa kehamilan tergambarkan dalam sejumlah meningkatkan hubungan seksualitas masa selama
tema yang ditemukan. Tema tersebut seperti kehamilan, yaitu memudahkan persalinan, aktivitas
perubahan hasrat melakukan hubungan seksual pekerjaan yang menurun selama masa kehamilan,
182 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 15, No.3, November 2012; hal 179-184
serta perubahan diri yang dianggap menarik oleh informasi aspek seksualitas dari media massa
partisipan dan suami selama masa kehamilan maupun teman tanpa tahu kebenaran informasi.
dinyatakan partisipan bahwa mampu meningkatkan
“Paling ya periksa kehamilan saja, gak pernah
hubungan seksual selama masa kehamilan. namanya dibilangin gitu-gitu…” (P8).
“Ya baru-baru ini saja.. pada saat hamil tua “Ya cari dan baca dari buku, koran, TV. Dari teman,
disarankan untuk sering berhubungan biar pengalaman orang yang lebih tua... kalau hamil
mempercepat persalinan..” (P5). nanti gini-gini......” (P1).
Hasil penelitian ini menunjukkan satu partisipan Harapan terhadap Petugas Kesehatan
menyatakan penurunan hubungan seksual dapat
menimbulkan konflik rumah tangga, meskipun Hasil penelitian menunjukkan perempuan berharap
akhirnya istri hanya menerima keadaan yang terjadi pemberian informasi melalui penyuluhan maupun
demi masa depan anak, seperti ungkapan berikut: konseling bagi diri sendiri dan pasangan. Selain
itu, harapan perempuan bahwa petugas kesehatan
“Iya tak sampaikan (kenapa tidak mau diajak lebih proaktif untuk menggali informasi terkait
berhubungan seksual) (dengan nada meninggi) seksualitas selama kehamilan, karena sebagai besar
…akhirnya dia marah (nada tetap meninggi)...”aku
gak kemana-kemana” gitu bilangnya suami...trus perempuan masih malu mengungkapkannya.
aku bilang tapi lho kenapa masa istrinya sampai
yang mengajak bang.. dimana-mana ya orang laki- “Ya butuh ya, kayak dengan penyuluhan gitu ya
laki yang minta,, eh ini kok malah abang yang buat pengetahuan.. Karena sebenernya kondisi
enggak mau...akhirnya tiap hari (timbul konflik)... tersebut seharusnya bukan sebagai halangan untuk
Untuk kedepannya saya belum tau seperti apa melakukan hubungan seksual kan....” (P4).
perhatian ke anaknya ini seperti apa…” (P6). “Iya bener,, kita mau bicara tentang seksualitas lebih
dulu ya malu...karena saya juga merasa masih tabu
Tidak selamanya penurunan hubungan seksual ya mbak.... jadi alangkah baiknya petugas kesehatan
menyebabkan konflik dalam rumah tangga, apabila ya memulainya.. jadi tidak memeriksa kondisi fisik
kehamilan saja tapi juga memberikan penyuluhan
telah ada komunikasi antara suami dan istri. seperti terkait juga aspek seksualitas mungkin.....” (P3).
yang dinyatakan oleh partisipan berikut.
“Enggak, justru kita semakin deket, karena tidak Pembahasan
melakukan aktivitas yang satu itu, namun kita
alihkan dalam bentuk perhatian yang lain” (P4). Ekspresi kasih sayang telah teridentifikasi dari hasil
penelitian. Berbagai bentuk perhatian tersebut
Pelayanan Keperawatan terkait Seksualitas sering dipilih oleh suami untuk mengekspresikan
Selama Masa Kehamilan seksualitas, karena seringkali perempuan merasa
Hasil penelitian ini menunjukkan masih kurangnya tidak nyaman melakukan hubungan seksual selama
pelayanan petugas kesehatan terkait seksualitas kehamilan. Penelitian yang dilakukan Tolor oleh
bagi perempuan selama masa kehamilan di klinik dan Digrazia (1976 dalam Harvey, et al., 2004),
antenatal. Pelayanan yang diberikan hanya terbatas menyatakan frekuensi noncoital activity lebih
pada pemeriksaan fisik ibu hamil. Rendahnya sering dilakukan pasangan selama kehamilan dari
ketertarikan petugas kesehatan menyebabkan tidak pada coital activity. Penelitian sesuai literatur
teridentifikasinya permasalahan seksualitas yang mengungkapkan seksualitas selama kehamilan
dihadapi oleh perempuan selama masa kehamilan. tidak hanya terfokus pada hubungan seksual saja,
Sedangkan, disisi lain sebenarnya banyak sekali tetapi dapat diekspresi dalam bentuk; memandang
pertanyaan yang ingin disampaikan perempuan dan berbicara mesra dengan pasangan, berpegangan
hamil dan pasangan terkait seksualitas selama tangan, perhatian, keinginan dan kesenangan dalam
kehamilan. Situasi masih sedikit informasi yang hubungan dengan pasangan (Harvey, et al., 2004;
diberikan oleh petugas membuat partisipan mencari Breslin & Lucas, 2003; Stuart & Laraia, 2005).
Pengalaman seksualitas perempuan selama masa kehamilan (Astrida Budiarti, Yati Afiyanti, Imalia Dewi Asih) 183
Sejumlah faktor yang mempengaruhi perhatian meskipun terdapat rentang respon individu serta
teridentifikasi dari hasil penelitian. Faktor tersebut kondisi yang berfluktuatif. Penelitian ini sejalan
adalah derajat kemapanan ekonomi suami, proses dengan hasil penelitian sebelumnya, menyatakan
adaptasi suami, jumlah parietas, karakter suami, bahwa keinginan seksual perempuan mengalami
serta lamanya usia perkawinan. Harvey, et al. penurunan pada trimester pertama. Perempuan lain
(2004) menyatakan hal yang senada bahwa jumlah menyatakan menurun pada trimester kedua dan
anak serta faktor sosial perkawinan merupakan hampir hilang pada trimester ketiga karena ukuran
faktor yang berkontribusi mempengaruhi kedekatan perut yang semakin membesar, serta antisipasi
dan perhatian suami terhadap istri selama masa persalinan yang dirasakan (Regan, Lyle, Otto,
kehamilan. Mayoritas perempuan dalam penelitian & Joshi, 2003; Uwapusitanon & Choobun,
menyatakan bahwa perhatian yang ditunjukkan 2004; Senkumwong, Chaovisitsaree, Rugpao,
suami membuat istri bertambah bahagia. Disisi Chandrawongse, & Yanunto, 2006).
lain, perempuan yang kurang mendapat perhatian
dan kasih sayang dari suami merasa kecewa dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden
sikap suami tersebut. Kondisi tersebut dapat mengalami penurunan orgasme selama aktivitas
mempengaruhi kondisi psikologis dan kesehatan seksual. Penelitian terkait juga menunjukkan
bagi perempuan selama masa kehamilan. bahwa selama kehamilan, mayoritas perempuan
mengalami penurunan orgasme dan hampir jarang
Perhatian dan kedekatan suami merupakan salah mencapai orgasme selama melakukan hubungan
satu bentuk dukungan psikologis yang sangat besar seksual dengan pasangannya (Hert, 1991; Reamy,
bagi ibu pada masa kehamilan. Sejumlah penelitian 1982; Kumar, 1981; Robson, 1981 dalam Harvey,
mengindikasikan bahwa perhatian suami besar et al., 2004; Uwapusitanon & Choobun, 2004; O-
pengaruhnya terhadap kondisi ibu dan janin. Seperti Prasertsawat, Pongthai, & Tangutai, 1996 dalam
contoh rendahnya kejadian depressive symptoms, Senkumwong, et al., 2006). Penelitian sebelumnya
meningkatkan kepercayaan ibu pada saat persalinan menjelaskan untuk meningkatkan kenyamanan
serta menurunkan insiden depresi postpartum fisik, seringkali pasangan merubah posisi coital
(Kurniarum, 2006; Alfiben, Wiknjosastro, & Elvira, dengan rear position, pasangan menghadap pada
2000). Perhatian suami juga dapat meningkatkan posisi yang sama, dan laki-laki berada di belakang
kesejahteraan janin sehingga janin berkembang perempuan (Barclay, 1994 dalam Harvey, et al.,
sehat dan optimal. Hal ini didukung penelitian 2004; Uwapusitanon & Choobun, 2004; Shojaa,
Feldman, Schetter, Sandman, dan Wadhwa (2000), Jouybari, & Sanagoo, 2008).
yang menjelaskan dukungan selama kehamilan
bermakna diyakini mempengaruhi perkembangan Literatur menyatakan pula laki-laki dipandang lebih
berat badan dan pertumbuhan janin. Diharapkan aktif dalam memulai hubungan seksual, sedangkan
jika kepribadian calon ibu positif, pasangan suami- perempuan dalam banyak budaya memberlakukan
istri siap menerima kehamilan, ditambah suami peran seksual lebih pasif. Hal ini menyebabkan
selalu memberikan dukungan positif, maka janin seringkali perempuan tidak memiliki keberanian
pun akan mendapat banyak efek positif dalam fase untuk mengungkapkan pada pasangan tentang
perkembangannya di dalam rahim. waktu dan sifat aktivitas seksual yang diinginkan
(Hidayana, Sulistiawati, Noor, Imelda,& Setyawati,
Mayoritas selama masa kehamilan, perempuan 2004). Rendahnya ketertarikan petugas kesehatan
mengalami penurunan coital activity dengan menyebabkan tidak teridentifikasi permasalahan
pasangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil seksualitas yang dihadapi perempuan. Disisi lain,
penelitian oleh Harvey, et al. (2004), menyatakan sebenarnya banyak sekali pertanyaan yang ingin
bahwa keinginan seksual mayoritas perempuan disampaikan perempuan hamil dan pasangan
mengalami penurunan selama masa kehamilan, terkait seksualitas selama masa kehamilan.
184 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 15, No.3, November 2012; hal 179-184
Beberapa penelitian sebelumnya mengungkapkan Breslin, E.T., & Lucas, V.A. (2003). Women’s health
masih rendahnya ketertarikan petugas kesehatan nursing toward evidence based practice. Missouri:
Elsevier Science.
dalam menggali informasi seputar seksualitas
dalam klinik antenatal (Uwapusitanon & Choobun, Britnicka, H., Weiss, P., & Zverina, J. (2009). Human
2004; Senkumwong, et al., 2006; Shojaa, et al., sexuality during pregnancy and the postpartum
2008; Britnicka, Weiss, & Zverina, 2009). period. Bratisl Med J, 110 (7), 427–431.