You are on page 1of 49

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan
kehidupan manusia. Masyarakat di Indonesia masih terbilang terbelakang
dalam hal menjaga kesehatan, masih kurang menyadari akan pentingnya
menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan. Dengan kurangnya
kesadaran tersebut, mengakibatkan masyarakat di Indonesia terutama
masyarakat awam sangatlah mudah terjangkit penyakit.
Pusat Kesehatan Masayarakat atau yang disingkat Puskesmas
merupakan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan
yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan menggunakan
hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna dengan biaya
yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut
diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat
luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal tanpa mengubah mutu
pelayanan kepada masyarakat perorangan. Puskesmas sebagai penanggung
jawab penyelenggara upaya kesehatan terdepan, kehadirannya di tengah
masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, tetapi juga sebagai pusat komunikasi masyarakat.
Provinsi Papua melalui Dinas Kesehatan dalam pembangunan
kesehatan di Provinsi Papua Tahun 2013-2018 di dalam visi dan misinya
diantaranya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Papua, melalui
pemberdayaan masyarakat, melindungi kesehatan masyarakat serta
meningkatkan upaya pengendalian penyakit menular, tidak menular dan
penyakit yang terabaikan.
Puskesmas Koya Barat adalah salah satu Puskesmas yang ada di Kota
Jayapura yang melaksanakan upaya pelayanan kesehatan yang terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan dengan tetap menggunakan pendekatan
secara promotif, preventif dan rehabilitatif kepada masyarakat yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Koya barat. Untuk melaksanakan upaya kesehatan
di puskesmas, diperlukan tenaga fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat

1
(PKM) untuk mengelola promosi kesehatan di Puskesmas secara profesional
dan untuk mengelola serta menyelenggarakan pelayanan bersifat promotif dan
preventif.

1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Mengetahui manajemen Puskesmas Koya Barat meliputi
perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi serta
monitoring

1.2.2. Tujuan Khusus


1. Mengetahui upaya-upaya kesehatan wajib di Puskesmas
Koya Barat
2. Mengetahui upaya-upaya kesehatan pengembangan di
Puskesmas Koya barat
3. Mengetahui upaya-upaya kesehatan penunjang di
Puskesmas Koya Barat

1.3. MANFAAT
1.3.1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Jayapura
Memberi informasi kepada Dinas Kesehatan Kota mengenai
manajemen Puskesmas di Koya Barat
1.3.2. Bagi Peneliti Lain
Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
informasi, perbandingan dan referensi bagi pasien selanjutnya
1.3.3. Bagi Peneliti
Sebagai syarat untuk menyelesaikan bagian Kepaniteraan Klinik
Madya (KKM) di stase Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) RSUD
Jayapura

2
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1. DEFINISI PUSKESMAS


Pusat Kesehatan Masyarakat, yang disingkat PKM merupakan unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertangungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Selain itu,
puskesmas juga merupakan organisasi fungsional yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat di terima
dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,
dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat.
Menurut Pedoman Kerja Puskesmas DEPKES-RI, puskesmas adalah
suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Puskesmas merupakan ujung tombak dari peranan pemerintah dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat luas. Dengan
kata lain Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas
pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.

2.2 TUJUAN PUSKESMAS


Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional,
yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang tinggi.

2.3 WILAYAH KERJA PUSKESMAS


Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan
keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam

3
menentukan wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat
Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas
ditetapkan oleh Bupati atau Walikota, dengan sarana teknis dari Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah
Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk tiap Puskesmas.
Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas
perlu di tunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang
disebut Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Khusus untuk kota
besar dengan jumlah penduduk satu juta atau lebih, wilayah kerja Puskesmas
bisa meliputi 1 Kelurahan. Puskesmas di ibu kota Kecamatan dengan jumlah
penduduk 150.000 jiwa atau lebih, merupakan “Puskesmas Pembina” yang
berfungsi sebagai pusat rujukan bagi Puskesmas kelurahan dan juga
mempunyai fungsi koordinasi. Kriteria wilayah kerja puskesmas, yaitu:
1. Pedesaan, wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit tiga dari empat kriteria kawasan pedesaan sebagai berikut: (1)
Aktivitas lebih dari 50% penduduk pada sektor agragris; (2) Memiliki
fasilitas antara lain sekolah dengan radius lebih dari 2 km, rumah sakit
dengan radius lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas bioskop atau hotel;
(3) Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (4) Terdapat akses jalan
dan transportasi menuju fasilitas yang dimaksud pada poin (2)
2. Perkotaan, wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit tiga dari empat kriteria kawasan perkotaan sebagai berikut (1)
Aktivitas lebih dari 50% penduduk pada sektor non agragris, terutama
industri, perdagangan dan jasa; (2) Memiliki fasilitas perkotaan antara lain
sekolah dengan radius 2,5 km, pasar radius 2 km, memiliki rumah sakit
dengan radius kurang dari 5 km, bioskop atau hotel; (3) Lebih dari 90%
rumah tangga memiliki listrik; dan /atau (4) Terdapat akses jalan raya dan
transportasi menuju fasilitas perkotaan yang dimaksud pada poin (2).
3. Terpencil / sangat terpencil, wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan
karakteristik sebagai berikut: (1) Berada di wilayah yang sulit dijangkau
atau rawan bencana, pulau kecil, gugus pulau atau pesisir; (2) Akses
transportasi umum rutin satu kali dalam satu minggu, jarak tempuh pulang

4
pergi dari ibu kota kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam, dan
transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat terhalang iklim atau cuaca; (3)
Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang tidak
stabil.

2.4 FUNGSI PUSKESMAS


Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembungan kesehatan nasional, yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas. Apabila dilihat dari
fungsinya, Puskesmas atau Pustu memiliki tiga fungsi yaitu:
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantu
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan
dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung
pembangunan kesehatan. Di samping itu, puskesmas aktif memantau dan
melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program
pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan,
upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran, kemauan dan kemapuan melayani diri sendiri dan masyarakat
untuk hidup sehat, berperan aktif adalah memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan masyarakat ini diselenggarakan
dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya
masyarakat setempat.

5
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab
puskesmas meliputi :
a. Pelayanan kesehatan perorangan. Pelayanan kesehatan perorangan
adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan
utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan,
tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan masyarakat
adalah pelayanan yang bersifat public (public goods) dengan tujuan
utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan kesehatan.

2.5 VISI DAN MISI PUSKESMAS


2.5.1. Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya
Indonesia sehat. Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat
kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkaran kesehatan,
yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Indikator kecamatan sehat yang ingin dicapai
mencakup 4 indikator utama, yaitu: (1) Lingkungan sehat, (2) perilaku
sehat, (3) Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu, (4) Derajat
kesehatan penduduk kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu
padaa visi pembangunan kesehatan puskesmas di atas, yakni
terwujudnya kecamatan sehat, yang harus disesuaikan dengan situasi dan
kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat.

6
2.5.2. Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan
nasional. Misi tersebut adalah:
 Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya
 Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek
kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak
negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan
perilaku masyarakat.
 Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga
dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin
berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan kesehatan dan
kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
 Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Puskesmas akan selalu
berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan
pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
 Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya. Puskesmas akan selalu berupaya
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas yang bersangkutan, tanpa diskriminasi dan
dengan menerapkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang
dilakukan puskesmas mancakup pula aspek lingkungan dari yang
bersangkutan.

7
2.6 Upaya Dan Asas Penyelenggaraan Puskesmas
Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan asas penyelenggaraan puskesmas secara
terpadu. Asas penyelenggaraan puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga
fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip
dasar dan setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya
puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan
pengembangan
2.6.1. Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan, maka puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem
kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni:
a. Upaya kesehatan wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang
mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah: (1) upaya
promosi kesehatan, (2) upaya kesehatan lingkungan, (3) upaya
Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KIA / KB), (4)
upaya perbaikan gizi, (5) upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular (P2M), (6) upaya pengobatan, (7) upaya pencatatan
dan pelaporan (SP2TP)

b. Upaya kesehatan pengembangan


Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya
kesehatan pengembangan terdiri dari: (1) upaya kesehatan sekolah, (2)
upaya kesehatan olah raga, (3) upaya perawatan kesehatan
masyarakat, (4) upaya kesehatan kerja, (5) upaya kesehatan gigi dan

8
mulut, (6) upaya kesehatan jiwa, (7) upaya kesehatan mata, (8) upaya
kesehatan usia lanjut, (9) upaya pembinaan pengobatan tradisional.
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan
masyarakat serta upaya pencatatan dan pelaporan tidak termasuk
pilihan karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari
setiap upaya wajib dan upaya pengembangan puskesmas.
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan
penunjang baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan
pengembangan. Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi
permasalahan spesifik di daerah tersebut, maka dapat dijadikan sebgai
salah satu upaya kesehatan pengembangan.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh
puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan masukan dari BPP. Upaya kesehatan
pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib puskesmas
telah terlaksana secara optimal, dalam arti target cakupan serta
peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Apabila puskesmas belum
mampu menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan, padahal
menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten
Kota bertanggung jawab dan wajib menyelenggarakan. Untuk itu
Dinas kesehatan Kabupaten/Kota perlu dilengkapi dengan berbagai
unit fungsional lainya.
Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pula
pelayanan rawat inap. Untuk itu di puskesmas dapat dikembangkan
pelayanan rawat inap tersebut, yang dalam pelaksanaannya harus
memperhatikan berbagai persyaratan tenaga, sarana dan prasarana
sesuai standar yang telah ditetapkan.

2.6.2. Asas Penyelenggaraan Puskesmas


Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama di Indonesia,
pengelolaan program kerja puskesmas berpedoman pada 4 asas pokok

9
yaitu, asas pertanggung jawaban wilayah, asas peran serta masyarakat,
asas keterpaduan dan asas rujukan.
a. Asas Pertanggungjawaban Wilayah
Dalam asas pertanggungjawaban wilayah, puskesmas
bertanggungjawab untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang tinggal di wilayah kerjanya. Merupakan upaya peningkatan
kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berjalannya program
Posyandu dan kunjungan petugas-petugas kesehatan ke pemukiman
penduduk. Petugas kesehatan aktif dalam memberikan pelayanan
kesehatan sedekat mungkin kepada masyarakat dan melakukan
berbagai program pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
yang merupakan bagian dari pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat
b. Asas Peran Serta Masyarakat
Asas peran masyarakat merupakan upaya-upaya yang dilakukan
petugas kesehatan di puskesmas untuk sebisa mungkin
memberdayakan masyarakat agar berperan aktif dalam
menyelnggarakan program kerja puskesmas. Contohnya yaitu
pelatihan kader-kader posyandu
c. Asas Keterpaduan
Asas keterpaduan bertujuan untuk mengatasi keterbatasan
sumber daya serta diperolehnya hasil yang optimal, penyelenggaraan
setiap upaya puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu. Upaya
ini memadukan kegiatan-kegiatan masyarakat dengan program
kesehatan lain (lintas program dan lintas sektoral).
d. Asas Rujukan
Asas rujukan menjelaskan bahwa puskesmas sebagai sarana
kesehatan tingkat pertama memiliki kemampuaan yang terbatas.
Dalam membantu puskesmas menyelesaikan berbagai masalah
kesehatan dan untuk meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan
setiap upaya puskesmas harus ditopang oleh asas rujukan. Untuk
pelayanan kedokteran, jalur rujukannya adalah rumah sakit, dan untuk

10
pelayanan kesehatan masyarakat jalurnya adalah kantor
kesehatan/bagian kesehatan masyarakat.

2.7 RUJUKAN
2.7.1. Sistem rujukan upaya kesehatan
Adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang
memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbale
balik atas timbulnya maalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan
masyaraakat, baik secara vertikal maupun horizontal, kepada yang lebih
kompeten, terjangkau dan dilakukan secara rasional.

2.7.2. Jenis rujukan


Sistem rujukan secara konsepsional menyangkut hal-hal sebagai
berikut :
 Rujukan medis
 Rujukan kesehatan
2.7.3. Tujuan sistem rujukan upaya kesehatan
a. Umum
Dihasilkan pemerataan upaya kesehatan masyarakat yang didukung
kualitas pelayanan yang optimal dalam rangka memecahkan masalah
kesehatan
b. Khusus
- Dihasilkan upaya pelayanan kesehatan klinik yang bersifat kuratif
dan rehabilitasi secara berhasil guna dan berdaya guna.
- Dihasilkan upaya kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan
promotif secara berhasil guna dan berdaya guna.

2.7.4. Jenjang tingkat pelayanan kesehatan

Tabel 2.1. Hierarki Pelayanan Kesehatan


Jenjang (hirarki) Komponen / Unsur Pelayanan Kesehatan

11
Pelayanan kesehataan oleh individu atau oleh
Tingkat rumah tangga
keluarganya sendiri
Kegiatan swadaya masyarakat dalam menolong
Tingkat masyarakat mereka sendiri oleh kelompok paguyuba, PKK, Saka
Bhakti Husada, anggota RW, RT dan masyarakat
Fasilitas pelayanan kesehatan Puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas
profesional tingkat pertama keliling, praktek dokter swasta dan lain-lain
Fasilitas pelayanan rujukan Rumah sakit, kabupaten/Kota, RS swasta, klinik
Tingkat pertama swasta, laboratorium dan lain-lain
Fasilitas pelayanan rujukan RS type B dan type A, lembaga spesialistik swasta,
yang lebih tinggi lab. Kes daerah, dan lab. Klinik swasta, dll

2.7.5. Alur Rujukan


Alur rujukan medik adalah sebagai berikut :
 Intern antara petugas puskesmas
 Antara puskesmas pembantu dengan puskesmas
 Antara masyarakat dengan puskesmas
 Antara puskesmas yang satu dengan puskesmas yang lain
 Antara puskesmas dengan rumah sakit, laboratorium, atau fasilitas
kesehatan lainnya

2.8 STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS


Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas
masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu
kabupaten / Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota,
sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan Daerah. Sebagai acuan
dapat digunakan struktur organisasi puskesmas sebagai berikut :
a. Unsir Pimpinan : Kepala Puskesmas
b. Unsur Pembantu Pimpinan : Urusan Tata Usaha
c. Unsur Pelaksana :
 Unit yang terdiri dari tenaga / pegawai jabatan fungsional

12
 Jumlah unit tergantung kepadaa kegiatan, tenaga dan fasilitas tiap
daerah
 Unit terdiri dari: unit I, II, III, IV, VI dn VII (lihat bagan)

Bagan Struktur Organisasi Puskesmas

Kepala
Puskesmas

Urusan
Tata Usaha

Unit : I - II Puskesmas Unit : IV - VII


Pelaksana teknis pembantu Pelaksana Teknis

Gambar 2 : Sistem Pelayanan Kesehatan Dasar PUSKESMAS


Sumber: Ma najemen Kesehatan Prodi Kedokteran Universitas
Mulawarman Samarinda 2006

2.9 MANAJEMEN PUSKESMAS


2.9.1. Perencanaan Tingkat Puskesmas
a. Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap yaitu :
 Tahap Persiapan
 Tahap Analisa Situasi
 Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
 Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
b. langkah utama dalam mekanisme perencanaan tingkat puskesmas
adalah rencana usulan kegiatan yang meliputi usulan kegiatan
wajib dan usulan kegiatan perkembangan

2.9.2. Pengorganisasian, pelaksanaan dan pemantauan ruang lingkup


a. Lintas program

13
Memantau pelasanaan kegiatan puskesmas berdasarkan
perencanaan dan memecahkan masalah yang dihadapi serta
tersusunya rencana kerja baru
b. Lintas sektor
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan
sektor yang bersangkutan dalam pelaksanaan pembangunan
kesehatan
c. Penilaian
Pedoman penilaian kerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmas adalah proses menilai hasil karya
SDM dalam suatu organisasi melalui instrumen penilaian kerja.
Variabel penilaian
 Variabel kelompok SDM
 Variabel pendidikan
 Variabel masa kerja
 Variabel pengurang
 Variabel penambah
 Variabel produktivitas

14
BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOYA BARAT

3.1 SEJARAH SINGKAT PUSKESMAS KOYA BARAT


Puskesmas perawatan koya barat distrik muara tami berdiri pada bulan
mei tahun 1984, untuk melayani unit pemukiman transmigrasi (UPT) koya
barat/masyarakat sekitar. Pelayanan kesehatan di puskesmas koya barat
merupakan penyempurnaan pelayanan dari puskesmas rawat jalan menjadi
puskesmas perawatan. Saat itu juga puskesmas perawatan koya barat
membawahi satu puskesmas pembantu (PUSTU) yaitu pustu koya timur. Lalu
tahun 1998 telah di buka pelayanan kesehatan skow mabo, tahun 1991 di
dieikan pustu skow sae, pustu skow yambe didirikan tahun 2003 sampai 2004
dan diresmikan pada tahun 2006 yang kemudian diikuti dengan dibukanya
pustu holtekam dan koya tengah. Kepala puskesmas koya barat saat ini adalah
bapak Linus, beliau telah menjabat sebagai kepala puskesmas koya barat sejak
tahun 2017.

3.2 WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOYA BARAT


Sejak bulan april 2010 wilayah pelayanan di distrik muara tami dari koya
sampa skow dan moso dibagi menjadi dua, dengan dibukannya puskesmas
skow di skow mabo maka wilayah kerja puskesmas perawatan koya barat
hanya mencakup dua kampung dan dua kelurahan, yakni kampung koya
tengah, kampung holtekamp dan kelurahan koya barat serta kelurahan koya
timur. Oleh karena itu pola pe;ayanan kesehatan yang diberikan oleh
puskesmas haruslah di upayakan dan dilakukan semaksimal mungkin baik
pelayanan medik maupun pelayanan non-mendik, berdasarkan kemampuan
ada demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik

3.3 VISI, MISI DAN STRATEGI

15
3.3.1. Visi
Mewujudkan kecamatan muara tami yang sehat

3.3.2 Misi
Masyarakat hidup dalam lingkungan dan berprilaku sehat,
masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan yang bermutu,
masyarakat derajat kesehatan yang optimal
3.3.3 Strategi
 Penguatan mutu pelayanan kesehatan dasar
 Peningkataan sarana kesehatan
 Peningkatan sumber daya manusia
 Peningkatan partisipasi masyarakat/lintas sector

3.4. DATA GEOGRAFIS / DATA WILAYAH


Puskesmas koya barat adalah salah satu dari 12 yang merupakan unit
pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan kabupaten/kota yang berperan
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah distrik muara tami kota
jayapura. Puskesmas koya barat juga merupakan satu-satunya puskesmas
yang melayani perawatan rawat inap. Puskesmas perawatan koya barat
merupakakn puskesmas rawat inap yang bejarakkurang lebih 40 km dari pusat
kota jayapura dengan batas-batas wilayah sebagai berikut
 Utara : kamkpung holtekam
 Selatan : kelurahan koya karang
 Timur : kelurahan koya timur
 Barat : kelurahan barat
Tabel 3.1 Gambaran wilayah puskesmas perawatan koya barat
Jarak dari
NO Desa / Kelurahan KET
puskesmas
1 Koya barat 0 KM
2 Koya timur 4 KM
3 Koya tengah 6 KM
4 holtekam 7 KM
Jumlah

16
Ket : dari 4 desa yang ada semuanya dapat ditempuhdengan
kendaraan roda 2 maupun roda 4 melalui jalan negara, kabupaten, dan
jalan desa
3.5 DATA DEMOGRAFIS/DATA KEPENDUDUKAN
Tabel 3.2 data demografis puskesmas perawatan koya barat

Jumlah
NO Desa / Kelurahan Jumlah KK
penduduk
1 Koya barat 2000 10.000
2 Koya timur 1.137 3.695
3 Koya tengah 115 500
4 holtekam 250 967
Jumlah 3.502 15.162

3.6 SOSIAL BUDAYA


Mayoritas penduduk beragama kristen protestan di kelurahan koya barat
danholtekam, sedangakan koya timur mayoritas penduduk beragama islam dan
kelurahan koya tengah mayoritas beragama kristen katolik

3.7. DATA UPAYA BERSUMBER DAYA MASYARAKAT DAN SARANA


PENDIDIKAN
Tabel 3.3 Data UKBM dan sarana pendidikan
Pos Posyandu
No Desa Posyandu TK/PAUD SD SMP/SMA
Gizi lansia
1 Koya barat 9 0 0 3 3 2/1
2 Koya timur 6 0 1 2 2 1/1
3 Koya 1 1 0 0 1 0/0
4 tengah 2 1 1 2 2 1/1
Holtekam
Jumlah 18 2 2 7 8 4/3
Ket: Jumlah kader posyandu bayi/balita ada 85 orang dan posyandu lansia
ada 10 orang dengan jumlah rata-rata per posyandu 5 orang

3.8 SUMBER DAYA MANUSIA DAN KETENAGAKERJAAN

17
JENIS TENAGA/
NO JUMLAH KETERANGAN
PENDIDIKAN
1 2 PNS. 4 INTERENSHIP
2 DOKTER UMUM 7 1 PTT
3 DOKTER GIGI 1
PERAWAT PNS
SARJANA KEPERAWATAN 2 16 PNS, 1 NS, 5 TENAGA
D III KEPERAWATAN 22 BANTU
4 SPK 10 PNS
BIDAN
D IV KEBIDANAN 1 PNS
D III KEBIDANAN 12 6 PNS, 4 PTT, 1 NS, 1
5 D I KEBIDANAN 2 TENAGA BANTU
TENAGA GIZI PNS
6 D III 4
ANALIS KESEHATAN PNS
D III ANALIS 2
7 SMAKES 2 1 PNS, 1 NS
FARMASI PNS
S1 APOTEKER 1
8 D III APOTEKER 2 PNS
KESEHATAN LINGKUNGAN 1 PNS, 1 NS
9 D III 2
TENAGA ADMINISTRASI 1 PNS, 1 NS
SKM 2
10 SMA/TERMASUK D I 2 PNS
TENAGA NON-MEDIS 5 PNS
1 PNS, 4 TENAGA BANTU
PNS :55
INTERENSHIP: 4
JUMLAH 79
PTT ; 1
NS : 6

18
TENAGA BANTU : 10

3.10 STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS KOYA BARAT

KEPALA PUSKESMAS

LINUS

KA.SUB. BAG.TU

SIMON PETRUS HARIYOSO

SP2TP BENDAHARA PENGELUARAN BENDAHARA RUTIN BENDAHARA BARANG BENDAHARA BPJS

YULIE SAMALLO ROMEICKY KORWA. AM KASIRIN APSALON PADWA SKM SUKMAWATI A.Md. Kep

PJ UKM & KEPERAWATAN PJ JARINGAN PELAYANAN PJ UKP DAN KEFARMASIAN DAN


KESEHATAN MASYARAKAT FASILITAS LABORATORIUM
PELAYANANKESEHATAN
FIRMAN SKM dr. PUTRI A.V
dr. RIRIN JULIANTI HARAR

SP2TP KIA GIZI KESLING PROMOSI KESEHATAN

YULIE SAMALLO MERRY DIECE VEMY SAMALLO BODOWEN D KAFIAR FRANSISKA LEWERISSA

RAWAT INAP UGD KEFARMASIAN LABORATORIUM

Dr. HILMAN ALFA NUGROHO YOPI NUGRAHENI

Gambar 4. Bagan struktur organisasi puskesmas koya barat tahun 2017

19
3.11 ALUR PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS KOYA BARAT

PASIEN DATANG

PASIEN AMBIL NOMOR ANTRI

PASIEN TUNGGU DI RUANG TUNGGU

PASIEN DIPANGGIL SESUAI DENGAN


NOMOR ANTRIAN

PASIEN MENYERAHKAN KARTU BEROBAT

PETUGAS MEMBUAT
PASIEN BARU
KARTU BEROBAT BARU

PETUGAS MENCARI FAMILY


FOLDER SESUAI NOMOR KARTU
BEROBAT

PETUGAS MENGAMBIL STATUS


PASIEN MENUNGGU DI
PASIEN DAN MENCATAT DALAM
PANGGIL PETUGAS
REGISTER HARIAN
POLI

PETUGAS MENYERAKAN STATUS ASIEN KE


POLI YANG DITUJU

PASIEN MEMBAYAR BIAYA REGISTRASI


DAN MEMINTA KEBALI KARTU BEROBAT

PASIEN DI ARAHKAN KE POLI YANG DITUJU

20
GAMBAR 5. Alur Pelayanan Kesehatan Puskesmas Koya Barat

3.12 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN


Terdapat beberapa alokasi anggaran untuk pembiayaan program kesehatan
wajib di puskesmas koya barat selama tahun 2015. Alokasi anggaran tersebut dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
TABEL 3.6 Alokasi dan realisasi anggaran tahun 2015
No Sumber dana Jumlah Keterangan
1 APBD
1. Oprasional puskesmas dan Rp. 176.000.000 Telah diralisasi
Pustu Rp . 487.000.000 Telah di realisasi
2. Oprasional UGD & Rawat
inap
2 BPJS (JANUARI- Telah direaisasi
NOVEMBER)
3 BOK Rp. 147.000.000 Telah direalisasi

3.13 MANAJEMEN PUSKESMAS KOYA BARAT


Agar dapat terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan (UKP)
dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang sesuai dengan azas
penyelenggaraan puskesmas perlu di tunjang oleh manajemen puskesmas
yang baik. Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sistemik untuk menghasilkan kerja puskesmas yang efektif dan efisien.
Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh puskesmas yang
membentuk fungsi-fungsi manajemen. Ada 3 fungsi menejemen puskesmas
yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan
pertanggung jawaban. Hal ini harus dilaksanakan secara terkait dan
berkesinambungan.
1. Perencanaan
Perencanan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk
mengatasi masalah keehatan di wilayah kerja puskesmas. Rencana tahunan

21
puskesmas dibedakan atas 2 macam. Pertama rencana tahunan upaya
kesehatan wajib, kedua rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan.
 Perencanaan upaya kesehatan wajib
Jenis upaya kesehatan wajib adalah untuk puskesmas perawatan koya
barat yakni promosi kesehatan, kesehtan lingkungan, keehatan ibu dan
anak, termasuk keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat,
pencegahan dan pemberantasan penyakit. Langkah-langkah perencanaan
yang harus dilakukan puskesmas perawatan koya barat adalah sebagai
berikut :
o Menyusun usulan kegiatan
Langkah pertama yang diambil puskesmas perawatan koya barat
adalah menyusun usulan kegiatan yang di susun dalam bentuk
GANTT Chart yang berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, target,
besar kegiatan atau volume, waktu, lokasi, serta perkiraan kebutuhan
biaya untuk setiap kegiatan. Matriks rencana usulan kegiatan upaya
kesehatan wajib tahun 2017 di puskesmas perawatan koya barat
terlampir.
o Mengajukan usulan kegiatan
Setelah menyusun susulan kegiatan, puskesmas perawatan koya barat
kemudian mengajukan usulan tersebut ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk persetujuan pembiayaan dimana dalam
pengajuan kegiatan tersebut harus diliputi usulan kebutuhan rutin,
darana dan pra sarana dan operasional puskesmas serta
pembiayaannya
o Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
Setelah rencana usulan kegiatan di setujui oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota kemudian disusun rencana kerja kegiatan yang
dibuat dalam bentuk matriks GANTT Chart yang disertai dengan
penetapan wilayah. Rencana pelaksanaankegiatan upaya kesehatan
wajib tahun 2017 di puskesmas perawatan koya barat masih dalm
proses perencanaan di dinas kesehatan kota jayapura.
 Perencanaan upaya kesehatan

22
Demi upaya kesehatan pengembangan di pilih dari daftar upaya
kesehatan pokok puskesmas yang telah ada atau upaya inovasiyang di
kembangkan sendiri. Berikut upaya kesehatan pengembangan di
puskesmas perawatan koya barat
o Upaya kesehatan sekolah
o Upaya kesehatan gigi dan mulut
o Upaya kesehatan lanjut usia
o Program lanjut usia
o Program binaan terpadu

2. Pengorganisasian
Puskesmas merupkan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten
atau kota sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Puskesmas
perawatan koya barat memiliki struktur organisasi yang dipimpin oleh
seorang kepala puskesmas. Kepala puskesmas bertanggung jawab atas
seluruh kegiatan di puskesmas sehingg kepala puskesmas merencanakakn
dan mengusulkan sumber daya puskesmas kepada dinas kesehatan
kabupaten atau kota agar tanggung jawabnya dapat terlaksanakan.
Organisasi puskesmas perawatan koya barat paling sedikit terdiri atas
a. Kepala puskesmas
b. Kepala sub bagian tata usaha
Kepala bagian sub tata usaha bertanggung jawab membantu kepala
puskesmas dalam pengolahan data dan informasi perencanaan dan
penilaian, kuangan, umum dan pengawasan yang bertugas
mengkoordinir bagian:
o SP2PT
o Bendahara pengeluaran
o Bendahara rutin
o Bendahara barang
o Bendahara BPJS

23
c. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat dan keperawatan
kesehatan masyarakat yang bertanggung jawab atas kegiatan meliputi
upaya keehatan masyarakat esensial yang terdiri dari
o Pelayanan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
o Pelayanan kesehatan ibu dan anak
o Pelayann gizi
o Pelayanan kesehatan lingkngan
o Pelayanan promosi kesehatan
Tabel 1
10 Besar Penyakit Puskesmas Koya Barat Periode Januari 2016 – Desember
2016
No Nama Penyakit Jumlah
1 ISPA 7768
2 Penyakit pada sistem Otot dan Jaringan 2904
3 Malaria Tropika 2022
4 Kecelakaan dan Ruda Paksa 2090
5 Infeksi Penyakit Usus yang lain 1710
6 Malaria tersiana 1671
7 Observasi Ferbis 1486
8 Penyakit Infeksi Kulit 1892
9 Diare 1444
10 Penyakit Tekanan Darah Tinggi 1018

Data di atas menunjukkan data bahwa, penyakit terbanyak dalam periode


Januari–Desember 2016 adalah ISPA dan penyakit terendah adalah penyakit
Hipertensi.
Tabel 2
Jumlah Kunjungan Puskesmas Koya Barat Periode Januari 2016 –
Desember 2016

No Nama Penyakit Jumlah

24
1 Unit Gawat Darurat 4502
2 Rawat Jalan 63.606
3 Rawat Inap 3986

Data di atas menunjukan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Koya


Barat periode Januari 2016 - Desember 2016. Data kunjungan pasien pada tahun
2016 menunjukan jumlah kunjungan puskesmas sebanyak 72.094 pasien.Jumlah
pasien yang datang berkunjung ke Unit Gawat Darurat sebanyak 4502, jumlah
pasien kunjungan rawat jalan adalah 63.606, dan jumlah pasien kunjungan rawat
inap adalah sebanyak 3986 pasien.

25
BAB IV
PROGRAM KERJA PUSKESMAS KOYA BARAT

4.1 PROGRAM DASA DAN PROGRAM PENGEMBANGAN PUSKESMAS


4.1.1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai
daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Upaya kesehatan wajib tersebut adalah :
 Upaya promosi kesehatan (PROMKES)
 Upaya kesehatan lingkungan (KESLING)
 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
(KIA/KB)
 Upaya perbaikan gizi
 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
 Upaya pengobatan
 Upaya pencatatan dan pelaporan (SP2TP).

4.1.2. Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
Upaya kesehatan pengembangan terdiri
 Upaya kesehatan sekolah
 Upaya kesehatan olah raga
 Upaya perawatan kesehatan masyarakat
 Upaya kesehatan kerja
 Upaya kesehatan gigi dan mulut
 Upaya kesehatan jiwa

26
 Upaya kesehatan mata
 Upaya kesehatan usia lanjut
 Upaya pembinaan pengobatan tradisional
4.2 PROGRAM PRIORITAS PUSKESMAS KOYA BARAT
Puskesmas Perawatan Koya Barat mempunyai beberapa program prioritas
yang merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas. Program prioritas ini terangkum dalamUpaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP.) Upaya
Kesehatan Masyarakat terdiri dari UKM Esensial yang merupakan upaya yang
wajib dilaksanakan di Puskesmas dan UKM Pengembangan yang bersifat
inovasi tergantung dari kebutuhan wilayah setempat.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial terdiri dari
a. Upaya Promosi Kesehatan (PROMKES)
b. Upaya Kesehatan Lingkungan (KESLING)
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KIA/KB)
d. Upaya Perbaikan Gizi
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)

Upaya kesehatan Masyarakat (IKM) Pengembangan terdiri dari:


a. UpayaKesehatan Sekolah (UKS)
b. Upaya Kesehatan Gigi Mulut
c. Upaya Kesehatan Tanjut Usia

Upaya Kesehatan Perorangan terdiri dari :


a. Pelayanan Unit Gawat Darurat 24
b. Pelayanan Rawat Inap
c. Pelayanan Rawat Jalan

1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN (PROMKES)


a. Kegiatan
 Penyuluhan kesehatan masyarakat, perorangan kelompok

27
 Promosi kesehatan melalui pembinaan peran serta masyarakat
yang bersumberdaya masyarakat
 Promosi kesehatan di sekolah
 Promosi kesehatan di tempat kerja
 Penyuluhan di dalam gedung
 Pembuatan lifleat atau poster atau baliho

b. Tujuan
 Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang arti dan
pentingnya kesehatan
 Meningkatkan sumberdaya masyarakat
 Meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah
 Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
 Memberikan pengetahuan kepada pasien yang datang langsung
berobat Untuk memberikan informasi kepada masyarakat
c. Sasaran dan Target
 Masyarakat di kelurahan dan kampung di wilayah kerja
Puskemas Koya Barat
 Masyarakat yang mempunyai peran penting di wilayah keria
Puskemas Koya Barat
 Anak sekolah TK PAUD, SD, SMP, SMA yang ada di wilayah
kerja Puskemas Koya Barat
 Tenaga kerja di wilayah kerja Puskemas Koya Barat
 Pasien yang berobat dan di rawat di Puskemas Koya Barat
d. Pelaksanaan
Kegiatan PROMKES di Puskesmas Koya Barat pada tahun
2016, belumlah berjalan dengan maksimal. Hal ini disebabkan
karena kurangnya SDM dan belum adanya dana pelaksanaan.
Namun, pada tahun 2015, kegiatan PROMKES telah berjalan.
PROMKES dilaksanakan pada saat kegiatan pelayanan puskesmas,
di sekolah-sekolah, tempat ibadah dan tempat-tempat keria yang
berada wilayah kera Puskesmas Koya Barat, didukung juga dengan

28
pembuatan poster dan baliho yang ditempatkan di lingkungan
sekitar puskesmas. Materi PROMKES yang sering diberikan dalam
bentuk penyuluhan yaitu mengenai Diabetes Melitus, Hipertensi.
Malaria, PHBS, KB, ANC, Gizi, TB- Paru.
2. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING)
a. Kegiatan
 Pemeriksaan kesehatan perumahan atau rumahsehat
 Rumah dengan SPA
 Pemeriksaan sarana air bersih (depot air minum) atau sumur gali
atau sumur pompa atau SPT
 Pemeriksaan jaga sehat
 Pemeriksaan TPA
 Pemeriksaan industri rumahtangga.
 Pemeriksaan TTU
b. Tujuan
 Kondisi rumah yang sehat
 Lingkungan rumah yang sehat
 Air sehat dan siap dikonsumsi atau air bersih secara fisik
 Jaga kebersihan atau kesehatan
 TPA kondisi baik
 TPM yang bersih dan sehat
 TTU yang bersih dan sehat
c. Pelaksanaan
Dalam rangka meningkatkan pelayanan lingkungan, petugas
kesehatan di lingkungan kerja puskesmas koya barat melakukan
pemeriksaan kesehatan perumahan atau rumah sehat. Pemeriksaan
ini biasanya dilakukan oleh petugas setiap 3 bulan dengan cara
pengambilan sampel perumahan secara acak. pemeriksaan air
bersih yang juga dilakukan setiap 3 bulan dengan pemeriksaan yang
dilakukan di labkesda. Pertugasbiasanya meninjau langsung untuk
mengambil sampel pemeriksaan. Pemeriksaan air bersih ini
dilakukan secara rutin karena tingginya kandungan zat kapur dalam

29
air. Masyarakat di daerah Koya Barat biasanya mmegkonsumsi air
galon, sedangkan untuk mencuci atau memasak menggunakan air
sumur. setiap warga koya barat yang ingin mendirikan depot air,
maka petugas akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk
menentukan kelayakan pembangunan depot air. Pemeriksaan
tempat pembuangan akhir juga dilakukan oleh petugas dan
masyarakat dengan cara membakar sampah mereka untuk
mencegah timbulnya penyakit
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kunjungan,
petugas kesling biasanya bekerja sama dengan bidang promkes
untuk mempromosikan sanitasi lingkungan agar masyarakat dapat
berperan dalam menjaga kesehatan lingkungan dan tidak
menimbulkan penyakit terutama KLB. Kendala yang dihadapi oleh
petugas adalah PHBS dari masyarakat yang masih sulit diubah
Adapun program kesehatan lingkungan pada tahun 2015
adalah sebagai berikut
 Penyehatan tempat-tempat usaha
 Penyehatan tempat-tempat produksi makanan
 Pembersihan sarana air bersih
 Pemeriksaan depot isi ulang

3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA KELUARGA


BERENCANA
a. Kegiatan
 Pendataan ibu hamil dan pendampingan P4K
 Kunjungan ibu hamil K4
 Deteksi dini dan pemantauan ibu hamil resiko tinggi
 Kelas ibu hamil
 Senam ibu hamil
 Kunjungan rumah neonatus
 Kunjungan rumah neonatus resiko tinggi
 Kunjungan rumah nifas

30
 Kunjungan rumah nifas resiko tinggi
 Pendataan bayi dan balita di posyandu
 Pemantauan kesehatan bayi dan balita resiko tinggi
 Pendataan peserta KB aktif
 Penyuluhan KB konseling
 Kunjungan rumah peserta KB DO (Drop Out)
 Promosi ASI eksklusif dan KB posyandu
 Pemeriksaan IVA
b. Tujuan
 Semua ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar
 Meningkatkan cakupan K4
 Semua ibu hamil resiko tinggi terdeteksi dan terlayani
 Menambah pengetahuan tentang kehamilan, persalinan, nifas,
BBLR
 Mempersiapkan kondisi ibu hamil menghadapi persalinan
 Meningkatkan cakupan neonatus
 Neonatus resiko tinggi ditangani dan terdeteksi
 Meningkatkan cakupan nifas
 Nifas resiko tinggi terdeteksi dan ditangani
 Semua bayi dan balita mendapat pelayanan penimbangan dan
imunisasi
 Deteksi dini resiko tinggi bayi dan balita
 Meningkatkan pelayanan KB
 Menambah pengetahuan tentang kontrasepsi
 Menurunkan angka kelahiran
 Meningkatkan cakupan AE
 Deteksi dini kanker mulut rahim
c. Sasaran dan Target
 Ibu hamil dan ibu hamil resiko tinggi yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Koya Barat

31
 lbu nitas dan ibu nifas resiko tinggi yang berada di wilayah keria
Puskesmas Koya Barat
 Neonatus dan neonatus resiko tinggi yang berada di wilayah
kera Puskesmas Koya Barat
 Bayi/balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas Koya Barat
 Bayi balita resiko tinggi yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Koya Barat
d. Pelaksanaan
 Pendataan ibu hamil dan pendampingan P4K
Pendataan ibu hamil, dilakukan dengan metode kunjungan
rumah yang dilakukan langsung oleh petugas puskesmas
(khususnya bidan). Pendataan yang dilakukan meliputi
pendataan WUS, PUS, ibu hamil, bayi/balita, ibu nifas,
neonatus Pendataan dilakukan tahun 4x, tahun 2016 kegiatan ini
sudah berlangsung 1 kali di Bulan April di Kelurahan Koya
Timur.
Pendampingan P4K ini mulai direncanakansejak saat ibu
hamil melakukan kunjungan ANc pertama kali Pendampingan
PAK ini bertujuan untuk melakukan persiapan persalinan,
kemudian di lakukan penempelan stiker di depan rumah ibu
hamil tersebut sehingga masyarakat sekitar mengetahui.
 Kunjungan ibu hamil K4/ANC
Kunjungan ibu hamil di lakukan 4 kali di puskesmas selama
kehamilannya, yakni satu kali pada trimester pertama, satu kali
pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Jika ada
ibu hamil yang tidak datang melakukan kunjungan ANC ke
Puskesmas, maka petugas puskesmas (bidan) akan mengunjungi
ke rumah ibu hamil tersebut.
 Deteksi dini dan pemantauan ibu hamil resiko tinggi
Pada saat kunjungan ANC yang pertama kali, setiap ibu
hamil akan dilakukan screening untuk mendeteksi adanya
kehamilan dengan resiko tinggi. Screening berupa pemeriksaan

32
tekanan darah dan proteinuri untuk mengetahui adanya resiko
PEB. Jika kehamilan resiko tinggi tersebut dianggap dapat
ditangani di puskesmas, maka akan ditangani. Namun,
jikadianggap tidak bisa ditangani, maka akan segera dirujuk ke
fasilitas sehatan yang lebih lengkap.
 Kelas ibu hamil dan Senam ibu hamil
Kelas ibu hamil di Puskesmas Koya Barat sudah berlangsung
sejak 2 tahun yang lalu, terdiri dari 2 kelas. Metode
pembelajarannya secara tatap muka, Puskesmas Koya Barat ada
2 kelas ibu hamil yang mana setiap kelas terdiri dari 10 ibu
hamil (Trimester I, II dan III), Kelas ibu hamil ini sudah beralan
di kampung Holtekam dan Koya Tengah Materi yang diberikan
dalam kelas ibu hamil, yaitu tentang kehamilan, persalinan,
nifas dan KB Selain kelas hamil, ada juga kelas ibu balita, yang
sudah ada sejak ibu tahun 2015. Kelas ibu balita terdiri dari 3
kelas sesuai mur bayi, yakni kelas pertama untuk ibu dengan
bayi usia 0-1 tahun, kelas kedua untuk ibu dengan bayi usia 1-2
tahun, dan kelas ketiga untuk ibu dengan bayi usia 2-5 tahun.
Dalam kelas ibu hamil ini juga ada kegiatan senam hamil,
dimana fasilitatornya adalah bidan dari Puskesmas Koya Barat
itu sendiri. Senam ibu hamil ini, diperuntukkan bagi ibu hamil
dengan usia kehamilan di atas 24 minggu (trimester kedua).
Namun, pada tahun 2016, kegiatan kelas ibu hamil, kelas ibu-
balita dan senam ibu hamil belum terlaksana. Hal ini disebabkan
karena belum adanya dana dari Dinas Kesehatan Kota Jayapura,
mengingat kelas hamil dan senam ibu hamil merupakan salah
satu kegiatan dari Dinas Kesehatan Kota Jayapura.
 Kunjungan rumah neonatus dan kunjungan rumah neonatus
resiko tinggi
Kunjungan rumah neonatus merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan apabila setelah bersalin ibu tersebut tidak datang lagi
ke puskesmas ataupun posyandu untuk memeriksakan keadaan

33
bayinya. Kegiatan ini ditujukan untuk neonatus normal maupun
neonatus resiko tinggi Kunjungan rumah neonatus ini dilakukan
oleh bidan puskesmas, kegiatannya berupa perawatan tali pusat
dan cara memandikan bayi.
 Pendataan bayi dan balita di posyandu Kegiatan
Pendataan bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Koya
Barat dilakukan setiap bulan di Posyandu Yang mana
Puskesmas Koya Barat memiliki 18 posyandu. Pendataan
berdasarkan umur, Jenis kelamin, status gizi dan tumbuh
kembang bayi/balita tersebut
 Pemantauan kesehatan bayi dan balita resiko tinggi
Pemantauan kesehatan bayi dan balita resiko tinggi
dilakukan di Posyandu ataupun melalui kunjungan rumah.
 Pendataan peserta KB aktif
Kegiatan pendataan peserta KB aktif ini dilakukan di
posyandu dan di Puskesmas Koya Bara itu sendiri. Pendataan
peserta KB aktif selama ini berjalan dengan baik.
 Penyuluhan KB konseling
Kegiatan penyuluhan KB konseling dilakukan di posyandu
ataupun di Puskesmas Koya Barat itu sendiri. Kegiatan ini
dilakukan secara langsung kepada ibu yang bersangkutan ketika
diadakan posyandu.
 Kunjungan rumah peserta KB DO (Drop Out)
Kegiatan Kunjungan rumah peserta KB Do (Drop out di
Puskesmas Koya Barat tidak berjalan. Dalam hal ini, pasiennya
sendiri yang datang langsung ke Puskesmas Koya Barat.
 Promosi ASI eksklusif dan KB di posyandu
Kegiatan Promosi ASI eksklusif dan KB di posyandu selama
ini berjalan dengan baik
 Pemeriksaan IVA
Kegiatan Pemeriksaan IVA di Puskesmas Koya Barat untuk
tahun 2016 baru mau dijalankan. Hal ini dikarenakan

34
keterbatasan alat, pemeriksaan rencananya dilakukan di ruang
VK. Pemeriksaan IVA ini ditujukan untuk ibu dengan keluhan
keputihan lama yang tidak diobati Pemeriksaan IVA di
Puskesmas Koya Barat ini bertujuan untuk deteksi dini Ca
Cervix yang sifatnya sederhana yang mana selain dapat
dilakukan oleh dokter dapat pula dilakukan oleh bidan
puskesmas.

4. UPAYA PERBAIKAN GIZI


a. Kegiatan
- Pemberian vitamin A (TK / PAUD)
- Penyuluhan gizi di posyand
- Pemantauan status gizi bayi /balita di posyandu
- Penyuluhan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk bayi /
balita / ibu hamil
- Pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan balita dengan
status gizi buruk
- Pendistribusian PMT penyuluhan bayi / balita
- Pendistribusian PMT pemulihan balita gizi buruk
- Penyegaran kader
- Kegiatan pos gizi
- Keluarga sadar gizi (kadarzi)
- Penjaringan wanita usia subur (WUS) di SMP kelas III / SMA /
SMK kelas I III
- Kunjungan rumah bayi / balita gizi kurang
- Sweeping vitamin A di 2 kelurahan/ kampung
- Pemeriksaan kecacingan anak sekolah TK / PAUD / SD
- Pengobatan kecacingan anak sekolah TK / PAUD / SD

b. Tujuan
- Menekan angka kekurangan vitamin A pada anak

35
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang arti dan
pentingnya status gizi pada bayi / balita dan ibu hamil
- Menjaring bayi / balita dengan status gizi buruk
- Meningkatkan status gizi bayi / balita
- Memperbaharui wawasan dan pengetahuan kader tentang
informasi kesehatan terbaru
- Mendata jumlah wanita usia subur yang ada di wilayah kerja
Puskemas Koya Barat dan sebagai bahan laporan ke Dinas
Kesehatan Kota Jayapura
- Menekan angka kecacingan pada TKI PAUD / SD

c. Sasaran dan Target


- Anak sekolah TK / PAUD / SD di wilayah kerja Puskemas Koya
Barat
- Bayi / balita / ibu hamil di wilayah kerja Puskemas Koya Barat
- Bayi / balita dengan status gizi buruk yang ada di wilayah kerja
Puskemas Koya Barat
- Kader yang ada di wilayah kerja Puskemas Koya Barat
- Keluaraga yang mempunyai bayi / balita dengan status gizi
BGM (Bawah Garis Merah) di wilayah kerja Puskemas Koya
Barat
- Wanita usia subur yang duduk di bangku SMP kelas III dan
SMA / SMK kelas I-III di wilayah kerja Puskemas Koya Barat

d. Pelaksanaan
- Pemberian vitamin A (TK / PAUD)
Kegiatan pemberian vitamin A pada anak sekolah TK / PAUD di
wilayah kerja Puskesmas Koya Barat di selenggarakan l tahun 2
kali yakni pada bulan Februari dan Agustus. Kegiatan ini pada
bulan Februari tahun 2016 telah dilaksanakan.
- Penyuluhan gizi di posyandu

36
Kegiatan penyuluhan gizi ini dilakukan setiap bulan, bersamaan
dengan kegiatan posyandu. Di tahun 2016, kegiatan ini sudah
dilaksanakan sejak bulan Januari sampai saat ini.
- Pemantauan status gizi bayi / balita di posyandu
Kegiatan pemantauan status gizi bayi / balita di posyandu
dilaksanakan setiap bulan, bersamaan dengan kegiatan posyandu
dan telah berjalan dengan baik sampai saat ini.
- Pemberian makanan tambahan (PMT) untuk bayi / balita / ibu
hamil
Kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk bayi / balita
dengan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Koya Barat
dilakukan 1 tahun 2 kali. Di Tahun 2016, kegiatan ini belum
terlaksana. Pada tahun 2015, paket PMT untuk bayi / balita gizi
buruk berupa kacang ijo, gula merah, gula pasir, dan susu
(diberikan pada saat posyandu). Sedangkan untuk ibu hamil, paket
PMT disebut sebagai Bumil Cake yang terdiri dari kacang ijo, gula
merah dan telur l rak, dan juga diberikan susu. Paket Bumil Cake
ini, diberikan khusus untuk ibu hamil dengan gizi buruk dan ibu
hamil dengan ekonomi rendah.
- Penyegaran kader
Kegiatan penyegaran kader dilakukan setahun sekali. Kegiatan ini
diikuti oleh semua kader yang ada di 18 posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Koya Barat (1 posyandu memiliki 5 kader), kegiatan ini
berupa penyuluhan yang dilakukan oleh dokter puskesmas,
Penanggung jawab KIA / KB dan Penanggung jawab Gizi. Pada
tahun 2016, kegiatan ini belum dilaksanakan.
- Kegiatan pos gizi
Kegiatan pos gizi ini merupakan program dari Dinas Kesehatan
Kota Jayapura untuk sepuluh (I0) bayi / balita gizi buruk di setiap
desa atau kelurahan wilayah kerja Puskesmas Koya Barat.
Kegiatan ini dilakukan setahun sekali dengan 2 gelombang.
Gelombang pertama dilakukan selama sepuluh hari dengan menu

37
makanan yang bervariasi setiap harinya, pemantauan dilakukan
dengan menggunakan KMS. Setiap hari bayi / balita akan di
timbang berat badannya, jika berat badan meningkat mencapai
garis hijau, maka bayi l balita tersebut di keluarkan karena
dianggap status gizinya telah mengalami perbaikan Namun, jika
berat badan bayi / balita tersebut masih di garis kuning, maka akan
dimasukkan ke dalam gelombang kedua Pada tahun 2015, kegiatan
ini sudah terlaksana. Namun, di tahun 2016 kegiatan ini belum
dilaksanakan.
- Keluarga sadar gizi (kadarzi)
Kegiatan ini dilaksanakan oleh kader, dengan cara turun ke rumah-
rumah warga untuk mencari bayi / balita dengan status gizi BGM
(Bawah Garis Merah). Di tahun 2015 telah dilakukan pelatihan
untuk para kader, namun di tahun 2016 kegiatan ini masih belum
terlaksana.
- Penjaringan wanita usia subur (WUS) di SMP kelas III / SMA /
SMK kelas I –III
Kegiatan Penjaringan wanita usia subur (WUS) di wilayah kerja
Puskesmas Koya Barat hanya di lakukan pada anak SMA kelas 1-
III. Kegiatan ini dilakukan setahun 2 kali setiap bulan September
dan Oktober, dilakukan dengan cara pengukuran BB, TB dan LlLA
(Lingkar Lengan).
- Kunjungan rumah bayi / balita gizi kurang
Kegiatan kunjungan rumah bayi / balita gizi kurang dilakukan
setahun 2 kali dan dilaksankan oleh petugas gizi Puskesmas Koya
Barat. Ini merupakan program kegiatan baru di Puskesmas Koya
Barat tahun 2016, sehingga masih belum terlaksana.
- Sweeping vitamin A di 2 kelurahan / kampung
Kegiatan Sweeping vitamin A di 2 kelurahan / kampung di wilayah
kerja Puskesmas Koya Barat dilakukan setahun 2 kali pada bulan
Maret dan September bersamaan dengan posyandu. Tahun 2016,
kegiatan ini sudah terlaksana I kali pada bulan Maret.

38
- Pemeriksaan dan pengobatan kecacingan anak sekolah TK / PAUD
/ SD
Kegiatan pengobatan kecacingan ini sebelumnya sudah terlaksana
di Puskesmas Koya Barat namun, sempat terhenti akibat adanya
peraturan baru yang menyebutkan bahwa obat cacing baru dapat
diberikan setelah dilakukan pemeriksaan feses di laboratorium.
Kegiatan ini dilakukan setahun 2 kali (setiap 6 bulan sekali). Di
tahun 2016 kegiatan ini masih belum terlaksana.

5. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT


MENULAR
a. Diare
Kegiatan
- Rehidrasi oral
- Pengambilan data di PKM dan pelayanan kesehatan Pustu
- Kegiatan penunjang meliputi pertemuan atau konsultasi ke Dinas
Kesehatan Kota dan pencatatan, serta pelaporan
Tujuan
- Mencegah pasien kekurangan cairan atau dehidrasi
- Tatalaksana diare sesuai standar
Sasaran
- Pasien diare
- Rumah tangga
Target
- Penderita
- Balita

b. Pneumonia
Kegiatan
- Pemantauan kasus pneumonia balita
- Transportasi care seeking pneumonia

39
- Kegiatan penunjang: pelaporan mengantarkan laporan dan
konsultasi ke Dinas Kesehatan Kota Jayapura

Tujuan
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian balita akibat
pneumonia
- Melakukan kunjungan ulang pasien balita dengan pneumonia yang
tidak datang kembali untuk kunjungan ulang
Sasaran
- Pasien balita dengan pneumonia
- Rumah tangga

c. Campak
Kegiatan
- Pengambilan data campak.
- Pemberian vitamin A dosis tinggi
- Pengambilan spesimen campak ke Dinas Kesehatan Provinsi,
monitoring penderita campak. pencatatan dan pelaporan
Tujuan
- Terlaksananya pengumpulan data campak
- Memegah terjadinya kerusakan mata atau kebutaan
- Menegakkan diagnosa dan konfirmasi laboratorium
- Mengetahui jumlah penderita campak dan mencegah terjadinya
KLB
Sasaran
- Bayi dan balita
- Rumah tangga

d. Demam Berdarah Dengue (DBD)


Kegiatan
- Pengambilan data pasien yang dicurigai DBD
- Pemantauan kasus DBD

40
- Kegiatan penunjang : pemeriksaan darah di laboratorium
puskesmas dan swasta. monitoring penderita DBD, pencatatan
dan pelaporan serta konsultasi ke Dinas Kesehatan Kota
Tujuan
- Mengetahui jumlah kasus DBD di wilayah kerja puskesmas
- Mencegah terjadinya KLB DBD
- Tindak lanjut dari Dinas Kesehatan untuk dilakukan foging
Sasaran
- Pasien yang dicurigai DBD
- Rumah tangga
TB Paru
Kegiatan
- Penjaringan suspek TB atau pengambilan spesimen TB
- Pemantauan kepatuhan minum obat
- Kontak serumah dengan pasien TB Paru positif
- PP INH profilaktif balita
- Mantoux test untuk screening TB
Tujuan
- Untuk mencapai tataran target
- Memantau kemajuan pengobatan dengan pemeriksaan ulang
dahak
- Orang yang tinggal serumah dengan pasien
Sararan : 220 pasien
Target : 180 peserta

e. Kusta
Kegiatan
- Pelacakan kasus kusta
- Pemantauan pasien kusta serta kepatuhan minum obat
- Survei kusta anak sekolah
Tujuan
- Agar dapat mengetahui lebih dini kasus kusta

41
- Agar petugas dapat mengetahui dan mengawasi obat yang
diberikan dapat diminum sampai tuntas
- Supaya dapat diketahui penyakit kusta pada anak usia sekolah

Dalam rangka untuk meningkatkan pencegahan penyakit menular di


puskesmas Koya Barat, petugas kesehatan. melakukan upaya kegiatan
dengan bekerja sama dengan promkes untuk menurunkan angka penyakit
menular. Kegiatan ini meliputi promosi, konseling pasien dengan
HIV/AIDS, pengambilan spesimen darah melalui puskesmas keliling dan
puskesmas pembantu untuk pelacakan malaria dan DBD.
Untuk pasien TB, petugas biasanya melakukan penjaringan suspek,
pemantauan kepatuhan minum obat. dan melihat adanya kontak penderita
dengan keluaga atau lingkungan. Kegiatan ini sendiri melibatkan
masyarakat dengan petugas. Untuk pasien TB di Wilayah PKM Koya Barat
rata-rata berasal dari wilayah pegunungan dan pasien tersebut biasanya
mengkonsumsi obat TB tidak sampai tuntas. Hal ini dikarenakan kurangnya
kesadaran masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan. Biasanya mereka
minum obat l-2 bulan. setelah itu apabila pasien merasa sehat, maka ia tidak
akan melanjutkan untuk pengobatan. Disinilah peran petugas PKm dimana
mereka akan mengunjungi pasien dari rumah ke rumah melacak kepatuhan
minum bat pasien. Keterbatasan yng digadapi oleh pasien TB sendiri yaitu
pengujian Mantoux dan pengadaan obat lNH yang disediakan oleh Dinas
Kesehatan.
Untuk diare, campak, dan kusta biasanya petugas melakukan survey
dan pelacakan di sekolah maupun di rumah pasien dengan berdasarkan
keluhan masyarakat. Setelah itu, petugas akan turun ke daerah tersebut
untuk melakukan survey. Petugas bekerja sama dengan promkes dan kesling
untuk mempromosikan hidup sehat dan kegiatan ini biasanya dilakukan oleh
petugas puskesmas setiap hari di PKM Koya Barat dan dilakukan juga di
luar gedung, tetapi memiliki kendala yaitu keterbatasan alat transportasi
dimana walaupun sudah PKM sudah memiliki 2 mobil namun karena
tingginya angka rujukan di PKM, maka mobil tersebut lebih diprioritaskan

42
untuk pasien rujukan Sehingga petugas akan langsung turun pintu ke pintu
(door to door) untuk melakukan penyuluhan tentang P2M. Program P2M di
Puskesnms Koya Barat mengenani beberapa penyakit yaitu: HIV/AIDS, TB
Paru, DBD, Campak, Diare, Pneumonia, Kusta.

Tabel 4.5. Laporan Pencegahan Penyakit Menular Tahun 2016

No Indikator Sasaran Target Total Pencapaian

1 Jumlah Kasus AIDS 20 18 2 1%


Jumlah HIV+ di Layanan Konseling dan
2 20 18 14 70%
Tes HIV
Jumlah orang tes HIV di Layanan
3 480 340 427 89%
Konseling dan Tes HIV
Jumlah ODHA yang masih mendapat
4 0
ARV
5 Kasus Pneumonia Balita 110 88 70 63%
6 Kasus Diare 836 836 895 107%
7 Kasus Hepatitis B 0
8 AFP Non polio 0
Kasus AFP yang ditemukan pada
9 0
penduduk usia < 15 tahun
Kasus Malaria yang dikonfirmasi Lab
10 9868
(Mikroskop dan RDT)
11 Kasus Positif Malaria 9734
Kasus Positif Malaria yang mendapat
12 9734
pengobatan ACT
Penderita Demam Beradarah Dengue
13 4
(DBD)
14 Kematian Akibat DBD 0 0 1
15 Jumlah Kejadian KLB 0 0 0

4.3. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

43
1. Upaya kesehatan gigi dan mulut
Kegiatan rutin yang dilakukan di polik gigi Puskesmas Koya Barat adalah
a. Kegiatan di dalam gedung (in door)
- Kegiatan pencabutan gigi. Kegiatan pencabutan gigi yang dapat
dilakukan, yaitu pencabutan gigi sulung ataupun gigi tetap.
Merupakan kegiatan yang paling banyak di polik gigi, dimana
mencapai 60% dari kegiatan yang dilakukan. Pasiennya yang paling
banyak adalah anak dan dewasa.
- Kegiatan penambalan gigi. Kegiatan penambalan terhadap gigi
sulung ataupun gigi tetap, presentasenya sekita 3 5 %.
- Pembersihan karang gigi. Masyarakat di sekitar wilayah kerja
Puskesmas Koya Barat, masih jarang melakukan pembersihan
karang gigi. Sehingga ketika pasien datang ke polik gigi, dokter
mengadakan penyuluhan secara perorangan / individu mengenai
pentingnya pembersihan karang gigi atau perawatan sisa akar gigi.
-
b. Kegiatan di luar gedung (out door)
- UKGS (Usaha Kegiatan Gigi Sekolah). Kegiatan ini dilakukan
setahun tiga kali, yakni pada bulan Januari, Maret dan November.
Kegiatan UKGS ini meliputi :
 Penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut di TK
dan SD di seluruh Distrik Muara Tami.
 Sikat gigi massal. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Januari dan
Maret
 Pemeriksaan gigi dan perawatan (jika pada saat kegiatan
kesehatan gigi sekolah berlangsung, ditemukan ada gigi yang
harus dicabut, maka akan . segera dirujuk ke puskesmas).
 Penjaringan. Kegiatan ini dilakukan pada siswa kelas satu saja
baik yang duduk di bangku SD, SMP dan SMA.
- Dokter Kecil. Kegiatan ini ditujukan untuk anak kelas 4, 5 dan 6
SD. Sebelumnya anak-anak tersebut akan dilatih terlebih dahulu,

44
dimana pelatihannya dilakukan setahun sekali yakni pada bulan
Maret. Kegiatan ini berjalan bersamaan dengan kegiatan UKS.

2. Usaha kesehatan sekolah (UKS)


Kegiatan yang rutin dilakukan, yaitu penjaringan anak sekolah,
penyuluhan dan cara mencuci tangan pakai sabun. Sebelumnya akan
dilakukan pelatihan terlebih dahulu, kegiatan ini dikhususkan bagi siswa
SD saja. Hal ini dikarenakan siswa SMP sudah tergabung dalam Palang
Merah Remaja (PMR). UKS yang ada di wilayah kerja Puskesmas Koya
Barat, yaitu di SD 1 Koya Timur, SD 2 Koya Timur, SD 1 Koya Barat,
SD 2 Koya Barat dan MI (Madrasah). Dalam kegiatan UKS ini,
melibatkan petugas puskesmas yang berperan sebagai pembina dan
guru-guru di Sekolah. Sampai saat ini kegiatan UKS ini masih berjalan
dan di follow-up setiap 6 bulan sekali.
3. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
- Posyandu Lansia. Kegiatan posyandu lansia ini ditujukan bagi
masyarakat lansia di atas 55 tahun. Kegiatan posyandu lansia ini
dilakukan sebulan sekali, kegiatannya berupa pemeriksaan
kesehatan dan penyuluhan.

45
BAB V
LAPORAN KEGIATAN

5.1. NAMA KEGIATAN


Kepaniteraan Klinik Madya SMF Ilmu Kedokteran Komunitas

5.2. TUJUAN KEGIATAN


Mengetahui manajemen Puskesmas Koya Barat meliputi perencanaan
pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi serta monitoring

5.3. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


1. Waktu : 21-26 agustus 2017
2. Tempat : Puskesmas Koya Barat

5.4. JENIS KEGIATAN


Jadwal Kegiatan
Senin, 21 Agustus 2017
Ruangan
Waktu Pusling
Polik Umum IGD
08.00-14.00 Louis, selfi, Herlin, Ester, grace
wahyu, ulfa Morgan

Selasa, 22 Agustus 2017


Ruangan
Waktu Pusling
Polik Umum IGD
08.00-14.00 Louis, selfi, Ester, Grace Distrik Muara Tami
wahyu, ulfa Louis, Morgan, Herlin

Rabu, 23 Agustus 2017

46
Ruangan
Waktu Pusling
Polik Umum IGD
08.00-14.00 Selfi, Wahyu Herlin,  Pondok Pesantren
Grace, Ester Hidayatulah Kelas 1
SD : Ulfa
 SD Muhanamdia Kelas
1 : Louis, Morgan

Kamis, 24 Agustus 2017


Ruangan
Waktu Pusling
Polik Umum IGD
08.00-14.00 Morgan, Selfi, Louis,
Herlin, Ester, Wahyu, Ulfa
Grace

Jumat, 25 Agustus 2017


Ruangan
Waktu Pusling
Polik Umum IGD Ruang Inap
08.00-14.00 Selfi, Grace,
Louis, Ester,
- Wahyu, Morgan, -
Ulfa. Herlin.

Sabtu, 26 agustus 2017


Ruangan
Waktu Pusling
Polik Umum IGD
08.00-14.00 Morgan, Selfi, Louis,
Herlin, Ester, Wahyu, Ulfa
Grace

47
Pusling Selasa, 22 Agustus 2017

Pusling Rabu, 23 Agustus 2017

Promosi Kesehatan :
1. Kamis, 24 Agustus 2017
Penyuluhan di Ruang Tunggu Puskesmas tentang Etika Batuk

BAB VI

48
PENUTUP

6.1. KRITIK
1. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Puskesmas Koya Barat masih
belum memadai.
2. Jumlah dan Tingkat SDM yang dimiliki oleh Puskesmas Koya Barat cukup
memadai, tetapi sejumlah SDM tersebut belum bekerja secara maksimal di
bagiannya, sehingga mengakibatkan pelaksanaan kegiatan menjadi kurang
optimal
3. Pencatatan dan pelaporan pertanggungjawaban masing-masing bagian
masih belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan
4. Pengarsipan data rekam medik pasien di Puskesmas Koya Barat masih
belum optimal.

6.2. SARAN
1. Perlu ditingkatkan sarana dan prasarana terutama dalam bidang pelayanan
kesehatan.
2. Perlu meningkatkan program kerja yang telah direncanakan.
3. Perlu adanya pelatihan bagi tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas
Koya Barat sesuai dengan bidangnya masing-masing sehingga kinerja
petugas puskesmas lebih optimalkan.
4. Diharapkan agar para petugas yang ada di Puskesmas Koya Barat saling
bekerja sama dengan baik dan terstruktur dalam hal pencatatan dan
pelaporan pertanggungjawaban kegiatan masing-masing bagian sehingga
dapat diperoleh hasil yang optimal.
5. Mengevaluasi sistem pengarsipan data rekam medik pasien mulai pasien
datang hingga kepulangan.
6. Membuat kotak saran untuk mengetahui kepuasan pasien serta kritik dan
saran pasien yang datang ke Puskesmas Koya Barat.

49

You might also like