Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
(PKM) untuk mengelola promosi kesehatan di Puskesmas secara profesional
dan untuk mengelola serta menyelenggarakan pelayanan bersifat promotif dan
preventif.
1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Mengetahui manajemen Puskesmas Koya Barat meliputi
perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi serta
monitoring
1.3. MANFAAT
1.3.1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Jayapura
Memberi informasi kepada Dinas Kesehatan Kota mengenai
manajemen Puskesmas di Koya Barat
1.3.2. Bagi Peneliti Lain
Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
informasi, perbandingan dan referensi bagi pasien selanjutnya
1.3.3. Bagi Peneliti
Sebagai syarat untuk menyelesaikan bagian Kepaniteraan Klinik
Madya (KKM) di stase Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) RSUD
Jayapura
2
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
3
menentukan wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat
Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas
ditetapkan oleh Bupati atau Walikota, dengan sarana teknis dari Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah
Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk tiap Puskesmas.
Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas
perlu di tunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang
disebut Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Khusus untuk kota
besar dengan jumlah penduduk satu juta atau lebih, wilayah kerja Puskesmas
bisa meliputi 1 Kelurahan. Puskesmas di ibu kota Kecamatan dengan jumlah
penduduk 150.000 jiwa atau lebih, merupakan “Puskesmas Pembina” yang
berfungsi sebagai pusat rujukan bagi Puskesmas kelurahan dan juga
mempunyai fungsi koordinasi. Kriteria wilayah kerja puskesmas, yaitu:
1. Pedesaan, wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit tiga dari empat kriteria kawasan pedesaan sebagai berikut: (1)
Aktivitas lebih dari 50% penduduk pada sektor agragris; (2) Memiliki
fasilitas antara lain sekolah dengan radius lebih dari 2 km, rumah sakit
dengan radius lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas bioskop atau hotel;
(3) Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (4) Terdapat akses jalan
dan transportasi menuju fasilitas yang dimaksud pada poin (2)
2. Perkotaan, wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit tiga dari empat kriteria kawasan perkotaan sebagai berikut (1)
Aktivitas lebih dari 50% penduduk pada sektor non agragris, terutama
industri, perdagangan dan jasa; (2) Memiliki fasilitas perkotaan antara lain
sekolah dengan radius 2,5 km, pasar radius 2 km, memiliki rumah sakit
dengan radius kurang dari 5 km, bioskop atau hotel; (3) Lebih dari 90%
rumah tangga memiliki listrik; dan /atau (4) Terdapat akses jalan raya dan
transportasi menuju fasilitas perkotaan yang dimaksud pada poin (2).
3. Terpencil / sangat terpencil, wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan
karakteristik sebagai berikut: (1) Berada di wilayah yang sulit dijangkau
atau rawan bencana, pulau kecil, gugus pulau atau pesisir; (2) Akses
transportasi umum rutin satu kali dalam satu minggu, jarak tempuh pulang
4
pergi dari ibu kota kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam, dan
transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat terhalang iklim atau cuaca; (3)
Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang tidak
stabil.
5
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab
puskesmas meliputi :
a. Pelayanan kesehatan perorangan. Pelayanan kesehatan perorangan
adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan
utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan,
tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan masyarakat
adalah pelayanan yang bersifat public (public goods) dengan tujuan
utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan kesehatan.
6
2.5.2. Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan
nasional. Misi tersebut adalah:
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek
kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak
negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan
perilaku masyarakat.
Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga
dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin
berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan kesehatan dan
kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Puskesmas akan selalu
berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan
pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya. Puskesmas akan selalu berupaya
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas yang bersangkutan, tanpa diskriminasi dan
dengan menerapkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang
dilakukan puskesmas mancakup pula aspek lingkungan dari yang
bersangkutan.
7
2.6 Upaya Dan Asas Penyelenggaraan Puskesmas
Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan asas penyelenggaraan puskesmas secara
terpadu. Asas penyelenggaraan puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga
fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip
dasar dan setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya
puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan
pengembangan
2.6.1. Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan, maka puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem
kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni:
a. Upaya kesehatan wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang
mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah: (1) upaya
promosi kesehatan, (2) upaya kesehatan lingkungan, (3) upaya
Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KIA / KB), (4)
upaya perbaikan gizi, (5) upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular (P2M), (6) upaya pengobatan, (7) upaya pencatatan
dan pelaporan (SP2TP)
8
mulut, (6) upaya kesehatan jiwa, (7) upaya kesehatan mata, (8) upaya
kesehatan usia lanjut, (9) upaya pembinaan pengobatan tradisional.
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan
masyarakat serta upaya pencatatan dan pelaporan tidak termasuk
pilihan karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari
setiap upaya wajib dan upaya pengembangan puskesmas.
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan
penunjang baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan
pengembangan. Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi
permasalahan spesifik di daerah tersebut, maka dapat dijadikan sebgai
salah satu upaya kesehatan pengembangan.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh
puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan masukan dari BPP. Upaya kesehatan
pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib puskesmas
telah terlaksana secara optimal, dalam arti target cakupan serta
peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Apabila puskesmas belum
mampu menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan, padahal
menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten
Kota bertanggung jawab dan wajib menyelenggarakan. Untuk itu
Dinas kesehatan Kabupaten/Kota perlu dilengkapi dengan berbagai
unit fungsional lainya.
Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pula
pelayanan rawat inap. Untuk itu di puskesmas dapat dikembangkan
pelayanan rawat inap tersebut, yang dalam pelaksanaannya harus
memperhatikan berbagai persyaratan tenaga, sarana dan prasarana
sesuai standar yang telah ditetapkan.
9
yaitu, asas pertanggung jawaban wilayah, asas peran serta masyarakat,
asas keterpaduan dan asas rujukan.
a. Asas Pertanggungjawaban Wilayah
Dalam asas pertanggungjawaban wilayah, puskesmas
bertanggungjawab untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang tinggal di wilayah kerjanya. Merupakan upaya peningkatan
kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berjalannya program
Posyandu dan kunjungan petugas-petugas kesehatan ke pemukiman
penduduk. Petugas kesehatan aktif dalam memberikan pelayanan
kesehatan sedekat mungkin kepada masyarakat dan melakukan
berbagai program pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
yang merupakan bagian dari pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat
b. Asas Peran Serta Masyarakat
Asas peran masyarakat merupakan upaya-upaya yang dilakukan
petugas kesehatan di puskesmas untuk sebisa mungkin
memberdayakan masyarakat agar berperan aktif dalam
menyelnggarakan program kerja puskesmas. Contohnya yaitu
pelatihan kader-kader posyandu
c. Asas Keterpaduan
Asas keterpaduan bertujuan untuk mengatasi keterbatasan
sumber daya serta diperolehnya hasil yang optimal, penyelenggaraan
setiap upaya puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu. Upaya
ini memadukan kegiatan-kegiatan masyarakat dengan program
kesehatan lain (lintas program dan lintas sektoral).
d. Asas Rujukan
Asas rujukan menjelaskan bahwa puskesmas sebagai sarana
kesehatan tingkat pertama memiliki kemampuaan yang terbatas.
Dalam membantu puskesmas menyelesaikan berbagai masalah
kesehatan dan untuk meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan
setiap upaya puskesmas harus ditopang oleh asas rujukan. Untuk
pelayanan kedokteran, jalur rujukannya adalah rumah sakit, dan untuk
10
pelayanan kesehatan masyarakat jalurnya adalah kantor
kesehatan/bagian kesehatan masyarakat.
2.7 RUJUKAN
2.7.1. Sistem rujukan upaya kesehatan
Adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang
memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbale
balik atas timbulnya maalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan
masyaraakat, baik secara vertikal maupun horizontal, kepada yang lebih
kompeten, terjangkau dan dilakukan secara rasional.
11
Pelayanan kesehataan oleh individu atau oleh
Tingkat rumah tangga
keluarganya sendiri
Kegiatan swadaya masyarakat dalam menolong
Tingkat masyarakat mereka sendiri oleh kelompok paguyuba, PKK, Saka
Bhakti Husada, anggota RW, RT dan masyarakat
Fasilitas pelayanan kesehatan Puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas
profesional tingkat pertama keliling, praktek dokter swasta dan lain-lain
Fasilitas pelayanan rujukan Rumah sakit, kabupaten/Kota, RS swasta, klinik
Tingkat pertama swasta, laboratorium dan lain-lain
Fasilitas pelayanan rujukan RS type B dan type A, lembaga spesialistik swasta,
yang lebih tinggi lab. Kes daerah, dan lab. Klinik swasta, dll
12
Jumlah unit tergantung kepadaa kegiatan, tenaga dan fasilitas tiap
daerah
Unit terdiri dari: unit I, II, III, IV, VI dn VII (lihat bagan)
Kepala
Puskesmas
Urusan
Tata Usaha
13
Memantau pelasanaan kegiatan puskesmas berdasarkan
perencanaan dan memecahkan masalah yang dihadapi serta
tersusunya rencana kerja baru
b. Lintas sektor
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan
sektor yang bersangkutan dalam pelaksanaan pembangunan
kesehatan
c. Penilaian
Pedoman penilaian kerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmas adalah proses menilai hasil karya
SDM dalam suatu organisasi melalui instrumen penilaian kerja.
Variabel penilaian
Variabel kelompok SDM
Variabel pendidikan
Variabel masa kerja
Variabel pengurang
Variabel penambah
Variabel produktivitas
14
BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOYA BARAT
15
3.3.1. Visi
Mewujudkan kecamatan muara tami yang sehat
3.3.2 Misi
Masyarakat hidup dalam lingkungan dan berprilaku sehat,
masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan yang bermutu,
masyarakat derajat kesehatan yang optimal
3.3.3 Strategi
Penguatan mutu pelayanan kesehatan dasar
Peningkataan sarana kesehatan
Peningkatan sumber daya manusia
Peningkatan partisipasi masyarakat/lintas sector
16
Ket : dari 4 desa yang ada semuanya dapat ditempuhdengan
kendaraan roda 2 maupun roda 4 melalui jalan negara, kabupaten, dan
jalan desa
3.5 DATA DEMOGRAFIS/DATA KEPENDUDUKAN
Tabel 3.2 data demografis puskesmas perawatan koya barat
Jumlah
NO Desa / Kelurahan Jumlah KK
penduduk
1 Koya barat 2000 10.000
2 Koya timur 1.137 3.695
3 Koya tengah 115 500
4 holtekam 250 967
Jumlah 3.502 15.162
17
JENIS TENAGA/
NO JUMLAH KETERANGAN
PENDIDIKAN
1 2 PNS. 4 INTERENSHIP
2 DOKTER UMUM 7 1 PTT
3 DOKTER GIGI 1
PERAWAT PNS
SARJANA KEPERAWATAN 2 16 PNS, 1 NS, 5 TENAGA
D III KEPERAWATAN 22 BANTU
4 SPK 10 PNS
BIDAN
D IV KEBIDANAN 1 PNS
D III KEBIDANAN 12 6 PNS, 4 PTT, 1 NS, 1
5 D I KEBIDANAN 2 TENAGA BANTU
TENAGA GIZI PNS
6 D III 4
ANALIS KESEHATAN PNS
D III ANALIS 2
7 SMAKES 2 1 PNS, 1 NS
FARMASI PNS
S1 APOTEKER 1
8 D III APOTEKER 2 PNS
KESEHATAN LINGKUNGAN 1 PNS, 1 NS
9 D III 2
TENAGA ADMINISTRASI 1 PNS, 1 NS
SKM 2
10 SMA/TERMASUK D I 2 PNS
TENAGA NON-MEDIS 5 PNS
1 PNS, 4 TENAGA BANTU
PNS :55
INTERENSHIP: 4
JUMLAH 79
PTT ; 1
NS : 6
18
TENAGA BANTU : 10
KEPALA PUSKESMAS
LINUS
KA.SUB. BAG.TU
YULIE SAMALLO ROMEICKY KORWA. AM KASIRIN APSALON PADWA SKM SUKMAWATI A.Md. Kep
YULIE SAMALLO MERRY DIECE VEMY SAMALLO BODOWEN D KAFIAR FRANSISKA LEWERISSA
19
3.11 ALUR PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS KOYA BARAT
PASIEN DATANG
PETUGAS MEMBUAT
PASIEN BARU
KARTU BEROBAT BARU
20
GAMBAR 5. Alur Pelayanan Kesehatan Puskesmas Koya Barat
21
puskesmas dibedakan atas 2 macam. Pertama rencana tahunan upaya
kesehatan wajib, kedua rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan.
Perencanaan upaya kesehatan wajib
Jenis upaya kesehatan wajib adalah untuk puskesmas perawatan koya
barat yakni promosi kesehatan, kesehtan lingkungan, keehatan ibu dan
anak, termasuk keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat,
pencegahan dan pemberantasan penyakit. Langkah-langkah perencanaan
yang harus dilakukan puskesmas perawatan koya barat adalah sebagai
berikut :
o Menyusun usulan kegiatan
Langkah pertama yang diambil puskesmas perawatan koya barat
adalah menyusun usulan kegiatan yang di susun dalam bentuk
GANTT Chart yang berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, target,
besar kegiatan atau volume, waktu, lokasi, serta perkiraan kebutuhan
biaya untuk setiap kegiatan. Matriks rencana usulan kegiatan upaya
kesehatan wajib tahun 2017 di puskesmas perawatan koya barat
terlampir.
o Mengajukan usulan kegiatan
Setelah menyusun susulan kegiatan, puskesmas perawatan koya barat
kemudian mengajukan usulan tersebut ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk persetujuan pembiayaan dimana dalam
pengajuan kegiatan tersebut harus diliputi usulan kebutuhan rutin,
darana dan pra sarana dan operasional puskesmas serta
pembiayaannya
o Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
Setelah rencana usulan kegiatan di setujui oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota kemudian disusun rencana kerja kegiatan yang
dibuat dalam bentuk matriks GANTT Chart yang disertai dengan
penetapan wilayah. Rencana pelaksanaankegiatan upaya kesehatan
wajib tahun 2017 di puskesmas perawatan koya barat masih dalm
proses perencanaan di dinas kesehatan kota jayapura.
Perencanaan upaya kesehatan
22
Demi upaya kesehatan pengembangan di pilih dari daftar upaya
kesehatan pokok puskesmas yang telah ada atau upaya inovasiyang di
kembangkan sendiri. Berikut upaya kesehatan pengembangan di
puskesmas perawatan koya barat
o Upaya kesehatan sekolah
o Upaya kesehatan gigi dan mulut
o Upaya kesehatan lanjut usia
o Program lanjut usia
o Program binaan terpadu
2. Pengorganisasian
Puskesmas merupkan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten
atau kota sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Puskesmas
perawatan koya barat memiliki struktur organisasi yang dipimpin oleh
seorang kepala puskesmas. Kepala puskesmas bertanggung jawab atas
seluruh kegiatan di puskesmas sehingg kepala puskesmas merencanakakn
dan mengusulkan sumber daya puskesmas kepada dinas kesehatan
kabupaten atau kota agar tanggung jawabnya dapat terlaksanakan.
Organisasi puskesmas perawatan koya barat paling sedikit terdiri atas
a. Kepala puskesmas
b. Kepala sub bagian tata usaha
Kepala bagian sub tata usaha bertanggung jawab membantu kepala
puskesmas dalam pengolahan data dan informasi perencanaan dan
penilaian, kuangan, umum dan pengawasan yang bertugas
mengkoordinir bagian:
o SP2PT
o Bendahara pengeluaran
o Bendahara rutin
o Bendahara barang
o Bendahara BPJS
23
c. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat dan keperawatan
kesehatan masyarakat yang bertanggung jawab atas kegiatan meliputi
upaya keehatan masyarakat esensial yang terdiri dari
o Pelayanan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
o Pelayanan kesehatan ibu dan anak
o Pelayann gizi
o Pelayanan kesehatan lingkngan
o Pelayanan promosi kesehatan
Tabel 1
10 Besar Penyakit Puskesmas Koya Barat Periode Januari 2016 – Desember
2016
No Nama Penyakit Jumlah
1 ISPA 7768
2 Penyakit pada sistem Otot dan Jaringan 2904
3 Malaria Tropika 2022
4 Kecelakaan dan Ruda Paksa 2090
5 Infeksi Penyakit Usus yang lain 1710
6 Malaria tersiana 1671
7 Observasi Ferbis 1486
8 Penyakit Infeksi Kulit 1892
9 Diare 1444
10 Penyakit Tekanan Darah Tinggi 1018
24
1 Unit Gawat Darurat 4502
2 Rawat Jalan 63.606
3 Rawat Inap 3986
25
BAB IV
PROGRAM KERJA PUSKESMAS KOYA BARAT
26
Upaya kesehatan mata
Upaya kesehatan usia lanjut
Upaya pembinaan pengobatan tradisional
4.2 PROGRAM PRIORITAS PUSKESMAS KOYA BARAT
Puskesmas Perawatan Koya Barat mempunyai beberapa program prioritas
yang merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas. Program prioritas ini terangkum dalamUpaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP.) Upaya
Kesehatan Masyarakat terdiri dari UKM Esensial yang merupakan upaya yang
wajib dilaksanakan di Puskesmas dan UKM Pengembangan yang bersifat
inovasi tergantung dari kebutuhan wilayah setempat.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial terdiri dari
a. Upaya Promosi Kesehatan (PROMKES)
b. Upaya Kesehatan Lingkungan (KESLING)
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KIA/KB)
d. Upaya Perbaikan Gizi
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
27
Promosi kesehatan melalui pembinaan peran serta masyarakat
yang bersumberdaya masyarakat
Promosi kesehatan di sekolah
Promosi kesehatan di tempat kerja
Penyuluhan di dalam gedung
Pembuatan lifleat atau poster atau baliho
b. Tujuan
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang arti dan
pentingnya kesehatan
Meningkatkan sumberdaya masyarakat
Meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah
Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
Memberikan pengetahuan kepada pasien yang datang langsung
berobat Untuk memberikan informasi kepada masyarakat
c. Sasaran dan Target
Masyarakat di kelurahan dan kampung di wilayah kerja
Puskemas Koya Barat
Masyarakat yang mempunyai peran penting di wilayah keria
Puskemas Koya Barat
Anak sekolah TK PAUD, SD, SMP, SMA yang ada di wilayah
kerja Puskemas Koya Barat
Tenaga kerja di wilayah kerja Puskemas Koya Barat
Pasien yang berobat dan di rawat di Puskemas Koya Barat
d. Pelaksanaan
Kegiatan PROMKES di Puskesmas Koya Barat pada tahun
2016, belumlah berjalan dengan maksimal. Hal ini disebabkan
karena kurangnya SDM dan belum adanya dana pelaksanaan.
Namun, pada tahun 2015, kegiatan PROMKES telah berjalan.
PROMKES dilaksanakan pada saat kegiatan pelayanan puskesmas,
di sekolah-sekolah, tempat ibadah dan tempat-tempat keria yang
berada wilayah kera Puskesmas Koya Barat, didukung juga dengan
28
pembuatan poster dan baliho yang ditempatkan di lingkungan
sekitar puskesmas. Materi PROMKES yang sering diberikan dalam
bentuk penyuluhan yaitu mengenai Diabetes Melitus, Hipertensi.
Malaria, PHBS, KB, ANC, Gizi, TB- Paru.
2. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING)
a. Kegiatan
Pemeriksaan kesehatan perumahan atau rumahsehat
Rumah dengan SPA
Pemeriksaan sarana air bersih (depot air minum) atau sumur gali
atau sumur pompa atau SPT
Pemeriksaan jaga sehat
Pemeriksaan TPA
Pemeriksaan industri rumahtangga.
Pemeriksaan TTU
b. Tujuan
Kondisi rumah yang sehat
Lingkungan rumah yang sehat
Air sehat dan siap dikonsumsi atau air bersih secara fisik
Jaga kebersihan atau kesehatan
TPA kondisi baik
TPM yang bersih dan sehat
TTU yang bersih dan sehat
c. Pelaksanaan
Dalam rangka meningkatkan pelayanan lingkungan, petugas
kesehatan di lingkungan kerja puskesmas koya barat melakukan
pemeriksaan kesehatan perumahan atau rumah sehat. Pemeriksaan
ini biasanya dilakukan oleh petugas setiap 3 bulan dengan cara
pengambilan sampel perumahan secara acak. pemeriksaan air
bersih yang juga dilakukan setiap 3 bulan dengan pemeriksaan yang
dilakukan di labkesda. Pertugasbiasanya meninjau langsung untuk
mengambil sampel pemeriksaan. Pemeriksaan air bersih ini
dilakukan secara rutin karena tingginya kandungan zat kapur dalam
29
air. Masyarakat di daerah Koya Barat biasanya mmegkonsumsi air
galon, sedangkan untuk mencuci atau memasak menggunakan air
sumur. setiap warga koya barat yang ingin mendirikan depot air,
maka petugas akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk
menentukan kelayakan pembangunan depot air. Pemeriksaan
tempat pembuangan akhir juga dilakukan oleh petugas dan
masyarakat dengan cara membakar sampah mereka untuk
mencegah timbulnya penyakit
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kunjungan,
petugas kesling biasanya bekerja sama dengan bidang promkes
untuk mempromosikan sanitasi lingkungan agar masyarakat dapat
berperan dalam menjaga kesehatan lingkungan dan tidak
menimbulkan penyakit terutama KLB. Kendala yang dihadapi oleh
petugas adalah PHBS dari masyarakat yang masih sulit diubah
Adapun program kesehatan lingkungan pada tahun 2015
adalah sebagai berikut
Penyehatan tempat-tempat usaha
Penyehatan tempat-tempat produksi makanan
Pembersihan sarana air bersih
Pemeriksaan depot isi ulang
30
Kunjungan rumah nifas resiko tinggi
Pendataan bayi dan balita di posyandu
Pemantauan kesehatan bayi dan balita resiko tinggi
Pendataan peserta KB aktif
Penyuluhan KB konseling
Kunjungan rumah peserta KB DO (Drop Out)
Promosi ASI eksklusif dan KB posyandu
Pemeriksaan IVA
b. Tujuan
Semua ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar
Meningkatkan cakupan K4
Semua ibu hamil resiko tinggi terdeteksi dan terlayani
Menambah pengetahuan tentang kehamilan, persalinan, nifas,
BBLR
Mempersiapkan kondisi ibu hamil menghadapi persalinan
Meningkatkan cakupan neonatus
Neonatus resiko tinggi ditangani dan terdeteksi
Meningkatkan cakupan nifas
Nifas resiko tinggi terdeteksi dan ditangani
Semua bayi dan balita mendapat pelayanan penimbangan dan
imunisasi
Deteksi dini resiko tinggi bayi dan balita
Meningkatkan pelayanan KB
Menambah pengetahuan tentang kontrasepsi
Menurunkan angka kelahiran
Meningkatkan cakupan AE
Deteksi dini kanker mulut rahim
c. Sasaran dan Target
Ibu hamil dan ibu hamil resiko tinggi yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Koya Barat
31
lbu nitas dan ibu nifas resiko tinggi yang berada di wilayah keria
Puskesmas Koya Barat
Neonatus dan neonatus resiko tinggi yang berada di wilayah
kera Puskesmas Koya Barat
Bayi/balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas Koya Barat
Bayi balita resiko tinggi yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Koya Barat
d. Pelaksanaan
Pendataan ibu hamil dan pendampingan P4K
Pendataan ibu hamil, dilakukan dengan metode kunjungan
rumah yang dilakukan langsung oleh petugas puskesmas
(khususnya bidan). Pendataan yang dilakukan meliputi
pendataan WUS, PUS, ibu hamil, bayi/balita, ibu nifas,
neonatus Pendataan dilakukan tahun 4x, tahun 2016 kegiatan ini
sudah berlangsung 1 kali di Bulan April di Kelurahan Koya
Timur.
Pendampingan P4K ini mulai direncanakansejak saat ibu
hamil melakukan kunjungan ANc pertama kali Pendampingan
PAK ini bertujuan untuk melakukan persiapan persalinan,
kemudian di lakukan penempelan stiker di depan rumah ibu
hamil tersebut sehingga masyarakat sekitar mengetahui.
Kunjungan ibu hamil K4/ANC
Kunjungan ibu hamil di lakukan 4 kali di puskesmas selama
kehamilannya, yakni satu kali pada trimester pertama, satu kali
pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Jika ada
ibu hamil yang tidak datang melakukan kunjungan ANC ke
Puskesmas, maka petugas puskesmas (bidan) akan mengunjungi
ke rumah ibu hamil tersebut.
Deteksi dini dan pemantauan ibu hamil resiko tinggi
Pada saat kunjungan ANC yang pertama kali, setiap ibu
hamil akan dilakukan screening untuk mendeteksi adanya
kehamilan dengan resiko tinggi. Screening berupa pemeriksaan
32
tekanan darah dan proteinuri untuk mengetahui adanya resiko
PEB. Jika kehamilan resiko tinggi tersebut dianggap dapat
ditangani di puskesmas, maka akan ditangani. Namun,
jikadianggap tidak bisa ditangani, maka akan segera dirujuk ke
fasilitas sehatan yang lebih lengkap.
Kelas ibu hamil dan Senam ibu hamil
Kelas ibu hamil di Puskesmas Koya Barat sudah berlangsung
sejak 2 tahun yang lalu, terdiri dari 2 kelas. Metode
pembelajarannya secara tatap muka, Puskesmas Koya Barat ada
2 kelas ibu hamil yang mana setiap kelas terdiri dari 10 ibu
hamil (Trimester I, II dan III), Kelas ibu hamil ini sudah beralan
di kampung Holtekam dan Koya Tengah Materi yang diberikan
dalam kelas ibu hamil, yaitu tentang kehamilan, persalinan,
nifas dan KB Selain kelas hamil, ada juga kelas ibu balita, yang
sudah ada sejak ibu tahun 2015. Kelas ibu balita terdiri dari 3
kelas sesuai mur bayi, yakni kelas pertama untuk ibu dengan
bayi usia 0-1 tahun, kelas kedua untuk ibu dengan bayi usia 1-2
tahun, dan kelas ketiga untuk ibu dengan bayi usia 2-5 tahun.
Dalam kelas ibu hamil ini juga ada kegiatan senam hamil,
dimana fasilitatornya adalah bidan dari Puskesmas Koya Barat
itu sendiri. Senam ibu hamil ini, diperuntukkan bagi ibu hamil
dengan usia kehamilan di atas 24 minggu (trimester kedua).
Namun, pada tahun 2016, kegiatan kelas ibu hamil, kelas ibu-
balita dan senam ibu hamil belum terlaksana. Hal ini disebabkan
karena belum adanya dana dari Dinas Kesehatan Kota Jayapura,
mengingat kelas hamil dan senam ibu hamil merupakan salah
satu kegiatan dari Dinas Kesehatan Kota Jayapura.
Kunjungan rumah neonatus dan kunjungan rumah neonatus
resiko tinggi
Kunjungan rumah neonatus merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan apabila setelah bersalin ibu tersebut tidak datang lagi
ke puskesmas ataupun posyandu untuk memeriksakan keadaan
33
bayinya. Kegiatan ini ditujukan untuk neonatus normal maupun
neonatus resiko tinggi Kunjungan rumah neonatus ini dilakukan
oleh bidan puskesmas, kegiatannya berupa perawatan tali pusat
dan cara memandikan bayi.
Pendataan bayi dan balita di posyandu Kegiatan
Pendataan bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Koya
Barat dilakukan setiap bulan di Posyandu Yang mana
Puskesmas Koya Barat memiliki 18 posyandu. Pendataan
berdasarkan umur, Jenis kelamin, status gizi dan tumbuh
kembang bayi/balita tersebut
Pemantauan kesehatan bayi dan balita resiko tinggi
Pemantauan kesehatan bayi dan balita resiko tinggi
dilakukan di Posyandu ataupun melalui kunjungan rumah.
Pendataan peserta KB aktif
Kegiatan pendataan peserta KB aktif ini dilakukan di
posyandu dan di Puskesmas Koya Bara itu sendiri. Pendataan
peserta KB aktif selama ini berjalan dengan baik.
Penyuluhan KB konseling
Kegiatan penyuluhan KB konseling dilakukan di posyandu
ataupun di Puskesmas Koya Barat itu sendiri. Kegiatan ini
dilakukan secara langsung kepada ibu yang bersangkutan ketika
diadakan posyandu.
Kunjungan rumah peserta KB DO (Drop Out)
Kegiatan Kunjungan rumah peserta KB Do (Drop out di
Puskesmas Koya Barat tidak berjalan. Dalam hal ini, pasiennya
sendiri yang datang langsung ke Puskesmas Koya Barat.
Promosi ASI eksklusif dan KB di posyandu
Kegiatan Promosi ASI eksklusif dan KB di posyandu selama
ini berjalan dengan baik
Pemeriksaan IVA
Kegiatan Pemeriksaan IVA di Puskesmas Koya Barat untuk
tahun 2016 baru mau dijalankan. Hal ini dikarenakan
34
keterbatasan alat, pemeriksaan rencananya dilakukan di ruang
VK. Pemeriksaan IVA ini ditujukan untuk ibu dengan keluhan
keputihan lama yang tidak diobati Pemeriksaan IVA di
Puskesmas Koya Barat ini bertujuan untuk deteksi dini Ca
Cervix yang sifatnya sederhana yang mana selain dapat
dilakukan oleh dokter dapat pula dilakukan oleh bidan
puskesmas.
b. Tujuan
- Menekan angka kekurangan vitamin A pada anak
35
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang arti dan
pentingnya status gizi pada bayi / balita dan ibu hamil
- Menjaring bayi / balita dengan status gizi buruk
- Meningkatkan status gizi bayi / balita
- Memperbaharui wawasan dan pengetahuan kader tentang
informasi kesehatan terbaru
- Mendata jumlah wanita usia subur yang ada di wilayah kerja
Puskemas Koya Barat dan sebagai bahan laporan ke Dinas
Kesehatan Kota Jayapura
- Menekan angka kecacingan pada TKI PAUD / SD
d. Pelaksanaan
- Pemberian vitamin A (TK / PAUD)
Kegiatan pemberian vitamin A pada anak sekolah TK / PAUD di
wilayah kerja Puskesmas Koya Barat di selenggarakan l tahun 2
kali yakni pada bulan Februari dan Agustus. Kegiatan ini pada
bulan Februari tahun 2016 telah dilaksanakan.
- Penyuluhan gizi di posyandu
36
Kegiatan penyuluhan gizi ini dilakukan setiap bulan, bersamaan
dengan kegiatan posyandu. Di tahun 2016, kegiatan ini sudah
dilaksanakan sejak bulan Januari sampai saat ini.
- Pemantauan status gizi bayi / balita di posyandu
Kegiatan pemantauan status gizi bayi / balita di posyandu
dilaksanakan setiap bulan, bersamaan dengan kegiatan posyandu
dan telah berjalan dengan baik sampai saat ini.
- Pemberian makanan tambahan (PMT) untuk bayi / balita / ibu
hamil
Kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk bayi / balita
dengan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Koya Barat
dilakukan 1 tahun 2 kali. Di Tahun 2016, kegiatan ini belum
terlaksana. Pada tahun 2015, paket PMT untuk bayi / balita gizi
buruk berupa kacang ijo, gula merah, gula pasir, dan susu
(diberikan pada saat posyandu). Sedangkan untuk ibu hamil, paket
PMT disebut sebagai Bumil Cake yang terdiri dari kacang ijo, gula
merah dan telur l rak, dan juga diberikan susu. Paket Bumil Cake
ini, diberikan khusus untuk ibu hamil dengan gizi buruk dan ibu
hamil dengan ekonomi rendah.
- Penyegaran kader
Kegiatan penyegaran kader dilakukan setahun sekali. Kegiatan ini
diikuti oleh semua kader yang ada di 18 posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Koya Barat (1 posyandu memiliki 5 kader), kegiatan ini
berupa penyuluhan yang dilakukan oleh dokter puskesmas,
Penanggung jawab KIA / KB dan Penanggung jawab Gizi. Pada
tahun 2016, kegiatan ini belum dilaksanakan.
- Kegiatan pos gizi
Kegiatan pos gizi ini merupakan program dari Dinas Kesehatan
Kota Jayapura untuk sepuluh (I0) bayi / balita gizi buruk di setiap
desa atau kelurahan wilayah kerja Puskesmas Koya Barat.
Kegiatan ini dilakukan setahun sekali dengan 2 gelombang.
Gelombang pertama dilakukan selama sepuluh hari dengan menu
37
makanan yang bervariasi setiap harinya, pemantauan dilakukan
dengan menggunakan KMS. Setiap hari bayi / balita akan di
timbang berat badannya, jika berat badan meningkat mencapai
garis hijau, maka bayi l balita tersebut di keluarkan karena
dianggap status gizinya telah mengalami perbaikan Namun, jika
berat badan bayi / balita tersebut masih di garis kuning, maka akan
dimasukkan ke dalam gelombang kedua Pada tahun 2015, kegiatan
ini sudah terlaksana. Namun, di tahun 2016 kegiatan ini belum
dilaksanakan.
- Keluarga sadar gizi (kadarzi)
Kegiatan ini dilaksanakan oleh kader, dengan cara turun ke rumah-
rumah warga untuk mencari bayi / balita dengan status gizi BGM
(Bawah Garis Merah). Di tahun 2015 telah dilakukan pelatihan
untuk para kader, namun di tahun 2016 kegiatan ini masih belum
terlaksana.
- Penjaringan wanita usia subur (WUS) di SMP kelas III / SMA /
SMK kelas I –III
Kegiatan Penjaringan wanita usia subur (WUS) di wilayah kerja
Puskesmas Koya Barat hanya di lakukan pada anak SMA kelas 1-
III. Kegiatan ini dilakukan setahun 2 kali setiap bulan September
dan Oktober, dilakukan dengan cara pengukuran BB, TB dan LlLA
(Lingkar Lengan).
- Kunjungan rumah bayi / balita gizi kurang
Kegiatan kunjungan rumah bayi / balita gizi kurang dilakukan
setahun 2 kali dan dilaksankan oleh petugas gizi Puskesmas Koya
Barat. Ini merupakan program kegiatan baru di Puskesmas Koya
Barat tahun 2016, sehingga masih belum terlaksana.
- Sweeping vitamin A di 2 kelurahan / kampung
Kegiatan Sweeping vitamin A di 2 kelurahan / kampung di wilayah
kerja Puskesmas Koya Barat dilakukan setahun 2 kali pada bulan
Maret dan September bersamaan dengan posyandu. Tahun 2016,
kegiatan ini sudah terlaksana I kali pada bulan Maret.
38
- Pemeriksaan dan pengobatan kecacingan anak sekolah TK / PAUD
/ SD
Kegiatan pengobatan kecacingan ini sebelumnya sudah terlaksana
di Puskesmas Koya Barat namun, sempat terhenti akibat adanya
peraturan baru yang menyebutkan bahwa obat cacing baru dapat
diberikan setelah dilakukan pemeriksaan feses di laboratorium.
Kegiatan ini dilakukan setahun 2 kali (setiap 6 bulan sekali). Di
tahun 2016 kegiatan ini masih belum terlaksana.
b. Pneumonia
Kegiatan
- Pemantauan kasus pneumonia balita
- Transportasi care seeking pneumonia
39
- Kegiatan penunjang: pelaporan mengantarkan laporan dan
konsultasi ke Dinas Kesehatan Kota Jayapura
Tujuan
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian balita akibat
pneumonia
- Melakukan kunjungan ulang pasien balita dengan pneumonia yang
tidak datang kembali untuk kunjungan ulang
Sasaran
- Pasien balita dengan pneumonia
- Rumah tangga
c. Campak
Kegiatan
- Pengambilan data campak.
- Pemberian vitamin A dosis tinggi
- Pengambilan spesimen campak ke Dinas Kesehatan Provinsi,
monitoring penderita campak. pencatatan dan pelaporan
Tujuan
- Terlaksananya pengumpulan data campak
- Memegah terjadinya kerusakan mata atau kebutaan
- Menegakkan diagnosa dan konfirmasi laboratorium
- Mengetahui jumlah penderita campak dan mencegah terjadinya
KLB
Sasaran
- Bayi dan balita
- Rumah tangga
40
- Kegiatan penunjang : pemeriksaan darah di laboratorium
puskesmas dan swasta. monitoring penderita DBD, pencatatan
dan pelaporan serta konsultasi ke Dinas Kesehatan Kota
Tujuan
- Mengetahui jumlah kasus DBD di wilayah kerja puskesmas
- Mencegah terjadinya KLB DBD
- Tindak lanjut dari Dinas Kesehatan untuk dilakukan foging
Sasaran
- Pasien yang dicurigai DBD
- Rumah tangga
TB Paru
Kegiatan
- Penjaringan suspek TB atau pengambilan spesimen TB
- Pemantauan kepatuhan minum obat
- Kontak serumah dengan pasien TB Paru positif
- PP INH profilaktif balita
- Mantoux test untuk screening TB
Tujuan
- Untuk mencapai tataran target
- Memantau kemajuan pengobatan dengan pemeriksaan ulang
dahak
- Orang yang tinggal serumah dengan pasien
Sararan : 220 pasien
Target : 180 peserta
e. Kusta
Kegiatan
- Pelacakan kasus kusta
- Pemantauan pasien kusta serta kepatuhan minum obat
- Survei kusta anak sekolah
Tujuan
- Agar dapat mengetahui lebih dini kasus kusta
41
- Agar petugas dapat mengetahui dan mengawasi obat yang
diberikan dapat diminum sampai tuntas
- Supaya dapat diketahui penyakit kusta pada anak usia sekolah
42
untuk pasien rujukan Sehingga petugas akan langsung turun pintu ke pintu
(door to door) untuk melakukan penyuluhan tentang P2M. Program P2M di
Puskesnms Koya Barat mengenani beberapa penyakit yaitu: HIV/AIDS, TB
Paru, DBD, Campak, Diare, Pneumonia, Kusta.
43
1. Upaya kesehatan gigi dan mulut
Kegiatan rutin yang dilakukan di polik gigi Puskesmas Koya Barat adalah
a. Kegiatan di dalam gedung (in door)
- Kegiatan pencabutan gigi. Kegiatan pencabutan gigi yang dapat
dilakukan, yaitu pencabutan gigi sulung ataupun gigi tetap.
Merupakan kegiatan yang paling banyak di polik gigi, dimana
mencapai 60% dari kegiatan yang dilakukan. Pasiennya yang paling
banyak adalah anak dan dewasa.
- Kegiatan penambalan gigi. Kegiatan penambalan terhadap gigi
sulung ataupun gigi tetap, presentasenya sekita 3 5 %.
- Pembersihan karang gigi. Masyarakat di sekitar wilayah kerja
Puskesmas Koya Barat, masih jarang melakukan pembersihan
karang gigi. Sehingga ketika pasien datang ke polik gigi, dokter
mengadakan penyuluhan secara perorangan / individu mengenai
pentingnya pembersihan karang gigi atau perawatan sisa akar gigi.
-
b. Kegiatan di luar gedung (out door)
- UKGS (Usaha Kegiatan Gigi Sekolah). Kegiatan ini dilakukan
setahun tiga kali, yakni pada bulan Januari, Maret dan November.
Kegiatan UKGS ini meliputi :
Penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut di TK
dan SD di seluruh Distrik Muara Tami.
Sikat gigi massal. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Januari dan
Maret
Pemeriksaan gigi dan perawatan (jika pada saat kegiatan
kesehatan gigi sekolah berlangsung, ditemukan ada gigi yang
harus dicabut, maka akan . segera dirujuk ke puskesmas).
Penjaringan. Kegiatan ini dilakukan pada siswa kelas satu saja
baik yang duduk di bangku SD, SMP dan SMA.
- Dokter Kecil. Kegiatan ini ditujukan untuk anak kelas 4, 5 dan 6
SD. Sebelumnya anak-anak tersebut akan dilatih terlebih dahulu,
44
dimana pelatihannya dilakukan setahun sekali yakni pada bulan
Maret. Kegiatan ini berjalan bersamaan dengan kegiatan UKS.
45
BAB V
LAPORAN KEGIATAN
46
Ruangan
Waktu Pusling
Polik Umum IGD
08.00-14.00 Selfi, Wahyu Herlin, Pondok Pesantren
Grace, Ester Hidayatulah Kelas 1
SD : Ulfa
SD Muhanamdia Kelas
1 : Louis, Morgan
47
Pusling Selasa, 22 Agustus 2017
Promosi Kesehatan :
1. Kamis, 24 Agustus 2017
Penyuluhan di Ruang Tunggu Puskesmas tentang Etika Batuk
BAB VI
48
PENUTUP
6.1. KRITIK
1. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Puskesmas Koya Barat masih
belum memadai.
2. Jumlah dan Tingkat SDM yang dimiliki oleh Puskesmas Koya Barat cukup
memadai, tetapi sejumlah SDM tersebut belum bekerja secara maksimal di
bagiannya, sehingga mengakibatkan pelaksanaan kegiatan menjadi kurang
optimal
3. Pencatatan dan pelaporan pertanggungjawaban masing-masing bagian
masih belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan
4. Pengarsipan data rekam medik pasien di Puskesmas Koya Barat masih
belum optimal.
6.2. SARAN
1. Perlu ditingkatkan sarana dan prasarana terutama dalam bidang pelayanan
kesehatan.
2. Perlu meningkatkan program kerja yang telah direncanakan.
3. Perlu adanya pelatihan bagi tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas
Koya Barat sesuai dengan bidangnya masing-masing sehingga kinerja
petugas puskesmas lebih optimalkan.
4. Diharapkan agar para petugas yang ada di Puskesmas Koya Barat saling
bekerja sama dengan baik dan terstruktur dalam hal pencatatan dan
pelaporan pertanggungjawaban kegiatan masing-masing bagian sehingga
dapat diperoleh hasil yang optimal.
5. Mengevaluasi sistem pengarsipan data rekam medik pasien mulai pasien
datang hingga kepulangan.
6. Membuat kotak saran untuk mengetahui kepuasan pasien serta kritik dan
saran pasien yang datang ke Puskesmas Koya Barat.
49