You are on page 1of 9

Nama : Zahra Afina Rafah Nasution.

Kelas : X.IPA.1

*Alat-alat laboratorium kimia


Alat Fungsi

1.Erlenmeyer

Tempat membuat larutan. Dalam membuat


larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.

2.Labu destilasi

Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas


terdapat karet penutup dengan sebuah lubang
sebagai tempat termometer.

3.Gelas Beaker

Tempat untuk menyimpan dan membuat


larutan. Beaker glass memiliki takaran namun
jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk
mengukur volume suatu zat ciar.

4.Corong pisah

Untuk memisahkan dua larutan yang tidak


bercampur karena adanya perbedaan massa
jenis. Corong pisah biasa digunakan pada
proses ekstraksi.
5.Labu ukur leher panjang

Untuk membuat dan atau mengencerkan


larutan dengan ketelitian yang tinggi.

6. Corong gelas
Corong dibagi menjadi dua jenis yakni corong
yang menggunakan karet atau plastik dan
corong yang menggunakan gelas. Corong
digunakan untuk memasukan atau memindah
larutan ai satu tempat ke tempat lain dan
digunakan pula untuk proses penyaringan
setelah diberi kertas saing pada bagian atas.

7. Buret

Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan


tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut
volume suatu larutan.

8.Gelas ukur
Untuk mengukur volume larutan. Pada saat
praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur
tidak diperbolehkan untuk mengukur volume
larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi
dilakukan menggunakan pipet volume.
9. Kondensor

Untukl destilasi larutan. Lubang lubang bawah


tempat air masuk, lubang ata tempat air
keluar.

10. Filler (karet pengisap)


Untuk menghisap larutan yang akan dari botol
larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya
digunakan karet pengisat yang telah
disambungkan pada pipet ukur.

11.Pipet ukur

Fungsi Pipet ukur adalah untuk memindahkan


larutan secara terukur sesuai dengan volume.

12.Pipet volume atau pipet gondok


atau volumetrik
Digunakan untuk mengambil larutan dengan
volume tertentu sesuai dengan label yang
tertera pada bagian pada bagian yang
menggembung.
13. Pipet tetes
Untuk meneteskan atau mengambil larutan
dengan jumlah kecil.

14. Pengaduk
Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik
akan direaksikan mapun ketika reaksi
sementara berlangsung.

15.Tabung reaksi
Fungsi tabung reaksi adalah untuk
mencampur, menampung dan memanaskan
bahan-bahan kimia cair atau padat, utamanya
untuk uji kualitatif.

16. Spatula plastik dan logam

Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam


bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal.

Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam


digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat
yang tidak bereaksi dengan dengan logam
dapat digunakan spatula logam.
17. Desikator
Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus
bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam
laboratorium. Dikenal dua jenis desikator
yaitu desikator biasa dan desikator vakum.

18. Indikator universal


Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat.
Caranya: setelah kertas indikator universal
dicelupkan di cocokan warna yang ada pada
kotak kertas universal.

19. Gelas arloji


1. Sebagai penutup saat melakukan
pemanasan terhadap suatu bahan kimia

2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia

3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam


desikator.

20. Kertas saring

Untuk menyaring larutan.

21. Kawat kasa


Sebagai alas atau untuk menahan labu atau
beaker pada waktu pemanasan menggunakan
pemanas spiritus atau pemanas bunsen
22. Rak tabung reaksi
Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan
pada saat melakukan percobaan yang
membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun
dalam mereaksikan zat yang menggunakan
tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak
tabung reaksi demi keamanan diri sendiri
maupun orang lain.

22.penjepit
Penjepit tabung reaksi terbuat dari kayu dan
digunakan untuk menjepit tabung reaksi
disaat proses pemanasan. Atau bisa juga
digunakan untuk mengambil kertas saring
dan benda-benda lab lain disaat kondisi alat
tersebut panas.

23.Kacamata pengaman
Untuk melindungi mata dari bahan yang
menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari
percikan api, uap logam, serbuk debu, kabut
dan zat-zat kimia yang meletup ketika
dilakukan pemanasan, misalnya H2SO4.
*Simbol bahaya kimia
1 . Oxidizing (Pengoksidasi)

Oxidizing atau Bahan kimia bersifat pengoksidasi, bahaya yang dapat


ditimbulkan adalah dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan
panas saat kontak dengan bahan organik dan bahan pereduksi.
Tindakan pencegahannya adalah Hindarkan bahan Oxidizing (O) dari
panas dan reduktor. Contohnya : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat

2. Toxic (Beracun)
Toxic berarti bahan yang bersifat beracun. Bila tertelan atau terhirup
zat ini dapat menyebabkan sakit yang serius bahkan kematian.
Tindakan pencegahan adalah jangan ditelan dan jangan dihirup,
hindari kontak langsung dengan kulit. Contoh bahannya : Metanol,
Benzena.

3. Explosive (Mudah Meledak)


Eksplosive memiliki simbol huruf ‘E’ dan memiliki arti Bahan kimia
yang mudah meledak dengan adanya panas atau percikan bunga
api, gesekan atau benturan.
Tindakan yang perlu kita lakukan adalah hindari pukulan/benturan,
gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa
oksigen atmosferik.
Contoh bahan kimianya adalah KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena
(TNT).

4. Flammable (Mudah Terbakar)

Simbol selanjutnya adalah FLamable yang berarti bahan kimia


yang mempunyai titik nyala rendah, mudah terbakar dengan
api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga api.
Jauhkan bahan kimia ini dari benda-benda yang berpotensi
mengeluarkan api. Contoh bahan kimia ini adalah Minyak
terpentin.
5. Harmful Irritant (Bahaya Iritasi)
 Zat terbakar langsung. Contohnya : aluminium alkil
fosfor.
Simbol X iniKeamanan
merupakan: simbol
hindaribahan
kontak bahan
kimia denganyaitu
berbahaya udara.
Irritan
 Gasbahan
artinya amatyang
mudah terbakar.
dapat Contohnya
menyebabkan iritasi,: butane dandan dapat
gatal-gatal
menyebabkan luka bakar: hindari
propane. Keamanan pada kulit.
kontak Hindari
bahankontak
denganlangsung
udara
dengan
dankulit.
sumberContohnya
api. adalah NaOH, C6H5OH, Cl2
 Cairan mudah terbakar. Contohnya: aseton dan benzene.
Keamanan : jauhkan dari sumber api atau loncatan bunga
api.
 Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk gas
mudah terbakar bila kena air atau api.
6. Dangerous for Enviromental (Bahan Berbahaya bagi Lingkungan)

Dengerous For the Environment artinya bahan kimia yang berbahaya


bagi satu atau beberapa komponen lingkungan yang dapat
menyebabkan kerusakan ekosistem.
Hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan yang dapat
membahayakan makhluk hidup. Contohnya Tributil timah klorida,
Tetraklorometan, Petroleum bensin.

7. Corrosive (Korosif)

Corrosisive berarti Bahan yang bersifat korosif atau dapat merusak


jaringan hidup, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan
dapat membuat kulit mengelupas.
Hindari kontak langsung dengan kulit dan hindari dari benda-benda
yang bersifat logam. Contohnya HCl, H2SO4, NaOH (>2%)

8. Poison Gas (Gas Beracun)

Simbol bahan kimia berbahaya selanjutnya adalah poisno yaitu


Simbol yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan material
gas yang beracun.
Tindakan yang perlu di lakukan Jauhkan dari pernapasan kita,
jangan sampai terhirup.
Contohnya seperti Chlorine, Methil bromide, Nitric oxide.

9. Dangerous when wet (Berbahaya saat basah)

Dengerous When Wet artinya berbahaya ketika basah yaitu material


yang bereaksi cukup keras dengan air.
Tindakan yang dianjurkan jauhkan dari air dan simpan di tempat
yang kering/tidak lembab.
Contohnya seperti Calcium carbide, Potassium phosphide, Maneb.

You might also like