Professional Documents
Culture Documents
A. Akupunktur
Akupunktur berasal dari kata Acus yang berarti jarum dan Puncture
yang berarti tusuk, sehingga akupunktur berarti tusuk jarum. Menurut WHO,
indikasi akupunktur dapat berupa gangguan muskuloskeletal dan neurologik
seperti: arthitis, neuralgia, sciatici, back pain, tendonitis, post surgical,
labour, stiff neck, bell's palsy, trigeminal neuralgia, headache, stroke,
cerebral palsy, polio, sprains.Indikasi yang lain dapat berupa:
Kontra indikasi:
1. Penyakit akut
2. Kelainan organ dalam
3. Kanker
4. Fatah tulang
5. Perdarahan
C. Akuapunktur
Akuapunktur merupakan penyuntikan titik akupunktur dengan cairan
tertentu.
Alat suntik: 2-5-10-20 ml. Jarum : 20-27 G. Pada otot tipis : 0,3 ml dan tebal:
0,5 – 1 m1.
Kelebihan:
D. Elektroakupunktur
Elektroakupunktur merupakan tindakan akupunktur baik diagnostik
maupun terapi yang menggunakan alat elektronik yang memanfaatkan
tenaga listrik. Harus diperhatikan bagaimana jenis rangsang, frekuensi,
kekuatan rangsang dan lama rangsang. Elektroakupunktur pertama kali
dipergunakan pada tahun 1930.
Keuntungan:
1. Analgesi
2. Regulasi
Efek regulasi dapat berupa:
1. Efek Regional
a. Reaksi jaringan
Cedera dinding sel akibat rangsangan titik akupunktur
membebaskan asam arakidonat yang dikandungnya. Selanjutnya
dihasilkan lekotrin, prostaglandin E-2, tromboksan dan prostasiklin.
Mediator kimiawi itu memicu terjadinya inflamasi lokal dan agregasi
trombosit.
b. Refleks akson
Rangsangan penjaruman pada reseptor polimodal oleh saraf
sensorik diteruskan selain ke medula spinalis, juga ke akson kolateral
yang mengandung CGRP (calcitonin gen related peptide) dan bersinaps
akso-aksonik dengan akhiran saraf simpatis di sekitar pembuluh darah.
Pelepasan asetilkolin oleh akhiran saraf simpatis yang teraktivasi
menyebabkan vasodilatasi lokal di sekitar lokasi penjaruman.
2. Efek Sistemik
a. Efek analgetik
Efek analgetik tindakan akupunktur dimediasi oleh endorfin atau
oleh serotonin. Penjaruman lokasi bukan titik akupunktur tidak
menimbulkan efek analgesi, karena rangsang penjaruman itu tidak
menuju substansia grisea periakuaduktus, sebagaimana rangsang titik
akupunktur; tetapi menuju ke hipotalamus posterior dan nukleus
sentromedian lateralis talami (bagian dari analgesia inhibitory system)
dgn mediator kolesistokinin, suatu antagonis opiat endogen yg akan
menduduki reseptor opiat di substansia grisea periakuaduktus.
b. Efek regulasi
Tubuh manusia mempunyai kecenderungan mempertahankan
homeostasis yang melibatkan: Sistem saraf, endokrin, dan mediator
kimiawi.
PAG juga dipengaruhi oleh opioid endorphinergic fibres yang berasal dari
nucleus arcuatus di hipotalamus yang mendapat rangsang dari korteks
prefrontal.
b. Adrenergic
Dari marginal cell ada proyeksi ke:
2. Imunitas
Perangsangan titik akupunktur merusak endotelium pembuluh darah
halus dan kapiler serta jaringan ikat, akibatnya dihasilkan fragmen kolagen,
miofibril dan membran basalis yang akan mengaktivasi sistim pembekuan
darah secara bertingkat yaitu:
Yang pertama teraktivasi adalah faktor XII Hageman dari plasma dan
jaringan. Kinin protease dari sel mast dan basofil mengubah faktor XII
menjadi faktor XIIa, yang selanjutnya mengkatalis plasminogen menjadi
plasmin dan piotrombin mcnjadi thrombin.
Plasmin masuk dalam sistim komplemen imun melalui aktivasi Cl, C3 dan CS
dari molekul protein plasma, sedang trombin mengaktivasi C3.
Keikutsertaannya dalam sistem imunitas tidak spesifik, yakni bersama dengan
immunoglobulin membungkus benda asing, sehingga mudah difagositosis
atau dilisis; bersamadengan kalikrein dan bradikinin menggerakkan reaksi
imunitas tidak spesifik melalui pengaruhnya pada lekosit (kemotaksis,
lekositosis dan fagositosis).
Akupunktur meningkatkan:
3. Endokrin
Mekanisme kerja akupunktur melalui system endokrin dapat dijelaskan
melalui jalur aksis hipotalamus-hipofisis yaitu:
Meridian adalah jalur / saluran lalu lintas energi dalam tubuh, jika jalan energi
pada meridian lancar, maka akan tercipta keharmonisan dalam tubuh, dikenal
dengan keseimbangan Yin dan Yang dan tubuh kita akan mampu melawan
penyakit / gangguan, dan sebaliknya
Untuk mengetahui proses kelainan yang terjadi dalam tubuh pada suatu
keadaan sakit, kesehatan tradisional timur melakukan 4 cara pemeriksaan
(pengamatan, pendengaran-penghidu, tanya dan perabaan) mengumpulkan
data. Cara pemeriksaan yang bersandar pada indera pemeriksa.
1. Anamnesis
Anamnesis, wawancara medis, yang efektif dilakukan di tempat yang tersendiri,
tenang dan menyenangkan; dilakukan dengan cara non verbal yang
menunjukkan empati (misalnya bahasa tubuh, kontak mata, memperlihatkan
minat, membesarkan hati ) dan verbal, yang menggunakan pertanyaan
sederhana, tanpa istilah khusus dan tidak mengulang pertanyaan yang tidak
perlu.
Yang utama dalam anamnesis ini adalah : data identitas pasien, keluhan
utama, riwayat penyakit saat ini, riwayat penyakit dahulu, profil pasien, riwayat
penyakit keluarga dan tinjauan sistem.
Nama, usia, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan, alamat dan lain
sebagainya yang memperlihatkan identitas pasien.
Antara lain nyeri, kebas, gatal, vertigo dan lain keluhan yang bersifat subyektif.
Untuk keluhan jenis ini perlu ditanyakan kekhususan, letak, derajat dan waktu
timbulnya. Serta faktor yang memperberat atau meringankan. Perhatikan
keterkaitan dengan meridian-Zangfu. Misalnya nyeri kepala. Letak : daerah dahi
berhubungan dengan Yangming, daerah temporal berhubungan dengan
Shaoyang, daerah oksipital dan kuduk berhubungan dengan Taiyang, daerah
verteks berhubungan dengan Jueyin dan Dumai. Sifat : nyeri menusuk terkait
dengan bekuan darah, nyeri membakar umumnya disebabkan oleh panas, nyeri
dingin umumnya disebabkan oleh dingin; nyeri yang berpindah-pindah umumnya
disebabkan oleh angin, nyeri berat terkait dengan penyebab lembab, dan nyeri
yang samar terkait dengan Qixue yang tidak mencukupi.
Antara lain gangguan fungsi Zangfu, organ indera, sendi alat gerak dan
sejenisnya. Misalnya demam, lidah kaku, muntah, diare, konstipasi, lumpuh,
pergerakan sendi terbatas. Untuk keluhan jenis ini perlu diperhatikan penyebab
penyakit, waktu timbulnya, untuk membedakan Waigan atau Neishang, serta
lebih lanjut mengetahui sifat dan letak proses kelainan. Misalnya demam.
Ditanyakan rasa tidak suka dingin dan timbulnya badan papas, untuk
menentukan sindrom Biao atau sindrom Li; serta mengetahui kebiasaan dan
kesukaannya terhadap hangat dan dingin, untuk membedakan konstitusi tubuh
pasien cenderung Yin atau Yang.
Antara lain kelainan warna, perubahan bentuk dari kulit, otot, sendi. Misalnya
kulit berkeringat, benjolan di leher, alat gerak merah bengkak dan nyeri, edem
dan lain sebagainya. Sering terjadi kelainan permukaan tubuh itu disertai dengan
kelainan rasa dan fungsional. Dalam hal ini penting menanyakan urutan
terjadinya.
1.3. Riwayat Penyakit Saat Ini
Riwayat keluhan utama mulai dari terjadinya sampai saat berobat, dalam hal :
1.3.1. Kondisi mula terjadinya, akut/kronis, sebab atau faktor pencetus, kondisi
permulaan, letak, sifat dan penanggulangannya.
Berbagai penyakit kronis, perawatan rumah sakit, tindakan bedah yang pernah
dialami. Perhatian ditujukan pada kemungkinan kambuh atau ada hubungannnya
dengan penyakit yang saat ini diderita.
1.5.5. Perkawinan
Menanyakan tentang lingkungan dan hawa udara saat jatuh sakit, yang
berkaitan dengan panas, dan sifat serangan yang menguras Qi dan
mengeringkan.
1.7.1.6. Penyebab penyakit Waigan panas api
Menanyakan tentang kemungkinan adanya reak, lendir, bekuan darah dan batu
sebagai produk kelainan organ; kemungkinan adanya 5 Xie-dalam (angindalam,
dingin-dalam, lembab-dalam, kering-dalam dan panas-dalam), dan adanya
kelainan sistem organ yang berkaitan dengan produk kelainan organ itu.
Menanyakan tentang luka luar, kecelakaan, keracunan, gigitan binatang dan lain-
lain penyebab kelompok kegagalan beradaptasi dengan lingkungan.
Menanyakan tentang kondisi Shen jantung dan fungsi kerja jantung, pembuluh
darah dan darah, serta kondisi lidah.
Menanyakan tentang kondisi napsu makan, pencernaan dan nutrisi, serta fungsi
pengukuhan dinding pembuluh darah (adakah perdarahan ?) , serta kekuatan
otot. kondisi bibir.
Menanyakan tentang kecukupan Jing ginjal. memori dan kecekatan gerak dan
pikiran; daya hisap Qi ginjal dan pengukuhan Jingqi, serta kondisi dubur dan
genitalia eksterna.
Menanyakan tentang kondisi dan fungsi sex, fertilitas dan haid, leukore. hamil
dan partus pada wanita.
Menanyakan tentang keluhan terkait perjalanan dan peran saluran Luo terkait.
1.7.3.4. 12 Meridian Tendon
Dalam pelaksanaan klinis, tinjauan sistemik ini dilakukan secara selektif sesuai
dengan diagnosis hipotetik yang ditegakkan dari analisis keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang, riwayat penyakit dulu, riwayat penyakit keluarga, profil
pasien; dengan tujuan menunjang dan menyempurnakan atau mengubah
diagnosis hipotetik.
2. Pemeriksaan Fisik
2.1. Pengamatan
Warna, menunjukkan keadaan Jing, Qixue dan fungsi Zangfu. Dalam penilaian
warna perlu memperhatikan jenis warna dan kesegaran warna. Dan perlu
membedakan warna normal dan warna patologik. Warna normal terang dan
segar, serta tidak berlebihan menusuk mata. Berbagai etnis di dunia memiliki
warna kulit tersendiri yang khas. Warna patologik tampil sesuai dengan kondisi
Qixue Zangfu yang terkait. Kesegaran warna menunjuk pada kondisi Jing
Zangfu; apabila tampak segar berarti kondisi penyakit ringan dan bila warna
sudah layu menunjuk kondisi penyakit berat. Lihat daftar 7.1. Arti klinis warna
patologik.
Penilai ditujukan pada bentuk tubuh kuat lemah. gemuk kurus dan adanya
kelainan bentuk tubuh, misalnya kesimetrisan kanan-kiri, kelainan bentuk yang
tidak biasa.
Menilai posisi dan gerakan, misalnya gemetar, tremor wajah, bibir, jari: lumpuh
atau pergerakan terbatas atau pergerakan yang abnormal; dan sikap yang
menunjuk pada nyeri bagian tubuh tertentu. misalnya pada saat nyeri perut atau
nyeri lutut.
Penilaian Shen (kesan), Se (warna), Xing (bentuk) dan Tai (sikap-posisi) pada
bagian tubuh, antara lain : kepala - wajah - leher - rambut, pancaindera, dada -
perut, tulang belakang, punggung - pinggang - bokong, alat gerak atas, alat
gerak bawah, kuku, 2 Yin (genitalia eksterna dan anus) dan kulit.
Umumnya, pengamatan lidah dimulai dari ujung lidah, terus ke tengah lidah, lalu
ke sisi lidah dan akhirnya ke akar lidah. Pertama diperhatikan otot lidah, baru
kemudian selaput lidah. Perlu diketahui, otot lidah mudah berubah, karena itu
penjuluran terlalu lama dapat mengubah kondisi otot lidah. Harus diistirahatkan
3 - 5 menit, baru kemudian pemeriksaan diulang.
Warna, bentuk dan pergerakan otot lidah berkaitan dengan kondisi Xu-Shi
Qixue Zangfu. Jadi, keadaan otot lidah mejelaskan kondisi kekuatan Zhengqi.
5 Sistem organ membagi permukaan otot lidah : ujung lidah merupakan daerah
untuk jantung dan paru, tengah lidah untuk limpa lambung, tepi lidah
merupakan daerah hati kandung empedu dan akar lidah yang terletak paling
belakang untuk ginjal.
Warna otot lidah dibedakan dalam merah muda, pucat, merah tua, hijau
keunguan. Warna merah muda merupakan warna normal, menunjukkan Qixue
selaras; warna pucat menunjuk pada sindrom Qixue Xu atau sindrom dingin
Yangxu.
Warna otot lidah yang lebih merah dari normal disebut otot lidah merah.
Merahnya otot lidah menunjuk pada sindrom panas, panas makin kuat otot lidah
makin merah, sampai menjadi merah tua. Ujung lidah merah umumnya terdapat
pada permulaan Waigan panas; ujung lidah merah disertai bintik dan luka,
umumnya karena api jantung berlebih; kedua tepi lidah merah, umumnya karena
Yangshi hati atau panas berlebih meridian hati; Otot lidah merah tua disertai
selaput lidah, umumnya ditemukan pada penyakit Waigan panas tahap Qi, atau
sindrom panas Shi pada penyakit Neishang; otot lidah merah tua dengan sedikit
selaput lidah atau tanpa selaput lidah, umumnya ditemukan pada sindrom panas
Yinxu; otot merah tua disertai bercak kebiruan menunjukkan adanya perdarahan
pada penyakit Waigan panas tahap Xue, atau pada penyakit Neishang
merupakan pertanda adanya perdarahan pada Zangfu. Warna hijau keunguan
dapat ditemukan menyeluruh pada otot lidah atau samar-samar atau pada
bagian tertentu otot lidah. Ditemukannya warna ini menunjukkan peredaran
Qixue tidak lancar. Bercak kebiruan pada otot lidah tercakup dalam kelompok
warna hijau keunguan ini. Bentuk lidah dibedakan dalam lunak-kaku, gemuk-
kurus, belah-bergurat, berbintik-berduri dan bertapak gigi.
Otot lidah yang lunak atau kaku menunjuk pada sindrom Xu-Shi. Xieqi
yang kuat menyumbat menimbulkan kekakuan lidah, sedang Qixue yang tidak
mencukupi menyebabkan otot lidah jadi lunak. Gemuk kurus otot lidah erat
berhubungan Qixue dan Jinye. Otot lidah gemuk umumnya disebabkan oleh
timbunan cairan lembab atau Qixue akibat sumbatan. Otot lidah gemuk besar,
pucat dan lunak umumnya disebabkan oleh Yangxu limpa yang disertai timbunan
cairan lembab. Otot lidah yang kurus menunjukkan Qixue yang tidak mencukupi;
bila disertai selaput lidah putih, umumnya karena Qixue Xu; bila otot lidah kurus,
merah tua dengan sedikit atau tanpa selaput lidah, umumnya ditemukan pada
sindrom panas Yinxu.
Tapak gigi pada tepi otot lidah, umumnya ditemukan pada Yangxu limpa
atau Qixue tidak mencukupi. Otot lidah gemuk disertai tapak gigi berarti Yangxu
limpa, otot lidah tidak gemuk tetapi bertapak gigi berarti Qixue tidak mencukupi.
Pergerakan atau posisi otot lidah dapat dibedakan dalam : lumpuh lemas,
kaku, miring. bergemetar, pendek mengerut dan mempermainkan lidah.
Otot lidah yang lumpuh lemas karena Yinjing tidak mencukupi atau Qixue
Xu; otot lidah kaku. umumnya berhubungan, dengan pangs menyerang Shen
jantung. atau reak menutupi Qiao jantung atau reak angin menyumpat meridian:
otot lidah miring disebabkan oleh angin hati disertai reak atau reak bekuan darah
menyumbat meridian. Otot lidah bergemeteran merupakan pertanda angin hati.
Otot lidah pendek mengerut adalah pertanda penyakit berat. Dan
mempermainan lidah, yaitu menjulurkan lidah. menggerakan lidah mengitari
bibir, yang dilakukan berulang, menunjukkan sindrom panas jantung limpa.
a. Saluran Luo sekitarnya menjadi kabur tidak jelas, selaput lendir lidah pucat,
yang umumnya karena Qixue tidak mencukupi.
b. Saluran Luo itu membesar kasar, warna jadi biru, merah tua, atau ungu
hitam, dan panjangnya jadi berliku-liku atau berbenjol-benjol bekuan darah;
keseluruhnya menunjukkan gambaran bekuan darah.
2.1.3.3. Selaput lidah
Yang dimaksud dengan selaput lidah adalah selaput yang tersebar dipermukaan
lidah. Pembentukan selaput lidah erat berhubungan dengan Qi lambung, yang
naik menguap, uap cairan lambung tertimbun di permukaan lidah membentuk
selaput tipis.
Selaput lidah lapuk membusuk, selaput lidah yang jarang tidak rapat,
bentuk butiran cukup besar, seperti butiran tahu yang diremas-remas, dikerok
mudah hilang. Terutama ditemukan pada timbunan makanan dalam lambung
usus. Selaput lidah kotot berlemak, selaput rapat, butiran halus bersatu
membentuk lapisan, erat melekat pada otot lidah, tidak hilang dikerok; terutama
ditemukan pada sindrom lembab, reak lendir dan timbunan makanan.
Zat buangan meliputi cairan ekskret : air mata, ingus, air liur - iler, serumen dari
organ indera yang umumnya berfungsi pelembaban dan meliputi pula urin, tinja,
darah haid, leukore. Zat buangan ini erat berhubungan dengan fungsi organ
Zangfu dan timbul perubahan sesuai dengan kelainan Zangfu terkait. Perubahan
itu terkait dengan warna, bentuk, sifat dan volume zat buangan. Umumnya
warna putih, encer tergolong dalam sindrom Xu. sindrom dingin; warna kuning,
kental tergolong dalam sindrom Shi, sindrom panas.
Reak yang putih bening encer adalah reak dingin, reak kuning kental
adalah reak panas. Reak yang sedikit dan sulit dibuang adalah reak kering, reak
yang putih, banyak dan mudah dibuang adalah reak lembab; reak mengandung
bercak darah disebut reak berdarah.
Ingus diproduksi oleh selaput lendir hidung dan merupakan cairan ekskret
paru. Hidung tersumbat, ingus bening dalam jumlah banyak menunjukkan
Waigan dingin angin; ingus kental menunjukkan Waigan panas angin. Ingus
yang kental seperti lendir, berbau busuk atau keluar dalam bentuk cairan kuning,
lama tidak kering, disebut Biyan (sinusitis), disebabkan oleh panas lembab.
Air liur merupakan cairan bening encer yang keluar dari rongga mulut; air liur
merupakan cairan ekskret limpa. Berfungsi melembabakan rongga mulut,
membantu masuknya makanan dan meningkatkan pencernaan. Mengamati air
liur dapat memeriksa keadaan limpa lambung.
Air liur yang bening, banyak menunjukkan pada sindrom dingin Xu limpa
lambung; sering membuang air liur yang kental lengket, menunjukkan pada
sindrom panas lembab limpa lambung. Air liur yang mengalir keluar terus
menerus pada anak-anak umumnya disebabkan oleh Xu limpa yang tidak dapat
mengendalikan air liur, atau karena panas lambung dengan timbunan cacing. Air
liur yang keluar saat tidur, umumnya karena lambung pangs atau terdapat
timbunan makanan dalam lambung usus.
Tuo (iler) adalah cairan kental lengket berbusa yang dikeluarkan dari
rongga mulut. Tuo merupakan ekskret ginjal, yang berhubungan dengan
lambung. Pada Yangxu ginjal sering ditemukan Tuo yang banyak, demikian juga
pada timbunan dingin, makanan, lembab dalam lambung. Tuo sering keluar
meleleh dari mulut saat tidur.
Muntah timbul karena Qini lambung, sebagai akibat penyebab penyakit Waigan
ataupun Neishang.
Zat muntahan yang bening encer (tanpa bau asam busuk), umumnya
ditemukan pada Yangxu lambung; zat muntahan yang keruh kotor (disertai bau
busuk asam), umumnya karena panas menyerang lambung. Zat muntahan
berupa makanan tidak tercerna (disertai rasa asam membusuk), umumnya
karena makanan melukai lambung; zat muntahan berupa cairan kuning-hijau
(dan pahit), umumnya karena bendungan panas atau panas lembab hati-
kandung empedu. Zat muntahan berupa darah segar atau darah gelap disertai
bekuan darah dan bercampur sisa pencernaan makanan, umumnya karena
timbunan panas lambung, atau api hati menyerang lambung, atau bekuan darah
lambung.
2.1.4.4. Urin dan feces
Tinja yang normal berwarna kuning, berbentuk tabung silinder atau bentuk
lonjoran. Tinja yang encer seperti air umumnya karena Waigan lembab dingin,
atau Xu limpa. Tinja yang kuning coklat seperti bubur, umumnya karena panas
lembab atau lembab panas-Shu menyerang lambung usus. Tinja mencret,
bersisa makanan tidak tercerna, umumnya karena Xu limpa atau Xu ginjal;
mencret disertai lendir berdarah, ditemukan pada disentri atau panas lembab
usus besar. Tinja berbutir-butir seperti tinja kambing, dan sulit dibuang,
umumnya karena panas melukai Jin, atau api lambung berlebih. Tinja berdarah
dengan darah segar pada permukaan tinja, setelah berak darah menetes, dapat
ditemukan pada papas angin melukai Luo usus besar atau hemoroid atau dubur
luka belah; tinja berdarah dengan darah gelap atau hitam, yang berbaur rata
dengan tinja, ditemukan pada penyebab penyakit Neishang kelelahan, sindrom
bekuan darah hati-lambung.
Urin yang normal bewarna kuning muda. bening tidak keruh. Udara
dingin, warna lebih muda dan volume lebih banyak; hawa udara panas. warna
lebih kuning, volume lebih sedikit. Urin yang bening dan banyak, umumnya
ditemukan pada sindrom dingin Xu; urin sedikit dan kuning. umumnya
ditemukan pada sindrom panas Shi. Urin yang mengandung darah (kencing
berdarah, hematuri), umumnya karena panas melukai Xueluo, atau limpa ginjal
tidak kokoh, atau panas lembab kandung kemih. Urin mengandung pasir,
ditemukan pada kencing batu (sindrom Shilin); urin seperi air cucian bergs atau
licin seperti lemak, ditemukan pada sindrom Gaolin, akibat Xu limpa ginjal.
Pengamatan warna dan bentuk saluran Luo yang tampak pada permukaan
tubuh, suatu cara pengumpulan data pemeriksaan, yang mendukung penegakan
diagnosis.
Klinis pengamatan saluran Luo terdiri dari 15 saluran Luo, saluran Luo di
bawah lidah, saluran Luo tenar telapak tangan, saluran luo dinding abdomen,
dan pada anak-anak saluran Luo di belakang telinga dan saluran Luo jari
telunjuk. 15 saluran Luo telah dibicarakan dalam bahasan sistem meridian.
Mendengar suara tertuju pada suara bicara dan pernapasan pasien, menilai
tinggi rendah suara, kuat lemah suara, kejernihan suara, irama suara (tenang
atau tergesa), serta suara batuk, muntah, bersin dan lain-lain suara yang timbul
akibat kelainan Zangfu. Tujuannya adalah mengetahui panas-dingin Shi-Xu
proses kelainan yang berlangsung.
Suara yang normal timbul dengan wajar, lancar, bunyi kata-kata jelas dan
sesuai dengan yang dimaksud. Suara dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia,
konstitusi tubuh, kepribadian dan emosi.
Klinis, penting untuk memperhatikan bunyi suara, suara mengorok, merintih dan
teriakan terkejut; dari kelainan suara dapat ditentukan kekuatan Zhengqi dan
sifat Xieqi serta kondisi proses kelainan yang berlangsung.
Suara yang berat dan tidak jernih, umumnya ditemukan pada Waigan
dingin angin, hidung tersumbat, ingusan atau batuk, banyak reak.
Suara serak atau hilang suara, yang baru timbul umumnya sindrom Shi,
biasanya disebabkan karena Waigan dingin angin atau panas angin, atau lembab
reak menyumbat paru; yang timbul pada sakit lama umumnya sindrom Xu,
akibat berbagai sebab yang menimbulkan Yinxu api berlebih, Jingqi ginjal paru
terluka. Ditemukan pula serak pada hamil tua, akibat kandungan menghambat
meridian, yang dapat sembuh dengan sendirinya setelah melahirkan.
Suara teriakan terkejut, biasanya timbul karena nyeri hebat yang tiba-tiba,
disertai ekspresi wajah ketakutan. Perhatikan nyeri yang menimbulkanya dan
adanya kemungkinan kelainan jiwa.
Suara menguap. yang normal timbul saat lelah atau mengantuk, akibat
keadaan Yang lemah Yin kuat, Yang tidak membentuk Yin, timbul gerakan mulut
yang menimbulkan suara menguap, setelah menguap Yang habis dan Yin kuat
berlebih, kelopak mata tertutup dan tidur. Pada lanjut usia dengan tubuh lemah
atau sakit lama dengan kondisi tubuh tidak terpelihara, timbul suara menguap
beruntun berkali-kali, hal ini menunjukkan pada adanya Yangxu limpa ginjal.
Suara tangis bayi yang terus menerus atau tangis malam hari, umumnya
karena terlalu kenyang, terlalu banyak makanan bersifat dingin, nyeri perut; atau
panas limpa jantung, atau karena timbunan makanan, cacingan.
Suara bunyi di tenggorokan saat serangan epilepsi, timbul karena reak
angin mengikuti Qini.
Kelainan bicara erat berhubungan dengan Shen jantung. Tidak suka bicara,
suara halus rendah, terputus-putus tergolong dalam sindrom Xu, sindrom dingin;
banyak bicara, suara nyaring bertenga, tergolong dalam sindrom Shi, sindrom
pangs.
Pada saat kesadaran kabur, mengigau bicara tidak menentu dengan suara
nyaring, umumnya berhubungan dengan sindrom panas mengganggu Shen
jantung, ditemukan pada Wenbing panas menyerang perikardium, atau sindrom
Yangming Fu, atau panas reak menyerang Shen jantung. Bilamana bicara
mengulang-ulang dengan suara tidak jelas, terputus-putus dan suara rendah
halus, menunjukkan Qi jantung sangat terluka, kesadaran menurun jenis
sindrom Xu, penyakit parah.
Bicara sendiri, kata-kata rancu, bicara terus menerus dan berhenti bila
ada orang lain; umumnya karena Qi Xu jantung. Shen tidak terpelihara; atau
karena bendungan Qi yang berbaur dengan reak. menyumbat Qiao jantung.
Ditemukan pada kelainan jiwa, sindrom bendungan Qi.
Bicara salah dan rancu, setelah terucapkan sadar bicara salah. Dibedakan
Xu dan Shi. Sindrom Xu karena Qixu jantung, ditemukan pada lanjut usia atau
sakit lama tubuh lemah; sindrom Shi karena lembab reak, bekuan darah,
menghambat Qi menghadang Qiao jantung.
Pernapasan erat berhubungan dengan paru, ginjal dan Zongqi. Karena itu,
menilai pernapasan bertujuan mengetahui keadaan Zangfu dan Zongqi.
Pada keadaan normal, frekuensi pernapasan pada bayi yang baru lahir
sekitar 40 kali setiap menit, masa bayi sekitar 30 kali setiap menit, masa balita
sekitar 25 kali setiap menit, dan pada orang dewasa 16 - 20 kali per menit. Pada
saat tidur, napas menjadi lebih dangkal dan lebih kurang frekuensinya. Napas
yang berubah menjadi kasar memburu, umumnya sindrom Shi, sindrom pangs,
ditemukan pada penyakit Waigan; napas halus, frekuensi lambat umumnya
sindrom Xu, sindrom dingin, ditemukan pada penyakit Neishang.
Napas sesak atau Chuan adalah keadaan sulit bernapas, napas pendek
memburu, bahkan cuping hidung turut kembang kempis, mulut terbuka pundak
terangkat, tidak dapat tidur rebah terlentang.
Klinis Xiao dan Chuan sering ditemukan berbarengan, disebut Xiao Chuan.
Xiao biasanya diiringi Chuan, tetapi Chuan tidak selalu bersama-sama dengan
Xiao, Chuan dapat berdiri sendiri.
Napas pendek dan cepat, terkesan tidak nyambung, seperti Chuan tetapi pundak
tidak terangkat, dan napas cepat tanpa ada bunyi reak di tenggorokan.
Dibedalan dalam jenis Xu dan Shi. Pada jenis Xu, napas pendek disertai dengan
Shen lesu letih, suara napas rendah halus, umumnya karena Yuanqi lemah tidak
mencukupi; pada jenis Shi, suara napas kasar, dada penuh, umumnya karena
reak lendir, hambatan dan timbunan dalam lambung usus, hambatan Qi dan
sumbatan reak.
Suara napas halus, lemah dan rendah, pernapasan tidak mencukupi, bicara tidak
bertenaga. Termasuk dalam sindrom Xu kelelahan, umumnya karena Neishang,
tubuh lemah atau Qixu paru ginjal.
Berbeda dengan napas pendek, pada napas sedikit tidak mencukupi
pernapasan berlangsung wajar, pernapasan tenang dan suara pernapasan ringan
tidak terdengar jelas.
Batuk timbul akibat paru kehilangan daya turun, timbul Qini paru. Umumnya
didapati pada berbagai kelainan paru; kelainan Zangfu yang lain dapat pula
menimbulkan gejala batuk.Batuk dapat disebabkan oleh serangan langsung
Waigan pada paru, atau disebabkan kelainan Neishang Zangfu yang menjalar ke
paru.
Suara batuk berat dan berdahak : reak dingin lembab tertimbunan dalam
paru, paru hilang daya turun, umumnya sindrom Shi.
Suara batuk ringan dan bersih : Qi paru tidak mencukupi pada sakit lama,
paru hilang daya turun, umumnya sindrom Xu.
Suara batuk tidak keras, dengan dahak kental kuning : Waigan papas
menyerang paru, Jinye kering, umumnya sindrom panas.
Suara batuk kering, reak sulit dibuang : cairan Yin kurang, paru kering
tidak mendapat pelembaban yang cukup, ditemukan pada Waigan kering
menyerang paru atau pada Yinxu paru.
Muntah timbul akibat Qini lambung, Qi lambung hilang daya turun. Bila muntah
terjadi lambat, suara muntah Iemah, zat muntahan sedikit dan bening, termasuk
sindrom Xu; bila terjadi akut, suara muntah kuat, zat muntahan busuk dan
lengket, termasuk sindrom Shi.
Pagi makan sore muntah, sore makan pagi muntah : umumnya karena
Yangxu limpa, termasuk dalam sindrom regurgitasi lambung.
Timbul pada sakit yang baru, suara bertenaga, umumnya sindrom Xieqi
dingin atau panas menyerang lambung; pada sakit lama atau sakit parah. suara
rendah tidak bertenaga, menunjukkan Qi lambung sudah lemah. keadaan gawat.
Tiba-tiba timbul sendawa, suara tidak kuat juga tidak lemah. tanpa disertai
gejala kelainan lainnya. umumnya karena makan terlalu tergesa, makanan
merangsang sehingga Qini lambung. Sendawa jenis ini umumnya untuk
sementara, dapat hilang dengan sendirinya.
Aiqi adalah gejala suara yang panjang dan perlahan akibat Qi lambung begerak
keluar ke tenggorokan. Berbeda dengan Eni (cegukan, hiccup) suara pendek dan
bersifat serangan.
Aiqi disertai rasa asam busuk, disertai perut kembung, umumnya karena
adanya timbunan makanan, termasuk sindrom Shi.
Aiqi timbul berturut-turut, suara rendah tanpa rasa asam ataupun busuk,
disertai napsu makan yang jelek, umumnya karena Qixu Qini lambung.
sering ditemukan pada lanjut usia dengan kondisi tubuh lemah, termasuk
sindrom Xu.
Aiqi berturut-turut, tanpa diikuti rasa asam membusuk, disertai nyeri ulu
hati, umumnya karena Waigan dingin menyerang lambung, termasuk sindrom
dingin.
2.2.1.8. Suara tarikan napas dalam
Suara tarikan napas dalam, yang biasanya karena adanya bendungan Qi hati,
dada terasa penuh, setelah menarik napas dalam, dadapun terasa lebih lega.
2.2.1.9. Bersin
Karena rangsangan sesuatu yang luar biasa pada selaput lendir hidung timbul
bersin, timbul sekali sekali tanpa dikuti gejala kelainan, hal yang normal. Pada
sakit baru, bersin berulang, disertai hidung tersumbat, ingusan, badan letih lesu,
merupakan sindrom dingin angin menyerang paru. Pada sakit lama Yangxu, tiba-
tiba bersin, hal ini menunjukkan tanda pulihnya Yangxu, penyakit membaik.
Pada keadaan normal suara bunyi usus tidak terdengar, pada saat terjadi
gangguan pergerakan usus atau pelimpahan isi usus tidak lancar atau terjadi
sumbatan, bunyi usus terdengar nyaring. Dari letak dan bunyi usus, dapat
ditentukan letak dan sifat proses kelainan.
Sama sekali tidak terdengar bunyi usus, perut terasa kembung dan sangat nyeri.
Umumnya karena sindrom parah hambatan Qi lambung usus.
2.2.2. Penghidu
Pada keadaan normal, tidak ada bau yang terpancar dari mulut orang yang
sehat. Bau yang tercium saat bicara ataupun saat bernapas, menunjukkan pada
kebersihan mulut yang kurang, lubang gigi dan pencernaan yang tidak baik.
Bau mulut asam, disertai napsu makan kurang, perut kembung, umumnya
karena timbunan makanan lambung usus. Bau mulut yang busuk, umumnya
karena sindrom panas lambung.
Bau keringat umumnya disebabkan oleh panas lembab angin yang lama tertahan
di permukaan tubuh, mengikuti penguapan Jinye keluar tubuh menyebarkan
bau.
Pada keadaan normal, ingus dan reak tidak berbau. Bila reak bercampur lendir,
nanah berdarah, timbul bau amis, umumnya karena ada Feiyong (abses paru),
akibat racun panas menyerang paru. Reak kental kuning berbau amis,
ditimbulkan oleh sindrom panas paru. Ingus kental keruh berbau amis ditemukan
pada Biyan (sinusitis).
Tinja yang berbau asam dan sangat bau. umumnya karena pangs lambung usus;
diare disertai bau agak amis karena sindrom dingin Xu lambung usus. Tinja
mencret dengan bau telur busuk, yang bercampur dengan sisa makanan tidak
tercerna. serta flatus yang bau sekali, menunjuk pada timbunan makanan,
pencernaan yang tidak baik.
manis).
Darah haid dengan bau menyengat hidung, umumnya sindrom panas, yang
berbau agak amis umumnya sindrom dingin. Leukore kuning kental dan berbau
menyengat, umumnya sindrom panas lembab; leukore putih encer dan amis,
umumnya sindrom lembab dingin. Darah haid berlebih atau leukore dengan bau
yang khusus serta warna yang luar biasa, sering ditemukan pada kanker.
Bau yang terpancar dari tubuh pasien menimbulkan bau khusus ruang
perawatan pasien terkait. Ruangan yang berbau amis darah, umumnya terkait
dengan penyakit perdarahan; berbau busuk berkaitan dengan luka koreng tukak;
berbau mayat, umumnya fungsi Zangfu sudah lemah, penyakit telah gawat;
berbau pesing (amoniak), ditemukan pada stadium akhir penyakit
henykak, misalnya uremia; berbau apel busuk, ditemukan pada kencing innnis.
2.3. Perabaan
Pemeriksa dengan jari menekan pembuluh nadi pasien, gambaran nadi yang
diperoleh digunakan untuk memahami keadaan proses kelainan. • Pemeriksaan
ini sangat tergantung pada kepekaan jari dan pengalaman pemeriksa.
Dibutuhkan pelatihan yang cukup untuk dapat menguasai dan dapat melakukan
penerapan klinis.
Kanan Kiri
Cun Paru Jantung
Guan Limpa Hati
Chi Ginjal Ginjal
Cara pemeriksaan nadi
Pemeriksaan dilakukan pada saat pasien santai. Dengan posisi berhadapan atau
pasien berbaring terlentang, pemeriksa melakukan pemeriksaan nadi. Menjadi
syarat, lengan pasien hendaknya berada dalam posisi sama tinggi dengan posisi
letak jantung, dan pergelangan tangan pasien yang diperiksa diletakkan di atas
bantal kecil yang lunak.
Jari telunjuk, jari tengah dan jari manis digunakan untuk memeriksa
daerah Cun-Gun-Chi Ketiga jari pemeriksa dalam pemeriksaan membentuk
lengkung busur, permukaan palmar jari-jari itu dilekatkan rata pada permukaan
kulit Cunkou. Dengan cara melekat, menekan dan mencari dilakukan
pemeriksaan nadi. Cara lekat, tekan dan cari sesuai dengan tenaga yang
digunakan pada pemeriksa : hanya diletakkan adalah cara lekat, dengan tekan
dengan tenaga adalah cara tekan dan dengan ditekan dan mencari-cari denyut
nadi adalah cara cari. Sesuai dengan keadaan dilakukan cara-cara itu untuk
merasakan denyut nadi.
Untuk dapat menilai kesan denyut nadi, yang pertama adalah harus menguasai
nadi normal.
Nadi normal adalah denyut nadi terasa oleh ketiga ujung jari, dan nadi itu
terkesan tidak mengambang, tidak tenggelam, tidak besar tidak kecil, denyut
datang dengan lembut bertenaga, dengan teratur ritmis; dan khusus di daerah
Chi, memerlukan tenaga yang agak lebih kuat menekan untuk dapat dirasakan.
Nadi yang normal memiliki Shenqi, Weiqi dan akar. Akar yang dimaksud
adalah nadi Chi, nadi ginjal, yang perlu penekanan lebih untuk merasakannya.
Hal ini sesuai dengan letak A. radialis yang makin ke proksimal makin dalam.
Weiqi atau Qi lambung tercermin pada nadi yang teratur ritmis, tidak
mengambang tidak tenggelam, tidak besar tidak kecil, tidak cepat tidak lambat.
Sedang Shenqi adalah kesan nadi dalam keseluruhan, lembut dan bertenaga.
Dasar Nadi patologik, gambaran dan Nadi segolongan, gambaran dan arti
arti klinis klinis
Letak Mengambang, langsung Ru. mengambang. kecil dan lembut
terasa pada pelekatan, sindrom Xu, sindrom lembab
melemah pada penekanan Kong, mengambang, besar dan
tetapi tidak kosong sindrom kosong di tengah, seperti bawang
Biao, juga sindrom Xu daun sindrom Yin terluka karena
perdarahan
Tenggelam, tidak terasa dgn Fu, dengan cara cari baru terasa
cara lekat, dgn cara tekan sindrom Jue, nyeri hebat
baru terasa sindrom Li Lao, tenggelam, kuat besar dan
(dalam) panjang sindrom dingin, hernia,
tumor
Kece- Cepat, frekuensi denyutan > Cu, cepat dgn berhenti tidak teratur
patan 90/menit sindrom panas, juga sindrom panas Yangshi, sindrom
sindrom Xu hambatan Qi bekuan darah
Ji. cepat > 140/menit
sindr. Yangshi Yin habis, Yuanqi lepas
Lambat. frekuensi denyutan Jie, lambat dengan berhenti tidak
< 60/menit sindrom dingin teratur sindr. Yinshi, reak dingin,
bekuan darah
Keku- Shi, cara lekat dan tekan Panjang, nadi melewati daerah
atan denyut mengetuk dengan terkait sindrom Yangshi, panas
kuat. Sindrom Shi.
Xu, cara lekat tidak Pendek, nadi pendek tidak
bertenaga, cara tekan kosong memenuhi daerahnya sindrom Qiyu,
tidak berisi sindrom Xu. Qixue bendungan Qi
Xu
Xian, tegang dawai, nadi Tegang tali, tegang bagaikan tali
bagaikan dawai tegang gitar. diregang sindr. dingin, nyeri,
Sindrom hati kandung timbunan makanan
empedu, reak lendir, malaria Ge, Xian dgn kosong di tengah
Huan, tenang. Sindr. lembab, sindrom Jingxue dingin Xu
Xu limpa Shan, mengambang besar dan tidak
berakar
Luas Besar, luas ketukan besar Hong, besar bagaikan gelombang,
Dapat ditemukan pada orang datang besar kuat perginya lemah
normal. pd keadaan sakit, sindrom panas berlebih
dibedakan Xu atau Shi Lemah, tenggelam dan lunak
Halus. halus seperti benang. sindrom Qixue Xu
jelas terasa Sindrom Qixue Wei, sangat halus, di antara ada dan
Xu, lembab, kelelahan tidak ada
Kelan- Licin, denyut lancar, Dong, nadi pendek, licin cepat dan
caran mengetuk satu demi satu bertenaga.
dengan jelas, seperti gundu sindrom nyeri, terkejut
digelindingkan di nampan.
Sindrom reak lendir, panas
Shi, timbunan makanan. Dai, nadi berhenti dengan teratur,
Kesat, tidak lancar, kesat, setelah berhenti lama baru berdenyut
seperti pisau mengeruk lagi
bambu. Sindrom hambatan Qi
bekuan darah Jingxue tidak
mencukup
Selain nadi normal dan nadi patologik tersebut di atas, perlu diketahui adanya
nadi khusus yang dimiliki setiap organ Zang, yaitu : Nadi paru lebih
mengambang dibanding nadi organ Zang lainnya, nadi jantung lebih besar
dibanding dengan nadi organ zang lainnya, nadi limpa lebih tenang dibanding
dengan nadi organ Zang lainnya, nadi hati lebih tegang dawai dibanding nadi
organ Zang lainnya, dan nadi ginjal lebih tenggelam dibanding organ lainnya.
Sesuai dengan itu, nadi Cun kanan lebih mengambang, nadi Guan kanan lebih
tenang, nadi Chi kanan dan kiri lebih tenggelam, nadi Guan kiri lebih tegang
dawai dan nadi Cun lebih besar dibanding daerah nadi yang lainnya. Gambar
nadi ini menunjukkan nadi dalam batas normal. tetapi apabila : nadi khusus itu
mendominasi daerah nadi yang lain, hal itu menunjukkan adanya kelainan terkait
nadi khusus tersebut. Pemeriksaan nadi khusus dilakukan setelah diperoleh nadi
umum. Arti setiap nadi yang diperoleh adalah sesuai dengan yang disebutkan
dalam daftar nadi patologik di atas.
2.3.2.1. Parabaan iktus kordis (Xuli), pada daerah sela iga ke-4 dimana teraba
denyut jantung. Pemeriksaan ini untuk menilai Zongqi dalam rongga
dada.
2.3.2.2. Perabaan daerah iga, setinggi iga ke-5 ke bawah, di atas lengkung iga.
Normal pada perabaan daerah iga kanan dan kiri tidak ditemukan kelainan. Pada
daerah iga kanan dapat ditemukan pembesaran hati, yang keras atau lunak,
yang umumnya menunjuk pada sindrom hambatan Qi bekuan darah; bilamana
permukaan berbenjol-benjol, harus curiga pada kanker hati; bilamana disertai
rasa penuh dan nyeri tekan, umumnya menunjuk pada sindrom bendungan Qi
hati atau kelainan kandung empedu.
Gambar 7.2 : Pembagian daerah Dada-abdomen
Lihat gambar 7.2. Permukaan abdomen dibagi dalam Xinxia, daerah dibawah
jantung mencakup daerah prosesus ifoideus dan titik Juque CV 15; Weiwan,
daerah lambung mencakup lambung, shangwan CV13, Zhongwan CV12 dan
Xiawan CV10; Dafu, daerah abdomen besar mencakup daerah seklitar umbilicus,
diantara dua garis lateral abdomen kedua; Xiaofu, daerah abdomen kecil
mencakup daerah abdomen bagian bawah tengah, diantara dua garis lateral
abdomen kedua ; Shaofu, darah lateral abdomen yang mencakup daerah
abdomen di kedua sisi lateral Xiaofu, lateral dari garis abdomen kedua.
Pada penyakit limpa lambung ditemukan denyut umbilicus dan terasa keras pada
penekanan serta nyeri samar-samar, menunjukkan sindrom Xu limpalambung.
2.3.2.4. Perabaan Titik Nyeri Tekan dan Titik Pemicu
Pada perabaan yang menjadi perhatian adalah rasa nyeri dan benjolan
atau pengerasan jaringan otot sesuai dengan keluhan.
Biasanya dilakukan pada : Titik Mu depan, titik Shu belakang, titik Xi, titik He
bawah, titik Yuan dan titik nyeri atau titik peka rasa yang dikeluhkan oleh pasien.
Perlu diingat, penekanan yang cukup kuat dapat menimbulkan nyeri pada
semua titik akupunktur. Nyeri tekan yang bernilai diagnostik adalah nyeri yang
timbul pada penekanan ringan (tenaga tekanan yang tidak menimbulkan nyeri
pada sembarang titik akupunkutur).
6. TERAPI AKUPUNKTUR
1. Pedoman Pengobatan
2. Rencana Pengobatan
2.1. Cara Pengobatan
2.2. Pemilihan titik akupunktur
2.3. Cara perangkapan titik dalam penyusunan formula
2.4. Rangsang Akupuntur
2.4.1. Alat rangsang mekanik
2.4.1.1. Jarum halus
a. Tahap persiapan penjaruman
b. Tahap memasukkan jarum
c. Tahap memperoleh rasa jarum (deqi)
d. Tahap manipulasi penguatan dan pelemahan
e. Hal yang perlu menjadi perhatian dan kontra indikasi
penjaruman jarum halus
f. Kejadian luar biasa
2.4.1.2. Jarum prisma
2.4.1.3. Jarum Kulit
2.4.1.4. Jarum dalam kulit
2.4.2. Alat rangsang termik
2.4.2.1. Penghangatan moksa kerucut
2.4.2.2. Penghangatan moksa selinder
2.4.3. Rangsangan paduan mekanik dan termik
2.5. Perawatan, anjuran dan pantang
2.6. Banyaknya rangsangan dan seri terapi
7. PEMBELAJARAN KASUS AKUPUNKTUR
Pendahuluan
Nyeri pinggang bawah ( LBP ) merupakan suatu keluhan yang dapat mengganggu
aktifitas sehari-hari bagi penderitanya. Penyebab terjadinya LBP bermacam-
macam, sebagian besar terjadi pada segmen tulang pinggang. Kasus LBP
merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai dalam masyarakat.
LBP dapat mengenai siapa saja, tanpa mengenal umur dan jenis kelamin.
Sekitar 60-80% dari seluruh penduduk pernah mengalami paling tidak satu
episode.Insidens tertinggi terjadi pada umur 40 tahun sampai 50 tahun, bisa juga
terjadi pada remaja atau dewasa muda berkaitan dengan cedera atau karena salah
menggerakkan pinggang, melakukan gerakan mendadak seperti bersin, tekanan
kuat dan kasar.
LBP merupakan suatu gejala, maka yang penting adalah mengetahui faktor
penyebabnya agar dapat diberikan pengobatan yang tepat. Tanda bahaya untuk
gangguan ini bila dijumpai adanya gangguan buang air besar, gangguan buang air
kecil, gangguan seksual, selangkangan terasa baal atau rasa nyeri menjalar ke
bokong.
DEFINISI
Sakit pinggang/nyeri pinggang bawah (Low back pain) adalah rasa nyeri yang
terjadi di daerah pinggang bagian bawah dan dapat menjalar ke kaki terutama
bagian sebelah belakang dan samping luar
PEMBAGIAN LBP
3. Low Back Pain Subakut, telah dirasakan minimal 5-7 minggu, tetapi tidak lebih
dari 12 minggu.
PENATALAKSANAAN LBP
Post traumatik tangan dapat dikatakan sebagai salah satu penyebab kelainan
pada M. Ulnaris. Sedangkan tujuan rehabilitasi medis adalah mencegah terjadinya
kecacatan, mengurangi kecacatan bila ada dan meningkatkan fungsi dari bagian
bagian yang tersisa semaksimal mungkin. Ketiga tujuan tersebut dapat dilakukan
sedini mungkin dan perlakuannya secara Tim.
I. ANATOMI
Pada tahun 1961, seorang urologist bernama Felix Guyon (5) pertama kali menulis
tentang suatu terowongan ditangan dengan batas-batas sebagai berikut : (Gambar 1
dan 2)
- bagian atas ditutup ligamentum carpale volaris (5,6,10,12) dan m. palmaris brevis
(6,9,10,12)
Gambar 1.
Gambar 2.
Selain itu cabang ini merawat secara motorik untuk m. palmaris brevis.(6,8,12)
Ada yang berpendapat bahwa kulit eminentia hypothenar dirawat pula oleh n.
kutaneus palmaris bersifat sensorik yang keluar dari pertengahan lengan bawah
(3,15)
Gambar 3.
ad.2. Cabang profundus
m. adduktor pollicis
Gambar 4
Gambar 5
III. LOKASI PENEKANAN N. ULNARIS PADA TEROWONGAN GUYON
Menurut Ebeling, Gilliar, Thomas (1960) dalam perjalanan n. ulnaris di daerah tangan
dapat mengalami penekanan pada 3 tempat yaitu : (3) (Gambar 5)
- Bola tangan
- Pegolf, oleh karena terlalu kuatnya dalam melakukan gerakan sehingga terjadi
fraktur pada tulang triquitrum.
carpal terhadap tulang radius dan tulang ulna, sehingga meregangkan cabang
motorik terhadap fascia dalam m. opponen digiti minimi 913) walaupun Kimura
mengatakan jarang (18)
- ganglion carpale yang menekan saraf terutama pada cabang profunda (Seddon
52) (8).
Penderita mengeluh rasa nyeri pada bagian ulnar dan palamar separuh jari 4 dan
seluruh jari 5, atau rasa tebal pada bagian tersebut.
Keluhan gringgingan (12) yang kemudian diikuti rasa hypoesthesia dan akhirnya
anesthesia (9). Rasa panas pada separuh jari 4 dan semua jari 5.(3,9) Rasa tak enak
pada jari-jari tersebut diatas.(9)
Melakukan jepitan dengan ujung-ujung jari 1 dan 5 lemah. Melakukan jepitan antara
sisi jari dan 2 melemah.
VI. GEJALA
- Luas gerak sendi aktif yang agak terbatas oleh karena kekuatan otot yang menurun.
- Kelemahan dan atropi pada otot-otot yang dirawat n. ulnaris (sesuai dengan lokasi
kompresi)
- Pada stadium permulaan dengan lesi yang minimal yang tampak dulu adalah atropi m.
dorsalinterosei 1 dan hilangnya sensasi pada bagian distal jari 5.
- Terdapat ” claw hand ” yang tak komplet – ” Benediction hand = Preacher hand =
Papal bleshing ” (3,10,11,13,15). Gejala klasik ini bisa terjadi pada penekanan n.
ulnaris baik pada terowongan Guyon, pergelangan tangan, waktu lewat pada m.
fleksor carpiulnaris atau pada siku.
Tandanya adalah :
- Sendi interpalang distal dan proksimal dari jari 4 dan 5 mengalami fleksi ringan
akibat aktifitas yang berlebihan dari m. fleksor digitorum superfisialis dab m. fleksor
digitorum profundus, ini oleh karena kelemahan dari m. interosei. M. interosei
merupakan pergerakan utama dari sendi metacarpophalangeal.(11)
Pola semacam ini secara kinesiologis disebut sebagai “ intrinsic minus hand “. Pada jari
ke 2 dan 3 tampak sedikit “ pseudo clawing “ yaitu semifleksi ringan dari sendi
interpalangeal proksimal dan distal (11), dalam hal ini diperlukan alat khusus untuk
pencegahannya, disamping latihan.
Seperti tersebut diatas mekanisme kerja akupunktur bisa pada tingkat lokal,
segmental, dan sentral.
Pada reaksi tingkat lokal maka akan terjadi respons jaringan seperti kemerahan
disekitar penusukan jarum ( respon nyata ) sehingga merangsang reaksi imun yang
akan memicu sel mast memproduksi histamin, bradikinin, serotonin, asetilkolin dan
potasium, mengaktivasi serabut aferent nosiseptif dan menghasilkan nyeri. Substansia
prostaglandin (SP) beserta peptida lain. Hal ini mengakibatkan ekstravasasi dan
berperan dalam mempengaruhi ujung serabut aferent perifer guna transduksi informasi
nosiseptif. 21,33,34 reaksi lokal ini merupakan rekasi inflamasi kecil yang dapat
mengakibatkan sintesis opioid endogen sebagai anti-nosiseptif yang dipertahankan
sampai 3-4 hari setelah penusukan akupunktur. Setelah pencabutan jarum, distribusi
potensial listrik disekitar tepi jelas saraf menimbulkan medan potensial listrik yang
bertindak sebagai stimulator terhadap stimulasi ini terhadap ujung saraf bebas di kulit
selama 72 jam setelah penusukan. Sifat stimulasi ini bervariasi menurut ukuran jarum,
keadaan tusukan, kualitas jaringan dan kesiagaan sistem saraf pasien.
Pemberian terapi yang intensif setiap hari memerlukan suatu tim antara lain dari
spesialis saraf, orthopedic dan rehabilitasi medik. Akan lebih diutamakan pula dokter
yang mempunyai pengetahuan khusus untuk menangani penderita dalam setiap
masalah yang berhubungan dengan Fungsi tangan, ini salah satunya adalah dokter
acupuncture medic. Dilihat dari terapi acupuncture, kerja yang berlebihan, aktivitas
yang berlebihan, diet yang tidak tidak seimbang, stress, emosi yang berkepanjangan
dapat menyebabkan Xu Ginjal. Tambah usia juga dapat menurunkan Jing dari ginjal
oleh karena ginjal dan hati berbagai sumber dari jing, maka xu ginjal dapat
menyebabkan xu hati.
Malnutrisi dari tendon oleh karena xu hati ini dapat menggerakkan angin dalam dari
hati
Patogenesa dari penyakit ini bisa ditinjau baik dari penyebabnya (xu ginjal dan hati)
maupun dari manifestasinya seperti angin, reak, stagnasi Qi dan Xue. Pola dari penyakit
ini ditampilkan dengan perjalanan yang progresif dari keadaan ringan sampai berat dan
apabila tidak segera ditangani akan semakin berat dan berkembang menjadi xu ginja!
dan hati sehingga terjadi perpaduan dari Yin dan Yang.
Manifestasi ini secara umum adanya kekakuan dari tangan, gringgingen dan rasa kebal
dan sampai atropi dari otot-otot sekitar tangan daerah jari IV dan V, kalau tidak diterapi
akan tambah disekitarnya yaitu jari I, II dan III, maka prinsip pengobatan secara umum
adalah memelihara yin dan mengusir angin dengan memelihara yin hati dan ginjal
adalah pengobatan untuk penyebabnya, sedangkan mengusir angin bertujuan untuk
mengobati manifestasinya. Hal ini tentunya tidak mudah karena sifatnya kronis dan sulit
sembuh apalagi, kalau terapinya tidak adekuat maka kami mencoba dengan
pengobatan titik local dan titik jauh sekitar tangan. Electro stimulasi diberikan pada titik
tertentu di daerah local dan titik jauh dengan kekuatan diatur sesuai batas toleransi
masing-masing pasien
Tentunya tidak tertinggalnya terapi terpadu dengan pendekatan rehabilitasi, latihan
massege, modalitas dan pendekatan operatif. Seandainya tidak berhasil dan terapi
acupuncture medik perlu dilakukan sebagai salah satu terapi penunjang.
C. OSTEO ARTHRITIS ( OA )
Pendahuluan
Osteoartritis merupakan kelainan sendi non inflamasi mengenai sendi yang dapat
digerakkan, terutama sendi penahan berat badan. Kelainan ini bersifat progresif lambat
dan tidak diketahui penyebabnya
Dari beberapa kelainan sendi, osteoartritis merupakan kelainan sendi yang paling
banyak dijumpai. Dengan meningkatnya usia seseorang maka prevalensi kelainan ini
meningkat pula. Osteoatritis lutut menyebabkan nyeri pada sendi lutut dan daerah
sekitarnya. Nyeri ini akan bertambah jika melakukan kegiatan yang membebani lutut
seperti berjalan, naik turun tangga, berdiri lama. Gangguan tersebut mulai dari yang
paling ringan sampai yang paling berat sehingga penderita tidak bisa berjalan
Klasifikasi
2) Osteoartritis Spinal : Biasanya mengenai daerah lumbal (30 % ) dan cervical / leher (
20% )
Faktor Predisposisi
1) Umur
2) Jenis kelamin
Wanita dua kali lebih banyak menderita osteoartritis lutut dibanding laki-laki terutama
untuk usia diatas 50 tahun
3) Kegemukan
4) Trauma
Pekerja yang banyak membebani sendi lutut akan mempunyai risiko terserang
osteoartritis lebih besar dibandingkan dengan pekerja yang tidak banyak membebani
lutut
5) Genetik
6) Penyakit endokrin
Patogenesis
Sampai saat ini masih belum jelas, karena banyak faktor-faktor penyebab atau faktor-
faktor predisposisi yang mempengaruhi
Gambaran klinik dan radiologik
Gejala klinik yang paling menonjol adalah nyeri yang hebat pada saat bangun
tidur dan sore hari juga bila banyak berjalan, naik dan turun tangga atau bergerak tiba-
tiba. Gejala lain adalah kaku sendi yang biasanya timbul pagi hari atau setelah istirahat,
lamanya tidak lebih dari 30 menit.Selain itu juga ditemukan krepitus, pembengkakan
sendi, nyeri tekan, rasa panas lokal, terbatasnya pergerakan dan pada keadaan lanjut
dapat terjadi deformitas sendi.
· Pembentukan osteofit pada tepi sendi, Penyempitan celah sendi akibat penipisan
rawan sendi, Kista dengan dinding sklerotik pada daerah subkondral ,Perubahan
bentuk ujung tulang
Penatalaksanaan
.Angka keberhasilan akupunktur sekitar 80%, terutama untuk kasus Osteoartritis lutut
yang masih baru dan penyempitan ruang sendi yang masih minimal
1. Jangan memilih olahraga berjalan atau jogging, lebih baik berenang atau
bersepeda
2. Hindari naik turun tangga ( bila mungkin ),
3. Duduk lebih baik dari pada berdiri
4. Konsumsi buah dan sayur segar,
5. Obat-0batan terutama untuk memperbaiki metriks tulang
D. Hipertensi
Hipertensi merupakan kelainan yang mempunyai prevalensi cukup tinggi di
dunia, menurut WHO berkisar antara 8 — 18%. Di Amerika diperkirakan 20%
penduduk dewasa menderita hipertensil. Sedangkan di Indonsia menurut Boedhi
Darmojo prevalensi hipertensi bervariasi antara 1.8 —28,6%. Seringkali
hipertensi tanpa disertai gejala dan baru disadari setelah timbul komplikasi pada
berbagai organ tubuh. Selain itu perubahan pola diet tinggi karbohidrat, tinggi
lemak, tinggi protein atau banyak garam cenderung pula menimbulkan efek
terhadap tekanan darah .
Batasan Hipertensi
Seseorang dikategorikan hipertensi bila tekanan sistolik diatas 120 mgHg dan
tekanan diastolik diatas 80 mgHg, dengan berbagai derajat hipertensinya
tergantung tingginya sistolik dan diastoliknya tanpa memandang faktor usianya
Faktor Resiko Hipertensi
Pengobatan Hipertensi
Akupunktur merupakan salah satu cara pengobatan non farmakologis yang dapat
digunakan untuk pengobatan hipertensi. Laporan The New York State Commission
on Acupuncture (1974) menyatakan bahwa hipertensi merupakan penyakit yang
seringkali dapat diobati dengan akupunktur. Berbagai penelitian telah pula dilakukan
untuk meneliti efek akupunktur terhadap penurunan tekanan darah pada hipertensi
Pendahuluan
Diabetes Mellitus ( DM ) dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula,
penyakit ini bersifat kronis; ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah
sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ
pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Hormon
insulin berfungsi mengontrol jumlah / kadar gula dalam darah melalui pemrosesan KH,
lemak, dan protein menjadi energi.
Diagnosa
Umumnya disepakati kadar gula darah sewaktu 200 mg/dl dan kadar gula darah puasa
126 mg/dl sebagai acuan diagnosis DM.
Macam / Tipe DM
a. DM Tipe 1
Gejala DM
• suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya
peningkatan kadar gula dalam darah, Tiga ( 3 ) gejala klasik yang selalu
menyertai penyakit DM adalah : poliuria ( sering buang air kecil ), polidipsi
(selalu merasa haus) dan polifagia (selalu terasa lapar), disamping itu terdapat
gejala lainnya berupa : frekwensi urine meningkat , kehilangan berat badab (BB)
yang tidak jelas sebabnya, kesemutan / mati rasa pd ujung syaraf ditelapak
tangan & kaki, cepat lelah dan lemah setiap waktu, mengalami rabun
penglihatan secara tiba-tiba, apabila luka/tergores (korengan) lambat
penyembuhannya dan mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
Komplikasi DM
Reaksi pada proses penusukan jaringan secara fisiologis, tubuh akan bereaksi
melalui reseptor di daerah yg mengalami penusukan tsb dg mengeluarkan neuro
transmiter dan zat kimia lainnya, untuk memproteksi jaringan yg rusak. Organ
pankreas terletak setinggi VTh 10-11 dimana pada penjaruman local akan
memutuskan krisis energi sehingga menjadi relaksasi, memperbaiki sirkulasi
darah dan memperbaiki luka jaringan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan akupunktur dalam penanganan DM memberikan hasil yang
bermakna, Latief ( 1987 ) terapi akupunktur dapat menurunkan kadar gula
darah, Chen DC, dkk (1994 ) terapi akupunktur sebanding dengan terapi OAD (
Obat Anti Diabetika ), dan Hendromartona ( 2000 ) melaporkan bahwa
akupunktur dapat menurunkan penggunaan OAD, dan pengalaman penulis
dengan menggunakan titik Suzanli ( ST.36 ) dan Sanyinjiao ( SP.6 ) akan
memberikan hasil yang baik pula dengan demikian bagi penderita DM saat ini
dapat memilih pengobatannya, baik melalui pengobatan dengan OAD ataupun
dengan Akupunktur; bahkan menggabungkan ke dua nya. Pada pengobatan DM
dengan akupunktur dapat sekaligus diberikan pengobatan atau pencegahan
terhadap kemungkinan komplikasi yang timbul akibat penyakit DM
F. BELL’S PALSY
DEFINISI
Kata Bell's Palsy diambil dari nama seorang dokter dari abad 19, Sir Charles Bell,
orang pertama yang menjelaskan kondisi ini dan menghubungkan dengan
kelainan pada saraf wajah.
PENYEBAB
Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi diduga terjadi pembengkakan
pada saraf wajah sebagai reaksi terhadap infeksi virus, penekanan atau
berkurangnya aliran darah.
PATOFISIOLOGI
Bell’s Palsy termasuk ¾ dari kasus kelumpuhan wajah akut, dengan angka
kejadian tertinggi pada usia 15 – 45 tahun, Pria dan wanita mempunyai
perbandingan yang sama dalam kemungkinan terkena Bell’s Palsy.
GEJALA
DIAGNOSA
PROGNOSIS
Deng Xin melakukan penelitian terhadap 48 pasien penderita bell’s Palsy yang diberi
pengobatan dengan Akupunktur. Hasil yang didapat adalah 39 pasien sembuh, 7 pasien
terdapat perbaikan dan 2 pasien gagal atau dengan kata lain yaitu angka kesembuhan
rata-rata 81,2% dan angka efektifitas rata-rata 95%.
G. FROZEN SOULDER
Pendahuluan
Dalam perkembangannya frozen shoulder dibagi menjadi tiga fase: fase nyeri, fase
kekakuan, fase penyembuhan. Total waktu yang diperlukan untuk kesembuhan
sempurna bisa memakan waktu sampai 6 tahun
Terapi untuk keadaan ini pada stadium awal yaitu mengistirahatkan sendi yang sakit,
pemanasan lokal dan analgesik. Pada stadium lanjut dapat dilakukan tindakan
pembedahan.
Definisi
Sendi Bahu pada manusia merupakan sebuah sendi yang sangat luas lingkup
gerakannya, sendi bahu ini memegang peranan penting dalam fungsi lengan atas, bila
terjadi kelainan pada sendi ini akan mempengaruhi fungsi lengan atas sehingga akan
mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Salah satu kelainan sendi bahu yang sangat
sering dikeluhkan yaitu Frozen Shoulder atau yang dikenal juga sebagai kapsulitis
adhesiva atau periarteritis sendi bahu. Frozen shoulder merupakan istilah yang
merupakan wadah untuk semua gangguan pada sendi bahu yang menimbulkan nyeri
dan pembatasan lingkup gerakan.
Penyebab
Sampai sekarang penyebab pasti masih belum diketahui, umumnya terjadi setelah
trauma pada sendi bahu atau sendi bahu lama tidak digunakan, seperti sehabis operasi
atau patah pada lengan, pasien penderita diabetes melitus beresiko untuk menderita
frozen shoulder, dalam hal ini faktor autoimune berperan dalam merusak kapsul dan
jaringan penghubung (Connective tissue) sendi bahu
Pada frozen shoulder kapsul mengalami inflamasi / peradangan dan menjadi kaku,
inflamasi ini mengakibatkan perlengketan permukaan sendi, cairan sinovial juga
berkurang sehingga dapat timbul nyeri dan gangguan pergerakan yang akan
mengganggu aktivitas sehari-hari seperti menyisir rambut, menggosok gigi, mengambil
dompet dari saku belakang, dsb
Faktor resiko
Meskipun penyebab pastinya belum diketahui secara pasti, beberapa faktor dapat
menyebabkan resiko terjadinya frozen shoulder, seperti : usia lebih dari 40 tahun,
trauma pada bahu, pasca operasi dan penyakit DM
Yang khas dari Frozen shoulder yaitu berkembang secara lambat dan terdiri dari 3 fase,
masing-masing fase bisa berlangsung berbulan-bulan
Fase nyeri: pada fase ini nyeri terjadi pada semua gerakan bahu dan gerakan
bahu mulai terbatas
Fase kaku: nyeri mulai berkurang, tapi kekakuan sendi bahu bertambah,
pergerakan berlebih akan mengakibatkan sakit
Fase penyembuhan: pada fase ini pergerakan sendi mulai membaik
Diagnosis
Pemeriksaan foto sinar X atau dapat juga ditambah dengan penyuntikan kontras yang
disebut artrografi sehinga dapat melihat kelainan kapsul sendi bahu, MRI dan
thermografi digunakan untuk membedakan frozen shoulder dari fraktur, dislokasi sendi
dan perubahan degeneratif serta dipakai untuk mengevaluasi kerusakan jaringan
Terapi / pengobatan
a. pemberian anti biotika dimungkinkan bila proses radang menyertai atau diduga
sebagai penyebab
b. Analgetik non steroid, untuk menghilangkan nyeri dan inflamasi
c. Kortikosteroid, berupa penyuntikan ke dalam sendi bertujuan untuk mengurangi
rasa nyeri dan memperpendek lama sakit, tetapi pengulangan penyuntikan
tidak direkomendasikan
d. Pembedahan, untuk menghilangkan jaringan parut dan perlengketan di dalam
sendi bahu
e. Manipulasi sendi bahu dalam lindungan anastesia, bila pergerakan bahu sangat
terbatas
Pengobatan Akupunktur
PENDAHULUAN
Sindroma Terowongan Karpal ( STK ) merupakan neuropati akibat jepitan dari Nervus
(syaraf) Medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan. Penderita
dengan STK biasanya mempunyai keluhan yang karakteristik berupa rasa kebas, baal
dan nyeri pada jari-jari tangan ke 1, 2, 3 dan 4 terutama pada malam dan pagi hari;
keluhan bisa hebat yang mengakibatkan penderita terbangun dari tidurnya, keluhan
akan berkurang jika penderita meninggikan tangannya, mengibas-ibaskan tangannya
atau istirahat bila penderita sedang bekerja. Keluhan bertambah hebat bila penderita
melakukan gerakan-gerakan yang dapat meninggikan tekanan intra krani.
STK sering terjadi atau ditemukan pada orang dengan pekerjaan tangan
tertentu, tangan yang dominan digunakan lebih sering dan lebih berat terkena; STK
sering terjadi pada kelompok usia 40 – 60 tahun ( 50 % kasus ) dan wanita tiga kali
lebih sering menderita dari pada pria.
ETIOLOGI
Tersering dari STK adalah penebalan atau fibrosis sinovium, tetapi dapat juga
disebabkan oleh penebalan ligamen karpi transversum. Penyakit-penyakit sistemik
seperti rematoid artritis, miksedema, akromegali, diabetes melitus, penyakit kolagen,
obesitas dan kehamilan dapat mendasari terjadinya STK
DIAGNOSIS
PENGOBATAN
Pengobatan STK ditujukan pada pengobatan STK nya sendiri atau penyakit yang
mendasarinya; Untuk pengobatan konservatif dapat diberikan pemasangan bidai,
penyuntikan kortikosteroid ke dalam terowongan karpal dan dilakukan fisioterapi, untuk
kasus yang berat perlu dilakukan tindakan operatif
Perbaikan gejala subyektif yaitu dengan berkurangnya rasa kebas, baal ataupun
nyeri, yang dapat dirasakan oleh penderita
Sangat disayangkan setelah terjadi perbaikan gejala subyektif, pasien tidak datang lagi
untuk kunjungan kontrol berikutnya, sehingga kami kehilangan rekam jejak kasus STK
ini; tetapi dari pengalaman ini dapat dikemukakan bahwa untuk penanganan kasus STK
dapat diberikan terapi akupunktur yang memberikan efek yang cukup baik dan akan
lebih baik lagi bila pemberian akupunktur ini dikombinasikan dengan obat analgesia.
I. MORNING SICKNESS
Morning sickness atau pregnancy sickness merupakan perasaan mual yang disertai
atau tanpa disertai muntah selama kehamilan. Sekitar 50%-80% ibu hamil
mempunyai keluhan mual dan muntah. Keluhan dimulai pada bulan pertama dan
mencapai puncak pada minggu ke-5 sampai ke-7 dan selanjutnya menetap hingga
minggu ke-14 sampai ke 16. Sebanyak 1% - 2% dari ibu hamil akan mengalami
keluhan yang bertambah hebat; hal ini disebut sebagai hyperemesis gravidarum (
muntah yang berlebihan akibat kehamilan ), dan ini sudah masuk pada kondisi
berbahaya bagi ibu hamil maupun janinnya
Penyebab pasti morning sickness sampai saat ini belum diketahui secara
pasti , tetapi beberapa faktor ditengarai sebagai penyebab adalah : peningkatan
hormon HCG dan estrogen, rendahnya kadar gula dalam darah pada awal
kehamilan, fluktuasi tekanan darah terutama pada saat tekanan darah menurun,
relaksasi relatif pada otot saluran pencernaan, peningkatan asam lambung dan
stress emosional
– Rasa mual
– Kehilangan selera makan
– Muntah
– Efek psikologis berupa pusing, badan terasa lemas dan rasa pegal pada
pinggang
Yang perlu menjadi perhatian kita adalah efek morning sickness pada janin,
dimana muntah yang berkepanjangan akan mengakibatkan terjadinya dehidrasi dan
kehilangan berat badan pada ibu, yang akhirnya akan berpengaruh pada janin
sehingga akan meningkatkan resiko terjadinya berat badan bayi lahir rendah (BBLR)
Pengobatan morning sickness
Pengobatan morning sickness pada dasarnya bersifat simptomatis, dimana
pengobatan ditujukan pada gejala yang dirasakan oleh ibu hamil, secara umum
pengobatan morning sickness adalah :
1. Antasida
2. Vitamin B6
3. Larutan gula
4. Antihistamin
5. Koreksi tanda-tanda dehidrasi
1. Pemberian Antasida
Untuk mengurangi atau menetralisir asam lambung yang berlebihan, oleh
karena lambung kosong ataupun asupan yang kurang baik.
2. Vitamin B6
Pemberian vitamin B6 untuk mengurangi mual dan atau muntah karena vitamin
B6 bersifat anti emetik
3. Larutan gula
Pemberian larutan gula untuk mengurangi hipoglikemia yang terjadi di awal
kehamilan dimana terjadi penurunan kadar gula dalam darah
4. Anti histamin
Diberikan bila gejala muntah menetap, biasanya diberikan bersama dengan
vitamin B6
5. Koreksi tanda-tanda dehidrasi
Akibat mual yang berkepanjangan maka ibu hamil dapat jatuh pada kondisi
dehidrasi akibat ketakutan ibu hamil untuk makan dan minum, bila sudah mulai muncul
tanda-tanda dehidrasi maka harus segera dilakukan koreksi
Pengobatan Morning Sickness dengan Akupunktur Medik
Hasil penelitian penulis untuk 30 wanita hamil dengan morning sickness menunjukkan
bahwa efek pada 30 menit pertama pemberian akupunktur menunjukkan 15 wanita
hamil tidak merasakan mual, muntah lagi dan 15 ibu hamil perbaikan, sedangkan efek
setelah 2 kali pemberian akupunktur dalam 1 minggu menunjukkan hasil 28 orang ibu
hamil tidak merasa mual, muntah lagi dan 2 orang ibu hamil juga merasakan hal
serupa tetapi merasa mulai mual lagi setelah 2 minggu
Penutup
Penanganan morning sickness saat ini ada beberapa pilihan, diantaranya dengan
menggunakan akupunktur medik. Bagi wanita hamil yang merasa kurang nyaman
untuk minum obat-obatan dapat menggunakan akupunktur medik sebagai pilihan
pengobatan di dalam mengatasi rasa mual dan muntahnya
J. Pasca Stroke
Stroke adalah kumpulan gejala klinis yang timbulnya mendadak, progresif cepat,
berupa defisit neurologis fokal dan atau global, berlangsung 24 jam atau lebih, atau
langsung dapat menimbulkan kematian, yang lebih disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak non traumatik, gejala yang sering timbul berupa kelumpuhan
wajah atau anggota badan sebelah atau sesisi (hemiparesis) yang timbul mendadak
PATOFISIOLOGI
PENYEBAB STROKE
FAKTOR PREDISPOSISI
Yang tidak dapat diubah : usia, ras, riwayat keluarga, riwayat TIA , penyakit jantung
koroner, fibrilasi atrium
1. Kelumpuhan wajah atau anggota badan sebelah atau satu sisi (hemiparesis)
yang timbul secara mendadak
2. Gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota badan (hemisensorik)
3. Terjadi perubahan mendadak status mental
4. Afasia ( tidak dapat berkata-kata )
5. Disartia (bicara pelo atau cadel)
6. Gangguan penglihatan
7. Ataxia
8. Vertigo, mual, muntah atau nyeri kepala.
Menurut Maynard, dkk, (1997), Penilaian Kekuatan Otot dibagi menjadi enam skala:
0 = Paralisis total
1 = Kontraksi otot dapat diraba atau terlihat
2 = Gerakan aktif, ROM (range of movement) penuh tanpa gravitasi
3 = Gerakan aktif, ROM penuh melawan gravitasi
4 = Gerakan aktif, ROM penuh melawan tahanan sedang
5 = Gerakan aktif, ROM pemuh melawan tahanan penuh
Bila dalam 1 minggu setelah serangan, refleks tidak timbul, kemungkinan terapi
tidak mencapai fase terakhir.
Umumnya sekitar 2 minggu setelah serangan, timbul peningkatan refleks dan
otot jadi spastik, disertai dengan gerak terkendali, maka proses terapi dapat
memuaskan.
Bila periode syok berlangsung lebih dari 8 minggu, kemungkinan pasien akan
terus berbaring, prognosis buruk.
Biasanya pemulihan terjadi dalam 6 bulan setelah serangan, setelah 14 bulan
masih dapat ditemukan pemulihan, pada dasarnya proses pemulihan berhenti
setelah 14 bulan. Pada pasien tertentu masih mungkin diperoleh pemulihan
dalam 3 tahun.
Pemulihan gerak ekstremitas inferior lebih cepat dibanding ekstremitas superior
dan gerak tangan