Professional Documents
Culture Documents
1. Konsep Moral
Nilai moral merupakan standar yang digunakan untuk melihat kebaikan dan
keburukan seorang invividu dalam berperilaku. Moral adalah suatu keyakinan tentang
benar atau salah , baik atau buruk , yang mendasari tindakan atau pemikiran yang sesuai
dengan hukum yang berlaku dan kesepakatan sosial (Texas, 2018).
Kata moral berasal dari bahasa latin yang berarti kebiasaan, adat. Sehingga tindakan
moral diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan keputusan dan perasaan moral ke
dalam perilakunya. Nilai moral diartikan sebagai tolak ukur untuk menentukan betul
salahnya sikap dan tindakan manusia dilihat dari segi baik buruknya sebagai pelaku dalam
peran tertentu. Moral merupakan standar perilaku yang berlaku yang memungkinkan
seorang individu dapat hidup secara kooperatif dalam kelompok, moral mengacu pada apa
yang dibenarkan dan dapat diterima oleh mayarakat. Moral seringkali disebut dengan
moralitas. Moralitas terjadi apabila seorang individu mengambil sikap yang baik karena
ia sadar akan kewajiban dan tanggung jawabnya, dan bukan karena ia mencari keutungan.
(Bertens, 2007; Birnbacher, 2013; Chippendale, 2018).
Menurut Carol K. Sigelmen (1995) istilah moral menyiratkan suatu kemampuan
invidu untuk bisa membedakan yang benar atau salah, untuk bertindak atas perbedaan ini,
merasa baik saat melakukan hal benar dan rasa bersalah ketika melakukan kesalahan. Carol
menyatakan bahwa ada tiga komponen dasar moralitas yakni(Birnbacher, 2013) :
a. Komponen afektif atau emosional
Komponen ini berisikan perasaan bersalah terhadap terhadap tindakan yang salah
dan dan yang dapat mempengahi emosi.
b. Komponen kognitif
Komponen kognitif berfokus pada cara kita mengkonsepkan benar dan salah dan
membuat keputusan tentang bagaimana berperilaku.
c. Komponen perilaku
Komponen perilaku mencerminkan bagaimana kita sebenarnya berperilaku ketika
misalnya kita melakukan sesuatu yang kita tahu itu buruk , atau sekedar membantu
orang yang membutuhkan
2. Konsep Nilai
Nilai memberikan pengertian terhadap penilaian benar dan salah, tinggi dan mendasar, adil
dan tidak adil. Nilai adalah sesuatu yang kita cari , sesuatu yang menyenangkan , sesuatu
yang dicintai , dan dalam arti yang singkat nilai memiliki konotasi yang baik ((Bertens,
2007). Dalam Encyclopedia of Philosophy menjelaskan bahwa aksiologi (teori tentang
nilai) Terdapat tiga bentuk yang dapat mendefiinisikan tentang nilai Yakni :
a. Nilai yang bermakna “abstrak”. Dalam hal ini nilai diartikan sebagai sesuatu yang
baik, menarik, dan bagus dan dalam cakupan yang lebih luas dianggap sebagai segala
bentuk keajaiban, kebenaran dan kesucian.
b. Nilai bermakna ‘benda konkret’ . dimana penggunaan niai ini seringkali merujuk
kepada sesuatu yang bernilai misalnya dipakai untuk apa-apa yang memiliki nilai atau
bernilai sebagaimana berlawanan dengan apa-apa yang tidak dianggap baik atau tidak
bernilai.
c. Nilai sebagai kata kerja dalam melakukan penilaian, memberi nilai, dan diniai.
Setidaknya ada dua aliran dalam kajian nilai yaitu aliran naturalisme dan non naturalisme,
adapun penjelasannya adalah sebagai berikut (Amril, 2002):
a. Aliran Naturalisme
Aliran ini menganggap bahwa nilai adalah sejumlah fakta, oleh karena itu setiap
keputusan nilai dapat diuji secara empirik. maka sifat perilaku seperti jujur, adil,
dermawan dan lainya atau kebalikanya merupakan indikator seseorang itu berpeilaku
baik atau tidak baik. Selain bentuk pengujian seperti ini, konsekuensi dari setiap
perbuatan adalah juga merupakan indikator seseorang itu baik atau tidak baik. Maka
dapat kita lihat bahwa keputusan nilai pada naturalisme bersifat ungkapan faktual,
sehingga dapat diuji secara empirik
b. Aliran Non Naturalisme
Aliran ini menganggap bahwa nilai tidak sama dengan fakta, artinya fakta terpisah
dengan nilai dan secara absolut (mutlak) tidak terdeteksi satu sama lainya. Berbeda
dengan naturalisme, mengingat bagi nonnaturalistik nilai itu bukan fakta, tetapi
bersifat normatif dalam memberitahukan sesuatu itu baik atau buruk, benar atau salah,
maka keputusan nilai pada kelompok ini tidak dapat diketahui melalui uji empirik,
akan tetapi hanya dapat diketahui melalui apa yang disebutnya dengan intuisi moral
yang telah dimiliki manusia, yaitu kesadaran langsung adanya nilai murni seperti benar
dan salah dalam perilaku
3. Konsep Nilai Moral
Nilai moral adalah nilai yang harus dipisahkan dengan nilai-nilai lainnya. Setiap nilai akan
mendapatkan kualitas jika ada hubungannya dengan nilai-nilai lain. Misalnya, Kejujuran
Sebagai contoh nilai-nilai moral, nilai ini tidak memiliki arti jika tidak diterapkan dengan
nilai-nilai lain. Nilai ekonomi adalah hubungan manusia dan benda. Hal dibutuhkan karena
khasiatnya. Nilai Ekonomi berhubungan dengan nilai tujuan. Loyalitas adalah nilai moral,
tetapi harus diterapkan dengan yang lain, kemanusiaan nilai untuk umum, misalnya, cinta
suami dan istri(Bertens, 2007). Terdapat empat ciri nilai moral yakni (Chippendale, 2018;
Killen Melanie, 2014) :
1. Nilai moral yang terkait dengan tanggung jawab
Nilai moral terkait dengan kepribadian manusia, tetapi selain nilai moral kita juga secara
otomatis dapat mengatakan nilai-nilai lain. Nilai moral membuat orang salah atau tidak,
karena dia memiliki tanggung jawab. Terutama nilai moral yang terkait dengan kepribadian
manusia yang bertanggung jawab. Nilai moral bisa saja berupa tindakan nyata yang
sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu yang terlibat.
2. Nilai moral berhubungan dengan hati
Semua nilai dapat membuat semua menjadi nyata. Karena, nilai moral memiliki kekuatan
persuasif yang mengajak individu untuk bergerak sesuai hati nurani. Nilai ini akan
mempengaruhi hati nurani individu untuk menyalahkan pribadi jika menentang nilai moral,
dan membuat kita merasa dipuji jika mengikuti nilai moral.
3. Kewajiban
Nilai moral menjadi sebuah kewajiban, misalnya, kejujuran memerintahkan kita untuk
mengembalikan barang yang kita pinjam baik kita suka atau tidak. karena nilai moral
merupakan sebuah keharusan.
4. Formalitas
Nilai moral tidak berdiri sendiri tanpa nilai lain .Nilai-nilai moral tidak terpisah dengan
nilai-nilai lain. Misalnya seorang penjual menerapkan nilai moral sekaligus dengan
menerapkan nilai ekonomi. Nilai moral tidak ada artinya tanpa nilai-nilai lain. Itu adalah
bentuk formalitas.
KODE ETIK
Tujuan Kode Etik yaitu supaya profesional dapat memberikan jasa yang sebaik-baiknya kepada
klien atau pasien. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan dari yang tidak
professional. Kode etik disusun oleh organisasi profesional sehingga pelanggaran kode etik
tidaklah diadili oleh pengadilan, sebab melanggar kode etik tidak selalu melanggar hukum. Secara
umum tujuan merumuskan kode etik adalah untuk kepentingan anggota dan organisasi, meliputi
(Riyanti, 2018) :
1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi.
Setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindakan yang dapat
melanggar atau mencemarkan nama baik profesi atau bisa disebut dengan kode
kehormatan.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan anggota
Kode etik menetapkan larangan bagi anggotanya untuk melakukan perbuatan yang
merugikan kesejahteraan, kode etik juga mengikat dan menciptakan peraturan pembatasan
tingkah laku sesama anggota profesi.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
Dalam hal ini kode etik berisi tujuan pengabdian profesi tertentu, sehingga para anggota
dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
Kode etik memuat tentang norma-norma serta anjuran agar profesi selalu berusaha untuk
meningkatkan profesi sesuai dengan bidang pengabdiannya.
Potter, P.A., & Perry, A.G. (2009). Fundamentals of Nursing: Fundamental Keperawatan Buku I
Edisi 7. Jakarta: Penerbit Salemba Medika
PPNI Pusat. (2016). Kode Etik Keperawatan Lambang Panji dan Ikrar Keperawatan. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Riyanti. (2018). Etikolegal Dalam Praktik. Malang: Wineka Media.
Suhaemi, M.E. (2003). Etika Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Cetakan I. Jakarta: Penerbit
EGC.
Texas, T. U. O. (2018). Ethics : Defined Moral. McCombs School of Business – The University of
Texas at Austin. Retrieved from https://ethicsunwrapped.utexas.edu/glossary/morals