Professional Documents
Culture Documents
PERCOBAAN
VISCOSITAS FLUIDA
A. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan koefisien kekentalan zat cair
dengan menggunakan hokum stokes.
C. Dasar Teori
Suatu benda jika mempunyai berat volume lebih besar dari suatu fluida cair, akan
tenggelam. Sesaat sebelum tenggelam didasar bejana, benda tersebut akan mengalami
kecepatan jatuh, yang dipengaruhi oleh berat volume benda tersebut, gaya gesek akibat
kekentalan fluida, serta besar gaya apung (gaya Archimedes). Jika gaya total arah
vertical lebih besar dari nol (0), pada saat itu kecepatan jatuh dari bola pejal
dipercepat,akan tetapi jika total gaya arah vertical sama dengan nol kecepatan jatuh
akan mempunyai kecepatan yang tetap. Pada saat itu tercapai keseimbangan gaya arah
vertical dengan gaya berat bola pejal (W) diimbangi oleh gaya apung (gaya
Archimedes,FA) dan gaya gesekan fluida (gaya stokes, Fs). Menurut hokum stokes,
gaya gesekan yang dialami oleh sebuah bola pejal yang bergerak dalam zat cair yang
kental adalah :
Fs = 6 π ɳ r vr ………………………………. (1)
-2
Fs = gaya gesekan zat cair (kg.m.s )
ɳ = koefesien kekentalan zat cair (N.m-2.s)
r = jari jari bola pejal (m)
Vr = kecepatan gerak benda dalam zat cair (ms-1)
Gambar kesetimbangan gaya arah vertical disajikan pada gambar berikut :
2 (𝜌𝑝 − 𝑤) .𝑟 2 .𝑔
ɳ =
9 𝑣𝑦
2 (𝜌𝑝 − 𝑤) .𝑟 2 .𝑔
Vy =
9 ɳ
Dengan
ɳ = kekentalan diamik cairan (N.dt/m2)
R = jari jari bola pejal (m)
Vy = kecepatan jatuh (m/dt)
g = gravitasi bumi (m/dt2)
ρp = massa jenis bola pejal (kg/m3)
ρw = massa jenis air (kg/m3)
Sedangkan dari percobaan yang dilakukan waktu yang dibutuhkan untuk
t = Y/Vy (1.3)
2 (𝜌𝑝 − 𝑤) .𝑟 2 .𝑔
Vy =9 ɳ
.t (1.4)
Secara grafik persamaan tersebut Y = m.X, dengan t sama dengan absis dengan
m adalah Vy
D. Langkah –langkah percobaan
a. Ukuran dan catat suhu zat cair dengan menggunakan termometer.
b. Ukur dan catat massa jenis zat cair dengan menggunakan aerometer atau dengan
alat ,misalnya dengan menimbang gelas ukur dengan keadaan kosong
(Wk).Tuangkan zat cair yang akan diuji viskositasnya digelas ukur dengan volume
tertentu (missal; 100 cc = v), dan timbang berat fluida berikut gelas ukurannya (W2).
Massa jenis zat cair tersebut dapat dihitung .
(𝑤2 −𝑤𝑘 )
ρw =
𝑣
(kg/m3)
c. Pilih salah satu bola pejal yang tersedia (pilih yang kecil ), ukur dan catat diameter
bola dengan menggunakan micrometer sekrup. Lakukan pengukuran ulang
sebanyak 10 kali dengan posisi yang berbeda-beda (bola diputar agar mendapatkan
r yang mewakili).
d. Timbang massa bola pejal yang akan digunakan (cukup satu kali pengukuran)
perhatikan posisi skala nol sebelum alat ukur dipergunakan.
e. Masukan bola kedalam tabung stokes yang berisi oli, amati gerak bola hingga bola
dianggap bergerak lurus beraturan.
f. Berilah tanda batas dengan gelang pertama ketika bola dianggap telah mengalami
gerak lurus beraturan (+10)cm dari permukaan zat cair.
g. Ukur jarak yang diamati (y) dengan member tanda dengan gelang kedua.
h. Ambil bola yang telah dimasukkan,tiriskan,lalu masukkan kembali kedalam
stokes,amati dan catat waktu yang ditempuh bola selama bergerak lurus beraturan
sepanjang Y.
i. Ulangi langkah,dan H sebanyak 10 kali (dengan panjang lintasan yang
berbeda),dengan panjang lintasan yang berbeda-beda dengan mengubah posisi
benang yang bawah minimal panjang lintasan 20 cm,dengan mencatat panjang
lintasan dan waktu yang digunakan bola pejal masing masing lintasan sebanyak 3
kali (missal 20cm, 35cm, 40cm, 50cm, sesuai dengan maksimum panjang tabung
stokes digunakan).
j. Dengan rumusan yang telah ada hitunglah viskositas dinamik fluida tersebut.
Misalkan
b. Dengan menimbang bola pejal dengan timbangan digital dapat mengukur volume
bola pejal dapat dihitung massa jenis bola pejal tersebut.
(𝑤 )
𝑏
Pb =3/4 𝜋𝑟3 (kg/m3)
(𝑦𝑖 𝑡𝑖)
M = 𝑡𝑙 2
1 dengan m adalah gardien garis tersebut, dan menggambar
kecepaan bola pejal (Vy).