You are on page 1of 8

PERENCANA DAN PENGENDALIAN

PROYEK

DISUSUN OLEH :

VICKY YOGA ARISMA


A0116003
TEKNIK SIPIL A
(1) PENJADWALAN ATAU TIME SCHEDULING
Penjadwalan adalah kegiatan pengalokasian sumber-sumber atau

mesin-mesin yang ada untuk menjalankan sekumpulan tugas dalam jangka

waktu tertentu. (Baker,1974). Penjadwalan produksi adalah suatu kegiatan

memasukkan sejumlah produk yang telah direncanakan ke dalam proses

pengerjaannya (John E Biegel,1992). Penjadwalan adalah proses

pengurutan pembuatan produk secara menyeluruh pada beberapa mesin

(Conway,et,al,1967). Penjadwalan juga didefinisikan sebagai rencana

pengaturan urutan kerja serta pengalokasian sumber, baik waktu maupun

fasilitas untuk setiap operasi yang harus diselesaikan (Vollman,1998). Dari

beberapa definisi yang telah disebutkan maka dapat ditarik satu definisi

“Penjadwalan adalah suatu kegiatan perancangan berupa pengalokasian

sumber daya baik mesin maupun tenaga kerja untuk menjalankan

sekumpulan tugas sesuai prosesnya dalam jangka waktu tertentu”.

Unsur-unsur vital didalam model-model penjadwalan adalah sumber-

sumber dan tugas-tugas.Sumber-sumber biasanya dikenal dengan mesin-

mesin sedangkan tugas-tugas dikenal dengan job atau pekerjaan.

Menurut L. Bethel dalam bukunya “Industrial Organization and

Management” memberikan definisi penjadwalan atau scheduling sebagai

berikut :
Penjadwalan produksi merupakan proses penentuan pekerjaan yang

akan dilakukan. Penjadwalan (scheduling) adalah suatu tahapan dari

pengawasan produksi yang menetapkan pekerjaan dalam urut-urutan yang

sesuai dengan prioritasnya dan kemudian dilengkapi pelaksanaan rencana

tersebut pada waktu yang tepat dengan urutan yang benar, sehingga

berhubungan dengan kapan suatu pekerjaan akan dilaksanakan pada

suatu bagian produksi.

Tujuan penjadwalan, adalah sebagai berikut:


1. Menurut Baker (1974), tujuan penjadawalan umumnya adalah sebagai

berikut:
a. Meningkatkan produktifitas mesin, yaitu dengan mengurangi waktu

mesin menganggur.
b. Mengurangi persediaan barang setengah jadi dengan jalan mengurangi

jumlah rata-rata pekerjaan yang menunggu dalam antrian suatu mesin

karena mesin tersebut sibuk.


c. Mengurangi keterlambatan suatu pekerjaan. Setiap pekerjaan

mempunyai batas waktu (due date) penyelesaian, jika pekerjaan tersebut

diselesaikan melewati batas waktu yang ditentukan maka pekerjaan

tersebut dinyatakan terlambat. Dengan metoda penjadwalan maka

keterlambatan ini dapat dikurangi, baik waktu maupun frekuensi.


2. Menurut Narasimhan (1985), penjadwalan yang baik seharusnya simpel,

mudah dimengerti dan dapat dilaksanakan oleh pihak manajemen dan oleh
siapapun yang menggunakannya. Aturan-aturan penjadwalan seharusnya

cukup kuat tetapi mempunyai tujuan yang realistis sehingga cukup flexible

untuk memecahkan masalah yang tidak terprediksi sebelumnya dan

membolehkan satu perencanaan ulang.


3. Bedworth (1987) mengidentifikasikan beberapa tujuan dari aktivitas

penjadwalan, adalah sebagai berikut:


a. Meningkatkan penggunaan sumber daya atau mengurangi waktu

tunggunya, sehingga total waktu proses dapat berkurang dan produktivitas

dapat meningkat.
b. Mengurangi persediaan barang setengah jadi atau mengurangi sejumlah

pekerjaan menunggu dalam antrian ketika sumber daya yang ada masih

mengerjakan tugas yang lain. Teori Baker mengatakan, jika aliran kerja

suatu jadwal konstan, maka antrian yang mengurangi rata-rata waktu alir

akan mengurangi rata-rata persediaan barang setengah jadi.


c. Mengurangi beberapa kelambatan pada pekerjaan yang mempunyai

batas waktu penyelesaian sehingga akan meminimalisasi penalty cost

(biaya kelambatan).
d. Membantu pengambilan keputusan mengenai perencanaan kapasitas

pabrik dan jenis kapasitas yang dibutuhkan sehingga penambahan biaya

yang mahal dapat dihindarkan.

(2) MACAM-MACAM TEKNIK SCHEDULING SERTA KELEBIHAN DAN


KEKURANGAN DARI MASING-MASING
Penjadwalan atau lebih dikenal juga scheduling jika didefinisikan adalah
pemanfaatan waktu pada prosessor bagi banyak / beberapa proses yang
saling berkompetisi. Guna penjadwalan sendiri sebenarnya sangatlah
beragam seperti misalnya agar setiap proses yang sedang berjalan dapat
dilayani secara adil oleh computer, menghindari terjadinya deadlock dan
starvation, agar penggunaan waktu prosessor lebih efisien, dan masih
banyak lagi yang lainnya.

A. Jenis Penjadwalan

Penjadwalan sendiri dibagi beberapa jenis yaitu :

1. Penjadwalan jangka Panjang

Penjadwalan Jangka Panjang (Long Term) bisa diartikan sebagai suatu


penambahan proses baru ke dalam sekelompok proses yang akan
dieksekusi oleh computer. Penjadwalan ini terjadi ketika suatu proses yang
baru diciptakan dan masih berlokasi di dalam HDD (Harddisk). Frekuensi
yang dilakukan oleh penjadwalan ini juga lebih panjang dari pada medium-
term schedulingnya serta apabila penjadwalan tersebut dalam menambah
suatu proses membuat coarse-grained.

Pada penjadwalan jangka panjang apabila makin banyak proses yang


diciptakan maka kualitas tiap layanan untuk setiap proses berkurang.

2. Penjadwalan Jangka menengah

Penjadwalan jangka menengah atau medium-term adalah suatu keputusan


menambah suatu proses secara keseluruhan/sebagian ke dalam memori
utama, scheduling tersebut terjadi saat swapping. Frekuensinya juga lebih
sering dilakukan dari pada long-term schedulingnya.

3. Penjadwalan jangka pendek

Penjadwalan jangka pendek atau short term adalah keputusan di mana


memilih salah satu proses yang akan dieksekusi diantara beberapa jumlah
proses yang sudah atau telah siap dieksekusi. Scheduling ini sangat sering
dilakukan dan penjadwalan tersebut juga mempunyai tugas untuk
mengirimkan job (dispatcher).

4. Penjadwalan I/O
Penjadwalan I/O sendiri berarti memilih proses yang mana yang akan
diberi kesempatan terlebih dahulu untuk menggunakan I/O device diantara
beberapa proses yang akan sama-sama menggunakan device tersebut.

B. Kriteria Penjadwalan

Kriteria Penjadwalan di sini ada 4 macam :

– User Oriented

– System Oriented

– Performance Related

– Not Performance related

C. Penjadwalan Alternatif

– FCFS

FCFS(First Come First Served) penjelasan singkatnya yaitu proses yang


datang pertama akan dieksekusi lebih dahulu dan proses yang berada
pada antrian persiapan paling lama yang dieksekusi. Proses ini juga
disebut FIFO (First In First Out) dan mempunyai kelebihan antara lain
overhead kecil, merupakan metode penjadwalan paling sederhana, dan
dapat mencegah deadlock maupun starvation. Disamping mempunyai
banyak kelebihan ternya penjadwalan FCFS juga memiliki kekurangan
yaitu proses yang

Pendek biasanya dirugikan apabila urutan pengeksekusian setelah proses


yang panjang, lebih cenderung menguntungkan processor bound dari pada
I/O bound.

– Roun Robin
Roun Robin (RR) penjelasan singkatnya adalah eksekusi proses diatur
oleh alokasi waktu tertentu yang diatur dengan clock interrupt. Clock
Interrupt sendiri terjadi secara periodic.RR juga memiliki kelebihan
diantaranya yaitu response time lebih cepat untuk proses yang ukurannya
kecil, overhead juga lebih kecil, menghindari ketidakadilan terhadap proses
kecil, dan dapat mencegah starvation. Disamping kelebihan juga ada
kekurangan, kekurangannya yaitu bisa terjadi overhead yang berlebihan
apabila ukuran slot terlalu kecil, proses I/O bound mendapatkan layanan
yang lebih sedikit. Cirinya adalah slot waktu lebih kecil dari response time.

– SPN (Shortest Process Next)

Penjelasan singkatnya adalah cara penyelesaian prosesnya berdasarkan


perkiraan ukuran proses terkecil. Jika misal ada suatu proses datang
belakangan padahal ada banyak proses yang mengantri, pada proses yang
baru datang itu ukurannya paling kecil maka yang didahulukan ya proses
yang datang belakangan tersebut. Kelebihannya antara lain adalah dapat
mencegah kerugian yang dialami proses kecil, response time kecil,
troughput tinggi. Disamping itu juga memiliki kerugian antara lain proses
besar dapat mengalami starvation, overhead tinggi.

– SRT (Shortest Remaining Time)

Pada SRT eksekusi prosesnya daitur berdasarkan perkiraan sisa waktu.


Proses yang baru masuk dapat langsung dieksekusi bila total waktu
eksekusinya lebih kecil dari pada sisa waktu proses yang sedang running.
SRT juga memiliki kelebihan yaitu Response time cepat, troughput
tinggi, kualitas rata-rata yang diterima proses lebih baik. Kekurangannya
adalah antara lain dapat terjadi starvation pada proses yang panjang,
proses panjang dikalahkan oleh proses kecil, dan masih banyak lagi.

– Highest Response Ratio Next (HRRN)

Pemilihan proses didasarkan pada rasio response tertinggi. Kelebihannya


adalah response time cepat, semua proses mendapat layanan eksekusi
yang seimbang, troughput tinggi, bisa mencegah starvation. Serta
kekurangannya adalah bisa terjadi overhead akibat penjadwalan harus
mengetahui waktu untuk mengeksekusi proses yang akan dieksekusi.

– Feedback (FB)

Penjadwalan menggunakan model preemptive. Cirinya adalah setiap


proses mempunyai nomor prioritas dan nomor prioritasnya bersifat dinamis
/ bisa berubah sewaktu-waktu, setiap satu nomor priotas mempunyai
antrian sendiri. Kelebihannya adalah dapat digunakan pada kondisi di
mana informasi tentang panjang proses atau perkiraan waktu eksekusi
tidak diketahui. Kekurangannya juga lebih banyak yaitu proses yang
panjang dapat terjadi starvation, overhead tinggi, dan masih banyak lagi
lainnya.

You might also like