Professional Documents
Culture Documents
OLEH
NURAENI
NIM 2018081080
I. PENDAHULUAN
1
khususnya. Pengembangan kedelapan standar tersebut bukan berarti tanpa hambatan. Masih
banyak persoalan yang membelit optimalisasi program tersebut. Berkaitan dengan hambatan-
hambatan yang ada dibutuhkan kerja keras dengan perencanaan yang tepat, cepat, cermat dan
terprogram dan perlu kiranya didorong upaya pengembangan sekolah guna meningkatkan
kedelapan aspek tersebut yang akan dikembangkan.
Di samping itu pengembangan SMK Negeri 1 Kebumen selama empat tahun ke depan,
dari segi peningkatan mutu dan perluasan akses pendidikan, mengedepankan pendidikan yang
bermutu, berkepribadian, berkecakapan hidup, berbudaya, berketrampilan, efisien, dan
mempunyai daya saing tinggi demi menjawab tantangan global dengan meningkatkan kualitas
proses pembelajaran secara inovatif, sistem penilaian berbasis kompetensi, dan hasil
pembelajaran yang sesuai dengan standar nasional.
II. PEMBAHASAN
Berdasar UU No 14 tahun 2015 tentang Guru dan Dosen, menyatakan bahwa kompetensi
guru mencakup kompetensi paedagogic, professional, social dan kepribadian. Hal ini menjadi
landasan dalam merencanakan sumber daya manusia yang ada dalam lingkungan sekolah yaitu
sasaran guru Administrasi Perakantoran. Kompetensi Paedagogic adalah kemampuan
pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya. Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan
metodologi keilmuannya. Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik,
dan masyarakat sekitar. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Untuk mewujudkan kompetensi guru diperlukan sebuah perencanaan pengembangan SDM
(ruang lingkup guru ) khususnya guru RPL. Perencanaan pengembagan SDM sekolah dapat kita
lihat dari Rencana Kerja Tahunan Sekolah (RKT) Sekolah dimna di dalamnya tercantum sasaran
program dan rencana strategi sekolah. Rencana kerja tahunan (RKT) adalah rencana kerja
2
sekolah dalam 1 tahun sebagai skala prioritas dari RKJM (Rencana Kerja Jangka Menengah).
Rencana kerja tahunan dapat dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah sebagai
istilah lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah. Rencana kerja tahunan
dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas
mengenai kesiswaan, kurikulum, dan kegiatan pembelajaran, pendidik dan ketenaga
kependidikan serta pengembangannya, sarana dan prasarana, keuangan, dan pembiayaan, budaya
dan lingkungan sekolah, peran serta masyarakat dan kemitraan, serta rencana-rencana kerja lain
yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu.
Program adalah sebuah rencana yang akan dilakukan untuk pencapaian suatu tujuan.
Program dapat dilakukan berjangka, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Program jangka pendek dapat dilakukan dengan periode 1 tahun, jangka menengah periode 3-4
tahun, dan jangka panjang periode 5-10 tahun.
Setiap kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan perlu perencanaan yang matang sesuai
dengan tujuannya. Hal tersebut disesuaikan menurut bidang-bidang yang akan dicapai.
Menurut Albert Silalahi (1987), menjelaskan bahwa tujuan perencanaan adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan adalah jalan atau cara untuk mengantifikasi dan merekam perubahan (a way to
anticipate and offset change).
b. Perencanaan memberikan pengarahan (direction) kepada administrator-administrator
maupun non-administrator.
c. Perencanaan juga dapat menhindari atau setidak-tidaknya memperkecil tumpang-tindih dan
pemborosan (wasteful) pelaksanaan aktivitas-aktivitas.
d. Perencanaan menetapkan tujuan-tujuan dan standar-standar yang akan digunakan untuk
memudahkan pengawasan.
3
Fungsi-Fungsi Perencanaan (Planning)
Sejalan dengan apa yang dikemukakan di atas, maka perlu diketahui fungsi-fungsi dari
planning itu sendiri, yaitu:
a. Menentukan titik tolak dan tujuan usaha.
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai sehingga merupakan sasaran, sedangkan
perencanaan adalah alat untuk mencapai sasaran tersebut. Setiap usaha yang baik harus
memiliki titik tolak, landasan dan tujuannya. Misalnya seseorang ingin pergi dari Bandung
ke Surabaya naik kereta api. Di sini Surabaya merupakan tujuan, sedangkan kereta api
merupakan perencanaan atau alat mencapai sasaran tersebut.
b. Memberikan pedoman, pegangan dan arah.
Suatu perusahaan harus mengadakan perencanaan apabila hendak mencapai suatu tujuan.
Tanpa perencanaan, suatu perusahaan tidak akan memiliki pedoman, pegangan dan arahan
dalam melaksanakan aktivitas kegiatannya. Misalnya seorang pilot terbang melintasi
Samudera tanpa mengetahui apakah ia ingin menuju ke Inggris, Belanda atau Australia,
maka ia akan berada di dalam ketidak-pastian.
c. Mencegah pemborosan waktu, tenaga dan material.
Dalam menetapkan alternatif dalam perencanaan, kita harus mampu menilai apakah
alternatif yang dikemukakan realistis atau tidak atau dengan kata lain, apakah masih dalam
batas kemampuan kita serta dapat mencapai tujuan yang kita tetapkan. Misalnya suatu
perusahaan menetapkan tujuan bahwa omzet penjualan untuk tahun yang akan datang
dinaikkan sebanyak 10%. Untuk itu ditetapkan alternatif media promosi antara lain radio,
majalah dan surat kabar. Karena keterbatasan dana yang dimiliki, pilihan jatuh pada surat
kabar karena dianggap realitas dan paling ekonomis. Tetapi selain itu, perencanaan yang
baik memerlukan pemikiran lebih lanjut tentang surat kabar apa, hari pertemuannya dan
judul iklan.
d. Memudahkan pengawasan.
Dengan adanya planning, kita dapat mengetahui penyelewengan yang terjadi karena
planning merupakan pedoman dan patokan dalam melakukan suatu usaha. Agar dapat
membuat perencanaan yang baik, maka manajer memerlukan data-data yang lengkap, dapat
dipercaya serta aktual.
4
e. Kemampuan evaluasi yang teratur.
Dengan adanya planning, kita dapat mengetahui apakah usaha yang kita lakukakn sudah
sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai. Sehingga tidak terjadi under planning dan over
planning.
f. Sebagai alat koordinasi.
Perencanaan dalam suatu perusahaan kadang-kadang begitu kompleks, karena untuk
perencanaan tersebut meliputi berbagai bidang di mana tanpa koordinasi yang baik dapat
menimbulkan benturan-benturan yang akibatnya dapat cukup parah. Dapat kita misalkan,
perjalanan suatu kereta api yang dengan tanpa adanya koordinasi yang baik, kemungkinan
akan terjadi tabrakan atau harus menunggu terlalu lama pada simpangan-simpangan.
Selain perlu memahami rencana ada baiknya kita perlu memahami juga tentang
pengertian dari perencanaan strategis, Menurut Wikipedia Perencanaan strategis adalah proses
yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil
keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik
analisis bisnis dapat dgunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT, PEST, atau STEER.
Jadi perencanaan strategis dilakukan untuk mengambil taktik dalam pengambilan keputusan
sehingga langkah kerja akan lebih terarah dan menjadi patokan dalam bekerja.
SMKN 1 Kebumen dilihat dari standar pendidik dan tenaga kependidkan akan terlihat peta
sebagai berikut :
5
Kondisi saat Besarnya
No. Standar Nasional Pendidikan Kondisi ideal
ini tantangan
diklat PAK dan PKB
5. Sudah mempunyai sertifikat Sudah Sudah 0
diklat kurikulum
6. Sudah membuat PTS/PTK Sudah Sudah 0
b. Guru
1. Berijazah S1 Sudah Sudah 0
2. Mempunyai sertifikat 45 45 0
pendidik (guru PNS)
3. Sudah mempunyai sertifikat 47 78 31
diklat kurikulum
Dilihat dari sisi standar ketenagaan dan tenaga pendidik khususnya untuk guru secara
umum haruslah S1, secara umum memiliki sertifikat pendidik., memiliki seertifikat untuk
diklat kurikulum tertentu. Hal ini terwujud karena adanya pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang terus dilakukan oleh sekolah.
Dilihat dari perencanaan sumber daya manusia (SDM) kaitannya dengan pengembangan
kompetensi guru RPL sangatlah terinci mulai dari penyusunan anggaran yang dilakukan oleh
Jurusan RPL untuk pengembangan guru seperti dilakukannya forum untuk guru RPL lewat
wadah MGMP ( Musyawarah Guru Mata Pelajaran) yang dilakukan secara rutin dan
kontinyu setiap 2 bulan sekali . Dan setiap kegiatan tersebut tentulah ada sumbangsih dan
dukungan dari sekolah melalui dukungan yang diberikan serta fasilitas yang diberikan lewat
konstribusi untuk MGMP. Sekolah mewajibkan anggotanya untuk ikut berpartisipasi dalam
wadah ini karena dirasa forum sebagai wadah dalam pengembangan dan aktualisasi guru
mata pelajaran terutama Guru RPL.
6
Bentuk lain dari dukungan sekolah yaitu seringkali sekolah mengadakan workshop dan
diklat baik untuk guru mapel maupun guru BK. Workshop ini difasilitasi oleh sekolah karena
sekolah menganggap bahwa dengan cara ini guru Administrasi bisa bertambah wawasan
dengan ilmu baru, menyesuaiakan dengan pembelajaran era sekarang sehingga tidak akan
tertinggal jaman.Hal ini bisa dilihat nyata dengan cara sekolah menganggarkan dana serta
pemberian fasilitas untuk lancarnya kegiatan tersebut baik dilingkungan intern sekolah
maupun lingkungan luar sekolah/ekstern.
Gambaran lain kita bisa lihat di Sasaran Program dan Kegiatan Strategis SMKN 1
Kebumen di bawah ini yang dapat dilihat kondisi standar pendidik dan tenaga kependidikan.
7
SASARAN PROGRAM DAN RENCANA STRATEGI
SMKN 1 KEBUMEN
8
No Sasaran Program Indikator Keberhasilan Kegiatan Strategis
5. Peningkatan integritas Pemantauan Semua guru bertindak sesuai Penyusunan program, pelaksanaan, dan
kepribadian dan tindakan guru pelaksanaan dengan norma agama, hukum, pelaporan
agar sesuai dengan norma kompetensi sosial, serta peraturan dan
agama, hukum, sosial, serta pendidik ketentuan yang berlaku
peraturan dan ketentuan yang
berlaku.
6. Peningkatan kemampuan Pemantauan Adanya dialog dalam rapat Penyusunan program, pelaksanaan, dan
berkomunikasi secara efektif pelaksanaan dewan guru, rapat antara guru pelaporan
dengan sesama guru, tenaga kompetensi dans ekolah, guru dan komite
kependidikan, orangtua, dan pendidik sekolah,serta pertemuan antara
masyarakat guru dan orangtua siswa.
7. Peningkatan penguasaan materi Pemantauan Sebanyak 90% pelajaran, Penyusunan program pelaksanaan, dan
pelajaran yang diajarkan serta pelaksanaan struktur, konsep, dan pola pikir pelaporan
mengembangkannya dengan kompetensi keilmuan 100% guru memiliki
metode ilmiah. pendidik penguasaan materi.
8. Penyusunan portofolio Kepala Penyusunan Adanya portofolio Kepala Penyiapan fasilitas, sosialisasi,
Sekolah portofolio Kepala Sekolah yang merekam penyusunan, dan penyimpanan portofolio
Sekolah kualifikasi akademik, sertifikasi
pendidik, dan SK sebagai kepala
sekolah, pengalaman mengajar,
pengembangan kompetensi, dan
prestasi kepala sekolah
9. Peningkatan kapasitas Penambahan Sebanyak 100% siswa lulus ujian Identifikasi referensi, pengadaan,
manajerial kepala sekolah referensi tentang sekolah pendalaman dan implementasi
manajerial
10. Peningkatan kemampuan Penambahan Memiliki usaha, seperti: 1) Identifikasi referensi, pengadaan,
kewirausahaan Kepala Sekolah referensi tentang koperasi 2) business center, pendalaman dan implementasi
kewirausahaan 3)unit produksi, 4) kantin
sekolah, 5) dan lain-lain.
11. Peningkatan kapasitas Kepala Penambahan Melakukan supervisi dan Identifikasi referensi, pengadaan,
9
No Sasaran Program Indikator Keberhasilan Kegiatan Strategis
Sekolah dalam melakukan referensi tentang monitoring secara terencana pendalaman dan implementasi
supervisi dan monitoring supervisi dengan implementasi sebanyak
90% - 100% dari kegiatan
monitoring yang direncanakan
dalam RKA-S
12. Penyusunan portofolio tenaga Penyusunan Adanya portofolio tenaga Penyiapan fasilitas, sosialisasi,
kependidikan (Ka.TU,staff, portofolio tenaga kependidikan yang merekam penyusunan, dan penyimpanan portofolio
Pustakawan, Laboran, Teknisi kependidikan kualifikasi akademik, sertifikasi
Media Pembelajaran, Petugas tenaga kependidikan, dan SK
Layanan Khusus) sebagai petugas khusus,
pengalaman kerja,
pengembangan kompetensi , dan
prestasi tenaga kependidikan.
13 Peningkatan kompetensi tenaga Fasilitasi Kapasitas tenaga kependidikan Penyediaan sarana dan pendampingan,
kependidikan pemanfaatan TIK mumpuni sesuai tugas pokoknya seminar/workshop
dan dalam penguasaan TIK.
V. Standar Sarana dan
Prasarana
VI. Standar Pengelolaan
Pendidikan
Rapat EDS Melaksanakan evaluasi diri Persiapan, pelaksanaan, pelaporan EDS
sekurang-kurangnya sekali
dalam 1 tahun
VII. Standar Pembiayaan
Pendidikan
VIII Standar Penilaian
IX Pengembangan Karakter dan Nasionalisme
10
Program yang ditempuh sekolah dalam rangka memenuhi target yaitu berupa :
penyusunan portofio pendidik, pembagian tugas sesuai dengan bidangnya, pengadaan
diklat/seminar, pemantauan pelaksanaan kompetensi guru, dll.
Dalam pelaksanaan program kita perlu memasang target/tujuan yang efektif. Adapun
pengertian dari target yang efektif dan efisien mempunyai tujuan yang sama yaitu
meningkatkan kinerja organisasi, namun tidak sedikit orang memahami secara pasti
perbedaan kedua kata tersebut. Efisien adalah bekerja dengan menggunakan sumber daya dan
energy yang sesuai tanpa pemborosan.
Dilihat dari table sasaran program dan rencana kerja strategis target, indicator
keberhasilan yang ada adalah sebagai berikut:
1. terpenuhinya portofolio dari para PNS khususnya sehingga tersedianya rekaman produk
kepegawaian dalam pengembangan sumber daya manusia (guru/karyawan).
2. Kesesuaian /linearitas jabatan dengan background sertifikat pendidiknya bagi guru PNS
sehingga sinkron dengan kompetensi guru yang profesional
3. Pemenuhan kompetensi guru melalui wahana diklat/workshop sehingga guru memiliki
kompetensi untuk mengembangkan diri.
4. Guru dapat melaksanakan sesuai dengan tupoksinya syaitu sebagai guru yang memiliki
kompetensi paedagogic, professional , social dan kepribadian.
5. Guru memiliki kompetensi untuk menguasai ilmu lewat metode ilmiah yang terstruktur
dan terencana.
11
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia khususnya guru RPL dapat dilakukan melalui
Workshop /Seminar, dimana kegiatan ini diusahakan selalu difasilitasi oleh sekolah.
4. Menyiapkan guru yang memiliki mutu dalam mengembankan tupoksi sebagai seorang
guru RPL baik dalam kompetensi paedagogic, kompetensi professional, kompetensi
social, maupun kemampuan kepribadian.
5. Menyiapkan guru supaya mampu berkomunikasi yang efektif baik dengan siswa,orang
tua siswa, maupun masyarakat .
6. Menyiapkan guru untuk selalu taat kepada aturan yang berlaku, disiplin kerja dan
memiliki etos kerja yang baik.
7. Menciptakan guru yang professional dalam bekerja yaitu dengan menyiapkan kegiatan
pembelajaran guru dengan menggunakan metode –metode ilmiah sehingga keilmuan
dapat utuh dan terjaga melalui pemberian tugas yang terstruktur dan tidak terstruktur.
12