You are on page 1of 1

Pekerjaan/tugas/fungsi yang dapat dilakukan oleh seorang akuntan di dalam

suatu perusahaan adalah sebagai:

· Controller
· Treasurer (bendaharawan)
· Tax specialist (spesialis pajak)
· Financial Analyst (analis keuangan)
· Cost accountant (akuntan biaya)
· General accountant (akuntan umum)
· Information systems (sistem informasi)
· Budgeting specialist (spesialis anggaran)
· Internal auditor (pemeriksa internal)

Tiga peran akuntan dalam SIA adalah sebagai user,designer, dan auditor. Sebagai user atau pemakai sistem,akuntan harus bisa
memastikan bahwa sistem baru berisi ciri-ciri (features) yang dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan/tugas/fungsinya dalam
organisasi. Dengan kata lain, para akuntan harus memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan mereka kepada para
profesional/spesialis sistem yang merancang sistem mereka. Karena itu, akuntan sebagai pemakai sistem harus
mengetahui bagaimana sistem dikembangkan, teknik-teknik yang digunakan dalam pengembangan sistem, dan teknologi yang akan
digunakan dalam sistem yang baru.

Salah satu faktor keberhasilan/kesuksesan dalam perancangan suatu sistem informasi adalah dengan melibatkan pemakai sistem
tersebut. Akuntan sebagai pemakai sistem informasi akuntansi harus dilibatkan dalam perancangan sistem karena akuntan
mempunyai pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi, prinsip-prinsip pengauditan, teknik-teknik sistem informasi, dan
metode pengembangan sistem. Perancangan sistem merupakan upaya kolaborasi antara akuntan dengan
profesional/spesialissistem. Akuntan bertanggung jawab untuk sistem konseptualnya sedangkan profesional/spesialis sistem
bertanggung jawab untuk sistem fisiknya. Sebagai contoh: manajer departemen kredit akan membutuhkan informasi mengenai
kredit para pelanggan untuk mendukung keputusan yang akan dibuatnya. Akuntan menentukan hakikat informasi yang diperlukan,
sumber-sumbernya, tujuannya, dan peraturan akuntansi yang perlu diterapkan. Profesional/spesialis sistem menentukan teknologi
yang paling ekonomis dan efektif untuk mendapatkan, memproses dan menghasilkan informasi tersebut.
Informasi dari laporan yang dihasilkan SIA harus sesuai dengan kualitas suatu informasi. Salah satunya adalah keandalan data SIA
yang akan menghasilkan laporan keuangan tersebut. Baik auditor internal maupun auditor eksternal/public accountant melakukan
pengauditan SIA untuk menyediakan kepastian (assurance) mengenai informasi yang terkandung pada laporan keuangan
tersebut.Akuntan sebagai auditor perlu mengetes sistem kontrolnya, menilai efisensi dan efektifitas sistem, dan berpartisipasi dalam
proses pengembangan sistem. Agar lebih efektif melakukan pekerjaannya, auditor harus memiliki pengetahuan teknik
pengembangan sistem, pengendalian, teknologi yang digunakan, dan perancangan dan pengoperasian SIA.

You might also like