Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan diadakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di SMKN 1
Tumbangtiti adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sarana komunikasi antar siswa SMK dengan
perusahaan/instansi tempat pelaksanaan PSG.
2. Menambah wawasan bagi siswa.
3. Membina hubungan kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan
perusahaan/instansi.
4. Mendapatkan pengalaman untuk bekal pada saat bekerja nantinya.
5. Melatih keterampilan yang dimiliki siswa sehingga dapat bekerja dengan
baik.
6. Melahirkan sikap bertanggung jawab, disiplin, etika yang baik serta
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
7. Sebagai salah satu syarat mengikuti UAS/UAN 2016/2017.
BAB II
LAPORAN KEGIATAN
DISTRICT
BUDIYANTO MAREOLI
FAUZI SUJATMOKO -
HEALTH, SAFETY &
HQ FUNCTION ENVIRONMENT
PLANTATION NURSERY DINEN J. BINTANG
SURIANTO DURI KUSNANTO
FRANSISKUS W WARIYO
SUPERMANSYAH
6
BAB III
PEMBAHASAN
3.2.2 Planting
Planting adalah kegiatan menanam bibit yang berkualitas di lahan yang
sudah disiapkan dengan cara dan waktu yang tepat. Alat yang digunakan dalam
kegiatan planting adalah :
10
1. Cangkul adalah alat bantu berupa pacul kebun yang digunakan dalam
kegiatan penanaman untuk pembuatan lubang tanam.
2. Dodos adalah alat bantu untuk membuat lubang tanam berbentuk kampak
tipis, pada umumnya lebar mata dodos adalah 12 cm dan tinggi 20 cm.
3. Tugal adalah alat untuk pembuatan lubang pupuk, berbentuk kayu dengan
diameter 5 –7 cm.
4. Ajir adalah pancang yang digunakan sebagai pedoman untuk menarik sling
tanam sesuai jarak tanam yang ditentukan.
5. Sling tanam adalah tali yang terbuat dari kawat baja untuk menentukan titik
lubang tanam yang akan dibuat dimana bibit akan ditanam
Cara ataupun prosedur dalam pelaksanaan planting :
1. Pemasangan Ajir
Lining (pemasangan ajir) adalah kegiatan untuk memberikan tanda pada
titik-titik sesuaijarak tanam yang telah ditentukan dengan menggunakan
bantuan tali seling yang sudah diberi tanda sesuai jarak. Jarak yang ideal
dalam penanaman adalah 3 x 3 m.
2. Pembuatan lubang tanam
Setelah pemasangan ajir selesai, maka dibuat lubang pada titik-titik sesuai
jarak tanam untuk dilakukan penanaman BST, dengan ukuran lebar lubang
30 cm dengan kedalam 30 cm.
3. Penanaman
Dalam penamanan pastikan lubang tanam telah selesai dibuat dan sesuai
spesifikasi. Dalam 1 Ha lahan idealnya di tanami dengan bibit sebanyak
1111 batang, dengan jarak tanam 3x3 m. Langkah-langkah dalam
penanaman adalah :
Distribusikan bibit ke titik tanam dengan hati-hati, harus menggunakan
tas pengangkut atau keranjang dan bibit tidak boleh dipegang di leher
tajuk tanaman.
Lepaskan bibit dari tube pada saat bibit akan dimasukkan ke lubang
tanam. Pelepasan bibit dengan tube dilakukan dengan cara mengetuk
bibir tube menggunakan ranting secara perlahan.
Pada dasar lubang terlebih dahulu ditambah tanah gembur sebagai alas.
Letakkan bibit di tengah-tengah lubang tanam tegak lurus dan timbun
11
3.2.3 Blanking
Blanking adalah kegiatan mengganti tanaman yang mati atau menanam
titik tanam yang tidak ditanam. Blanking dilakukan untuk menanam kembali
tanaman mati atau titik penanaman kosong dalam waktu sesuai regime (satu
bulan setelah tanam). Sebelum pelaksanaan blanking harus dilakukan terlebih
dahulu pengamatan dan pemberian tanda oleh Staff / Supervisor Plantation
untuk menentukan kebutuhan jumlah bibit untuk blanking.
Pengamatan lapangan meliputi tingkat kematian tanaman dan jalur
sampah yang sudah dibersihkan. Jumlah kebutuhan bibit disampaikan ke bagian
Nursery untuk persiapan bibit dan transportasinya. Jumlah bibit blanking 5 %
dari luasan lahan tanam. Prosedur pelaksanaan blanking sama dengan prosedur
pelaksanaan penanaman.
3.2.4 Weeding
Weeding adalah aktifitas mengendalikan gulma sehingga tidak
mengganggu pertumbuhan tanaman pokok. Weeding dapat dilakukan secara
12
kimia (chemical) dengan menggunakan bahan kimia dan secara manual dengan
menggunakan parang.
1. Weeding manual
Weeding manual adalah upaya pengendalian gulma dengan cara ditebas
untuk menekan pertumbuhan gulma. Weeding manual dilakukan dengan
menggunakan parang tajam dengan ketinggian hasil tebasan maksimal 15
cm. Flow chart/system kerja Weeding Manual dilakukan dalam kurun
waktu :
Weeding Manual 1 (2 bulan)
Weeding manual 2 (4 bulan)
Weeding Manual 3 (10 bulan)
2. Weeding chemical
Weeding chemical adalah upaya mengendalikan gulma dengan cara
penyemprotan menggunakan larutan herbisida. Penyemprotan dilakukan
dengan cara larutan herbisida di campur dengan air dengan takaran 77 cc
herbisida per kap. Dengan ukuran kap 15 liter air per kap .
Penyemprotan harus memperhatikan arah angin (tidak berlawanan arah
angin) dan mengikuti arah kontur tanah. Dan penyemprotan dilakukan
dengan cuaca panas, jika terjadi hujan jangan melakukan penyemprotan.
Pengendalian gulma harus dilakukan tepat waktu untuk mempertahankan
kontrol terhadap pertumbuhan gulma agar memberikan kondisi
pertumbuhan optimal bagi tanaman pokok. Metode, tata waktu dan dosis
pengendalian gulma dilakukan sesuai dengan regime yang berlaku.
Umur
WR Jenis herbisida Dosis/Ha
Tanaman
3.2.5 Fertilizing
Fertilizing adalah upaya yang dilakukan untuk merangsang pertumbuhan
tanaman dan memberikan cadangan makanan bagi tanaman. Tujuannya adalah
meningkatkan kesuburan tanah agar pertumbuhan tanaman menjadi lebih
optimal. Cara untuk merangsang dan pemberian cadangan makanan pada
tanaman sengon adalah dengan memberi pupuk.
Pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK. Pupuk NPK merupakan
pupuk majemuk dengan kandungan unsur hara yang lengkap. Unsur hara makro
utama dalam pupuk NPK adalah Nitrogen, Posfor dan Kalium. Cara dalam
melakukan fertilizing :
Siapkan tugal untuk membuat lubang pupuk, diameter tugal ± 5 cm.
Lubang pupuk dibuat di kanan dan kiri bibit dengan jarak 10 cm dengan
kedalaman 5 – 7cm (< 10 cm).
Masukan pupuk kedua lubang yang telah disiapkan dengan takaran telah
disiapkan.
Tutup lubang yang telah diberi pupuk dengan tanah
Takaran dosis pupuk yang diberikan adalah 75 gr per batang atau 37,5 gr
per lubang. Pemumupukan sebaiknya dilakukan 2 bulan setelah tanam.
3.2.6 Pruning
Pruning adalah upaya penunggalan dan pembersihan batang utama dari
batang pesaing. Pruning yang dilakukan hanya pada cabang pesaing yang
ukurannya besar, bila dibiarkan cabang tersebut akan berkompetisi dengan
batang utama sehingga pohon tumbuh menggarpu dan memiliki bentuk yang
tidak baik. Cabang-cabang lain yang kecil dibiarkan tidak dipangkas. Pruning di
bagi menjadi 2, yaitu :
1. Form Pruning
Pemotongan cabang setinggi 45% dari tinggi pohon
Jarak pemotongan 0,5 cm dari batang utama
2. Lift Pruning
Pemotongan semua cabang tanaman
Jarak pemotongan cabang 0,5 dari batang utama
14
BAB VI
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) sangat bermanfaat bagi peserta
didik karena peserta didik dituntut perubahan sikap dan tempat untuk
mengembangkan keahlian, kreatifitas, dan kemampuan. Melalui kegiatan ini peserta
didik mendapat pengalaman baru, berusaha beradaptasi, memperluas pengetahuan dan
berkomunikasi dengan masyarakat luar, segingga mendapat pengalaman kerja di
dunia industri seperti halnya yang telah dialami penulis saat melaksanakan PSG di
PT. Wana Hijau Pesaguan dengan ruang lingkup Hutan Tanaman Industri (HTI).
PSG ini juga memberikan pemahaman bagi penulis di bidang perkebunan.
Disini penulis bisa mengetahui bagaimana pola perlakuan dari penanaman sampai
dengan pemeliharaan pohon sengon. Dimana jika di sekolah penulis hanya
mendapatkan teori, maka didalam PSG penulis bisa melihat dan mempraktikkan
secara langssung di lapangan.
4.2 Saran
Dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati ingin memberikan saran-saran
kepada pihak yang terkait.
Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut:
a) Pihak perusahaan
Meningkatkan kerjasama dengan pihak sekolah dalam pelaksanaan
Pendidikan Sistem Ganda.
Memberikan pelayanan, bimbingan, dan pengawasan yang baik
sehingga siswa PSG lebih maksimal dalam pelaksanaan PSG.
b) Pihak sekolah
Diharapkan memberikan pembekalan baik dalam hal materi, sikap,
dan pembuatan laporan sebelum siswa melaksanakan PSG.
Memberikan arahan kepada siswa sebelum melaksanakan PSG.
Memberikan motivasi dan pendampingan kepada siswa.
16