You are on page 1of 5

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) /TERM OF REFERENCE (TOR)

KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN TA. 2018

KEMENTERIAN : KESEHATAN
INSTANSI : DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BARAT
PROGRAM : OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
BIDANG : KESEHATAN DAN KB
SUB BIDANG : PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN
HASIL ( OUT COME ) : TERLAKSANANYA PELAYANAN OBAT DAN PERBEKALAN
KESEHATAN DI PUSKESMAS
KEGIATAN : PENGADAAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
HASIL KEGIATAN : TERSEDIANYA OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN DI
PUSKESMAS DAN JEJARINGNYA
SUMBER ANGGARAN : DAK REGULER
TAHUN ANGGARAN : 2018

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2016
tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Fisik
c. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/068/I/2010
tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Pemerintah
e. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/137/2016
tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/MENKES/523/2015 tentang Formularium Nasional.

2. Gambaran Umum
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan dan tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakannya disebut sarana kesehatan.
Obat merupakan salah satu komponen yang tak tergantikan dalam
pelayanan kesehatan. Obat adalah bahan atau paduan bahan-bahan yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi termasuk
produk biologi. Akses terhadap obat terutama obat esensial merupakan salah
satu hak azasi manusia.
Penerapan otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU 22/1999,
yang diperbaharui dengan UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah
mengakibatkan beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada
pemerintah daerah sebagai urusan wajib dan tugas pembantuan, salah
satunya adalah bidang pelayanan kesehatan. Hal ini mengakibatkan
penyediaan dan atau pengelolaan anggaran untuk pengadaan obat esensial
yang diperlukan masyarakat di sektor publik menjadi tanggung jawab
pemerintah daerah yang sebelumnya merupakan tanggung jawab pemerintah
pusat. Namun pemerintah pusat masih mempunyai kewajiban untuk
penyediaan obat program kesehatan dan persediaan penyangga
(bufferstock,)serta menjamin keamanan, khasiat dan mutu obat.

3. Alasan Kegiatan dilakukan


Kegiatan Pengadaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai ini dilakukan
untuk menjamin ketersediaan obat di masing masing Unit Pelayanan
Kesehatan (Puskesmas dan jejaringnya) dan untuk menjamin kelancaran
pelayanan obat di 26 Puskesmas beserta jejaringnya, Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Barat perlu melakukan pengadaan obat dan Bahan Medis
Habis Pakai yang dibutuhkan. Pengadaan merupakan proses penyediaan
obat yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup dengan kualitas harga yang
dapat dipertanggungjawabkan, dalam waktu dan tempat tertentu secara
efektif dan efisien, menurut tata cara dan ketentuan yang berlaku. Obat dan
Bahan Medis Habis Pakai diperoleh dari pemasok eksternal melalui
pembelian dari manufaktur, distributor, atau pedagang besar farmasi.
Gudang Farmasi yang menjadi tempat untuk menerima, menyimpan,
mendistribusikan Obat dan Perbekalan Kesehatan ( Bahan Medis Habis Pakai
dan Alat Kesehatan ) yang tujuannya akan digunakan untuk melaksanakan
pelayanan kesehatan di Kabupaten Pidie.

B. Kegiatan Yang Dilaksanakan

1. Uraian Kegiatan
Kegiatan Pengadaan diawali dengan tahap perencanaan, pengadaan,
Distribusi dan Penggunaan.

2. Batasan Kegiatan
Pengadaan dilakukan sesuai dengan Kebutuhan Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai di Puskesmas dan jejaringnya dengan tetap mengacu kepada
FORNAS dan E-Catalog.
Proses Pengadaan dilakukan oleh Unsur – Unsur Pengadaan yang ada
pada Dinas Kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku

C. Maksud dan Tujuan


1. Maksud Kegiatan
Kegiatan Pengadaan ini bermaksud untuk menjamin ketersediaan Obat
dan Bahan Medis Habis Pakai di 26 Puskesmas dan jejaringnya.

2. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan obat dan Bahan
Medis Habis Pakai di 26 Puskesmas dan jejaringnya diwilayah Kabupaten
Aceh Barat.

D. Indikator Keluaran dan Keluaran

1. Indikator Keluaran
Terlaksananya Pengadaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai Tahun 2018
sesuai ketentuan.

2. Keluaran
Tersedianya Obat dan Bahan Medis Habis Pakai di Puskesmas dam
Jejaringnya.

E. Cara Pelaksanaan Kegiatan

1. Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan dilakukan secara pengadaan langsung melalui proses
E– Purchasing.

2. Tahapan Pelaksanaan
Kegiatan Pengadaan di mulai dari proses :
1. Persiapan
Perencanaan dan pengadaan obat merupakan suatu kegiatan dalam
rangka menetapkan jenis dan jumlah obat sesuai dengan pola penyakit
serta kebutuhan di 26 Puskesmas dan Jejaringnya, hal ini dapat
dilakukan dengan membentuk tim perencanaan pengadaan obat yang
bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan dana
obat melalui kerjasama antar instansi yang terkait.
2. Perencanaan
a. Pemilihan Obat
Tahap ini untuk menentukan obat-obat yang sangat diperlukan
sesuai dengan kebutuhan, dengan prinsip dasar menentukan jenis
obat yang akan digunakan atau dibeli.
b. Perhitungan Kebutuhan Obat
Tahap ini untuk menghindari masalah kekosongan obat atau
kelebihan obat. Dengan koordinasi dari proses perencanaan dan
pengadaan obat diharapkan obat yang dapat tepat jenis, tepat
jumlah dan tepat waktu.

F. Tempat Pelaksanaan

Kegiatan Pengadaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai ini dilaksanakan di
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat.

G. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan

1. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan oleh Unsur – Unsur Pengadaan yang ada di Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Barat.
2. Penanggung Jawab Kegiatan
Penanggung Jawab Kegiatan Pengadaan Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat

H. Jadwal Kegiatan
a. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Pengadaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dilaksanakan


mulai dari Akhir Desember 2017 s/d Akhir Desember 2018.

b. Matriks Pelaksanaan

Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Jul Agt Sept Okt Nov Des
Tahap/ Bulan 2017 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018

Persiapan c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o.

Perencanaan p. q. r. s. t. u. v. w. x. y. z. aa. bb.

Pengadaan cc. dd. ee. ff. gg. hh. ii. jj. kk. ll. mm. nn. oo.

I. Biaya
Dana yang dibutuhkan untuk pengadaan Obat dan BMHP di Dinas
Kesehatan Kabupaten Pidie tahun 2018 adalah sejumlah Rp. 4.691.309.000,- (
empat milyar enam ratus sembilan puluh satu juta tiga ratus sembilan ribu rupiah )

Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Pidie

dr.H.Fajriman Sp.S.M.Si.Med
Nip.19700909 200112 1003

You might also like