You are on page 1of 4

1.

Definisi dan Klasifikasi Long line

Long line adalah suatu pancing yang terdiri dari tali panjang (tali utama), kemudian pada tali tersebut
secara berderet pada jarak tertentu diikatkan tali-tali pendek ( cabang tali) yang ujungnya diberi mata
pancing (hook) (Subani-Barus, 1989). Long line termasuk dalam klasifikasi pancing dan sejenisnya.

2. Konstruksi Long line

Menurut dewan pimpinan pusat asosiasi tuna longline Indonesia ( DPP-ATLI), long line terdiri dari
bagian-bagian sebagai berikut :

a. Pelampung bola

Pelampung bola biasanya terpasang pada ujung basket dari alat angkap. Pelampung bola ini terbuat
dari bahan sintetik dengan dimeter 35 cm dan ada yang lebih besar. Untuk long line dengan jumlah
basket 70 maka jumlah pelampung bola yang digunakan adalah 68 buah, pada ujungnya terdapat pipa
setinggi 25 cm dan stiker scotlight yang sangat berguna bila alat tersebut terputus maka mudah
menemukannya. Untuk melindungi pelampung-pelampung tersebut dari benturan yang dapat
menyebabkan pecahnya pelampung tersebut, maka pelampung tersebut dibalut dengan anyaman tali
polyetylene dengan diameter 5mm.

• Pelampung bendera: pelampung bendera merupakan pelampung yang pertama kali diturunkan pada
waktu setting dilakukan. Biasanya diberi tiang (dari bambu atau bahan lain) yang panjangnya bervariasi
sekitar 7 m dan diberi pelampung. Supaya tiang ini berdiri tegak maka diberi pemberat.

• Pelampung lampu : pelampung ini biasanya menggunakan balon 5 watt yang sumber listriknya berasal
dari baterai yang terletak pada bagian ujung atas pipa atau bagian bawah ruang yang kedap air.
Pelampung ini dipasang pada setiap 15 basket yang diperkirakan hauling pada malam hari. Fungsinya
adalah untuk penerangan pada malam hari dan memudahkan pencarian basket bila putus.

• Pelampung radio bouy : sebuah radio bouy dilengkapi dengan transmiter yang mempunyai frekuensi
tertentu.daerah tranmisinya bisa mencapai 30 mil. Jika dalam pengoperasian long line menggunakan
radio bouy, maka kapal harus dilengkapi dengan radio direction finder (RDF). Peralatan ini berfungsi
untuk menunjukan arah lokasi radio bouy dengan tepat pada waktu basket putus.

b. Tali pelampung

Tali pelampung berfungsi untuk mengatur kedalaman dari alat penangkap sesuai dengan yang
dikehendaki.tali pelampung ini biasanya terbuat dari bahan kuralon.

c. Tali utama (main line)

Tali utama atau main line adalah bagian dari potongan-potongan tali yang dihubungkan antara satu
dengan yang lain sehingga membentuk rangkaian tali yang sangat panjang. Tali utama harus cukup kuat
karena menanggung beban dari tali cabang dan tarikan ikan yang terkait pada mata pancing. Pada kedua
ujung main line dibuat simpul mata. Main line biasanya terbuat dari bahan kuralon yang diameternya
0,25 inci atau lebih. Panjang main line tergantung dari panjang dan jumlah branch line, karena setiap
penemuan kedua ujung main line merupakan tempat pemasangan branch line.

d. Tali cabang (branch line)

Bahan dari tali cabang biasanya sama dengan tali utama, perbadaanya hanya pada ukuran saja,dimana
ukuran tali cabang lebih kecildari tali utama.satu set tali cabang ini terdiri dari tali pangkal, tali cabang
utama, wire leader yang berfungsi agar dapatmenahan gesekan pada saat ikan terkait pada pancing, dan
pancing yang terbuat dari bahan baja, biasanya menggunakan pancing no.7

3. Kelengkapan dalam Unit Penangkapan Ikan

3.1 Kapal

Kapal yang digunakan untuk pengoperasian long line mempunyai beragam ukuran, mulai dari ukuran
12-15 m sampai ukuran kapal untuk skala industri. Fungsi kapal adalah untuk mengangkut alat tangkap
dan hasil tangkapan

3.2 Nelayan

Dalam operasi penangkapan, long line biasanya dioperasikan oleh nelayan yang masing-masing
bertugas sebagai juru mudi, juru mesin, dan anak buah kapal (ABK). Juru mudi bertugas sebagai pencari
daerah fishing ground yang tepat, mengemudikan kapal dari fishing base ke fishing ground dan
sebaliknya. Tugas dari juru mesin adalah bertanggung jawab dengan keadaan mesin, memeriksa
keadaan mesin sebelum dan sesudah operasi. ABK bertugas menebar long line dan mengangkat long
line, memperbaiki alat yang rusak dan memisahkan ikan yang tertangkap dari alat.

3.3 Alat Bantu

Alat bantu yang digunakan untuk mempermudah kegiatan pengoprasian longline antara lain adalah :
radar, RDF, line hauler, marline spike, catut potong, ganco, sikat baja, jarum pembunuh, pisau, dan lain-
lain (DPP-ATLI, 2009)

3.4 Umpan

Pada saat pengoprasian long line, umpan yang digunakan biasanya umpan yang berukuran 15 cm
atau lebih, seperti lemuru (Sardinella longicep), belanak (Mugil sp.) layang (Decapterus sp.), kembung
(Restralliger sp.), banbeng (Chanos chanos), pasipic sauri (Cololabis saira), (Subani-Barus, 1989).

4. Metode Pengoperasian Alat

Menurut Subani Barus (1989) cara mengoperasikan long line adalah sebagai berikut : pertama,
mempersiapkan umpan dengan jumlah yang sama dengan jumlah mata pancing yang akan dioperasikan.
Selanjutnya anak buah kapal mengambil posisi masing-masing sesuai tugas dan kapal dikurangi
kecepatannya sampai 3-4 mil/jam. Kedua, pelampung tanda beserta tali pelampungnya di lepaskan,
kemudian tali utama diikuti oleh tali pancing sekaligus mata pancing yang telah diberi umpan. Tali utama
dilepaskan dan yang terakhir disambungkan dengan satuan rawai berikutnya melalui sepotong tali
penyambung. Ketiga, setelah long line di biarkan selama 5-6 jam setelah pelepasan pancing, long line
akan ditarik kembali. Penarikan dilakukan dari bagian depan kapal dengan bantuan alat penarik (line
hauler). Penarikan dimulai dari tiang bendera pada pelampung tanda serta pemberat. Selanjutnya tali
utama, tali cabang beserta mata pancingnya juga di tarik ke atas geladak kapal. Keempat, bila pada mata
pancing ada ikan ynag tertangkap, maka ikan-ikan akan diambil oleh nelayan.

5. Daerah Pengoperasian

Daerah pengoperasian long line tergantung pada sasaran tangkap. Apabila ikan yang akan ditangkap
adalah ikan yang hidup di kolom perairan, maka long line cukup dipasang pada kedalaman 50-350 m.
Akan tetapi apabila yang akan ditangkap adalah ikan dasar laut, maka alat harus di pasang di dasar
perairan (Dahuri 2001)

6. Hasil Tangkapan

Jenis- jenis ikan hasil tangkapan menggunakan long line antara lain : Jenis-jenis ikan tuna yang didapat
terdiri atas yellowfin (Thunnus thynnus), bigeye (Thunnus obesus) , southern bluefin (Thunnus maccoyii)
dan albacore (Thunnus alalunga). Adapun jenis-jenis ikan tangkapan sampingannya meliputi cucut moro
(Isurus oxyrinchus), setan (Sarda chiliensis lineolata), sailfish (Istiophorus platypterus), setuhuk
(Tetrapturus sp.), pedang (Xiphias gladius), cakalang (Katsuwonus pelamis), alu-alu (Sphyraena
barracuda), layur (Trichiurus lepturus), dan tongkol (Auxis thazard) (Gumelar, 2003).

You might also like