Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
2
2017 mengalami penurunan, yaitu tidak ada kematian ibu, dan AKB
menurun menjadi 90 kasus. Penyebab tingginya AKI di sebabkan oleh
komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas, sedangkan penyebab tingginya
AKB dikarenakan Asfiksia, BBLR, kelainan bawaan, dan penyebab lain-
lain.
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012, AKI di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran
hidup, Angka ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan SDKI tahun
1991, yaitu sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini sedikit
menurun meskipun tidak terlalu signifikan. Target global MDGS (Millenium
Development Goals) ke 5 adalah menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000
kelahiran hidup, sedang AKB 23 per 1.000 kelahiran hidup. Seiring dengan
berjalannya waktu karena MDGs tidak berhasil dalam menurunkan AKI dan
AKB, maka diganti dengan SDGs (Sustainable Developments Goals).
Target global SDGS adalah menurunkan angka kematian bayi 24 per 1.000
kelahiran hidup dan angka kematian ibu 306 per 100.000 kelahiran hidup.
Upaya yang dilakukan oleh provinsi Jawa Timur pada tahun 2015 untuk
menurunkan AKI dan AKB yaitu dengan pemberdayaan keluarga dengan
menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) serta program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta penyediaan
fasilitas Pelayanan Obsterti Emergensi Dasar (PONED) di puskesmas dan
fasilitas pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di
rumah sakit, Gerakan Bersama Amankan Kehamilan (GEBRAK), serta
penempatan bidan pada daerah atau wilayah pelosok (Kementerian RI,
2015).
Pelayanan ANC merupakan cara paling penting untuk memonitor
kesehatan ibu serta mendeteksi secara dini tentang adanya komplikasi
sehingga dapat menurunkan AKB dan AKI di Indonesia, dengan
pemeriksaan secara komprehensif dan sesuai standar serta menggunakan
Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR) diharapkan bisa menurunkan AKI di
Indonesia. Continuity of care (COC) adalah pelayanan yang dicapai ketika
terjalin hubungan yang terus-menerus antara seorang wanita dan bidan, yang
3
bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi, agar
proses kehamilan sampai dengan persalinan, nifas dan KB, ibu dapat
terpantau dengan baik oleh tenaga kesehatan (Profil Kesehatan Indonesia
tahun 2013).
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk membuat laporan tugas akhir
yang berisi Asuhan Kebidanan secara COC pada ibu saat hamil, persalinan,
BBL, nifas, neonatus, dan KB di BPM Ny, “E” Kecamatan Curahdami
Kabupaten Bondowoso.
1.2 Batasan Masalah
Dalam menulis laporan ini, penulis membahas tentang asuhan yang
diberikan kepada Ny. “X” saat proses kehamilan, proses persalinan, bayi
baru lahir, nifas serta pemilihan dan penggunaan alat kontrasepsi selanjutnya
di BPM Ny. “E” kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso secara
Komprehensif yang berbasis COC.
1.2 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Mampu mendokumentasikan dan menganalisis asuhan secara COC pada
Ny. “X” sejak proses kehamilan, proses persalinan, bayi baru lahir, nifas
sampai pengunaan Alat kontrasepsi di BPM Ny. “E” Kecamatan
Curahdami Kabupaten Bondowoso.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan dokumentasi asuhan kebidanan pada Ny. “X” G P UK
minggu Janin T/H/I dengan kehamilan normal di BPM Ny. “E”
Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso
2. Melakukan dokumentasi asuhan kebidanan pada Ny. “X” G P UK
minggu janin T/H/I/A dengan persalinan normal di BPM Ny. “E”
Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso
3. Melakukan dokumentasi asuhan kebidanan pada Ny. “X” P dengan nifas
normal di BPM Ny. “E” Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso
4. Melakukan dokumentasi asuhan kebidanan pada bayi Ny. “X” P dengan
bayi baru lahir normal di BPM Ny. “E” Kecamatan Curahdami
Kabupaten Bondowoso
4