Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh:
USWATUN HASANAH
1113034000057
PROGRAM S 1
JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
ABSTRAK
Uswatun Hasanah: Studi Kritik Sanad dan Matan tentang Hadis Dusta
untuk Membuat Orang Tertawa
viii
KATA PENGANTAR
Penyayang. Puji dan syukur yang tidak terhingga penulis panjatkan ke hadirat
Ilahi atas rahmat dan hidayat-Nya serta inayah-Nya yang selalu diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul” Studi Kritik sanad
Salawat dan salam yang tak terlupakan penulis panjatkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang telah banyak memberi pengajaran dan pelajaran agar
manusia berada di jalan yang benar dan lurus dan senantiasa berada dalam
Berbagai kesulitan, cobaan dan hambatan yang penulis rasakan dalam penyusunan
skripsi ini, alḥamdulillāh dapat teratasi berkat tuntunan serta bimbingan-Nya dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosada, MA., selaku Rektor Universitas Islam
3. Ibu Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA., selaku Ketua Jurusan Tafsir Hadis
dan Ibu Drs. Banun Bina Ningrum, M. Pd., selaku Sekretaris Jurusan
Tafsir Hadis.
ix
4. Ibu Dr.Faizah Ali Syibromalisi,MA, Selaku dosen pembimbing
akademik.
dengan ikhlas dan tulus serta penuh sabar dalam mencurahkan dan
skripsi ini.
7. Kedua orang tuaku tercinta, ayahanda Arman dan ibunda Tri Yatmi,
tak pernah lelah dan tak bosan dalam memberikan dukungan moral
maupun materil, serta do’a dan semangat yang selalu membanjiri hati
ini.
Alfi Syahriyati, dan Ummu Hafidzah, terima kasih atas doa kalian
x
dan dukungan kalian yang semua nama-nama tidak saya sebutkan satu
persatu.
10. Seluruh teman-teman dari KKN SEGAR yang setia mendoakan dan
ini.
12. Kepada pihak-pihak yang turut membantu dan berperan dalam proses
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya untuk penulis
yang lebi baik lagi kedepannya dan harapan penulis semoga skripsi ini
sedikit banyak dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga Allah swt. selalu
Uswatun Hasanah
xi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
xii
3. Bahaya Dari Tertawa Menurut Pandangan Islam ........... 25
C. I’tibar .................................................................................. 46
Bab V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 90
B. Saran ................................................................................... 91
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
yang ingin disampaikan oleh penutur. Bahkan, saat ini masyarakat telah
menempatkan humor sebagai suatu hal yang penting dalam kehidupannya. Hal
Saat ini program acara televisi banyak menyajikan program acara yang
khalayak sesuai dengan fungsi komunikasi masa. Secara garis besar fungsi
bagian dari menghibur dan meringankan musibah orang lain. Biasanya orang
1
Rangsangan verbal atau visual yang secara langsung dimaksudkan dapat memancing
senyum dan tawa pendengar atau orang yang melihatnya, Abdul Chaer, Ketawa-Ketiwi
Betawi(Depok: Masup Jakarta, 2007), Hal: 5.
2
Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A. adalah salah satu tokoh Ilmu Komunikasi di
Indonesia.
3
Mafri Amir, Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam(Ciputat:Pt. Logos Wacana
Ilmu,1999) Hal: 23.
1
2
Dalam bersenda-gurau ada hal yang tercela dan yang terlarang menurut
agama ialah yang dilakukan secara terus-menerus dan melampaui batas. Oleh
menyebabkan perasaan yang tidak enak dalam hati orang yang tersinggung
Senda gurau ada yang diperbolehkan yaitu senda gurau yang sunyi dari
diusahakan benar-benar dan tidak pula mengatakan selain yang tidak benar.
Akan tetapi, tujuan dari bersenda gurau hanyalah agar orang-orang tertawa
dan jika mereka telah dapat dibuat tertawa, maka gembiralah hati pembuat
lelucon tadi.
menganggap sendau gurau itu sebagai suatu karya. Seseorang akan terus
menerus berbuat sedemikian rupa dan sampai melampaui batas yang ada.
Apabila kita bersendau gurau dan dapat mekukan yang baik-baik serta tidak
4
Imam al-Ghazali, Bahaya Lidah, ter.Zainuddin, (Jakarta:Bumi Aksara,1994), Hal: 155.
3
ada ucapkan melainkan yang benar, maka itulah yang tidak memiliki larangan
bersenda gurau tersebut tidak mengada-ada atau terdapat dusta tentang cerita-
ia akan bersendau gurau. Maka dengan itu di dalam bersenda gurau tidak
boleh terdapat unsur-unsur yang menyakiti perasaan orang lain. Adapun ketika
bersenda gurau pula sebaiknya tidak dilakukan kepada orang yang lebih tua
daripada kita. Ataupun kepada orang-orang yang tidak dapat bersenda gurau.
5
TB. Asep Subhi dan Ahmad Taufik , 101 Dosa Besar(Jakarta:Qultum Media, 2004), Hal:
146.
6
Abu Daud Sulaeman Al-Sajastani, Sunan Abu Daud(Beirut:Daral Kitab al-Arabi),
Kitab:Adab, Bab: Teguran Keras Dari Dusta, Hal: 539.
7
Aplikasi Sembilan Imam Hadis LIDWA
8
Jurnal Rokayah, Penerapan etika dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari, IAIN Raden
Inten Lampung, Terampil, Juni, 2001, Hal. 17-18.
4
SAW bersabda tentang orang- yang mau meninggalkan dusta untuk membuat
ال َح َّدثَِِن َسلَ َمةُ بْ ُن َ َك ق ٍ ي حدَّثَنَا ابن أَِِب فُ َدي ِ
ر ص ب ل
ْ ا ي م ع ل
ْ ا ٍحدَّثَنا عقبة بن م َكر
م
ْ ُ ْ َ ُّ ْ َ ُّ ِّ َ ِّ ُ ُ ْ ُ َ ْ ُ َ َ
صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن تَ َرَك ِ ُ ال رس ٍ ِس ب ِن مال ِ
َ ول اللَّه ُ َ َ َال ق َ َك ق َ ْ ِ ََوْرَدا َن اللَّْيث ُّي َع ْن أَن
ِن لَهُ ِِف َو َس ِط َها ِ ِ ِ ِْ ض ِ َاط ٌل بُِِن لَهُ ِِف َرب ِ الْ َك ِذب وهو ب
َ ُاْلَنَّة َوَم ْن تَ َرَك الْمَراءَ َوُه َو ُُم ٌّق ب َ َ ََُ َ
9
ِن لَهُ ِِف أ َْع ََل َها ِ
َ َُوَم ْن َح َّس َن ُخلَُقهُ ب
“Telah menceritakan kepada kami Uqbah bin Mukarram Al 'Ammiyyu Al
Bashari, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik ia berkata, Telah
menceritakan kepadaku Salamah bin Wardan Al Laitsi dari Anas bin Malik
ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
yang meninggalkan berbohong (dan berbohong pada waktu itu sesuatu yang
tidak dibenarkan) maka akan dibangunkan untuknya rumah di sekitar surga,
barangsiapa yang meninggalkan perdebatan (sedang dia orang yang berhak
untuk berdebat) maka akan dibangunkan untuknya rumah di tengah surga,
dan barangsiapa yang memperbagus akhlaknya maka akan dibangunkan
rumah untuknya di bagian yang “paling atas”.10
adalah ciri dari manusia, dalam arti bahwasanya yang tertawa hanyalah
manusia. Tawa tersebut terjadi karena adanya sebuah ulah atau sikap manusia,
atau hal-hal lain yang dihubungkan dengan manusia. Biasanya tawa lebih
banyak terjadi jika objek dihadapan atau dilihat oleh lebih dari seseorang
Manusia tertawa karena merasa senang terhadap orang lain dan ingin
menunjukkan rasa bangga terhadap orang lain. Sifat yang demikian tersebut
Humor dalam kehidupan memiliki kualitas insani yang berdampak positif bagi
9
Abu Daud Sulaeman al-Sajastani,Sunan Abu Daud(Beirut:Daaral Kitab al-Arabi),
Kitab:Adab, Bab:Teguran Keras dari Dusta, Hal:539.
10
Aplikasi Sembilan Imam Hadis LIDWA
11
Abdul Majid S, Tertawa yang disukai, tertawa yang dibenci Allah(Jakarta:Gema Insani
Press, 2004), Hal: 23.
5
kesehatan fisik dan juga mental bagi manusia. Humor sangat penting dalam
tertawa. Senyum dan tawa sangat bermanfaat untuk kesehatan jiwa manusia.
Saat ini telah banyak peneliti yang telah menemukan berbagai manfaat yang
juga stress bagi individu, meningkatan kesehatan mental, dan juga membuat
Namun, ada juga yang tidak demikian. Kelucuan selalu mengena dengan hal-
hal yang tidak wajar atau umum. Kelucuan atau humor berlaku bagi manusia
berbagai macam watak dan juga perilaku. Kita tidak dapat menyalahkan
humor. Dengan demikian, tertawa merupakan fitrah bagi setiap manusia, yang
lahir dari perasaan yang rela, riang dan gembira. Dengan kata lain bahwasanya
ketika tertawa tersebut dilakukan dengan tarikan nafas yang teratur dan tidak
bergurau lebih baik meningalkan kedustaan dalam gurauanya tersebut. Hal ini
ول َع ْن أَِِب ٍ ْي أَبو عُمر وحدَّثَنَا َعب ُد الْع ِزي ِز َعن مْنصوِر ب ِن أُ َذي ٍن َعن مكْح
ُ َْ ْ ْ ُ َْ َ ْ َ َ َ َ ُ ٌْ َحدَّثَنَا ُح َج
ِْ صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّم ََل يُ ْؤِم ُن الْ َعْب ُد
اْلميَا َن ُكلَّهُ َح ََّّت يَْت ُرَك ِ ُ ال رس
َ ول اللَّه ُ َ َ َال ق
َ َُهَريْ َرَة ق
َ
13 ِ ِ ِ الْ َك ِذب ِِف الْمز
صادقًا َ احة َويَْت ُرَك الْمَراءَ َوإِ ْن َكا َن
َ َُ َ
Telah menceritakan kepada kami Hujain Abu Umar dan telah menceritakan
kepada kami Abdul 'Aziz dari Manshur bin Udzain dari Makhul dari Abu
Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Bersabda:
"Seorang hamba tidak dikatakan beriman dengan sepenuhnya hingga ia
meninggalkan berbohong ketika sedang bergurau, dan meninggalkan
berdebat meski ia benar. "14
tidak memerlukan tiga perempat obat-obatan yang ada di apotik, dan ia cukup
mengobatinya dengan tertawa. Satu tawa lebih baik dari seribu kali aspirin dan
kesulitan itu.15
12
Majid S, Abdul, Tertawa yang disukai, tertawa yang dibenci Allah (Jakarta:Gema Insani
Press,2004), Hal: 31.
13
Aḥmad bin Muhammad bin Ḥanbal bin Ḥilal Al-Syaybānî,, Musnad al-Imam Aḥmad bin
Ḥanbal(Beirut: Dar al-Kutub,1971), Kitab:Sisa Musnad sahabat yang banyak meriwayatkan
hadits, Bab : Musnad Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu, Juz: 2, Hal:352.
14
Aplikasi Sembilan Imam Hadis LIDWA
15
Iwan Marwan , Rasa Humor dalam Perspektif Agama(Buletin Al-Turas 19.2 (2013)
7
penting. Humor dapat tampil mantap sebagai penyegar pikiran dan sekaligus
sebagai penyejuk batin, dan sebagai penyalur uneg-uneg. Humor dapat juga
Adapun alasan penulis memilih judul ini karena fenomena saat ini
perihal stand up yang disingungkan dengan isi matan hadis tersebut, maka
perlu diadakan penelitian matan untuk mengetahui lebih dalam tentang matan
dalam kitab-kitab hadis yang tingkatannya sahih yaitu sahih Bukhari dan juga
sahih Muslim. Oleh karena itu, penulis ingin membahas tentang “Studi Kritik
Sanad dan Matan tentang Hadis Dusta untuk membuat orang tertawa”.
1. Identifikasi Masalah
2. Pembatasan Masalah
skripsi ini adalah Bagaimana kualitas hadits larangan dusta untuk orang
berdusta dan juga tentang tertawa. Hadis- hadis yang akan diadakan
3. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
pada umumnya.
9
strata satu (SI) pada Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri ( UIN )
D. Metodologi Penelitian
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian skripsi ini, yaitu :
yang laiinya yang berkenaan dengan masalah yang penulis angkat dan
tersebut penulis juga menggunakan aplikasi hadis yaitu Lidwa dan juga al-
Maktabah al-Syâmilah.
Kedua, mencari data yang telah diperoleh dari kitab kamus dengan
merujuk kepada kitab asli yang telah ditunjukkan oleh kitab kamus.
10
hadis.
E. Kajian Pustaka
ini akan menjadi acuan penulis untuk tidak mengangkat judul yang sama,
sehingga diharapkan kajian ini tidak terkesan plagiat dari kajian yang telah
ada.
komunikasi lisan.
2. Skripsi Damanhuri,“ Studi Kualitas Sanad dan Matan Hadis dalam KItab
ini berbeda dengan karya tersebut, karena penulis melakukan kegiatan kritik
F. Sistematika Penulisan
dan setiap bab dibagi menjadi beberapa sub-sub yang setiap sub saling
berkaitan.
Pada bab ini akan memberikan gambaran singkat tentang masalah yang akan
Bab kedua berisikan tinjauan umum tentang Dusta dan tertawa yang
Bab ketiga tinjauan umum tentang Hadis –hadis tentang dusta dan
Bab keempat yaitu analisa hadis tentang orang yang berdusta untuk
membuat tertawa yaitu yang berisi tentang, teks hadis dan terjemahannya,
matan hadis yang terdiri dari kritik sanad hadis dan kritik matan hadis, dan
yang terakhir adalah kegiatan kritik hadis tentang ancaman terhadap orang
Bab kelima berisikan penutup. Pada bagian ini terdiri dari kesimpulan
yang didasarkan kepada uraian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada
ِ ِ
َ يَكْذب ُ – َكذبyang artinya adalah berbohong. Dusta di dalam Kamus Besar
1
Bahasa Indonesia adalah perkataan yang tidak benar.2 Secara istilah dusta
adalah suatu pernyataan yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya,
dengan kata lain beda di mulut beda pula di hati.3 Perbuatan dusta
1
KH. Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia
Terlengkap(,Surabaya: Pustaka Progressif, 1984), Cet:1, Hal:1197.
2
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2008), Edisi 4, Hal: 349.
3
M.Ali Hasan, 50 Perbuatan dan Perilaku yang Membawa Malapetaka(Jakarta:
Pedoman Ilmu Jaya,1997), Hal:112.
4
lebih dikenal dengan Ibnu Faris (wafat pada tahun 395 H/1004) adalah seorang ulama
dibidang bahasa Arab dan sastrawan.
5
Sahabudin, Ensiklopedia Al-Qur’an Kajian Kosakata(Jakarta:Lentera Hati,2007),
Hal:413.
6
Nama lengkapnya adalah Abu al-Qasim al-Husain bin Muhammad bin al-
Mufadhal. al-Asfahani adalah nisbah dari tempat asalnya yaitu kota Asfahan. Akan tetapi
beliau hidup di kota Bagdad. Beliau adalah seorang ahli sejarah dan sastra, pakar dalam ilmu
balaghah (retorika) dan sya’ir.
13
14
informasi, baik berupa janji ataupun bukan. Pada akhirnya kata tersebut
ucapan dan isi hati orang yang tidak sesuai, sehingga kata al-kadzib ) ( ْال َكذب
besar yang dapat merusak pribadi dan masyarakat. Dusta itu sendiri
namun, hal tersebut tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Dusta
ini tidak hanya perkataan saja namun juga pada perbuatan. Ketika seseorang
7
Sahabudin, Ensiklopedia Al-Qur’an Kajian Kosakata, Hal:413.
15
menjadikan mereka saling menjauh tidak mau menolong dan juga akan
benarlah bahwasanya Islam menggangap dusta itu sebagai dosa yang besar.
keuntungan untuk diri sendiri. Hal tersebut mengakibatkan hal buruk terjadi
kali, dan itu diketahui oleh orang maka jatuhlah harga diri dan juga martbat
orang tersebut.
mengucapkan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Jadi,
ucapan yang memiliki derajat tinggi adalah sebuah ucapan yang dapat
8
Didiek Ahmad Supadie,dkk., Pengantar Studi Akhlak(Jakarta:Rajawali, 2012), rev.ed.
Cet 2, Hal: 226.
16
9
105. Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang
tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka Itulah orang-orang pendusta.
2. Bentuk-bentuk Dusta
Pada dasarnya semua dusta itu merupakan sebuah akhlak yang buruk.
telah terbiasa dengan hal seperti itu maka ia akan merasakan tidak
9
Q.S an-Nahl ayat : 105
10
Akram Utsman, Hidup tanpa Dusta(Jakarta:Nakhlah Pustaka, 2008),ter.Yulaikha
Fitria, Hal:63.
17
hal-hal yang telah dia dengar atau dia lihat karena anak-anak memiliki
nya. 12
Islam adalah sebuah agama yang memiliki rasa toleran yang sangat
tinggi, sehingga lebih mementingkan jalinan yang erat dan kuat antara
yaitu :
11
Husain al-Awayisyah, Saat Diam Saat Bicara (Manajemen Lisan)(Jakarta:Darul
Haq,2006), ter. Gunaim Ihsan, cet:2, Hal: 106.
12
Sa’ad Abdul Wahid, Membersihkan dan Menyembuhkan berbagai Penyakit
Qalbu(Yogyakarta:Citra Media,2006), Hal:210.
18
13
Aḥmad bin Muhammad bin Ḥanbal bin Ḥilal al-Syaybānî, Musnad al-Imam Aḥmad
bin Ḥanbal(Beirut: Dar al-Kutub: 1971), Kitab: Musnad dari beberapa kabilah, Bab: Dari
hadits Asma` binti Yazid Radliyallahu 'anha, Hal:454.
14
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
15
Husain al-Awayisyah, Saat Diam Saat Bicara (Manajemen Lisan), Hal:105.
19
untuk mencapai sebuah tujuan. Jika sebuah tujuan itu baik,apabila dapat
ditempuh dengan cara yang baik maka haram untuk berdusta. Apabila
seorang muslim atau yang ditujukan untuk menolak suatu bahaya yang
akan datang.20
16
Akram Utsman, Hidup tanpa Dusta, Hal:63-71.
17
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i(lahir di
Thus; 1058 / 450 H – meninggal di Thus; 1111 / 14 Jumadil Akhir 505 H. Beliau adalah
seorang filosof dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat abad
Pertengahan
18
Imam al-Ghazali, Bahaya Lidah, ter.Zainuddin, (Jakarta:Bumi Aksara,1994), Hal: 22.
19
Tsauban bin Mujaddid wafat pada tahun 54 H Tsauban bin Mujaddid adalah seorang
budak yang dibeli oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. lalu dibebaskan. Kemudian
beliau masih terus berkhidmat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam. sampai wafatnya dan
meriwayatkan 128 hadis.
20
Imam al-Ghazali, Bahaya Lidah, ter.Zainuddin, Hal: 23.
20
kepada Allah Swt. Adapun dampak negatif yang timbul dari dusta yaitu :
sehingga rusak lidah tersebut yaitu dalam berbicara. Penyakit tersebut lalu
seperti lidah. Pada umumnya penyakit dusta tersebut dari ucapan dan
maupun batin. Oleh karena itu orang yang memiliki penyakit dusta itu harus
SWT. 22
21
Abdullah bin Jaarullah, Awas! Bahaya Lidah, Hal:23
22
Abdullah bin Jaarullah, Awas! Bahaya Lidah, Hal:42.
21
1. Memiliki rasa keyakinan akan diri apa yang telah ditakdirkan oleh Allah
2. Melatih diri dan jiwa. Yaitu membiasakan diri untuk melakukan segala
kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Melatih jiwa agar
selalu melakukan perbuatan yang baik. Pada dasarnya jiwa itu akan
dalam kehidupan sehari-hari. Tertawa dalam bahasa arab berasal dari kata
ضذَ اك
َ َو- ضذَْ اك
َ - َ ََ ضذ
25
َ . Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tawa adalah
ekspresi jiwa atau emosional yang diperlihatkan melalui raut wajah dan
bunyi-bunyian tertentu.27 Kata tertawa tersusun dari dua kata yaitu apabila
ter-tawa. Jadi kata dasar dari tertawa adalah tawa. Kata tawa merupakan
23
Abdullah bin Jaa.rullah, Awas! Bahaya Lidah, Hal:46.
24
Akram Utsman, Hidup tanpa Dusta, Hal:94.
25
KH. Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia
Terlengkap(,Surabaya: Pustaka Progressif, 1984), Hal:813.
26
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia(Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama,2008), cet. 4, Hal:1412.
27
Anggun Resdasari Prasetyo dan Harlina Nurtjahjanti, Pengaruh Penerapan Terapi
Tawa Terhadap Penurunan Tingkat Stres Kerja Pada Pegawai Kereta Api, Jurnal Psikologi
Undip Vol11,No.1 April,2012,Hal:64.
22
besar disertai dengan suara yang besar dan keras-keras. Senyum pun
termasuk kedalam arti tertawa. Tertawa pahit yaitu tertawa kecil karena
pingkal.
Selain itu juga, kata tawa, memiliki beberapa perubahan bentuk. Kata
merupakan sebuah kata kerja yang berarti menertawakan orang lain, benda
tertawa akan sesuatu. Kata tertawaan merupakan kata benda yang berarti
menertawakan. Kata yang terakhir yaitu kata ketawa merupakan sebuah kata
kebahagiaan dan juga ekspresi dari jiwa. Tertawa sangatlah dianjurkan agar
28
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hal:1412.
23
seseorang terlihat ceria dan tertawa memiliki manfaat bagi kesehatan fisik
dan juga jiwa. Seseorang akan tertawa karena mendengar ataupun melihat
dan yang kedua adalah produksi bunyi. Saat seseorang sedang tertawa maka
wajah yang terjadi karena adanya suatu gerakan dari bibir, di kedua ujung
bidang mengatakan bahwa jika seseorang ingin hidup tenang, nyaman, dan
bahagia, maka seseorang tersebut harus riang, senyum, dan tawa. Dengan
demikian, tanpa disadari akan tercipta suasana yang baik dan dapat
Beliau adalah sosok yang suka bercanda dan bergurau. Namun, ketika
bercanda tidak pernah berkata yang tidak benar. Candaanya diantara para
mampu meletakkan humor dan candaanya dalam posisi antara orang yang
sangat berlebihan dalam tawa dan juga guyonan. Ketika beliau tertawa
terkadang hinga gigi gerahamnya tampak. Hal tersebut sesuai dengan hadis
َّض ِر َح َّدثَهُ َع ْنْ َن أَبَا النَّ َخبَذَرنَا َع ْمٌرو أ ْبأ ٍ ال َح َّدثَِِن ابْن وْه َ ََح َّدثذَنَا ََْي ََي بْ ُن ُسلَْي َما َن ق
َُ
صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َّ ِت الن
َ َِّب ُ ْت َما َرأَي
ِ ِ
ْ َُسلَْي َما َن بْ ِن يَ َسا ٍر َع ْن َعائ َشةَ َرض َي اللَّهُ َعْنذ َها قَال
31
اح ًكا َح ََّّت أ ََرى ِمْنهُ ََلََواتِِه إََِّّنَا َكا َن يذَتَبَ َّس ُم
ِ طض ِ
َ ُّ ََو َسلَّ َم ُم ْستَ ْجم ًعا ق
“Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman dia berkata;
telah menceritakan kepadaku Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada
kami 'Amru bahwa Abu Nadlr telah menceritakan kepadanya, dari
Sulaiman bin Yasar dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; "Saya
tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa
terbahak-bahak hingga terlihat langit-langit dalam mulutnya, beliau
hanya biasa tersenyum."32
31
Muhammad bin Ismā’il bin Ibrāhim al-Ju’fî Al-Bukhārî, Ṣaḥîḥ Bukhārî, Kitab :
Adab,Bab : Senyum dan tertawa, Hal:1543.
32
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
33
Muhammad Said Mursi, Panduan Praktis dalam pergaulan,ter.Abdul Hayyie al-
Kattani dan Uqinu Attaqi, (Jakarta:Gema Insani Press,2004), Hal:21-23.
25
dilakukan oleh seseorang. Bahwasanya para setan dan juga iblis sedang
Tertawa dan gurauan yang berlebih-lebihan tidak disukai oleh para ulama
dan orang-orang yang sopan serta memiliki akal yang sehat. Menurut
jawab.
akan adanya hari akhir. Ketika manusia tersebut sudah berada didalam
memikirkan akhirat.
34
Abdul Majid S, Tertawa Yang Disukai Tertawa Yang Dibenci, Jakarta: Gema Insani,
2004, hal:114
26
Tertawa yang dilakukan secara berlebihan dia akan lebih sering menangis
di akhirat nanti.
hadits yang berada di dalam Sahîh al-Bukhâri, Sahîh Muslim, Sunan at-
Tîrmîdzî, Sunan Abû Dawûd, Sunan Ibnu Mâjâh, dan Sunan Nasa‟î, Sunan
Dalam penulusuran ini penulis melakukan pencarian melalui kata ُ ِال َكذ ب
صوٍر َع ْن أَِِب َوائِ ٍل َع ْن َعْب ِد اللَّ ِو َر ِض َي ُ َحدَّثَنَا عُثْ َما ُن بْ ُن أَِِب َشْيبَةَ َحدَّثَنَا َج ِر ٌير َع ْن َمْن
الص ْد َق يَ ْه ِدي إِ ََل الِْ ِّْب َوإِ َّن الِْ َِّب يَ ْه ِدي َ َصلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم ق
ّْ ال إِ َّن ّْ ِاللَّوُ َعْنوُ َع ْن الن
َ َّب
1
Takhrij adalah penunjukan terhadap tempat hadits di dalam sumber aslinya yang
dijelaskan sanad dan martabatnya sesuai dengan keperluan. Takhrij hadits bertujuan untuk
mengetahui sumber asal hadits yang ditakhrij. Dengan cara ini, maka kita akan mengetahui hadits-
hadits yang pengutipanya memerhatikan kaidah-kaidah ulumul hadits yang berlaku sehingga
hadits tersebut menjadi jelas, baik asal-usul maupun kualitasnya. (Drs..M.Agus Solahudin dan
Agus Suyadi, Ulumul Hadits, (Bandung: Pustaka Setia),Hal:189-191).
2
A.J, Weinsinck, al-Mu’jᾶm al-Mufahras li al-Fᾶzi al-Hadῖts al-Nabawῖ (Leiden: Briel,
1969), Juz:5, Hal: 557.
3
Muhammad Fuad Abdul Baqi, Miftah Kunîz al-Sunnah(Cairo:Dar al-Hadits), Hal: 412 -
413.
27
28
ال َحدَّثَنَا ُش ْعبَةُ َع ْن ُمغِ َريَة َع ْن أَِِب َ َال َحدَّثَنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن َج ْع َف ٍر ق َ ََخبَ َرنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن بَشَّا ٍر ق
ْأ
َ وق فَ َق
ال ُّ صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم َوََْن ُن ِِف
ِ الس
ُّ ِال أَتَانَا الن
َ َّب َ َس بْ ِن أَِِب َغَرَزَة ق ِ َوائِ ٍل َع ْن قَ ْي
10 ِ
َّ ِوىا ب ِ ِ َ الس ُّ ِإِ َّن َى ِذه
الص َدقَة َ ُب فَ ُشوب ُ وق ُُيَالطُ َها اللَّ ْغ ُو َوالْ َكذ
“Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Basysyar berkata;
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far berkata; telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Mughirah dari Abu Wail dari
Qais bin Abi Gharazah berkata, "Nabi shallallahu 'alahi wa sallam
mendatangi kami saat kami sedang berada di pasar, kemudian beliau
bersabda: "Sesungguhnya pasar ini bercampur dengan perbuatan sia-sia
dan kedustaan, maka campurlah dengan sedekah."11
9
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
10
Abi Abdirrahman Ahmad ibn Syuaib an-Nasa‟I, Sunan Nasa’i(Beirut: Dar el Fikr), Kitab:
Iman dan Nadzar, Bab: Senda gurau dan dusta, Hal: 915.
11
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
12
Aḥmad bin Muhammad bin Ḥanbal bin Ḥilal al-Syaybānî, Musnad al-Imam Aḥmad bin
Ḥanbal(Beirut: Dar al-Kutub: 1971),Kitab : Sisa Musnad sahabat yang banyak meriwayatkan
hadits, Bab : Musnad Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu ,Hal:519.
13
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
30
ول َع ْن أَِِب ٍ ْي أَبو عُمر وحدَّثَنَا َعب ُد الْع ِزي ِز َعن مْنصوِر ب ِن أُذَي ٍن َعن مكْح
ُ َْ ْ ْ ُ َْ َ ْ َ َ َ َ ُ ٌْ َحدَّثَنَا ُح َج
ِْ صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّم ََل يُ ْؤِم ُن الْ َعْب ُد
اْلِيَا َن ُكلَّوُ َح ََّّت يَْت ُرَك ِ ُ ال رس
َ ول اللَّو ُ َ َ َال ق
َ َُىَريْ َرةَ ق
َ
14 ِ ِ ِ الْ َك ِذب ِِف الْمز
صادقًا َ احة َويَْت ُرَك الْمَراءَ َوإِ ْن َكا َن
َ َُ َ
“Telah menceritakan kepada kami Hujain Abu Umar dan telah
menceritakan kepada kami Abdul 'Aziz dari Manshur bin Udzain dari
Makhul dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam Bersabda: "Seorang hamba tidak dikatakan beriman dengan
sepenuhnya hingga ia meninggalkan berbohong ketika sedang bergurau,
dan meninggalkan berdebat meski ia benar."15
ِ ِ ِ ِ
ُيع َع ْن نَاف ِع بْ ِن ُع َمَر َع ْن ابْ ِن أَِِب ُملَْي َك َة َع ْن َعائ َشةَ َرض َي اللَّو ٌ َح َّدثَِِن ََْي ََي َحدَّثَنَا َوك
ِ ُ ت تَ ْقَرأُ إِ ْذ تَلِ ُقونَوُ بِأَلْ ِسنَتِ ُك ْم َوتَ ُق
ْ َال ابْ ُن أَِِب ُملَْي َكةَ َوَكان
ت َ َب قُ ول الْ َولْ ُق الْ َكذ ْ ََعْن َها َكان
16 ِ ِ
ك ِْلَنَّوُ نََزَل ف َيها َ أ َْعلَ َم ِم ْن َغ ِْريَىا بِ َذل
Telah menceritakan kepadaku Yahya telah menceritakan kepada kami
Waki' dari Nafi' bin Umar dari Ibnu Abu Mulaikah dari 'Aisyah
radliallahu 'anha ketika ia membaca (firman Allah) "idz talaqqaunahu bi
alsinatakum" (Ketika kalian menerima berita bohong itu dari mulut-
mulut kalian"), dia berkata; "(talaqqau dari kata) al walqu artinya
kedustaan." Ibnu Abu Mulaikah berkata; 'Aisyah adalah orang yang
paling tahu (tentang hal itu) daripada orang lain, karena memang ayat
itu turun tentang dirinya."17
14
Aḥmad bin Muhammad bin Ḥanbal bin Ḥilal al-Syaybānî, Musnad al-Imam Aḥmad bin
Ḥanbal, Hal:352.
15
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
16
Muhammad bin Ismā‟il bin Ibrāhim al-Ju‟fî Al-Bukhārî, Ṣahîh Bukhārî (Kairo: al-
Mathba‟ah al-Salafiyyah,1400 H), Kitab : Peperangan,Bab : Hadits Ifki, Hal: 1523.
17
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
18
Muhammad bin Ismā‟il bin Ibrāhim al-Ju‟fî Al-Bukhārî, Ṣahîh Bukhārî, Kitab :
Adab,Bab: Firman Allah "Wahai orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah",Hal: 2262.
31
19
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
20
Aḥmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal al-Syaybānî, Musnad al-Imam Aḥmad bin
Ḥanbal, Kitab: Musnad dari beberapa kabilah, Bab: Dari hadits Asma` binti Yazid Radliyallahu
'anha, Hal:454.
21
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
22
al-Hâfiz Abû „îsa Muhammad bin „îsa Al-Turmudzi,Sunan al-Turmudzi, (Riyadh,Bayt al-
Afkâf ad-Dawliyah,9947),Kitab: Berbakti dan menyambung silaturrahim, Bab: Jujur dan
bohong,Hal: 348.
23
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
32
ِ ِال حدَّثَنَا س ْفيا ُن َعن َعب ِد الْمل َّ َخبَ َرنَا َعْب ُد اللَّ ِو بْ ُن ُُمَ َّم ِد بْ ِن َعْب ِد
ك َع ْن أَِِب َ ْ ْ َُ َ َ َالر ْْحَ ِن ق ْأ
صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو ِ ُ اسرةَ فَأَتَانَا رس
َ ول اللَّو َُ
ِ َّ س ب ِن أَِِب َغرزَة قَالَ ُكنَّا نُس َّمى
َ الس َم َ ََ ْ ِ َوائ ٍل َع ْن قَ ْي
ِ
ُّجا ِر إِ َّن َى َذا الْبَ ْي َع
َّ ال يَا َم ْع َشَر الت ِْ وسلَّم وََْنن نَبِيع فَس َّمانَا بِاس ٍم ىو خي ر ِمن
َ اَسنَا فَ َق ْ ٌَْ َ ُ ْ َ ُ ُ ََ ََ
24 ِ
َّ ِب فَ ُشوبُوا بَْي َع ُك ْم ب
الص َدقَة ِ ِ ْ ََيضره
ُ ف َوالْ َكذ ُ اْلَل ُُ ُ ْ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin
'Abdurrahman berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Abdul Malik dari Abu Wail dari Qais bin Abu Gharazah berkata,
"Kami dahulu dipanggil dengan sebutan samasirah (para calo),
kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada kami
dan kami sedang berjualan, maka beliau pun menamakan kami dengan
nama yang lebih baik daripada nama kami. Beliau bersabda: "Wahai
para pedagang, sesungguhnya perdagangan ini dihadiri oleh orang
yang bersumpah dan pendusta maka campurlah perdagangan kalian
dengan sedekah.25
ال َح َّدثَِِن ُسلَْي َما ُن َ َال َحدَّثَنَا ُس ْفيَا ُن ق َ َال َحدَّثَنَا ََْي ََي ق َ ََخبَ َرنَا َع ْم ُرو بْ ُن َعلِ ٍّي ق ْأ
ُصلَّى اللَّو َ َّب ْ ش َع ْن ُسلَْي َما َن بْ ِن ُم ْس ِه ٍر َع ْن َخَر َشةَ بْ ِن
ّْ ِاْلُّْر َع ْن أَِِب َذ ّر َع ْن الن ُ ْاْل َْع َم
يم الَّ ِذي ِ ال ثَََلثَةٌ ََل ي ْنظُر اللَّو إِلَي ِهم ي وم الْ ِقيام ِة وََل ي َزّْكي ِهم وَْلم ع َذ
ٌ اب أَل ٌ َ ُْ َ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ ُ ُ َ َ ََعلَْي ِو َو َسلَّ َم ق
26 ِ ِ
ّْق ِس ْل َعتَوُ بِالْ َكذب ِ
ُ ََل يُ ْعطي َشْيئًا إََِّل َمنَّوُ َوالْ ُم ْسبِ ُل إَِز َارهُ َوالْ ُمنَ ف
Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin Ali, ia berkata; telah
menceritakan kepada kami Yahya, ia berkata; telah menceritakan
kepada kami Sufyan, ia berkata; telah menceritakan kepadaku
Sulaiman Al A'masy dari Sulaiman bin Mushir dari Kharasyah bin Al
Hurr dari Abu Dzar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: Tiga orang yang tidak akan diajak bicara Allah pada Hari
Kiamat dan Allah tidak akan melihatnya serta mensucikannya dan
mereka mendapatkan adzab yang pedih yaitu; orang yang tidak
memberi sesuatu melainkan ia mengungkitnya, orang yang
memanjangkan kainnya hingga melebihi mata kaki, dan orang yang
menjual barangnya dengan sumpah palsu."27
24
Abi Abdirrahman Ahmad ibn Syuaib an-Nasa‟I, Sunan Nasa’i(Beirut: Dar el Fikr),Kitab:
Iman dan nadzar, Bab: Sumpah dan dusta bagi yang tidak meyakini sumpah dengan hatinya,
Hal:14.
25
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
26
Abi Abdirrahman Ahmad ibn Syuaib an-Nasa‟I, Sunan Nasa’i, Kitab: Jual-beli, Bab:
Melariskan dagangan dengan sumpah palsu, Hal: 5.
27
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
33
َك بْ ِن ُع َم ٍْري َع ْن َجابِ ِر بْ ِن ََسَُرة ِ ِاْلَّر ِاح حدَّثَنَا ج ِرير َعن َعب ِد الْمل ِ َّ
َ ْ ْ ٌ َ َ َْ بن ُ َحدَّثَنَا َعْب ُد اللو
صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم قَ َام فِينَا ِ َ ال إِ َّن رس
َ ول اللَّو ُ َ َ اْلَابيَة فَ َق
ِ ِ ْ ِاب ب ِ َّالَط ْ قَا َلَطَبَ نَا عُ َم ُر بْ ُن
ِ َّ ِ َّ َ ِمثْ َل ُم َق ِامي فِي ُك ْم فَ َق
َّين يَلُونَ ُه ْم ُُث َ َص َح ِاِب ُُثَّ الذ
َ ين يَلُونَ ُه ْم ُُثَّ الذ ْ اح َفظُ ِوِن ِِف أْ ال
28
ف ِ ِ
ُ َف َوَما يُ ْستَ ْحل َ الر ُج ُل َوَما يُ ْستَ ْش َه ُد َوََْيل
َّ ب َح ََّّت يَ ْش َه َد ُ يَ ْف ُشو الْ َكذ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah Ibnul Jarrah berkata, telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Abdul Malik bin Umair dari Jabir
bin Samurah ia berkata; Umar Ibnul Khtaththab berkhutbah di Jabiah,
ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdiri di
hadapan kami sebagaimana aku berdiri di hadapan kalian, lalu beliau
bersabda: "Jagalah (hak) sahabatku, kemudian orang-orang setelah
mereka, kemudian orang-orang setelah mereka. Setelah itu akan
menyebar kedustaan, hingga seorang laki-laki bersaksi tanpa diminta
untuk bersaksi, dan bersumpah tanpa diminta untuk bersumpah."29
31
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
32
Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal al-Syaybānî, Musnad al-Imam Ahmad bin
Hanbal, Kitab: Musnad sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga, Bab: Musnad Abu Bakr As
Siddik, Hal: 198.
33
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
35
37
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
38
A.J, Weinsinck, al-Mu’jᾶm al-Mufahras li al-Fᾶzi al-Hadῖts al-Nabawῖ, Juz:3, Hal: 483.
39
Muhammad Fuad Abdul Baqi, Miftah Kunûz al-Sunnah, Hal: 296.
40
Muhammad Bin Yazid al-Qazwaini, Sunan Ibnu Majah, Kitab : Zuhud, Bab: Sedih dan
menangis, Hal : 453.
41
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
42
Abu Daud Sulaeman Al-Sajastani, Sunan Abu Dâwud(Beirut: Dar al-Kitab al-Arabi),
Kitab:Adab, Bab: Teguran Keras Dari Dusta, Hal: 539.
37
وب اللَّوُ َعلَى قَاتِلِ ِو ِ ِ ْ ْال َخَر كِ ََل ُهَا َد َخ َل
ُ ُاْلَنَّةَ يُ َقات ُل َى َذا ِِف َسبِ ِيل اللَّو فَيُ ْستَ ْش َه ُد ُُثَّ يَت
48
فَيُ ْسلِ ُم فَيُ َقاتِ ُل ِِف َسبِ ِيل اللَّ ِو فَيُ ْستَ ْش َه ُد
“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata,
telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Abu Az Zinad
dari Al A'raj dari Abu hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
43
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
44
Muhammad bin Ismā‟il bin Ibrāhim al-Ju‟fî Al-Bukhārî, Ṣaḥîḥ Bukhārî, Kitab :
Adab,Bab: Senyum dan tertawa, Hal:1543.
45
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
46
„Abdurrahman ibn‟Abdirahman ibn al-Fadl Ad-Darimi,Musnad Ad Darimi, Kitab
Mukaddimah, Bab: Menjaga ilmu, Hal: 15.
47
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
48
Abû „Abd.Allah Muhammad Ibn Yazîd al-Qazwînî, Sunan Ibnu Majah Kitab:
Mukadimah, Bab: Pengingkaran Jahmiyah, Hal:68.
38
اد بْ ُن َسلَ َمةَ َع ْن يَ ْعلَى بْ ِن ُ َّيد بْ ُن َى ُارو َن أَنْبَأَنَا َْح ُ َحدَّثَنَا أَبُو بَ ْك ِر بْ ُن أَِِب َشْيبَةَ َحدَّثَنَا يَِز
صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم ِ ُ ال رس
َ ول اللَّو ُ َ َ َال ق َ ََعطَ ٍاء َع ْن َوكِي ِع بْ ِن ُح ُد ٍس َع ْن َع ّْم ِو أَِِب َرِزي ٍن ق
الَ َب ق ُّ الر
َّ ك ُ ض َح ْ َول اللَّ ِو أ ََو يَ ت يَا َر ُس ُ ال قُ ْلَ َب ِغ َِريهِ ق ِ وط ِعب ِادهِ وقُر ِ ِ َ ض ِح
ْ َ َ ُك َربُّنَا م ْن قُن َ
ٍّ ت لَ ْن نَ ْع َد َم ِم ْن َر
50
ك َخْي ًرا ُ ض َح ْ َب ي ُ نَ َع ْم قُ ْل
“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata,
telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun berkata, telah
memberitakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ya'la bin 'Atho`
dari Waki' bin Hudus dari pamannya Abu Razin ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Rabb kita tertawa dengan ibadah
para hamba-Nya dan besarnya kecemburuannya." Abu Razin berkata;
Aku bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah Rabb tertawa?" beliau
menjawab: "Ya benar, " aku berkata: "Selamanya kita akan mendapat
kebaikan apabila Rabb kita tertawa."
ال ُزَىْي ٌر َحدَّثَنَا َج ِر ٌير َع ْن َِ حدَّثَنَا زىي ر بن حر ٍب وإِسحق بن إِب ر ِاىيم
َ ََج ًيعا َع ْن َج ِري ٍر ق َ َْ ُ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ُ ْ ُ ْ َُ َ
ش َعلَى َعائِ َشةَ َوِى َي ِبِِ ًَن َوُى ْم ٍ ْاب ِم ْن قَُريٌ َال َد َخ َل َشب َ ََس َوِد ق
ْ يم َع ْن ْاْل
ِ ِ ٍ مْن
َ صور َع ْن إبْ َراى ُ َ
ت عُنُ ُقوُ أ َْو ٍ ِ ُضح ُك ُكم قَالُوا فََُل ٌن َخَّر َعلَى طُن ِ
ْ ب فُ ْسطَاط فَ َك َاد ْ ْ ُت َما يْ َض َح ُكو َن فَ َقال
ْ َي
َ َصلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم ق
ال ِ َ ضح ُكوا فَِإ ِّْن ََِسعت رس
َ ول اللَّو َُ ُ ْ َ ْ َت ََل ت َ َعْي نُوُ أَ ْن تَ ْذ َى
ْ َب فَ َقال
ٌت َعْنوُ ِِبَا َخطيئَة ِ ُ َما ِم ْن ُم ْسلِ ٍم يُ َش
51 ِ ِ ِ
ْ َاك َش ْوَكةً فَ َما فَ ْوقَ َها إََِّل ُكتب
ْ َت لَوُ ِبَا َد َر َجةٌ َوُُمي
“ Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ishaq bin
Ibrahim seluruhnya dari Jarir. Zuhair berkata; Telah menceritakan
kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari Al Aswad dia
berkata; "Pada suatu hari, seorang pemuda Quraisy berkunjung kepada
Aisyah, istri Rasulullah, ketika ia sedang berada di Mina. Kebetulan
49
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
50
Abû „Abd.Allah Muhammad Ibn Yazîd al-Qazwînî, Sunan Ibnu Majah, Hal:64.
51
Abû Husain Muslim ibn al-Hajjaj al-Qusyairî al-Naisâbûrî, Sahih Muslim, (Libanon:Dar
el-Fikr), Kitab: Berbuat baik, menyambut silaturahmi dan adab, Bab:Seorang mukmin mendapat
pahala karena musibah yang menimpanya, Hal:14.
39
saat itu para sahabat sedang tertawa, hingga Aisyah merasa heran dan
sekaligus bertanya; 'Mengapa kalian tertawa? ' Mereka menjawab; 'Si
fulan jatuh menimpa tali kemah hingga Iehernya (atau matanya) hampir
lepas.' Aisyah berkata; 'Janganlah kalian tertawa terbahak-bahak!
Karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: 'Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau
yang Iebih kecil dari itu, melainkan akan ditulis baginya satu derajat
dan akan dihapus satu kesalahannya.' 52
س بْ ِن ِ َال َحدَّثَنَا َعلِ ُّي بْ ُن ُم ْس ِه ٍر َع ْن الْ ُم ْختَا ِر ابْ ِن فُ ْل ُف ٍل َع ْن أَن َ ََخبَ َرنَا َعلِ ُّي بْ ُن ُح ْج ٍر ق ْأ
ات يَ ْوٍم ُُثَّ أَقْ بَ َل َعلَْي نَا بَِو ْج ِه ِو ِ
َ َصلَّى اللَّوُ َعلَْيو َو َسلَّ َم ذ
ِ ُ ال صلَّى بِنَا رس
َ ول اللَّو َُ َ َ ََمالك ق
ٍِ
اف فَِإ ِّْن ِ صر ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ُّ ِوع وََل ب ِ
ُّ ِال إِ ِّْن إَِم ُام ُك ْم فَ ََل تُبَاد ُر ِوِن ب
َ ْالس ُجود َوََل بالْقيَام َوََل باَلن َ ِ الرُك َ فَ َق
ض ِحكْتُ ْم ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َت ل ُ ْأ ََرا ُك ْم م ْن أ ََمامي َوم ْن َخ ْلفي ُُثَّ قَا َل َوالَّذي نَ ْفسي بِيَده لَ ْو َرأَيْتُ ْم َما َرأَي
53
َ َول اللَّ ِو ق ِ ِ
َ اْلَنَّةَ َوالن
َّار ْ ت ُ ْال َرأَي َ ت يَا َر ُس َ ْقَل ًيَل َولَبَ َكْيتُ ْم َكث ًريا قُ ْلنَا َما َرأَي
“Telah mengabarkan kepada kami 'Ali bin Hujr dia berkata; telah
menceritakan kepada kami 'Ali bin Mushar dari Al Mukhtar bin Fulful
dari Anas bin Malik dia berkata; "Suatu hari Rasulullah Shalallahu
'Alaihi Wa Sallam bersama kami, kemudian beliau menghadap kami
lalu bersabda: 'Aku adalah imam kalian, maka janganlah kalian
mendahuluiku saat ruku', sujud, berdiri, dan saat aku beranjak dari
shalat. Sesungguhnya aku melihat kalian dari arah depan dan balakang."
Kemudian beliau menambahkan, 'Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-
Nya, seandainya kalian dapat melihat apa yang aku lihat, maka kalian
pasti akan sedikit tertawa dan banyak menangis'. Kami bertanya, 'Apa
yang engkau lihat wahai Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam? '
Beliau menjawab: 'Aku melihat surga dan neraka."54
52
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
53
Abi Abdirrahman Ahmad ibn Syuaib an-Nasa‟I,Sunan Nasa’i(Beirut: Dar el Fikr:2003),
Kitab: Sahwi (Lupa), Bab: Larangan mendahului imam ketika pergi meninggalkan shalat, Hal:83.
54
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
55
Muhammad bin Ismā‟il bin Ibrāhim al-Ju‟fî Al-Bukhārî, Ṣaḥîh Bukhārî, Kitab:
Permulaan penciptaan makhluq, Bab: Sifat iblis dan tentaranya,Hal: 1197.
40
Telah bercerita kepada kami 'Ashim bin 'Ali telah bercerita kepada
kami Ibnu Abi Dza'bi dari Sa'id Al Maqbariy dari bapaknya dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Menguap itu dari setan. Maka bila seorang dari kalian
menguap hendaklah sedapat mungkin ditahannya karena bila seseorang
dari kalian menguap dengan mengeluarkan suara haa, setan akan
tertawa".56
56
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
57
Muhammad bin Ismā‟il bin Ibrāhim al-Ju‟fî Al-Bukhārî, Ṣaḥîh Bukhārî, Kitab:
Permulaan penciptaan makhluq, Bab: Sifat iblis dan tentaranya, Hal: 72.
41
ت ٌ َِخبَ َرنَا ثَاب ْ اد بْ ُن َسلَ َمةَ أ ُ َّي َحدَّثَنَا َْح ُّ ص ِر ْ ي ُى َو َرْو ُح بِ ُن أ
ْ ََسلَ َم الْب ُّ ص ِر ٍِ َخبَ رنَا أَبُو َح
ْ َاِت الْب َ ْأ
صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم ِ ُ ال ب ي نَما رس
َ ول اللَّو ُ َ َ َْ َ َب ق ٍ ص َهْي َّ َع ْن َعْب ِد
ُ الر ْْحَ ِن بْ ِن أَِِب لَْي لَى َع ْن
ال َع َجبًا ِم ْن أ َْم ِر ِ ِ
َ َك ق ُ ض َح ْ َك فَ َقالُوا ِم َّم ت ُ َض َح ْ ال أَََل تَ ْسأَلُ ِوِن ِمَّا أَ ك فَ َق َ ض ِح َ س إِ ْذ ٌ َجال
ِ ِ ُّ الْم ْؤِم ِن ُكلُّو لَو خي ر إِ ْن أَصابو ما َُِي
َُصابَوُ َما يَكَْره َ ب َْح َد اللَّ َو َعلَْيو فَ َكا َن لَوُ َخْي ٌر َوإِ ْن أ َ َُ َ ٌَْ ُ ُ ُ
61 ِ ٍ
َحد أَْم ُرهُ لَوُ َخْي ٌر إََِّل الْ ُم ْؤم َن
َ س ُك ُّل أَ صبَ َر َكا َن لَوُ َخْي ٌر َولَْيَ َف
Telah mengabarkan kepada kami Abu Hatim Al Bashri ia adalah Rauh
bin Aslam Al Bashri, telah menceritakan kepada kami Hammad bin
Salamah telah mengabarkan kepada kami Tsabit dari Abdurrahman bin
Abu Laili dari Shuhaib ia berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam sedang duduk, tiba-tiba beliau tertawa seraya mengatakan:
"Tidakkah kalian tanyakan kepadaku apa yang membuatku tertawa?"
Mereka bertanya; Apa yang membuat engkau tertawa? Beliau
menjawab: "Sungguh mengagumkan perkara orang mu`min yang
seluruhnya adalah baik baginya. Jika ditimpa sesuatu yang disukai, lalu
58
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
59
Muhammad bin Ismā‟il bin Ibrāhim al-Ju‟fî Al-Bukhārî, Ṣaḥîh Bukhārî, Kitab: Perilaku
budi pekerti yang terpuji, Bab: Jarir bin Abdullah al Bajali,Hal: 1390.
60
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
61
„Abdurrahman ibn‟Abdirahman ibn al-Fadl Ad-Darimi,Musnad Ad Darimi, Kitab: Kitab
budak, Bab: Mukmin diganjari pada segala-galanya, Hal: 409.
42
ia memuji Allah karenanya, maka hal itu adalah baik baginya. Jika
ditimpa sesuatu yang tidak disukai, lalu ia bersabar, maka itu pun baik
baginya. Tidak ada seorang pun yang seluruh perkaranya baik baginya
kecuali orang mu`min."62
ِ ب ُُم َّم ُد بن الْع ََل ِء حدَّثَنَا عب ُد اللَّ ِو بن إِ َْسعِيل عن ُُمالِ ٍد عن أَِِب الْوَّد
اك َ َْ َ َْ َ َ ُْ َْ َ َ ُ ْ َ ٍ َْحدَّثَنَا أَبُو ُكَري
ٍ ِعن أَِِب سع
ك إِ ََلُ ض َح ْ َصلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم إِ َّن اللَّوَ لَي ِ ُ ال رس
َ ول اللَّو ُ َ َ َال ق ّْ الُ ْد ِر
َ َي ق ْ يد َ َْ
ف
َ ال َخ ْل َ َف اللَّْي ِل َولِ َّلر ُج ِل يُ َقاتِ ُل أ َُراهُ ق ِ الص ََلةِ ولِ َّلرج ِل يصلّْي ِِف جو
َْ َ ُ ُ َ َّ ف ِِف َّ ِثَََلثٍَة ل
ّْ لص
65 ِ ِ
الْ َكتيبَة
62
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
63
Muhammad bin Ismā‟il bin Ibrāhim al-Ju‟fî Al-Bukhārî, Ṣaḥîh Bukhārî, Kitab: Jihad dan
penjelajahan, Bab: Orang kafir membunuh seorang muslim kemudian ia masuk Islam dan berlaku
lurus, kemudian ia terbunuh, Hal: 1040.
64
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
65
Abû „Abd.Allah Muhammad Ibn Yazîd al-Qazwînî, Sunan Ibnu Majah,
Kitab: Mukadimah, Bab: Pengingkaran Jahmiyah, Hal: 73.
66
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
43
67
Abû „Abd.Allah Muhammad Ibn Yazîd al-Qazwînî, Sunan Ibnu Majah, Kitab: Jihad,
Bab: Seorang laki-laki berperang sementara dirinya memiliki dua orang tua, Hal: 930.
68
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
69
al-Hâfiz Abû „îsa Muhammad bin „îsa Al-Turmudzi,Sunan al-Turmudzi,Kitab: Budi
pekerti yang terpuji, Bab: Keceriaan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam, Hal: 601.
70
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
BAB IV
Hadis Pertama
Hadis Kedua
ول َع ْن أَِِب ٍ ْي أَبو عُمر وحدَّثَنَا َعب ُد الْع ِزي ِز َعن مْنصوِر ب ِن أُذَي ٍن َعن مكْح
ُ َْ ْ ْ ُ َْ َ ْ َ َ َ َ ُ ٌْ َحدَّثَنَا ُح َج
ِْ صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّم ََل يُ ْؤِم ُن الْ َعْب ُد
اْلميَا َن ُكلَّوُ َح ََّّت يَْت ُرَك ِ ُ ال رس
َ ول اللَّو ُ َ َ َال ق
َ َُىَريْ َرةَ ق
َ
3 ِ ِ ِ الْ َك ِذب ِِف الْمز
صادقًا َ احة َويَْت ُرَك الْمَراءَ َوإِ ْن َكا َن
َ َُ َ
“Telah menceritakan kepada kami Hujain Abu Umar dan telah
menceritakan kepada kami Abdul 'Aziz dari Manshur bin Udzain dari
Makhul dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam Bersabda: "Seorang hamba tidak dikatakan beriman dengan
sepenuhnya hingga ia meninggalkan berbohong ketika sedang
bergurau, dan meninggalkan berdebat meski ia benar."4
1
Abî Dâwud Al-sijistany, Sunan Abu Dâwûd(Riyadh,Bayt al-Afkâf ad-Dawliyah),Hal:539.
2
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist.
3
Aḥmad bin Muhammad bin Ḥanbal bin Ḥilal al-Syaybānî, Musnad al-Imam Aḥmad bin
Ḥanbal(Beirut: Dar al-Kutub: 1971), Hal:352.
4
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
44
45
memahami apa arti kata takhrîj. Takhrîj berasal dari kata kharaja (ََ ََ ) َخرyang
asal beberapa hadis pada kitab-kitab yang ada (kitab induk hadis) dengan
takhrîj ini adalah untuk mengetahui eksistensi suatu hadis apakah benar suatu
hadis tersebut berada di dalam buku-buku hadis atau tidak, selanjutnya untuk
mengetahui sumber otentik suatu hadis dari buku hadis apa saja hadis tersebut
terhimpun.
Asyrâf , Men takhrîj menggunakan tema hadis yaitu melalui kitab Miftâh
Kunûz al-Sunnah, Men takhrîj menggunakan status hadis yaitu dengan kitab
Azhâr al-Mutanâtsirah.7
metode yang ada yaitu dengan takhrij dengan kata yaitu melalui kitab al-
5
A.W. Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab –Indonesia(Surabaya Agung :Pustaka
Progresif,1997), Hal:330.
6
Abdul Majid Khon,Ulumul Hadis(Jakarta:Amzah,2013),Hal:129
7
Agil Husi Munawwar, Ahmad Rifqi Muchtar, Metode Takhrij Hadits
46
metode takhrij melalui nama perawi yakni menggunakan Kitab Tuhfatul al-
Asyrâf Bimaʻrifati al-Atrâf. Menurut penulis metode yang penulis pilih adalah
metode yang cukup mudah dalam kegiatan penulusuran dalam kitabnya. Oleh
C. I’tibar
penulis lakukan adalah mencatat dan menghimpun seluruh sanad hadis untuk
kata َاعتبر. Menurut bahasa, arti kata al-I’tibar adalah peninjauan terhadap
menyertakan sanad-sanad yang lain untuk suatu hadis tertentu, yang hadis itu
pada bagian sanadnya hanya tampak seorang periwayat saja dan dengan
menyertakan sanad-sanad yang lain maka akan dapat diketahui apakah ada
periwayat yang lain atau tidak ada untuk bagian sanad dari sanad hadis
9
tersebut. Kegunaan dari al-I’tibâr yaitu untuk mengetahui keadaan sanad
hadis secara menyeluruh dengan dilihat dari ada atau tidak adanya pendukung
8
M.Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi(Jakarta: Bulan Bintang,1992), cet-
1, Hal:49.
9
M.Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, cet-1,,Hal: 50.
47
bersangkutan.
makna tersebut, kritik hadis berarti sebuah penelitian kualitas hadis, analisis
serta pembedaan antara hadis autentik dan yang tidak. Kata Naqd di dalam al-
berarti memisahkan dan membedakan sesuatu dari sesuatu yang lain.11 Kritik
merupakan sebuah kajian hadis yang boleh atau tidak diterapkan, karena
kajian ini muncul belakangan. Menurut istilah kritik adalah sebuah usaha
kebenaran. 12
Bahwasanya hadis merupakan salah satu sumber ajaran Islam, dan sekiranya
ajaran yang dibawanya termasuk ke dalam ajaran yang harus diikuti. Dengan
10
A.W. Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab Indonesia, (Yogya: Unit PBIK PP al-
Munawwir,1984, Hal:1551
11
Idris, Studi Hadis, (Jakarta:Kencana,2010), Hal:275
12
W.j.s. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahas Indonesia ( Jakarta: Balai Pustaka, 1976),
cet.IV, Hal:965.
48
pemalsuan hadis.
Menurut bahasa kata matan berasal dari bahasa arab مرتهyang artinya
punggung jalan (muka jalan), tanah yang tinggi dan keras. Menurut ilmu
SAW yang disebutkan setelah sanad. Matan hadis adalah isi hadis yang
13
Sanad menurut bahasa berarti bagian bumi yang menonjol. Menurut terminology
bahwasanya sanad adalah jalan yang menyampaikan kepada matan hadis. M.Agus Solahudin dan
Agus Suyadi, Ulumul Hadis, ( Bandung,Pustaka Setia),Hal:89
14
Abdul Majid Khon,Ulumul Hadis, (Jakarta:Amzah,2013), Hal:113.
49
tersebut.
tertawa
Hadis Pertama
takhrij hadis, dalam kegiatan ini penulis menelusuri melalui penggalan lafaz
A. Takhrij Hadis
Dalam penelitian ini penulis menggunakan kata َُ ِِ ال َكر, Adapun hasil yang
yaitu:
1. Sunan Tirmidzi karya Imam Tirmidzi dalam kitab زهbab َفِ ْي َم ْهَتَ َك ْل َمَبِ َكلِ َم ٍة
َ ّكَبِهَرَالى
َرس َ يُ ْ ِحhal. 382, satu riwayat.
ْ فِ ْي
2. Sunan ad-Dârimî karya Imam ad-Dârimî dalam kitab استِانbabَ َْال ِِي
3. Musnad Ahmad bin Hanbal karya Imam Ahmad bin Hanbal Jilid 5,
17
A.J. Wensick, al-Mu’jᾶm al-Mufahras li al-Fᾶzi al-Hadῖts al-
Nabawῖ,(Leiden:E.J.Brill,1943), Juz:5 Hal: 550.
18
Al-Hafizh Abul Hajjaj Yusuf al-Mizzi,Tuhfatul Asyraf Bima’rifat al-Athraf(Dar al-Gharb
al-Islamî,1999), Juz 8, Hal: 120.
51
1. Sunan Abu Dâwud karya Imam Abu Dâud dalam kitab األَ َد, Nomer
2. Sunan Tirmidzi karya Imam Tirmidzi dalam kitab ال ُزهُر, nomer hadis
3. Sunan an-Nasâ‟I karya Imam an-Nasâ‟I dalam kitab َْالتَ ْف ِسري, nomer
ول اللَّ ِو ِ َ َيد بن ىارو َن أَخب رنَا ب هز بن ح ِكي ٍم عن أَبِ ِيو عن جدِّهِ ق
َ ت َر ُس ُ ال ََس ْع َ َْ َْ َ ُ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ُ َ ُ ْ ُ َخبَ َرنَا يَِز ْأ
ك بِِو الْ َق ْوَم َويْ ٌل لَوُ َويْ ٌل ِ ْذِ ِِ
َ ض ِحْ ُب لي
ُ ِّث فَيَك ُ صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم يَ ُق
ُ ول َويْ ٌل للَّذي َُيَد َ
ُلَو
21
“Telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada
kami Bahz bin Hakim dari ayahnya dari kakeknya ia berkata; Aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Celakalah orang yang
bercerita, lalu berdusta untuk membuat orang-orang tertawa. Celakalah ia,
celakalah ia."
ول
َ ت َر ُس ِ َ َِّه قِ َّاق أَخب رنَا معمر عن ب ه ِز ب ِن ح ِكي ٍم عن أَبِ ِيو عن جد ِ َّ حدَّثَنَا عب ُد
ُ ال ََس ْع َ َْ َْ َ ْ ْ َ ْ َ ٌ َ ْ َ َ َ ْ الرز َْ َ
ِ ِ
ِ ْ ِّث الْ َقوم ُُثَّ يكْذب لي ِ ِ ُ صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم يَ ُق ِ
ُضح َك ُه ْم َويْ ٌل لَو ُ ُ َ َ ْ ُ ول َويْ ٌل للَّذي َُيَد َ اللَّو
َُوَويْ ٌل لَو
22
19
al-Hâfiz Abû „îsa Muhammad bin „îsa Al-Turmudzi,Sunan al-Turmudzi, (Riyadh,Bayt al-
Afkâf ad-Dawliyah,9947),Kitab : Zuhud, Bab: Siapa yang bicara sepatah kata agar manusia
tertawa, Hal: 382.
20
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
21
al-Fadl ibn Bahram Al-Dârimi, Sunan al-Darimî ,Dârul Mughni:1420, Kitab : Kitab
meminta ijin, Bab: Berbohong agar orang tertawa, Hal: 1771.
22
Ahmad bin Hanbal Abû „Abdillâh Al-Syaibâni, Musnad al-Imâm Ahmad bin Hanbal,
(Beirut: Maktabah al-Islamî), Kitab: Musnad penduduk Bashrah, Bab: Hadits Mu'awiyah bin
Haidah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, Hal:1468.
53
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َّ ِأَنَا َعلي بْ ُن َح َج ْر نَا إِ َْسَاعْي َل بْ ُن إِبْ َراىْي َم َع ْن بَ ْه ِز بْ ِن َحكْي ٍم َع ْن أَبِْيو َع ْن َجدِّه َع ْن الن
َِّب
ِ َ ض ِح ِ ْذِ ِِ َ َصلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم ق
ُك بِو الْ َق ْوَم َويْ ٌل لَوُ َويْ ٌل لَو
26
ُ ِّث فَيَك
ْ ُب لي ُ ال َويْ ٌل للَّذي َُيَد َ
“„Ali bin Hajar telah mendengar dari isma„il bin Ibrâhim dari Bahz bin Hakim
dari ayahnya dari kakeknya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda : "Celakalah bagi orang yang berbicara lalu berdusta untuk membuat
orang lain tertawa. Celakalah ia, celakalah ia."27
Tis’ah, maka yang akan penulis lakukan adalah menulis seluruh sanad yang
terdapat dalam hadits tersebut dan akan dibahas dalam kegiatan I‟tibar
dibawah ini.
23
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
24
Abî Dâwud Al-sijistany, Sunan Abu Dâwûd, (Riyadh,Bayt al-Afkâf ad-Dawliyah),
Kitab: Adab, Bab: Teguran keras dari dusta, Hal:539.
25
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist.
26
Abû Abd al-Rahmân Ahmad ibn „Alî ibn Sy‟aib,Sunan An-Nasai, Bab Tafsir Surat an-
Nisa Juz 6 Hal: 329.
27
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist.
54
B. Kritik sanad
Dalam kegiatan ini, Sanad yang dipilih oleh penulis untuk diteliti
ُُّّالنَّبِي
ِجدِّه
َ
أَبِ ِيو
بَ ْه ُز بْ ُن
َح ِكي ٍم
ِ إِ َْس
اعْي َل بْ ُن
َم ْع َمٌر ُ يَِز
يد بْ ُن َى ُارو َن ٍ ََِيَي بن سع
يد َ ُ ْ َْ َ
ِ
إِبْ َراىْي َم
W.206 H W.198 Hَ
الرتمذى النسائي
امحد ابن حنبل ابوا داود
L.215 H
W. 241 H W. 279 H W.275 H
55
klasifikasi pertama adalah salah satu sanad dari imam Abû Dâud. Adapun
Mu'âwiyah (Periwayat II, Sanad IV),c. Bahz bin Hakim (Periwayat III, Sanad
III),d. Yahya bin Sa'id (Periwayat IV, Sanad II),e. Musaddad bin Musrihad
dimulai pada periwayat terakhir (al-mukharij) yakni imam Abu Dâwud lalu
diikuti pada periwayat sebelum imam Abu Dâwud dan seterusnya hingga
Imam Abu Dâwud karena menurut penulis hadis yang terdapat di dalam
Sunan Abu Dawud masih terdapat hadis-hadis daif dan tidak terdapat
a. Abu Dâwud
Menurut Abdurrahman bin Abi Hatim, bahwa nama dari imam Abu
Dâwud adalah Sulaiman bin al Asy'ats bin Syadad bin 'Amru bin 'Amir 28.
'Imam Abu Dâwûd meninggal pada hari jum'at tanggal 16 bulan syawwal
28
Abû Muhammad „Abd al-Rahmân bin Abî Hâtim Muhammad bin Idrîs bin al-Munzir al-
Râzî, Kitab al-Jarh wa al-Ta’dîl, Juz IV ,cet.1 (Hayderabat: Majlis Da‟irat al-Ma„arif,1987),
Hal:102.
56
Imam Abu Dâwud adalah salah satu Imam yang sering berkeliling
dan Baghdad merupakan daerah islam yang pertama kali beliau masuki,
yaitu pada tahun 220 hijriah, Kufah; beliau kunjungi pada tahun 221
sana, kemudian keluar dari sana dan kembali lagi setelah itu.4. Syam;
bin abi Syaibah abu al Hasan al Abasi al Kufi, Muslim bin Ibrahim al
Muhammad bin Basar, Zuhair bin Harbi ( Abu Khaitsamah, dan lain-lain.
29
Abû „Abdullâh Muhammad bin Ahmad bin „Usmân al-Zahâbî, Siyar a’lam al-Nubalâ,
Juz XIII, Cet.VII,( Bayrut: Mu‟assasat al-Risâlah,1990), Hal:221.
30
Ibnu Ahmad „Alimi, Tokoh dan Ulama Hadis, edt:Ahmad Junaedi, (Sidoarjo:Mashun,
2008), Hal:206.
31
Ahmad ibn „alî ibn Hajar al-Asqalânî, Tahzîb al-Tahzîb, ( Bairut: Dâr al-Fikr, 1994), Juz
IV , Hal:149
57
Baghdadi (Perawi sunan Abi Daud dari beliau), Abu 'Amru Ahmad bin
Ali al-Bashri (perawi kitab sunan dari beliau), Abu Bakar Ahmad bin
dan disiplin ilmu lainnya yang mengalir kepada imam Abu Dâwud
Abu daud Tsiqah, Imam Abu Bakr Al Khallal berkata: Imam Abu Dâwud
Abu Dâwud merupakan salah satu imam dunia dalam bidang ilmu dan
untuk hadits dan di akhirat untuk Syurga, dan aku tidak melihat
32
Ahmad ibn „alî ibn Hajar al-Asqalânî , Tahzîb al-Tahzîb, Juz IV, Hal:150.
58
Umiyyah bin Khâlid, Bisyri bin Mufadal, Ja„far bin Sulaimân al-Duba„î,
Husain bin Numair, Hamâd bin Zaid, Sufyân ibn „Uyainah, „Abdul Aziz
bin Abdu Samad „Amimi, „Isa bin Yunus, Mu‟tamar bin Sulaimân,
Yahya bin Said Al-Qathân, Yusuf bin Ya„qub, Yunus bin Qâsim.34
bin Ya„qub al-Zuwjâni, Ismâil bin Ishâq, Hammâd bin Ishâq al- Qâdi,
33
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf Al-Mizzî, Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’al-Rijâl,
(Muasasah ar-Risalah: 1987), Juz:27, Hal:443.
34
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf Al-Mizzî, Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’I al-Rijâl, Juz: 27,
Hal: 444
35
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf Al-Mizzî, Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’I al-Rijâl, Juz: 27,
Hal: 445
59
bin Musrihad dan Yahya bin Sa'id tinggal di kota yang sama dan
umurnya tidak terpaut jauh. Oleh karena itu, bahwa sanad antara
bersambung.
Nama lengkap beliau adalah Yahya bin Saʻid bin Farrukh al-
Guru-guru beliau adalah: abân bin sam‟ah, asâmah bin Zaid al-
Laitsi, Ismail bin Abi Khalid,Bahz bin Hakim,Jâbir bin subhi, Ja‟far bin
Bin Muhammad bin „Ali, Ju‟aid bin „Abdurrahmâan, Hasan bin Zakwan,
Hamâd bin Salamah, Humaid bin al-Thawil, Khutsama bin „Irâki bin
Mâlik, Dll.37
36
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf Al-Mizzî, Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’I al-Rijâl, Juz: 27,
Hal: 446-448.
37
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf Al-Mizzî, Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’I al-Rijâl, Juz: 31,
Hal: 330.
60
benar menerima riwayat hadis tersebut dari Bahz bin Hakim, sehingga
Yahya bin Sa‟id san Bahz bin Hakim dalam keadaan bersambung.
Nama lengkap beliau adalah Bahz bin Hakim bin Mu'awiyah bin
Hidah, Beliau memiliki nama kuniyah yaitu Abu 'Abdul Malik, Negeri
Mu'âwiyah bin Hayyadah, beliau juga berguru kepada Zarârah bin Awfa
38
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf Al-Mizzî, Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’I al-Rijâl, Juz: 31,
Hal: 332
39
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf Al-Mizzî, Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’al-Rijâl, Juz: 31,
Hal: 334.
61
bin „ulayah, Basyir bin Mufadhal, Mu‟az bin Mu‟az,Hisyam bin Hâsan,
Yahya bin Sa’id,Yazid bin Harun, Yusuf bin Ya‟qub, Abu Bakar bin al-
Huzali,
mengatakan bahwasanya beliau adalah orang yang Shalih dan orang yang
telah menerima riwayat hadis tersebut dari Hakim bin Mu'awiyah dapat
Bahz bin Hakim dan Hakim bin Mu'awiyah dalam keadaan bersambung.
memiliki 3 orang anak yang bernama Bahz bin Hakim, Sa‟id bin Hakim
dan juga Mihrân bin Hakim. Guru-Guru yang pernah ia menimba ilmu
Bahz bin Hakim, Sa‟id bin Iyâs al-Jurairiy, Sa‟id bin Hakim, Qaza‟ah
suwaid bin Huzairi dan Mihrân bin Hakim. Komentar para ulama tentang
40
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf Al-Mizzî, Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’al-Rijâl, Juz: 4,
Hal:259
62
Mu'awiyah. Hakim bin Mu'awiyah adalah ayah dari Bahz bin Hakim
Hayyadah dan dapat dipercaya. Oleh karena itu sanad diantara beliau
Mu'âwiyah bin Qusyair ibn Ka‟ab bin Rabiy‟ah bin umar bin shasha‟ah
kota Bashrah.
41
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf Al-Mizzî, Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’al-Rijâl, Juz :7
Hal: 202.
42
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf Al-Mizzî, Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’al-Rijâl, Juz :28,
Hal:172.
63
diterima langsung oleh Mu'âwiyah bin Hayyadah dari Nabi. oleh karena
itu, antara Nabi dan Mu'âwiyah bin Hayyadah telah terjadi persambungan
periwayatan hadis.
a. Imam Tirmidzi
Nama lengkap beliau adalah Abu Isa Muhammad bin Musa bin
Tirmidzi. Beliau hidup dalam keadaan tuna netra beliau wafat pada
Imam Bukhari, Imam Muslim, dan juga kepada Imam Abu Dâwud,.
Adapun selain itu adalah. 1. Qutaibah bin Said, Ishaq bin Musa, Mahmud
bin Gailan, Said bin Abdurrahman, Muhammad bin Basysyâr, Ali bin
„Utsmân bin Dâwud bin Kaisâni „abdî. Beliau adalah seseorang tabi'ul
atba' kalangan tua, nama kuniyah beliau adalah Abu Bakar. Semasa
hidupnya beliau tinggal di negeri Bashrah. Beliau wafat pada tahun 252
Hijriah.
Umayyah bin Khâlid, Badal bin Muhabbar, Bahz bin Asad, Ja‟far bin
„Aun, Khâlid bin Hârits, Sâlim bin Nûh, Sahl bin Yûsuf, Mu„tamir bin
bin Ishâq, Abu Ahmad bin „Alî bin Sa„id, at-Tirmidzi, „Abdûllah bin
Muhamad bin Yâsîn, Qâsim bin zakariyâ, Abû Bakr Muhamad bin Ishâq
43
Tokoh dan Ulama Hadis, Ibnu Ahmad „Alimi, Masmedia Buana Pustaka,Sidoarjo,2008,
Hal: 218-219.
44
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf Al-Mizzî, Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’al-Rijâl, Juz :24,
Hal:511.
45
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf Al-Mizzî, Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’al-Rijâl, Juz:24,
Hal:513.
65
dari Nabi. oleh karena itu, antara Nabi dan Mu'âwiyah bin Hayyadah
antara guru dan murid, dan para perawi yang dinilai Tsiqah oleh para
sahih.
C. Kritik Matan
dalam kritik matan untuk hadis yang bersangkutan yang telah diteliti.
ِ َ ض ِح ِ ْذِ ِِ
ُك بِو الْ َق ْوَم َويْ ٌل لَوُ َويْ ٌل لَو
49
ْ ُب لي ُ َويْ ٌل للَّذي َُيَد.2
ُ ِّث فَيَك
50 ِ ْ ْذب لِي
ِ ِِ
ُ َويْ ٌل للَّذي َُيَد.3
ُضح َك ُه ْم َويْ ٌل لَوُ َوَويْ ٌل لَو ُ ُ ِّث الْ َق ْوَم ُُثَّ يَك
ِ َ ض ِح ِ ْذِ ِِ
ُك بِو الْ َق ْوَم َويْ ٌل لَوُ َويْ ٌل لَو
51
ْ ُب لي ُ َويْ ٌل للَّذي َُيَد.4
ُ ِّث فَيَك
ِ َ ض ِح ِ ْذِ ِِ
ُك بِو الْ َق ْوَم َويْ ٌل لَوُ َويْ ٌل لَو
52
ْ ُب لي ُ َويْ ٌل للَّذي َُيَد.5
ُ ِّث فَيَك
48
Matan hadis ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.
49
Matan hadis ini diriwayatkan oleh Imam Darimi.
50
Matan hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal.
51
Matan hadis ini diriwayatkan oleh Imam Abû Dâwûd.
52
Matan hadis ini diriwayatkan oleh Imam Imam an-Nasa‟I.
68
ِّث
ُ َُيَ د ِ اْل ِد
يث ِ
pada hadis pertama menggunakan kata َْ ب, kedua
menggunakan kata,ب ِ
ُ فَيَ ْك ذ , hadis ketiga menggunakan kata الْ َق ْوَم, dan
ب ِ
untuk hadis kelima menggunakan kata ُ فَيَ ْك ذ. Perbedaan selanjutnya
dan hadis ketiga dimana sebelum kata َُويْ ٌل لَ وُ َويْ ٌل لَ و terdapat kata
ض ِح َك ُه ْم ِ
ْ ُلي.
karena itu maka dia bukanlah orang yang jujur melainkan orang
bukan untuk orang yang tertawa saja, melainkan untuk yang tidak
hadis tentang celakanya orang yang berdusta untuk membuat orang lain
54
(yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya,
seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah
kiri.
Ayat tersebut menjelaskan bahwasanya para malaikat mencatat
53
„Abdu Muhsin al„Ibâd, Syarah Sunan Abî Dâwud, Juz: 28, Hal.348.
54
Q.s Qâf ayat 17dan 18.
70
menentukan surga atau neraka bagi dirinya. Oleh karena itu islam
yaitu :
55
Ahmad bin Hanbal Abû „Abdillâh Al-Syaibâni, Musnad al-Imâm Ahmad bin
Hanbal(Beirut: Maktabah al-Islamî), Kitab: Sisa Musnad sahabat yang banyak meriwayatkan
hadis, Bab : Musnad Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu, Jilid:2, Hal:378.
56
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
71
Hadits Kedua
untuk hadis yang kedua ini penulis hanya menggunakan satu metode
57
A.J. Wensick, Mu’jam al-Mufahras li al-Fâz al-Hadîs al-Nabawî, Juz:5 Hal:555.
72
ٍ ْي أَبو عُمر وحدَّثَنَا َعب ُد الْع ِزي ِز َعن مْنصوِر ب ِن أُذَي ٍن َعن مكْح
ول َع ْن أَِِب ُىَريْ َرَة ُ َْ ْ ْ ُ َْ َ ْ َ َ َ َ ُ ٌْ َحدَّثَنَا ُح َج
ب ِِف ِ ِْ صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّم ََل يُ ْؤِم ُن الْ َعْب ُد ِ ُ ال رس
َ اْلميَا َن ُكلَّوُ َح ََّّت يَْت ُرَك الْ َكذ َ َ ول اللَّو ُ َ َ َال ق َ َق
58 ِ ِ ِ الْمز
صادقًا َ احة َويَْت ُرَك الْمَراءَ َوإِ ْن َكا َن
َ َُ
“Telah menceritakan kepada kami Hujain Abu Umar dan telah
menceritakan kepada kami Abdul 'Aziz dari Manshur bin Udzain dari
Makhul dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam Bersabda: "Seorang hamba tidak dikatakan beriman dengan
sepenuhnya hingga ia meninggalkan berbohong ketika sedang bergurau,
dan meninggalkan berdebat meski ia benar."59
ٍ ان حدَّثَنَا َعب ُد الْع ِزي ِز بن أَِِب سلَمةَ َعن مْنصوِر ب ِن أُذَي ٍن َعن م ْكح
ول ِ
ُ َ ْ ْ ْ ُ َ ْ َ َ ُْ َ ْ َ َحدَّثَنَا ُسَريْ ُج بْ ُن الن ُّْع َم
ِْ صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّم ََل يُ ْؤِم ُن الْ َعْب ُد
اْلميَا َن ُكلَّوُ َح ََّّت ِ ُ ال رس
َ ول اللَّو ُ َ َ َال ق َ ََع ْن أَِِب ُىَريْ َرةَ ق
َ
60 ِ ِ ِ
صاد ًق َ ب ِِف الْ ُمَز ِاح َوالْمَراءَ َوإِ ْن َكا َن َ يَْت ُرَك الْ َكذ
“ Telah menceritakan kepada kami Suraij bin An Nu'man berkata; telah
menceritakan kepada kami Abdul 'Aziz bin Abu Salamah dari Manshur bin
Udzain dari Makhul dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Seorang hamba tidak akan bisa beriman
dengan sempurna sehingga ia bisa meninggalkan bohong baik dalam canda
maupun debat, meskipun ia benar."61
kegiatan I‟tibar. Yaitu mencatat dan juga menghimpun seluruh sanad. maka
58
Ahmad bin Hanbal Abû „Abdillâh Al-Syaibâni, Musnad al-Imâm Ahmad bin Hanbal,
(Beirut: Maktabah al-Islamî), Kitab : Sisa Musnad sahabat yang banyak meriwayatkan hadis, Bab :
Musnad Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu , Jilid:2, Hal:352.
59
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
60
Ahmad bin Hanbal Abû „Abdillâh Al-Syaibâni, Musnad al-Imâm Ahmad bin Hanbal,
Hal:364.
61
Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist
73
صلهى َرسُو ُل ه ِ
َّللا َ
ه
َّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسله َم
َم ْكح ٍ
ُول
َم ْنصُور ب ُ
ْن أ َذي ٍ
ْن ِ ِ
َW. 113 H
َع ْب ُد ْال َع ِز ِ
يز
W. 164 H
tersebut.
kunyah yaitu Abu Abdillah.62 Beliau lahir di kota Baghdad. Ada yang
beliau masih dalam penyusuan. Hari lahir beliau pada tanggal dua
puluh Rabi'ul awwal tahun 164 hijriah. Ayah Imam Ahmad dan
perjalanan jauh dan waktu lama hanya untuk menimba ilmu dari sang
ulama. Kecintaan kepada ilmu jua yang menjadikan beliau rela tak
menikah dalam usia muda. Beliau baru menikah setelah usia 40 tahun.
62
Ahmad bin Hanbal Abû „Abdillâh Al-Syaibâni
75
Sufyan bin Uyainah, Ibrahim bin Sa'ad, Yahya bin Sa'id al Qaththân,
Ismail bin 'Ulaiyah, Imam Asy Syafi'I, Al Qadli Abu Yusuf, Ali bin
Syura, Ibnu Numair, Abu Bakar Bin Iyas, Muhamad bin Ubaid ath
beliau.
Asy Syafi'I, Yahya bin Adam, Al Hasan bin Musa al Asy-yab Dan
Madini, Yahya bin Ma'in, Dahim Asy Syami, Ahmad bin Abi Al
Allah memuliakan agama ini dengan perantaraan Abu Bakar pada saat
63
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf al-Mizzî, Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’al-Rijâl, Juz: 14,
Hal:288
76
dan Ahmad bin Hambal, siapa diantara kedunya yang paling hafizh?'
bersambung.
64
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf al-Mizzî , Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’al-Rijâl, Juz:14
H:285.
77
Tabi‟in. Nama kunyah beliau adalah Abu „Umar. Beliau wafat pada
'Abdullah bin Abi Salamah, al-Laits bin Sa‟ad , Mâlik bin Anas,
Tidak seorang pun dari para kritikus hadis yang mencela pribadi
65
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf al-Mizzî , Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’al-Rijâl,
(Muasasah ar-Risalah:1987), Juz:5,Hal:483.
78
sanad antara Hujain bin al-Mutsanna dan Abdul 'Aziz dalam keadaan
bersambung.
c. Abdul 'Aziz
beliau hidup ia tinggal di kota Baghdad. Beliau wafat pada tahun 164
H.
aslam Sa‟d bin Ibrâhim Hazam bin Salamah bin Dînar, Hisyâm bin
„urwah, Hilâl bin Abî Hilâl, Wahab bin Kaysân, Yahya bin Sa‟d ,
, Ismâ‟il bin Ja‟far, Bisyri bin Mufadhal, Hajjaj bin Minhâl, Hujain
bin Mutsanna, Ziyad bin Hubâb, Surâj bin Nu‟mân, Syu‟aib bin
Harb, Utsmân bin Zufar at-Taymî, Gassân bin ar-Rubayî, al-Laits bin
Sa‟ad. Dll
Hatim Ibn Sa‟ad, dan Ibn Hibban Ibn Hajar al-„Asqalani juga
66
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf al-Mizzî, Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’al-Rijâl, Juz:18,
Hal: 153.
79
e. Makhul
juga sering disebut atau kuniyah beliau yaitu Abu 'Abdullah. Semasa
tahun 113 H.
Anas bin Malik, Junâdah bin Abî Umayyah, Khâlid bin al-Lajlâj, sa‟id
bin Mussayib, Sulaimân bin yasîr, „urwah bin Zubair, Qaza‟ah bin
67
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf al-Mizzî, Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’al-Rijâl,
Juz:18,Hal:155
80
Ismâil bin Abi Bakr, Ayûb bin Musâ al-Qurrasyî, Bisyr bin Numair,
orang yang paling faqih di Syam pada masanya, Ibnu Hajar al-
f. Abu Hurairoh
Abd Syams bin „Amir bin „Adtsan bin „Abdullah bin Zahran bin Kaab
bin al-Haris bin Malik bin Nashr bin al-Azad. Ia lahir di Daus, yaitu
68
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf Al-Mizzî, Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’alRijâl, Juz:18,
Hal:464.
69
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf Al-Mizzî, Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’al-Rijâl, Juz 35
Hal:366.
81
bin Ka‟ab, „Umar bin al-Khattab, Usamah bin Zaid, Bashrah bin Abî
Ibrahim bin Ismalil, Ibrahim bin Abdullah bin Hanim, Naim bin
Mujmal, Ishâq bin Abdûllah, Anas bin Malik, Ja‟far bin „Iyâd,
seorang yang hafiz, Ibnu Kasir berkata bahwa beliau seorang yang
70
Ibnu Ahmad „Alimi, Tokoh dan Ulama hadis, Edt:Ahmad Junaedi, (Sidoarjo:Mashun:
2008), Hal:17.
71
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf al-Mizzî, Tahdzib al-Kamâl fi Asma’al-Rijâl ,
(Muasasah ar-Risalah:1987), Jilid 22 Hal:95.
72
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf al-Mizzî, Tahdzib al-Kamâl fi Asma’al-Rijâl , Juz:34,
Hal:366.
82
Para ahli kritik hadis tidak ada satupun yang mencela pribadi
seorang sahabat yang tidak diragukan lagi tentang hafalannya dan juga
Jarîr bin „abdul Hamîd, Hakim bin „Abdul malik , Hammâad bin Zaid,
Hammâd bin Salamah, Abdul 'Aziz bin 'Abdullah bin Abi Salamah
Sufyan bin Uyainah, Suhail bin Abi Hazm , Muhammad bin Ismâ‟il
bin Abî Fudaik, Mukaram bin Hakim, Mahdî bin Maimûn, Husyâm
bin basyr,dll.
83
Laisa bin Ba’s, Abu Dâwûd dan Muhammad bin Sa‟ad mengatakan
bahwa sanad antara Suraij bin An Nu'man bin Marwan dari para
c. Abdul 'Aziz
muridnya.74
73
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf al-Mizzî , Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’al-Rijâl, Juz:10,
Hal:218.
74
Jamâl al-Dîn Abî al-Hajjâj Yûsuf al-Mizzî , Tahdzîb al-Kamâl fi Asmâ’al-Rijâl, Juz:18,
Hal:154.
84
e. Makhul Asyâmî
f. Abu Hurairoh
ini tetap berada pada tingkatan daif. Perbedaan riwayat hanya terletak pada
periwayat yang pertama saja dan yang lainnya sama perawinya. Masalah
yang dipersoalkan dalam jalur sanad ini adalah adanya seorang perawi
yang bernama Manshur bin Udzain, yang ternilai majhûl ( tidak diketahui
diketahui keadannya dalam beberapa kitab Rijâl al-Hadîs dan Penulis tidak
Menurut disiplin ilmu hadis, apabila terdapat perawi yang tidak diketahui
dan termasuk kedalam hadis yang daif menurut jumhur ulama hadis.
sbeelumnya, Yaitu:
satu pe perawi yang majhûl( tidak diketahui keadaanya) baik guru dan
makna yang sama, namun ada sedikit penambahan, namun itu tidak
ini:
75
اح ِة َويَْت ُرَك الْ ِمَراءَ َوإِ ْن ِ ِْ ََل يُ ْؤِم ُن الْ َعْب ُد.1
َ ب ِِف الْ ُمَز
َ اْلميَا َن ُكلَّوُ َح ََّّت يَْت ُرَك الْ َكذ
76
ص ِاد ًق
َ َوإِ ْن َكا َن
75
Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal
76
Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal
86
َويَْت ُرَك. Perbedaan tersebut tidak merubah maksud dari matan hadis
penyempurnaan iman.
77
77
Q.S az – Zumar ayat 3.
87
kuat akan melahirkan perangai yang kuat pula, namun sebaliknya jika
78
“11. Maka kecelakaan yang besarlah di hari itu bagi orang-orang
yang mendustakan,12. (yaitu) orang-orang yang bermain-main
dalam kebathilan”
ب َحدَّثَنَا َعْب َدةُ بْ ُن ُسلَْي َما َن َع ْن ُُمَ َّم ِد بْ ِن َع ْم ٍرو َحدَّثَنَا أَبُو ٍ َْحدَّثَنَا أَبُو ُكري
َ
ِ ِ ِ ِ
َ صلَّى اللَّوُ َعلَْيو َو َسلَّ َم أَ ْك َم ُل الْ ُم ْؤمن
ْي َ ول اللَّو ُ ال َر ُس َ َال ق َ ََسلَ َمةَ َع ْن أَِِب ُىَريْ َرَة ق
79
َح َسنُ ُه ْم ُخلُ ًقا َو ِخيَ ُارُك ْم ِخيَ ُارُك ْم لِنِ َسائِ ِه ْم ُخلُ ًقاْ إِميَانًا أ
78
Q.s at-Thur ayat 11dan 12.
79
al-HâfizAbû „îsa Muhammad bin „îsa Al-Turmudzy,Sunan al-Turmudzi, (Riyadh,Bayt al-
Afkâf ad-Dawliyah,9947), Kitab : Penyusuan, Bab : Hak isteri atas suami, Hal: 466.
88
terhadap ajaran Islam, baik dalam al-Qur‟an ataupun hadis yang lebih
PENUTUP
A. Kesimpulan
maka disini penulis akan menarik kesimpulan bahwa pembahasan yang telah selesai
1. Setelah melakukan kegiatan penelitian kualitas sanad dan matan bahwasanya hadis
Nabi Muhammad saw yang berkenaan tentang Ancaman Allah kepada orang yang
melakukan dusta untuk membuat orang tertawa, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwasanya hadis tersebut memiliki kualitas sahih, Karena hadis tersebut telah
memenuhi syarat-syarat hadis sahîh. Sanad Hadis ini memiliki ketersambungan sanad
hingga perawi terakhir. Adapun matan yang terkandung dalam kandungan hadis
tersebut juga tidak bertentangan dengan al-Qur’an dan juga hadis sahîh.
2. Adapun hadis Nabi saw yang berkenaan dengan tidak sempurnanya iman seseorang
terhadap orang yang berdusta untuk membuat orang tertawa, penulis dapat
tersebut disebabkan karena terdapat seorang karena salah satu periwayat yang tidak
Manshur bin Udzain. Sehingga penulis menyatakan kualitas sanad tersebut dhaif.
Untuk kandungan matan yang terdapat dalam hadis tersebut bersifat sahîh, karena
dalam matan tersebut tidak terdapat kejanggalan ataupun bertentangan dengan al-
89
90
Dengan demikian, Bahwasanya hadis pertama bisa dijadikan hujjah dan dijadikan
pedoman. Matan pada hadis pertama memberikan peringatan terhadap orang yang
membuat tawa dengan menggunakan kata-kata dusta. Oleh karena itu, Sebaiknya apabila
ingin membuat sebuah gelak tawa menggunakan kata-kata yang benar karena pada
dasarnya dusta adalah sebuah akhlak yang buruk. Hadis kedua tersebut menjelaskan
tawa. Namun, hadis tersebut bersifat dhaif, dan tidak bisa dijadikan pedoman.
B. Saran-saran
Dari hasil uraian tentang hadis larangan berdusta untuk membuat orang tertawa
yang menjadi tema dalam skripsi ini, penulis akan memberikan saran kepada para
pembaca:
a. Hendaknya menghindari berkata-kata dusta dalam segala hal baik dalam berbicara
b. Membuat orang lain tertawa memang baik, namun berdusta merupakan perbuatan
ini, untuk itu diharapkan untuk para pembaca meneliti lebih lanjut mengenai skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Solahudin dan Agus Suyadi, Ulumul Hadits, (Bandung: Pustaka Setia)
Amir, Mafri, Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam, Pt. Logos
Wacana Ilmu, Ciputat, 1999.
Anggun Resdasari Prasetyo dan Harlina Nurtjahjanti, Pengaruh Penerapan
Terapi Tawa Terhadap Penurunan Tingkat Stres Kerja Pada Pegawai
Kereta Api, Jurnal Psikologi Undip Vol11,No.1 April,2012
Al-Awayisyah Husain, Saat Diam Saat Bicara ( Manajemen Lisan ),ter. Gunaim
Ihsan, Lc, Jakarta: Darul Haq: 2006 cet:2.
Al-Bukhārî, Muhammad bin Ismā’il bin Ibrāhim al-Ja’fî, Ṣaḥîḥ Bukhārî, Kairo:
al-Mathaba’ah al-Salafiyyah:1400 H.
91
92
Jaarullah, Abdullah bin. Awas! Bahaya Lidah, ter.Abu Haidar dan Abu Fahmi,
Depok: Gema Insani,2016.
Jurnal Rokayah, Penerapan etika dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari , IAIN
Raden Inten Lampung, Terampil, Juni, 2001.
Majid, Abdul S, Tertawa yang disukai, tertawa yang dibenci Allah, Jakarta,
Gema Insani Press, 2004.
Marwan, Iwan. "Rasa Humor dalam Perspektif Agama." Buletin Al-Turas 19.2
2013.
Mursi, Muhammad Said. Panduan Praktis dalam pergaulan, ter.Abdul Hayyie al-
Kattani dan Uqinu Attaqi,Jakarta: Gema Insani Press,2004.
Al-Nasa’I, Abi Abdirrahman Ahmad ibn Syuaib. Sunan Nasa’i, Beirut: Dar el
Fikr.
Al-Qazwaini, Muhammad Bin Yazid. Sunan Ibnu Majah, Riyadh: Baitul Afkar
ad-Dauliyah.
Al-Râzî, Abû Muhammad ‘Abd al-Rahmân bin Abî Hâtim Muhammad bin Idrîs
bin al-Munzir. Kitab al-Jarh wa al-Ta’dîl, Hayderabat: Majlis Da’irat al-
Ma‘arif,1987.
Al-Sajastani, Abu Daud Sulaeman. Sunan Abu Daud, Beirut:Daar al-Kitab al-
Arabi,275H.
Sheni Desinta dan Neila Ramdhani, terapi tawa untuk menurunkan stress pada
penderita hipertensi, Jurnal psikologi volume 40,no.1,juni 2013.
Al-Syaybānî ,Aḥmad bin Muhammad bin Ḥanbal bin Ḥilal. Musnad al-Imam
Aḥmad bin Ḥanbal, Beirut: Dar al-Kutub: 1971.
TB. Asep Subhi dan Ahmad Taufik, 101 Dosa Besar, Jakarta: Qultum Media,
2004.
Thalib, Moh. Sifat dan Sikap Tercela dalam Islam,Surabaya:Pt Bina Ilmu,1983.
Al-Zahâbî, Abû ‘Abdullâh Muhammad bin Ahmad bin ‘Usmân, Siyar a’lam al-
Nubalâ, Bayrut: Mu’assasat al-Risâlah,1990.
PEDOMAN TRANSLITERASI
skripsi ini. Pedoman yang penulis gunakan adalah buku Pedoman Akademik pada
tahun 2013:
ب B Be
ت T te dan es
ث Ts te dan es
ج J Je
خ Kh ka dan ha
د D da
ر R er
ز Z zet
س S es
ش Sy es dan ye
ع ‘
koma terbalik di atas
hadap kanan
غ Gh ge dan ha
ف F ef
iv
ق Q ki
ك K ka
ل L el
م M em
ن N en
و W we
ه H ha
ي Y ye
Vokal
Vokal dalam bahasa arab, seperti vocal bahasa Indonesia, terdiri dari vocal
tunggal atau monoftong dan vocal rangkap atau diftong. Untuk vocal tunggal,
I Kasrah
ۥ U Ḏammah
berikut:
v
Vocal Panjang
Ketentuan alih aksara vocal panjang (madd), yang dalam bahasa arab
Kata Sandang
Kata sandang, yang dalam system aksara arab dilambangkan dengan huruf,
yaitu ﺍﻝ, dialihaksarakan menjadi huruf/I/, baik diikuti huruf syamsiyah maupun
Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam system tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda (ّ )ـ, dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu
dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini
tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata
َّ ّﺍلtidak
sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Misalnya, kata َض ُوْر ة
Ta Marbûṯah
Berkaitan dengna alih aksara ini,jika huruf ta marbûṯah terdapat pada kata
yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/.Hal
yang sama juga berlaku jika ta marbûṯah tersebut diikuti oleh kata sifat (na’t).
vi
Namun,jika huruf ta marbûṯah tersebut diikuti kata benda (ism), maka harus
Contoh :
Huruf Kapital
Meskipun dalam siistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal,dalam
alih aksara ini huruf kapital tersebut juga digunakan,dengan mengikuti ketentuan
oleh kata sandang ,maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama
diri tersebut,bukan huruf awal atau kata sandangnya. Contoh: Abû Ḫâmid al-
2 َج ُر
ْ ت األَ َثـَب Tsabata al-ajru
3 الصالِح
َ ك ْ َِم ْوالَنَا َمل Maulânâ Malik al-Ṣâliḫ
vii
4 يـُ َؤثُِرُك ُم اللّه Yu’atstsirukum Allâh
viii