You are on page 1of 8

Profil Perusahaan

Bakso Goreng bogarasa yang dijual oleh pa Budi pada tahun 2015, di seberang
gang leoni kampus Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA). Pak budi berasal
dari cianjur,jawa barat. beliau berjualan bakso goreng untuk menafkahi keluarganya.
Dalam sehari beliau dapat menjual bakso goreng sebanyak 180 bungkus/hari, dan 3.960
bungkus/bulan. harga perbungkusnya Rp. 5000. Dengan harga kisaran tersebut cukup
terjangkau untuk cemilan bagi mahasiswa maupun masyarakat sekitar dan untuk cita
rasa nya di jamin tidak mengecewakan. Dalam observasi bakso goreng pa budi,
kelompok kami menggunakan metode variable costing.

Biaya Operasional Perusahaan

 Biaya Variable
Biaya Baha Baku:
o Ikan laut (9kg x 110.000) = Rp. 450.000
o Aci (9kg x 8.000) = Rp. 72.000
A. Biaya Overhead Pabrik Variable:

o Bumbu Royco (1pcs) = Rp.34.500


o Bumbu pedas(1pcs) = Rp.40.000
o Minyak Goreng (4ltr x 13.500) = Rp.54.000
o Gas Elpiji (2 x 24.000) = Rp.48.000
o Plastik (1pcs) = Rp.10.000
o Kantong Kresek = Rp.3.000
o Tusukan Lidi = Rp.7.000
o Bawang Putih (1/4kg) = Rp.9.000
o Mecin (1/4kg = 1pcs) = Rp.23.000
o Garam (3pc x 1.000) = Rp.3.000

 Biaya Tetap
o Biaya Sewa = Rp.400.000
o Depresiasi gerobak = Rp.50.000
o Depresiasi botol bumbu = Rp.3.500
o Depresiasi penggorengan = Rp.33.300
o Depresisasi kompor = Rp.37.500
o Depresiasi spatula = Rp.5.000
o Depresiasi saringan = Rp.6.700
o Biaya kebersihan&keamanaan = Rp. 240.000
Metode Penentuan Harga Jual

Dalam observasi bakso Echo, kelompok kami menggunakan metode variable costing.
Dimana biaya-biaya dikelompokan menjadi dua macam yaitu biaya variable dan biaya
tetap. Maka dapat diketahui rincian biaya-biaya tersebut sebagai berikut :

 Biaya Variable
Biaya Bahan Baku:
 Ikan laut (9kg x 110.000) = Rp. 450.000 X 22 = Rp. 9.900.000
 Aci (9kg x 8.000) = Rp. 72.000 X 22 = Rp. 1.584.000
Total Biaya Bahan Baku Rp. 11.484.000,-

 Biaya Overhead Pabrik Variable


 Bumbu Royco (1pcs) = Rp. 34.500 X 22 = Rp. 759.000
 Bumbu pedas(1pcs) = Rp. 40.000 X 22 = Rp. 880.000
 Minyak Goreng (4ltr x 13.500) = Rp. 54.000 X 22 = Rp. 1.188.000
 Gas Elpiji (2 x 24.000) = Rp. 48.000 X 22 = Rp. 1.056.000
 Plastik (1pcs) = Rp. 10.000 X 22 = Rp. 220.000
 Kantong Kresek = Rp. 3.000 X 22 = Rp. 66.000
 Tusukan Lidi = Rp. 7.000 X 22 = Rp. 154.000
 Bawang Putih (1/4kg) = Rp. 9.000 X 22 = Rp. 198.000
 Mecin (1/4kg = 1pcs) = Rp. 23.000 X 22 = RP. 506.000
 Garam (3pc x 1.000) = Rp. 3.000 X 22 = Rp. 66.000

Total Biaya Overhead Pabrik Variable Rp. 5.093.000,- +

Total Biaya Variable Rp. 16.577.000,-


 Biaya Tetap
 Depresiasi gerobak = Rp. 50.000
 Depresiasi botol bumbu = Rp. 3.500
 Depresiasi penggorengan = Rp. 25.000
 Depresisasi kompor = Rp. 37.500
 Depresiasi spatula = Rp. 5.000
 Depresiasi saringan = Rp. 5.000
 Biaya Sewa = Rp. 400.000
 Biaya kebersihan dan keamanan = Rp. 240.000 +
Total Biaya Tetap Rp. 766.000

 Perhitungan Harga Jual

Harga Jual = Biaya Variable + (% Mark Up x Biaya Variabel)

Biaya Tetap + (ROI x Aktiva)


% Mark Up = x 100%
Biaya Variable
Rp. 766.000 + (0,25 x Rp. 12.000.000)
= x100%
16.577.000
Rp. 766.000 + Rp. 3.000.000
= x100%
16.577.000
Rp. 3.766.000
= x100%
Rp. 16.577.000
= 0,22x 100%
= 22 %
Harga Jual = Rp. 16.577.000 + (22% X 16.577.000)
= Rp. 16.577.000 + Rp. 3.646.940
= Rp. 20.223.940
Rp.20.223.940
Harga jual perunit = = Rp. 𝟓. 𝟏𝟎𝟕, 𝟎𝟓/bungkus
3960

5.107,05 : 12 = 425,58/potong
Analisis Profitabilitasnya berdasarkan perhitungan harga jual menurut kelompok
kami :
Pendapatan (3.960 x 5.107,05) = Rp. 20.223.918
Biaya Variable = Rp. (16.577.000)
Biaya Kontribusi = Rp 3.656.918
Biaya Tetap = Rp. (766.000) -
Laba bersih = Rp. 2.880.918

2.880.918
ROI = x100%
12.000.000
= 0.24 x 100%
= 0,240 = 24%

Analisis Profitabilitasnya berdasarkan harga jual Basreng Pak Budi:


Pendapatan (3.960 x 5.000) = Rp. 19.800.000
Biaya Variable = (Rp. 16.577.000)
Biaya Kontribusi = Rp. 3.223.000
Biaya Tetap = (Rp. 766.000) -
Laba Bersih = Rp. 2.457.000

ROI = 2.457.000 X 100%


12.000.000

= 0,204 = 20,4%
Kesimpulan :

Dalam observasi yang kelompok kami lakukan pada Bakso Goreng Bogarasa
menggunakan metode variable costing. Dimana harga jual ditentukan dengan cara Harga
Jual = Biaya Variable + (% Mark Up x Biaya Variabel). Sedangkan markup ditentukan
dengan cara

Biaya Tetap + (ROI x Aktiva)


% Mark Up = x 100%
Biaya Variable

Maka, setelah dihitung menggunakan rumus tersebut dapat diketahui harga jual Bakso
Goreng Bogarasa adalah Rp. 425,58/potong dan Rp. 5.107,05 /bungkus dengan
persentase markup 22%. Dengan keuntungan Rp. 2.880.918/bulan. Sedangkan Pak Budi
menjual dengan harga Rp. 5000/porsi dengan keuntungan Rp. 2.457.000/bulan. Maka
dari itu dapat kami simpulkan bahwa Bakso Goreng Bogarasa mempunyai harga jual
lebih dari perhitungan berdasarkan analisis yang kami lakukan sehingga Bakso Goreng
Bogarasa mendapatkan keuntungan yang lebih juga.

Harga jual yang terlalu besar memang baik untuk penjual karena penjual bisa
mendapatkan keuntungan yang lebih. Namun, harga jual yang terlalu besar juga dapat
menyebabkan hilangnya pelanggan.
NO NAMA AKTIVA HARGA BELI NILAI UMUR BIAYA
RESIDU EKONOMIS DEPRESIASI

You might also like