You are on page 1of 41

LAPORAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN MAINTENANCE
PERAWATAN MESN INDUSTRI
DAN
ALAT PEMINDAHAN BAHAN

DIVISI ALAT BERAT


PT. SWADAYA GRAHA

Disusun Oleh :
1. Dodi Budi Laksono NIM (16020034)

PROGRAM DIPLOMA DUA


TEKNIK PERAWATAN MESIN DAN PERALATAN INDUSTRI
AKADEMI KOMUNITAS SEMEN INDONESIA – GRESIK
2017
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PKL

MANAJEMEN MAINTENANCE
PERAWATAN MESN INDUSTRI
DAN
ALAT PEMINDAHAN BAHAN

DIVISI ALAT BERAT


PT. SWADAYA GRAHA

Oleh:

Dodi Budi LAksono


NIM. 16020034

Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing Perusahaan Dosen Pembimbing

Bardani Farid Mujayyin S.Pd., MT


NIP. 8516210
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi industri


berkembang sangat pesat. Di negara maju program magang bagi pelajar institusi
pendidikan pada suatu perusahaan adalah pilihan yang sangat tepat dalam usaha
peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk memajukan bangsa dan negaranya.
Dalam perusahaan, program training merupakan suatu program pilihan proses
penyesuaian atau adaptasi karyawan baru dengan lingkungan kerjanya. Kesesuaian
lingkungan kerja akan sangat membantu peningkatan kinerja karyawan. Di Indonesia,
program magang kerja telah ditetapkan oleh pemerintah dalam rangka memperoleh
kesesuaian dan kesepadanan antara perguruan tinggi sebagai penghasil tenaga kerja
dengan dunia industri sebagai pemakai tenaga kerja.
Sistem Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Seksi Pemeliharaan PT. Semen
Indonesia (Persero) Tbk. Bertujuan agar mahasiswa Akademi Komunitas Semen
Indonesia Gresik dapat memahami dan mempraktekan langsung tentang sistem
pemeliharaan mesin industri khususnya di industri semen. Keuntungan dari pihak
perusahaan dalam sistem Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu perusahaan akan
mendapatkan tenaga kerja yang siap dan terbiasa kerja secara nyata. Mengingat
pentingnya magang kerja, jika tidak dilaksanakan akan dapat menimbulkan kesenjangan
antara dunia industri dan dunia pendidikan. Sebagai salah satu elemen dunia usaha di
Indonesia berkewajiban membantu progam pemerintah

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada pada sub bab sebelumnya, maka perumusan masalah
pada laporan ini adalah :
1. Bagaimanakah manajemen pemeliharaan Alat Berat di PT. SWADAYA GRAHA
2. Bagaimanakah prosedur perawatan Critical Part Alat Berat dan 5R Bengkel
Pemeliharaan Berat di PT. SWADAYA GRAHA

1.3 Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum manajemen perawatan, perawatan mesin dan peralatan
industri dan Alat Pemindah Bahan Divisi Alat Berat PT. Swadaya Graha adalah sebagai
berikut:
1. Mendapatkan pengetahuan tentang penerapan konsep – konsep dasar dari perkuliahan
khususnya mata kuliah Alat Pemindah Bahan dalam dunia kerja industri.
2. Mendapat pengalaman kerja dan pengetahuan mengenai manajemen maintenance
serta prosedur perawatan Alat Berat yang telah terimplementasi didalam perusahaan.
3. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia kerja mengenai proses bisnis
yang berjalan dalam perusahaan

1.4 Manfaat
Manfaat yang didapatkan dengan praktikum manajemen perawatan, perawatan mesin dan
peralatan industri dan Alat Pemindah Bahan Divisi Alat Berat PT. Swadaya Graha
terbagi menjadi 2 (dua) manfaat sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat bagi mahasiswa AKSI-Gresik
1 Mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah dimilikinya pada
kegiatan nyata, dengan demikian akan tahu perbandingan antara pengetahuan di
bangku kuliah dengan kenyataan di industri.
2 Mengembangkan kemampuan pribadi, sesuai ilmu yang di pelajari serta tata cara
hubungan masyarakat dalam hubungan dunia industrri.
3 Memperdalam serta meningkatkan keterampilan diri yang sesuai dengan ilmu yang
dimiliki.
4 Dapat menyiapkan langkah - langkah yang di perlukan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan di masa yang akan datang.
5 Memahami proses bisnis yang berjalan di dalam suatu perusahaan serta mengamati
kekurangan dan kelebihan sistem dalam sebuah perusahaan.
5.1.1 Manfaat bagi perusahaan PT Swadaya Graha
1. Sebagai sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan yang ada di Akademi
Komunitas Semen Indonesia Gresik
2. Sebagai sarana untuk memberikan kriteria tenaga kerja yang di butuhkan oleh
badan usaha yang terkait.
BAB 2 LANDASAN TEORI

1.1 Manajemen Perawatan


Dalam pengorganisasian pekerjaan perawatan, perlu diselaraskan secara tepat antara
faktor-faktor keteknikan, geografis dan situasi personil yang mendukung.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan departemen perawatan adalah:
a. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan perawatan akan menentukan karakteristik pengerjaan dan jenis
pengawasan. Jenis-jenis pekerjaan perawatan yang biasanya dilakukan adalah : sipil,
permesinan, pemipaan, listrik dan sebagainya.
b. Kesinambungan Pekerjaan

Jenis pengaturan pekerjaan yang dilakukan di suatu perusahaan/industri akan


mempengaruhi jumlah tenaga perawatan dan susnan organisasi perusahaan. Sebagi
contoh, untuk pabrik yang melakukan aktifitas pekerjaan lima hari kerja seminggu
dengan satu shift, maka program perawatan preventif dapat dilakukantanpa
menganggu kegiatan produksi dimana pekerjaan perawatan bisa dilakukan diluar jam
produksi. Berbeda halnya dengan aktifitas pekerjaan produksi yang kontinyu ( 7 hari
seminggu, 3 shift sehari) maka pekerjaan perawatan harus diatur ketika mesin sedang
berhenti beroperasi.
c. Situasi Geografis

Lokasi pabrik yang terpusat akan mempunyai jenis program perawatan yang
berbeda jika dibandingkan dengan lokasi pabrik yang terpisah-pisah. Sebuah pabrik
besar dan bangunannya tersebar akan lebih baik menerapkan program perawatan lokal
masing-masing (desentralisasi), sedangkan pabrik kecil atau lokasi bangunannya
berdekatan akan lebih baik menerapkan sistem perawatan terpusat (sentralisasi).
d. Ukuran Pabrik

Pabrik yang besar akan membutuhkan tenaga perawatan yang besar


dibandingkan dengan pabrik yang kecil, demikian pula halnya bagi tenaga pengawas.

e. Ruang lingkup bidang perawatan pabrik


Ruang lingkup pekerjaan perawatan ditentukan menurut kebijaksanaan
manajemen. Departemen perawatan yang dituntut melaksanakan fungsi primer dan
sekunder akan membutuhkan supervisi tambahan, sedangkan departemen perawatan
yang fungsinya tidak terlalu luas akan membutuhkan organisasi yang lebih sederhana.

f. Keterandalan tenaga kerja yang terlatih


Dalam membuat program pelatihan, dipertimbangkan terhadap tuntutan
keahlian dan keandalan pada masing-masing lokasi yang belum tentu sama.

Konsep Dasar Organisasi Departemen Perawatan. Beberapa konsep dasar organisasi


perawatan adalah :
a. Adanya pembatasan wewenang yang jelas dan layak untuk menghindari
terjadinya tumpang tindih dalam kekuasaan.
b. Hubungan vertikal antara atasan dan bawahan yang menyangkut masalah
wewenang dan tanggung jawab dibuat sedekat mungkin.
c. Menentukan jumlah optimum pekerja yang ditangani oleh seorang pengawas.
d. Susunan personil yang tepat dalam organisasi.

Prinsip-prinsip Organisasi Departemen Perawatan


a. Perencanaan organisasi yang logis
Bertujuan untuk mencapai tujuan produksi :
• Ongkos perawatan untuk setiap unit produksi diusahakan serendah mungkin
• Meminimumkan bahan sisa atau yang tidak standar
• Meminimumkan kerusakan peralatan yang kritis
• Menekan ongkos perawatan peralatan yang non-kritis serendah mungkin
• Memisahkan fungsi administratuf dan penunjang teknik.
b. Fasilitas yang memadai:
• Kantor : lokasi yang cocok, ruangan dan kondisi ntempat kerja yang baik.
• Bengkel : tempat pekerjaan, lokasi bangunan, ruangan dan peralatan.
• Sarana komunikasi : telepon, pesuruh dll.
c. Supervisi yang efektif
Diperlukan dalam mengelola pekerjaan, dimana :

Fungsi dan tanggung jawab jelas


• Waktu yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan
• Latihan khusus untuk memenuhi kecakapan
• Cara untuk menilai hasil kerja
d. Sistem dan kontrol yang efektif :
• Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
• Kualitas hasil pekerjaan perawatan
• Ketelitian pekerjaan perawatan (tidak terjadi over maintenance)
• Penampilan kerja tenaga perawatan
• Biaya perawatan.
Berikut diberikan sebuah bentuk struktur organisasi departemen perawatan di
industri.
1.2 Perawatan Mesin dan Peralatan Industri
Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam
mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk yang
dibuat industri harus mempunyai hal-hal berikut:
• Kualitas baik
• Harga pantas
• Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.
Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja
setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan penunjang
proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan terencana.
Secara skematik, program perawatan di dalam suatu industri bisa dilihat pada gambar 1.
Perawatan : Suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu
barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima. Merawat dalam
pengertian “suatu kondisi yang dapat diterima” antara suatu perusahaan berbeda dengan
perusahaan lainnya. Mengapa ada bagian perawatan?
Dibentuknya bagian perawatan dalam suatu perusahaan industri dengan tujuan :

1) Agar mesin-mesin industri, bangunan, dan peralatan lainnya selalu dalam keadaan
siap pakai secara optimal.

2) Untuk menjamin kelangsungan produksi sehingga dapat membayar kembali modal


yang telah ditanamkan dan akhirnya akan mendapatkan keuntungan yang besar.
Siapa yang berkepentingan dengan bagian perawatan?
1) Penanam modal (investor).
2) Manager.
3) Karyawan perusahaan yang bersangkutan.

Bagi investor perawatan penting karena:

a. Dapat melindungi modal yang ditanam dalam perusahaan baik yang berupa bangunan
gedung maupun peralatan produksi.
b. Dapat menjamin penggunaan sarana perusahaan secara optimal dan berumur panjang.
c. Dapat menjamin kembalinya modal dan keuntungan.
d. Dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
e. Dapat mengetahui dan mengendalikan biaya perawatan dan mengembangkan data- data
operasi yang berguna untuk membantu menentukan anggaran biaya dimasa yang akan
datang.

Bagi para manager perawatan penting dengan harapan dapat membantu:


a. Melindungi bangunan dan instalasi pabrik terhadap kerusakan.
b. Meningkatkan daya guna serta mengurangi waktu menganggurnya peralatan.
c. Mengendalikan dan mengarahkan tenaga karyawan.
d. Meningkatkan efisiensi bagian perawatan secara ekonomis.
e. Memelihara instalasi secara aman.
f. Pencatatan perbelanjaan dan biaya pekerjaan.
g. Mencegah pemborosan perkakas suku cadang dan material.
h. Memperbaiki komunikasi teknik.
i. Menyediakan data biaya untuk anggaran mendatang.
j. Mengukur hasil kerja pabrik sebagai pedoman untuk menempuh suatu kebijakan yang
akan datang.
Bagi karyawan, berkepentingan dengan perawatan dengan harapan dapat:
a. Menjamin kelangsungan hidup karyawan yang memadai dalam jangka panjang, yang
mana akan menumbuhkan rasa memiliki sehingga peralatan/sarana yang dapat menjamin
kelangsungan hidupnya akan dijaga dan dipelihara dengan baik.
b. Menjamin keselamatan kerja karyawan.
c. Menimbulkan rasa bangga bila bekerja pada perusahaan yang sangat terpelihara
keadaannya.
Tujuan utama perawatan:
a. Untuk memperpanjang umur penggunaan asset.
b. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan
dapat diperoleh laba yang maksimum.
c. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu.
d. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut

Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah
“perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah
kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki
kerusakan.
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua
cara:
1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance). Secara skematik
pembagian perawatan bisa dilihat pada gambar berikut:

Bentuk-bentuk Perawatan
1) Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan,
atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif). Ruang lingkup
pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan,
sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.
2) Perawatan Korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat
diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa,
seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih
baik.
3) Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam
keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus
beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
4) Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau
kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan
prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
5) Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk
memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.
6) Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan
atau kerusakan yang tidak terduga.

1.3 Alat Pemindahan Bahan


Alat berat yang digunakan setiap beroperasi pastinya akan menurunkan
kemampuannya secara bertahap, agar alat berat anda selalu dapat memberikan hasil yang
optimal maka perlu perawatan yang rutin dilakukan. Berikut ini adalah langkah-langkah
perawatan untuk alat berat anda.

I. PreventiveMaintenance
Perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah/memindahkan
kemungkinan munculnya gangguan/kerusakan pada machine. PreventiveMaintenance
dilakukan tanpa perlu menunggu adanya tanda–tanda kerusakan atau rusak. Untuk demikian
ini, preventivemaintenance dibagi atas tiga model maintenance :
1. Perawatan Berkala
Periodicmaintenance adalah pelaksanaan service yang harus dilakukan setelah peralatan
bekerja untuk jumlah jam operasi tertentu. Jumlah jam kerja ini adalah sesuai dengan jumlah
yang ditunjukan oleh pencatat jam operasi (service meter) yang ada pada alat tersebut. Untuk
melaksanakan periodicmaintenance ini, meliputi:
a. Inspeksi Berkala

Pemeriksaan atau inspeksi harian sebelum unit dioperasikan dan pemeriksaan


mingguan, hal ini untuk mengetahui kedaanmachine apakah aman untuk dioperasikan.
Dalam melaksanakan periodicinspection terutama dalam pelaksanaan perawatan harian
( dailymaintenance ), bisa menggunakan beberapa alat bantu, antara lain :

Checksheet: Suatu form ( daftar ) yang dipergunakan untuk mencatat hasil operasi dari
tiap – tiap machine dalam satu hari operasi.

Dailycheck: Suatu form (daftar) seperti halnya checksheet, perbedaannya hanya pada
ukurannya yaitu pocketsizesehinggga operator atau service-man akan dengan mudah
mencatatnya.
b. Perawatan Berkala

Perawatan machine / unit yang teratur adalah sangat penting demi menjamin
pengoperasian yang bebas dari kerusakan dan memperpanjang umur unit. Waktu dan
uang yang dikeluarkan untuk melaksanakan periodicservice (perawatan berkala) akan
dikompensasi dengan memperpanjang umur unit dan berkurangnya ongkos operasi
unit.

Semua angka yang menunjukkan jumlah jam kerja pada keterangan yang tertera pada
checksheet adalah didasarkan pada angka–angka yang dilihat pada service meter.
Tetapi dalam praktek sangat dianjurkan pelaksanaan perawatan lebih memudahkan dan
meyenangkan.

Pada lapangan pekerjaan berat atau kondisi operasi yang berarti, maka perlu
mempersingkat jadwal waktu perawatan yang ditentukan pada buku petunjuk.

Jadi perawatan berkala adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan yang
dilakukan secara kontinyu dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan
berdasarkan hour meter ( HM ).

 Mesin baru harus dioperasikan dengan hati – hati, terutama mengenai hal-hal
berikut ini:
 Setelah start, hidupkanlahengine kira – kira 5 menit pada putaran rendah untuk
memanaskannya sebelum beroperasi.
 Hindari menjalankan engine dengan putaran engine yang tinggi.
 Hindari menjalankan atau menambah kecepatan mesin secara tiba-tiba,
mengerem dengan tiba- tiba serta membelok dengan tajam jika tidak diperlukan.
 Pada pengoperasian 250 jam kerja pertama, oli dan elemen saringannya harus
diganti seluruhnya dengan oil dan elemen saringan yang baru dan asli.
 Ingatlah selalu untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan berkala seperti
yang ditunjukan pada buku petunjuk.
 Ingatlah selalu untuk mempergunakan bahan bakar dan minyak pelumas yang
dianjurkan oleh pabrik.
2. Jadwal Overhaul

Jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu sesuai dengan standardoverhaul
yang di lakukan dan ditemukan terhadap masing-masing komponen yang ada. Jadwal
overhaul dilaksanakan untuk merekondisi mesin atau komponen agar kembali ke kondisi
standard sesuai dengan Standar Pabrik.

Interval waktu yang telah di tentukan dipengaruhi oleh kondisi yang beraneka ragam seperti
kondisi medan operasi, periodicservice, skill operator dan sebagainya.

Overhaul di laksanakan secara terjadwal tanpa menunggu mesin / komponen tersebut rusak.
Macam–macam overhaul :

 Engineoverhaul
 Transmissionoverhaul
 Final driveoverhaul
 General overhaul
 Dan lain-lain.
3. Condition Base Maintenance

Jenis perawatan yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi unit seperti semula
(standard), dengan cara melakukan pekerjaan service Seperti: PPM, PPU yang hasil
pengukurannya disesuaikan dengan standard yang terbaru (servicenews dan modification
program).

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melaksanakan pekerjaan perawatan adalah sebagai
berikut:

 Kecuali diinstruksikan secara spesifik atau khusus, lakukanlah pekerjaan perawatan


dengan engine dalam keadaan mati. Ketika melakukan pekerjaan dengan keadaan
enginehidup,pekerjaan harus dilakukan oleh dua orang. Seorang operator harus duduk
di tempat duduk operator dan yang lain melakukan pekerjaan perawatan. Keduanya
harus bekerjasama dengan erat untuk menjamin keselamatan kerja yang semaksimal
mungkin.
 Gantungkanlah tanda peringatan (taglock) untuk mencegah orang lain
mengoperasikan mesin.
 Buanglah oli setelah terlebih dahulu dipanasi sampai mencapai temperatur kerja.
 Sebelum membuka tutup/cap radiator, lepas terlebih dahulu tekanan yang ada di
dalamnya.
 Hindari untuk membuka tutup/cap tangki dan saluran pembuangan olinya ketika
masih panas.
 Setelah penggantian oli, penggantian elemen saringan, pembersihan dan lain-lain,
lakukan bleeding (pembuangan) udara jika diperlukan.
 Untuk semua tempat pengisian oli yang menggunakan saringan kawat, hindari
membuka saringan pada saat melakukan pengisian oli,
 Pelumas/oli tidak boleh lebih atau kurang dari standar yang ditentukan. Pada saat
melakukan pengecekan level oli harus menunjukkan ukuran yang tepat.
 Ketika melakukan greasing, semua grease yang lama harus keluar dan terganti oleh
grease yang baru, kemudian bersihkanlah grease yang keluar dari bagian yang
digreasing.
 Ketika melakukan penggantian oli, lakukanlah pemeriksaan oli bekas, filter, dan
magnetik plug dari serbuk/geram.
 Ketika membuka bagian-bagian yang memakai o-ring, bersihkan dudukannya, dan
ganti dengan yang baru.

Adapun hal-hal dibawah ini adalah peringatan secara umum untuk keselamatan dalam
pelaksanaan perawatan :

 Pergunakanlah helm, safetyshoes, sarung tangan. Gunakan kacamata apabila


diperlukan.
 Apabila pekerjaan perawatan dilakukan oleh lebih dari satu orang, koordinirlah
pekerjaan tersebut demi keselematan dan mencegah terjadinya salah komunikasi.
 Cegahlah orang-orang yang tidak berkepentingan untuk mendekati unit yang sedang
diinspeksi.
 Gunakan selalu sparepart yang direkomendasikan oleh pabrik.
 Gunakan Oli, grease, coolant, yang direkomendasikan oleh pabrik.
 Gunakan pelumas yang kondisinya bersih, baik pelumas, tempat maupun alat untuk
proses pengisian.
 Periksa atau ganti oli pada tepat yang tidak berdebu, untuk mencegah kontaminasi.
Sebelum melakukan proses maintenance perhatikan hal-hal berikut:

 Parkir unit di tempat yang rata dan keras, kemudian aktifkan parkingbrake.
 Jika pekerjaan dilakukan di ruang tertutup, perhatikanlah ventilasi udara.
 Cuci unit terlebih dahulu, terutama yang harus lebih diperhatikan adalah pada tempat-
tempat pengisian dan drain oli.
BAB 3PROFILE PERUSAHAAN

3.1 Profile PT. SWADAYA GRAHA

VISI

Menjadi perusahaan kelas dunia dan pilihan yang dapat diandalkan bagi pelanggan di
bidang Teknik Industri, Jasa Pengadaan dan Konstruksi.

MISI

 Menyediakan produk terbaik di bidang Teknik, Pengadaan dan Konstruksi sesuai


dengan kebutuhan pelanggan dengan mengutamakan kualitas dan inovasi teknologi.
 Untuk meningkatkan kepuasan dan nilai tambah para pemangku kepentingannya,
terutama kepada nasabah, pemegang saham, masyarakat sekitar sesuai dengan
pertumbuhan perusahaan.
 Meningkatkan kompetensi organisasi di bidang Teknik, Pengadaan dan Konstruksi
dan tumbuh menjadi perusahaan yang kuat & responsif dengan keunggulan kompetitif
yang tinggi.

PT Swadaya Graha telah berkembang menjadi perusahaan yang dapat dipercaya baik di
bidang manufaktur maupun konstruksi sejak didirikan pada tahun 1985. Kami selalu
berupaya sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan secara konsisten
melaksanakan program perbaikan berkelanjutan kami. Selain itu, kami juga telah
memperoleh sertifikat ISO 9001: 2008 untuk Sistem Manajemen Mutu serta berhasil
menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja sesuai dengan peraturan
yang berlaku yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia mengenai Kesehatan dan
Keselamatan Kerja dan K3: Sistem Manajemen 2007. Setelah konsisten dalam filosofi
kerjanya untuk menjadi perusahaan 'Terpercaya Terpercaya', PT Swadaya Graha telah
dipercaya oleh kedua perusahaan nasional dan mitra kaliber dunia. Kami sangat layak
mendapatkan kepercayaan mereka karena kami telah berusaha memberikan solusi total
terhadap bisnis konstruksi bagi pelanggan kami dengan memanfaatkan sinergi keempat
kompetensi utama kami, termasuk; Konstruksi Sipil, Fabrikasi, Pekerjaan Mekanikal &
Elektrikal, dan Persewaan Alat Berat. Sinergi yang memanfaatkan keempat kompetensi
utama kami dan didorong oleh fungsi pendukung lainnya telah terbukti memberikan solusi
total sebagai unit bisnis strategis kami. Mereka termasuk;

Divisi Pekerjaan Sipil


Divisi ini menawarkan layanan konstruksi sipil terpadu, seperti gedung bertingkat dan
pekerjaan sipil umum lainnya (misalnya yayasan, struktur beton, jalan, drainase, dll) serta
karya kelautan (misalnya dermaga, jalan setapak, trestles, dll.). Hal ini juga didukung oleh
tim proyek profesional, sistem manajemen proyek yang canggih, dan metode pelaksanaan
proyek berteknologi tinggi.

Divisi Fabrikasi Baja


Divisi ini saat ini fokus pada tiga bidang, termasuk; pekerjaan plat, kerja struktur baja,
dan peralatan konveyor / penanganan. Sudah dalam kualifikasi yang tepat untuk mengerjakan
serangkaian pekerjaan mulai dari desain awal hingga pembuatan peralatan, pengangkutan,
dan penanganan peralatan tangki. Kami juga memiliki bengkel fabrikasi besar sendiri yang
mencakup lahan sekitar 60.000 meter persegi untuk ruang kerja beratap dan beratap dengan
kapasitas rata-rata lebih dari 2.000 ton per bulan.

Divisi Mekanikal & Elektrikal


Divisi ini fokus pada instalasi mesin, pekerjaan perpipaan, pekerjaan pipa, pekerjaan
listrik, HV / AC dan instrumentasi. Untuk menjalankan usaha, divisi ini juga didukung oleh
berbagai alat berat kita sendiri. Kami juga memenuhi syarat untuk mengerjakan instalasi
mesin pabrik secara keseluruhan termasuk commissioning dan permulaan, karena kami telah
memiliki pengalaman kerja di bidang ini di sejumlah proyek besar di Indonesia.

Divisi Rental Alat Berat


Divisi ini telah dikenal secara nasional sebagai salah satu agen penyewaan alat berat
terkemuka dan mampu menyediakan sejumlah peralatan dengan kapasitas 18 sampai 260 ton.
Peralatan kami yang tersedia meliputi crane, forklift, mesin las, generator, dan beberapa
lainnya. Ketersediaan peralatan ini tentunya didukung oleh perawatan yang baik, operator
profesional bersertifikat, dan teknisi handal yang pada akhirnya menjamin layanan
profesional kami di banyak proyek besar di Indonesia seperti yang didokumentasikan.

BISNIS DUKUNGAN
Sumber daya manusia

PT Swadaya Graha telah mempertahankan sumber daya manusianya; terampil, profesional


dan multi talenta serta orang-orang berpengetahuan yang sangat berkomitmen terhadap
perbaikan. Entah di masa sekarang atau di masa depan, aset berharga ini diyakini dapat
meningkatkan layanan kami ke semua pelanggan.
Teknologi dan Perangkat Lunak
Kami telah mengadopsi teknologi dan perangkat lunak yang paling canggih untuk digunakan
dalam karya desain dan fabrikasi serta manajemen proyek.
Quality Assurance - Quality Control

PT Swadaya Graha telah berkomitmen keras untuk memenuhi kebutuhan kliennya dengan
cara membuat bisnis mereka menjadi lebih sederhana, lebih nyaman, dan lebih efisien
melalui solusi konstruksi dan pembuatan yang lebih baik. Kami telah bekerja di bawah
komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami, seperti keunggulan,
pertumbuhan jangka panjang dan keuntungan.
Pemegang saham

 Dana Pensiun Semen Gresik


 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
 PT Varia Usaha
 Koperasi Warga Semen Gresik

Pelanggan:

Our Customer
CEMENT PLANT

INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA, PT

SEMEN BOSOWA, PT

SEMEN BATURAJA (PERSERO), PT

SEMEN CIBINONG, PT

SEMEN DWIMA AGUNG, PT

SEMEN INDONESIA, PT

SEMEN GRESIK, PT

SEMEN KUPANG, PT

SEMEN PADANG, PT

SEMEN TONASA (PERSERO), PT

EPC
ALSTOM POWER ENERGY SYSTEMS INDONESIA, PT

ADHI KARYA (PERSERO), PT

CEMARA SIKO ENGINEERING INDONESIA, PT

HUTAMA KARYA, PT

INTI KARYA PERSADA TEHNIK, PT (IKPT)

METSO MINERALS INDONESIA

NINDYA KARYA, PT (CABANG III) SURABAYA

OTE ENGINEERING INDONESIA, PT

PETROSEA, PT

REKADAYA ELEKTRIKA, PT

REKAYASA INDUSTRI, PT

SANKO ENGINEERING INDONESIA, PT

TRIPATRA, PT

WIJAYA KARYA (PERSERO), PT

SINOMA ENGINEERING, PT

FERTILIZER PLANT

KALTIM NITRATE INDUSTRI, PT

KALTIM PARNA INDUSTRI (KPI)

KALTIM SAHID BARITOSODAKIMIA, PT

PUPUK KALTIM (PERSERO), PT

PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG, PT (PUSRI)

PETROKIMIA GRESIK (PERSERO), PT

PETRIKIMIA KAYAKU, PT

PETROSIDA GRESIK, PT
PETRO JORDAN, PT

HOSPITAL

PT. CIPTA NIRMALA

RSUD DR. MOH. SALEH PROBOLINGGO

YAYASAN DELTA SURYA

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA (YARSIS)

CIGARETTE PLANT

GUDANG GARAM TBK, PT

H.M. SAMPOERNA, PT

SURYA INTI TEMBAKAU, PT

SURYA PAMENANG, PT

SURYADUTA INVESTAMA, PT

OIL & GAS

BLUE GAS INDONESIA, PT

COSL INDONESIA

EMP KANGEAN LTD

JOB PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA

KANGEAN ENERGI INDONESIA

KUTILANG PAKSI MAS, PT

MEINDO ELANG INDAH, PT

ONASIS INDONESIA, PT

PERTAMINA HE. WHO


PERTAMINA RU V BALIKPAPAN

PERTAMINA RU VI BALONGAN

INDUSTRY

ANEKA KIMIA NUSANTARA PT.

ASAHIMAS FLAT GLASS TBK, PT

BARATA INDONESIA

BOC GASES / GRESIK GASES INDONESIA, PT

BOMA BISMA INDRA (PERSERO), PT

BOSTO, PT

BRANITA SANDHINI

BUKIT KAPUR REKSA, PT

CHEIL JEDANG FEED JOMBANG, PT

CHEIL SAMSUNG INDONESIA, PT

CIPUTRA SURYA, PT

DOVECHEM MASPION TERMINAL, PT

EMDEKI UTAMA, PT

ETERNIT GRESIK, PT

FREEPORT INDONESIA, PT

IGLAS (PERSERO), PT

INDONESIA MARINA SHIPYARD

INDONESIA MARINE, PT

INDUSTRI KEMASAN SEMEN GRESIK, PT

JATIM ENERGY SERVICES

KARYA DIBDYA MAHARDIKA (KDM)


KAWASAN INDUSTRI GRESIK, PT

KERTAS LECES PT

KINGFURN INTR, PT

KOMOTECH INDONESIA

KOPERASI WARGA SEMEN GRESIK [KWSG]

KOPKAR "MEKAR" GUDANG GARAM

KORMAC PRATAMA, PT

KRAKATAU ENGINEERING

MASPION ENERGY MITRATAMA (MEM)

PAL INDONESIA (PERSERO), PT

PHILIPS RALIN ELECTRONICS, PT

PILAREN, PT

PRIMA BOX ADI PRESTASI

PUSPETINDO, PT

SENTRATEK ADIPRESTASI

SIAM MASPION TERMINAL, PT

SIER, PT

SMELTING PT

SOUTH PACIFIC VISCOSE, PT

SYGENTA SEED INDONESIA, PT

TAKENAKA INDONESIA, PT

TJIWI KIMIA, PT

TRANS PACIFIC PETROCHEMICAL INDOTAMA (TPPI), PT

UME PERSADA INDONESIA, PT

UNITED AIRPRODUCTS INDONESIA, PT (UAPI)


UNITED TRACTOR SEMEN GRESIK, PT (UTSG)

VARIA USAHA BETON, PT

VARIA USAHA LINTAS SEGARA, PT

VARIA USAHA, PT

VICO INDONESIA, PT

WILMAR NABATI INDONESIA, PT

RAYON UTAMA MAKMUR, PT

UNILEVER OLEOCHEMICAL INDONESIA, PT

FOREIGN

AALBORG INDUSTRIES, PT

AEROFORM, LTD

ALSTOM POWER LTD (AUSTRALIA)

BABCOCK & WILCOX CANADA

BABCOCK & WILCOX SINGAPORE

BLAKE-DURR INDONESIA, PT

BALLAST INDONESIA CONSTRUCTION, PT

BALTEC INLET & EXHAUST SYSTEM PTY. LTD.

BELUGA CHARTERING GMBH

BLACK & VEATCH INTERNATIONAL

CAMAR RESOURCES CANADA INC.

CHIYODA INTERNATIONAL INDONESIA, PT (CII)

FFE MINERALS DENMARK A/S

FLS AIRTECH

FLS MIRJO A/S


FLSMIDTH PTY LIMITED

FLSMIDTH MINERAL A/S

FLS INDONESIA

HAVER & BOECKER

HESS (INDONESIA-PANGKAH) LIMITED

HITACHI ZOSEN CORPORATION

JGC CORPORATION

KAWASAKI HEAVY INDUSTRI (KHI)

KODECO ENERGY CO. LTD.

KRUPP FORDERTECHNIK GMBH

KRUPP POLYSIUS

KRUPP POLYSIUS AG, JAKARTA OFFICE

NIPPON STEEL, PT

THYSSEN KRUPP INDONESIA, PT

LOESHE GMBH

TECGATES ENGINEERING PT.

TECHINT ITALIMPIANTI DIVISION

TLT BABCOCK

WUHUAN ENGINEERING & CONSTRUCTION

ZELAN PRIMANAJAYA JOINT OPERATION

SUGAR PLANT

PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO), PT

PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO), PT

PERKEBUNAN NUSANTARA XIV (PERSERO), PT - PG. BONE


PG CANDI BARU, PT

PG. RAJAWALI I (RNI GROUP) UNIT PG KREBET BARU

PG. RAJAWALI II (RNI GROUP)

RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA, PT

POWER PLANT

INDONESIA POWER, PT

PAITON ENERGY, PT

PLN - PJB II (UNIT BISNIS PEMELIHARAAN)

PLN, PT (DISTRIBUSI JATIM - CABANG GRESIK)

MINING

NEWMONT NUSA TENGGARA, PT

OTHERS

ANEKA JASA GRHADIKA PT.

ARAYA BUMI MEGAH, PT

ARIA PERSADA INDONESIA PT.

ARTAWA INDONESIA, PT

GRAHA PENA (JAWA POS GROUP)

HIMALAYA EVEREST JAYA, PT

MITRA PARAMUDA MANDIRI, PT

MULTINAS, PT

PD. PERCETAKAN DAN PEMBUATAN KANTONG SEMEN

PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN-KALTIM


PT. KONSULTA SEMEN GRESIK

SAPTA REKSA UTAMA, PT

PRASADHA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI (PPLI)

PRASIDHA INTI JAYA, PT

STPN- YOGYAKARTA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

UNIVERSITAS GAJAH MADA / UGM

Copyright of PT. Swadaya Graha - 2017. All Rights Reserved

 Beranda

3.2 Organisasi PT. SWADAYA GRAHA

Board of Directors

President Director : Eko Wirantono, ST. MM.

Finance Director : Budi W Ciptoraharjo. SE. Akt. CA. CFP.

Operation Director : Wahyu Nugroho, ST. MM.


3.3 Bagian Tempat Praktek
Divisi alat berat

Dengan semangat memberikan Solusi Total bagi pelanggan kami, kami juga melengkapi
diri dengan peralatan berat mulai dari kapasitas 18 sampai 260 ton crane, forklift, mesin
las, generator, dan peralatan lainnya. Ketersediaan ini dibantu oleh fasilitas perawatan,
operator profesional bersertifikat, dan teknisi berpengalaman yang pada gilirannya
menjamin pelayanan prima melebihi harapan pelanggan.
Nama Alat Model
No. Thn Qty
(Kapasitas) (Merek)

1 CRAWLER CRANE HYD. 260 TON ZOOMLION ( QUY 260 ) 2014 1

2 CRAWLER CRANE 200 TON MANITOWOC ( 4100 W S-2 ) 1995 1

3 CRAWLER CRANE HYD. 150 TON P & H KOBELCO ( 5170 ) 1982 1

4 CRAWLER CRANE 125 TON BUCYRUS ERIE ( 61 B ) 1976 1

5 CRAWLER CRANE HYD. 80 TON P & H KOBELCO ( 880 S ) 1983 3

6 CRAWLER CRANE HYD. 50 TON P & H KOBELCO ( 550A-S ) 1981 1

7 HYD. TRUCK CRANE 130 TON ZOOMLION ( QY 130 V ) 2012 2

8 ALL TERRAIN CRANE 120 TON TADANO FAUN ( ATF 120-5 ) 2008 1

9 HYD. TRUCK CRANE 85 TON ZOOMLION ( ZMC 85 ) 2015 2

10 TRUCK CRANE HYD. 50 TON P & H CENTURY ( CNT - 500 ) 1992 1

11 TRUCK CRANE HYD. 45 TON TADANO ( TG - 450 HM ) 1989 1

12 TRUCK CRANE HYD. 45 TON TADANO ( TG - 452 ) 1979 1

13 TRUCK CRANE HYD. 45 TON TADANO ( TG - 450 M ) 1993 1

14 TRUCK CRANE HYD. 35 TON P & H CENTURY ( CNT - 350 ) 1993 1

15 TRUCK CRANE HYD. 35 TON KATO ( NK – 350 II ) 1984 1

16 TRUCK CRANE HYD. 20 TON TADANO ( TL 200 M4 ) 1995 1

17 ROUGH TERRAIN CRANE 50 TON KATO SS–500 sp ( KR – 50 H ) 2008 2

18 ROUGH TERRAIN CRANE 45 TON KATO ( KR - 45 H III ) 1986 1


Nama Alat Model
No. Thn Qty
(Kapasitas) (Merek)

19 ROUGH TERRAIN CRANE 25 TON KATO ( KR - 25 H III ) 1987 1

20 ROUGH TERRAIN CRANE 25 TON KATO ( KR - 25 H III ) 1988 1

21 TOWER CRANE 3 – 6 TON POTAIN ( F 3 25 G 12 ) 1993 1

22 EXCAVATOR 0,93 M³ HYUNDAI ( Rolex 210 LC-7 ) 2007 1

23 EXCAVATOR 0,93 M³ HYUNDAI ( Robex 220 LC-9SH ) 2013 1

24 EXCAVATOR 1,05 M³ DOOSAN ( DX 225 LCA ) 2014 2

25 EXCAVATOR 0,92 M³ HYUNDAI ( Robex 220-9SH ) 2015 1

26 EXCAVATOR VOLVO ( ECR 88 Plus ) 2013 1

27 EXCAVATOR VOLVO ( EC 210 B ) 2015 3

28 FORKLIFT 5 TON HYSTER ( H 5.00 XL ) 1993 2

29 FORKLIFT 5 TON HYSTER ( H 5.00 XL ) 1994 1

30 FORKLIFT 5 TON HYSTER ( H 5.00 XL ) 1995 3

31 FORKLIFT 5 TON HYSTER ( H 5.00 XL ) 1996 1

32 FORKLIFT 7 TON TCM ( FD70Z8 ) 2013 1

33 FORKLIFT 5 TON CATERPILLAR ( DP 50 NT ) 2015 2

34 TRAILLER HEAD 40 TON NISSAN ( CW 67 GT 01407 ) 1993 1

35 TRAILLER HEAD 40 TON MERCEDEZ BENZ ( Actros 2543 ) 2013 2

36 TRAILLER HEAD 40 TON HINO ( FL 260 TI ) 2014 1


Nama Alat Model
No. Thn Qty
(Kapasitas) (Merek)

37 VIBRO ROLLER DYNAPAC ( CA 250 D ) 2015 1

38 VIBRO ROLLER VOLVO ( SD 110 ) 2013 1

39 BULLDOZER CATERPILLAR ( D3K XL ) 2015 1

40 BULLDOZER CATERPILLAR ( D3K LGP ) 2015 2

41 TRUCK MOUNTED CRANE HINO ( FL 260 JW ) 2013 1

42 MINI TRUCK 770120 PS ISUZU ELF & MITSUBISHI 1995&2004

43 DUMP TRUCK 130 HD HINO / Dutro 2016

44 WELDING MACHINE 400 AMP MILLER, LINCOLN & ESSAB 1994-1997

45 WELDING MACHINE 500 AMP MILLER BIG BLUE 500X 2013-2014

46 GENERATOR SET 100-180 KVA STAMFORD 2010-2015

47 AIR COMPRESOR 130 CFM ATLAS COPCO XAS 67 Dd 2015


BAB 4KEGIATAN PRAKTIKUM

4.1 Prosedur dan Pelaksanaan K3


Prosedur dan pelaksanaan K3 di divisi Alat Berat Pt Swadaya Graha Tercantum
dalam:
1. Pedoman pelaksanaan teknis “Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Nomor dokumen : PT/XI-01-001
Revisi/edisi : 0/0
Tanggal : 31-10-2014
2. Sistem dan Prosedur “Keamanan Bekerja berdasarkan SMK3”
Nomor dokuman : SD/XI-01
Revisi/Edisi : 5/0
Tanggal :25-03-2013
3. Sistem dan Prosedur “Standar Pmantauan Keselamatan dan Kesehatan Kerja”
Nomor dokuman : SD/XI-02
Revisi/Edisi : 5/0
Tanggal :25-03-2013

4.2 Prosedur Manajemen 5 R


Prosedur Maqajemen 5R di divisi Alat Berat Pt Swadaya Graha Tercantum dalam:
1. Sistem dan Prosedur “Pengendalian 5R”
Nomor dokumen : PT/X-01
Revisi/edisi : 0/0
Tanggal : 27-08-2010

4.3 Service rutin 250 jam


 Pelaksana:
1. Mekanik
2. Mahasiswa AKSI
 Alat :
1. Kunci pas ring
2. Obeng
3. Kunci Filter
 Langkah Kerja
1. Persiapan alat yang diperlukan
2. Pengecekan Hour meter
3. Pelepasan Filter Oli, Solar dan Udara
4. Pengetapan Oli
5. Pembersihan Filter Udara
6. Pengetapan selesai, dilanjutkan dengan pemasangan filter Oli dan Filter Solar yang
baru
7. Penggantian oli
8. Pengegrissn pada area yang diperlukan
9. Pengetesan engine
10. Service selesai, semua alat dirapikan dan limbah dibuang pada tempat yang
disediakan
4.4 Mobilisasi crane
 Pelaksana:
1. Mekanik
2. Operator
3. Mahasiswa AKSI
 Alat :
1. palu
2. Majun
3. Sarung tangan
4. Truk trailer
5. Crane
6. Seling
7. Segel seling
 Langkah Kerja
1. Persiapan alat yang diperlukan
2. Penurunan dan pelepasan hook crane
3. Penurunan jib crane untuk memudahkan pelepasan jib
4. Penggulungan seling
5. Setelah seling digulung maka dimulai pelepasan pen / pengunci jib crane
6. Jib atau boom crane dilepas satu per satu
7. Setelah semua jib / boom terlepas selanjutnya adalah pelepasan crawler crane
8. Sebelum crouler crane dilepas semua selang hidolik dilepas
9. Setelah selang terlepas maka outtrager diturunkan untuk menopang crane untuk
nantinya memudahkan pelepasan crawler
10. Setlah bagian-bagian crane dilepas maka selanjutnya adalah pengangkutan bagian
crane tersebut menggunakan trailer
11. Bgian crane dinaikan katas trailer menggunakan crane lain
12. Mobilisasi crane selesai
4.5 Ganti baut crawler
 Pelaksana:
1. Mekanik
2. Operator
3. Mahasiswa AKSI
 Alat :
1. Kunci pas ring
2. Blander
3. Palu
4. Linggis
5.
 Langkah Kerja
1. Persiapan alat
2. Pengecekan baut mana yang akan di ganti
3. Pendandaan baut yang perlu daganti
4. Pelepasan baut menggunakan kunci pas ring
5. Karena baut sudah karatan maka ada beberapa baut yang dilepas menggunakan
inpex dan bahkan ada yang dilepas menggunakan blander
6. Setelah semua baut terlepas dilanjutkan dengan pemasangan baut baru
menggunakan inpex
7. Pemasangan selesai dilanjutkaan dengan pengetesan crwaler
8. Penggantian selesai semua area dibersihka, alat dikembalikan dalam kondisi rapi
4.6 Pemasangan bost pump
 Pelaksana:
1. Mekanik
2. Mahasiswa AKSI
 Alat :
1. Kunci pas ring
2. Obeng
3. Majun
4. WD
 Langkah Kerja
1. Persiapan alat yang diperlukan
2. Pembersihan bost pump menggunakan wd dan majun
3. Pembersihan dudukan
4. Penyetelan top engine pada bost pump
5. Pemasangan bost pump
6. Pengetesan engine
7. Pemasangan selesai
4.7 Stel kampas brake hook
 Pelaksana:
1. Mekanik
2. Operator
3. Mahasiswa AKSI
 Alat :
1. Peralatan mekanik
 Langkah Kerja
1. Persiapan alat yang diperlukan
2. Penurunan hook agar proses penyetelan aman
3. Pelepasan pangkon kampas
4. Pengetesan brake
5. Setelah pengetesan diketahui pangkon brakekurang sehingga daya cengkram kuran
6. Penambahan pangkon kampas setebal 7mm
7. Pengetesan dengan metode pengangkatan beban seberat28.5 ton
8. Beban berhasil diangkat dengan stabil
9. Sebelum pnyetelan berakhir dilakukan pelumasan pada seling
10. Penyetelan selesai

4.8 Ganti bostpump forklift


 Pelaksana:
1. Mekanik
2. Mahasiswa AKSI
 Alat :
1. Kunci pas ring
2. Obeng
3. Majun
4. WD
 Langkah Kerja
1. Persiapan alat yang diperlukan
2. Pelepasan bostpump yang mengalami kerusakan
3. Pembersihan bost pump menggunakan wd dan majun
4. Pembersihan dudukan
5. Penyetelan top engine pada bost pump
6. Pemasangan bost pump
7. Pengetesan engine
8. Pemasangan selesai `
4.9 Ganti seal stering
 Pelaksana:
1. Mekanik
2. Mahasiswa AKSI
 Alat :
1. Peralatan mekanik
 Langkah Kerja
1. Persiapan alat yang diperlukan
2. Pelepasasan ster
3. Pelepasan kabel hour meter dan indikator lainya
4. Shield dilepas dan dibersihkan menggunakan wd dan majun
5. Pemasangan shield baru
6. Pemasangan kabel indikator
7. Pengestesan stering
4.10 Ganti seal outtrager
 Pelaksana:
1. Mekanik
2. Mahasiswa AKSI
 Alat :
1. Peralatan mekanik
 Langkah Kerja
1. Persiapan alat yang diperlukan
2. Pelepasan outtrager dari boddy crane
3. Semua selang hidrolik dilepas
4. Pelepasan vertical hidrolik dan horizontal hidrolik dari outtrager
5. Pelepasan torak dari boddy silinder
6. Penggantian O ring, Wear Ring, piston seals
7. Pembersihan hidrolik
8. Prakitan kembali hidrolik setelah diganti seal
9. Pemasangan vertikal dan horixontal hidrolik pada outtrager
10. Pemasangan outtrager pada boddy crnre
11. Pemasangan selang hidrolik
12. Penggantian seal selesai

4.11 Doumentasi
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kegiatan prakerin dilaksanakan selama 1 Bulan yang disengelarakan oleh
pihak kampus merupakan kegiatan wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa, oleh
karena itu penulis melaksanakan kegiatan tersebut Divisi Rental Alat Berat
PT.Swadaya Graha. Pentingnya kegiatan ini penulis melaksanakan dengan sungguh-
sungguh dan berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan apa yang diharapkan
Akademi Komunitas Semen Indonesia Gresik.
Dengan adanya kegiatan tersebut , kesimpulan yang dapat diambil:
1. Siswa dapat meningkatkan dan memperluas pengetahuan mengenai sistem
pemeliharaan mesin.
2. Menambah pengalaman dan keterampilan untuk bekal kuliah maupun bekal
memasuki dunia industry.
3. Membentuk mahasiswa yang mandiri, disiplin dan bertanggung jawab dalam
bekerja.
4. Dapat mengembangkan keterampilan yang diterima saatr melakukan prakek
5. Membentuk mahasiswa untuk bekerja secara professional.

5.2 Saran
5.2.1 Saran untuk Akademi Komunitas Semen Indonesia Gresik.
a) Pengawasan untuk mahasiswa yang melakukakan praktek karena praktek
lapangan yang dilakukan mempunyai resiko yang tinggi
b) Masa waktu praktek harusnya diperpanjang karena 1 Bulan waktu praktek
dirasa kurang cukup
5.2.2 Sarang bagi Seksi Pemeliharaan Divisi Rental Alat Berat PT.Swadaya Graha
a) Menerapkan disiplin tinggi bagi mahasiswa
b) Memberikan pemahaman bagi mahasiswa terkait praktek yang dilakukan\
c) Memberikan pemahaman tentang perilaku 5R atau housekeeping
d) Memberikan pemahaman tentang keselamatan dan kesehatan kerja

You might also like