You are on page 1of 9

ANALISIS HUBUNGAN PERGAULAN DENGAN TEMAN DAN PAPARAN MEDIA

PORNOGRAFI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA


SMK NEGERI 10 SURABAYA

A.C Dimas Pratama1


Departemen Biostatistika dan Kependudukan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
Email: bertusdimas@gmail.com

ABSTRACT
There are two factors that affect adolescent premarital sex in the conduct which
include internal and external factors. Internal factors namely 60% imagine sexual
intercourse, while the external factor of 50% access porn sites on the internet, 40% in the
presence of the influence from the environment. .This research is research observational
analytic nature by using the approach of cross sectional and use quantitative approaches
derived from primary data by disseminating a questionnaire. The population of this research
is all class XI 10 Vocational High Schools State Of Surabaya as much as 1200 people with
interesting subject of population using simple random sampling and samples taken 89 people.
Data processing using SPSS 21 program by using Spearman Correlate Coefisien test .
Research variables used are friends and his association with the influence of media exposure
to pornography. The test simultaneously with the results demonstrate that there are variables
that effect on premarital sexual behavior. These variables are friends and his association (p =
0,000) with media exposure to pornography (p = 0,000). Advice that can be given to do,
namely cooperation between the school and the associated education service in addition to
more in-depth material related reproductive health students associated with premarital sexual
behavior in teens and outreach to parents/caregivers to maintain good relations and
monitoring any association to his son.

Keywords: friends and his association , media exposure to pornography, premarital sexual
behavior

ABSTRAK
Ada dua faktor yang mempengaruhi remaja dalam melakukan seks bebas pranikah yang
meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu 60% berimajinasi melakukan
hubungan seksual, sedangkan dari faktor eksternal 50% mengakses situs porno di internet,
40% adanya pengaruh dari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan
pergaulan dengan teman dan paparan media pornografi terhadap perilaku seksual pranikah
pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian observasional bersifat analitik dengan
menggunakan pendekatan cross sectional dan menggunakan pendekatan kuantitatif yang
didapatkan dari data primer dengan menyebarkan kuesioner. Populasi dari penelitian ini
adalah semua kelas XI SMKN 10 Surabaya sebanyak 1200 orang dengan menarik subjek dari
populasi menggunakan simple random sampling dan sampel yang diambil 89 orang.
2

Pengolahan data menggunakan SPSS 21 dengan menggunakan koefisien korelasi Spearman.


Variabel penelitian yang digunakan adalah pengaruh dengan teman dan paparan media
pornografi. Pengujian menunjukkan hasil bahwa variabel pergaulan dengan teman (p = 0,000)
dan paparan media pornografi (p = 0,000) terdapat hubungan yang signifikan terhadap
perilaku seksual pranikah. Saran yang dapat diberikan yaitu perlu dilakukan kerja sama antara
pihak sekolah dan Dinas Pendidikan terkait dalam penambahan materi yang lebih mendalam
kepada siswa-siswi terkait kesehatan reproduksi yang berhubungan dengan perilaku seksual
pranikah pada remaja dan penyuluhan kepada orangtua/wali murid untuk menjaga hubungan
baik dan memantau setiap pergaulan kepada anaknya.
.Kata kunci: pergaulan dengan teman, paparan media pornografi, perilaku seksual pranikah

PENDAHULUAN Dalam penelitian yang dilakukan oleh


Mayus tahun 2012 yang dimuat dalam
Remaja adalah bagian dari penduduk berita online jaringnews.com, untuk
yang berusia antara 10-19 tahun dan masa mendapatkan informasi mengenai seks
remaja merupakan masa pertumbuhan dan yang begitu mudah, remaja mendapatkan
peralihan menuju dewasa yang mempunyai dari VCD, teman sebaya dan akses dari
rasa ingin tahu yang besar terhadap segala internet maupun handphone yang mereka
hal yang belum pernah dilakukannya miliki. Hal itu didukung dengan semakin
(Kemenkes, 2014). majunya teknologi dan sarana komunikasi
Dari hasil Survei yang dilakukan oleh sehingga menyebabkan informasi yang
WHO (World Health Organization) pada didapatkan menjadi tidak terbatas lagi dan
tahun 2010 terdapat sekitar 46 juta remaja informasi yang didapat menampilkan hal
melakukan aborsi karena hamil diluar yang vulgar dan tidak sesuai dengan
nikah. Lalu dari survei yang dilakukan mereka yang masih dibawah umur
BKKBN (Badan Kependudukan dan (Omarsari dan Djuwita, 2008).
Keluarga Berencana Nasional) pada tahun Dari hasil survey yang dilakukan LSM
2006, sekitar 45% remaja di kota-kota Savi Amira dalam Ummu tahun 2011 yang
besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung mengambil sampel 11.639 responden
dan Surabaya telah melakukan hubungan pelajar SMP dan SMA di Surabaya, bahwa
seks diluar nikah. Dan untuk di Surabaya mereka mengaku telah melakukan
sendiri meningkat 11% pada tahun 2010. hubungan seks pranikah dan 68%
Dalam melakukan hubungan seks diantaranya sudah tidak perawan lagi.
pranikah yang dilakukan remaja Dari hasil studi pendahuluan melalui
dipengaruhi oleh faktor berupa penelitian yang dilakukan Pekerti tahun
kematangan seksual yang ada di dalam diri 2012 yang pernah melakukan penelitian di
remaja yang masih sulit untuk SMK Negeri 10 Surabaya tentang
mengendalikan diri terhadap rangsangan “Hubungan Pengetahuan HIV/AIDS dan
seksual sehingga timbul keinginan untuk Bimbingan Keluarga dengan Perilaku
mengakses situs pornografi (Sarwono, Seksual Pranikah pada Remaja” dan
2012). melakukan konsultasi kepada pihak
Kemudian terdapat faktor pengaruh sekolah bagian Bimbingan Konseling
dari lingkungan yang mendukung seperti terdapat kasus hamil diluar nikah yang
di lingkungan sekolah yang berasal dari siswinya di drop out.
pergaulan dengan teman dalam mengakses Berdasarkan paparan latar belakang yang
situs porno di internet, sehingga telah diuraikan diatas, maka peneliti
mempengaruhi remaja untuk melakukan tertarik untuk melakukan penelitian
seks bebas pranikah (Istiqomah, 2015).
tentang analisis hubungan antara pergaulan
3

dengan teman dan paparan media tabulating menggunakan tabulasi silang


pornografi terhadap perilaku seksual (crosstab). Uji yang digunakan untuk
pranikah remaja dan sebagai alasan menganalisis hubungan antara variabel
menjadikan data penunjang dalam independen terhadap dependen
melakukan kajian penelitian lanjutan di menggunakan koefisien korelasi Spearman
SMK Negeri 10 Surabaya. karena skala data pada semua variabel
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk penelitian ini adalah ordinal yaitu melihat
menganalisis hubungan pergaulan dengan kekuatan hubungan dengan melihat p value
teman dan paparan media pornografi hitung < α = 0,05 yang berarti terdapat
terhadap perilaku seksual pranikah pada hubungan yang signifikan dan nilai
remaja. kemaknaan (𝑟𝑠 ) bahwa semakin mendekati
0 maka hubungan semakin sangat
METODE PENELITIAN rendah/sangat lemah dan semakin
mendekati 1 maka hubungan semakin
Penelitian ini merupakan penelitian sangat tinggi/kuat dengan nilai dan
observasional analitik dengan kemaknaannya terdiri dari: 0,00 – 0,19 =
menggunakan metode kuantitatif dan sangat rendah/sangat lemah , 0,20 – 0,39 =
rancangan penelitian cross sectional. rendah/lemah, 0,40 – 0,59 = sedang , 0,60
Lokasi penelitian dilaksanakan di SMK – 0,79 tinggi/kuat dan 0,80 – 1,00 = sangat
Negeri 10 Surabaya pada tanggal 15 Juni tinggi/kuat.
2017. Populasi pada penelitian adalah
seluruh remaja kelas XI SMK Negeri 10 HASIL PENELITIAN
Surabaya yang berjumlah 1200 orang.
Sampel pada penelitian ini adalah remaja Gambaran Umum
kelas XI SMK Negeri 10 Surabaya yang SMK Negeri 10 Surabaya terletak di
diambil secara acak sederhana (simple daerah Keputih Surabaya Timur. Seperti
random sampling). Dari perhitungan sekolah pada umumnya SMKN 10, terdiri
sampel diperoleh sampel sebanyak 89 dari 3 tingkatan, yaitu kelas X, XI, dan XII
responden yang diambil dari 6 jurusan Sekolah ini merupakan sekolah kejuruan
yang ada di sekolah tersebut yaitu yang terdapat beberapa jurusan yang
perkantoran, akuntansi, perhotelan atau merupakan kompetensi keahlian. Jurusan
pariwisata, perbankan, pemasaran dan tersebut terdiri dari: Multimedia (MM),
multimedia. Usaha Perjalanan Wisata (UPW),
Variabel penelitian yang terlibat dalam Administrasi Perkantoran (APK),
penelitian ini yaitu terdiri dari variabel Akuntansi (AK), Perbankan (Pbk) dan
dependen dan variabel independen. Pemasaran (Pmsrn). Masing-masing dari
Variabel dependennya yaitu perilaku jurusan tersebut terdapat 3 kelas, sehingga
seksual pranikah remaja, sedangkan jika ditotal terdapat 48 rombongan belajar.
variabel independennya yaitu pergaulan Jumlah siswa pada tahun ajaran 2016/2017
dengan teman dan paparan media adalah sekitar 1800 siswa.
pornografi. Pengumpulan data yang
dilakukan menggunakan data primer yaitu Karakteristik Responden
berupa instrumen yang dipakai adalah Diketahui bahwa jumlah responden
kuesioner. Yang terdiri dari kuesioner yang tertinggi yaitu yang berusia 17 tahun
mengukur perilaku seksual pranikah sebanyak 54 responden (60,7%).
remaja, kuesioner pergaulan dengan teman
Sedangkan untuk jumlah responden yang
dan kuesioner paparan media pornografi.
Untuk teknik analisis data pada berusia 16 tahun dan 18 tahun masing-
penelitian dimulai dari pengolahan data masing sebanyak 21 (23,6%) dan 14
yang meliputi editing, coding, entry dan responden (15,7%) sedangkan jumlah
responden yang tertinggi berdasarkan jenis Kuesioner pada penelitian ini berisi
kelamin yaitu yang berjenis kelamin 8 pertanyaan untuk mengetahui pergaulan
perempuan sebanyak 72 (80,9%) dan dan pengaruh responden dengan teman.
Penilaian variabel pergaulan dengan teman
jumlah responden yang berjenis kelamin
pada responden dengan melihat jawaban
laki-laki sebanyak 17 (19,1%) yang dapat yang dijawab responden pada pertanyaan
dilihat pada tabel 1. tiap variabel pada kategori sering/kadang-
kadang/tidak pernah.
Tabel 1. Distribusi Karakteristik Diketahui jumlah karakteristik
Responden responden berdasarkan Paparan Media
Usia Jumlah Presentase Pornografi pada kategori tidak pernah
(N) % (tidak terpapar) sebanyak 41 dengan
a. 16 21 23.6 persentase 46,1%, sedangkan untuk
17 54 60.7 kategori kadang-kadang (paparan sedang)
18 14 15.7 dan kategori sering (paparan tinggi)
Jenis Jumlah Presentase dengan jumlah 39 (43,8%) dan 9
Kelamin (N) % responden (10,1%) yang dapat dilihat pada
b. Laki-laki 17 80.9 tabel 3. Kuesioner pada penelitian ini
Perempuan 72 19.1 berisi 4 pertanyaan untuk mengetahui
Total 89 100 tingkat paparan media pornografi pada
responden. Penilaian paparan media
Diketahui jumlah karakteristik pornografi pada responden dengan melihat
responden berdasarkan pergaulan dengan jawaban yang dijawab responden pada
teman jumlah paling banyak pada kategori pertanyaan tiap variabel pada kategori
tidak pernah (pengaruh rendah) yaitu sering/kadang-kadang/tidak pernah.
sebanyak 39 (43,8%). Sedangkan yang
paling kecil yaitu pergaulan dengan teman Tabel 3. Distribusi Responden
kategori sering (pengaruh besar) sebanyak berdasarkan Paparan Media Pornografi
14 dengan persentase 15,7% yang dapat Variabel Jumlah Persentase
dilihat pada tabel 2. (N) (%)
Paparan Media
Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan Pornografi
variabel Pergaulan dengan Teman Sering 9 10,1
Variabel Jumlah Persentase( Kadang-kadang 39 43,8
(N) %)
Pergaulan Tidak Pernah 41 46,1
dengan teman Total 89 100
Sering 14 15,7
Pada tabel 4 menunjukkan bahwa
(pengaruh
variabel dependen yaitu adalah perilaku
besar)
seksual pranikah yang dikategorikan
Kadang- 36 40,4 sebagai berikut: 1 = perilaku seksual
kadang berisiko rendah, 2 = perilaku seksual
(pengaruh berisiko sedang, dan 3 = perilaku seksual
sedang) berisiko tinggi.
Tidak pernah 39 43.8
(pengaruh
kecil)
Total 89 100
5

Tabel 4. Distribusi Responden Hubungan Pergaulan dengan Teman


berdasarkan variabel Perilaku Seksual terhadap Perilaku Seksual Pranikah
Untuk mengetahui hubungan antara
Perilaku Seksual
Jumlah
Persentase pergaulan dengan teman terhadap perilaku
(N) seksual pranikah menggunakan tabulasi
1. Perilaku Seksual
42 47,2 % silang (crosstab) koefisien korelasi
berisiko rendah
2. Perilaku Seksual Spearman. Hasil penelitian didapatkan
23 25,8 % bahwa dari 14 responden yang memiliki
Berisiko sedang
3. Perilaku Seksual
24 27%
pergaulan dengan teman yang sering
Berisiko tinggi (pengaruh besar) terdapat 10 (11,2%)
Total 89 100% responden memiliki perilaku seksual
diketahui bahwa jumlah beresiko tinggi. Sedangkan untuk
karakteristik responden berdasarkan responden yang memiliki pergaulan
variabel Perilaku Seksual yang paling dengan teman (kadang-kadang/pengaruh
banyak pada kategori perilaku seksual sedang) dari 36 responden terdapat 10
berisiko rendah dengan jumlah 42 (47,2%) responden (11,2%) memiliki perilaku
responden, sedangkan sisanya yaitu seksual beresiko tinggi. Lalu untuk
variabel perilaku seksual berisiko sedang responden yang memiliki pergaulan
dan tinggi dengan jumlah 23 (25,8%) dan dengan teman yang tidak pernah (pengaruh
24 (27%) responden. kecil) dari 39 responden terdapat 4
Kuesioner Perilaku Seksual responden (4,5%) memiliki perilaku
menggunakan pertanyaan berupa tindakan seksual beresiko tinggi yang dapat dilihat
yang pernah dilakukan responden terhadap pada tabel 5.
lawan jenis yang terdiri dari: 1. Dan untuk hubungan antara
Berpegangan tangan, 2. Berpelukan, 3. pergaulan dengan teman terhadap perilaku
Mencium pipi, 4. Mencium kening, 5. seksual pranikah menggunakan tabulasi
Mencium leher, 6. Mencium bibir, 7. silang (crosstab) koefisien korelasi
Meraba/merangsang bagian tubuh yang Spearman karena pergaulan dengan teman
sensitif, 8. Saling menempelkan alat berskala ordinal maka didapatkan hasil
kelamin (petting), dan 9. Berhubungan koefisien korelasi (𝑟𝑠 ) sebesar -0,488
kelamin (melakukan hubungan seksual). (48,8%) dan nilai p sebesar 0,000.
Dengan pengkategorian berdasarkan Jadi, dapat disimpulkan terdapat
nomor yang dipilih (nomor 1-4 = hubungan yang signifikan tetapi dengan
digolongkan perilaku seksual berisiko korelasi sedang dan hubungan tidak searah
rendah, nomor 5-6 = digolongkan perilaku (korelasi bernilai negatif) antara pergaulan
seksual berisiko sedang, dan nomor 7-9 = dengan teman terhadap perilaku
digolongkan perilaku seksual tinggi) dan seksual pranikah
disertai 3 pertanyaan tambahan lain.
Tabel 5. Hubungan Pergaulan dengan teman terhadap Perilaku Seksual Pranikah
Perilaku Seksual Pranikah
Variabel Beresiko Beresiko Beresiko Jumlah p
rendah Sedang Tinggi rs
Value
N % N % N % N %
Pergaulan Sering (pengaruh 1 1,1 3 3.4 10 11.2 14 15.7 0.000 -0.488
dengan besar)
teman Kadang-kadang 14 15,7 12 13.5 10 11.2 36 40.4
(pengaruh
sedang)
Tidak pernah 27 30,3 8 9 4 4.5 39 43.8
(pengaruh kecil)
Jumlah 42 47,2 23 25.8 24 27 89 100
6

Tabel 6. Hubungan paparan Media Pornografi terhadap Perilaku Seksual Pranikah


Perilaku Seksual Pranikah
Variabel Beresiko Beresiko Beresiko Jumlah
rendah Sedang Tinggi p
rs
Value
N % N % N % N %

Paparan Sering 1 1,1 3 3,4 5 5,6 9 10,1


Media
Pornografi Kadang-kadang 9 10,1 18 20,2 12 13,5 39 43,8 0,000 -0,493
Tidak pernah 32 36 2 2,2 7 7,9 41 46,1
Jumlah 42 47.2 23 25.8 24 27 89 100
diakui cukup kuat, walaupun remaja telah
Hubungan Paparan Media Pornografi mencapai tahap perkembangan kognitif
dengan Perilaku Seksual Pranikah yang memadai untuk menentukan
Hasil penelitian didapatkan bahwa tindakannya sendiri, namun penentuan diri
dari 9 responden yang memiliki paparan remaja dalam berperilaku banyak
media pornografi yang sering (paparan dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok
tinggi) terdapat 5 (5,6%) responden teman sebaya (pergaulan dengan teman).
memiliki perilaku seksual beresiko tinggi. Kelompok teman sebaya diakui dapat
Sedangkan untuk responden yang mempengaruhi pertimbangan dan
memiliki paparan media pornografi keputusan seorang remaja tentang
(kadang-kadang/paparan sedang) dari 39 perilakunya (Dewi, 2009).
responden terdapat 12 responden (13,5%) Dari hasil penelitian didapatkan
memiliki perilaku seksual beresiko tinggi. pergaulan dengan teman terhadap perilaku
Lalu untuk responden yang memiliki seksual pranikah menggunakan tabulasi
paparan media pornografi yang tidak silang (crosstab) koefisien korelasi
pernah (tidak terpapar) dari 41 responden Spearman karena pergaulan dengan teman
terdapat 7 responden (7,9%) memiliki berskala ordinal maka didapatkan hasil
perilaku seksual beresiko tinggi. koefisien korelasi (𝑟𝑠 ) sebesar -0,488
Dan untuk hubungan antara (48,8%) dan nilai p sebesar 0,000. Jadi,
paparan media pornografi terhadap dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang
perilaku seksual pranikah menggunakan signifikan tetapi dengan korelasi sedang
tabulasi silang (crosstab) koefisien korelasi dan hubungan tidak searah (korelasi
Spearman karena paparan media bernilai negatif) antara pergaulan dengan
pornografi berskala ordinal didapatkan teman terhadap perilaku seksual pranikah.
hasil koefisien korelasi Spearman Terdapat penelitian Qomarasari
(𝒓𝒔) besar -0,493 (49,3%) dan nilai p (2009) yang menunjukkan adanya
sebesar 0,000. Jadi, dapat disimpulkan hubungan peran teman sebaya dengan
terdapat pengaruh yang signifikan tetapi perilaku seksual secara statistik signifikan
dengan korelasi sedang dan hubungan (p = 0,004). Penelitian tersebut
tidak searah (karena korelasi bernilai mengatakan bahwa semakin lemah
negatif) antara paparan media pornografi dukungan positif dari teman sebaya maka
terhadap perilaku seksual pranikah. akan meningkatkan perilaku seksual.
Penelitian lain juga mengatakan
PEMBAHASAN bahwa responden yang mendapatkan
pengaruh yang buruk dari temannya maka
Hubungan Pergaulan dengan Teman akan lebih tinggi melakukan perilaku
terhadap Perilaku Seksual Pranikah seksual pranikah dan yang memiliki
Pada diri remaja, pengaruh pengaruh yang baik maka akan melakukan
lingkungan dalam menentukan perilaku
7

perilaku seksual pranikah yang lebih perilaku seks remaja di SMKN 2 Sewon
rendah (Dewi, 2009). Bantul Yogyakarta, dalam penelitian
Dari hasil penelitian didapatkan tersebut dikatakan bahwa siswa yang
bahwa responden yang pergaulan dengan memiliki keterpaparan media sosial rendah
teman sering (pengaruh besar) dengan total mempengaruhi perilaku seks remaja ke
14 responden, 10 responden berperilaku arah yang baik, sedangkan siswa yang
risiko tinggi meskipun secara total memiliki keterpaparan media sosial cukup
keseluruhan jumlah responden sebanyak dapat mempengaruhi perilaku seks remaja
42 responden tergolong berisiko rendah. ke arah yang tidak baik (Sari, 2015).
Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin Penelitian lain juga mengatakan
besar pengaruh teman maka akan terdapat hubungan yang signifikan antara
berdampak perilaku seksual pranikah yang media informasi terhadap perilaku seksual
dilakukan berisiko tinggi, sedangkan jika pranikah, bahwa responden yang
pengaruh kecil dari teman maka perilaku memperoleh media informasi dan
seksual pranikah yang dilakukan berisiko melakukaan perilaku seksual pranikah
rendah pada responden di SMK Negeri 10 sebanyak 8.191 responden (79,4%) dan
Surabaya. yang tidak melakukan perilaku seksual
pranikah sebanyak 2.126 responden
Hubungan Paparan Media Pornografi (20,6%).
terhadap Perilaku Seksual Pranikah Hal tersebut menunjukkan bahwa
Kecenderungan pelanggaran responden yang mendapatkan media
terhadap perilaku seksual remaja semakin informasi cenderung akan melakukan
meningkat oleh karena adanya penyebaran perilaku seksual pranikah (Umaroh, 2015).
informasi dan rangsangan teknologi Hal ini sesuai dengan penelitian ini yaitu
canggih (media sosial, internet, telepon bahwa responden di SMK Negeri 10
genggam, dan lain-lain) menjadi tak Surabaya yang paparan media
terbendung lagi, dan mereka cenderung pornografinya tinggi dengan total 9
akan meniru dan melakukan apa yang responden yang melakukan perilaku
dilihat dan didengar karena umumnya seksual berisiko tinggi sebanyak 5
mereka belum pernah mengetahui masalah responden. Sedangkan untuk responden
seksual secara lengkap dari orangtuanya yang tidak pernah terpapar paparan media
(Sarwono, 2011). pornografi yang melakukan perilaku
Dari hasil penelitian didapatkan seksual berisiko rendah sebanyak 32
hasil didapatkan untuk pengaruh antara responden dari total 41 responden. Maka
paparan media pornografi terhadap dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
perilaku seksual pranikah menggunakan paparan media pornografi semakin tinggi
tabulasi silang (crosstab) koefisien korelasi juga berperilaku seksual berisiko tinggi,
Spearman karena paparan media begitu pula sebaliknya baik terhadap
pornografi berskala ordinal didapatkan paparan media pornografi sedang dan yang
hasil koefisien korelasi Spearman (𝑟𝑠 ) tidak pernah terpapar paparan media
sebesar -0,493 (49,3%) dan nilai p sebesar pornografi.
0,000. Jadi, dapat disimpulkan terdapat Pengetahuan tentang kesehatan
pengaruh yang signifikan tetapi dengan reproduksi yang diperoleh remaja dari
korelasi sedang dan hubungan tidak searah media massa belum digunakan untuk
(karena korelasi bernilai negatif) antara pedoman perilaku seksual yang sehat dan
paparan media pornografi terhadap bertanggung jawab. Justru paparan media
perilaku seksual pranikah. informasi seksualitas dari media massa
Dari hasil penelitian lain (baik cetak maupun elektronik) yang
didapatkan hubungan yang signifikan cenderung bersifat pornografi dapar
antara keterpaparan media sosial dengan menjadi referesni yang tidak mendidik
8

bagi remaja, remaja yang sedang dalam dan paparan media pornografi namun
periode ingin tahu dan ingin dicoba, maka dengan korelasi (hubungan) yang lemah
cenderung meniru apa yang dilihat atau terhadap perilaku seksual pranikah pada
didengarnya dari media massa tersebut, responden di SMK Negeri 10 Surabaya.
maka dari itu sumber media informasi
yang baik dan bertanggung jawab Saran
diperlukan oleh remaja, agar remaja tidak Berdasarkan Kesimpulan tersebut
salah dalam mendapatkan sumber maka saran yang dapat diberikan yaitu
informasi (Qomarasari, 2015). diharapkan pada penelitian selanjutnya
diperlukan penelitian lebih lanjut secara
Keterbatasan Penelitian kualitatif untuk mendapatkan fenomena
Pada penelitian ini masih yang lebih mendalam sehingga dapat
ditemukan keterbatasan-keterbatasan yaitu: memperoleh gambaran yang sesungguhnya
1.Penelitian ini dilaksanakan dengan tentang perilaku seksual pranikah remaja.
metode kuantitatif melalui kuesioner Kemudian untuk pihak sekolah dan Dinas
yang hanya mengetahui hasil secara Pendidikan perlu dilakukan kerja sama
gambaran umum tentang perilaku antara pihak sekolah dan dinas pendidikan
seksual pranikah terkait dalam penambahan materi yang
2.Penelitian tentang perilaku seksual lebih mendalam kepada siswa-siswinya
pranikah remaja merupakan suatu hal terkait kesehatan reproduksi yang
yang sangat sensitif, hal ini dikarenakan berhubungan dengan perilaku seksual
responden dikhawatirkan tidak mengisi pranikah remaja. Dan yang terakhir perlu
dengan keadaan yang sebenarnya. Oleh adana penyuluhan dari pihak sekolah yang
karena itu peneliti berusaha dibantu dari dinas pendidikan kepada
membangun komunikasi yang baik orangtua/wali murid untuk menjaga
dengan responden tidak perlu hubungan baik dan setiap pergaulan
mencantumkan nama di dalam kepada anaknya.
kuesioner dan meyakinkan responden
bahwa penelitian ini bersifat rahasia DAFTAR PUSTAKA
yang tidak ada kaitannya dengan nilai,
guru dan sekolah. Dengan meyakinkan Chotimah, C., 2015. Hubungan
dan menekankan mereka bahwa Religiusitas, Konsep Diri Dan
penelitian ini sangat bermanfaat bagi Keintiman Keluarga Dengan
remaja terutama yang berkaitan dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada
kesehatan reproduksi. Mahasiswa Program Studi DIII
3. Sampel pada penelitian ini mayoritas Kebidanan Poltekkes Bhakti Mulia
hampir keseluruhan adalah perempuan Sukoharjo. Sukoharjo: Indonesian
karena lokasi penelitian merupakan Journal On Medical Science.
SMKN yang mayoritas siswanya
berjenis kelamin perempuan, sehingga Dewi, I. N. C. T., 2009. Pengaruh Faktor
tidak dapat membandingkan perilaku Personal Dan Lingkungan
seksual pranikah pada laki-laki dan Terhadap Perilaku Seksual
perempuan. Pranikah Pada Remaja Di Sma
Negeri 1 Baturraden Dan Sma
SIMPULAN DAN SARAN Negeri 1 Purwokerto. Tesis.
Semarang, Universitas Diponegoro.
Simpulan Dewi, P.A., 2012. Hubungan Karakteristik
.Berdasarkan hasil penelitian dan Remaja, Peran Teman Sebaya Dan
pembahasan, terdapat hubungan yang Paparan Pornografi Dengan
signifikan antara pergaulan dengan teman Perilaku Seksual Remaja Di
Kelurahan Pasir Gunung Selatan
9

Depok. Tesis. Depok, Universitas Saputri, N.D., 2015. Faktor - Faktor Yang
Indonesia. Mempengaruhi Perilaku Seks
Evi, Natsir S., Suriah., 2013. Perilaku Pranikah Pada Siswa Kelas XI
Seksual Remaja Yang Berpacaran di SMK Muhammadiyah 2 Bantul
SMA Negeri 2 Kairatu Kabupaten Yogyakarta. Naskah Publikasi.
Seram Bagian Barat. Makassar: Yogyakarta, STIKES Aisyiyah.
Jurnal Promkes FKM Unhas. Sari, R.A., 2015. Hubungan Keterpaparan
Fresilia, Y., 2013. Perilaku Seks Pranikah Media Sosial Dengan Perilaku Seks
Remaja Pada Siswa/i SMP di Remaja Pada Siswa Kelas X
Jakarta. Jakarta: Jurnal Ilmiah SMKN 2 Sewon Bantul
Kesehatan, STIKES MH Thamrin, Yogyakarta. Naskah Publikasi.
5(2). Yogyakarta, STIKES Aisyiyah.
Istiqomah, N., 2016. Pengaruh Kontrol Sari, R.T., 2014. Perilaku Seksual Remaja
Diri Terhadap Perilaku Seks Bebas Siswa SMK Ketintang Surabaya.
Pranikah Pada Remaja SMK Jurnal Bimbingan Konseling.
“KTT” Di Surabaya. Skripsi. Surabaya, Universitas Negeri
Surabaya, Universitas Airlangga. Surabaya.
Kementerian Kesehatan Republik Sinaga, S.E.N., 2013. Faktor-Faktor yang
Indonesia. 2012. Situasi Kesehatan Mempengaruhi Perilaku Seks
Reproduksi Remaja Dalam Rangka Pranikah Pada Mahasiswa
Hari Keluarga Nasional 29 Juni. Akademi Kesehatan X di
Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kabupaten Lebak. Jurnal Vol. 2
L’Engle, K.L., Pardun, C. J., Brown, J.D., No. 1: 50-55 Juni 2013. Lebak.
2005. Linking Exposure to Banten.
Outcomes: Early Adolescents’ Umaroh, A.K., 2015. Hubungan Antara
Consumption on Sexual Content in Faktor Internal Dan Faktor
Six Media. Mass Communication Eksternal Dengan Perilaku Seksual
& Society Journal, 8(2): pp. 75-91. Pranikah Remaja Di Indonesia
Omarsari, S.D., Djuwita R., 2008. (Analisis Data SDKI 2012).
Kehamilan Pranikah Remaja di Naskah Publikasi. Surakarta,
Kabupaten Sumedang. Jakarta: Universitas Muhammadiyah.
Jurnal Kesehatan Masyarakat WHO. 2014. Health for the World’s
Nasional Universitas Indonesia, 3 Adolescents (A second chance in the
(2). second decade). Jenewa. Swiss
Pekerti, Y.D.A., 2012. Hubungan
Pengetahuan HIV/AIDS Dan
Bimbingan Keluarga Dengan
Perilaku Seksual Pranikah Pada
Remaja (Studi di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri
Surabaya Timur). Skripsi.
Surabaya, Universitas Airlangga.
Rahmawati, N., 2012. Gambaran Perilaku
Seksual Pada Anak Usia Sekolah
Kelas 6 ditinjau dari Media Cetak
dan Media Elektronik Sekolah
Dasar Negeri 16 Banda Aceh
Tahun 2012. Banda Aceh: Jurnal
Kesehatan Masyarakat STIKES
U’Budiyah.

You might also like