Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
There are two factors that affect adolescent premarital sex in the conduct which
include internal and external factors. Internal factors namely 60% imagine sexual
intercourse, while the external factor of 50% access porn sites on the internet, 40% in the
presence of the influence from the environment. .This research is research observational
analytic nature by using the approach of cross sectional and use quantitative approaches
derived from primary data by disseminating a questionnaire. The population of this research
is all class XI 10 Vocational High Schools State Of Surabaya as much as 1200 people with
interesting subject of population using simple random sampling and samples taken 89 people.
Data processing using SPSS 21 program by using Spearman Correlate Coefisien test .
Research variables used are friends and his association with the influence of media exposure
to pornography. The test simultaneously with the results demonstrate that there are variables
that effect on premarital sexual behavior. These variables are friends and his association (p =
0,000) with media exposure to pornography (p = 0,000). Advice that can be given to do,
namely cooperation between the school and the associated education service in addition to
more in-depth material related reproductive health students associated with premarital sexual
behavior in teens and outreach to parents/caregivers to maintain good relations and
monitoring any association to his son.
Keywords: friends and his association , media exposure to pornography, premarital sexual
behavior
ABSTRAK
Ada dua faktor yang mempengaruhi remaja dalam melakukan seks bebas pranikah yang
meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu 60% berimajinasi melakukan
hubungan seksual, sedangkan dari faktor eksternal 50% mengakses situs porno di internet,
40% adanya pengaruh dari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan
pergaulan dengan teman dan paparan media pornografi terhadap perilaku seksual pranikah
pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian observasional bersifat analitik dengan
menggunakan pendekatan cross sectional dan menggunakan pendekatan kuantitatif yang
didapatkan dari data primer dengan menyebarkan kuesioner. Populasi dari penelitian ini
adalah semua kelas XI SMKN 10 Surabaya sebanyak 1200 orang dengan menarik subjek dari
populasi menggunakan simple random sampling dan sampel yang diambil 89 orang.
2
perilaku seksual pranikah yang lebih perilaku seks remaja di SMKN 2 Sewon
rendah (Dewi, 2009). Bantul Yogyakarta, dalam penelitian
Dari hasil penelitian didapatkan tersebut dikatakan bahwa siswa yang
bahwa responden yang pergaulan dengan memiliki keterpaparan media sosial rendah
teman sering (pengaruh besar) dengan total mempengaruhi perilaku seks remaja ke
14 responden, 10 responden berperilaku arah yang baik, sedangkan siswa yang
risiko tinggi meskipun secara total memiliki keterpaparan media sosial cukup
keseluruhan jumlah responden sebanyak dapat mempengaruhi perilaku seks remaja
42 responden tergolong berisiko rendah. ke arah yang tidak baik (Sari, 2015).
Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin Penelitian lain juga mengatakan
besar pengaruh teman maka akan terdapat hubungan yang signifikan antara
berdampak perilaku seksual pranikah yang media informasi terhadap perilaku seksual
dilakukan berisiko tinggi, sedangkan jika pranikah, bahwa responden yang
pengaruh kecil dari teman maka perilaku memperoleh media informasi dan
seksual pranikah yang dilakukan berisiko melakukaan perilaku seksual pranikah
rendah pada responden di SMK Negeri 10 sebanyak 8.191 responden (79,4%) dan
Surabaya. yang tidak melakukan perilaku seksual
pranikah sebanyak 2.126 responden
Hubungan Paparan Media Pornografi (20,6%).
terhadap Perilaku Seksual Pranikah Hal tersebut menunjukkan bahwa
Kecenderungan pelanggaran responden yang mendapatkan media
terhadap perilaku seksual remaja semakin informasi cenderung akan melakukan
meningkat oleh karena adanya penyebaran perilaku seksual pranikah (Umaroh, 2015).
informasi dan rangsangan teknologi Hal ini sesuai dengan penelitian ini yaitu
canggih (media sosial, internet, telepon bahwa responden di SMK Negeri 10
genggam, dan lain-lain) menjadi tak Surabaya yang paparan media
terbendung lagi, dan mereka cenderung pornografinya tinggi dengan total 9
akan meniru dan melakukan apa yang responden yang melakukan perilaku
dilihat dan didengar karena umumnya seksual berisiko tinggi sebanyak 5
mereka belum pernah mengetahui masalah responden. Sedangkan untuk responden
seksual secara lengkap dari orangtuanya yang tidak pernah terpapar paparan media
(Sarwono, 2011). pornografi yang melakukan perilaku
Dari hasil penelitian didapatkan seksual berisiko rendah sebanyak 32
hasil didapatkan untuk pengaruh antara responden dari total 41 responden. Maka
paparan media pornografi terhadap dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
perilaku seksual pranikah menggunakan paparan media pornografi semakin tinggi
tabulasi silang (crosstab) koefisien korelasi juga berperilaku seksual berisiko tinggi,
Spearman karena paparan media begitu pula sebaliknya baik terhadap
pornografi berskala ordinal didapatkan paparan media pornografi sedang dan yang
hasil koefisien korelasi Spearman (𝑟𝑠 ) tidak pernah terpapar paparan media
sebesar -0,493 (49,3%) dan nilai p sebesar pornografi.
0,000. Jadi, dapat disimpulkan terdapat Pengetahuan tentang kesehatan
pengaruh yang signifikan tetapi dengan reproduksi yang diperoleh remaja dari
korelasi sedang dan hubungan tidak searah media massa belum digunakan untuk
(karena korelasi bernilai negatif) antara pedoman perilaku seksual yang sehat dan
paparan media pornografi terhadap bertanggung jawab. Justru paparan media
perilaku seksual pranikah. informasi seksualitas dari media massa
Dari hasil penelitian lain (baik cetak maupun elektronik) yang
didapatkan hubungan yang signifikan cenderung bersifat pornografi dapar
antara keterpaparan media sosial dengan menjadi referesni yang tidak mendidik
8
bagi remaja, remaja yang sedang dalam dan paparan media pornografi namun
periode ingin tahu dan ingin dicoba, maka dengan korelasi (hubungan) yang lemah
cenderung meniru apa yang dilihat atau terhadap perilaku seksual pranikah pada
didengarnya dari media massa tersebut, responden di SMK Negeri 10 Surabaya.
maka dari itu sumber media informasi
yang baik dan bertanggung jawab Saran
diperlukan oleh remaja, agar remaja tidak Berdasarkan Kesimpulan tersebut
salah dalam mendapatkan sumber maka saran yang dapat diberikan yaitu
informasi (Qomarasari, 2015). diharapkan pada penelitian selanjutnya
diperlukan penelitian lebih lanjut secara
Keterbatasan Penelitian kualitatif untuk mendapatkan fenomena
Pada penelitian ini masih yang lebih mendalam sehingga dapat
ditemukan keterbatasan-keterbatasan yaitu: memperoleh gambaran yang sesungguhnya
1.Penelitian ini dilaksanakan dengan tentang perilaku seksual pranikah remaja.
metode kuantitatif melalui kuesioner Kemudian untuk pihak sekolah dan Dinas
yang hanya mengetahui hasil secara Pendidikan perlu dilakukan kerja sama
gambaran umum tentang perilaku antara pihak sekolah dan dinas pendidikan
seksual pranikah terkait dalam penambahan materi yang
2.Penelitian tentang perilaku seksual lebih mendalam kepada siswa-siswinya
pranikah remaja merupakan suatu hal terkait kesehatan reproduksi yang
yang sangat sensitif, hal ini dikarenakan berhubungan dengan perilaku seksual
responden dikhawatirkan tidak mengisi pranikah remaja. Dan yang terakhir perlu
dengan keadaan yang sebenarnya. Oleh adana penyuluhan dari pihak sekolah yang
karena itu peneliti berusaha dibantu dari dinas pendidikan kepada
membangun komunikasi yang baik orangtua/wali murid untuk menjaga
dengan responden tidak perlu hubungan baik dan setiap pergaulan
mencantumkan nama di dalam kepada anaknya.
kuesioner dan meyakinkan responden
bahwa penelitian ini bersifat rahasia DAFTAR PUSTAKA
yang tidak ada kaitannya dengan nilai,
guru dan sekolah. Dengan meyakinkan Chotimah, C., 2015. Hubungan
dan menekankan mereka bahwa Religiusitas, Konsep Diri Dan
penelitian ini sangat bermanfaat bagi Keintiman Keluarga Dengan
remaja terutama yang berkaitan dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada
kesehatan reproduksi. Mahasiswa Program Studi DIII
3. Sampel pada penelitian ini mayoritas Kebidanan Poltekkes Bhakti Mulia
hampir keseluruhan adalah perempuan Sukoharjo. Sukoharjo: Indonesian
karena lokasi penelitian merupakan Journal On Medical Science.
SMKN yang mayoritas siswanya
berjenis kelamin perempuan, sehingga Dewi, I. N. C. T., 2009. Pengaruh Faktor
tidak dapat membandingkan perilaku Personal Dan Lingkungan
seksual pranikah pada laki-laki dan Terhadap Perilaku Seksual
perempuan. Pranikah Pada Remaja Di Sma
Negeri 1 Baturraden Dan Sma
SIMPULAN DAN SARAN Negeri 1 Purwokerto. Tesis.
Semarang, Universitas Diponegoro.
Simpulan Dewi, P.A., 2012. Hubungan Karakteristik
.Berdasarkan hasil penelitian dan Remaja, Peran Teman Sebaya Dan
pembahasan, terdapat hubungan yang Paparan Pornografi Dengan
signifikan antara pergaulan dengan teman Perilaku Seksual Remaja Di
Kelurahan Pasir Gunung Selatan
9
Depok. Tesis. Depok, Universitas Saputri, N.D., 2015. Faktor - Faktor Yang
Indonesia. Mempengaruhi Perilaku Seks
Evi, Natsir S., Suriah., 2013. Perilaku Pranikah Pada Siswa Kelas XI
Seksual Remaja Yang Berpacaran di SMK Muhammadiyah 2 Bantul
SMA Negeri 2 Kairatu Kabupaten Yogyakarta. Naskah Publikasi.
Seram Bagian Barat. Makassar: Yogyakarta, STIKES Aisyiyah.
Jurnal Promkes FKM Unhas. Sari, R.A., 2015. Hubungan Keterpaparan
Fresilia, Y., 2013. Perilaku Seks Pranikah Media Sosial Dengan Perilaku Seks
Remaja Pada Siswa/i SMP di Remaja Pada Siswa Kelas X
Jakarta. Jakarta: Jurnal Ilmiah SMKN 2 Sewon Bantul
Kesehatan, STIKES MH Thamrin, Yogyakarta. Naskah Publikasi.
5(2). Yogyakarta, STIKES Aisyiyah.
Istiqomah, N., 2016. Pengaruh Kontrol Sari, R.T., 2014. Perilaku Seksual Remaja
Diri Terhadap Perilaku Seks Bebas Siswa SMK Ketintang Surabaya.
Pranikah Pada Remaja SMK Jurnal Bimbingan Konseling.
“KTT” Di Surabaya. Skripsi. Surabaya, Universitas Negeri
Surabaya, Universitas Airlangga. Surabaya.
Kementerian Kesehatan Republik Sinaga, S.E.N., 2013. Faktor-Faktor yang
Indonesia. 2012. Situasi Kesehatan Mempengaruhi Perilaku Seks
Reproduksi Remaja Dalam Rangka Pranikah Pada Mahasiswa
Hari Keluarga Nasional 29 Juni. Akademi Kesehatan X di
Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kabupaten Lebak. Jurnal Vol. 2
L’Engle, K.L., Pardun, C. J., Brown, J.D., No. 1: 50-55 Juni 2013. Lebak.
2005. Linking Exposure to Banten.
Outcomes: Early Adolescents’ Umaroh, A.K., 2015. Hubungan Antara
Consumption on Sexual Content in Faktor Internal Dan Faktor
Six Media. Mass Communication Eksternal Dengan Perilaku Seksual
& Society Journal, 8(2): pp. 75-91. Pranikah Remaja Di Indonesia
Omarsari, S.D., Djuwita R., 2008. (Analisis Data SDKI 2012).
Kehamilan Pranikah Remaja di Naskah Publikasi. Surakarta,
Kabupaten Sumedang. Jakarta: Universitas Muhammadiyah.
Jurnal Kesehatan Masyarakat WHO. 2014. Health for the World’s
Nasional Universitas Indonesia, 3 Adolescents (A second chance in the
(2). second decade). Jenewa. Swiss
Pekerti, Y.D.A., 2012. Hubungan
Pengetahuan HIV/AIDS Dan
Bimbingan Keluarga Dengan
Perilaku Seksual Pranikah Pada
Remaja (Studi di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri
Surabaya Timur). Skripsi.
Surabaya, Universitas Airlangga.
Rahmawati, N., 2012. Gambaran Perilaku
Seksual Pada Anak Usia Sekolah
Kelas 6 ditinjau dari Media Cetak
dan Media Elektronik Sekolah
Dasar Negeri 16 Banda Aceh
Tahun 2012. Banda Aceh: Jurnal
Kesehatan Masyarakat STIKES
U’Budiyah.