Professional Documents
Culture Documents
Keselamatan dan
VISI : Kesehatan Kerja
Menjadi pemimpin F A K U L T A S K E D O K T E R A N
1 5 N O V E M B E R 2 0 1 8
U N I V E R S I T A S I S L A M I N D O N E S I A
industri manufaktur
sarung tangan didunia
Alur Produksi
1 2 3 4
Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah keselamatan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
yang berhubungan dengan mesin, alat dan Transmigrasi RI Nomor 08
kerja, bahan dan proses pengolahannya, tahun 2010
tempat kerja dan lingkungannya serta Alat Pelindung Diri (APD) merupakan
cara–cara melakukan pekerjaan. Kesela- suatu alat yang berfungsi untuk
matan kerja merupakan sarana utama melindungi seseorang dengan mengisolasi
untuk pencegahan kecelakaan seperti sebagian atau seluruh tubuh dari potensi
cacat dan kematian akibat kecelakaan di
bahaya di tempat kerja. Perusahaan wajib
tempat kerja. Penggunaan alat kerja oleh menyediakan APD yang sesuai dengan
para pekerja harus selalu diperhatikan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi
oleh setiap perusahaan untuk pekerjanya di tempat kerja. APD terse-
menghindari atau meminimalisir kemung- but meliputi pelindung kepala, mata dan
kinan terjadinya kecelakaan di tempat wajah, telinga, pernapasan beserta per-
kerja. lengkapannya, tangan, kaki dan atau paka-
Untuk mendukung terciptanya kesela- ian pelindung sesuai tempat kerja. Perus-
matan kerja diperlukan adanya Alat Pelin- ahaan harus mewajibkan bagi seluruh
dung Diri (APD) sesuai dengan standard pekerjanya untuk menggunakan APD
yang telah di tentukan. Adapun ketentuan sesuai risiko dan potensi bahaya yang ada,
terkait APD sebagai berikut : saat sedang berada di tempat kerja.
L diberikan sarung tangan dan pola cetakan jahitan untuk proses penjahitan, mesin
jahit yang digunakan merupakan mesin otomatis yang akan bekerja mengikuti pola
cetakan yang telah dibuat. Pada bagian pengemasan, pekerja diberikan masker,
I sarung tangan pelindung dan apron. Perusahaan juga telah memasang safety sign
APD di masing-masing bagian kerja. Pada area-area yang memiliki paparan ke-
bisingan, telah di lakukan pengukuran secara berkala untuk tetap mempertahan-
T kan agar paparan kebisingan dari alat-alat kerja tetap berada dibawah ambang ba-
tas, yaitu < 85 dB(A). Selain itu, perusahaan juga telah menyediakan kotak P3K
A disemua area kerja sesuai dengan standar, melakukan refreshment training P3K
untuk seluruh petugas P3K, dan menyediakan klinik kesehatan untuk kejadian da-
rurat terkait kecelakaan kerja. Perusahaan juga menyediakan eye wash di chemi-
cal area dan memastikan kualitas air pada eyewash sesuai dengan parameter air
minum. Monitoring harian penggunaan APD senantiasa dilakuakan oleh pengawas
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA PAGE 3
Kesehatan Kerja
Pemberi kerja harus selalu memperhatikan hal-hal yang menunjang kesehatan kerja setiap peker-
janya.
Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 111 tahun 2013, menyatakan bahwa :
Setiap pemberi kerja wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai peserta Jaminan
Kesehatan kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dengan membayar iuran. Dimana
apabila pekerja belum terdaftar pada BPJS Kesehatan, maka pemberi kerja wajib bertanggung ja-
wab apabila pekerjanya membutuhkan pelayanan kesehatan sesuai dengan manfaat yang diberikan
oelh BPJS Kesehatan. Iuran Jaminan Kesehatan bagi pekerja yang dibayarkan sebesar 5% dari gaji /
upah setiap bulan, dimana 4% dari iuran tersebut dibayarkan oleh pemberi kerja, dan 1% sisanya
dibayar oleh peserta.
Upaya kesehatan kerja harus diperhatiakn agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 02 tahun 1980, menyatakan bahwa :
Semua Perusahaan harus melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi tenaga kerja
sekurang-kurangnya 1 tahun sekali untuk mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja dan
menilai kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin yang perlu
dikendalikan dengan usaha-usaha.
Apabila ditemukan kelainan-kelainan atau gangguan-gangguan kesehatan pada tenaga kerja pada
pemeriksaan berkala, pengurus wajib mengadakan tindak lanjut untuk memperbaiki kelainan-
kelainan tersebut dan sebab-sebabnya untuk menjamin terselenggaranya keselamatan dan
kesehatan kerja
RELITA
PT Sport Glove Indonesia telah mendaftarkan seluruh tenaga kerjanya pada Badan Penye-
lenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, sehingga seluruh pekerjanya telah mendapatkan
jaminan kesehatan dan kecelakaan kerja.
Semua karyawan yang bekerja di PT Sport Glove Indonesia (SGI) telah mendapatkan Medical
check up di awal masuk yaitu setelah penerimaan karyawan, akan tetapi pemeriksaan ini han-
ya dilakukan sekali dan tidak dilakukan Medical check up secara berkala. Salah satu faktor
penyebabnya adalah karena banyaknya pekerja yang ada di PT SGI yang jumlahnya mencapai
ribuan dan terbatasnya tenaga kesehatan. Bagi pekerja yang memiliki keluhan tertentu tekait
kesehatan dapat langsung menuju klinik kesehatan yang telah disediakan oleh perusahaan.
Untuk menunjang kesehatan pekerja, perusahaan telah melakukan penyuluhan terkait penya-
kit menular, HIV/AIDS, reproduksi wanita, dan pelatihan petugas P3K.
Manajemen Setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh
dan/atau meningkatkan dan/atau mengem-
bangkan kompetensi kerja sesuai dengan bakat,
RELITA
Perusahaan PT SGI telah menberikan pelatihan pada awal bekerja bagi seluruh tenaga kerja
di PT SGI tersebut sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing. Hingga saat ini masing-
masing pekerja bekerja di bidangnya secara tetap tanpa ada perputaran ke bidang kerja lain.
Pembagian jam kerja karyawan hanya terbagi dalam 1 shift kerja, yaitu pukul 07.30-16.30
WIB, dengan jeda istirahat selama 30 menit setiap 4,5 jam kerja. Setiap pekerja mendapatkan
5 hari kerja dan 2 hari libur dalam 1 minggu. Pekerja perempuan yang sedang hamil
mendapatkan keringanan berupa waktu tambahan istirahat 10 menit lebih panjang dan kursi
untuk duduk selama bekerja.
Bahan yang masih tersisa cukup banyak digunakan untuk membuat aksesoris lain sedangkan-
limbah sisa produksi berupa kain-kain perca dikumpulakan di ruang tertutup untuk kemudian
di jual ke pengepul.
Daftar Pustaka
Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2010 tentang
Alat Pelindung Diri. Jakarta
Presiden Republik Indosesia. 2013. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 111
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013
tentang Jaminan Kesehatan. Jakarta.
Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. 1980. Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 02 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan
Kesehatan tenaga Kerja dalam penyelenggaraan Keselamatan Kerja. Jakarta.
Disusun oleh :