You are on page 1of 8

AKHLAK TASAWUF

PENGERTIAN DAN TUJUAN AKHLAK TASAWUF

DISUSUN OLEH:
NAMA:NITAZAHARANASUTION
NIM:0705163024

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS SAINS DANTEKNOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERAUTARA
MEDAN
TA.2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Akhlak memiliki peranan penting bagi perjalanan hidup manusia,
dimanaakhlak merupakan salah satu khazanah intelektual muslim yang
kehadirannyahingga kini makin dirasakan dan memandu perjalanan hidup
manusia agarselamat di dunia dan akhirat. Tidak berlebihan jika misi utama
kerasulanMuhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia, dan
sejarahmencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau antara
lainadalah akhlaknya yang mulia.Maka kajian tasawuf sangat dibutuhkan untuk
merespon dan memprediksimasa depan tasawuf, dalam makalah ini akan dibahas
tentang pengertianakhlak, pengertian tasawuf, dasar-dasar tasawuf dalam al-
Qur’an dan hadis.Kajian ini setidaknya memberikan pandangan objektif terhadap
tasawuf. Jikaberbicara tentang pengertian tasawuf akan ditemukan banyak
sekalipengertian yang berbeda-beda dikalangan para ulama. Secara singkat
bahwailmu tasawuf adalah ilmu yang mempelajari usaha membersihkan diri,
berjuangmemerangi hawa nafsu, mencari jalan kesucian dengan ma’rifat
menujukeabadian, serta berpegang teguh pada janji Allah dan mengikuti
syariatRasulullah dalam mendekatkan diri dan mencapai keridlaan-Nya.

B.RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud pengertian akhlak tasawuf?
2. Apakah yang dimaksud tujuan akhlak tasawuf?

C.TUJUAN
1.Untuk mengetahui pengertian dan tujuan akhlak tasawuf
BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN TASAWUF
Al-tasawwuf atau sufisme adalah suatu cabang keilmuan dalam islam atau
secara keilmuan merupakan hasil peradaban islam yanh lahir kemudian setelah
Rasullullah wafat. Anriemarie schimmel menjelaskan bahwa istilahn tasawuf baru
terdengar pada pertengahan abad kedua hijriah dan menurut Nicholson dalam
bukunya The Mystics of Islam pada pertengahan abad ketiga hijriah.1[1]
Secara etimologis kata ini berasal dari bahasa arab Tasawwafa. Namun para ulama
berbeda pndapat tentang asal-usulnya(akar katanya). Ada yang mengatakan dari
kata’suf”(bulu domba),saff(barisan),safy/safa(jernih)dan dari kata suffah(salah
satu sudut masjid nabawi yng ditempatkan oleh sebagian sahabat Nabi yang ikut
berhijrah dari Makkah ke Madinah. selanjutnya dari kata shaufanah, yaitu nama
pohon yang kurus dan hidup di padang pasir, atau pohon yang buahnya berbulu;
Sophos, bahasa Yunani, artinya hikmah; dan terakhir shuf, artinya bulu domba.
Asal-usul kata tasawuf di atas, jika dilihat dari pengertiannya, maka
semuanya ada korelasi dan relevansi dengan prilaku kehidupan seseorang yang
mengamalkan ajaran tasawuf (sufi). Tetapi, jika ditinjau dari aspek kebahasaan,
kata shuf yaitu kata yang terakhir dari asal-usul kata tasawuf di atas adalah kata
yang lebih dekat dan tepat dengan kata shufi sebagai istilah bagi seseorang yang
mengamalkan ajaran tasawuf. Sehingga ketika ada ungkapan Ar-Rajulu
tashawwuf dapat diartikan dengan “Seorang laki-laki telah mengenakan pakaian
wol kasar yang terbuat dari bulu domba” atau “Seorang laki-laki telah berpindah
dari kehidupan biasa kepada kehidupan seorang sufi”.

1[1] Annemarie schimmel,dimensi mistik dalam


islam,terjemahan,sapardi djoko darmono dkk,jakarta:pustaka
firdaus,2000.hal 15
Secara terminologis pun banyak dijumpai perbedaannya. Shaykh yusuf al-
rifa’i’2[2] menjelaskan bahwa definisinya mencapai lebih kurang dua ribu,dan yang
paling sederhana adalah definisi tasawuf yang dibuat oleh ibn ajbah yaitu
kesungguhan tawajjuh(ibadah) kepada Allah dengan melaksanakan amalan yang
diridhai dan yang diingininya.maka jangan terburu tergiur padanya sehinnga kamu
melihat bagaimana dia menjalankan perintah,meninggalkan larangan dan menjaga
hukum yang ada.
‫سس اسِن نلاد سي ياا يفس اسِمنمسسا أ يي الايواقسئ ساسِق احال ياسِبس ددخيل ا ياا‬
“mengambil akan hakikat dan tidak mengaharapkan apa yang ada di
tangan manusia”.
Dari menurut devinisi etimologis dan terminologis di atas, Inti tasawuf
ialah adanya komunikasi seorang sufi dengan Allah Swt. sedekat-dekatnya setelah
ia membersihkan jiwanya dari segala sesuatu yang mengotorinya dengan jalan
melakukan akhlak yang terpuji dan meninggalkan akhlak tercela melalui tahapan-
tahapan maqamat (at-taubah, al-zuhdu, al-shabru, al-faqr, al-tawadhu, al-taqwa,
al-ridla, al-mahabbah, al-marifah) sehingga tercapailah hakikat.
Secara garis besar tasawuf terbagi menjadi tiga yaitu tasawuf falsafi,
tasawuf akhlaki, tasawuf amali. Ketiga macam tasawuf ini berbeda dalam hal
pendekatan yang digunakan. Pada tasawuf falsafi pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan rasio atau akal pikiran, karena dalam tasawuf ini menggunakan
bahan-bahan kajian atau pemikiran yang terdapat di kalangan para filosof, seperti
filsafat tentang Tuhan, manusia, hubungan manusia dengan Tuhan dan lain
sebagainya. Selanjutnya pada tasawuf akhlaki pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan akhlak yang tahapannya terdiri dari takhalli (mengosongkan diri dari
akhlak yang buruk), tahalli (menghiasinya dengan akhlak yang terpuji), dan
tajalli (terbukanya dinding penghalang (hijab) yang membatasi manusia dengan
Tuhan), sehingga Nur Ilahi tampak jelas padanya. Sedangkan pada tasawuf amali
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan amaliayah atau wirid, yang
selanjutnya mengambil bentuk tarikat. Dengan mengamalkan tasawuf baik yang

2[2] DR.H.Dahlan tamrin,M.Ag.tasawuf irfani,malang.2010.hal 3-4


bersifat falsafi, akhlaki atau amali, seseorang dengan sendirinya berakhlak baik.
Perbuatan yang demikian itu ia lakukan dengan sengaja, sadar, pilihan sendiri, dan
bukan karena terpaksa.

B.TUJUAN TASAWUF
Tujuan tasawuf tidak dapat dilepaskan dari tujuan hidup manusia
sebagaimana dijelaskan dalam ajaran islam. Alquran menegaskan bahwa manusia
diciptakan dengan satu suatu tujuan tertentu seperti syahadah,ibadah,khalifah,dan
hasanah. Dalam shahih al-bukhari dan shahih muslim,disebutkan hadits mengenai
al-islam,al-iman,dan al-ihsan. Hadits tersebut menjelaskan bahwa ketiga
istilahnya membentuk suatu hierarki beragam. Seorang muslim tidk saja dituntut
untuk menjelaskan al-islam,dan al-iman tetapi juga merealisasikan al-ihsan
sebagai hierarkipaling tinggi.3
Para sufi telah merumuskan tujuan tasawuf. Sekadar pemetaan,Ibn khaldun
menjelaskan puncak perjalanan spiritual para penempuh,jalan tasawuf setelah
melewati beragam tingkatan spiritual(al-maqamat) adalah kemantapan tauhid dan
makrifat. Karya-karya para sufi menguatkan pernyataan tersebut. Seperti disebu
al-Qusyairi,Ruwaim bin Ahmad pernah menyatakan bahwa kewajiban pertama
dari Allah kepada hambanya adalah makrifat sebagaimana disebutkan dalam
Q.W=S.al-Zariyat 51:56 bahwa jin dan manusia diciptakan untuk liya budun yang
diartikan Ibn Abbas sebagai liya rifun(makrifat kepada Allah). Junaid al-baghdadi
mengatakan bahwa makrifah merupakan awal dari kebutuhan hamba dari
hikmah.4
Secara umum tujuan tasawuf yang terpenting adalah agar berada sedekat
mungkin dengan al-haqq. Namun apabila diperhatikan karakteristik tasawuf
secara umum terlihat adanya tiga sasaran antara dari tasawuf yaitu:

3 DR.Ja’far.Gerbang Tasawuf.Medan:Perdana Publishing.2016.hal 24

4 Ibid
Pertama tasawuf menekankan pembinan aspek moralitas yang tinngi sebagaimana
yang dikehendaki oleh rasul diatas, sebagai contoh bagaimana seseorang ketika
mendapatkan musibah dia bisa sabar dan bahkan dia bisa bersyukur terhadap
musibah dia bisa sabar dan bahkan dia bisa bersyukur terhadap musibah yang
menimpahnya karena ternyata yang diterimanya adalah musibah yang kecil karena
ada musibah yang lebih besar.
Kedua tasawuf irfani yakni tasawuf yang bertujuan agar bisa ma’rifat
kepada Allah melalui penyingkapan langsung yang sering disebut dengan kasf al-
hijab. Tasawuf ini bersifat teoritis dengan seperangkat pengetahuan secara khusus
yang diformulasikan secara sistimatis analitis.
Ketiga tasawuf yang bertujuan untuk membahas bagaimana sistim pengenalan dan
pendekatan diri kepada al-haqq secara mistis filosofis pengkajian garis hubungan
antara hamba dengan al-haqq dan makna hubungan itu.
Makna dekat dengan Allah dapat diketahui melalui tiga simbolisme yakni dekat
dalam arti melihat al-haqq dan merasakan kehadirannya dalam hati,dekat dalam
arti berjumpa dengan al-haqq sehingga terjadi dialog antara hamba dengan al-
hagg dan dekat sebagai penyatuan hamba dengan al-haqq sehingga terjadi
penyatuan antara keduannya dalam iradatnya. Dari uraian singkat tentang tujuan
tasawuf nampak keragaman dalam tujuan tasawuf sebagaimana pandangan
Rifa’i’siregar.5[3]
1. Penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak mutlak al-hagg, karena dialah
penggerak utama dari semua kejadian alam ini.
2. Pelepasan secara total semua keinginan pribadi dan melepas diri dari sifat-sifat
jelek yang berkenaan dengan kehidupan duniawi teresterial yang diistilahkan
dengan fana al-ma’asi dan baqa al-ta’ah.
3. Peniadaan kesadaran diri serta pemusatan diri pada perenungan terhadap al-haqq
semata,tiada yang dicari melainkan dia.inilah pandangan ulam terekat”ilahi anta
maqsudi wa ridaka ma arif.

5[3] A.rifa’i’ siregar,tasawuf,dari sufisme klasik ke neo


sufisme,jakarta:raja grafindo pesada,2002.hal 58
BAB III
KESIMPULAN

Kata tasawuf mulai dipercayakan sebagai satu istilah sekitar akhir abad dua
hijriah yang disebut shuff atau wol. Namun tasawuf sudah ada sejak datangnya
agama islam. Hal ini dapat diketahui dari kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Tujuan tasawuf sendiri adalah penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak
mutlak Allah,penanggalan secara total keinginan pribadi dan melapaskan pribadi
dan melepaskan diri dari sifat-sifat jelek.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Jafar .2016.Gerbang Tasawuf.Medan.Perdana Publishing.
Schimmel Annemarie,dkk.2000.Dimensi Mistik Dalam Islam.Jakarta.Pustaka
Firdaus.
Siregar Arifai.2002.Tasawuf Dari Sufisme Klasik Ke Neo Sufisme.Jakarta.Raja
Grafindo Pesada.
Tamrin Dahlan.2010.Tasawuf Irfani.Malang.

You might also like