You are on page 1of 8

Kredo Indikator

Kebijakan Baru Problema


Buku Mata Kuliah Umum

P
Pengadaan Buku Acuan Pembelajaran
jib untuk digunakan di satuan pendi- ada angkatan 2018, UNY mulai
dikan dasar dan menengah atau pergu- menggalakan kebijakan paper-
ruan tinggi yang memuat materi pem- less dengan salah satu wujudnya
belajaran dalam rangka peningkatan yaitu peniadaan buku cetak MKU. Se-
keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, bagai gantinya, penggunaan media be-
dan kepribadian, penguasaan ilmu pe- lajar dialihkan pada e-book. Hal ini
ngetahuan dan teknologi, peningkatan menimbulkan pro dan kontra dika-
kepekaan dan kemampuan estetis, langan mahasiswa. Untuk mengetahui
peningkatan kemampuan kinestetis tanggapan mahasiswa FBS terhadap
dan kesehatan yang disusun berda- masalah buku MKU ini, Tim Litbang
sarkan standar nasional pendidikan.” Buletin Aksara melakukan wawan-
Karena perlunya buku acuan se- cara kepada mahasiswa dari semua
Ilustrasi: Syah Dilana bagai penunjang perkuliahan, Uni- jurusan dan prodi yang ada di FBS.

B
versitas Negeri Yogyakarta memberi- Melalui wawancara tersebut, di-
uku acuan pembelajaran me- kan fasilitas buku acuan yang dibe- peroleh kesimpulan bahwa sebagian
rupakan buku yang biasa dija- rikan kepada mahasiswanya. Buku a- mahasiswa merasa keberatan de-
dikan rujukan, referensi, dan cuan yang diberikan sebelum tahun ngan peniadaan buku cetak MKU.
sumber untuk kajian ilmu tertentu, 2018 berwujud buku cetak yang di- Fakta di lapangan juga kami temu-
biasanya berisi suatu kajian ilmu yang berikan kepada seluruh mahasiswa. kan masih sedikit mahasiswa yang
lengkap. Buku cetak ini diterbitkan oleh Lem- tidak terganggu dengan penggunaan
Di setiap mata kuliah buku acu-an baga Pengembagan dan Penjamin Mu- buku MKU dalam bentuk e-book.
pembelajaran menjadi suatu hal yang tu Pendidikan (LPPMP) UNY. Begitu Pendapat lain juga kami temukan,
perlu. Buku acuan digunakan seba- pula yang terjadi di Fakultas Bahasa dan ada pula mahasiswa yang merasa ti-
gai penunjang jalannya perkuliahan. Seni (FBS). Mahasiswa FBS sebelum dak mempermasalahkan bentuk bu-
Banyak materi kuliah yang membu- tahun 2018 memperoleh buku acuan ku acuan dalam bentuk apapun kare-
tuhkan buku sebagai referensinya. Bu- dalam wujud cetak untuk Mata Ku- na dosen pengampu mata kuliah bi-
kan hanya itu dosen yang mengampu liah Umum (MKU). Namun setelah ta- asanya memberikan materi dalam
pun mengharuskan mahasiswanya un- hun 2018 pengadaan buku tersebut bentuk Power Point yang berbeda.
tuk memiliki buku acuan. Dengan be- tidak lagi dalam wujud cetak, namun (Litbang)
gitu mahasiswa dapat lebih mema- e-book yang dapat diunduh mahasiswa
hami materi yang ada. UNY di laman Besmart UNY.
Selain itu adanya buku acuan Kebijakan pengadaan buku yang
dapat memudahkan mahasiswa un- beralih ke e-book tersebut dikarena-
tuk lebih mengeksplor ilmu yang se- kan UNY sekarang sudah mulai men-
dang dipelajarinya. Seperti yang ter- canangkan program pembelajaran ber-
tuang dalam Peraturan Menteri Pen- basis e-learning, namun kebijakan peni-
didikan Nasional No. 2 tahun 2008 adaan buku ini nyatanya menimbulkan
Pasal 1 ayat 3 tentang Buku yang ber- pro dan kontra dikalangan mahasiswa.
isi buku “teks adalah buku acuan wa- (Redaksi)

1 Aksara Edisi Maret 2019


Berita Utama

Polemik Buku MKU

seperti dalam pembua- Meskipun cukup banyak maha-


tan materi presentasi, ji- siswa yang merasa buku MKU sangat
ka kita memiliki buku penting dalam berlangsungnya ke-
MKU kita akan memili-ki giatan perkuliahan, tak sedikit pula
acuan jadi kita nggak bi- yang berpendapat lain. Penggunaan
ngung cari di internet buku MKU dinilai kurang efektif
yang tidak tahu sumber- sehingga tidak terlalu mempenga-
nya dari mana.” Ujar Iza ruhi kegiatan perkuliahan mereka.
saat diwawancarai oleh “Kuliah tanpa buku MKU biasa saja
Tim Kreativa. Sependapat karena dalam penggunaannya me-
dengan Iza, Maita Puspa mang sangat kurang efektif, dan
Ilustrasi: Syah Dilana mahasiswa Pendidikan Bahasa Dae- dari dosennya sendiri juga jarang
rah angkatan 2018 juga mengungkap- menggunakan buku tersebut.” Tu-

B
uku mata kuliah adalah jenis kan bahwa buku MKU sangat diperlu- kas Adil Pamenang, mahasiswa Pen-
buku yang diperuntukan bagi kan sebagai penunjang dalam proses didikan Seni Musik angkatan 2016.
mahasiswa dan digunakan da- perkuliahan. “Menurut saya perlu se- Arifin Nofantyo, mahasiswa Ba-
lam kegiatan belajar mengajar yang me- kali. Soalnya itu mata kuliah umum hasa dan Sastra Indonesia angkatan
muat bahan ajar sesuai kurikulum dan itu sangat penting sekali untuk 2018 juga mengungkapkan bahwa
yang berlaku. Buku tersebut merupa- mahasiswa.”Ungkapnya. perkuliahan tetap berjalan lancar
kan bekal pengetahuan dasar dan di- Buku MKU tersebut juga oleh meskipun tanpa adanya buku MKU.
gunakan sebagai sarana belajar serta beberapa mahasiswa dinilai memi- “Menurut saya ya, kuliah tanpa buku
digunakan untuk menyertai kuliah liki peran yang cukup penting dalam acuan itu ya fine fine aja. Karena
maupun belajar mandiri. Dalam per- berlangsungnya kegiatan perkuliah- materi itu kan tidak hanya terpaku
kuliahan idealnya mahasiswa membu- an karena dijadikan sebagai acuan pada satu bab saja, dalam satu ma-
tuhkan buku yang dijadikan panduan, pembelajaran sehingga mahasiswa teri saja, kita dapat mencari bahan
khusunya pada mata kuliah umum. merasa kesulitan apabila tidak me- ajar yang lain dari buku lain, karena
Universitas pun juga menyediakan miliki buku MKU. “Sebenarnya su- seyogyanya buku itu luas.” Ujarnya.
buku penunjang bagi mahasiswanya. lit kalau tidak punya buku MKU, Senada dengan Arifin, Tasya
Namun, untuk angkatan 2018 kali karena kita mencari materinya itu Sukma Putri mahasiswa Bahasa
ini tidak mendapat jatah buku MKU. bingung acuannya yang mana, kita dan Sastra Indonesia angkatan 2018
Hal tersebut dikarenakan pihak uni- harus cari-carinya yang mana, sedang- mengungkapkan tanpa adanya buku
versitas mulai menggalakkan kebi- kan Google sendiri saat kita buka apa MKU bukan merupakan pengha-
jakan paperless. Sebagian mahasiswa yang muncul udah banyak banget jadi lang kelancaran dalam proses perku-
angkatan 2018 mendapat buku MKU bingung harus mencari materinya liahan, karena sumber-sumber yang
dari PLA yang merupakan buku sisa yang mana yang betul.” Ungkap Iza. dapat diambil dari internet juga
dari angkatan 2017. Sedangkan buku Selain sebagai acuan pembelajar- banyak. Sehingga tanpa buku MKU
sisa tersebut jumlahnya terbatas, se- an, buku MKU juga dinilai penting terbebut proses perkuliahan dapat
hingga mahasiswa yang tidak meme- oleh beberapa mahasiswa karena di- berjalan dengan lancar. “Sebenar-
gang buku MKU. Padahal tak sedikit anggap dapat meningkatkan keaktifan nya enggak apa-apa sih, maksudnya,
mahasiswa yang merasa buku MKU dalam proses belajar di kelas. “Kalau ti- kan, dari sumber-sumber pelajaran
tersebut diperlukan dalam perku- dak ada buku MKU, anak-anak hanya kan banyak ya, enggak cuma dari
liahan. Sebagaimana yang diungkap- berangkat kuliah dan bermain hand- buku itu. Dari buku terbitan dari
kan oleh Iza Ranti Wulandari, maha- phone. Tidak memperhatikan mate- manapun, dari internet juga ada
siswa Pendidikan Bahasa Daerah ang- ri. Semisal punya bukunya kita bisa gitu. Jadi enggak apa-apa.” Tuturnya
katan 2018 (Rabu, 06/03). belajar dari awal jadi bisa aktif di ke- saat diwawancarai Tim Kreativa.
“Buku MKU itu perlu, karena itu las. Kalau tidak ada bukunya kita jadi
sangat membantu untuk kita menjalan- pasif.” Ungkap Ananda Felin, maha- (Reporter: Fitri Ayu Kartini, An-
kan proses pembelajaran. Contohnya siswa Sastra Inggris angkatan 2018. nisa Nurul Maghfirah).

Aksara Edisi Maret 2019 2


Berita Utama

Peniadaan Buku MKU


“Ada alasan. Yang pertama, mahasiswa itu aktif atau tidak. Karena informasi
pembagian buku MKU itu sudah diinformasikan lewat paper, web juga ada, tempelan-
tempelan juga ada. Dan bukunya itu masih banyak, karena bukunya seharusnya untuk
mahasiswa angkatan 2017. Angkatan 2018 sekarang tidak mencetak buku MKU lagi.”

B
uku cetak Mata Kuliah Umum Senada dengan pernyataan Alfina, Lembaga Pengembangan dan Pen-
(MKU) yang setiap tahun di- mahasiswa angkatan 2017 jurusan PB- jamin Mutu Pendidikan (LPPMP)
dapatkan oleh mahasiswa, kini SI, Anisa mengatakan, bahwa tahun diberikan pada pihak PLA, lalu di-
tidak diberikan kepada angkatan 2018. lalu hal serupa juga terjadi. Bahkan, bagikan ke mahasiswa. Kapasitas fa-
Kebijakan tersebut berkenaan dengan pendistribusian buku cetak tersebut kultas hanya membagikan saja,” ung-
perubahan sistem perkuliahan men- mengalami keterlambatan selama sa- kap salah satu pihak PLA ketika di-
jadi e-learning. Adanya kebijakan ba- tu semester. “Pada awalnya itu, kita wawancarai pada 12 Maret lalu.
ru menimbulkan pro dan kontra dari harus pinjam buku ke kating. Jadi, Pro dan kontra mengenai per-
para mahasiswa. semester dua itu baru dapat (buku).” masalahan buku cetak MKU ini tidak
Pasalnya, buku cetak yang kini di- Banyak mahasiswa yang menga- lantas mengganggu jalannya perku-
ganti dengan e-book, dirasa kurang ku tidak mengetahui tentang penia- liahan. Seperti Bunayya, mahasiswa
memberikan kepuasan bagi kebanya- daan buku tersebut. Meskipun, bebe- jurusan Pendidikan Bahasa Jerman
kan mahasiswa. “Ada beberapa anak rapa mahasiswa mengaku telah me- angkatan 2017, yang mengaku
yang memang harus bentuk hardcopy, ngetahui perihal kebijakan ini dari tidak terlalu terganggu dengan hal
tapi ada juga yang memilih pakai dosen mereka. Hal ini salah satunya tersebut. “Biasa aja kalau aku, soalnya
softcopy. Bagi temen-temen yang disebabkan oleh kurangnya informasi kadang dosennya udah nyiapin po-
nggak bisa pakai softcopy, mereka yang diperoleh setiap mahasiswa. wer point kan, jadi kita bisa ngam-
pada nge-print filenya. Alasannya, Disamping itu, pihak PLA me- bil dari situ. Tapi kalo misalnya
biar bisa dicoret-coret. Yang aku tahu ngatakan telah menginformasikan ke- kita ada tugas, kita harus nyari bu-
sih dari mereka seperti itu,” ungkap pada mahasiswa angkatan 2018, untuk ku kan, itu sih yang agak ribet.”
Anisa, mahasiswa Prodi Pendidikan mengambil sisa buku cetak MKU ang- Meskipun begitu, mahasiswa te-
Bahasa dan Sastra Indonesia 2017. katan 2017 di PLA. Namun, pada tap mengharapkan adanya kejelasan
Disamping itu, ia juga mengata- kenyataannya, persediaan buku terse- mengenai buku cetak MKU ini,
kan bahwa digantikannya buku ce- but tidak mencukupi. Alhasil, bebera- demi kelancaran dalam persiapan
tak dengan e-book memiliki suatu pa mahasiswa merasa kebingungan. kuliah. “Ya, jadi memang disini tidak
kelebihan, meskipun kelebihan terse- Terkait hal itu, pihak PLA mem- ada transparansi wacana pemberian
but tidak berlaku secara permanen. berikan klarifikasi, “Ada alasan. Yang buku MKU tersebut sehingga banyak
“Tapi, kalau paperless, itu ada sisi pertama, mahasiswa itu aktif atau ti- sekali keluhan dari mahasiswa tahun
positifnya juga, jadi ngirit kertas kan. dak. Karena informasi pembagian bu- angkatan saya seperti itu, karena buku-
Tapi, pada akhirnya, mahasiswa juga ku MKU itu sudah diinformasikan buku yang kita beli dengan biaya yang
nge-print, kan sama aja.” lewat paper, web juga ada, tempelan- lumayan bagi anak kos. Seharusnya
Selain itu, dosen pengampu MKU tempelan juga ada. Dan bukunya itu ada solusi dalam hal ini misalnya
pun mewajibkan setiap mahasiswa masih banyak, karena bukunya se- harus ada pemberitahuan apakah kita
untuk memiliki minimal satu buku harusnya untuk mahasiswa angkatan harus benar-benar membeli dari luar
acuan perkuliahan. Alfina, mahasiswa 2017. Angkatan 2018 sekarang tidak atau dari UNY yang menyediakan
Seni Tari angkatan 2018 mengatakan mencetak buku MKU lagi.” atau seperti apa,” ungkap Anisa
bahwa salah satu dosen meminta Sementara itu, pihak ketua jurus- Rahayu, prodi Pendidikan Bahasa
mahasiswa untuk meminjam buku an ketika dikonfirmasi mengenai pe- dan Sastra Indonesi angkatan 2018.
kepada kakak tingkat. “Dosennya yang ngadaan buku MKU, mereka mengaku
minta fotokopi, pernah sih dengar- tidak tahu menahu. Pihak PLA pun me-
dengar katanya suruh ambil di kakak ngatakan hal yang sama. “PLA hanya
tingkat, tapi karena katingnya sulit ditugasi untuk membagikan buku ke- (Reporter: Sri Kadarsih, Amanda
ditemui, jadi kebanyakan fotokopi.” pada mahasiswa. Buku MKU dari Shafira, Shafa Kania C, Pandan Ayu P.)

3 Aksara Edisi Maret 2019


Berita Pendamping

Buku Fisik Lebih Unggul


dari Segi Kenyamanan
“Ya kalau itu (e-book) sih sebenarnya lebih ramah
lingkungan, tapi kalau dari segi mahasiswa terutama aku sih
lebih suka yang fisik soalnya selain bisa dicoret-coret juga
tidak membuat sakit mata.”

F
akultas Bahasa dan Seni (FBS) ku acuan dari UNY Press tapi ti-
telah mengurangi jumlah pere- dak diwajibkan. Namun, kita bisa ca-
daran buku fisik Mata Kuliah ri di BeSmart,” ujarnya. “Sebenar-
Umum (MKU) untuk mahasiswa ang- nya semua buku MKU bisa dicari di
katan baru. Kebijakan baru ini dike- BeSmart,” tambahnya.
luarkan seiring dengan dicanangkan- Meskipun e-book dapat diguna-
nya model pembelajaran e-learnng kan sebagai alternatif bagi mahasiswa
di UNY. Beberapa mahasiswa me- yang tidak memiliki buku fisik dan
ngeluhkan hal ini, terutama para ma- meringankan bawaan siswa, masih ada
hasiswa angkatan 2018. Di samping pula keluhan mengenai e-book terse-
itu, kebanyakan para mahasiswa FBS but. Diffa, Mahasiswa Pendidikan Se-
angkatan 2018 tidak mengetahui me- ni Tari 2017 menanggapi perihal me-
ngenai pengadaan buku acuan MKU. ngalihkan buku fisik MKU ke e-book
“Kita harus membe-linya (buku fisik MKU, “Saya sendiri sih sangat memer-
MKU) dan meminjam dari kakak Ilustrasi: Nadya Tifani lukan buku itu (buku fisik MKU) ka-
tingkat karena dari kampus sendiri Iza Ranti Wulandari, mahasiswa pro- rena jujur saja ketika buku MKU
saya diceritain, yang dicetak terbatas di Pendidikan Bahasa Jawa 2018. “Ka- dibuat menjadi e-book, saya malah
dan bahkan tidak semua jurusan men- mi berusaha pinjam kepada kakak- menjadi terkesan menyepelekannya.
dapatkan,” kata Maiya Puspa dari Pen- kakak tingkat atau teman-teman yang Ketika membaca juga rasanya lebih
didikan Bahasa Jawa 2018. sekiranya ada dan kami fotokopi,” ujar- nyantol kalau pakai buku MKU cetak
Saat masih menjadi mahasiswa ba- nya. Begitu pun dengan Basil, maha- biasa.” Mahasiswa Seni Tari ini setuju
ru, mahasiswa angkatan 2017 masih siswa prodi Pendidikan Bahasa Ing- jika buku MKU dicetak. “Jadi, kalau
mendapatkan buku fisik MKU seperti gris 2018. “Saya punya buku MKU ta- menurut saya, akan lebih baik jika
kata Itho, mahasiswa Pendidikan Baha- pi tidak semua. Saya meminjam dari buku MKU tetap dicetak seperti itu,”
sa Inggris 2017. “Aku dapat dari PLA kakak tingkat,” katanya. ujarnya.
langsung,” katanya. Ia juga mengaku Dari berbagai keluhan yang ada Senada dengan apa yang dika-
heran karena mahasiswa angkatan mengenai buku acuan MKU, ternyata takan Diffa, Agnis Fadilaura, maha-
baru tidak mendapat buku fisik. “Pas sebenarnya ada beberapa mahasiswa siswa jurusan Pendidikan Bahasa Ing-
angkatanku bukan kurang lagi tapi le- yang sudah mulai menggunakan e gris angakatan 2018 yang saat ini ma-
bih. Sedangkan angkatan sekarang jus- -book atau buku elektronik. Rizki A- sih duduk di semester dua juga me-
tru kekurangan. Itu kan mengheran- prianto, mahasiswa Pendidikan Baha- rasa lebih nyaman menggunakan bu-
kan,” sa Prancis angkatan 2018 mengaku ku fisik meskipun e-book lebih ramah
Raymundus, mahasiswa prodi menggunakan e-book untuk pembe- lingkungan, “Ya kalau itu (e-book) sih
Sastra Inggris angkatan 2016 menga- lajaran. “Iya, membawa (buku MKU), sebenarnya lebih ramah lingkungan,
takan, “Di semester satu bulan ke- tapi tidak dalam bentuk fisik contohnya tapi kalau dari segi mahasiswa, ter-
dua dapat dari LPPMP, waktu itu seperti e-book,” katanya. Mahasiswa utama aku sih lebih suka yang fisik
mengambil sendiri.” Mahasiswa ang- dapat mengakses buku MKU melalui soalnya selain bisa dicoret-coret juga
katan 2016 juga terlambat menda- BeSmart, seperti yang dikatakan Gus- tidak membuat sakit mata,” katanya.
patkan buku MKU. nida Rahma Annisa, mahasiswa ju-
Sebagai solusinya, beberapa maha- rusan Pendidikan Bahasa Prancis ang-
siswa memilih meminjam pada kakak- katan 2017. “Kebetulan punya semua
kakak tingkat supaya mendapatkan (buku fisik MKU), ada mata kuliah (Repoter: Veronica Bekti, Ave
buku acuan pembelajaran itu. Seperti yang seharusnya mendapatkan bu- Angela)

Aksara Edisi Maret 2019 4


Berita Pendamping

Dilema E-learning
“Angkatan 2018 sekarang tidak mencetak buku MKU lagi. Kare-
na sistemnya sudah berbeda, yaitu pembelajaran daring atau
memakai e-learning BeSmart. Buku-buku MKU sudah diunggah
ke e-learning BeSmart.”

P
erkembangan teknologi yang dengan efektif sesuai dengan kemam- kan metode perkuliahan blended
semakin pesat menutut sua- puan mahasiswa. Tetapi ada yang learning. Dalam praktiknya perku-
tu negara untuk mampu mengi- memang dari sisi teknis itu kesuli- liahan dilakukan selang-seling anta-
kuti perkembangannya. Hal tersebut tan untuk mengakses dengan paper- ra perkuliahan tatap muka dan e-
juga memengaruhi bidang pendidi- less, karena memang lokasi kita bera- learning setiap dua minggu. Sintya,
kan suatu negara. Indonesia pun ti- da di daerah yang berbeda. Ada yang mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra
dak terlepas dari pengaruh tersebut. mau online belajar di rumah tetapi ti- Indonesia angkatan 2018 berpendapat
Perguruan tinggi di berbagai daerah dak ada sinyal. Itu, kan, jadi masalah”. mengenai metode e-learning, “Minggu
di Indonesia telah menerapkan perku- selanjutnya (setelah e-learning) kalau
liahan e-learning. Dengan metode dosen masuk kelas, nggak jelasin ma-
tersebut diharapkan lulusannya mam- teri minggu sebelumnya, tapi lan-
pu bersaing dengan lulusan perguru- jut materi. Jadi, ya, agak bingung.”
an tinggi kelas dunia. Dosen di jurusan Pendidikan
Dalam ­rangka mengikuti ­­­­perkem- Bahasa Jerman ada yang menggu-
bangan arus globalisasi, Universitas
­­ nakan e-learning melalui link http://
Negeri Yogyakarta menerapkan perku- bit.ly. Para Mahasiswa mengerjakan
liahan blended learning. Hal itu meru- kuis dengan menggunakan google
pakan salah satu langkah mewujudkan form dari dosen pengampu mata
rencana UNY untuk menjadi World kuliah. Contohnya pada perkulia-
Class University pada tahun 2025. han Kurikulum Pembelajaran Ba-
Ilustrasi: Syah Dilana
Perkuliahan blended learning hasa Jerman. Dalam hal ini dimak-
merupakan perpaduan antara perte- Kendala yang kedua yaitu penye- sudkan untuk mengurangi penggu-
muan tatap muka di kelas dan e-learn- rapan materi perkuliahan yang tidak na-an paperless dalam perkuliahan.
ing. Medium pembelajaran e-learning maksimal. Beberapa mahasiswa men- Namun, terdapat beberapa dosen
menggunakan BeSmart versi yang gaku lebih mampu menyerap materi yang tidak menerapkan metode e-
ke-2 yang dapat diakses di besmart. perkuliahan melalui pertemuan tatap learning. Beberapa dosen mengaku ku-
uny.ac.id/v2. Penerapan e-learning muka de-ngan dosen pengampu dari- rang mengikuti perkembangan tek-
juga dibarengi dengan kebijakan pa- pada buku softfile yang dapat diakses nologi sehingga tidak dapat menerap-
perless. Materi dan modul pembela- di BeSmart UNY. Mahasiswa cende- kan metode e-learning. Oleh kare-
jaran dapat diakses di BeSmart UNY. rung malas untuk mengakses situs na itu, beberapa dosen yang tidak
Penerapan metode blended learn- BeSmart. “Menurutku, aku yang ada menggunakan e-learning hanya me-
ing di Universitas Negeri Yogyakar- bukunya aja, tuh, susah belajarnya. lakukan metode pembelajaran ta-
ta tidak serta merta berjalan lancar. Apalagi cuma softfile, yang hardfile tap muka di setiap minggu. Salah sa-
Terdapat beberapa kendala yang di- aja jarang dibuka,” ujar Tulus, ma- tunya adalah Dosen Jurusan Pendi-
jumpai pada praktiknya. Pertama, ken- hasiswa Prodi PBSI angkatan 2017. dikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
dala koneksi internet bagi mahasiswa “Angkatan 2018 sekarang tidak men- Suminto, yang mengatakan bahwa
di berbagai daerah. cetak buku MKU lagi. Karena sistem- menurutnya materi akan sampai ke-
Ketua Jurusan Seni Tari FBS UNY, nya sudah berbeda, yaitu pembelajaran pada mahasiswa bila disampaikan se-
Kuswarsantyo, mengemukakan pen- daring atau memakai e-learning Be- cara langsung dalam metode perku-
dapatnya mengenai salah satu kendala Smart. Buku-buku MKU sudah di- liahan tatap muka di kelas.
e-learning ini, “Menurut pendapat unggah ke e-learning BeSmart.” Ungkap
saya, penggunaan paperless ataupun pihak PLA tentang kebijakan paperless.
tidak itu, kan, teknis. Artinya secara Salah seorang dosen Prodi Sastra In- (Reporter: Sulistyo Arifahandini,
substansi dua-duanya bisa dilakukan donesia, Kusmarwanti, telah menerap- Lufi Afita)

5 Aksara Edisi Maret 2019


Resensi

O: Seekor Monyet
dengan Kemanusiannya

Judul : O Seekor Monyet yang Ingin Menikah Kaisar Dangdut


Penulis : Eka Kurniawan
Penerbit : P. T. Gramedia Pustaka
Cetak Pertama : Maret 2016
Tebal Buku : 470 Halaman

pohon. O meyakini Entang Kosasih te- syarakat pinggiran yang penuh akan ke-
lah menjelma menjadi manusia da- pedihan, penindasan, serta keseng-
lam diri si Kaisar Dangdut. Atas da- saraan. Misalnya saja Betalumur. Ia ha-
sar rasa cintanya pada Entang Ko- nyalah tukang topeng monyet yang
sasoh, O pun ingin mengikuti jejak ke- hidup berpindah-pindah dari satu kon-
kasihnya. Ia ingin menjadi manusia. trakan ke kontrakan lain lantaran tak
Novel Eka Kurniawan yang satu ada uang untuk membayar. Keputus-
ini sangatlah berbeda dari novel- asaannya akan sulitnya mendapatkan
novel sebelumnya. Sebab, novel ini ti- uang sering ia lampiaskan kepada
dak hanya menceritakan O saja, se- O. Yang dilakukannya kemudian a-
perti pada blurb yang tertulis di dalah tinggal di sebuah rumah kosong
sampul belakang novel. O memang to- yang diyakini banyak orang bahwa
koh sentral dalam novel ini, namun tempat itu angker. Namun, Betalumur
belasan tokoh lain ikut andil dan justru menyu-kainya, sebab ia tinggal
diajak bermain dalam alur oleh Eka. di sana gratis, tanpa membayar.
Ada Sobar si polisi, Toni Bagong, Hal menarik lainnya ialah end-
Betalumur, Rini Juwita, Mimi Jamilah, ing dari novel ini yang tidak berakhir

N
ovel Eka Kurniawan yang Burung Beo, hingga revolver yang me- pada kisah pertemuan O dengan En-
berjudul “O Seekor Monyet renggut nyawa Entang Kokasih. Se- tang Kosasih. Melainkan berakhir pa-
Yang Ingin Menikah Dengan luruh tokoh yang bersinggungan de- da kisah Betalumur. Sebelumnya di-
Kaisar Dangdut” merupakan novel ngan kehidupan O baik secara lang- ceritakan bahwa Betalumur bekerja-
yang kaya akan kritik sosial. Seperti sung maupun tidak langsung, diberi sama dengan seorang wanita, di mana
sebuah fable, novel ini mengisahkan kesempatan oleh Eka Kurniawan ia akan menjelma menjadi seekor
tentang kehidupan berbagai macam untuk menceritakan latar belakang babi ngepet. Kisahnya pun sekaligus
hewan,. Seperti yang tertera dalam dan kisah mereka masing-masing. mengakhiri novel ini, dengan nasib-
judul, seekor monyet bernama O men- Sehingga alur dalam novel ini pun nya yang harus mati akibat dikepung
jadi tokoh sentral dalam novel ini. menjadi terkesan berantakan. Apabila oleh kawanan warga hingga mati.
Petualangan O bermula saat pembaca tidak fokus atau ketika “Dari sampah kembali lagi ke sam-
dia mengetahui kekasihnya Entang membaca novel ini dibarengi dengan pah,” begitu kata seekor anjing yang
Kosasih menghilang setelah ditembak bacaan lainnya, pembaca bisa lupa, menjumpai mayatnya di tempat
mati tepat di batok kepalanya oleh “sampai mana kisah tokoh A tadi”, pembuangan akhir.
peluru Sobar, polisi yang tengah ber- saking banyaknya alur-alur tambahan. Semua tokoh memiliki kisah dan
tugas patroli di Rawa Kalong. Berawal Selain alur yang saling bertin- kepentingannya masing-masing. Na-
dari kelakuan Entang Kosasih yang dihan, keunikan lain dari novel ini ialah mun, dari sebuah revolver hingga se-
mencuri revolver milik Sobar karena tokoh-tokoh yang dipilih Eka. Novel ekor babi ngepet, semuanya seolah
penasaran akan penggunaannya. Hal i- ini menjadi semacam fabel dalam menyuarakan satu hal yang sama, yaitu
tu merupakan salah satu usahanya un- bentuk yang tidak menyenangkan. makna sesunguhnya sebagai manusia.
tuk menjadi manusia, jika ia bisa meng- Maksudnya, fabel biasanya mence-
gunakannya seperti manusia maka ke- ritakan kisah-kisah hewan yang lucu
mungkinan ia pun bisa menjadi ma- dan menyenangkan. Namun, Novel
nusia karena bisa melakukan kegiatan O tidak menghdirkan kisah yang me-
manusia. Jasad Entang Kosasih pun ti- nyenangkan sama sekali. Kisah dalam (Pandan Ayu)
dak ditemukan di tempat ia jatuh dari novel ini dipenuhi oleh kehidupan ma-

Aksara Edisi Maret 2019 6


Opini

Buku Membuat Manusia untuk Belajar

K
ampus adalah tempat maha- merata. Ada yang mendapatkan buku, mum materinya juga berbeda dari
siswa untuk belajar. Mulai ada juga yang tidak mendapatkan materi yang diberikan oleh Dosen.
dari belajar ilmu pengeta- buku. Sebenarnya kehadiran buku cetak i-
huan, keterampilan atau bahkan bel- Kabarnya saat ini kegiatan pem- tu perlu dan tidak perlu tergantung ke-
ajar tentang kehidupan. Kegiatan bel- belajaran di setiap perkuliahan meng- mauan pada setiap mahasiswa.
ajar di kelas hanya sebagai permuka- gunakan e-learning atau pembelajaran Bagi mahasiswa yang mengi-
an materi bukan menyelami lebih da- online. Jadi, mahasiswa tidak perlu re- nginkan materi penunjang perku-
lam tentang materi perkuliaan. Sete- pot-repot mencari buku cetak untuk liahan pasti sangat memerlukan. Se-
lah itu ditambah dengan tugas-tugas penunjang kegiatan perkuliahan. Ke- baliknya untuk mahasiswa yang pa-
yang selalu menumpuk membuat ma- terbatasan buku mata kuliah umum pa- srah terhadap keadaan juga tidak me-
hasiswa lebih jeli dalam menguasai ma- da Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Se- risaukan adanya buku cetak. Dalam
teri perkuliahan. ni angkatan 2018 sebenarnya dise- kehidupan nyata mahasiswa memer-
Kampus seharunya menyedia- babkan oleh perubahan pada kegiatan lukan buku cetak untuk belajar atau
kan fasilitas penujang materi per- pembelajaran. Dulu menggunakan bu- mengerjakan tugas. Tugas yang dibe-
kuliahan yang lebih banyak kepada ku cetak dan sekarang beralih meng- bankan kepada mahasiswa, tak luput
mahasiswa. gunakan media lewat internet. dari materi yang ada di buku cetak
Dengan mata kuliah umum, di- Dengan tidak tercetaknya buku itu tergantung dari Dosen masing-
harapkan setiap mahasiswa mempu- mata kuliah umum, sebagian bu- masing prodi.
nyai pikiran terbuka. Bukan hanya ku yang tersisa pada angkatan Ma- Jika kegiatan perkuliahan hanya se-
memahami mata kuliah yang difo- hasiswa Fakultas Bahasa dan Seni batas berangkat-pulang, maka penge-
kuskan dalam setiap prodi. Bukan angkatan 2017 dibagikan kepada tahuan seorang mahasiswa dalam me-
hanya memahami mata kuliah yang Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Se- mahami materi perkuliahan masih me-
difokuskan dalam setiap prodi. Mata ni angkatan 2018. Mahasiswa pun ha- ngambang. Materi yang diberikan oleh
kuliah umum juga sangat penting rus aktif mencari informasi tentang Dosen di dalam kelas pun juga belum
untuk menumbuhkan rasa haus akan keberadaan buku mata kuliah umum mampu menggugah mahasiswa untuk
pengetahuan yang luas. untuk penunjang perkuliahan. Sebe- peka terhadap nilai-nilai pada mata
Namun, banyak mahasiswa yang narnya dengan tanpa adanya penun- kuliah tertentu. Mahasiswa adalah se-
acuh terhadap materi perkuliahan khu- jang buku cetak, mahasiswa bisa bel- orang pelajar yang mempunyai jiwa
susnya mata kuliah umum. Dengan ala- ajar melalui internet. Bahkan belajar kritis atas situasi yang terjadi. Dengan
san keterbatasan buku penunjang yang melalui internet bisa dilakukan kapan banyaknya il-mu pengetahuan yang
disediakan oleh pihak Fakultas. Ma- saja dan di mana saja. diserap oleh mahasiswa diharapkan
hasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Jadi, mahasiswa setiap berangkat ke depannya mampu membagikannya
terutama angkatan 2018 banyak yang kuliah tidak perlu membawa buku cetak kepada se-sama yang membutuhkan.
mengeluhkan tentang sedikitnya bu- yang biasanya halamannya tebal-te- Akal dan intelektualitas dibutuh-
ku mata kuliah umum. Nasib yang di- bal. Dengan bermodal jaringan inter- kan untuk membangun suatu Bang-
alami Mahasiswa Fakultas Bahasa dan net semuanya bisa teratasi dengan sa agar lebih maju. Melalui logika
Seni angkatan 2017 juga mengalami mudah. Berbeda dengan kehadiran yang berfikir, seorang pelajar mampu
kasus yang hampir sama. buku cetak yang mendampingi proses mengembangkan ilmu pengetahuan
Buku mata kuliah umum Mahasis- belajar mahasiswa. Dengan adanya bu- yang didapat dari bangku belajarnya.
wa Fakultas Bahasa dan Seni angkatan ku cetak, mahasiswa bisa mencoret-co- Tak hanya belajar soal materi, me-
2017 pembagiannya pun tidak tepat ret materi perkuliahan. Melalui coret- lainkan belajar mengenai keteram-
waktu. Contohnya pada waktu semes- coret materi perkuliahan dalam buku, pilan yang dapat mengasah bakat
ter satu akan selesai, buku MKU mahasiswa mampu memahami mate- pada setiap individu. Karena pada
semester satu baru dibagikan kepada ri perkuliahan dengan cepat. hakikatnya hidup adalah belajar. Be-
setiap mahasiswa. Padahal buku itu Sebelum perkuliahan dimulai lajar apa saja dari kehidupan yang bisa
tidak berguna lagi pada semester dua. mahasiswa juga bisa belajar mem- membuat manusia menjadi beradab.
Buku yang diterima hanya ditumpuk persiapkan materi terlebih dahulu.
dan tidak terbaca. Bahkan pembagian Agar tidak terlihat bodoh saat kegiatan
buku MKU kepada setiap Mahasiswa perkuliahan. Namun, terkadang bu- (Sri Kadarsih)
Fakultas Bahasa dan Seni pun tidak ku cetak khususnya mata kuliah u-

7 Aksara Edisi Maret 2019


Soliloqui

Lembaran Ilmu
Fitri Ayu

D
ulu mereka berjejer rapi me- itu Franz Kafka juga menyerukan panjang, menciptakan sebuah kertas
menuhi rak-rak. Kini mere- “Buku harus dijadikan kapak untuk yang disebut kertas papirus. Kertas
ka mulai menyurut tergeser mencairkan lautan beku dalam diri ki- papirus yang berisi tulisan ini digulung
perkembangan zaman. Mereka tergan- ta.” Jika setumpuk lembaran itu lenyap dan gulungan tersebut merupakan
tikan oleh modernisasi kehidupan. Itu akankah hati kita dapat mencair? bentuk buku yang pertama. sejarah
adalah buku. Meski sebuah ilmu ti- kelahirannya menjadi sebuah titik
dak hanya didapatkan dari sebuah bu- penerang bagi jiwa yang gulita.
ku, namun buku adalah sebuah jen- Jika bisa dikatakan sebuah ruang-
dela dunia pembuka cakrawala ilmu. an yang tidak memiliki buku dapat di-
Karena pada dasarnya buku merupa- artikan sebagai suatu tubuh tanpa ji-
kan jendela ilmu. Kita dapat masuk wa. Seperti yang diungkapkan oleh Mar-
ke dalam sebuah dunia yang tidak ki- cus Tullius Cicero, seorang tokoh ne-
ta ketahui sebelumnya dengan pen- garawan dan penulis dari Romawi Ku-
jelajahan alam pikir. no “Sebuah ruangan tanpa buku se-
Mark Twain menyerukan “Dunia perti tubuh tanpa jiwa.” Tubuh dan
adalah sebuah buku, dan mereka yang Jiwa adalah suatu satu kesatuan yang
tidak melakukan perjalanan hanya utuh, begitu pun dengan buku dan ru-
membaca sebuah halaman.” Dengan angan. Tidak lengkap rasanya jika di
ini buku merupakan pembuka sebuah suatu ruangan tidak ada satu pun buku
Ilustrasi: Nadya Tifani
perjalanan hanya dengan lembar-lem- yang berada di dalamnya. Meskipun
barnya, membuka cakrawala il- Hati yang dibekukan oleh piki- itu hanya sebuah lembar tipis.
mu dan menggali tambang ilmu ran, membuat seseorang hanya akan Buku sangat erat sekali hubungan-
dalam setiap lembarnya. Namun, menuruti ambisi-ambisi egonya saja. nya dengan jiwa manusia. Buku dapat
bagaimana jika setumpuk lembaran Perlu diketahui bahwa ambisi yang menjadi pelita penerang jiwamu dari
itu kian punah keberadaannya? Apa- kau turuti akan membawamu da- kegelapan ego. Buta buku menjadikan
kah masih dapat untuk dikembalikan lam sebuah lubang kehancuran. Se- manusia menjadi buta ilmu, menja-
lagi? Mungkin begitu rumit seperti me- tumpukan buku yang lenyap itu akan dikanmu bodoh jika kau buta terha-
ngembalikan potongan cermin yang membekukan hati dan hati yang beku dap buku. “Rumahku adalah sebuah
telah pecah, walaupun kembali me- akan membawamu dalam sebuah tumpukan buku.” Pendapat pecinta bu-
reka tak kan sama lagi. Lembaran-lem kehancuran. ku. Faktanya buku adalah sebuah jen-
baran itu terampas dan diinjak-injak, Kembali mengulas masa lalu, me- dela menuju cakrawala untuk meraih
tergantikan oleh buku elektronik yang nguak sejarah kelahiran buku, setum- ilmu-ilmu yang terkandung dalam se-
mengandalkan perangkat benda pipih pukan kertas ini dilahirkan di Mesir tiap lembarnya. Sebagai pencair pada
yang bernamakan telepon seluler. pada tahun 2400-an SM. Seseorang hati dan jiwa yang beku ini.
Jika lembaran-lembaran itu dapat ber- pecinta buku kelahiran dari sebuah
kata, ia mungkin akan berkata “ma- tumpukan kertas ini membawa setitik
sihkah aku dibutuhkan.” Untuk pecinta cahaya penerang bumi. Perjuangan
buku mungkin mereka akan mena- bangsa Mesir untuk kelahiran buku
ngisi kepergian setumpuk lembaran ini membutuhkan waktu yang cukup

Aksara merupakan buletin bulanan LPPM Kreativa | Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta |
Penanggung jawab: Pimpinan Umun LPPM Kreativa | Redaktur Pelaksana: Nur Said Rohmatullah | Pimpinan
Redaksi: Nurul Khoirunisa | Staf Redaksi: Viking Brilianti, Fitriyani Setyo, Fitri Ayu, Pandan Ayu, Kania Shafa, Aman-
da Shafira S., Sri Kadarsih, Sulistyo A, Veronica, Ave Angela | Litbang: Sabrina | Layouter: Astria Sekar | Alamat
Redaksi: Gedung PKM FBS UNY lantai 3 sayap barat, Kampus Karangmalang, Caturtunggal,
Depok, Sleman, Yogyakarta | Email: kreativafbs@gmail.com | Facebook: LPPM Kreativa FBS UNY | Twitter:
@lppmkreativafbs | Kritik dan saran dapat Anda kirim ke email dengan format: nama_angkatan_jurusan_komentar.

Aksara Edisi Maret 2019 8

You might also like