You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Secara umum akuntansi mencakup kegiatan pendapatan dimulai dari
transaksi dicatat untuk pertama kali dalam jurnal hingga menjadi laporan keuangan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa akuntansi sangatlah penting dalam kegiatan
sehari-hari terutama bagi operasi perusahaan dalam satu periode. Di dalam
akuntansi kita telah mengenal proses penyusunan laporan keuangan yang mana
terdapat nama-nama akun dan nomor-nomor akun yang sesuai dengan ketentuan
perusahaan. Proses akuntansi diantaranya mulai dengan bukti transaksi, jurnal
(jurnal umum dan jurnal khusus), posting buku besar, neraca saldo, jurnal
penyesuaian, neraca lajur, laporan keuangan (laporan laba rugi, neraca, laporan
perubahan ekuitas), jurnal penutup, neraca saldo setelah pentupan, dan jurnal balik.
Dari tahapan diatas laporan keuangan neraca terdiri dari aktiva lancar, aktiva
tetap, kewajiban dan modal. Dan yang akan dibahas kali ini adalah aktiva tetap,
yaitu berbagai jenis aktiva dapat digunakan lebih dari satu periode untuk operasi
perusahaan. Aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud.
Oleh karena itu perlunya untuk mengetahui serta memahami secara rinci tentang
aktiva tetap.Dengan cara demikian kita mampu mengaplikasikan apa saja yang
terdapat di dalam aktiva tetap sebuah perusahaan.

1.2. Rumusan masalah


a. Apa yang dimaksud dengan aktiva Tetap?
b. Apa saja Kriteria Aktiva Tetap?
c. Apa Saja Pengelompokkan Aktiva Tetap ?
d. Bagaimana Penilaian dan Penyajian Aktiva tetap ?
e. Bagaimana Harga perolehan Aktiva Tetap ?
f. Bagaimana Cara-cara memperoleh Aktiva Tetap ?
g. Apa saja Beban –Beban selama masa penggunaan Aktiva Tetap ?
h. Apa-Apa factor yang Berpengaruh ?
i. Bagaimana Metode Perhitungan Penyusutan ?

Akuntansi Keuangan Menengah| 1


1.3. Tujuan
a. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud dengan aktiva Tetap
b. Untuk Mengetahui Apa saja Kriteria Aktiva Tetap
c. Untuk Mengetahui Apa Saja Pengelompokkan Aktiva Tetap
d. Untuk Mengetahui Bagaimana Penilaian dan Penyajian Aktiva tetap
e. Untuk Mengetahui Bagaimana Harga perolehan Aktiva Tetap
f. Untuk Mengetahui Bagaimana Cara-cara memperoleh Aktiva Tetap
g. Untuk Mengetahui Apa saja Beban –Beban selama masa penggunaan Aktiva
Tetap
h. Untuk Mengetahui Apa-Apa factor yang Berpengaruh
i. Untuk Mengetahui Bagaimana Metode Perhitungan Penyusutan

Akuntansi Keuangan Menengah| 2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Aktiva Tetap


Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002, Nomor 16.2 Paragraf 05)
“Aktiva tetap adalah aktiva tetap berwujud yang digunakan dalam bentuk siap
pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi
perusahaan. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.
Aktiva tetap adalah barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya
relative permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan untuk
diperjualbelikan.

2.2. Kriteria Aktiva Tetap


Berdasarkan definisi tersebut, jelas bahwa tidak setiap asset perusahaan
dapat dikelompokkan sebagai aktiva tetap. Agar dapat dikelompokkan sebagai
aktiva tetap, suatu asset harus memiliki kriteria tertentu, yaitu :
a. Berwujud
Ini berarti asset tersebut berupa barang yang memiliki wujud fisik, bukan
sesuatu yang tidak memiliki bentuk fisik seperti goodwill, hak paten, dan
sebagainya.
b. Umurnya Lebih dari Satu Tahun
Asset ini harus dapat digunakan dalam operasi lebih dari satu tahunatau satu
periode akuntansi. Walaupun memiliki bentuk fisik, tetapi jika masa manfaatnya
kurang dari satu tahun sperti kertas, tinta printer, pensil, penghapus, selotif, dan
sebgainya tidak dapat dikategorigakan sebagai aktiva tetap. Dan yang dimaksudkan
dengan umur asset tersebut adalah umur ekonomis, buka umur teknis, yaitu jangka
waktu dimana suatu asset dapat digunakan secara ekonomis oleh perusahaan.
c. Digunakan dalam Operasi Perusahaan
Barang tersebut harus dapat digunakan dalam operasi normal perusahaan, yaitu
dipakai untuk menghasilkan pendapatan bagi organisasi. Jika suatu asset memiliki
wujud fisik dan berumur lebih dari satu tahun tetapi rusak dan tidak dapat
diperbaiki sehingga tidak dapat digunakan untuk operasi perusahaan, maka asset
tersebut harus dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap.

Akuntansi Keuangan Menengah| 3


d. Tidak diperjualbelikan
Suatu asset berwujud yang dimiliki perusahaan dan umurnya lebih dari satu
tahun, tetapi ibeli perusahaan dengan maksud untuk dijual lagi, tidak dapat
dikategorikan sebagai aktiva tetap dan harus dimasukkan kedalam kelompok
persediaan.
e. Material
Barang milik perusahaan yang berumur lebih dari saru tahun dan digunakan
dalam operasi perusahaan tetapi nilai atau harga per unitnya atau harga totalnya
relative tidak terlalu besar disbanding total asset perusahaan, tidak perlu
dimasukkan sebagai aktiva tetap.
f. Dimiliki perusahaan
Asset berwujud yang bernilai tinggi yang digunakan dalam operasi dan
berumur lebih dari satu tahun, tetapi di sewa perusahaan dari pihak lain, tidak boleh
dikelompokkan sebagai aktiva tetap.

2.3. Pengelompokan Aktiva Tetap


Aktiva tetap dapa berupa kenderaan, mesin, bangunan, tanah, dan
sebagainya. Dari berbagai jenis aktiva tetap yang dimiliki perusahaan, untuk tujuan
akuntansi dapat dikelompokan ke dalam kelompok :
a. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah tempat kantor atau
bangunan pabrik berdiri, lahan pertanian, lahan perkebunan, dan lahan peternakan.
Aktiva tetap jenis ini adalah aktiva tetap yang dapat digunakan secara terus
menerus selama perusahaan menghendakinya tanpa harus memperbaiki atau
menggantinya.
b. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa manfaatnya
bisa ganti dengan asset lain yang sejenis, seperti bangunan, mesin, kenderaan,
computer, mebel, dan sebagainya. Aktiva tetap kelompok kedua adalah jenis aktiva
tetap yang memiliki umur ekonomis maupun umur teknis yang terbatas.
c. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sdudah habis masa manfaatnya
tidak dapa ganti dengan yang sejenis, seperti tanah pertambangan dan hutan.
Kelompok aktiva tetap yang ketiga merupakan aktiva tetap sekali pakai dan tidak
dapat diperbaharui karena kandungan atau isi dari asset itulah yang dibutuhkan,
bukan wadah luarnya.

Akuntansi Keuangan Menengah| 4


2.4. Penilaian dan Penyajian
Aktiva tetap yang diliki perusahaan biasanya memiliki nilai yang cukup
material dibandingkan dengan total asset yang dimiliki perusahaan tersebut. Karena
itu, metode penilaian dan penyajian aktiva tetap sebuah perusahaan akan
bepengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan bersangkutan.
Berkaitan dengan penilaian dan penyajian aktiva tetap, IFRS mengizinkan
salah satu dari dua metode yang dapat digunakan, yaitu :
a. Berbasis Harga Perolehan (Biaya)
Ini adalah metode peniaian asset yang didasarkan paa jumlah pengorbanan
ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk meperoleh asset tetap tertentu sampai
asset tetap tersebut siap digunakan. Itu berarti nilai asset yang disajikan dalam
laporan keuangan adalah jumlah rupiah historis pada saat memperoleh asset tetap
tersebut dikurangi dengan akumulasi penyusutan (jika ada).
b. Berbasis Revaluasi (Nilai Pasar)
Ini adalah metode penilaian asset yang di dasarkan pada harga pasar ketika
laporan keuangan disajikan. Penggunaaan metode ini akan memberikan gambaran
yang lebih akurat tentang nilai asset yang dimiliki perusahaan pada suatu waktu
tertentu. Karena nilai suatu aktiva tetap tertentu sering kali sudah tidak relevan lagi
dengan kondisi ketika laporan keuangan disajikan oleh perusahaan. Sebagai
contoh, sebidng tanah yang dibeli perusahaan 10 tahun yang lalu harganya pasti
sudah berlipat-lipat ganda pad saat ini. Jika tanah tersebut disajikan dengan
menggunakan biaya historis, maka dianggap tidak mencerminkan lagi kondisi
actual aktiva tetap perusahaan ketika laporan keuangan.

Dilihat dari kemudahan untuk medapatkan informasi tentang harga pasar


(market Value) suatu aktiva tetap, asset dapat dikelompokkan ke dalam tiga
tingkatan, yaitu :
a. Asset yang harganya selalu tersedia setiap saat dan mudah diketahui, seperti
harga surat berharga di bursa efek. Harga berbagai saham dan obligasI yang
terdaftar di bursa efek Jakarta dapat dengan mudah diketahui oleh siapa saja kapan
pun diperlukan. Aktiva dalam kelompok ini mudah sekali menggunakan nilai pasar
sebagai dasar penilaian dan penyajiannya karena ketersediaan data serta cukup
objektif nilainya.

Akuntansi Keuangan Menengah| 5


b. Asset yang harganya tidak selalu tersedia saetiap saat dan tidak langsung
diketahui dengan mudah, seperti harga property dan berbagai mesi yang dimiiki
perusahaan. Tanah dan bangunan yang dimiliki perusahaan memang selalu
memiliki nilai pasar, tetapi harganya akan selalu berbeda antara pihak-pihak yang
berkepentingan dengan asset tersebut. Untuk menilai harga asset tersebut datanya
tidak selalu tersedia setiap saat.
c. Asset yang harga pasarnya tidak tersedia dan tidak mudah diketahui. Asset
semacam ini biasanya dimiliki oleh sebuah perusahaan karena pesanan khusus
akibat keunikan usaha perusahaan tersebut, atau karena hibah yang diberikan pihak
lain. Contohnya mencakup aktiva tetap berupa gudang pembeku daging atau ikan.
Gedung pembeku semacam itu biasanya di bangun secara khusus untuk kebutuhan
perusahaan penasok daging atau ikan yang harganya tidak akan tersedia di pasar.
Perusahaan yang memiliki bidang usaha yang berbeda tidak akan memerlukan
aktiva tetap semacam itu, karena itu, aktiva tetap semacam itu sulit untuk
menggunakan dasar market value dalam penyajian aktiva tetapnya di laporan
keuangan.

2.5. Harga Perolehan


Untuk memperoleh aktiva tetap, perusahaan harus mengeluarkan sejumlah
uang yang tidak hanya dipakai untuk membayar barang itu sendiri sesuai yag
tercantum di dalam faktur, tetapi juga untuk bahan pengiriman, pemasangan,
perantara, balik nama, dan sebagainya. Keseluruhan uang yang dikeluarkan untuk
memperoleh aktiva tetap tersebut disebut dengan harga perolehan, sedangkan di
laporan posisi keuangan, aktiva tetap dicatat sebesar nilai bukunya.
Harga perolehan adalah keseluruhan uang yang dikeluarkan untuk
memperoleg suatu aktiva tetap sampai siap digunakan oleh perusahaan.
Karena itu, harga perolehan meliputi harga faktur asset tersebut, beban
angkut, beban pemasangan, bea impor, bea balik nama, komisi perantara, dan
sebagainya.
Asset tetap yang dimiliki perusahaan dicatat dan diakuui sebesar nilai
bukunya, yaitu harga perolehan aktiva tetap tersebut dikurangi dengan akumulasi
penyusutan aktiva tetap.
Sementara itu, nilai buku adalah nilai bersih suatu asset seperti yang
tercantum dalam laporan posisi keuangan, yaitu harga perolehan aktiva tetap

Akuntansi Keuangan Menengah| 6


tersebut setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutanyya. Akumulasi
penyusustan berarti kumpulan dari seluruh eban penyusutan selama beberapa
periode akuntansi.

2.6. Cara-cara Memperoleh Aktiva Tetap


Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing
cara perolehan itu akan mempengaruhi penentuan harga perolehan aktiva tetap
tersebut. Cara perolehannya antara lain :

a. Pembelian tunai
Aktiva tetap yang diperoleh melalui pembelian tunai dicatat dalam buku
dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan untuk mjemperoleh aktiva tetap
tersebut, yaitu mencakup harga faktur aktiva tetap, bea balik nama, beban angkut ,
beban pemasangan, dan lain-lain.

b. Pembelian angsuran
Apabila aktiva tetap diperoleh melalui pembelian angsuran, harga perolehan
aktiva tetap tersebut tidak termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran harus
dibebankan sebagai beban bunga periode akuntansi berjalan. Sedangkan yang
dihitung sebagai harga perolehan adalah total angsuran ditambah beban tambahan
seperti beban pengiriman, bea balik nama, beban pemasangan dan lain-lain.

c. Perolehan Melalui Pertukaran


1. Ditukar dengan Surat-surat Berharga
2. Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau
Obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau
obligasi yang digunakan sebagai penukar.
3. Ditukar dengan aktiva tetap yang lain
4. Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar-menukar atau
sering disebut “tukar tambah”. Dimana aktiva lama digunakan untuk
membayar harga aktiva baru ada dua jenis pertukaran yaitu : pertukaran
aktiva tetap yang tidak sejenis, pertukaran aktiva tetap yang sejenis

c. Diperoleh sebagai Donasi


Jika aktiva Tetap diperoleh sebagai donasi, maka asset tersebut dicatat dan
diakui sebesar harga pasarnya.

Akuntansi Keuangan Menengah| 7


2.7. Beban-beban selama masa penggunaan aktiva tetap
Terdapat pengeluaran-pengeluaran yang harus terjadi selama masa
penggunaan aktiva tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Beban-
beban tersebut antara lain :

a. Reparasi dan pemeliharaan


Beban dalam kelompok ini dapat dipilah menjadi beban yang jumlahnya kecil
dan beban yang jumlahnya besar. Beban yang jumlahnya jecil di masukkan sebagai
bagian dari beban operasi tahun berjalan, sedangkan beban yang jumlahnya besar
dikapitalisasi ke dalam asset sehingga menambah harga perolehan aktiva tetap
tersebut.

b. Penggantian
Ada kemungkinan suatu bagian dari aktiva tetap harus diganti karena rusak.
Jika beban penggantian tersebut berjumlah kecil, maka akan langsung dibebankan
sebagai beban tahun berjalan, sedangkan jika jumlahnya besar akan dikapitalisasi
ke aktiva tetap bersangkutan.

c. Penambahan
Penambahan adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu asset, seperti
penambahan ruang dalam bangunan, penambahan kapasitas mesin, dan sebagainya.
Semua pengeluaran penambahan itu dikapitalisasi ke aktiva tetap bersangkutan.

2.8. Faktor yang berpengaruh


Penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi
beban ke dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat dari aktiva tetap
tersebut.
Terdapat tiga factor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan beban
penyusutan setiap periode yaitu :
a. Harga perolehan, yaitu keseluruhan uang yang di keluarkan untuk
memperoleh suatu aktiva tetap sampai siap digunakan oleh perusahaan.
b. Nilai Sisa (Residu), yaitu taksiran harga jual aktiva tetap pada akhir masa
manfaatnya. Setiap perusahaan akan memiliki taksiran yang berbeda satu dengan
lainnya atas suatu jenis asset tetap yang sama. Jumlah taksiran nilai residu juga

Akuntansi Keuangan Menengah| 8


akan sangat dipengaruhi oleh umur eonomisnya, inflasi, nilai tukar mata uang,
hiding usaha, dan sebagainnya.
c. Taksiran Umur Kegunaan, yaitu taksiran masa manfaat dari aktiva tetap. Masa
manfaat adalah taksiran umur ekonomis dari aktiva tetap, bukan umur teknis.
Taksiran masa manfaat dapat dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil
produksi atau satuan jam kerja.

2.9. Metode Perhitungan Penyusutan


a. Metode Punyusutan Garis Lurus
Dalam metode garis lurus lebih melihat aspek waktu daripada aspek
kegunaan. Metode ini paling banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan karena
paling mudah diaplikasikan dalam akuntansi. Dalam metode penyusutan garis
lurus, bebanpenyusutan untuk tiap tahun nilainya sama besar dan tidak dipengaruhi
denganhasil/output yang diproduksi. Perhitungan tarif penyusutan untuk metode
garis lurus. Ini adalah metode perhitungan penyusutan aktiva tetap dimana setiap
periode akuntansi diberikan beban yang sama secara merata.

𝐻𝑃 − 𝑁𝑆
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 =
𝑁

Dimana . HP = Harga perolehan

NS = Nilai Sisa

N = Umur Manfaat

Sebagai contoh:

Pembelian satu unit mesin pada awal tahun dengan harga Rp. 50.000.000
dengan nilai sisa sebesar Rp. 5.000.000 dan umur ekonomis diperkirakan selama 5
tahun.

Akuntansi Keuangan Menengah| 9


𝐻𝑃 − 𝑁𝑆
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 =
𝑁
50.000.000−5.000.000
5

= 9.000.000

Jumlah penyusutan dan akumulasi penyusutan mesin disusun dalam bentuk tabel
gambar berikut

Akhir Tahun Ke Biaya Penyusutan Akumulasi Nilai Buku


Penyusutan
50.000.000
1 9.000.000 9.000.000 41.000.000
2 9.000.000 18.000.000 32.000000
3 9.000.000 27.000.000 23.000.000
4 9.000.000 36.000.000 14.000.000
5 9.000.000 45.000.000 5.000.000
45.000.000

b. Metode Unit Aktivitas


Metode Unit Aktivitas (Units of Activity Method), akan menghasilkan
beban penyusutan yang berfluktuasi setiap periode, tergantung besar kecilnya
aktivitas yang dilakukan. Cirinya: beban penyusutan per periode berfluktuasi, tarif
penyusutan tetap, diperhatikan pola penggunaan.
Tarif Penyusutan = (Harga Perolehan – Nilai Sisa) : Estimasi Aktivitas
Penyusutan = Tarif Penyusutan * Aktivitas yang dilakukan.
Misalnya:
Awal 2001 diperoleh peralatan dengan harga perolehan Rp. 10.100.000,-
dengan estimasi nilai sisa Rp. 100.000,- diperkirakan dapat digunakan selama
100.000 jam. Penggunaan peralatan tersebut adalah pada tahun 2001 sebanyak

Akuntansi Keuangan Menengah| 10


20.000 jam, tahun 2002 sebanyak 30.000 jam, tahun 2003 sebesar 10.000 jam,
tahun 2004 sebanyak 40.000 jam.
Beban penyusutan :
Tarif/jam = (10.100.000 – 100.000) : 100.000 jam
= Rp. 100/jam
Skedul penyusutan:
Beban Akum.
Akhir Harga Jam kerja penyusuta Penyusuta Nilai
Tahun Perolehan Tarif/jam aktual n n buku
2001 10,100,000 100 20,000 2,000,000 2,000,000 8,100,000
2002 10,100,000 100 30,000 3,000,000 5,000,000 5,100,000
2003 10,100,000 100 10,000 1,000,000 6,000,000 4,100,000
2004 10,100,000 100 40,000 4,000,000 10,000,000 100,000

c. Metode Saldo Menurun


Ini adalah metodeo perhitungan penyusutan aktiva tetap, di mana beban
penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung berdasarkan berapa banyak
produk yang dihasilkan selama periode akuntansi tersebut dengan menggunakan
aktiva tetap itu. dalam penerapannya, perhitungan biaya penyusutan dengan cara
mengalikan persentase (tarif) tertentu dengan nilai buku suatu aktiva. Nilai buku
pada setaip akhir tahun menurun sehingga menimbulkan beban penurunan beban
penyusutan. Tarif dihitung dengan rumus :

𝑁𝑆
𝑡𝑎𝑟𝑖𝑓 = 1 − 𝑛√
𝐻𝑃

Dimana: n = umur ekonomis

NS = Nilai Sisa

HP = Harga perolehan

Misalnya pembelian suatu aktiva pada awal tahun seharga Rp. 50.000.000,- dengan
nilai sisa Rp. 5.000.000,- dan perkiraaan umur ekonomis adalah 5 tahun

Akuntansi Keuangan Menengah| 11


5
𝑡𝑎𝑟𝑖𝑓 = 1 − 5√ = 0,369 𝑎𝑡𝑎𝑢 36,9%
50.00.000

Akhir Biaya Penyusutan Akumulasi Nilai Buku


Tahun Ke Penyusutan
50.000.000
1 36,9% x 50.000.000 = 18.450.000 18.450.000 31.550.000
2 36,9% x 31.550.000 =11.641.950 30.091.950 19.908.050
3 36,9% x 19.908.050 = 7.346.071 37.438.021 12.561.979
4 36,9% x 12.561.979 = 4.635.370 42.073.391 7.926.609
5 36,9% x 7.926.609 = 2.924.919 44.998.350 5.001.690
44.998.310

d. Metode Jumlah Angka Tahun


Ini adalah metode perhitungan penyusutan aktiva tetap, dimana beban
penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung dengan cara mengalikan harga
perolehan aktiva tetap yang telah dikurangi dengan nilai sisanya dengan bagian
pengurang yang setiap tahunnya selalu berkurang.Metode ini diterapkan dengan
cara menjumlahkan angka-angka dari taksiran umur ekonomis, kemudian
perhitungan penyusutan dimulai dari angka tertinggi dari umur aktiva yang terkait
dan selanjutnya menurun secara berurutan.

Misalnya, pembelian suatu aktiva pada awal tahun seharga Rp 50.000.000,-


dengan nilai sisa Rp 5.000.000,- dan perkiraan umur ekonomis diperkirakan 5
tahun.

Jumlah penyebut dilakukan dengan menjumlahkan angka tahun : 5+4+3+2+1 =


15

Atau dengan Rumus:

𝑁(𝑁 + 1) 5(5 + 1)
𝑆= 15 =
2 2

Perhitungan biaya penyusutan tersebut dapat diikhtisarkan kedalam daftar seperti


berikut:

Akuntansi Keuangan Menengah| 12


Akhir Biaya Penyusutan Akumulasi Nilai Buku
Tahun Ke Penyusutan
50.000.000
1 5/15 x 45.000.000 = 15.000.000 15.000.000 35.000.000
2 4/15 x 45.000.000 = 12.000.000 18.000.000 23.000000
3 3/15 x 45.000.000 = 9.000.000 36.000.000 14.000.000
4 2/15 x 45.000.000 = 6.000.000 42.000.000 8.000.000
5 1/15 x 45.000.000 = 3.000.000 45.000.000 5.000.000
45.000.000

Akuntansi Keuangan Menengah| 13


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Aktiva tetap adalah barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya
relative permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan untuk
diperjualbelikan. Kriteria Aktiva Tetap yaitu : berwujud, umurmya lebih dari satu
tahun, digunakan dalam operasi perusahaan, Tidak diperjualbelikan, material dan
dimiliki perusahaan.Harga perolehan adalah keseluruhan uang yang dikeluarkan
untuk memperoleg suatu aktiva tetap sampai siap digunakan oleh perusahaan.
Penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi beban ke
dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat dari aktiva tetap tersebut.

3.2. Saran
Setelah disusunnya makalah mengenai aktiva Tetap diharapkan dapat
menambah wawasan pembaca khususnya dimata kuliah akuntansi keuangan
menengah. Begitu juga alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi
lebih banyak dari berbagai sumber sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapatkan
semakin luas.

Akuntansi Keuangan Menengah| 14

You might also like