Professional Documents
Culture Documents
PENGARUH LEADERSHIP TERHADAP KINERJARUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEGIRI LAMONGAN
ABSTRACT
A hospital is successful if the number of patient visits has increased from the previous year. One factors
that lead to improved patient visit is the hospital performance. Hospital performance can be judged from the
leadership. This study was conducted to determine the effect of leadership on hospital performance by the
employee perceptions based on the factors of motivation and ability factors.The experiment was conducted with
cross-sectional design using a quantitative approach. Interviews were conducted at 84 employees. The selection
of respondents using stratified random sampling technique. Depth interviews were conducted to obtain a more in-
depth information about the variables under study. The independent variables were the dependent variables are
leadership and performance. Test the effect by using bivariate logistic regression with α = 0.05 was obtained p =
0.000 means that there was the influence of motivational factors on hospital performance. On Ability factors was
obtained p = 0.000, showed that there was an influence of ability factors on hospital performance and from the
leadership factors was obtained p= 0.000 means that there was an influence of leadership on hospital
performance.The conclusion of this study showed that the good leadership could improve the hospital
performance, and with less leadership would reduce the hospital performance.
Indikator keberhasilan sebuah rumah sakit pemimpin atau seorang leader. pemimpin yang
dapat dllihat dari angka kunjungan pasien baik rawat berkualitas adalah pemimpin yang dapat
inap, rawat jalan, maupun Instalasi Rawat Darurat memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha
(Nursalam, 2011). Berdasarkan data yang diperoeh semua pekerja dalam mencapai tujuan organisasi.
di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan
Lamongan, diperoleh hasil bahwa terdapat antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi
penurunan angka kunjungan pada tahun 2010 mungkin bisa menjadi renggang (lemah). Keadaan
sampai dengan tahun 2012 yakni sebesar 1.606 ini menimbulkan situasi perseorangan yang bekerja
Penurunan jumlah kunjungan pasien itu keseluruhan organisasi menjadi tidak efisien,
semakin meningkat, faktor Rumah Sakit yang Menurut Gaspersz (2011) dalam bukunya
meliputi faktor individual, organisasi ataupun sistem Malcolm Baldrige Criteria For Performance
manajemn mutu, selain itu juga kemungkinan Excellence: Contoh Aplikasi Pemenang Malcolm
visi,misi, dan tujuan perusahaan dan bagaimana hal pengertian tersendiri mengenai kepemimpinan.
itu semua dikenalkan dan diaplikasikan olehnya Leadership didefinisikan ke dalam ciri individual,
dalam tempat kerja mereka. kebiasaan, cara mempengaruhi orang lain, interaksi,
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu oleh tujuan yang ideal untuk dicapai, sehingga dalam
sasaran,tujuan, misi, dan visi organisasi yang mengidentifikasikannya terlebih dahulu ke dalam
tertuang dalam strategi planning suatu organisasi komponen operasional. Kinerja organisasi dapat
(Mahsun, 2005).Widodo (2006) menambahkan dilihat dari visi dan misi yang ada, kinerja proses
bahwa kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dapat dilihat dari prosedur standar operasi, dan
danmenyempurnakannya sesuai dengan kinerja pegawai dapat dilihat dari petunjuk kerja
tanggungjawabnya dengan hasil seperti manual yang ada. Sehingga penggambaran visi dan
yangdiharapkan. SedangkanAnwar (2005) misi dari suatu organisasi harus mampu menjelaskan
mengatakan bahwa bahwa kinerja adalah hasil kerja tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam suatu
secara kualitas dan kuantitas seseorang dalam organisasi yang dirumuskan dalam sebuah tugas
melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung pokok dan fungsi dan akan menjadi satuan kerja
jawab yang diberikan padanya.Fahmi (2010) dalam menciptakan aktivitas atau kegiatan pekerja
menyatakan bahwa kinerja organisasi adalah atau pegawai. Dengan demikian kinerja lebih
sebagai efektivitas organisasi secara menyeluruh diorientasikan pada pekerjaan itu sendiri dalam
untuk memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dari memberikan hasil, dampak, dan manfaat bagi
setiap kelompok yang berkenaan melalui usaha- masyarakat maupun bagi pegawai itu sendiri.
usaha yang sistemik dan meningkatkan kemampuan Keith Davis dalambuku Anwar
Berdasarkan teori yang ada dapat (ability) dan faktor motivasi. Kemampuan secara
disimpulkan bahwa kinerja organisasi adalah hasil psikologis, terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan
yang ditunjukkan oleh sebuah organisasi atau tingkat kemampuan reality (knowledge + skill) yang artinya
pencapaian pelaksanaan tugassuatu organisasi pimpinan yang memiliki IQ di atas rata-rata dengan
dalam upaya mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan pendidikan yang memadai untuk jabatanya dan
visi organisasi tersebut dan dapat diketahui bahwa terampil mengerjakan pekerjaan sehari-hari. Motivasi
unsur-unsur yang terdapat dalam kinerja organisasi (motivation) diartikan suatu sikap pimpinan terhadap
terdiri dari:hasil-hasil atau evaluasi fungsi pekerjaan, situasi kerja di lingkungan organisasi.
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi Henry Simamora (1995) menyatakan bahwa
karyawan/pegawai seperti: motivasi, kecakapan, kinerja sangat ditentukan oleh 3 (tiga) faktor yaitu
persepsi peranan, dan sebagainya. Pencapaian sebagai berikut: Faktor individual yang terdiri dari:
tujuan organisasi dan periode waktu tertentu. kemampuan dan keahlian; latar belakang
motivasi.Faktor organisasi yang terdiri dari: sumber Penelitian ini merupakan penelitian yang
daya; kepemimpinan; penghargaan; struktur; bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional.
jobdesign. Sedangkan Mahmudi (2005) mengatakan Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum
bahwa tujuan pengukuran kinerja adalah: (1) Daerah Dr. Soegiri Lamongan. Waktu penelitian dan
mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi; pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai pada
(2) menyediakan sarana pembelajaran pegawai; (3) Bulan April sampai Bulan Mei 2014. Populasi dalam
memperbaiki kinerja periode-periode berikutnya; (4) penelitian ini adalah seluruh karyawan Rumah Sakit
memberikan pertimbangan yang sistematik dalam yang meliputi tenaga non medis, tenaga paramedis
pembuatan keputusan, pemberian penghargaan dan dan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soegiri
hukuman; (5) memotivasi pegawai; (6) menciptakan sebanyak 501 orang. Teknik sampling dalam
Evaluasi kinerja bertujuan untuk menjamin sehingga diperoleh sampel sebanyak 84 tenaga
pencapaian sasaran dan tujuan perusahaan atau kesehatan yang terdiri dari tenaga non medis 55
organisasi. Evaluasi kinerja perusahaan atau orang, tenaga paramedis 22 orang dan dokter7
saat dilakukukan evaluasi, dengan harapan dapat Kepemimpinan (leadership) yang diukur
segera mencari penyebab dan mencari upaya untuk dalam penelitian ini merupakan kepemimpinan dari
sehingga sasaran atau tujuan akhir dapat tercapai secara subjektif berdasarkan persepsi dari
Terdapat beberapa jenis tolak ukur yang diukur merupakan kinerja dari rumah sakit yang
digunakan sebagai pembanding atau alat ukur bersifat subjektif berdasarkan persepsi dari
evaluasi kinerja kelompok atau evaluasi kinerja Pengumpulan data dilakukan dengan
organisasi, yaitu: (1) sasaran atau target yang telah menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas
dirumuskan dalam rencana kerja; (2) standar umum dan reliabilitasnya. Kuesioner berisi pertanyaan
sesuai ketetapan atau pedoman revisi maupun yang mengenai leadership yang terdiri dari faktor motivasi
diterima secara konsessus tingkat nasional atau dan faktor kemampuan serta kinerja rumah sakit
internasional; (3) standar yang telah ditetapkan dengan pilihan jawaban tertutup. Jumlah pertanyaan
secara khusus sebelumnya; (5) Uraian tugas atau untuk leadership adalah 26 pertanyaan yang terdiri
jabatan; (6) Misi dan tugas pokok organisasi atau dari 14 pertanyaan tentang faktor motivasi dan 12
unit organisasi yang harus dicapai dalam kurun pertanyaan tentang faktor kemampuan. Kinerja
waktu tertentu (Simanjutak, 2011). rumah sakit terdiri dari 38 pernyataan. pernyataan.
Analisis data menggunakan uji regresi logistik (α= meningkatkan kinerja terhadap situasi kerja di
HASIL DAN PEMBAHASAN persepsi karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap Kinerja di Soegiri. Sedangkan faktor motivasi baik, merupakan
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri
Lamongan upaya yang dilakukan pemimpin dalam
Hasil dari faktor motivasi dalam penelitian ini meningkatkan kinerja terhadap situasi kerja di
dibagi dalam dua kategori,yaitu faktor motivasi lingkungan kerjanya dalam keadaan baik menurut
kurang dan faktor motivasi baik berdasarkan pesepsi persepsi karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
dari karyawan. Faktor motivasi kurang merupakan Soegiri. Analisis faktor motivasi dapat dilihat pada
motivasi terhadap kinerja rumah sakit berdasarkan berhubungan dengan lingkungan kerja
persepsi karyawan, dapat diketahui bahwa sebagian Faktor motivasi berpengaruh penting untuk
kinerja RSUD Dr. Soegiri dalam keadaan baik menentukan leadership dalam peningkatan kinerja
dengan faktor motivasi dari pemimpin dalam yang dapat menangkap peluang pasar.Hasil
keadaan baik yaitu sebesar 43 (84,31%). penelirian ini sejalan dengan hasil peneliian lain yang
Berdasarkan hasil uji statistik dengan nilai α = 0,05, dilakukan oleh Maskhurin dan Waridin (2006)
diperoleh nilai p (p value) = 0.000 sehingga p mengemukakan bahwa variabel kepemimpinan dan
(0,000)<α (0,05) maka artinya H0 ditolak, artinya ada motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
pengaruh faktor motivasi terhadap kinerja rumah terhadap kinerja pegawai. Rajiv Mehta dkk
Dalam faktor motivasi tersebut termasuk gaya kepemimpinan terhadap kinerja di Amerika,
tentang kejelasan pemimpin dalam pembagian tugas Polandia, dan Finlandia menggunakan perbandingan
pelaksanaan tugas, serta kurang atau tidak adanya Penelitian lain yang dilakukan Cahyono
penghargaan bagi para pegawai yang telah (2005) juga membuktikan bahwa budaya organisasi,
memberikan kontribusi yang baik bagi rumah sakit. kepemimpinan, motivasi kerja berpengaruh positif
Motivasi kerja juga dapat didefisinikan sebagai dan signifikan terhadap kinerja pegawai.Sebuah
kondisi yang berpengaruh membangkitkan, penelitian juga yag telah dilakukan oleh Triasmori
(2011)didapatkan hasil bahwa Motivasi berpengaruh kemampuan baik. Faktor kemampuan kurang
positif terhadap kinerja pegawai. Dari tabel merupakan upaya yang dilakukan pemimpin dalam
coeffisiens terlihat bahwa p-value (kolom sig) = meningkatkan kinerja terhadap situasi kerja dan
0,011< 0,1 sehingga H0 dapat ditolak. memiliki kemampuan yang memadai untuk jabatanya
dapat diwujudkan dengan faktor motivasi yang baik dalam keadaan kurang menurut persepsi karyawan
dari seorang pemimpin (direktur rumah sakit). Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri Lamongan.
Semakin baik faktor motivasi dari seorang pemimpin Sedangkan faktor kemampuan baik merupakan
akan baik pula kinerja organisasi tersebut. Behitu upaya yang dilakukan pemimpin dalam
pula sebaliknya, semakin buruk faktor motivasi dari meningkatkan kinerja terhadap situasi kerja dan
seorang pemimpin maka akan buruk pula kinerja memiliki kemampuan yang memadai untuk jabatanya
Pengaruh Faktor Kemampuan Terhadap Kinerja dalam keadaan baik menurut persepsi karyawan
di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri
Lamongan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri Lamongan.
Hasil pengolahan data untuk faktor Analisis faktor kemampuan dapat dilihat pada tabel
Hasil tabulasi silang untuk analisis faktor Faktor kemampuan berpengaruh penting
kemampuan terhadap kinerja rumah sakit, dapat untuk menentukan leadership dalam peningkatan
diketahui bahwa sebagian kinerja RSUD Dr.Soegiri kinerja yang dapat memaksimalkan sumberdaya
dalam keadaan baik dengan faktor kemampuan dari optimal.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
pemimpin dalam keadaan baik yaitu sebesar 48 yang telah dilakukan oleh Triasmoro (2012) yang
(85,72%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan nilai menyatakan bahwa kemampuan kerja berpengaruh
α = 0,05, diperoleh nilai p (p value) = 0.000 sehingga positif terhadap kinerja pegawai. Dari tabel
p (0,000)<α (0,05) maka H0 ditolak, artinya ada coefficiens terlihat bahwa p-value (kolom sig)=
pengaruh faktor kemampuan terhadap kinerja 0,053<0,1 sehingga hipotesis H0 dapat ditolak.
kemampuan yang baik dari seorang pemimpin akan Pengaruh Leadership Terhadap Kinerja di Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri Lamongan
dapat meningkatkan kinerja rumah sakit. Semakin
Pengolahan data untuk leadershipdalam
baik faktor kemampuan dari seorang pemimpin akan
penelitian ini dibagi dalam dua kategori, yaitu
meningkatkan kinerja dari rumah sakit tersebut.
leadership kurang dan leadership baik berdasarkan
Begitu pula sebaliknyadengan faktor kemampuan
persepsi dari karyawan. Leadershipyang dikur disini
yang buruk maka akan menjadikan kinerja
adalah leadership dari seorang pemimpin rumah
rumahsakit tersebut buruk pula. Variabel faktor
sakit. Leadership kurang merupakan upaya yang
motivasi lebih memilki pengaruh lebih besar
dilakukan pemimpin dalam meningkatkan kinerja
terhadap kinerja dibandingkan dengan faktor
dalam keadaan kurang menurut persepsi karyawan.
kemampuan.
Sedangkanleadership baik merupakan upaya yang
Tabel 3 Tabulasi Silang Leadership Terhadap Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soegiri Lamongan
Kinerja Rumah Sakit Jumlah p value
Leadership Kurang Baik
n (%) n (%) Total (%)
Kurang 25 71,43 10 28,57 35 100,00 0,000
Baik 5 10,20 44 89,80 49 100,00
Total 84 100,00
Tabulasi silang untuk analisis faktor leadership Faktor motivasi dapat dilihat dari bagaimana
terhadap kinerja rumah sakit, dapat diketahui bahwa seorang pemimpin tersebut memberikan semangat
sebagian kinerja RSUD Dr.Soegiri dalam keadaan moril maupun material kepada bawahanya untuk
44(89,80%). Dari hasil uji statistik dengan nilai α = Misalkan saja jika ada salah staf yang tidak bisa
0,05, diperoleh nilai p(p value) = 0.000 sehingga p memecahkan masalah, maka pemimpin akan
(0,000)<α (0,05) maka H0 ditolak, artinya ada mendorong kelompok untuk berusaha dalam
pengaruh leadership terhadap kinerja rumah sakit. memecahkan masalah dan mendukung usaha
terdapat pengaruh leadership terhadap kinerja di Teori lain juga menyatakan bahwa ada
RSUD Dr.Soegri Lamongan. Semakin baik beberapa variabel yang dapat mempengaruhi
kategorileadership maka akan baik pula kinerja dari kinerja, yakni varibell individu, variabel psikologis,
organisasi tersebut (rumah sakit umum daerah dan variabel organisasi. Dalam variabel organisasi
Penelitian yang dilakukan oleh Untung Daerah Dr. Soegiri Lamongan dikategorikan baik.
Widodo (2011) membuktikan bahwa gaya Leadership yang baik tersebut disebabkan faktor
kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan motivasi dan faktor kemampuan yang baik pula.
terhadap kinerja bawahan dengan nilai t hitung Antara faktor motivasi dan faktor kemampuan
sebesar 3,207 dengan tingkat signifikasi yang diperoleh bahwa faktor motivasi lebih berpengaruh
diperoleh <level of signifikan yaitu 0,002. Karena nilai terhadap kinerja rumah sakit. Maka dari itu, untuk
t hitung> nilai signifikasi maka H0 ditolak artinya meningkatkan kinerja perlu dibutuhkan faktor
gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan motivasi yang baik dari leadership.
signifikan terhadap kinerja bawahan. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat
Penelitian yang lain yang dilakukan oleh disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
Suranta (2002) menujukkan bahwa variabel gaya leadershipterhadap kinerja di Rumah Sakit Umum
kepemimpinan mempunyai pengaruh positif dan Daerah Dr. Soegiri Lamongan, dengan kata lain
signifikan terhadap kinerja pegawai. dengan leadership yang baik maka akan dapat
Hal tersebut sesuai dengan teori yang meningkatkan kinerja dari rumah sakit
dikemukakan oleh davis (1994) bahwa kinerja tersebut.Dengan demikian, peningkatan kinerja perlu
dipengaruhi oleh leadership yang didalam leadership adanya peningkatan leadership juga, baik dari faktor
tersebut terdapat faktor motivasi dan faktor motivasi maupun faktor kemampuan. Sehingga
kemampuan. Mengingat akan pentingnya seorang diharapkan dengan meningkatnya kinerja di rumah
leader dalam sebuah organisasi dalam upaya sakit maka dapat meningkatkan jumlah kunjungan
http://publikasi.uniska kotasemarang).
kediri.ac.id/data/uniska/revitalisasi/revitalisa http://ri.search.yahoo.com/htmlskripsi/A
sivol1no2sep2012/revitalisasi DITYA.pdf (Sitasi 18 juni 2014).
vol1no2sep2012.05.%20Debby%20Triasmo Waridin. 2006. Pengaruh gaya kepemimpinan
ro.pdf (Sitasi 17 Juni 2014) terhadap kinerja Pegawai.
Simamora, Henry . 1995.Manajemen Sumber Daya http://eprints.undip.ac.id/24466/1/skripsi/RE
Manusia. Yogyakarta: Erlangga GINA_ADITYA_REZA.pdf (Sitasi 18 Juni
Kartono, K. 2010. Pemimpin dan kepemimpinan: 2014).
apakah pemimpin abnormal itu?. Jakarta: Veitzhal, R. 2004. Manajemen sumberdaya manusia
RajaGrafindo untuk perusahaan: Dari teori praktik.edisi
Widodo, Untung. 2011. Analisis Pngaruh gaya 1.cetakan 1. Jakarta: Raja Grafindo
kepemimpinan dan kepuasan kerja Persada.
terhadap kinerja bawahan (studi empiris
pada perguruan tinggi swasta di