Professional Documents
Culture Documents
BAB I
ANALISA SARINGAN
DI SUSUN OLEH :
ARYA PANCA SETIA 112016086
THEO KHOIRON 112016105
JIMMY INDO MARTIN 112016117
M. ANGGI PRATAMA 112016084
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT, karena
salah satu persyaratan menyelesaikan mata kuliah PTM / Alat Berat di Fakultas
banyak kekurangan dan kelemahan, baik dari segi isi maupun teknik penulisan yang
terlepas dari pengamatan penulis, hal ini tak lain di karenakan oleh keterbatasan penulis.
Pada kesempatan ini penulis banyak mengucapkan terima kasih terutama Dosen
pengajar Mata Kuliah PTM / Alat Berat, dan semua pihak yang membantu.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas segala dukungannya semoga
apa yang kita lakukan mendapatkan limpahan rahmat dari Allah SWT dan berguna bagi
Kata Pengantar………………………………………………………………
Daftar isi…………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang…………………………………………………………..
1.2.Rumusan Masalah………………………………………………………..
1.3.Tujuan Penelitian………………………………………………………....
2.1.Berbagai Jenis Alat Dan Fungsi Alat Berat Untuk Proyek Bangunan…….
2.3.Excavator………………………………………………………………….
2.5.Crane…………………………………………………………………….
2.6.Motor Grader……………………………………………………………
2.7.Compactor……………………………………………………………….
3.1.Pengertian Loader………………...…………………………………………
3.2.Aplikasi Loader………………………..……………………………………
3.3.Jenis-Jenis……………………….………………………………………….
3.4.Produktivitas Loader..………………………………………………………
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan………………………………………………………………….
4.2 Saran…………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan loader
2. Mendeskripsikan loader sebagai alat bantu untuk memudahkan pekerjaan.
3. Mengetahui dampak dari penggunaan loader dipekerjaan.
4. Menentukan cycle time dan produktifitas alat Loader.
BAB II
STUDI LITERATUR
2.1 Berbagai Jenis dan Fungsi Alat Berat untuk Proyek Bangunan
Dalam bidang konstruksi, yang disebut alat berat adalah alat yang digunakan untuk
memudahkan manusia mengerjakan pekerjaan konstruksi sehingga hasil yang
diharapkan dapat tercapai lebih mudah dan dalam waktu yang relatif lebih singkat.
Namun, penggunaan alat berat yang kurang tepat dan sesuai dengan kondisi dan situasi
di lapangan akan mengakibatkan rendahnya produksi, tidak tercapainya target sesuai
jadwal yang telah ditentukan, atau kerugian akibat perbaikan yang tidak semestinya
terjadi. Oleh sebab itu sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan yang hendak
digunakan, kita perlu memahami jenis alat berat dan fungsinya untuk proyek konstruksi.
Dozer atau Loder ialah alat yang umum dipakai pada proyek konstruksi untuk
menangani material hasil penggalian atau untuk membuat timbunan material. Pada
bagian dozer terdapat bucket sehingga alat ini juga disebut front end dozer. Ada 2 jenis
tipe dozer antara lain, menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer) dan
Buldozer yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer).
2.3 Excavator
Fungsi dari alat pengangkut adalah untuk mengangkut material seperti tanah, pasir,
batuan untuk proyek konstruksi. Pemilihan truk tergantung pada kondisi lapangan,
volume material, waktu dan biaya. Besarnya kapasitas truk bergantung pada waktu yang
dibutuhkan untuk memuat material ke dalam truk berbanding waktu angkut truk. Pada
umumnya besar kapasitas truk yang dipilih adalah empat sampai lima kali kapasitas alat
gali yang memasukkan material ke dalam truk. Penggunaan truk yang terlalu besar
sangat tidak ekonomis, kecuali jika sebanding dengan volume material yang akan
diangkut.
2.5 Crane
Alat pengangkut yang juga biasa digunakan di dalam proyek konstruksi ialah crane.
Cara kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan dipindahkan,
memindahkan secara vertikal/horizontal, kemudian menurunkan material di tempat
yang diinginkan. Crane mempunyai beberapa tipe yang dalam pengoperasiannya, dipilih
sesuai dengan kondisi suatu proyek.
Motor grader merupakan alat yang digunakan untuk meratakan tanah dan permukaan
yang dikehendaki. Selain itu kegunaan motor grader juga adalah sebagai berikut :
2.7 Compactor
Compactor sering disebut sebagai alat pemadat. Compactor adalah alat digunakan untuk
memadatkan tanah yang sebenarnya merupakan upaya mengatur kembali susunan
butiran tanah agar menjadi lebih rapat dan lebih padat.
BAB III
PEMBAHASAN
Wheel loader mempunyai bucket container yang dipasang dibagian depan. Loader
dibuat kebanyakan dengan kendali hidrolis yang dilengkapi dengan tangan-tangan (arms) yang
kaku untuk mengoperasikan bucketnya. Ukuran dari bucket bervariasi antara ¼ cuyd sampai
dengan 25 cuyd kapasitas munjung terbesar. Yang biasa dipakai dan tersedia banyak adalah
loader dengan ukuran bucket sampai dengan 5 cuyd. Bucket loader direncanakan untuk
membongkar muatan yang mempunyai ketinggian 8 sampai 15 ft dengan ketinggian tersebut
cukup untuk membongkar muatan keatas dump truck.
Sesuai dengan namanya wheel loader menggunakan roda yang terbuat dari karet sebagai
penggerak. Pemilihan pekerjaan dengan wheel loader harus memperhatikan :
• Jenis landasan untuk beroperasinya
• Jenis pekerjaan : mendorong, menarik
• Kekerasan jalan yang akan dilalui.
• Kemiringan jalan (tanjakan/turunan)
• Panjang lintasan pengangkutan
Keterangan :
1. Bucket 8. Turn signal lamp
2. Lift arm 9. Head lamp
3. Tilt lever 10. Lift cylinder
4. Bucket cylinder 11. Front wheel
5. Front working lamp 12. Rear working lamp
6. ROPS 13. Rear combination lamp
7. Rear wheel
OPERATING SPESIFICATIONS
Operating weight 43717.0 kg
Bucket Capacitiy Range 5 – 10.3 m3
Cat Truck Match – Standard 770
Cat Truck Match – High Lift 772
I. Cab
J. A-Frammy
K. Machinary House
L. Revolving Frame
M. Swing Circle
N. Lower Works
O. Ballast Box
P. Crowler Side Frame
d. Spesifikasi power shovel
PC2000LC-10 (Komatsu)
PC3000LC-10 (Komatsu)
Boom Length 6000 mm
c. Komponen backhoe
d. Spesifikasi backhoe
R9350 (Liebherr)
R9800 (Liebherr)
e. Produktifitas backhoe
Jenis material berpengaruh dalam perhitungan produktivitas backhoe. Penentuan
waktu siklus backhoe didasarkan pada pemilihan kapasitas bucket. Rumus yang dipakai untuk
menghitung produktivitas backhoe adalah (Rostiyanti, 2008):
60
Produktivitas = V x 𝐶𝑇
x S x BFF x efisiensi
Keterangan:
- Produktivitas dihitung dalam m3/jam.
- CT = waktu siklus
- S = faktor koreksi untuk kedalaman dan sudut putar
- BFF = Faktor koreksi untuk alat gali.
Ukuran alat
Jenis materi
< 0,76 m 3 0,94 – 1,72 m3 > 1,72 m3
Tabel 2.2 Faktor Koreksi (S) untuk Kedalaman dan Sudut Putar
Material BFF(%)
𝐵𝑡 + 𝑆𝑡𝑓 + 𝐿𝑡 + 𝑆𝑡𝑒
𝐶𝑡 ( 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 ) =
60
Keterangan:
- Bt (satuan detik) = Bucket time. Waktu yang dibutuhkan alat muat untuk
mengisi bucket.
- Stf (satuan detik) = Swing time full. Waktu yang dibutuhkan alat muat untuk
swing atau berputar sebelum pemuatan (kondisi bucket penuh
muatan).
- Lt (satuan detik) = Loading time. Waktu yang dibutuhkan alat muat untuk
mengisi muatan.
- Ste (satuan detik) = Swing time empty. Waktu yang dibutuhkan alat muat untuk
swing sebelum mengambil material (kondisi bucket kosong).
- Angka 60 dari persamaan diatas adalah untuk mengubah 1 cycle time alat dari satuan
detik menjadi menit. 1 menit sama dengan 60 detik.
Jika ada faktor tambahan lain yang mempengaruhi cycle time alat muat, bisa di tambahkan saja
ke persamaan diatas. Misalnya ada faktor tambahan yaitu waktu yang digunakan alat untuk
menunggu unit angkut bergerak dan memposisikan unit, maka tambahkan waktu ini dalam
persamaan di atas.
Untuk mengetahui berapa nilai Faktor pengisian (Fp) alat, gunakan persamaan berikut
ini:
𝑉𝑟
𝐹𝑝 = 𝑥 100%
𝑉𝑠
Keterangan:
- Vr (satuan persen) = Volume real bucket yang bisa dihasil suatu alat.
- Vs (satuan persen) = Volume standard bucket alat.
Untuk mengetahui berapa volume standard bucket suatu alat muat, bisa dengan
melihat buku pedoman alat yang dikeluarkan oleh produsen yang membuat alat muat tersebut.
Misalnya Excavator Komatsu PC-400 mempunyai kapasitas standard bucket 3,2 m3 dilihat dari
buku pedoman yang dikeluarkan oleh pabrikannya yaitu Komatsu.
Setelah anda memahami 2 faktor yang mempengaruhi productivity alat (cycle time dan
fill factor)diatas, sekarang saatnya untuk mengetahui dan menghitung produktivitas suatu alat
muat saat beroperasi di pertambangan.
Berikut rumus atau persamaan menghitung produktivitas alat muat di tambang.
60
𝑃= 𝑥 𝑉𝑟 𝑥 𝐹𝑝 𝑥 𝑀𝑎 𝑥 𝐸𝑢 𝑥 1 𝑗𝑎𝑚
𝐶𝑡
Keterangan:
- P = Produktivitas alat muat dalam 1 jam (m3/jam).
- Ct = Cycle time alat muat (menit).
- Vr = Volume real bucket alat saat menggali (m3).
- Fp = Faktor pengisian alat muat (%).
- Ma = Mechanical availability alat muat (%).
- Eu = Effective utility alat muat (%).
Contoh kasus
Coba hitung berapa produktivitas alat muat Excavator PC-400 Komatsu berdasarkan
hasil observasi pengawas di bawah ini saat alat muat beroperasi di tambang.
Pertama, cari hasil cycle time PC-400 Komatsu dari data yang ada di atas menggunakan rumus
hitungan cycle time alat.
𝐵𝑡 + 𝑆𝑡𝑓 + 𝐿𝑡 + 𝑆𝑡𝑒
𝐶𝑡 ( 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 ) =
60
6+7+4+5
𝐶𝑡 ( 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 ) =
60
𝐶𝑡 (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡) = 0,37 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Kedua, cari hasil Fill Factor PC-400 Komatsu dengan menggunakan rumus Faktor pengisian
alat muat
𝑉𝑟
𝐹𝑝 = 𝑥 100%
𝑉𝑠
3
𝐹𝑝 = 𝑥 100%
3,2
𝐹𝑝 = 93,75 %
Ketiga, barulah cari produktivitas PC-400 Komatsu dengan menggunakan rumus productivity
alat muat.
60
𝑃= 𝑥 𝑉𝑟 𝑥 𝐹𝑝 𝑥 𝑀𝑎 𝑥 𝐸𝑢 𝑥 1 𝑗𝑎𝑚
𝐶𝑡
𝑃 = 398,6 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Loader adalah alat yang umum digunakan di dalam proyek konstruksi untuk pekerjaan
pemuatan material hasil penggalian ke dalam truck atau langsung di timbunkan pada tanah yang
rendah.
Untuk produktifitas loader :
- Semakin rendah mechanical availability alat muat di tambang (alat sering rusak,
perbaikan), semakin sedikit juga produktivitasnya.
- Semakin tinggi Effective utility alat di tambang (alat tidak sering rusak, tidak banyak
standby,), maka semakin tinggi juga produktivitas alat tersebut. Begitu juga sebaliknya.
- Semakin lama cycle time yang dibutuhkan alat muat di tambang (operator masih baru,
skill rendah), semakin rendah juga tingkat produktivitasnya.
- Semakin rendah fill factor suatu alat (operator kurang trampil, kondisi alat muat tidak
fit), semakin rendah juga produktivitas nya.
4.2 Saran
Berdasarkan dari proses dan presentasi dari kelompok 1 pada tanggal 07 Oktober 2015
Dengan judul materi “alat berat Loader” ditemukan hasil diskusi yang cukup baik, dengan peran
audience yang aktif dalam diskusi serta anggota kelompok presentasi yang cukup aktif dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh audience. Diharapkan agar kelompok-
kelompok pemateri selanjutnya lebih baik dalam menyampaikan materinya dan peran audience
yang aktif sehingga diskusi dapat berjalan lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA
http://dunia-atas.blogspot.co.id/2012/03/wheel-loader.html