You are on page 1of 12

RESUME HEMODIALISA

Nama Mahasiswa : Rika Renjeita Rati

NIM : 113063J117040

Ruangan : Hemodialisa

Hari / Tanggal : Rabu 20-09-2017

A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Ny. Norjani
2. Umur : 55 Tahun ( 01-07-1962)
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Pendidikan : SD
5. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
6. Agama : Islam
7. Suku / Bangsa : Dayak / Indonesia
8. Alamat : Jl. Tembus Mentuir, Banjarmasin Selatan

9. Ruangan Dirawat : Hemodialisa


10. No. Register : 110.39.53
11. Diagnosa Medis : Penyakit Ginjal Kronik

1
B. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama : Pasien mengatakan datang ke rumah sakit karena
ingin cuci darah.
2. Riwayat Hemodialisa :
a. Sejak Kapan : Pasien mengatakan bahwa dirinya sudah
menjalani cuci darah sejak tanggal 25 April 2014
awalnya sering mual dan muntah setiap hari
kurang lebih 1 minggu sering sakit kepala pernah
dikira hamil pasien beli Test Pack di apotik
ternyata setelah di periksa hasilnya negatif lalu di
bawa ke Rumah Sakit ternyata setelah di
lakukan pemeriksaan USG, Urin dan darah
dokter mengatakan ternyata pasien mengalami
gagal ginjal Selanjutnya, pada bulan April itu
juga tahun 2014 dokter menyarankan untuk
melakukan cuci darah secara rutin 2 kali dalam
seminggu.
b. Frekuensi/Minggu : Pasien mengatakan bahwa dirinya cuci darah 2
kali dalam seminggu yaitu hari Rabu dan
Sabtu.
c. Intake / Output Cairan Selama 24 Jam :
1) Intake Cairan : Pasien mengatakan bahwa dirinya membatasi
konsumsi cairan yaitu hanya 1 botol air mineral
atau sekitar ± 600 ml per harinya.
2) Output Cairan : Pasien mengatakan bahwa dalam sehari pasien
jarang buang air kecil hanya sekitar 2-3 kali dan
jumlah urin yang dikeluarkan sedikit sekitar
± 150 ml tiap harinya.
3) Makan/Minum : Pasien mengatakan bahwa nafsu
makannya baik.
Pasien makan 3 kali sehari dalam porsi yang
cukup. Pasien juga menjelaskan bahwa makanan
yang biasa dimakan sehari-harinya adalah
daging dan pasien tidak lagi mengosumsi
sayuran, serta sangat membatasi konsumsi buah-
buahan, namun jika bosan bisa juga makan sayur
dan buah-buahan tapi ya resikonya berat badan
naik drastis.

2
4) Tidur/Istirahat : Pasien mengatakan bahwa dirinya tidur
siang dalam waktu 1 sampai 2 jam dan tidur
malam biasanya sekitar jam 10 pm
kemudian bangun pada jam 4 pagi untuk bersiap
sholat subuh. Kebiasaan pasien sebelum tidur
adalah menonton sinetronl di TV .
5) Penyakit Saat Ini : Hipertensi, maag kronis, gagal ginjal kronik,
6) Keluhan Saat Ini : Tidak ada keluhan
.
7) Kebiasaan Lain, Penggunaan Obat – Obatan :

3. Riwayat Penyakit Dahulu : Hipertensi dan maag kronis,


4. Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien mengatakan bahwa kedua orang tuanya
sudah meninggal. Ibunya menderita tekanan darah tinggi.
5. Akses Vaskuler : AV-Fistula Sinistra
6. Pemeriksaan Fisik :
a. Keadaan Umum : Pasien tampak lemah
b. Kesadaran : Compos Metis
c. Tanda – Tanda Vital : BP : 141/88 mmHg P : 90 x / menit
R : 20 x / menit Temp : 36 °C
d. Antropometri : Tinggi badan : 150 cm
BB pre HD sekarang : 50 kg
BB post HD sebelumnya: 49 kg
e. IPPA (Data Fokus)
1) Inspeksi : Pasien tampak berbaring lemah, kedua mata
simetris, bentuk hidung normal, konjungtiva
anemis, sklera ikterik, terpasang akses vaskuler
di AV-Fistula sinistra.
2) Palpasi : Kedua palpebra tidak odema, tidak terdapat
pembesaran kelenjar tyroid, akral teraba dingin,
terdapat odem pada kedua ekstremitas bawah,
abdomen mengalami ascites, dan CRT > 2 detik.
3) Perkusi :
a) Paru : sonor pada kedua lapang paru
b) Jantung : pekak
c) Abdomen : tympani
4) Auskultasi :
a) Paru : Vesikuler pada kedua lapang
paru
b) Jantung : S1 S2 tunggal, bunyi : lub dub
c) Abdomen : bising usus 8 x/menit
7. Pemeriksaan Penunjang : Hemoglobin 10,1 g/dl (Normal : 12 – 16 g/dl)
8. Faktor Resiko :

3
a. Prosedur HD
1) Time : 4 jam 30 menit
2) UF Goal : 2500 ml
3) UF Rate : 368 ml
b. Tindakan invasif HD pemasangan jarum inlet dan outlet.
c. Pembekuan darah, akses vaskuler lepas, dan hematoma

4
C. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Analisa Data

No. Data Etiologi Problem


1. Ds : Gangguan Kelebihan volume
a) Pasien mengatakan bahwa
mekanisme cairan
berat badannya bertambah
regulasi
1 kg dalam 3 hari
2 Pasien mengatakan bahwa
dirinya membatasi konsumsi
cairan yaitu hanya 1 bolol air
mineral kemasan atau sekitar
± 600 ml per harinya.
3 Pasien mengatakan bahwa
dalam sehari pasien jarang
buang air kecil hanya sekitar
2-4 kali dan jumlah urin
yang dikeluarkan sedikit
sekitar ± 150 ml tiap harinya.

Do :
a) BB pre HD sekarang : 50 kg
b) BB post HD sebelumnya: 49
kg
c) Abdomen mengalami ascites
d) Odem pada kedua
ekstremitas bawah

5
2. Faktor resiko : Faktor resiko Resiko Infeksi
Tindakan invasif HD
pemasangan jarum inlet dan
outlet

3. Faktor resiko : Faktor resiko Resiko Kerusakan


a) Pembekuan darah Akses Vaskuler
b) Akses vaskuler lepas dan
hematoma

4. Tanda – tanda vital : Faktor resiko Resiko Penurunan


BP : 141/88 mmHg Curah Jantung
P : 90 x / menit
R : 20 x / menit
Temp : 36 °C

2. Rencana Asuhan Keperawatan

Tujuan dan
No. Diagnosa Intervensi Implementasi Evaluasi
Kriteria Hasil
1. Kelebihan Setelah 1. Atur UF 1. Mengatur BB post HD
volume cairan dilakukan Goal 2500 ml UF goal 50 kg
berhubungan tindakan HD, BB 2500 ml
dengan pasien berkurang
gangguan 1 kg.
mekanisme
regulasi

2. Resiko infeksi Selama proses 1. Lakukan 1. Melakukan Selama 4 jam


dengan faktor HD, tanda dan prosedur prosedur 30 menit
resiko gejala resiko aseptik aseptik tindakan HD,
2. Berikan
tindakan infeksi tidak tidak terdapat

6
invasif HD terjadi terapi tanda dan
pemasangan antibiotik gejala infeksi
jarum inlet dan bila perlu
outlet
3. Resiko Selama proses 1. Lakukan 1. Melakukan Selama
kerusakan HD, akses fiksasi kuat fiksasi kuat proses HD
akses vakuler vaskuler pasien dan nyaman dan nyaman akses
2. Beri Heparin 2. Memberi
dengan faktor paten vaskuler
bolus 2000 iu Heparin
resiko pasien tetap
dan Heparin bolus 2000
pembekuan paten
maintenance iu dan
darah dan
3000 iu/jam Heparin
akses vaskuler
dengan maintenance
lepas dan
syringe pump 3000 iu/jam
hematoma
dengan
syringe
pump
4. Resiko Selama proses 1. Atur dialysis 1. Mengatur Selama
penurunan HD, tidak Na-0 UF-1 dialysis proses HD
curah jantung terdapat tanda Na-0 UF-1 tidak terdapat
2. Atur waktu 5
2. Mengatur
penurunan curah tanda
jam
waktu 4 jam
jantung 3. Atur QD 500 penurunan
30 menit
ml / menit curah jantung
3. Mengatur
QD 500 ml /
4. Atur QB 300
menit
ml / menit 4. Mengatur
QB 300 ml /
5. Lakukan menit
5. Melakukan
pengawasan
pengawasan
intensif per
intensif per
jam

7
jam

3. Catatan Perkembangan
No. Tanggal/ Evaluasi
DX Jam (SOAP)
1. Rabu 20-09-2017 S:-
08.48 am O : UF Volume : 639 ml
A : Kelebihan volume cairan
P:
1. Atur UF Goal 2500 ml

2. Rabu 20-09-2017 S:-


08.48 am O:
1. Tidak ada tanda – tanda peradangan
2. Temp : 36 °C
A : Resiko infeksi
P:
1. Lakukan prosedur aseptik
2. Beri terapi antibiotik bila perlu

3. Rabu 20-09-2017 S:-


08.48 am O : Vena Pressure (VP) : 100 mmHg
A : Resiko kerusakan akses vaskuler
P:
1. Lakukan fiksasi kuat dan nyaman
2. Beri heparin maintenance 1000 iu/jam dengan
syringe pump

8
4. Rabu 20-09-2017 S:-
08.48 am O : Tanda – tanda vital :
BP : 141 / 88 mmHg
P : 90 x / menit
R : 20 x / menit
A : Resiko penurunan curah jantung
P:
1. Atur dialysis Na-0 UF-1
2. Atur QD 500 ml / menit
3. Atur QB 300 ml / menit
4. Lakukan pengawasan intensif per jam
1. Rabu 20-09-2017 S:-
10. 15 am O : UF Volume : 1592 ml
A : Kelebihan volume cairan
P:
1. Atur UF Goal 2500 ml

2. Rabu 20-09-2017 S:-


10. 15 am O:
1. Tidak ada tanda – tanda peradangan
2. Temp : 36 °C
A : Resiko infeksi
P:
1. Lakukan prosedur aseptik
2. Beri terapi antibiotik bila perlu
3. Rabu 20-09-2017 S:-
10. 15 am O : Vena Pressure (VP) : 100 mmHg
A : Resiko kerusakan akses vaskuler
P:
1. Lakukan fiksasi kuat dan nyaman
2. Beri heparin maintenance 1000 iu/jam dengan
syringe pump
4. Rabu 20-09-2017 S:-
10. 15 am O : Tanda – tanda vital :
BP : 141 / 88 mmHg
P : 90 x / menit
R : 20 x / menit
A : Resiko penurunan curah jantung
P:
1. Atur dialysis Na-0 UF-1
2. Atur QD 500 ml / menit

9
3. Atur QB 300 ml / menit
4. Lakukan pengawasan intensif per jam

1. S:-
Rabu 20-09-2017 O : UF Volume 2132 ml
11. 45 am A : Kelebihan volume cairan
P:
1. Atur UF Goal 2500 ml

2. Rabu 20-09-2017 S:-


11. 45 am O:
1. Tidak ada tanda – tanda peradangan
2. Temp : 36 °C
A : Resiko infeksi
P:
1. Lakukan prosedur aseptik
2. Beri terapi antibiotik bila perlu
3. Rabu 20-09-2017 S:-
11. 45 am O : Vena Pressure (VP) : 100 mmHg
A : Resiko kerusakan akses vaskuler
P:
1. Lakukan fiksasi kuat dan nyaman
2. Beri heparin maintenance 1000 iu/jam dengan
menggunakan syringe pump
4. Rabu 20-09-2017 S:-
11. 45 am O : Tanda – tanda vital :
BP : 143 / 71 mmHg
P : 72 x / menit
R : 20 x / menit
A : Resiko penurunan curah jantung
P:
1. Atur dialysis Na-0 UF-1
2. Atur QD 500 ml / menit
3. Atur QB 300 ml / menit
4. Lakukan pengawasan intensif per jam

10
1. Rabu 20-09-2017 S:-
12. 15 am O : UF Volume 2500 ml
A : Kelebihan volume cairan
P : Hemodialisis selesai

2. Rabu 20-09-2017 S : Pasien mengatakan tidak ada kemerahan dan tidak


12. 15 am ada bengkak didaerah penusukan
O : Temperatur 36 oC
A : Resiko infeksi
P : Hemodialisis selesai
3. Rabu 20-09-2017 S : Pasien mengatakan tempat penusukan ditutup kuat
12. 15 am dan nyaman
O:
1. Akses vaskuler tampak paten
2. Vena Pressure (VP) : 100 mmHg
A : Resiko kerusakan akses vaskuler
P : Hemodialisis selesai
4. Rabu 20-09-2017 S:-
12. 15 am O : Tanda – tanda vital :
BP : 143 / 71 mmHg
P : 72 x / menit
R : 20 x / menit
A : Resiko penurunan curah jantung
P : Hemodialisa selesai

POST HEMODIALISA
1. Rabu 20-09-2017 S:-
12. 20am O:
1. BB pre HD 50 kg
2. Volume cairan yang keluar 2500 ml
3. BB post HD 48 kg
A : Resiko kelebihan volume cairan
P : Penkes : Batasi pemberian asupan cairan dan lakukan diet
rendah garam

2. Rabu 20-09-2017 S:-


12. 15 am O : Tampak luka bekas tusukan
A : Resiko infeksi
P : Lakukan prosedur aseptic

11
3. Rabu 20-09-2017 S:-
12. 20 am O : Tampak fiksasi kuat dan nyaman oleh perawat
A : Resiko kerusakan akses vaskuler
P:
1. Lakukan fiksasi kuat dan nyaman
2. Penkes : kurangi angkat beban berat dan hindari
terlipatnya tangan bekas tusukan ketika tertidur
4. Rabu 20-09-2017 S:-
12. 20 am O : Tanda – tanda vital :
BP : 150/80 mmHg
P : 86 x/menit
R : 20 x/menit
A : Resiko penurunan curah jantung
P : Anjurkan pasien istirahat setelah HD dan observasi TTV
Kembali

12

You might also like