You are on page 1of 20

Jurnal Komunikasi Pembangunan

ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1


Bentuk Komunikasi Organisasi Melalui Kegiatan Tanggungjawab
Sosial Perusahaan Untuk Pemberdayaan Masyarakat
(Studi PT PERTAMINA REFINERY Unit VI BALONGAN)

I. Situmeang, D.P. Lubis, A. Saleh


Mayor Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan, Gedung KPM IPB Wing I Level 5, Jalan Kamper
Kampus IPB Darmaga, Telp. 0251-8420252, Fax. 0251-8627797

ABSTRAK
Corporate social responsibility is one of organizational communication form. Through this organizational
communication form corporate hopes can build a good relationship with community. The main problem from this
research was: what Form/Type of organizational communication performed by PT Pertamina Refinery Balongan to
empowering community? The objective of this research was: to analyze form/type of organizational communication
conducted by PT Pertamina Refinery Balongan to empowering community. This research was designed aa
description research. Primary data was obtained through interview, observation and documentasi. Secondary data
obtained from Pertamina company profile, CSR profile and literature study.
The resulted output from this research was: in order to build a good relationship between corporate and
community PT Pertamina Refinery Balongan conducted organizational communication by using PENCILS mix
Principle (publication, event, news, community involvement, inform or image, lobbying and negotiation, social
responsibility). Corporate Social Responsibility conducted by PT Pertamina Refinery Balongan covered economic
sector, social sector, and environmental sector. The main goal from this corporate social responsibility is to
empower the people of Balongan.
Key Words: Organizational Communication, Corporate Social Responsibility, Community Participation

I. PENDAHULUAN kesehatan kepada ibu dan anak,


1.1 Latar Belakang pendampingan untuk menyelesaikan
Kehadiran perusahaan dalam masalah lingkungan hidup serta
suatu wilayah merupakan salah satu pengembangan dan pemberdayaan
bukti bahwa wilayah tersebut memiliki masyarakat. Untuk menghindari
potensi yang baik secara ekonomi, kesenjangan sosial antara perusahaan
sosial budaya, sumberdaya alam dan dan masyarakat dapat dilakukan dengan
sumberdaya lainnya, sehingga suatu kepedulian perusahaan dalam
diharapkan menimbulkan efek bentuk kegiatan tanggungjawab sosial.
pengganda yang positif bagi masyarakat Melalui kegiatan tanggungjawab sosial
sekitar. Disayangkan, jika kehadiran perusahaan ini diharapkan dapat
sebuah perusahaan justru mempererat hubungan antara
menghilangkan potensi sesungguhnya perusahaan dengan masyarakat.
dan membangun jurang pemisah antara Tanggungjawab sosial
masyarakat dengan perusahaan. Untuk perusahaan merupakan konsep yang
menghilangkan jurang pemisah antara terus berkembang, memberikan
perusahaan dengan masyarakat perlu panduan bagaimana sebuah organisasi
dilakukan komunikasi yang efektif, berinteraksi dengan masyarakat dan
sehingga terjalin komunikasi dan lingkungan sosialnya. Secara umum,
interaksi langsung antara perusahaan menurut Carr et al., (2004)
dengan masyarakat, sehingga dapat tanggungjawab sosial dipahami sebagai
hidup secara berdampingan dan saling cara organisasi dalam mengintegrasikan
menguntungkan. kepentingan sosial, lingkungan hidup
Berangkat dari pemikiran dan ekonomi dalam nilai-nilai budaya,
tersebut, perusahaan berlomba-lomba pengambilan keputusan, strategi dan
untuk hadir di tengah-tengah operasi organisasi dengan cara yang
masyarakat melalui berbagai kegiatan transparan dan dapat
sosial: mulai dari pemberian beasiswa dipertanggungjawabkan. Implementasi
pendidikan, ketertiban umum, berbagai aspek tersebut akan dapat
peningkatan ekonomi, pelayanan meningkatkan kehidupan sosial

27
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
masyarakat. Contoh dari kegiatan berkembang dengan dukungan
tanggungjawab sosial yang dapat masyarakat sekitar. Dalam konteks ini,
dilakukan organisasi di antaranya derma tanggungjawab sosial lebih dimaknai
(charity), filantropi (philanthropy), sebagai investasi jangka panjang bagi
kerja sukarela (volunteer work), dan perusahaan yang melakukannya.
pengurangan dampak lingkungan (the Dalam perusahaan atau
reduction of environmental impact). organisasi, komunikasi yang terjadi
Menurut penelitian yang tidak hanya komunikasi yang
dilakukan oleh Thamrin,. et al (2010), melibatkan publik internal perusahaan
mengatakan bahwa praktik namun juga melibatkan publik
tanggungjawab sosial perusahaan yang eksternal, agar terjadi kesinergian.
selama ini dilakukan oleh beberapa Komunikasi dengan publik eksternal ini
perusahaan di Indonesia belum dilakukan agar publik internal
menunjukkan hasil yang signifikan organisasi dapat berinteraksi dengan
khususnya bila dikaitkan dengan publik di luar organisasi. Salah satu cara
pemberdayaan ekonomi masyarakat yang bisa digunakan perusahaan untuk
Pola Community Development (CD) berinteraksi secara langsung dengan
merupakan bentuk tanggungjawab publik di luar organisasi adalah dengan
sosial yang saat ini banyak dipraktikkan melakukan kegiatan tanggungjawab
oleh perusahaan besar. Masalahnya, sosial yang berkesinambungan yang
apakah makna yang terkandung dalam memiliki manfaat jangka panjang bagi
CD sudah diimplementasikan secara kehidupan masyarakat sekitar
benar. Dalam Implementasi CD benar- perusahaan.
benar dapat terlaksana diasumsikan bila Kegiatan tanggungjawab sosial
tanggungjawab sosial perusahaan merupakan bentuk komunikasi
diimplementasikan melalui model organisasi yang dilakukan oleh
alternative implementasi tanggungjawab perusahaan dan diperuntukkan bagi
sosial perusahaan yang berbasis pada masyarakat. Kegiatan ini bermanfaat
pemanfaatan modal sosial, maka untuk mengurangi dampak negatif yang
tanggungjawab sosial perusahaan akan terwujud dalam bentuk kesenjangan
lebih bermakna bagi pemberdayaan antara kemajuan gerak perusahaan,
masyarakat, baik ekonomi, sosial dan keadaan serta harapan masyarakat
budaya secara berkelanjutan. sekitarnya. Sebagian masyarakat sekitar
Menurut Widiyanarti (2005), wilayah operasi perusahaan sering
pendekatan tanggungjawab sosial beranggapan pelaksanaan kegiatan
hendaknya dilakukan secara holistic, tanggungjawab sosial di wilayahnya
artinya, pendekatan yang dilakukan oleh masih belum seimbang dengan
perusahaan tidak dalam kegiatan bisnis sumberdaya yang diambil maupun yang
semata, melainkan juga bergerak dari dimanfaatkan oleh perusahaan. Oleh
yang sifatnya derma (charity) menuju karena itu komunikasi yang efektif
ke arah tanggungjawab sosial yang kepada masyarakat dan informasi
lebih menekankan pada keberlanjutan berupa persepsi dari masyarakat akan
pengembangan masyarakat (community bermanfaat bagi perusahaan dalam
development). Intinya, bagaimana merancang kegiatan yang orientasinya
melalui kegiatan tanggungjawab sosial untuk memenuhi harapan dan keinginan
perusahaan, masyarakat menjadi masyarakat serta untuk kemajuan
berdaya, baik secara ekonomi, sosial perusahaan. Dengan demikian dapat
budaya, lingkungan hidup secara dipastikan bahwa perusahaan akan
berkelanjutan (sustainability) sehingga berhasil dalam menjalankan kegiatan
perusahaan juga dapat terus

28
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
tanggungjawab sosial yang berpihak diperlukan, selain menjalankan kegiatan
kepada kebutuhan masyarakat. yang berhubungan dengan publik
Penerapan kegiatan internal, PR juga menjalankan kegiatan
tanggungjawab sosial di Indonesia pada yang berhubungan dengan publik
umumnya berbeda-beda, tergantung ekternal salah satu caranya melalui
kepada kebijakan, visi dan misi serta kegiatan tanggungjawab sosial.
budaya di masing-masing perusahaan Kegiatan tanggungjawab sosial
bersangkutan. Guna berhasilnya diharapkan memberikan manfaat
pelaksanaan kegiatan tersebut perlu positif bagi masyarakat di sekitarnya.
suatu kesinergian antara perusahaan, PR dituntut menjadi agen komunikasi
pemerintah dan masyarakat, sehingga yang mampu menghubungkan setiap
kehadiran sebuah perusahaan menjadi publik yang berkepentingan dengan
perekat dan memiliki nilai positif untuk organisasi perusahaan sehingga
menciptakan keberdayaan masyarakat. mencapai tujuan yang berlandaskan
Tanggungjawab sosial merupakan salah pada saling pengertian dan pemahaman.
satu kegiatan komunikasi organisasi Penerapan kegiatan
yang wajib dilakukan perusahaan secara tanggungjawab sosial PT Pertamina
rutin dan berkesinambungan untuk merupakan refleksi nilai dan budaya
kepentingan publik eksternal perusahaan yang terintegrasi dengan
perusahaan, Selain itu kegiatan strategi bisnis perusahaan masa kini dan
tanggungjawab sosial mampu untuk mendatang, yang memberikan manfaat
mendukung perusahaan meminimalkan bagi PT Pertamina, shareholder dan
dampak negatif yang ditimbulkan akibat stakeholder. Mengingat kondisi nyata
kegiatan operasinya serta masyarakat, maka PT Pertamina dalam
memaksimalkan dampak positifnya penerapan kegiatan tanggungjawab
kepada masyarakat. sosial saat ini lebih diprioritaskan untuk
PT Pertamina sebagai entitas membantu pemerintah dan masyarakat
bisnis di bidang energi dan sumberdaya dalam memecahkan permasalahan
mineral merupakan salah satu sosial di sekitar wilayah kegiatan
perusahaan terkemuka di Indonesia operasional perusahaan. Namun
yang senantiasa memperhatikan nilai- pelaksanaan kegiatan tanggungjawab
nilai Good Corporate Governance sosial dikendalikan sepenuhnya oleh
(GCG) termasuk tanggungjawab perusahaan melalui divisi PR.
terhadap lingkungan, baik fisik maupun Pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi
sosial dalam setiap pengembangan lima wilayah yaitu: wilayah kilang
usahanya. PT Pertamina mempunyai Balongan, wilayah kilang LPG Mundu,
kewajiban untuk melakukan kegiatan wilayah WITP Salamdarma, wilayah
tanggungjawab sosial terhadap Perumahan Bumi Patra dan wilayah
masyarakat, sehingga keberadaan Single Boi Mourine (SBM) dan Single
perusahaan di tengah masyarakat Point Mourine (SPM). Namun pada
diharapkan mempunyai nilai tambah penelitian ini hanya difokuskan pada
bagi kehidupan masyarakat sehingga wilayah kilang Balongan.
masyarakat dapat merasakan manfaat Indikator keberhasilan dari
dari kehadiran perusahaan di kegiatan tanggungjawab sosial yang
lingkungan mereka. dilakukan dapat dilihat dari dua sisi
Namun pada praktiknya yaitu perusahaan dan masyarakat. Dari
keberadaan sebuah perusahaan tidak sisi perusahaan, citra perusahaan harus
selalu memberikan dampak positif bagi semakin baik di mata masyarakat.
publik sekitarnya. Di sini keberadaan Sementara itu, dari sisi masyarakat,
Public Relations (PR) perusahaan harus ada peningkatan kualitas hidup

29
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
melalui pemberdayaan masyarakat. komunikasi lebih mengutamakan pada
Oleh karena itu penting bagi perusahaan pandangan perusahaan bukan
melakukan evaluasi untuk mengukur mengutamakan pada pandangan
keberhasilan kegiatan tanggungjawab stakeholder, atau partisipasi mereka
sosial yang dilakukan oleh PR. Salah dalam kegiatan tanggungjawab sosial
satu ukuran penting keberhasilan perusahaan tersebut.
kegiatan tanggungjawab sosial adalah Fenomena diatas yang
jika masyarakat yang diberdayakan mendorong penelitian ini dilaksanakan
menjadi individu yang mandiri dan di PT Pertamina Refinery Unit VI
tidak selalu bergantung pada Balongan, untuk melihat bagaimana
pertolongan pihak lain maupun pada efektifitas komunikasi organisasi
perusahaan. melalui kegiatan tanggungjwab sosial
PT Pertamina Refinery Unit VI perusahaan yang dilakukan PT
Balongan merupakan salah satu dari Pertamina untuk masyarakat Balongan.
tujuh refinery unit PT Pertamina yang Di mana melalui penelitian ini
beroperasi di Indonesia. Uniknya diharapkan dapat memberikan
fenomena kegiatan tanggungjawab kontribusi pemikiran untuk
sosial perusahaan yang dilakukan oleh melaksanakan komunikasi organisasi
PT Pertamina sebagai salah satu perusahaan yang efektif untuk
perusahaan minyak dan gas bumi yang mendukung keberdayaan masyarakat
ada di Balongan tidak sebanding dengan yang merupakan tujuan akhir dari
kondisi ekonomi masyarakat yang hidup kegiatan tanggungjawab sosial yang
disekitar perusahaan. Di mana satu sisi dilakukan oleh PT Pertamina Refinery
Balongan merupakan daerah yang Unit VI Balongan. Selain itu juga
memiliki sumberdaya alam yang perusahaan harus mengutamakan
diekploitasi dan juga terdapat kilang kepentingan dari stakeholder dalam
minyak yang mengelolah minyak melaksanakan komunikasi organisasi
mentah dari luar untuk distribusi perusahaan kepada masyarakat, agar
minyak Jakarta dan Jawa Barat, kegiatan yang dilaksanakan benar-benar
sementara kondisi ekonomi masyarakat bermanfaat bagi masyarakat sebagai
di kabupaten Indramayu, khususnya di penerima manfaat dari kegiatan
kecamatan Balongan seperti pada angka tanggungjawab sosial perusahaan.
biro pusat statistik menunujukkan
bahwa kabupaten Indramayu terdapat 1.2 Perumusan Masalah
102 desa dengan kategori desa miskin Permasalahan dalam penelitian
dan penduduk miskin berjumlah ini adalah: Apa saja bentuk komunikasi
710.956 orang. Hal ini erat kaitannya organisasi perusahaan yang dilakukan
dengan kegiatan tanggungjawab sosial PT Pertamina Balongan untuk
perusahaan yang rutin dilaksanakan pemberdayakan masyarakat Balongan?
oleh PT Pertamina Balongan sebagai
komunikasi organisasi perusahaan 1.3 Tujuan Penelitian
untuk masyarakat yang bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan untuk
meniingkatkan keberdayaan masyarakat dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
di Balongan. yang menjadi permasalahan di atas,
Menurut Sariastiti (2009), yaitu: Untuk menganalisis bentuk
mengatakan bahwa dalam menjalankan komunikasi organisasi perusahaan yang
dan mengkomunikasikan mengenai dilakukan PT Pertamina Balongan
upaya perusahaan dalam menjalankan untuk pemberdayakan masyarakat
tanggungjawab sosial perusahaan Balongan.
sangatlah beragam. Namun seringkali

30
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
1.4 Kegunaan Penelitian sama lain. Komunikasi internal merujuk
Penelitian ini diharapkan dapat pada pesan yang dikirim dan diterima di
menjawab mengenai faktor-faktor yang dalam organisasi.
mempengaruhi implementasi Komunikasi organisasi adalah
tanggungjawab sosial dalam pengiriman dan penerimaan berbagai
pemberdayaan masyarakat. Adapun pesan organisasi (Wiryanto, 2005).
secara spesifik penelitian ini berguna Komunikasi formal adalah komunikasi
untuk : yang disetujui oleh organisasi itu sendiri
1. Secara Teoritis dan sifatnya berorientasi kepentingan
Penelitian ini diharapkan dapat organisasi. Isinya berupa cara kerja di
memberikan kontribusi pada dalam organisasi, produktivitas, dan
pengembangan ilmu komunikasi berbagai pekerjaan yang harus
khususnya komunikasi organisasi dilakukan dalam organisasi. Misalnya:
mengenai kegiatan tanggungjawab memo, kebijakan pernyataan, jumpa
sosial perusahaan yang harus pers dan surat-surat resmi. Adapun
dilakukan perusahaan untuk komunikasi informal adalah komunikasi
masyarakat lokal. Mengembangkan yang disetujui secara sosial.
dan menyempurnakan secara Orientasinya bukan kepada
empiris teori komunikasi organisasinya, tetapi lebih kepada
pembangunan yang dikaitkan anggotanya secara individual.
dengan konsep pemberdayaan Menurut Zelko dan Dance
masyarakat, mengkaji tentang dalam Muhamad (2008), menjelaskan
program tanggungjawab sosial bahwa komunikasi organisasi adalah
dalam mendukung program suatu sistem yang saling tergantung
pemberdayaan masyarakat. yang mencakup komunikasi internal dan
2. Secara Praktis komunikasi eksternal. Komunikasi
Diharapkan melalui penelitian ini internal maksudnya adalah komunikasi
dapat memberikan kontribusi dalam organisasi itu sendiri seperti
kepada PT Pertamina Balongan komunikasi dari bawahan kepada
untuk meningkatkan kemampuan atasan, komunikasi dari atasan kepada
perusahaan dalam memahami bawahan dan komunikasi sesama
pentingnya program tanggungjawab karyawan sedangkan komunikasi
sosial yang dilakukan perusahaan eksternal adalah komunikasi yang
secara berkesinambungan dan tepat dilakukan organisasi terhadap
sasaran dalam memberdayakan lingkungan luar berupa hubungan
masyarakat lokal. dengan masyarakat umum, komunikasi
hasil produksi.
2. TINJAUAN PUSTAKA Muhamad (2008), menjelaskan
2.1 Komunikasi Organisasi bahwa (1) Komunikasi organisasi
terjadi dalam suatu sistem terbuka yang
Kegiatan komunikasi dalam
kompleks yang dipengaruhi oleh
sebuah organisasi merupakan jaringan
lingkunganya sendiri baik internal
kerja komunikasi dengan usaha
maupun eksternal, (2) Komunikasi
memperoleh kegiatan masing-masing
organisasi meliputi pesan dan arusnya,
unit individu yang sesuai dengan
tujuannya, arah dan media, (3)
kebutuhan totalitas organisasi.
Komunikasi organisasi meliputi orang
Komunikasi bukan hanya menjadi
dan sikapnya, perasaannya,
masalah “stimuli-respons,” tetapi
hubungannya dan ketrampilannya.
sekaligus menjadi mekanisme
Tujuan komunikasi organisasi
koordinasi, kontrol dan hubungan satu
antara lain untuk memberikan informasi

31
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
baik kepada pihak luar maupun dalam mendukung pembangunan ekonomi,
dalam memanfaatkan umpan balik bekerjasama dengan karyawan dan
dalam rangka proses pengendalian keluarganya, masyarakat lokal dan
manajemen, mendapatkan pengaruh, masyarakat luas, untuk meningkatkan
alat untuk memecahkan persoalan mutu hidup mereka dengan berbagai
dalam rangka pengambilan keputusan, cara yang menguntungkan bagi bisnis
mempermudah perubahan-perubahan dan pembangunan.
yang akan dilakukan, mempermudah Di dalam Green Paper Komisi
pembentukan kelompok-kelompok Masyarakat Eropa 2001 dinyatakan
kerja, serta dapat dijadikan untuk bahwa kebanyakan definisi
menjaga pintu keluar masuk dengan tanggungjwab sosial korporat
pihak-pihak di luar organisasi (Umar, menunjukkan sebuah konsep tentang
2002). pengintegrasian kepedulian terhadap
Menurut Gray, et al., dalam masalah sosial dan lingkungan hidup ke
Ghozali dan Chariri (2007) mengatakan dalam operasi bisnis perusahaan dan
bahwa kelangsungan hidup perusahaan interaksi sukarela antara perusahaan dan
bergantung pada dukungan stakeholder para stakeholder-nya. Ini setidaknya ada
dan dukungan yang harus dicari, dua hal yang terkait dengan
sehingga aktivitas perusahaan adalah tanggungjawab sosial korporat itu yakni
untuk mencari dukungan tersebut. pertimbangan sosial dan lingkungan
Semakin powerful stakeholder semakin hidup serta interaksi sukarela (Irianta,
besar usaha perusahaan untuk 2004).
beradaptasi. Pengungkapan sosial Tanggungjawab sosial
dianggap sebagai bagian dari dialog perusahaan sebagai komunikasi
antara perusahaan dengan organisasi perusahaan yang ditujukan
stakeholdernya. kepada masyarakat merupakan sebuah
gagasan, di mana perusahaan tidak lagi
2.2 Tanggungjawab Sosial Sebagai dihadapkan pada tanggung jawab yang
Salah Satu Bentuk Komunikasi berpijak pada single bottom line, yaitu
Organisasi nilai perusahaan yang direfleksikan
Sebenarnya banyak istilah yang dalam kondisi keuangannya saja. Tetapi
digunakan secara bergantian untuk juga dihadapkan pada tanggung jawab
tanggungjawab sosial perusahaan, perusahaan harus berpijak pada triple
kewarganegaraan korporat (corporate bottom lines. Di sini bottom lines
citizenship), ada juga yang menamakan lainnya adalah sosial dan lingkungan.
corporate community relationship, ada Karena kondisi keuangan saja tidak
juga yang menyebutnya organisasi cukup menjamin nilai perusahaan
berkelanjutan (Iriantara, 2004). tumbuh secara berkelanjutan.
Dalam pengertian luas, Keberlanjutan suatu perusahaan hanya
tanggungjawab sosial perusahaan akan terjamin apabila, perusahaan
dipahami sebagai konsep yang lebih memperhatikan dimensi sosial dan
“manusiawi” dimana suatu organisasi lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta
dipandang sebagai agen moral. Oleh bagaimana resistensi masyarakat
karena itu dengan atau tanpa aturan sekitar, di berbagai tempat dan waktu
hukum, sebuah organisasi bisnis, harus muncul ke permukaan terhadap
menjunjung tinggi moralitas (Nursahid, perusahaan yang dianggap tidak
2006). memperhatikan aspek-aspek sosial,
Petkoski dan Twose (2003) ekonomi dan lingkungan hidupnya.
mendefinisikan tanggungjawab sosial Kegiatan TSP yang dilakukan
sebagai komitmen bisnis berperan untuk oleh organisasi, merupakan komunikasi

32
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
yang dilakukan perusahaan dengan perusahaan yang mendorong pada
masyarakat. Kegiatan TSP jika prospek investasi dimasa depan dan
dilakukan secara berkesinambungan menciptakan kesejahteraan masyarakat
dapat mencegah krisis perusahaan sekitar organisasi (Rahman, 2009).
melalui peningkatan reputasi dan citra Elkington dalam Wibisono
perusahaan dalam rangka mencitakan (2007), mengembangkan konsep Triple
long term relationship dengan bottom lines dalam istilah economic
masyarakat. Dalam mencari tahu need, properity, environmental quality, social
desire, wants dan interest dari justice. Perusahaan yang ingin
masyarakat, perlu dilakukan survei berkelanjutan harus memikirkan 3P
terhadap kebutuhan masyarakat. Hal ini (Profit, People, Planet), yaitu selain
penting untuk menciptakan long term mengejar keuntungan (profit),
relationship, kemudian perusahaan perusahaan juga harus memperhatikan
mengkomunikasikan tentang harapan dan terlibat pada pemenuhan
yang diinginkan terkait dengan adanya kesejahteraan masyarakat (people) dan
hubungan tersebut. Proses turut berkontribusi aktif dalam menjaga
pengkomunikasian dalam usaha kelestarian lingkungan(planet).
menjalin long term relationship dengan Penelitian Iryani (2008)
masyarakat, dilakukan dengan mengatakan bahwa triple bottom lines
menggunakan saluran komunikasi yang merupakan suatu konsekunsi dari
tersedia. Keuntungan yang dapat definisi sustainable development yang
diperoleh dengan menjalin long term mana mempunyai tiga elemen penting
relationship antara organisasi dengan yaitu pertumbuhan ekonomi,
masyarakat adalah menciptakan perlindungan lingkungan dan
kepercayaan masyarakat terhadap kesejahteraan sosial

SOCIAL

(PEOPLE)
LINGKUNGAN ECONOMIC

(PLANET) (PROFIT)

Gambar 1. Triple Bottom Lines dalam kegiatan tanggungjawab social Perusahaan.

Penelitian Pfleiger dalam pemerintah serta meningkatkan kualitas


Machiavelli (2011), menunjukkan produk yang pada akhirnya akan dapat
bahwa usaha-usaha pelestarian meningkatkan keuntungan ekonomi.
lingkungan oleh perusahaan akan Sebagian perusahaan dalam industri
mendatangkan sejumlah keuntungan, modern menyadari sepenuhnya bahwa
diantaranya adalah ketertarikan isu lingkungan dan sosial juga
pemegang saham dan stakeholders merupakan bagian penting dari
terhadap keuntungan perusahaan akibat perusahaan. Ferreira dalam Machiavelli
pengelolaan lingkungan yang (2011), menyatakan bahwa persoalan
bertanggungjawab. Hasil lain konservasi lingkungan merupakan tugas
mengindikasikan bahwa pengelolaan setiap individu, pemerintah dan
lingkungan yang baik dapat perusahaan. Sebagai bagian dari tatanan
menghindari klaim masyarakat dan sosial, perusahaan seharusnya

33
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
melaporkan pengelolaan lingkungan sebagai segala usaha untuk
perusahannya dalam annual report, Hal membebaskan masyarakat miskin dari
ini karena terkait dengan tiga aspek belenggu kemiskinan yang
persoalan kepentingan: keberlanjutan menghasilkan suatu situasi di mana
aspek ekonomi, lingkungan dan kinerja kesempatan-kesempatan ekonomis
sosial. tertutup bagi mereka, karena
kemiskinan yang terjadi tidak bersifat
2.3 Pemberdayaan Masyarakat alamiah semata, melainkan hasil
Istilah pemberdayaan berbagai macam faktor yang
(empowerment) berasal dari kata menyangkut kekuasaan dan kebijakan,
“power” yang berarti kemampuan, maka upaya pemberdayaan juga harus
tenaga, atau kekuasaan. Dengan melibatkan kedua faktor kekuasaan dan
demikian, secara harfiah pemberdayaan kebijakan dari perusahaan.
dapat diartikan sebagai peningkatan Payne (1997) mengemukakan
kemampuan, tenaga, kekuatan, atau bahwa suatu proses pemberdayaan pada
kekuasaan. intinya bertujuan membantu klien
Ife (1995) mengemukakan mendapatkan daya, kekuatan dan
bahwa: “Pemberdayaan mengacu pada kemampuan untuk mengambil
kata “empowerment”, yang berarti keputusan dan tindakan yang akan
membantu komunitas dengan dilakukan dan berhubungan dengan diri
sumberdaya, kesempatan, pengetahuan, klien tersebut, termasuk mengurangi
dan keahlian untuk meningkatkan kendala pribadi dan sosial dalam
kapasitas komunitas sehingga dapat melakukan tindakan.
berpartisipasi untuk menentukan masa Pemberdayaan masyarakat
depan warga komunitas.” menurut Prijono dan Pranarka (1996)
Menurut Prijiono dan Pranarka adalah: “Bagaimana rakyat dibantu agar
(1996), konsep pemberdayaan perlu lebih berdaya sehingga tidak hanya
disesuaikan dengan alam pikiran dan dapat meningkatkan kapasitas dan
budaya Indonesia. Perkembangan alam kemampuannya dengan memanfaatkan
pikiran masyarakat dan kebudayaan potensi yang dimilikinya, tetapi
Barat diawali dengan proses sekaligus meningkatkan kemampuan
penghilangan harkat dan martabat ekonomi nasional”.
manusia (dehumanisasi). Proses Pemberdayaan masyarakat
penghilangan harkat dan martabat adalah suatu proses di mana masyarakat
manusia ini salah satunya banyak khususnya mereka yang kurang
dipengaruhi oleh kemajuan ekonomi memiliki akses kepada sumberdaya
dan teknologi yang nantinya dipakai pembangunan didorong untuk makin
sebagai basis dasar dari kekuasaan mandiri dalam mengembangkan
(power). Empowerment hanya akan kehidupan mereka. Dalam proses ini,
mempunyai arti kalau proses masyarakat dibantu untuk mengkaji
pemberdayaan menjadi bagian dari kebutuhan, masalah dan peluang
fungsi kebudayaan, yaitu aktualisasi dan pembangunan dan perikehidupan
koaktualisasi eksistensi manusia dan mereka sendiri. Selain itu mereka juga
bukan sebaliknya menjadi hal yang menemukenali solusi yang tepat dan
destruktif bagi proses aktualisasi dan mengakses sumberdaya yang
koaktualisasi eksistensi manusia. diperlukan, baik sumberdaya eksternal
Tujuan dari Pemberdayaan maupun sumberdaya milik masyarakat
untuk meningkatkan kekuatan orang- itu sendiri. Pemberdayaan masyarakat
orang yang lemah (Ife, 1995), Pada juga merupakan suatu proses mengajak
dasarnya pemberdayaan dapat dimaknai atau membawa masyarakat agar mampu

34
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
melakukan sesuatu (enabling people to ini maka banyak pimpinan yang
do something). lebih suka untuk mempersuasi
bawahannya daripada memberi
3. METODE PENELITIAN perintah.
Penelitian ini d. Fungsi integratif, setiap organisasi
mengkombinasikan penelitian berusaha untuk menyediakan saluran
menerangkan (explanatory research) yang memungkinkan karyawan dapat
dengan penelitian deskriptif (descriptive melaksanakan tugas dan pekerjaan
research). Teknik pengumpulan data dengan baik.
primer dengan wawancara, observasi, Pertamina Balongan
dokumentasi. Data sekunder diperoleh menggolongkan komunikasi organisasi
dari company profile, buku literatur. sesuai dengan bauran PENCILS
Obyek penelitian ini adalah pelaksanaan (publication, event, news, community
kegiatan tanggungjawab sosial involment, inform or image, lobbying
perusahaan dengan tingkat keberdayaan and negotitation, social responsibility).
masyarakat, penelitian dilakukan Publication atau Publikasi.
dengan mengambil lokasi di Balongan, Setiap fungsi dan tugas Hupmas adalah
Kabupaten Indramayu mengingat di menyelenggarakan publikasi atau
wilayah tersebut PT Pertamina Refinery menyebarluaskan informasi melalui
Unit VI beroperasi. Sebagai sumber berbagai media tentang kegiatan
penelitian adalah PT Pertamina perusahaan yang pantas untuk diketahui
Refinery Unit VI, Jalan Raya Balongan publik internal dan eksternal. Kegiatan
Km.9 Kabupaten Indramayu-Jawa Hupmas Pertamina, dalam melakukan
Barat. publikasi kepada masyarakat melalui
media massa bekerjasama dengan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN wartawan media cetak maupun
Komunikasi organisasi elektronik. Kegiatan yang biasa
merupakan penyampaian pesan dalam dipublikasikan Pertamina berupa
suatu organisasi yang melibatkan kegiatan penanganan terhadap limbah
seluruh publik internal. Komunikasi sludge atau ampas minyak mentah.
organisasi dipahami sebagai pengiriman Kegiatan ini merupakan permasalahan
dan penerimaan pesan organisasi dalam yang terus diperbincangkan oleh
kelompok formal maupun dalam masyarakat setempat dengan Pertamina
kelompok informal. Menurut Sendjaja dan belum menemukan titik terang
(1994), komunikasi organisasi untuk permasalahan ini sejak tanggal 26
dilaksanakan berfungsi sebagai: April 2004 hingga saat ini, namun
a. Fungsi informatif, organisasi dapat Pertamina terus berupaya mencari solusi
dipandang sebagai suatu sistem yang terbaik untuk permasalahan
pemrosesan informasi, dimana penangan limbah sludge dengan
seluruh anggota organisasi berharap mempublikasikan setiap solusi yang
memperoleh informasi yang lebih ditemukan.
banyak, lebih baik dan tepat waktu. Publikasi lain yang dilakukan
b. Fungsi regulatif, fungsi ini berkaitan adalah kegiatan internal perusahaan
dengan peraturan-peraturan yang seperti family ghatering, kegiatan ulang
berlaku dalam suatu organisasi. tahun perusahaan dan launching
c. Fungsi persuasif, fungsi ini dalam product baru Pertamina. Untuk kegiatan
mengatur suatu organisasi kekuasaan eksternal perusahaan seperti kegiatan
dan kewenangan tidak akan selalu TSP di bidang ekonomi, sosial dan
membawa hasil yang sesuai dengan pengelolaan lingkungan hidup.
yang diharapkan, adanya kenyataan Pertamina dalam melakukan

35
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
penyampaian pesan dengan mempengaruhi opini publik. Acara
menggunakan media sangat beragam spesial yang dilakukan antara lain:
diantaranya media internal perusahaan, kegiatan dalam menyambut bulan
seperti bulletin, company profile, profile Ramadhan yaitu dilakukan
CSR, media kliping serta website pengajian, Safari Ramadhan, buka
perusahaan. Media cetak untuk publik puasa, sholat Tarawih bersama,
eksternal seperti brosur, spanduk, Pembagian Zakat. Kegiatan rutin
banner, poster, majalah dan koran. yang dilakukan setiap tanggal 17
Media elektronik internal perusahaan Agustus perusahaan melakukan
seperti TV 6 Pertamina yang dapat di perlombaan persahabatan yang
nikmati oleh karyawan Pertamina diikuti oleh karyawan Pertamina dan
sedangkan media elektronik eksternal masyarakat Balongan, memperingati
perusahaan seperti radio lokal Idul Adha dengan menyembelih sapi
Indramayu dan TV lokal Indramayu dan kambing untuk karyawan dan
Dian TV. masyarakat sekitar.
Event atau program acara, 3. Acara yang bersifat momentum ,
program acara terbagi atas tiga, merupakan acara yang jarang untuk
diantaranya: dilakukan. Biasanya dilakukan untuk
1. Acara rutin merupakan acara yang hal-hal tertentu misalkan Pertamina
biasanya dilaksanakan untuk melakukan acara untuk pembukaan
mendapatkan perhatian media yang kantor baru dan ulang tahun perak
bemuara pada perhatian publik Pertamina.
tentang perusahaan ataupun produk News atau berita adalah
perusahaan. Acara rutin yang informasi mengenai sesuatu yang
dilakukan oleh Pertamina sedang terjadi yang disajikan melalui
diantaranya: Siraman jalinan kasih, media cetak, media elektronik, internet
konfrensi pers, tours pers, family atau dapat juga dengan penyampaian
gathering. Acara rutin dilaksanakan dari mulut ke mulut kepada masyarakat.
bertujuan untuk mempererat Berita merupakan informasi yang belum
hubungan diantara karyawan. Acara diketahui oleh orang banyak, berita
Siraman jalinan komunikasi dapat berasal dari karyawan, perusahaan
merupakan kegiatan yang dilakukan maupun dari masyarakat tentang
Pertamina untuk wartawan media perusahaan dan dikelola oleh Hupmas
cetak dan elektronik. Tujuan Pertamina Balongan. Menurut salah
dilakukannya kegiatan ini untuk satu staf Hupmas Pertamina Balongan
menjalin hubungan yang harmonis mengatakan bahwa: “...Menciptakan
dengan para wartawan. Kegiatan ini berita dapat dilakukan melalui press
dilakukan untuk mensosialisasikan release, news letter dan bulletin dan hal
setiap kegiatan internal dan eksternal lain yang mengacu pada teknis
perusahaan. Wartawan diberikan penulisan 5W + 1H dengan sistematika
kebebasan dalam menyampaikan penulisan seperti piramida terbalik yang
berita yang menarik dan bermanfaat paling penting menjadi lead dan intro
bagi masyarakat, namun tetap yang kurang penting diletakkan
menjunjung tinggi kode etik ditengah batang berita. Berita yang
jurnalistik. disampaikan merupakan laporan
2. Acara spesial , merupakan suatu tercepat mengenai fakta atau ide terbaru
acara tertentu atau lebih dikenal dan benar yang berasal dari karyawan
dengan peristiwa khusus yang akan maupun dari perusahaan, yang menarik
dipilih waktu, tempat dan objek dan penting bagi masyarakat dan
tertentu yang bersifat khusus untuk dipublikasikan melalui media massa

36
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
periodik...” Berita tersebut diberitakan melakukan penelitian terutama yang
secara langsung oleh Hupmas melalui menjadi obyek penelitian adalah
melalui wartawan media cetak maupun Pertamina, sehingga dapat
elektronik untuk dikonsumsi oleh publik menghasilkan sesuatu bagi Pertamina
internal dan eksternal. Kegiatan tertentu dan bagi peneliti.
perusahaan dilakukan supaya menjadi Inform or image atau
bahan berita di media massa. memberitahukan atau meraih citra,
Berita yang disampaikan melalui Hupmas Pertamina menanamkan citra
media massa kepada masyarakat adalah perusahaan dibenak stakeholder dengan
berita mengenai kegiatan yang cara ikut berperan aktif dalam
dilakukan perusahaan baik untuk publik membantu pemerintah daerah untuk
internal maupun eksternal, program meningkatkan pembangunan daerah dan
acara perusahaan, kegiatan operasional pembangunan masyarakat, melalui
perusahaan, kejadian aksi massa yang penyumbangan pot dan tanaman di
dilakukan oleh masyarakat. Idealnya kantor kecamatan dan sepanjang jalan
dalam pemberitaan tidak hanya kegiatan menuju kilang Balongan yang bertulisan
dalam hal positif namun juga dalam hal dan berlogo Pertamina, hal ini
negatif agar masyarakat mengetahui membuktikan bahwa Pertamina selain
kejadian yang terjadi. menciptakan citra positif juga peduli
Community Involvement atau terhadap lingkungan, membangun tugu
kepedulian pada komunitas, perusahaan Pertamina di jalan menuju kilang
berusaha untuk “akrab dan ramah” Balongan,membangun tempat
dengan para stakeholder. Kepedulian pembuangan sampah bagi masyarakat
perusahaan yang sering dilakukan yang bertuliskan Pertamina peduli
dengan mengadakan kontak sosial lingkungan, membangun sarana dan
dengan wartawan, pemerintah daerah, prasarana umum yang bertuliskan
LSM, mahasiswa dan peneliti yang Pertamina, menjual produk Pertamina
bertujuan untuk menciptakan hubungan dengan harga yang lebih murah untuk
baik dengan para stakeholder masyarakat Indramayu, membangun
perusahaan. Contoh kepedulian taman tempat bermain dan berkumpul,
Perusahaan dengan wartawan dengan mencetak stationery yang diberikan
cara melakukan tour press serta siraman kepada stakeholders sehingga dapat
jalinan komunikasi, kegiatan ini meningkatkan citra perusahaan .
dilakukan untuk menjalin hubungan Melihat keterlibatan dan
baik dengan para wartawan. Tujuannya kepedulian Pertamina menunjukkan
adalah agar dalam setiap pemberitaan bahwa Pertamina secara tidak langsung
yang dilakukan oleh wartawan menanamkan citra positif di benak
merupakan informasi yang aktual masyarakat, hal ini menunjukkan bahwa
sehingga informasi yang diterima oleh Pertamina selalu ada dalam membangun
masyarakat merupakan informasi yang daerah dan selalu dekat bersama
akurat. masyarakat. Berbagai cara yang
Contoh kepedulian Pertamina dilakukan oleh Pertamina untuk
dengan pemerintah daerah dengan cara mendapatkan persepsi dan citra baik
ikut berperan aktif dalam setiap dan positif di mata masyarakat.
kegiatan yang dilakukan oleh Kegiatan tersebut bertujuan untuk
pemerintah daerah, kegiatan yang menarik simpati masyarakat terhadap
dilaksanakan pemerintah daerah perusahaan serta memperoleh dukungan
bertujuan untuk pembangunan dari masyarakat, agar operasional
masyarakat dan pemberdayakan perusahaan dapat berjalan lebih baik.
masyarakat. Membantu peneliti dalam

37
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
Lobbying and negotiation atau Didasari hal tersebut Pertamina
pendekatan dan negosiasi. Hupmas berinisiatif untuk melaksanakan
melakukan pendekatan dan negosiasi kegiatan TSP dan merupakan keharusan
dengan stakeholder baik secara formal bagi perusahaan yang bergerak di
maupun informal untuk mencapai bidang minyak dan gas bumi untuk
tujuan tertentu. Sebagai contoh lobi dan melakukan kegiatan TSP, dimana
negosiasi yang dilakukan Pertamina konsep pertama berorientasi pada
mengenai wilayah operasional kilang pemberdayaan masyarakat secara
yang tumpang tindih dengan lahan berkesinambungan; yang kedua relation
masyarakat, melakukan negosiasi development merupakan kegiatan yang
dengan tokoh masyarakat, melalui lebih bersifat karitas dan donasi publik.
tokoh masyarakat ini Pertamina Termasuk dalam kategori ini adalah
melakukan negosiasi agar demonstrasi pembinaan hubungan segitiga yang baik
yang sering dilakukan masyarakat dapat dan harmonis antara perusahaan,
diselesaikan dengan jalan damai, pendamping program kegiatan
dengan menawarkan beberapa alternatif (pemerintahan daerah dan LSM) dan
pilihan sebagai solusinya. Lobi dan masyarakat lokal.
negosiasi yang dilakukan Pertamina Kegiatan komunikasi
menunjukkan bahwa dengan hadirnya organisisasi perusahaan melalui
Pertamina ditengah-tengah kehidupan kegiatan TSP adalah kegiatan dalam
masyarakat dapat memberikan manfaat menyampaikan informasi dan
bagi masyarakat. pengetahuan kepada masyarakat dalam
Social responsibility atau berbagai bidang kegiatan, diantaranya
kegiatan TSP merupakan salah satu di bidang ekonomi, sosial dan
komunikasi organisasi Pertamina yang lingkungan hidup. Tujuan dilakukan
ditujukan kepada masyarakat yang komunikasi organisasi ini adalah untuk
bertempat tinggal di sekitar PT menjalin hubungan yang harmonis
Pertamina Balongan. Kegiatan TSP antara Pertamina dengan masyarakat
dilakukan untuk menarik simpati sekitar perusahaan yang terkena dampak
masyarakat agar berpartisipasi dalam langsung operasional dari perusahaan,
menciptakan keberdayaan masyarakat. demi terciptanya kredibilitas perusahaan
Untuk kilang Balongan kegiatan TSP dimata masyarakat.
dibedakan atas tiga ring, diantaranya: Kegiatan TSP yang dilakukan
Ring I meliputi: Desa Balongan, merupakan wujud dari kepedulian
Indramayu, Sukaurip. Ring II meliputi: Pertamina kepada masyarakat dalam
Desa Tegalurung, Limbangan, menciptakan pemberdayaan
Rawadalem, Sukareja, Tinumpuk, masyarakat, dan dalam memberikan
Singaraja. Ring III meliputi desa: Desa pelayanan kepada masyarakat sekitar.
Lombang, Sudimampir, Tegalsembadra, Pedoman pelaksanaan kegiatan TSP
Sudimampir Kidul, Gelar Mandala, Pertamina adalah: komitmen yang
Pondoh dan Sambimaya (Hikmana, tinggi dari manajemen Pertamina,
2010). Kegiatan TSP yang dilakukan didasarkan pada prioritas kebutuhan
Pertamina merupakan komunikasi nyata masyarakat setempat melalui
organisasi ditujukan untuk publik proses dari bawah keatas, dapat
eksternal. Pertamina merasa bahwa memberikan manfaat untuk perusahaan
dalam beroperasinya kilang Balongan maupun masyarakat setempat,
memberikan dampak negatif bagi menciptakan perubahan ekonomi, sosial
masyarakat yang tinggal di sekitar dan pengelolaan lingkungan yang lebih
kilang Balongan terutama dalam bidang baik bagi masyarakat dan tidak
lingkungan hidup. berorientasi pada politik. Oleh karena

38
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
inisiatif melalui program pemberdayaan masyarakat dan pemerintah dalam
masyarakat dirancang untuk memenuhi memecahkan permasalahan sosial di
kebutuhan peningkatan citra sekitar Perusahaan. Pelaksanaan
perusahaaan, maka divisi Hupmas kegiatan TSP dikendalikan sepenuhnya
ditugaskan sebagai institusi yang oleh perusahaan, dan bekerjasama
bertindak sebagai pelaksanaan dan dengan pemerintaah dan lembaga-
implementor dari kegiatanTSP. lembaga lainnya. Kegiatan TSP yang
Kontribusi kegiatan TSP adalah dilakukan oleh Pertamina Balongan
kontribusi berkesinambungan terhadap dikembangkan dan diprioritaskan di
pembangunan ekonomi dan sosial bidang ekonomi, sosial dan pelestarian
masyarakat. Pembangunan yang lingkungan hidup. Melalui kegiatan
berkelanjutan yaitu bekerjasama dengan TSP ini akan memberikan nilai tambah
karyawan, masyarakat dan stakeholders bagi Pertamina untuk semakin
untuk memperbaiki kualitas hidup mendekatkan produk dan brand kepada
dengan cara yang dapat diterima oleh masyarakat. Pertamina mengganggap
bisnis dan juga pembangunan itu sendiri kegiatan TSP sebagai wujud good
adalah nilai dasar dari TSP. Kemiskinan corporate governance (GCG) yaitu
yang sudah mengglobal saat ini adalah sistem pemerintahan yang baik dan
masalah sosial yang menjadi target peduli terhadap lingkungan.
seluruh negara negar didunia untuk Perkembangan TSP yang
ditekan, bahkan dihapuskan dan dilakukan berupaya untuk
tentunya dalam implementasi TSP memberdayakan masyarakat. Praktik
kontemporer yang dilakukan dunia kegiatan TSP sebagai wujud
usaha dan sudah seharusnya dunia implementasi program dari community
usaha menyadari posisi mereka sebagai relations, jika ditujukan pada
bagian dari masyarakat. Keunikan TSP stakeholder yang tepat dan dilakukan
adalah kegiatan yang bersifat lokal secara tepat pula akan dapat
karena pelaksanaannya melibatkan menciptakan sebuah kondisi lingkungan
partisipasi masyarakat di sekitar yang kondusif bagi perusahaan,
perusahaan. Inilah sejujurnya yang sehingga perusahaan akan dapat
membuat TSP memiliki peluang untuk menjalankan aktivitas bisnisnya dengan
masuknya pertisipasi masyarakat secara baik tanpa adanya hambatan-hambatan
utuh dalam pencapain tujuannya yang dapat muncul dari lingkungan
(Untung, 2008). sekitar (Thamrin., et al., 2010).
Penerapan kegiatan TSP oleh Visi dari kegiatan TSP
Pertamina merupakan refleksi nilai dan Pertamina Balongan adalah
budaya perusahaan yang terintegrasi menciptakan dan memelihara hubungan
dengan strategi bisnis perusahaan masa harmonis dengan lingkungan sekitar
kini dan mendatang, yang memberikan serta bekerja sama dengan pemerintah
manfaat bagi Pertamina, shareholder untuk memberikan manfaat yang besar
dan stakeholder. Oleh karena itu bagi masyarakat.
kesuksesan sebuah perusahaan tidak Misi kegiatan TSP Pertamina
hanya ditentukan dari keberhasilan Balongan: (1) Mengimplementasikan
menjalankan bisnis sematanya, tetapi komitmen perusahaan terhadap kegiatan
juga didukung kemampuan dalam TSP untuk memberikan nilai tambah
menyukseskan program pemberdayaan bagi stakeholders dalam upaya
masyarakat dan lingkungan hidup mendukung kemajuan perusahaan, (2)
melalui kegiatan TSP. Pertamina dalam Mewujudkan kepedulian sosial
penerapan kegiatan TSP saat ini Pertamina balongan dan kontribusi
diprioritaskan untuk membantu

39
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
perusahaan terhadap pengembangan (public support), dan kerjasama publik
masyarakat yang berkelanjutan. (public cooperation). (Bonar, 1993).
Tujuan dari kegiatan TSP Pertamina dalam melaksanakan
Pertamina Balongan: (1) Membangun komunikasi organisasi kepada publik
hubungan yang harmonis dan eksternal dalam bentuk community
menciptakan kondisi yang kondusif development, dimana ruang lingkup dari
untuk mendukung pertumbuhan community development Pertamina
perusahaan, (2) Memberikan kontribusi antara lain community service,
dalam memecahkan permasalahan community empowering dan community
sosial, (3) Meningkatkan nilai dan relations. Community service yang
budaya perusahaan yang terintegrasi dilaksanakan Pertamina memberikan
dengan strategi bisnis perusahaan dan pelayanan perusahaan untuk memenuhi
(4) Bagian dari upaya membangun citra kepentingan masyarakat setempat. Hal
dan reputasi perusahaan. ini terlihat dari pembangunan fasilatas
Komunikasi organisasi yang dan sarana umum bagi masyarakat.
dilaksanakan oleh Hupmas Pertamina Community empowering yang
didasarkan pada Kepmen No Kep- dilaksanakan Pertamina melalui
236/MBU/2003 membawa babak baru program kegiatan tanggungjawab sosial
bagi visi, misi dan kebijakan sosial perusahaan yang berkaitan dengan
Pertamina. Melalui keputusan tersebut, memberikan akses luas kepada
Pertamina yang telah menyalurkan dana masyarakat untuk menunjang
Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi keberdayaan masyarakat setempat. Hal
(PUKK) sejak tahun 1990, membentuk ini terlihat dari berbagai kegiatan di
unit PKBL untuk menggantikan peran bidang ekonomi, sosial dan lingkungan
PUKK. Dengan menggunakan dana hidup, community relations yang
bagian pemerintah atas penyisihan laba dilaksanakan Pertamina yang
bersih Pertamina untuk Program menyangkut pengembangan komunikasi
Kemitraan dan Bina Lingkungan dan informasi kepada publik yang
(PKBL). Dengan demikan fungsi sosial berhubungan dengan Pertamina.
dari Pertamina bertambah lagi dengan Community relations ini
pembentukkan unit khusus ini, baik bertujuan untuk mencapai pengertian
ditingkat korporat maupun daerah publik, kepercayaan publik, dukungan
operasi/unit. publik dan kerjasama publik. Namun
Pola komunikasi yang terjadi praktiknya community relations ini
dalam organisasi itu banyak dipengaruhi hanya mampu untuk mencapai
oleh kegiatan dan fungsi public relation. pengertian publik yang menunjukkan
Dalam fungsi public relations terdapat Pertamina merupakan perusahaan yang
berbagai macam bentuk hubungan yang beroperasional di wilayah lingkungan
dapat dilakukan. Diantaranya yang masyarakat setempat tinggal, namun
umum dilakukan adalah, community tidak mampu menyentuh pada tujuan
relations, government relations, untuk menciptakan kepercayaan,
consumer relations, investor relations, dukungan dan kerjasama publik. Hal ini
media relations dan employee relations. terlihat dari masih seringnya masyarakat
Semua bentuk hubungan-hubungan setempat melakukan aksi sosial ke
tersebut diatur oleh public relations, perusahaan untuk menyampaikan
dengan tujuan untuk mencapai keinginan dan aspirasi mereka.
pengertian publik (public Komunikasi yang kurang baik
understanding), kepercayaan publik menyebabkan hal ini masih terus
(public confidence), dukungan public berlangsung.

40
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
Implementasi kegiatan TSP pada perusahaan saja, tetapi juga sebuah
memungkinkan terjadinya komunikasi yang mengkampanyekan kegiatan TSP
yang dua arah dan interaktif antara diseluruh kalangan bisnis dan
perusahaan dengan masyarakat secara masyarakat.
terbuka dan produktif untuk saling Kegiatan TSP merupakan
mempertukarkan informasi. Sehingga, kegiatan yang wajib dilakukan oleh
kegiatan TSP tidak saja meningkatkan perusahaan sesuai dengan Undang-
reputasi bagi Petamina tetapi juga dapat undang perseroan Terbatas Pasal 74.
membuka peluang usaha baru bagi Esensi UU-PT ini menegaskan bahwa
masyarakat. Pelaksanaan kegiatan TSP dunia usaha tidak lagi hanya
dapat menghindarkan perusahaan dari memperhatikan aspek finacial usaha
krisis sebab akibat malpraktek sosial. semata (single bottom line), melainkan
Sebab, tindakan yang secara sosial tidak juga harus menggunakan baik aspek
bertanggungjawab dilakukan keuangan, sosial dan lingkungan hidup
perusahaan, dapat menimbulkan efek (triple bottom line). Sinergi antara
negatif pada perusahaan, apalagi bila ketiga elemen tersebut merupakan kunci
hal tersebut dipublikasikan melalui keberhasilan dari konsep pembangunan
media massa sehingga dapat merusak berkelanjutan. Kegiatan TSP merupakan
citra perusahaan dimata masyarakat. bagian yang tidak terpisahkan dari
Tujuan dari kegiatan komunikasi kegiatan community development.
organisasi ini adalah sebagai bentuk Namun pada prakteknya sebahagian
pertanggungjawaban perusahaan kepada dari kegiatan TSP dilakukan sekedar
seluruh stakeholder perusahaan. Melalui pada perbuatan amal (charity)
kegiatan komunikasi organisasi yang perusahaan saja tidak menyentuh pada
dilakukan akan memberikan pemberdayaan. Dampak dari aktivitas
kesempatan bagi masyarakat untuk komunikasi organisasi melalui kegiatan
berinteraksi dan berpartisipasi demi TSP yang dilakukan perusahaan akan
peningkatan efektifitas program berdampak pada perusahaan itu sendiri.
kegiatan TSP. Selain itu melalui Bersinggungan dengan aktifitas
aktivitas komunikasi organisasi yang komunikasi dan program kegiatan TSP
dilaksanakan mampu mendorong yang dilakukan, maka dapat disusun
perusahaan lain agar menyelenggarakan matriks sebagai berikut (Rahman,
aktivitas komunikasi organisasi juga, 2009):
dengan kata lain ini bukan sekedar
aktifitas komunikasi yang berdampak

1. GOOD CSR PROGRAM 2. GOOD CSR PROGRAM

POOR COMMUNICATION GOOD COMMUNICATION

3. POOR CSR PROGRAM 4. POOR CSR PROGRAM

POOR COMMUNICATION GOOD COMMUNICATION

41
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
Gambar 1 : Matriks Aktivitas Komunikasi dengan Program Kegiatan TSP
(Sumber: Rahman, 2009)
Kegiatan TSP dan masyarakat setempat sehingga antusias
pengkomunikasian, dapat dipilih masyarakat untuk memperoleh
menjadi dua, yaitu program kegiatan informasi dan mengikuti kegiatan TSP
TSP yang baik dan komunikasi program masih rendah.
yang tidak baik. Ada kalanya sebuah Kegiatan TSP yang dilakukan
program kegiatan TSP tidak oleh Pertamina berusaha untuk
dikomunikasikan secara baik (pada menempati bagian yang kedua dimana
bagian 1). Padahal idealnya kualitas kegiatan TSP yang dilakukan harus
program kegiatan TSP yang baik juga memiliki kualitas program kegiatan
harus diimbangi oleh kualitas yang baik. Dikatakan kegiatan tersebut
pengkomunikasian yang baik pula (pada memiliki kualitas yang baik jika
bagian 2). Disisi lain, kualitas program kegiatan tersebut bermanfaat bagi si
kegiatan TSP yang tidak baik jika penerima. Pertamina dalam
dikomunikasikan dengan baik, mampu melaksanakan kegiatan TSP
member image yang bagus (pada bagian menggunakan dua saluran komunikasi
3). Kualitas yang tidak baik sekaligus dalam menyampaikan informasi.
dikomunikasikan dengan kualitas yang Saluran komunikasi yang digunakan
tidak baik pula (pada bagian 4). dengan saluran komunikasi
Pada praktiknya kegiatan TSP interpersonal dan saluran komunikasi
yang dilaksanakan di Pertamina media massa. Sehingga antara kualitas
Balongan termasuk dalam bagian satu program kegiatan dan
dimana program yang ditelah pengkomunikasian program kegiatan
dilaksanakan selama ini merupakan TSP dapat berjalan dengan baik dan
program kegiatan TSP yang baik dalam kategori baik. Pemilihan media
terlihat dari berbagai program yang cetak dan elektronik yang tepat akan
telah berlangsung selama ini dan membantu masyarakat untuk
mencakup seluruh aspek kehidupan memperoleh informasi yang
masyarakat dan merupakan hasil survei dibutuhkan.
kebutuhan (need assessment) Hamad (2005) menyatakan
masyarakat lokal dan bertujuan untuk bahwa komunikasi jangan dianggap
pemberdayaan masyrakat, namun dalam sebagai proses penyampaian yang relatif
mengkomunikasikan program kegiatan lancar tanpa hambatan tetapi dalam
TSP tersebut yang kurang baik hal ini pendistribusian pesan yang merata
dapat dilihat dari persepsi masyarakat ditengah masyarakat, komunikator perlu
terhadap pendamping program kegiatan memilih media yang sesuai dengan efek
dalam kategori jelek dan saluran yang diinginkan oleh komunikator, efek
komunikasi interpersonal dan aluran kognitif, afektif atau efek konatif.
komunikasi media massa dalam Dalam memilih pendamping
kategori jelek. Hal ini dapat disebabkan program kegiatan TSP, Pertamina harus
oleh beberapa permasalahan melakukan secara selektif sehingga
diantaranya dalam menyampaikan mampu menyampaikan keinginan
informasi kepada masyarakat masih Perusahaan kepada masyarakat.
mendominasi atau masih bersifat satu Pendaping program kegiatan TSP harus
arah sehingga tidak terjalin interaksi memahami karakteristik masyarakat
dengan masyarakat, selain itu juga dapat lokal, budaya, bahasa dan adat istiadat
dikarenakan informasi yang masyarakat lokal, selain itu pendamping
disampaikan belum sesuai dengan program harus memiliki kemampuan
keinginan dan kebutuhan dari untuk berkomunikasi dengan baik

42
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
kepada masyarakat, mampu kehidupan, sedangkan tujuan kedua
memberikan memotivasi dan semangat adalah untuk memperoleh persepsi
bagi masyarakat serta mampu positif dari stakeholder. Persepsi positif
melakukan transfer belajar kepada dari masyarakat akan menciptakan citra
masyarakat. Dalam menyampaikan positif bagi perusahaan. Persepsi positif
informasi Pertamina menunjukkan akan menciptakan dukungan
pendamping program kegiatan untuk masyarakat terhadap perusahaan dan
menyampaikan informasi kepada mendukung berjalannya operasional
masyarakat. Pendamping program perusahaan.”
kegiatan dapat berasal dari pemerintah Citra positif perusahaan sangat
daerah maupun dari LSM. Selain penting, karena citra perusahaan
dengan menggunakan pendamping merupakan keseluruhan kesan yang
program sebagai saluran komunikasi terbentuk dibenak masyarakat tentang
interpersonal juga menggunakan perusahaan. Citra dapat berhubungan
saluran media massa dalam dengan nama perusahaan, produk yang
menyampaikan informasi kepada dihasilkan, kegiatan yang dilakukan,
masyarakat. Penggunaan dan pemilihan kualitas komunikasi yang dilakukan
media massa dalam menyampaikan oleh setiap karyawan dengan
informasi kepada masyarakat stakeholder perusahaan. Citra
tergantung dari informasi yang ingin perusahaan dapat dipersepsikan sebagai
disampaikan kepada masyarakat dan gambaran mental secara selektif tentang
sasaran yang dijangkau dari informasi karakteristik perusahaan yang nantinya
tersebut. Pendamping program berperan akan membentuk citra perusahaan
penting dan strategis dalam dibenak masyarakat. Citra merupakan
membimbing, mendidik dan memotivasi bagaimana pihak lain memandang
masyarakat agar mampu untuk berperan perusahaan. Setiap perusahaan dapat
serta secara aktif dalam kegiatan TSP. memiliki lebih dari satu citra tergantung
Salah satu indikator keberhasilan dari kondisi interaksi yang dilakukan
pendamping program kegiatan TSP oleh perusahaan dengan stakeholder
ditentukan oleh intensitas peran yang perusahaan, sehingga citra positif dapat
ditampilkan oleh pendamping program berupa citra positif dan citra negatif.
kegiatan TSP. Program kegiatan TSP yang
Lionberger dan Gwin (1982) dilakukan oleh Pertamina merupakan
mengatakan bahwa salah satu faktor investasi bagi pertumbuhan dan
yang mendorong keberhasilan penyuluh keberlanjutan perusahaan dan bukan
(pendamping program kegiatan) terletak lagi dilihat sebagai sarana biaya
pada kemampuan penyuluh melainkan sarana untuk meraih
(pendamping program kegiatan) dalam keuntungan dan menciptakan persepsi
memberikan jawaban atas pertanyaan dan citra positif masyarakat. Program
yang diajukan oleh masyarakat. kegiatan TSP merupakan komitmen
Dalam melakukan komunikasi perusahaan untuk mendukung
organisasi melalui kegiatan TSP, terciptanya pembangunan
Pertamina memiliki maksud dan berkelanjutan. Disisi lain juga
tujuannya, seperti yang diungkapkan masyarakat membutuhkan kepedulian
oleh salah seorang staf Hupmas perusahaan untuk melaksanakan
Pertamina Balongan mengatakan kegiatan sosial untuk masyarakat.
bahwa: “..kegiatan TSP ini dilakukan Program kegiatan TSP merupakan
memiliki dua tujuan. Tujuan yang komunikasi organisasi dalam upaya
pertama adalah untuk memberdayakan membangun citra positif dan reputasi
masyarakat dalam segala bidang

43
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
perusahaan yang akan meningkatkan memanfaatkan dan mengevaluasi
kepercayaan dari para masyarakat. kegiatan TSP. Masyarakat yang
Program kegiatan TSP memang berpartisipasi secara aktif dan
tidak mendapatkan profit yang mendapatkan manfaat dari kegiatan TSP
diharapkan dari kegiatan TSP ini adalah akan memiliki persepsi dan citra yang
benefit berupa persepsi dan citra positif terhadap perusahaan maupun
perusahaan dari masyarakat. Menyadari terhadap kegiatan TSP. Partisipasi
akan pentingnya TSP ini perusahaan masyarakat secara aktif dalam berbagai
diharapkan fokus pada membina kegiatan TSP akan menciptakan
hubungan dengan masyarakat. Hal ini keberdayaan masyarakat.
merupakan fenomena positif di
lingkungan bisnis, hal ini telah 5. KESIMPULAN
menunjukkan meningkatnya kesadaran Berdasarkan tujuan penelitian
bahwa jika perusahaan tidak semata- dan analisis hasil pembahasan, dapat
mata mengejar keuntungan tetapi juga disimpulkan: Bentuk komunikasi
harus menjaga aspek sosial dan organisasi yang dilakukan oleh
lingkungan (Harijono, 2007). Pertamina Refinery Unit VI Balongan
Program kegiatan TSP yang dengan bauran PENCILS. Salah satunya
dilakukan disesuaikan dengan keinginan adalah kegiatan tanggungjawab sosial
dan kebutuhan masyarakat melalui perusahaan. Kegiatan tanggungjawab
survei terhadap kebutuhan masyarakat sosial perusahaan dilaksanakan
(need assessment) lokal oleh bertujuan untuk keberdayaan
pendamping program kegiatan, yang masyarakat di bidang ekonomi, sosial
bertujuan untuk membentuk suatu dan pengelolaan lingkungan hidup.
persepsi maupun citra yang diharapkan. Saran
Menurut Jefkins (2003) citra yang Kegiatan tanggungjawab sosial
diharapkan (wish image) merupakan perusahaan bertujuan untuk
suatu citra yang diharapkan dan memberdayakan masyarakat di bidang
diinginkan oleh pihak manajemen, ekonomi, sosial dan pengelolaan
sedangkan menurut Ardianto dan lingkungan hidup perlu dilakukan
Soemirat (2004) menjelaskan efek secara berkesinambungan dan tepat
kognitif dari komunikasi sangat sasaran, agar memaksimalkan dampak
mempengaruhi proses pembentukkan yang dirasakan oleh masyarakat.
citra seseorang. Persepsi dan citra Kegiatan tanggungjawab sosial
terbentuk berdasarkan pengetahuan dan perusahaan harus rutin dilaksanakan
informasi-informasi yang diterima evaluasi kegiatan agar memaksimalkan
seseorang. Komunikasi tidak secara dampak bagi kegiatan yang selanjutnya.
langsung menimbulkan perilaku
tertentu, tetapi cenderung DAFTAR PUSTAKA
mempengaruhi cara kita Ardianto E, Soemirat S. 2007. Dasar-
mengorganisasikan citra tentang dasar public relations. Bandung:
lingkungan. Remaja Rosdakarya.
Idealnya kegiatan TSP yang Bonar SK. 1993. Hubungan masyarakat
dilakukan berdasarkan dari survei modern. Jakarta:Rinek Cipta.
kebutuhan masyarakat yang diharapkan Carr E, Kristy HJ, Greg M, Sara M.
mampu memberikan manfaat bagi 2004. Corporate social
perusahaan maupun masyarakat, responsibility: A Study of Four
sehingga akan menumbuhkan Successful Vermont Companies,
partisipasi masyarakat dalam tahap Vermont.
merencanakan, melaksanakan,

44
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
Ghozali I, Chairiri A. 2007. Teori Steel, PT. Pertamina dan
organisasi. Semarang: Badan PT.Telekomunikasi Indonesia,
Penerbit Universitas Jurnal Galang Vol 1 No 2: 5-10
Diponegoro. Payne M. 1997. Modern social work
Hamad I. 2005. Strategi komunikasi theory. Second Ed. London:
untuk menyukseskan program MacMillan Press Ltd.
investasi sosial. Jakarta: Petkoski D and Twose N. 2003. Public
Suspensos. Policy for Corporate Social
Hikmana DE. 2010. Evaluasi Responsibility. Jointly
Implementasi CSR PT Pertmina sponsored by the World bank
(Persero) RU VI Balongan. Institute, the private sector
Indramayu: LPPM Universitas development vice presidency of
Wiralodra Indramayu. the world bank, and the
Ife J. 1995. Community development: international finance
creating community alternatives corporation.
– vision, analysis and practice. http://info.worldbank.org/ July
Australia: Longman Australia [diakses 10 Desember 2010].
Pty.LTD. Prijono OS, Pranarka AMW. 1996.
Irianta Y. 2004. Community relations, Pemberdayaan: konsep,
konsep dan aplikasinya. kebijakan dan implementasi.
Bandung: Simbiosa Rekatama Jakarta: Centre for Strategic and
Media. International Studies.
Iryani E. 2009. Komitmen stakeholders Rahman R. 2009. Corporate social
perusahaan terhadap kinerja responsibility: Antara teori dan
sosial dan kinerja keuangan, kenyataan. Yogyakarta: Med
[tesis]. Semarang : Universitas Press.
Diponegoro. Sariastiti N. 2009. Communicating
Jefkins F. 2003. Public relations. corporate social responsibility.
Jakarta: Erlangga. Jurnal jurusan psikologi dan
Lionberger HF. 1960. Adoption of new ilmu sosial budaya Universitas
ideas and practices. Ames Islam Indonesia. Vol 3 No 2
Iowa: Iowa State University April 2009: 115-126.
Press. Thamrin H, Syafganti I, Rangkuti B.
Machiavelli DG. 2011. Pengaruh 2010. Implementasi Corporate
kinerja lingkungan dan Social Responsibility Berbasis
pengungkapan informasi Modal Sosial di Sumatra Utara.
lingkungan terhadap kinerja Journal of Strategic
ekonomi perusahaan manufaktur Communication Vol 1 No 1: 76-
yang terdaftar di bursa efek 89.
Indonesia. Umar H. 2002. Metode riset komunikasi
http://garryaditya.blogspot.com/2 organisasi. Jakarta: Gramedia
011/01/jurnal-csr.html/ [diakses Pustaka Utama.
23 Juni 2011]. Wibisono Y. 2007. Membedah konsep
Muhammad A. 2008. Komunikasi dan aplikasi CSR (Corporate
organisasi. Jakarta: Bumi Social Responsibility). Gresik:
Aksara. Fascho Publishing.
Nursahid F. 2006. Praktik Widiyanarti T. 2005. Corporate Sosial
Kedermawanan Sosial BUMN: Responsibility : Model comunity
Analisis terhadap Model development. Jurnal
Kedermawanan PT. Krakatau Antropologi Sosial Budaya. Vol

45
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 Februari 2012, Vol.10, No.1
1 dan 2. USU: LPM ANTROP- Wibisono Y. 2007. Membedah konsep
FISIP. dan aplikasi CSR (Corporate
Wiryanto. 2005. Pengantar ilmu Social Responsibility). Gresik:
komunikasi. Cetakan Keempat. Fascho Publishing.
Jakarta: Grasindo.

46

You might also like