You are on page 1of 28

INVESTASI DALAM SEKURITAS HUTANG

INVESTASI DALAM SEKURITAS HUTANG

Sekuritas hutang (debt securities) adalah instrumen yang menunjukkan hubungan


kreditor dengan suatu perusahaan. Sekuritas hutang meliputi sekuritas pemerintah
AS,sekuritas pemerintah daerah,obligasi perusahaan, hutang konvertibel,kertas komersial
atau warkat niaga.
Investasi dalam sekuritas hutang dikelompokkan menjadi tiga kategori terpisah
untuk tujuan akuntansi dan pelaporan:
 Dimiliki sampai jatuh tempo (held to -maturity): Sekuritas hutang yang menurut maksud
dan kemampuan perusahaan akan dimiliki sampai jatuh tempo.
 Perdagangan (Trading): Sekuritas hutang yang dibeli dan dimiliki terutama untuk dijual
dalam waktu dekat untuk menghasilkan laba atas selisih harga jangka pendek.
 Tersedia untuk dijual (available for sale) : sekuritas hutang yang tidak diklasifikasikan
sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo atau perdagangan.

Keuntungan atau
Kategori Penilaian Kerugian Pengaruh Lainnya
Kepemilikan yang terhadap Laba
Belum Direalisasi

Dimiliki sampai Biaya yang Tidak diakui Bunga pada saat


jatuh tempo diamortisasi dihasilkan,
keuntungan atau
kerugian dari
penjualan.

Sekuritas Nilai wajar Diakui dalam laba Bunga pada saat


perdagangan bersih dihasilkan,
keuntungan atau
kerugian dari
penjualan.

Tersedia untuk Nilai wajar Diakui sebagai laba Bunga pada saat
dijual komprehensif lainnya dihasilkan,
dan sebagai keuntungan atau
komponen terpisah kerugian dari
dari ekuitas penjualan.
pemegang saham

Biaya yang diamortisasi (amortized cost) adalah biaya perolehan atau akuisisi yang
disesuaikan untuk memperhitungkan amortisasi diskonto atau premi ,jika dianggap tepat.
Nilai wajar (fair value) adalah jumlah yang digunakan bila instrumen keuangan
dipertukarkan dalam transaksi berjalan antara pihak-pihak yang berkeinginan,selain dari
penjualan terpaksa atau likuidasi.

SEKURITAS YANG DIMILIKI SAMPAI JATUH TEMPO


Hanya sekuritas hutang yang dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki
sampai jatuh tempo. Investor atau perusahaan dapat mengklasifikasikan sekuritas hutang
sebagai dimiliki sampai jatuh tempo jika entitas yang melaporkan mempunyai:
1. Nilai positif untuk memegang sekuritas.
2. Kemapuan untuk memiliki sekuritas itu sampai jatuh tempo.
Perusahaan menghitung sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo sebesar biaya
yang di amortisasi,bukan pada nilai wajarnya. Perusahaan harus mengamortisasi premi
atau diskonto dengan menggunakan metode bunga efektif kecuali jika metode lainnya
seperti garis lurus memberikan hasil yang sama.

SEKURITAS YANG TERSEDIA UNTUK DI JUAL


1. Investasi sekuritas hutang yang siap dijual kapan saja dilaporkan pada nilai wajarnya
(Fair Value).
2. Keuntungan dan kerugian berkaitan dengan perubahan dalam nilai wajar sekuritas
hutang dicatat pada akun keuntungan/ kerugian yang belum terealisasi (unrealized
holding gain or loss). Akun ini dilaporkan sebagai modal (Comprehensive Income)sebagai
komponen dari Ekuitas Pemegang Sahan (Stockholder’s Equity).
3. Perubahan dalam nilai wajar tidak dilaporkan sebagai bagian dari penghasilan (laba)
bersih sampai sekuritas tersebut dijual.

Penjualan Sekuritas yang Tersedia untuk Dijual


Jika obligasi yang tercatat sebagai investasi dalam sekuritas yang tersedia untuk
dijual kemudian dijual sebelum tanggal jatuh tempo, maka harus dibuat ayat jurnal untuk
mengamortisasi diskonto atau premi pada tanggal penjualan dan menghapus biaya yang
diamortisasi atas obligasi yang dijual dari akun sekuritas yang tersedia untuk dijual.

Sekuritas Perdagangan
Sekuritas Perdagangan (trading securities) dimiliki dengan maksud akan dijual
dalam periode waktu yang singkat. “perdagangan” dalam konteks ini berarti pembelian
dan penjualan sering dilakukan,, dan sekuritas perdagangan digunakan untuk
menghasilkan laba dari selisih harga jangka pendek. Periode kepemilikan atas sekuritas ini
biasanya kurang dari 3 bulan dan mungkin lebih sering diukur dalam hitungan hari atau jam.
Sekuritas ini dilaporkan pada nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian kepemilikan
yang belum direalisasikan (unrealized holding gains and loses) dilaporkan sebagai bagian
dari laba bersih. Keuntungan atau kerugian kepemilikan (holding gain or loss) adalah
perubahan bersih dalam nilai wajar sekuritas dari satu periode ke periode lainnya, tidak
termasuk penndapatan dividen atau bunga yang telah diakui tetapi belum diterima.
Singkatnya FASB memutuskan untuk menyesuaikan sekuritas perdagangan ke nilai wajar,
pada setiap tanggal pelaporan. Selain itu, perubahan nilai juga dilaporkan.

MASALAH PELAPORAN LAINNYA


PENYAJIAN INVESTASI DALAM LAPORAN KEUANGAN
Perusahaan harus menyajikan akun individual untuk tiga kategori investasi, baik pada neraca
atau pada catatan terpisah.
Untuk sekuritas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan secara terpisah untuk
sekuritas yang digolongkan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo perusahaan harus menjelaskan
:
1. Nilai wajar agregat, keuntungan kepemilikan bruto yang belum direalisasi, kerugian bruto
yang belum di realisasi, dan basis biaya yang diamortisasi oleh jenis sekuritas utama (hutang
dan sekuritas).
2. Informasi mengenai jatuh tempo kontraktual sekuritas hutang. Perusahaan dapat
mengelompokkan informasi jatuh tempo, misalnya (a) dalam satu tahun, (b) setelah satu tahun
hingga lima tahun, (c) setelah lima tahun hingga sepuluh tahun, dan (d) setelah sepuluh tahun.

Kategori Investasi Penilaian Klasifikasi


Sekuritas perdagangan Nilai wajar Aktiva lancar
(hutang dan ekuitas)
Dimiliki hingga jatuh tempo Biaya amortisasi Lancar atau tidak lancar
(hutang) bergantung pada tanggal
jatuh tempo sekuritas
individual
Hutang yang tersedia untuk Nilai wajar Bergantung pada situasi
dijual lancar atau tidak lancar
bergantung pada jatuh
tempo serta ekspektasi
penjualan dan penebusan
pada tahun berikutnya
Ekuitas yang tersedia untuk Nilai wajar Bergantung pada situasi
dijual Lancar atau tidak lancar
bergantung pada ekspektasi
penjualan pada rahun
berikutnya

Dalam mengklasifikasikan investasi , bukti-bukti harus mendukung maksud yang diungkapkan


manajemen , seperti sejarah aktivitas investasi perusahaan, berbagai kejadian yang terjadi
setelah tanggal neraca, dan sifat dan tujuan investasi.

Penyesuaian Reklasifikasi
Pelaporan perubahan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dalam laba
komprehensif bersifat langsung kecuali jika sekuritas dijual selama tahun berjalan. Dalam
situasi ini, terjadi perhitungan ganda apabila keuntungan atau kerugian yang direalisasi
dilaporkan tidak hanya sebagai bagian dari laba bersih tetapi juga diperlihatkan sebagai bagian
dari laba komprehensif lain dalam periode berjalan atau dalam periode sebelumnya.
Untuk memastikan bahwa keuntungan dan kerugian tidak dihitung dua kali pada saat
penjualan terjadi, diperlukan suatu penyesuaian reklasifikasi (reclassification adjustment).

PENURUNAN NILAI
Setiap investasi harus dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan untuk menentukan
apakah investasi itu mengalami penurunan nilai. Jika penurunan nilai itu dianggap tidak
temporer,maka dasar biaya dari setiap sekuritas diturunkan sampai kedasar biaya yang
baru. Jumlah penurunan itu diperhitungkan sebagai kerugian yang direalisasi dan
karenannya dimasukkan dalm laba bersih.
Untuk sekuritas hutang pengujian penurunan nilai ditujukan untuk menentukan
apakah kemungkinan besar bahwa investor tidak akan bisa menagih seluruh jumlah yang
terutang menurut persyaratan kontraktual.Untuk sekuritas ekuitas setiap kali nilai yang
dapat direaliasi jumlahnya lebih rendah dari pada jumlah tercatat investasi maka harus
dipertimbangakan bahwa telah terjadi penurunan nilai.
Ayat jurnal untuk mencatat penurunan nilai:
Kerugian atas penurunan nilai xxx
Penyesuaian nilai wajar sekuritas tersedia untuk dijual xxx
Keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi-ekuitas xxx
Sekuritas tersedia untuk dijual xxx
Kenaikan dan penurunan nilai wajar sesudahnya atas sekuritas yang tersedia untuk
dijual yang sudah melkemah nilainya ini akan dicantumkan sebagai laba komperhensif
lainya.

TRANSFER DI ANTARA KATEGORI


Transfer di antara kategori, diperhitungkan sebesar nilai wajar. Jika investasi yang dimiliki
sampai jatuh tempo ditransfer menjadi investasi yang tersedia untuk dijual, maka investasi baru
dicatat pada nilai wajarnya.

Jenis Transfer Dasar Pengukuran Dampak Transfer Dampak Transfer


terhadap Ekuitas terhadap Laba
Pemegang Saham* Bersih*
Transfer dari Sekuritas ditransfer Keuntungan atau Keuntungan atau
Perdagangan ke sebesar nilai wajar kerugian yang belum kerugian yang belum
Tersedia untuk pada tanggal direalisasi pada direalisasi pada
Dijual transfer, yang tanggal transfer tanggal transfer
merupakan dasar menambah atau diakui dalam laba
biaya baru untuk mengurangi ekuitas
sekuritas itu. pemegang saham.
Transfer dari Sekuritas ditransfer Keuntungan atau Keuntungan atau
Tersedia untuk sebesar nilai wajar kerugian yang belum kerugian yang belum
Dijual ke pada tanggal direalisasi pada direalisasi pada
Perdagangan transfer, yang tanggal transfer tanggal transfer
merupakan dasar menambah atau diakui dalam laba
biaya baru untuk mengurangi ekuitas
sekuritas itu. pemegang saham.
Transfer dari Sekuritas ditransfer Komponen terpisah Tidak ada.
Dimiliki Sampai sebesar nilai wajar dari ekuitas
Jatuh Tempo ke pada tanggal pemegang saham
Tersedia untuk transfer. bertambah atau
Dijual** berkurang sebesar
keuntungan atau
kerugian yang belum
direalisasi pada
tanggal transfer.

KONTROVERSI NILAI WAJAR


Pengukuran berdasarkan niat
Sekuritas hutang dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh
tempo, tersedia untuk dijual , atau perdagangan. Akibatnya tiga sekuritas hutang yang
identik bisa saja dalam laporan keuangan. Sebagian akuntan berpendapat perlakuan
seperti ini membingungkan. Selain itu, kategori dimiliki sampai jatuh tempo hanya
didasarkan pada niat semata, yang merupakan evaluasi subjektif. Hal yang tidak dianggap
subjektif adalah harga pasar instrumen hutang itu. Dengan kata lain, ketiga klasifikasi ini
bersifat subjektif, sehingga akan dihasilkan klasifikasi yang arbiter.
Perdagangan keuntungan
Dalam perdagangan keuntungan, perusahaan menjual ”yang menang” (yang harga
naik), melaporkan keuntungan dalam laba, dan menyimpan yang kalah.
Kewajiban tidak dinilai secara wajar
FASB menyatakan bahwa sekuritas hutang tertentu tetap dilaporkan pada biaya
yang diamortisasi ( sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo) dan jenis sekuritas lainnya
dikecualikan dari lingkup standar ini. Selain itu, juga timbul masalah penilaian yang serius
sehubungan dengan jenis-jenis kewajiban tertentu. Akibatnya , kewajiban dikecualikan dari
pertimbangan.
Subjektvitas nilai wajar
Biaya yang diamortisasi akan memberikan informasi yang relevan karena
memusatkan perhatian pada keputusan untuk memperoleh aktiva, pengaruh keputusan
tersebut terhadap laba yang akan direalisasi dari waktu ke waktu, dan nilai akhir aktiva
yang dapat dipulihkan. Nilai wajar mengabaikan konsep-konsep ini dan sebaliknya
memusatkan perhatian pada pengaruh transaksi serta peristiwa yang tidak melibatkan
perusahaan, dengan mencerminkan peluang keuntungan dan kerugian yang
pengakuannya dalam laporan keuangan tidak tepat sampai hal itu direalisasikan.
AKUNTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU

Efek (security) adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial,
saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak
berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.
Efek utang (debt security) adalah efek yang menunjukkan hubungan hutang piutang antara
kreditor dengan entitas yang menerbitkan efek.
Efek ekuitas (equity security) adalah efek yang menunjukkan hak kepemilikan atas suatu
ekuitas, atau hak untuk memperoleh (misalnya: waran, opsi beli) atau hak untuk menjual
(misalnya opsi jual) kepemilikan tersebut dengan harga yang telah atau akan ditetapkan.
Nilai wajar (fair value) adalah jumlah yang dapat diperoleh dari pertukaran instrumen
keuangan dalam transaksi antarpihak-pihak yang bebas, bukan karena paksaan atau likuidasi.
Jika terdapat harga pasar untuk instrumen tersebut, nilai wajar yang harus digunakan dalam
penerapan Pernyataan ini dihitung dengan cara mengalikan volume saham yang
diperdagangkan dengan harga pasar per unit. Keuntungan atau kerugian kepemilikan (holding
gain or loss) adalah perubahan neto dalam nilai wajar efek, tidak termasuk: (a) dividen atau
pendapatan bunga yang telah diakui namun belum diterima (basis akrual), dan (b) setiap
penurunan nilai efek yang bersifat permanen.
Pada saat pemerolehan, perusahaan harus mengklasifikasikan efek utang dan efek ekuitas ke
dalam salah satu dari tiga kelompok berikut ini:
a) dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity),
b) diperdagangkan (trading),
c) tersedia untuk dijual (available for sale).
Pada setiap tanggal pelaporan, kelayakan pengelompokan tersebut harus dikaji kembali. Efek
yang Diklasifikasikan dalam Kelompok “Dimiliki hingga Jatuh Tempo”.
Jika perusahaan mempunyai maksud untuk memiliki efek utang hingga jatuh tempo, maka
investasi dalam efek utang tersebut harus diklasifikasikan dalam kelompok “dimiliki hingga
jatuh tempo” dan disajikan dalam neraca sebesar biaya perolehan setelah amortisasi premi atau
diskonto.
Perusahaan mungkin mengubah maksudnya untuk memiliki efek utang tertentu sampai dengan
saat jatuh tempo dengan menjual atau mentransfer efek utang tersebut. Penjualan atau transfer
efek utang tidak dianggap sebagai perubahan dalam tujuan “dimiliki hingga jatuh tempo” jika
perubahan maksud tersebut disebabkan oleh kondisi berikut ini:
 terdapat bukti mengenai penurunan signifikan risiko kredit perusahaan penerbit efek.
 terjadi perubahan peraturan perpajakan yang menghapuska atau menaikkan tarif pajak final
yang berlaku atas bunga dari efek utang (tidak termasuk perubahan peraturan perpajakan yang
merevisi tarif pajak atas bunga secara umum).
 terjadi penggabungan usaha atau penjualan dalam jumlah besar (seperti penjualan segmen)
yang mengakibatkan diperlukannya penjualan atau transfer efek dalam kelompok “dimiliki
hingga jatuh tempo” untuk mempertahankan risiko kredit perusahaan dan posisi risiko suku
bunga yang ada saat tersebut.
 terjadi perubahan dalam persyaratan atau peraturan perundangan yang secara signifikan
mengubah definisi investasi yang diizinkan atau tingkat maksimum investasi yang diizinkan
dalam jenis efek tertentu, sehingga perusahaan harus melepaskan efek dalam kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo.
 terjadi perubahan peraturan pemerintah mengenai modal minimum industri tertentu yang
mengakibatkan perusahaan mengurangi aktivitas usahanya atau skala operasinya dan menjual
efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.
 terjadi perubahan dalam peraturan pemerintah yang mengakibatkan bertambahnya bobot
risiko atas investasi efek utang dalam perhitungan rasio tertentu, misalnya dalam perhitungan
solvabilitas perusahaan asuransi atau perhitungan rasio kecukupan modal perbankan. Selain
perubahan yang diuraikan di atas, kejadian lain yang tidak berulang dan bersifat luar biasa yang
tidak dapat diantisipasi, dapat menyebabkan perusahaan menjual atau mentransfer efek tertentu
dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, tanpa harus dipertanyakan tujuan awal pemilikan
efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo mempertimbangkan efek lain dalam
kelompok yang sama. Semua penjualan dan transfer efek dalam kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo harus diungkapkan sesuai dengan persyaratan pada paragraf 23.
Perusahaan tidak boleh mengklasifikasikan efek utang ke dalam kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo jika perusahaan mempunyai maksud untuk memiliki efek tersebut untuk periode
yang tidak ditentukan.Oleh karena itu, efek utang tidak boleh diklasifikasikan dalam kelompok
ini jika perusahaan bermaksud menjual efek tersebut, misalnya, untuk menghadapi:
 perubahan tingkat bunga pasar dan perubahan yang berhubungan dengan risiko sejenis,
 kebutuhan likuiditas,
 perubahan dalam ketersediaan dan tingkat imbal hasil investasi alternatif,
 perubahan dalam sumber pendanaan perusahaan dan persyaratannya,
 perubahan dalam risiko mata uang asing.
Dalam manajemen aset dan kewajiban suatu entitas, manajemen dapat menentukan bahwa
keseimbangan manajemen risiko keuangan perusahaan dapat dicapai tanpa harus menyediakan
seluruh investasinya dalam efek untuk dijual pada saat diperlukan. Dalam hal ini, perusahaan
dapat menentukan bahwa efek utang tertentu digolongkan dalam kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo dan tak akan dijual untuk tujuan manajemen risiko keuangan. Berdasarkan tujuan
kepemilikan efek utang tersebut, perusahaan dapat mengakui efek utang tersebut dengan
metode biaya perolehan (termasuk amortisasi diskonto atau premium).
 Penjualan efek utang yang memenuhi salah satu dari dua kondisi berikut ini dapat dianggap
telah jatuh tempo untuk tujuan klasifikasi efek sebagaimana diuraikan pada paragraf 8 dan 13,
dan untuk tujuan pengungkapan sebagaimana diuraikan pada paragraf 23.
 Penjualan efek terjadi pada tanggal yang cukup dekat dengan saat jatuh tempo, sehingga risiko
tingkat bunga tidak lagi menjadi factor penentu harga jual. Tanggal penjualan tersebut begitu
dekatnya dengan saat jatuh tempo sehingga perubahan suku bunga pasar tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap nilai wajar efek.
 Penjualan efek terjadi setelah perusahaan memperoleh sebagian besar pembayaran (sedikitnya
85 persen) dari nilai tercatat investasi dalam efek utang. Pembayaran tersebut dapat terjadi
karena pembayaran di muka efek utang atau pembayaran efek utang sesuai dengan jadwal
angsuran pembayaran efek utang tersebut (yang meliputi pokok pinjaman dan bunga). Untuk
efek dengan tingkat bunga variabel, pembayaran cicilan tersebut tidak akan sama jumlahnya,
tergantung kepada tingkat bunga yang berlaku. Efek yang Diklasifikasikan dalam Kelompok
“Diperdagangkan” dan “Tersedia untuk Dijual“
Investasi efek utang yang tidak diklasifikasikan ke dalam “dimiliki hingga jatuh tempo” dan
efek ekuitas yang nilai wajarnya telah tersedia, harus diklasifikasikan ke dalam salah satu
kelompok berikut ini dan diukur sebesar nilai wajarnya dalam neraca:
 “Diperdagangkan”. Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat harus
diklasifikasikan dalam kelompok “diperdagangkan”. Efek dalam kelompok “diperdagangkan”
biasanya menunjukkan frekuensi pembelian dan penjualan yang sangat sering dilakukan. Efek
ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek.
 “Tersedia untuk dijual”. Efek yang tidak diklasifikasikan dalam kelompok “diperdagangkan”
dan dalam kelompok “dimiliki hingga jatuh tempo”, harus diklasifikasikan dalam kelompok
“tersedia untuk dijual”.
Pelaporan Perubahan Nilai Wajar
Laba atau rugi yang belum direalisasi atas efek dalam nkelompok diperdagangkan harus diakui
sebagai penghasilan. Laba atau rugi yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia
untuk dijual (termasuk efek yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar) harus dimasukkan
sebagai komponen ekuitas yang disajikan secara terpisah, dan tidak boleh diakui sebagai
penghasilan sampai saat laba atau rugi tersebut dapat direalisasi.Untuk ketiga kelompok efek
tersebut, dividen dan pendapatan bunga, termasuk amortisasi premi dan diskonto yang timbul
saat perolehan, selalu diakui sebagai penghasilan. Pernyataan ini tidak berdampak terhadap
metode yang digunakan untuk mengakui dan mengukur jumlah dividen dan pendapatan bunga.
Laba atau rugi yang telah direalisasi untuk efek yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia
untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo juga tetap harus dilaporkan sebagai penghasilan.
Perubahan Kelompok Investasi
Pemindahan efek antarkelompok dicatat sebesar nilai wajarnya. Pada tanggal perubahan
kelompok, laba atau rugi yang belum direalisasi harus dicatat sebagai berikut:
 untuk efek yang dipindahkan dari kelompok diperdagangkan, laba atau rugi yang belum
direalisasi pada tanggal transfer telah tercatat sebagai penghasilan dan oleh karena itu tidak
boleh dihapus.
 untuk efek yang dipindahkan ke kelompok diperdagangkan, laba atau rugi yang belum
direalisasi pada tanggal pemindahan diakui sebagai penghasilan pada saat tersebut.
 untuk efek utang yang dipindahkan ke kelompok tersedia untuk dijual dari kelompok dimiliki
hingga jatuh tempo, laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam kelompok ekuitas
secara terpisah pada tanggal pemindahan kelompok.
 untuk efek utang yang ditransfer ke kelompok tersedia untuk dijual dari kelompok dimiliki
hingga jatuh tempo, laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer harus tetap
dilaporkan dalam komponen ekuitas secara terpisah, namun harus diamortisasi selama masa
manfaat efek dengan cara yang konsisten dengan amortisasi premi atau diskonto. Amortisasi
laba atau rugi yang belum direalisasi tersebut akan sepadan dengan pengaruh amortisasi premi
atau diskonto terhadap pendapatan bunga

Penurunan Nilai Efek


Untuk efek individual dalam kelompok tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo,
perusahaan harus menentukan apakah penurunan nilai wajar di bawah biaya perolehan
(termasuk amortisasi premi dan diskonto) merupakan penurunan yang bersifatnpermanen atau
tidak. Jika ada kemungkinan investor tidak dapat memperoleh kembali seluruh jumlah biaya
perolehan yang seharusnya diterima sehubungan dengan persyaratan perjanjian efek utang,
maka penurunan yang bersifat permanen dianggap telah terjadi. Jika penurunan nilai wajar
dinilai sebagai penurunan permanen, biaya perolehan efek individual harus diturunkan hingga
sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut harus diakui dalam laporan laba
rugi sebagai rugi yang telah direalisasi. Biaya perolehan yang baru tidak boleh diubah kembali.
Kenaikan selanjutnya dalam nilai wajar efek dalam kelompok tersedia untuk dijual harus
dimasukkan ke dalam komponen ekuitas secara terpisah, sebagaimana dinyatakan dalam
paragraf 14. Penurunan selanjutnya dari nilai wajar, jika bukan merupakan penurunan nilai
sementara, juga harus dimasukkan ke dalam komponen ekuitas secara terpisah.

PENYAJIAN
Perusahaan dengan neraca yang aktiva dikelompokkan menjadi aktiva lancar, aktiva tetap dan
aktiva lain-lain kewajibannya dikelompokkan manjadi kewajiban jangka pendek dan jangka
panjang (classified balance sheet) harus melaporkan semua efek yang diperdagangkan sebagai
aktiva lancar.
Efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dan efek dalam kelompok tersedia untuk
dijual disajikan sebagai aktiva lancar atau aktiva tidak lancar berdasarkan keputusan
manajemen. Khusus untuk efek utang dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dan
kelompok tersedia untuk dijual yang jatuh tempo pada tahun berikutnya harus dikelompokkan
sebagai aktiva lancar.
Dalam laporan arus kas, arus kas yang digunakan untuk atau berasal dari pembelian, penjualan,
dan jatuh tempo efek dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo,
harus diklasifikasikan sebagai arus kas aktivitas investasi, dan dilaporkan sebesar nilai bruto
untuk setiap kelompok efek di dalam laporan arus kas. Arus kas untuk atau dari pembelian,
penjualan, dan jatuh tempo efek dalam kelompok diperdagangkan harus diklasifikasikan
sebagai arus kas aktivitas operasi.
PENGUNGKAPAN
Untuk efek dalam kelompok tersedia untuk dijual dan kelompok dimiliki hingga jatuh tempo,
informasi berikut ini harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk setiap
kelompok utama efek:
1. nilai wajar agregat
2. laba yang belum direalisasi dari pemilikan efek
3. rugi belum direalisasi dari pemilikan efek
4. biaya perolehan, termasuk jumlah premi dan diskonto yang belum diamortisasi.
Lembaga keuangan (bank, koperasi kredit, lembaga pembiayaan dan asuransi) perusahaan
harus mengungkapkan setiap jenis efek utama yang dimilikinya yaitu efek ekuitas,efek utang
yang dikeluarkan oleh pemerintah,efek utang perusahaan, efek utang yang dijamin hipotik, dan
efek utang lainnya.
Untuk efek utang dalam kelompok tersedia untuk dijual dan kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo, informasi mengenai tanggal jatuh tempo efek utang tersebut harus diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan tahun terakhir yang disajikan. Informasi tentang tanggal jatuh
tempo dapat dikelompokkan menurut jangka waktunya sejak tanggal neraca. Lembaga
keuangan harus mengungkapkan nilai wajar dan biaya perolehan efek utang, termasuk diskonto
dan premium yang belum diamortisasi berdasarkan, sedikitnya, 4 kelompok tanggal jatuh
tempo berikut ini:
a) jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 tahun,
b) jatuh tempo dalam waktu antara 1 sampai 5 tahun,
c) jatuh tempo dalam waktu antara 5 sampai 10 tahun,
d) jatuh tempo dalam waktu lebih dari 10 tahun.
Akuntansi Investasi

INVESTASI

Sekurtitas hutang (debt securities) adalah instrument yang menunjukkan hubungan


kreditor dengan suatu perusahaan. Investasi dalam sekuritas hutang dikelompokkan menjadi
3 kategori terpisah untuk tujuan akuntansi dan pelaporan :
1. Dimiliki sampai jatuh tempo (held to maturity)
2. Perdagangan (trading)
3. Tersedia untuk dijual (available for sale)

Ilustrasi yang mengidentifikasi kategori-kategori ini, beserta perlakuan akuntansi dan


pelaporan yang diisyaratkan untuk masing-masingnya.
Kategori Penilaian Keuntungan atau Pengaruh lainnya terhadap
kerugian kepemilikan laba
yang belum direalisasi
Dimiliki sampai jatuh Biaya yang Tidak diakui Bunga pada saat dihasilkan,
tempo diamortisasi keuntungan atau kerugian dari
penjualan
Sekuritas perdagangan Nilai wajar Diakui dalam laba Bunga pada saat dihasilkan,
bersih keuntungan atau kerugian dari
penjualan
Tersedia untuk dijual Nilai wajar Diakui sebagai laba Bunga pada saat dihasilkan,
komprehensif lainnya keuntungan atau kerugian
dan sebagai dari penjualan
komponen yang
terpisah dari ekuitas
pemegang saham

Biaya yang diamortisasi adalah biaya perolehan/akuisisi yang disesuaikan untuk


memperhitungkan amortisasi diskonto atau premi, jika dianggap tepat.

SEKURITAS YANG DIMILIKI PADA SAAT JATUH TEMPO


Hanya sekuritas hutang yang dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki
sampai jatuh tempo. Menurut definisinya, sekuritas ekuitas tidak mempunyai tanggal jatuh
tempo. Perusahaan seperti Starbucks seharusnya mengklasifikasikan sekuritas hutang sebagai
dimiliki sampai jatuh tempo hanya jika entitas yang melaporkan mempunyai (1) niat positif
(2) kemampuan utnuk memiliki sekuritas itu sampai jatuh tempo.
Perusahaan mengklasifikasikan sekuritas yang dimiliki sampai jatuh temoi sebesar
biaya yang diamortisasi, bukan pada nilai wajarnya. Terakhir, karena sekuritas yang dimiliki
sampai jatuh tempo tidak disesuaikan ke nilai wajar, maka sekuritas ini tidak dapat
meningkatkan volaitilitas laba yang dilaporkan atau modal yang dilaporkan seperti halnya
sekuritas perdagngan dan sekuritas yang tersedia untuk dijual.

SEKURITAS YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL


Perusahaan seperti Amazon melaporkan sekuritas yang tersedia untuk dijual sebesar
nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang berkaitan dengan
perubahan nilai wajar sekuritas hutang yang tersedia untuk dijual dicatat dalam akun
keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi. Amazon
menambahkan/mengurangkan jumlah ini terhadap laba komprehensif lainnya pada periode
tersebut. Laba komprehensif lalu ditambahkan ke (dikurangkan dari) akumulasi laba
komprehensif lainnya yang ditujukan sebagai kompnen terpisah dari ekuitas pemegang saham
sampai direalisasi. Jadi, perusahaan melaporkan dalam neraca, sekuritas yang tersedia untuk
dijual pada nilai wajar, tetapi tidak melaporkan perubahan nilai wajar sebagai bagian dari
laba bersih sampai sekuritas itu dijual.

SEKURITAS PERDAGANGAN
Sekuritas perdagangan dimiliki dengan maksud akan dijual dalam periode waktu yang
singkat atau dalam arti konteks ini adalah pembelian dan penjualan yang sering dilakukan
dan sekuritas perdagangan digunakan untuk menghasilkan laba bersih dari delidih harga
jangka pendek. Periode kepemilikan atas sekuritas ini biasanya kurang dari 3 bulan dan lebih
sring diukur dengan hitungan hari atau jam.
Sekutritas ini dilaporkan pada nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian
kepemilikan yang belum direalisasi dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih. Serupa
dengan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo atau investasi yang tersedia untuk dijual,
sekuritas perdagangan juga harus diamortisasi diskonto dan preminya. Keuntungan atau
kerugian kepemilikan adalah perubahan bersih dalam nilai wajar sekuritas dari satu period
eke periode lainnya, tidak termasuk pendapatan dividen atau bunga yang telah diakui tetapi
belum diterima.

INVESTASI DALAM SEKURITAS EKUITAS


Sekuritas Ekuitas digambarkan sebagai sekuritas yang menunjukkan bagian
kepemilikan seperti saham biasa, saham preferen atau modal saham lainnya. Investasi oleh
suatu perusahaan dalam saham biasa perusahaan lain dapat diklasifikasikan menurut
persentase saham dengan hak suara investee yang dimiliki imvestor :
1. Kepemilikan Kurang Dari 20%
Apabila seorang investor memiliki hak suara kurang dari 20%, maka diasumsikan
bahwa investor itu mempunyai pengaruh yang kecil atau tidak mempunyai oengaruh terhadap
investee. Dalam hal ini jika harga pasar tersedia, maka investasi itu dinilai dan dilaporkan
setelah akuisisi dengan menggunakan metode nilai wajar. Metode nilai wajar mengharuskan
perusahaan mengklasifikasikan sekuritas ekuitas pada saat akuisisi sebagai sekuritas yang
tersedia untuk dijual atau sekuritas perdagangan. Karena sekuritas ekuitas tidak mempunyai
tanggal jatuh tempo, maka sekuritas ini tidak dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang
dimiliki sampai jatuh tempo.
Seperti sekuritas hutang yang tersedia untuk dijual, keuntungan dan kerugian bersih
yang belum direalisasi yang berkaitan dengan perubahan nilai wajar sekuritas ekuitas yang
tersedia untuk dijual dicatat dalam akun keuntungan atau kerugian kepemilikian yang belum
direalisasi. Ekuitas dilaporkan sebagai bagian dari laba komprehensif lainnya dan sebagai
komponen akumulasi laba komprehensif lainnya sampai direalisasi.

2. Kepemilikan Antara 20% dan 50%


Perusahaan investor dapat memiliki hak kurang dari 50% dalam perusahaan investee
dan karenanya tidak memiliki kendali hukum. Akan tetapi, seperti ysng diperlihatkan dalam
cerita pembuka Coca Cola, investasi dalam saham dengan hak suara kurang dari 50% masih
dapat member Coke (investor) kemampuan untuk menerapkan pengaruh yang signifikan
terhadap kebijakan operasi dan keuangan pembatalannya. Pengaruh yang signifikan dapat
ditunjukkan dalam beberapa cara, contohnya adalah : perwakilan dalam dewan direksi,
partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, transaksi antarperusahaan yang material,
pertykaran personil manajerial, atau ketergantungan teknologi.
`
Metode Ekuitas
Dalam metode ekuitas diketahui adanya hubungan ekonomi yang nyata antara
investor dan investee. Investor pada awalnya dicatat pada biaya saham yang diperoleh, tetapi
kemudian disesuaikan setiap periode untuk memperhitungkan perubahan aktiva bersih
investee. Yaitu, jumlah tercatat investasi secara periodeik ditambah/dikurangi dengan bagian
proporsional investor atas laba/rugi investee dikurangi dengan semua dividen yang diterima
investor dari investee. Metode ekuitas mengakui bahwa laba investee akan menambah aktiva
bersih investee, dan bahwa kerugian serta dividen investee mengurangi aktiva bersih tersebut.

3. Kepemilikan Lebih Dari 50%


Jika suatu perusahaan memperoleh hak suara lebih dari 50% yaitu hak mengendalikan
dalam perusahaan lain, maka perusahaan investor disebut sebagai perusahaan induk dan
perusahaan investee disebut sebagai perusahaan anak. Investasi dalam saham biasa
perusahaan anak disajikan sebagai investais jangka panjang dalam laporan keuangan
tersendiri yang dibuat oleh perusahaan induk.
Apabila perusaahaan induk memperlakukan perusahaan anak sebagai suatu investasi,
maka biasanya dibuat Laporan Keuangan Konsolidasi. Laporan Keuangan Konsolidasi
memperlakukan perusahaan induk dan anak sebagai satu kesatuan entitas ekonomi.

MASALAH PELAPORAN LAINNYA


Masalah-masalah berikut yang berkaitan dengan sekuritas hutang dan ekuitas :
1. Penyajian Investasi dalam Laporan Keuangan
Kategori Investasi Penilaian Klasifikasi
Sekuritas perdagangan Nilai wajar Aktiva lancar
(hutang dan ekuitas)
Dimiliki hingga jatuh Biaya yang diamortisasi Lancar atau tidak lancar
tempo (hutang) bergantung pada tanggal
jatuh tempo sekuritas
individual
Hutang yang tersedia Nilai wajar Bergantung pada situasi.
untuk dijual Lancar atau tidak lancar
bergantung pada jatuh
tempo serta ekspektasi
penjualan dan penebusan
tahun beriktunya
Ekuitas yang tersedia Nilai wajar Bergantung pada situasi.
untuk dijual Lancar atau tidak lancar
bergantung pada
ekspektasi penjualan pada
tahun berikutnya

Pengungkapan yang Diperlukan menurut Metode Ekuitas


 Nama setiap investee dan persentase kepemilikan saham biasa
 Kebijakan akuntansi investor berkaitan dengan investasi saham biasa
 Selisih, jika ada, antara jumlah dalam akun investasi dan jumlah ekuitas yang
mendasarinya dalam aktiva bersih perusahaan investee
 Nilai aggregate dari setiap investasi yang diklasifikasikan berdasarkan harga pasar
 Ketika investasi yang dihitung dengan metode ekuitas itu material secara keseluruhan,
maka perusahaan mungkin perlu menyajikan ikhtisar informasi yang berhubungan dengan
aktiva, kewajiban dan hasil operasi perusahaan investee.
2. Penurunan Nilai
Setiap investasi harus dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan untuk menentukan
apakah investasi itu mengalami penurunan nilai yang bersifat tidak temporer. Kepailitan atau
krisis likuiditas yang signifikan yang dialami investee adalah contoh-contoh situasi yang
menunjukkan hilangna nilai itu bagi investor mungkin bersifat permanen. Jika permanen itu
dianggap tidak temporer, maka dasar dari setiap sekuritas diturunkan sampai ke dasar biaya
yang baru. Jumlah penurunan itu diperhitungkan sebagai kerugian yang direalisasi dan
karenanya, dimasukkan dalam laba bersih.
Untuk sekuritas hutang, pengujian penurunan nilai ditujukan untuk menentukan
apakah “kemungkinan besar bahwa investor tidak akan bisa menagih seluruh jumlah yang
terhutang menurut persyaratan kontrakturl”
Untuk sekuritas ekuitas, pedomannya tidak sepert itu. Setiap kali nilai yang dapat
direalisasi jumlahnya lebih rendah daripada jumlah tercatat investasi, maka harus
dipertimbangkan bahwa telah tejadi penurunan nilai.

3. Transfer Di Antara Kategori


Jenis Transfer Dasar pengukuran Dampak transfer Dampak transfer
terhadap ekuitas terhadap laba bersih
pemegang saham
Transfer dari Sekuritas ditransfer Keuntungan atau Keuntungan atau
perdagangan ke tersedia sebesar nilai wajar kerugian yang kerugian yang belum
untuk dijual pada tanggal belum direalisasi direalisasi pada tanggal
transfer, yang pada tanggal transfer diakui dalam
merupakan dasar transfer menambah laba
biaya untuk atau mengurangi
sekuritas itu ekuitas pemegang
saham
Transfer dari tersedia Sekuritas ditransfer Keuntungan atau Keuntungan atau
untuk dijual ke sebesar nilai wajar kerugian yang kerugian yang belum
perdagangan pada tanggal belum direalisasi direalisasi pada tanggal
transfer yang pada tanggal transfer diakui dalam
merupakan dasar transfer menambah laba
biaya untuk atau mengurangi
sekuritas itu ekuitas pemegang
saham
Transfer dari dimiliki Sekuritas ditransfer Komponen terpisah Tidak ada
sampai jatuh tempo ke sebesar nilai wajar dari ekuitas
tersedia untuk dijual pada tanggal pemegang saham
transfer bertambah atau
berkurang sebesar
keuntungan atau
kerugian yang
belum direalisasi
pada tanggal
transfer
Transfer dari tersedia Sekuritas ditransfer Keuntungan atau Tidak ada
untuk dijual ke dimiliki sebesar nilai wajar kerugian yang
sampai jatuh tempo pada tanggal belum direalisasi
transfer pada tanggal
transfer yang dicatat
sebagai komponen
terpisah dari ekuitas
pemegang saham
diamortisasi
sepanjang umur
ekuitas
4. Kontroversi Nilai Wajar
Sejumlah masalah besar yang belum terpecahkan dalam subbab ini adalah :
 Pengukuran berdasarkan niat
 Perdagangan Keuntungan
 Kewajiban tidak dinilai secara wajar
 Subjektivitas Nilai Wajar

IKHTISAR PERLAKUAN PELAPORAN EKUITAS


Kategori Neraca Laporan Laba Rugi
Perdagangan (sekuritas hutang Investasi diperlihatkan pada Bunga dan dividen diakui sebagai
dan ekuitas nilai wajar. Aktiva lancar pendapatan. Keuntungan dan kerugian
kepemilikan yang belum direalisasi
dimasukkan dalam laba bersih
Tersedia untuk dijual (hutang dan Investasi diperlihatkan pada Bunga dan dividen diakui sebagai
ekuitas) nilai wajar. Aktiva lancar atau pendapatam. Keuntungan atau
jangka panjang kepemilikan kerugian yang belu direalisasi tidak
belum direalisasi merupakan dimasukkan dalam laba bersih tetapi
komponen terpisah dari dalam laba komprehensif lainnya
ekuitas pemegang saham
Dimiliki sampai jatuh tempo Investasi diperlihatkan pada Bunga diakui sebagai pendapatan
(hutang) biaya yang diamortisasi.
Aktiva lancar atau jangka
panjang
Metode ekuitas atau konsolidasi Investasi pada awalnya dicatat pendapatan diakui sebesar laba rugi
(ekuitas) sebagai biaya, secara periodik investee yang dilaporkan sesudah
disesuaikan dengan bagian tanggal investasi
investor atas laba rugi
investee, dan dikurangi semua
dividen yang diterima. Jangka
panjang

AKUNTANSI UNTUK INSTRUMEN DERIVATIF


Ada 3 jenis derivative yaitu : (1) Forward (2) Opsi (3) Swap

Prinsip Dasar Akuntansi Untuk Derivatif


FASB menyimpulkan bahwa derivative seperti forward dan opsi merupakan aktiva serta
kewajiban dan harus dilaporkan dalam neraca pada nilai wajar.

Perbedaan antara Instrumen Keuangan Tradisional dan Derivatif


1. Instrumen tersebut mempunyai : 1) satu atau lebih dasar 2) provisi pembayaran yang
teridentifikasi
2. Instrumen tersebut memerlukan investasi kecil atau tanpa investasi sama sekali pada awal
kontrak
3. Instrumen tersebut mengharuskan atau memperbolehkan penyelesaian bersih
Derivatif yang Digunakan Untuk Hedging
Fleksibilitas dalam penggunaan dan karalteristik biaya derivative yang relative rendah
terhadap instrument keuangan tradisional, menjelaskan mengapa derivative menjadi begitu
popular dalam tahun-tahun terakhir ini. Dewasa ini penggunaan derivative dalam manajemen
risiko semakin menignkat. Derivatif dapat digunakan untuk mengoffset dampak negative dari
perubahan suku bunga atau kurs tukar mata uang asing. Penggunaan derivative ini lebih
dikenal dengan sebutan Hedging.
SFAS no 133 menetapkan standar akuntansi dan pelaporan untuk instrument keuangan
derivative yang digunakan dalam aktivitas hedging. Akuntansi khusus diperkenankan untuk
dua jenis hedging-hedging nilai wajar dan hedging arus kas.

Hedging Nilai Wajar


Dalam hedging nilai wajar, suatu derivative digunakan untuk membendung atau mengoffset
exposure terhadap perubahan nilai wajar. Aktiva atau kewajiban yang diakui atau komitmen
perusahaan yang belum diakui. Dalam posisi hedging yang sempurna, keuntungan atau
kerugian atas nilai wajar derivative dan aktiva atau kewajiban yang dihedging harus sama dan
saling mengoffset.
Hedging Arus Kas
Hedging arus kas digunakan untuk membendung exposure terhadap risiko arus kas, yang
merupakan hasil dari variabiltas arus kas. Di sini akuntansi khsus diperbolehkan untuk
hedging arus kas. Pada umumnya derivative diukur dan dilaporkan secara langsung dalam
laba bersih. Akan tetapi, derivative yang digunakan dalam hedging arus kas diperhitungkan
sebesar nilai wajarnya di neraca, meskipun keuntungan atau kerugian dicatat dalam ekuitas
sebagai bagian dari laba komprehensif lainnya.

Masalah Pelaporan Lainnya


1. Akuntansi untuk derivative yang tertanam
2. Mengkualifikasikan kriteria hedging
3. Pengungkaoan tentang instrument keuangan dan derivative
Investasi Pada Efek Tertentu (ETAP)
Efek menurut SAK ETAP adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif,
kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek. Efek utang adalah efek yang
menunjukkan hubungan hutang piutang antara kreditor dengan entitas yang menerbitkan
efek. Efek ekuitas adalah efek yang menunjukkan hak kepemilikan atas suatu ekuitas, atau
hak untuk memperoleh (misalnya: waran, opsi beli) atau hak untuk menjual (misalnya opsi
jual) kepemilikan tersebut dengan harga yang telah atau akan ditetapkan.

Pada penyajian laporan keuangan, efek utang maupun ekuitas harus dikelompokan menjadi
tiga jenis, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Dimiliki hingga jatuh tempo (Held to maturity)
Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah suatu efek hutang atau efek ekuitas yang
bertujuan dimiliki hingga jatuh tempo.
2. Diperdagangkan (Trading)
Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat harus diklasifikasikan
dalam kelompok “diperdagangkan.” Efek dalam kelompok “diperdagangkan” biasanya
menunjukkan frekuensi pembelian dan penjualan yang sangat sering dilakukan.
3. Tersedia untuk dijual (Available for sale)
Efek yang tidak diklasifikasikan dalam kelompok “diperdagangkan” dan dalam kelompok
“dimiliki hingga jatuh tempo”, harus diklasifikasikan dalam kelompok “tersedia untuk dijual.”

Perubahan jenis efek dapat terjadi pada kegiatan usaha dan harus dicatat dengan nilai
wajarnya pada saat terjadi. Hal ini dapat dijelaskan pada gambar berikut:
1. Untuk efek yang dipindahkan dari kelompok diperdagangkan, laba atau rugi
yang belum direalisasi pada tanggal transfer telah tercatat sebagai penghasilan dan
oleh karena itu tidak boleh dihapus.
2. Untuk efek yang dipindahkan ke kelompok diperdagangkan, laba atau rugi
yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan diakui sebagai penghasilan pada
saat tersebut.
3. Untuk efek utang yang dipindahkan ke kelompok tersedia untuk dijual dari
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, laba atau rugi yang belum direalisasi diakui
dalam kelompok ekuitas secara terpisah pada tanggal pemindahan kelompok.
4. Untuk efek utang yang ditransfer dari kelompok tersedia untuk dijual ke
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, laba atau rugi yang belum direalisasi pada
tanggal transfer harus tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas secara terpisah,
namun harus diamortisasi selama masa manfaat efek dengan cara yang konsisten
dengan amortisasi premi atau diskonto. Amortisasi laba atau rugi yang belum
direalisasi tersebut akan sepadan dengan pengaruh amortisasi premi atau diskonto
terhadap pendapatan bunga dari efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.

Pada efek tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo, manajemen harus menilai
apakah terjadi penurunan nilai wajar dibawah harga perolehan secara permanen atau tidak.
Jika ada kemungkinan investor tidak dapat memperoleh kembali seluruh jumlah biaya
perolehan yang seharusnya diterima sehubungan dengan persyaratan perjanjian efek utang,
maka penurunan yang bersifat permanen dianggap telah terjadi. Jika penurunan nilai wajar
dinilai sebagai penurunan permanen, biaya perolehan efek individual harus diturunkan
hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut harus diakui dalam
laporan laba rugi sebagai rugi yang telah direalisasi. Biaya perolehan yang baru tidak boleh
diubah kembali. Kenaikan selanjutnya dalam nilai wajar efek dalam kelompok tersedia untuk
dijual harus dimasukkan ke dalam komponen ekuitas secara terpisah. Penurunan selanjutnya
dari nilai wajar, jika bukan merupakan penurunan nilai sementara, juga harus dimasukkan ke
dalam komponen ekuitas secara terpisah.

INVESTASI DALAM SEKURITAS HUTANG

INVESTASI DALAM SEKURITAS HUTANG / OBLIGASISekuritas hutang/ obligasi (debt


securities) adalah instrumen yang menunjukkan hubungan kreditordengan
suatu perusahaan.Investasi dalam sekuritas hutang menurut (donald, Jerry dan Terry :
433) dikelompokkan menjadi tigakategori terpisah untuk tujuan akuntansi dan pelaporan,
yaitu meliputi :1.

Dimiliki sampai jatuh tempo (held to



maturity) : Sekuritas hutang yang menurut maksud dankemampuan perusahaan akan dimiliki sampai
jatuh tempo2.

Perdagangan (tranding) : sekuritas hutang yang dimiliki terutama untuk dijual dalam
waktudekat untuk menghasilkan laba atau selisih jangka pendek3.

Tersedia untuk dijual (available for sale) : Sekuritas hutang yang tidak diklasifikasikan
sebagaisekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo atau perdagangan.SEKURITAS YANG
DIMILIKI SAMPAI JATUH TEMPOGuna mengambarkan akuntansi hutang yang dimiliki
sampai jatuh tempo, misalkan Robinson Companymembeli obligasi 8% Evermaster Corporation
bernilai pari $ 100.000 pada tanggal 1 Januari 2006, padadisconto, dengan membayar $ 92.278. Obligasi ini
jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2011 ; bungadibayar setiap tanggal 1 Juli dan 1 Januari.
Robinson mencatat investasi ini sebagai berikut :1
JanuariSekuritas yang Dimiliki Sampai Jatuh Tempo 92.278Kas 92.278Perusahaan harus
mengamortisasi premi atau diskonto dengan metode bunga efektif.Suku bunga efektif atau
hasil (yield) dihitung pada saat investasi dilakukan dan dikenakan pada jumlahtercatat
awalnya (nilai buku) atas setiap periode bunga untuk menghitung pendapatan bunga
. Jumlahtercatat investasi akan bertambah dengan diskonto yang diamortisasi atau berkurang
dengan premiyang diamortisasi dalam setiap perode.Pengaruh amortisasi diskonto terhadap
pendapatan bunga yang dicatat Robinson setiap periode untukinvestasi dalam
obligasi Evermaster.

Robinson mencatat penerimaan pembayaran bunga setengahtahunan yang pertama pada


tanggal 1 juli2006Adalah :Kas
4.000Sekuritas yang dimiliki Sampai jatuh Tempo 614Pendapatan bunga 4.614Karena Robinson
Company menggunakan dasar tahun kalender, maka perusahaan ini mengakrualkanbunga dan
mengamortisasi diskonto pada tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut :31 Desember
2006Piutang bunga 4.000Sekuritas yang Dimiliki Sampai Jatuh Tempo 645Pendapatan bunga 4.645
Jumlah bunga dan amortisasi diberikan dalam tabel berikut ini :Jurnal tanggal 1 Januari 2007Kas
4.000Piutang bunga 4.000Obligasi 8% Yang Dibeli Untuk Memberikan Hasil 10%
Tanggal Kas yang diterima Pendapatan bunga Amortisasi DiskontoobligasiJumlah
TercatatObligasi1/1/06
$92.2781/7/06 $4.000 $4.614 $.614 92.892 (92.278 +614)1/1/07 $4.000 4.645 (92.892 x10%
x 6/12)645
93.5371/7/07 $4.000 4.677 677 94.2141/1/08 $4.000 4.711 711 94.9251/7/08 $4.000 4.746 7
46 95.6711/1/09 $4.000 4.783 783 96.4541/7/09 $4.000 4.823 823 97.2771/1/10 $4.000 4.86
4 864 98.141

1/7/10 $4.000 4.907 907 99.0481/1/11 $4.000 4.952 952 100.000


$4.000 = $ 100.000 X 0.08 x 6/12 (Kas)$4.614 = $92.278 X 0,10 X 6/12$614 = 4.614 - $ 4.000$92.892 =
$92.278 + $614Robinson Company akan melaporkan pos

pos berikut ini berkaitan dengan investasinya dalam obligasiEvermaster pada laporan
keuangannya per 31 Desember 2006 :NeracaAktiva LancarPiutang bunga $ 4.000Investasi
jangka
panjangSekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo, pada biaya diamortisasi $ 93.537 Lapora
n Laba

RugiPendapatan bunga $ 9.259
Jika Robonson Company menjual investasinya dalam obligasi Evermaster pada tanggal
1November 2010 dengan kurs 99 ¾ ditambah bunga akrual, maka perhitungan dan ayat
jurnalamortisasi diskonto sejak 1 Juli 2010 sampai 1 November 2010 adalah $ 635 (4/6 X
$952).Robinson mencatat amortisasi diskonto ini adalah sebgai berikut :I November
2010Sekuritas yang Dimiliki Sampai Jatuh Tempo $ 635Pendapatan bunga $ 635Perhitungan
keuntungan yang direalisasi atas penjualan ini adalah sebagai berikut :

INVESTASI v Investasi dalam Sekuritas


Utang
INVESTASI

 Investasi dalam Sekuritas Utang

A. PENGERTIAN SEKURITAS UTANG

Sekuritas utang (debt securities) merupakan instrumen yang


menunjukkan hubungan kreditor dengan suatu perusahaan. Sekuritas utang
meliputi sekuritas pemerintah, obligasi, utang yang dapat dikonversikan
(convertible debt), commercial paper, dan lain-lain. Piutang dagang dan
piutang pinjaman bukan merupakan sekuritas utang karena tidak memenuhi definisi sekuritas.

Investasi dalam sekuritas utang dikelompokkan menjadi tiga kategori


untuk tujuan akuntansi dan pelaporan. Ketiga kategori tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dimiliki sampai jatuh tempo (held-to-maturity).

Sekuritas utang yang menurut maksud dan kemampuan perusahaan akan dimiliki sampai jatuh tempo.

2. Perdagangan (trading).

Sekuritas utang yang dibeli dan dimiliki terutama untuk dijual dalam
waktu dekat untuk menghasilkan keuntungan atas selisih harga jangka pendek.

3. Tersedia untuk dijual (available for sale).

Sekuritas utang yang tidak diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo
atau perdagangan.

B. PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK SETIAP KATEGORI SEKURITAS UTANG

Biaya yang diamortisasi (amortized cost) adalah biaya perolehan/akuisisi yang disesuaik
an untuk memperhitungkan amortisasi diskonto atau
premi, jika dianggap tepat. Nilai wajar (fair value) adalah jumlah yang
digunakan bila instrumen keuangan dipertukarkan dalam transaksi berjalan antara pihak-
pihak yang berkeinginan, selain dari penjualan terpaksa atau

likuidasi.

C. PENGHITUNGAN SEKURITAS UTANG UNTUK SETIAP KATEGORINYA

1. Sekuritas Utang yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo

Hanya sekuritas utang yang dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang


dimiliki sampai jatuh tempo. Hal ini dikarenakan, menurut definisinya, sekuritas ekuitas tidak
mempunyai tanggal jatuh tempo. Sekuritas utang harus
diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika entitas yang
melaporkan mempunyai (a) niat positif, dan (b) kemampuan untuk

memiliki sekuritas itu sampai jatuh tempo. Perusahaan tidak boleh


mengklasifikasikan sekuritas utang sebagai sekuritas yang dimiliki sampai
jatuh tempo jika berniat untuk memiliki sekuritas tersebut selama periode
waktu yang tidak terbatas. Demikian pula jika perusahaan mengantisipasi
perubahan suku bunga, risiko mata uang asing, kebutuhan likuiditas atau
alasan manajemen aktiva kewajiban lainnya maka sekuritas itu tidak boleh

diklasifikasikan sebagai dimiliki sampai jatuh tempo.

2. Sekuritas Utang yang tersedia untuk dijual

Investasi dalam sekuritas utang yang termasuk dalam kategori tersedia


untuk dijual dilaporkan sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang
belum terealisasi (unrealized holding gain and loss) yang berkaitan dengan perubahan nilai wajar
sekuritas utang yang tersedia untuk dijual dicatat dalam akun keuntungan atau kerugian kepemilikan
yang belum terealisasi. Akun ini
dilaporkan sebagai laba komprehensif lainnya dan sebagai komponen

terpisah dari ekuitas pemegang saham sampai benar-benar terealisasi. Jadi, perubahan nilai
wajar tidak dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih sampai
sekuritas itu dijual. Pendekatan ini mengurangi volatilitas (ketidakstabilan) laba bersih.

3. Sekuritas Utang Perdagangan

Sekuritas perdagangan (trading securities) dimiliki oleh suatu


perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam periode waktu yang singkat.
Perdagangan dalam konteks ini berarti pembelian dan penjualan sering
dilakukan dan sekuritas perdagangan digunakan untuk menghasilkan laba
dari selisih harga jangka pendek. Periode kepemilikan atas sekuritas ini

biasanya kurang dari 3 bulan dan mungkin lebih sering diukur dalam
hitungan hari atau jam. Sekuritas ini dilaporkan pada nilai wajar, dengan
keuntungan dan kerugian kepemilikan yang belum terealisasi (unrealized
holding gains and losses) dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih. Setiap
diskonto atau premi tidak diamortisasi.
Investasi dalam Sekuritas Saham

A. PENGERTIAN SEKURITAS SAHAM

Sekuritas Ekuitas (equity securities) digambarkan sebagai sekuritas yang


menunjukkan bagian kepemilikan, seperti saham biasa, saham preferen atau
modal saham lainnya. Sekuritas ekuitas juga mencakup hak untuk
memperoleh atau melepaskan bagian kepemilikannya dengan harga yang
sudah disepakati atau yang dapat ditentukan, seperti warran, hak, serta opsi beli (call option)
atau opsi jual (put option). Sedangkan, sekuritas utang yang
dapat dikonversi, dan saham preferen yang dapat ditebus tidak diperlakukan sebagai sekuritas
ekuitas. Pada saat sekuritas ekuitas dibeli, harga pokoknya mencakup harga beli sekuritas tersebut
ditambah komisi pialang dan ongkos lainnya yang berkaitan dengan pembelian itu.

Sejauh mana suatu perusahaan yang berperan sebagai investor


memperoleh bagian atas saham biasa perusahaan lain (investee), biasanya
menentukan perlakuan akuntansi untuk investasi tersebut sesudah akuisisi.
Investasi oleh satu perusahaan dalam saham biasa perusahaan lain dapat
diklasifikasikan menurut persentase saham dengan hak suara investee yang dimiliki investor.

1. Kepemilikan kurang dari 20% (metode nilai wajar/fair value) – investor mempunyai hak pasif.

2. Kepemilikan antara 20% dan 50% (metode ekuitas) – investor mempunyai pengaruh yang
signifikan.

3. Kepemilikan lebih dari 50% (laporan konsolidasi) – investor mempunyai hak mengendalikan.

B. PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK SETIAP KATEGORI SEKURITAS SAHAM

1. Sekuritas Saham yang Dimiliki Kurang dari 20%.

Seperti telah disebutkan, sekuritas ekuitas dicatat pada biaya (cost) atau harga pokok/cost-
nya. Dalam beberapa kasus, biaya/cost sukar ditentukan. Misalnya, sekuritas ekuitas yang
diperoleh dalam pertukaran dengan imbalan
nonkas (properti atau jasa) harus dicatat pada (a) nilai wajar imbalan yang
diberikan atau (b) nilai wajar sekuritas yang diterima, mana yang dapat
ditentukan dengan lebih jelas. Tidak adanya nilai yang dapat ditentukan
dengan jelas untuk properti atau jasa atau harga pasar sekuritas yang diperoleh mungkin
mengharuskan digunakannya penilaian atau estimasi agar diperoleh suatu harga pokok (cost).

Apabila seseorang memiliki hak kurang dari 20% maka diasumsikan


bahwa investor itu mempunyai pengaruh yang kecil atau tidak mempunyai
pengaruh terhadap investee. Dalam hal ini, jika harga pasar tersedia maka
investasi itu dinilai dan dilaporkan setelah akuisisi dengan menggunakan
metode nilai wajar (fair value method). Metode nilai wajar mengharuskan
perusahaan mengklasifikasikan sekuritas ekuitas pada saat akuisisi sebagai
sekuritas yang tersedia untuk dijual atau sekuritas perdagangan. Oleh
karena sekuritas ekuitas tidak mempunyai tanggal jatuh tempo maka
sekuritas ini tidak dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo.

2. Sekuritas Saham yang dimiliki antara 20 – 50%

Walaupun perusahaan investor dapat memiliki saham perusahaan

investee kurang dari 50%, hal ini menyebabkan perusahaan investor tidak memiliki kendali
hukum terhadap perusahaan investee. Akan tetapi, meskipun
investor berinvestasi dalam saham dengan hak suara kurang dari 50%,
mereka masih mempunyai kemampuan untuk menerapkan pengaruh yang
signifikan terhadap kebijakan operasi dan keuangan investee. Untuk
memberikan pedoman akuntansi bagi para investor jika saham biasa dengan hak suara yang
dimiliki adalah 50% atau kurang, dan untuk mengembangkan
definisi operasional dari “pengaruh yang signifikan” maka APB dalam Opinion No. 18 menyatakan
bahwa kemampuan untuk menjalankan pengaruh itu dapat ditunjukkan dalam beberapa cara.

Sering kali, diperlukan pertimbangan dalam menentukan apakah suatu


investasi sebesar 20% atau lebih menghasilkan “pengaruh yang signifikan” terhadap kebijakan
investee. Pada akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-
an, meningkatnya jumlah upaya merger dan pengambilalihan “secara paksa”
telah menciptakan situasi di mana “pengaruh yang signifikan” atas investee sulit ditentukan.
Oleh karenanya, FASB memberikan contoh-contoh kasus, di
mana investasi sebesar 20% atau lebih tidak memungkinkan investor untuk
melaksanakan “pengaruh yang signifikan”. Berikut ini contoh-contoh yang diberikan FASB.

Investee menentang akuisisi sahamnya oleh investor. Misalnya, investee


mengajukan tuntutan terhadap investor atau mengajukan pengaduan kepada badan
regulator pemerintah.

a. Investor dan investee menandatangani suatu perjanjian yang menyatakan


bahwa investor akan melepaskan hak-hak pemegang saham yang
signifikan. Hal ini biasanya terjadi jika investee menolak upaya
pengambilalihan oleh investor, dan investor setuju untuk membatasi kepemilikan sahamnya
dalam investee.

b. Bagian kepemilikan investor tidak menghasilkan “pengaruh yang


signifikan” karena kepemilikan mayoritas atas investee terpusat pada sekelompok kecil pemegang
saham yang mengoperasikan investee tanpa memperhatikan pandangan investor lainnya.

c. Investor membutuhkan atau menginginkan lebih banyak informasi


keuangan daripada yang diterbitkan investee kepada publik. Kemudian, mencoba
mendapatkannya dari investee, namun gagal.

d. Investor mencoba dan gagal untuk menempatkan wakilnya dalam dewan direksi investee.
C. METODE EKUITAS

Dalam metode ekuitas diketahui adanya hubungan ekonomi yang nyata


antara investor dan investee. Investasi pada awalnya dicatat pada cost/biaya
saham yang diperoleh, kemudian disesuaikan pada setiap periode untuk
memperhitungkan perubahan aktiva bersih investee, yaitu jumlah tercatat
investasi secara periodik ditambah (dikurangi) dengan bagian
proporsional investor atas laba (rugi) investee dan dikurangi dengan
semua dividen yang diterima investor dari investee.

You might also like