Professional Documents
Culture Documents
Nama Kelompok:
1. Tahap Pertama
Pada tahap pertama kalkulasi biaya sistem ABC ini adalah mengidentifikasi dan
mengklasifikasi aktivitas. Biaya-biaya dikaitkan dengan masing-masing aktivitas, aktivitas
dan biaya yang berkaitan dibagi ke dalam kumpulan yang sejenis (homogen) :
Identifikasi Kegiatan
Aktivitas/ kegiatan adalah pekerjaan yang dilakukan dalam organisasi. Oleh sebab itu,
identifikasi aktivitas memerlukan suatu daftar dari semua jenis pekerjaan yang dilakukan
oleh orgnisasi. Misalnya penanganan bahan, pemeriksaan, proses rekayasa dan
penyempurnaan produk. Mengidentifikasi kegiatan adalah mengamati dan membuat
daftar pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi. Daftar pekerjaan tersebut
didokumentasi dalam dokumen yang disebut Inventaris Kegiatan. Setelah inventaris
kegiatan dibuat, kemudian atribut kegiatan digunakan untuk menerangkan dan
mengklasifikasikan kegiatan lebih lanjut. Atrbut kegiatan adalah butir-butir informasi
keuangan dan non-keuangan yang menjelaskan masing-masing kegitan. Atribut yang
digunakan tergantung pada tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan tersebut. Bila
tujuannya adalah memperbaiki kinerja, maka digunakan atribut mutu dan efisien. Bila
tujuannya adalah perhitungan biaya produk maka digunakan atribut yang mencerminkan
bagaimana produk memerlukan kegiatan yang akan digunakan. Misalnya hasil
identifikasi atribut kegiatan yang digunakan untuk mencapai tujuan perhitungan biaya
produk, misalnya:
Mengumpulkan data rekayasa
Pemasukan cetakan
Penyediaan ustilitas
Penyediaan ruangan
Pembelian bahan
Penerimaan bahan
Pembayaran pembelian bahan
Klasifikasi Kegiatan
Setelah kegiatan diidentifikasi, selanjutnya melakukan klasifikasi. Klasifikasi kegitan
yang terkait ke dalam set-set yang membentuk dasar bagi kelompok-kelompok biaya
yang sama,dilakukan dengan menggunakan atribut. Pengelompokan ini dimaksudkan
untuk mengurangi jumlah tarif overhead yang diperlukan, menyederhanakan tugas
penghitungan biaya produk, dan mengurangi kerumitan keseluruhan model penghitungan
biaya produk ABC. Kegiatan diklasifikasikan ke dalam kelompok yang sama bila
setidaknya memiliki tiga kriteria yang sama yakni:
- Atribut proses. Yakni kegiatan-kegiatan yang berbagi tujuan atau memiliki maksud
yang sama.
- Atribut tingkat kegiatan adalah kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan pada tingkat
kegiatan umum yang sama.
- Atribut pendorong. Maksudnya kegiatan-keiatan tersebu menggunakan pendorong/
penggerak yang sama untuk membebankan biaya ke suatu obyek biaya yang sama.
Klasifikasi Proses
Klasifikasi proses dilakukan setelah klasifikasi kegiatan dilakukan dan menghasilkan
daftar kegiatan. Suatu proses didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang saling
terkait untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Klasifikasi Tingkat Kegiatan
Setelah klasifikasi Proses dilakukan, selanjutnya dklasifikasikan lagi ke dalam salah satu
dari empat kategori kegiatan umum yakni (1) tingkat unit, (2) tingkat batch, (3) tingkat
produk, (4) tingkat fasilitas, Mengklasifikasikan kegiatan ke dalam kategori-kategori ini
memudahkan perhitungan biaya produk karena biaya-biaya kegiatan dikaitkan dengan
berbagai tingkat yang berbeda dengan jenis-jenis pendorong/ penggerak yang berbeda
pula
2. Tahap Kedua
Pada tahap kedua, biaya dari setiap kelompok overhead ditelusuri ke produk.
Penelusuran ke produk dilakukan dengan menggunakan tarif kelompok yang dihitung pada
tahap pertama dan ukuran sumber daya yang dikonsumsi oleh setiap produk. Ukuran sumber
daya yang dikonsumsi adalah kuantitas penggerak aktivitas yang digunakan oleh setiap
produk
Ilustrasi Kalkulasi Biaya/ Harga Pokok Produksi Berdasarkan Aktivitas (Activity Based
Costing)
Dalam sistem biaya tradisional, hanya penggerak aktivitas tingkat unit yang
digunakan untuk membebankan biaya pada produk. Penggerak aktivitas tingkat unit (unit
level activity driver) adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan biaya sebagai akibat
perubahan unit yang diproduksi. Dengan hanya menggunakan penggerak tingkat unit,
diasumsikan biaya overhead yang dikonsumsi oleh produk berkorelasi tinggi dengan jumlah
unit yang diproduksi. Penggerak aktivitas berdasarkan unit membebankan biaya overhead ke
produk melalui tarif pabrik secara menyeluruh maupun departemental.
Penggerak tingkat unit yang biasa digunakan antara lain:
Unit yang diproduksi
Jumlah jam tenaga kerja langsung
Jumlah upah tenaga kerja langsung
Jumlah jam mesin
Jumlah bahan baku
Setelah menentukan penggerak tingkat unit, langkah selanjutnya adalah
memperkirakan tingkat output aktivitas yang akan diukur, yaitu melalui tingkat aktivitas yang
diharapkan dan tingkat aktivitas normal. Tingkat aktivitas yang diharapkan adalah ouput yang
diharapkan akan dicapai perusahaan di masa yang akan datang, sedangkan tingkat aktivitas
normal adalah output aktivitas rata-rata yang merupakan pengalaman perusahaan dalam jangka
panjang. Aktivitas normal memiliki keunggulan berupa penggunaan tingkat aktivitas yang
sama dari tahun ke tahun sehingga fluktuasi pembebanan biaya overhead per unit dari tahun ke
tahun relatif rendah.
Dalam kalkulasi biaya produksi terjadi perbedaan anatara model tradisional dengan
model Activity Based Costing (ABC). Dalam teknik penyajian tradisional hanya menggunakan
satu tarif biaya overhead pabrik sedangkan model Activity Based Costing (ABC) menggunakan
lebih dari satu tarif biaya overhead pabrik.
Untuk menyajikan kedua tabel tersebut disajikan dalam beberapa tabel di bawah yaitu
:
Data bahan akauntansi yaitu disajikan dalam tabel dibawah.
Data Akuntansi
Keterangan Produk A Produk B Total
Unit yang diproduksi 200 Unit 100 unit 300 unit
Biaya Bahan Baku Rp 600.000 Rp. 150.000 Rp 750.000
Biaya tenaga kerja lansung Rp 200.000 Rp. 50.000 Rp 250.000
Total biaya utama Rp 800.000 Rp. 200.000 Rp 1.000.000
Biaya Overhead Pabrik : Aktivitas Aktivitas Total Biaya
Biaya pemeliharaan mesin 4.000 Jam 1.000 jam Rp 250.000
Biaya Penanganan bahan 400 Jam 200 jam Rp 300.000
Biaya Persiapan Mesin 100 jam 50 jam Rp 450.000
Total BOP Rp 1.000.000
Keterangan : Perbedaan biaya overhead Pabrik proses produksi yaitu model tradisional
costing atau model biaya tradisional model ini didasarkan pada jam mesin sedangkan
model Activity Based Costing (ABC) didasarkan pada aktivitas.
Berdasarkan Table diatas dapat disajikan perhitungan biaya dalam table
yang selanjutnya yang tertera di bawah yaitu:
Kalkulasi Biaya Tradisional
Keterangan:
Tarif Biaya Overhead pabrik berdasar aktivitas :
1. Pemeliharan mesin :
Perusahaan A = Rp 250.000 / 5000 x 4.000
= Rp 200.000
Perusahaan B = Rp 250.000 / 5000 x 1.000
= Rp 50.000
2. Biaya penanganan bahan :
Perusahaan A = Rp 250.000 / 600 x 400
= Rp 200.000
Perusahaan B = Rp 250.000 / 600 x 200
= Rp 50.000
3. Biaya persiapan mesin :
Perusahaan A = Rp 250.000 / 150 x 100
= Rp 300.00
Perusahaan B = Rp 250.000 / 150 x 50
= Rp 150.000
Pembebanan BOP
Pembebanan BOP Perhitungan Produk A Produk B
Pemeliharaan (4.000x Rp.50) 200.000
(1.000x Rp.50) 50.000
Pemindahan bahan (400x Rp.500) 200.000
(200x Rp.500) 100.000
Persiapan (100x Rp.3.000) 300.000
(50x Rp.3.000) 150.000
Jumlah 700.000 300.000
Keterangan :
1. Tarif Rp 50 = Rp 250.000 / (4.000 + 1.000)
2. Tarif Rp 500 = Rp 300.000 / (400 + 200)
3. Tarif Rp 3.000 = Rp 540.000 / (100 + 50)
B. Kelebihan Dan Kelemahan Activity Based Cost
1. Kelebihan Activty Based Cost:
- Menyajikan informasi tentang biaya relevan dalam pengembalian keputusan
manajemen.
- Mampu mengidentifikasikan dan menghilangkan non value activities atau
kegiatan yang tidak memberikan kontribusi pada nilai akhir dari produk.
- Mampu memberikan informasi yang tidak menguntungkan dari suatu lini produk,
sehingga meningkatkan profitabilitas tanpa perlu meningkatkan harga produk.
- Menyajikan laporan biaya-biaya yang lebih akurat dan lebih informatif.
2. Kelemahan Activity Based Cost:
- Pengeluaran dana dan waktu yang dikonsumsi pada activity based costing system
sangatlah mahal untuk dikembangkan maupun diimplementasikan.
- Metode pelaksanaan yang kompleks, memakan waktu yang lama, dan mahal
belum lagi proses pengumpulan data dan entri data membutuhkan sumberdaya
yang cukup besar.
- Metode ABC system mengabaikan beberapa biaya dari analisisnya. Biaya yang
terabaikan tersebut meliputi biaya ikan , promosi dan riset.
- Pengalokasian biaya yang praktis mungkin agak sulit dilakukan karena bisa jadi
tidak ditemukan aktivitas yang menyebabkan biaya tersebut.
- Laporan ABC system tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Contoh Soal :
Sivas tercatat sebagai produsen Vas bunga. Diandaikan pabrik tersebut memproduksi dua jenis
vas yakni Indian dan Kontemporer.
Berikut data-data dari Sivas (untuk memudahkan dianggap hanya terdapat satu proses)
Dengan sistem yang selama ini digunakan, biaya pengoperasian peralatan, penanganan bahan
dan persiapan dibebankan pada produk Vas atas dasar jam mesin.
Diminta:
Hitung biaya per unit untuk masing-masing produk Vas dengan menggunakan pendekatan
berdasar unit yang selama ini digunakan.
Jawab : Kalkulasi Biaya Per Unit/ Harga Pokok Produksi Dengan Pendekatan Berdasar
Kegiatan.
Perbandingan konsumsi berbeda untuk ketiga aktivitas overhead sehingga kelompok overhead
dibentuk untuk masing-masing aktivitas. Tarif overhead untuk masing-masing kelompok
adalah sebagai berikut:
http://www.materiakuntansi.com/kelebihan-dan-kelemahan-activity-based-costing/
https://sites.google.com/site/pekembia/kalkulasi-menghitung-biaya-per-unit-harga-pokok-
produksi-berdasar-kegiatan-activity-based-costing-metode-abc