You are on page 1of 3

Sony Music Entertainment and the Evolution of the Music Industry

Sejarah singkat Sony Music Entertainment(SME)

Sony Music Entertainment adalah perusahaan rekaman Amerika yang didirikan pada tahun 1962
dan kemudian diakuisisi oleh perusahaan penyiaran Colombia pada tahun 1938. Sony bergerak dibidang
perekaman dan penjualan kaset rekaman (CD). SME pada tahun 2004 mengakuisisi 50% kepemilikan atas
BMG Entertainment dan beroperasi atas nama SME (Sony Music Entertainment). Pada tahun 2012, bulan
Juli, SME melakukan kerja sama (joint venture) dengan Michael Jackson Family Trust. SME juga
membeli EMI Group yang menjadikannya SME sebagai Penerbit musik terbesar di dunia. Permasalahan
yang dihadapi oleh industri rekaman adalah pernasalahanan pembajakan. Hal ini juga dialami oleh SME.
Sony Music Entertainment merupakan perusahaan label ternbesar kedua pada tahun 2014 tepatnya bulan
januari dengan 20% market share. Bagaimana SME mempertahankan keuntungan ini untuk ke depannya?

Analsis:

A. PESTEL (Political, Economics, Social, Technology, Environment, and Legal)


Dengan adanya perkembangan teknologi akan mempengaruhi perkembangan sosial dan bidang
lainnya. Dahulu, jika ingin mendengarkan music, maka kita harus datang ke tempat-tempat yamg
sedang menyelenggarakan music. Namun saat ini, music dapat dinikmati secara personal di rumah
kita. Sehingga ini adalah peluang bagi artis untuk merekam albumnya dalam bentuk compact dics
(CD). Penjualan CD inilah yang akan mendatangkan keuntungan bagi SME dan artis akan
mendapatkan royalty - (Teknologi dan sosial). (Aspek Lingkungan) Perusahaan rekaman saat itu tidak
hanya Sony Music Entertainment namun juga terdapat industry label music lainnya seperti EMI (yang
kemudian dibeli Sony).
Permasalahan utama perusahaan label mucik adalah pembajakan kaset-kasetnya. Namun hal ini
sudah dibahas dala U.S Congress yang kemudian memunculkan peraturan/Undang-undang terkait
pembajakan digital. Kongres ini mencetuskan 2 UU yaitu SOPA (The Stop Online Piracy Act) dan
PIPA (The Protect IP Act). Hal ini setidaknya membuat perusahaan label rekaman sedikit merasakan
ketenangan. Secara politik, SME tidak ditemukan berlawanan dengan kebijakan politik yang ada saat
itu.

B. Five Forces
1. Rival Seller
SME bukan satu-satunya perusahaan yang bergerak pada label rekaman sebelum dibeli oleh
SME terapat beberapa perusahaan seperti Warner Music Group dan Universal Music Group. SME
adalah 3 besar perusahaan rekaman yang menduduki urutan kedua setelah Universal Music Group.
Ketiga perusahaan ini memegang 57,1% market share. SME telah menggabungkan diri dengan
Sony Corpotation untuk menciptakan efisiensi dan SME telah mengakuisisi EMI salah satu
perusahaan yang memiliki akses atas 1.3 juta lagu. Hal ini akan memperkuat sony dalam
mengkombinasikan strateginya dimana kita ketahui bahwa sony telah mengembangkan mp3
algorithm yang nantinya akan memudahkan lagu/hasil rekaman artis dapat diputar pada pemutar
mp3. Seelain pesaing dalam proses pembuatan album, SME juga harus bertempur pada produk
akhir mereka yang berupa kaset dan CD dimana seiring perkembangan teknologi dikenal sekarang
lagu-lagu berbentuk file yang sangat mudah untuk disebarluaskan dan dinikmati secara murah atau
bahkan gratis.

2. New Entrants
Melihat sony telah menduduki posisi kedua dalam industri rekaman, dirasa akan sulit bagi pesaing
baru memasuki pergulatan 3 besar perusahaan rekaman.

3. Substantive Product
Hasil dari perusahaan rekaman adalah CD, namun saat ini telah tersedia lagu berbentuk file (MP3)
yang merupakan perkembangan dari teknology.selain itu terdapat beberapa penyedia jasa seperti
(youtube) akan memudahkan seseorang dalam merekam dan menyiarkan hasil rekaman yang
nantinya akan diberi royalti dari youtube atas jumlah subcribernya. Tentunya hal ini akan mem -
bypass perusahaan rekaman dalam melaksanakan kegiatan utamanya yaitu melakukan perekaman
lagu artis, memanajemen artis tersebut, memperkenalkan artis tersebut pada dunia luar dan
menjual album lagu artis tersebut. Hasil dari youtube adalah video streaming. Sehingga orang tidak
tertarik lagi dalam membeli kaset atau CD.

4. Supplier (Bargaining Power)


Penyedia layanan pemutar lagu seperty spotify, Rhapsody, Itunes, Napster adalah layanan yang
memberikan jasa untuk menikmati lagu. Secara biaya untuk para artis, Penyedia jasa ini dinilai
menguntungkan para artis atas pembayaran langsung royalti berdasarkan jumlah lagu yang di
download oleh pelanggan/penikmat music.

5. Customers
Pelanggan dahulu sangat senang dalam mengkoleksi lagu berbentuk CD namun CD original
yang mahal membuat pelanggan beralih pada CD bajakan (masalah utama perusahaan rekaman).
Pelanggan cenderung akan memilih produk yang murah dengan kualitas yang sama. Pada waktu
sebelum dikenal format MP3, pelanggan jika ingin menikmati lagu suatu band, mereka harus
membeli 1 album yang sebenarnya tidak semua lagu dinikmati oleh pelanggan. Dengan adanya
format Mp3, pelanggan mampu memilih lagu yang diinginkan sendiri dengan biaya yang relatif
murah.

C. SWOT
Strenght
- SME menduduki peringkat kedua 3 besar perusahaan rekaman dunia
- SME mengakuisisi EMI sehingga mendapatkan tambahan akses lagu dari Emi sebanyak 1.3
juta lagu
- SME melakukan peleburan dengan Sony Coorporation sebagai bentuk efisiensi
- SME mengangembangkan Mp3 Algorithm sebagai tanggapan perkembangan teknologi
- SME membuat aplikasi yang akan digunakan oleh Sony dalam mobile-nya dan produk sony
lainnya (untuk bagian entertainmennta, khususnya untuk lagu dan radio)
- Sony bekerja sama dengan Abu Dhabi Media dan Universal Music Group dalam
membentuk VEVO sebagai tanggapan munculnya penyedia jasa video (youtube)
Weakness
- Masih belum mampu mandiri dalam menyediakan layanan ataupun mesia untuk
mendistribusikan digital musik
Opportunity
- Menjalin kerja sama dengan beberapa penyedia jasa untuk media memasarkan lagu-lagu
yang dimilikinya
- Bekerja sama ataupun mengakuisisi perusahaan rival yang menjadi potensi untuk
mengambil market share
Threats
- Perkembangan teknologi yang mampu melewati perusahaan rekaman untuk dapat membuat
album dan terkenal saat ini adanya youtube dan Instagram yang mempu menghadirkan artis
dunia maya yang nantinya akan mampu berdiri sendiri tanpa perusahaan rekaman.

Tanggapan :

Pergeseran zaman dan teknologi akan mempengaruhi kehidupan sosial dan tentunya akan mempengaruhi
perusahaan yang dalam penjualan produknya mengandalkan sistem lama (dalam kasus saat ini adalah
perusahaan musik/rekaman musik). Perusahaan rekaman musik mendapatkan keuntungan dari penjualan
CD album artis dibawah manajemennya. Namun saat ini, teknologi pemutar musik telah berkembang dari
pemutar bentuk fisik hingga pemutar musik berbentuk file (berformat : Mp3).

SME diharapkan mampu menafaatkan kerja sama dengan penyedia jasa musik online dalam memasarkan
album artis manajemenya. SME juga sebaiknya mengembangkan media seperti youtube yang memang
dikhususkan untuk arti-artis miliknya namun dapat diakses secara luas. (tentunya dengan sistem
keamanan akan pembajakan).

SME juga menjadiln kerja sama atau mengakuisisi perusahan perusahaan kecil yang memang dirasa
memiliki potensi dalam pengembangan market share agar nantinya mampu menduduki peringkat pertama
dalam industri rekaman.

Hal tersebut dilakukan agar kedepannya SME (Sony Music Entertainment) dapat mengembangkan
kemampuan yang sudah dimiliki dan mengembangkan operasi bisnisnya mengingat SME sering dan
mampu melakukan konsosrsium insvestor untuk melakukan pembelian perusahaan maupun untuk
mengembangkan suatu divisi. Tentunya kemampuan ini tidak lepas dari kredibilitas milik Sony Music
Entertainment.

You might also like