You are on page 1of 3

ANALISA JURNAL

1. Judul jurnal
intervensi koroner perkutan pada infark miokard akut disertai elevasi segmen st awitan
lebih dari 12 jam dengan penyulit syok kardiogenik
2. Latar belakang masalah
Intervensi koroner perkutan (IKP) adalah terapi utama pada pasien dengan klinis Infark
Miokard Akut-Elevasi Segmen ST (IMA-EST) dalam onset 12 jam pertama dari
timbulnya gejala. Namun IKP masih perlu dilakukan pada pasien dengan awitan lebih
dari 12 jam yang masih menunjukkan proses iskemia yang berkepanjangan.
3. Tujuan penelitian
-
4. Metodelogi penelitian
Kasus
Hasil penelitian
Tindakan revaskularisasi pada pasien IMA-EST awitan lebih dari 12 jam harus
dilakukan pada pasien yang masih menunjukkan proses iskemia dan disertai gangguan
hemodinamik
5. Analisa pembahasan
Terapi reperfusi harus diberikan jika ada bukti klinis atau bukti EKG yang menunjukkan
iskemi masih berlangsung, walaupun bila menurut pasien gejalanya sudah berlangsung
lebih dari 12 jam, karena seringkali awitan serangan yang sebenarnya tidak diketahui
secara pasti. Pedoman IMA-EST oleh ESC dan AHA juga merekomendasikan IKP pada
pasien dengan tanda iskemia yang masih berjalan
6. Analisa PICOT
Metode Ada / Tidak ada Keterangan
P (Problem) ada intervensi koroner perkutan pada infark miokard
akut disertai elevasi segmen st awitan lebih dari
12 jam dengan penyulit syok kardiogenik
I (Intervensi ada Tindakan revaskularisasi pada pasien IMA-EST
awitan lebih dari 12 jam harus dilakukan pada
pasien yang masih menunjukkan proses iskemia
dan disertai gangguan hemodinamik
C (Compare) ada Jurnal 1
Tindakan revaskularisasi pada pasien IMA-EST
awitan lebih dari 12 jam harus dilakukan pada
pasien yang masih menunjukkan proses iskemia
dan disertai gangguan hemodinamik.
.
Jurnal 2 Kemajuan dalam pendekatan
farmakologis terapi syok kardiogenik sangat
terbatas. Pendekatan praktis yang umum
digunakan adalah terapi awal menggunakan
inotropik dan vasopresor jika didapatkan
hipotensi yang menetap. Namun pendekatan ini
belum diuji dalam studi prospektif. Sebuah studi
acak menunjukkan bahwa terapi dopamin
dibandingkan NE secara signifikan lebih
menyebabkan kejadian aritmia dan kematian
sehingga pemberian norepinefrin lebih dipilih
dibandingkan dopamin, dan dobutamin terpilih
sebagai agen inotropik lini pertama untuk pasien
dengan syok kardiogenik.
O (Outcome) ada Strategi revaskularisasi pada pasien IMA-EST
awitan lebih dari 12 jam harus dilakukan pada
pasien yang masih menunjukkan proses iskemia
yang masih berlangsung dan disertai oleh
gangguan hemodinamik. Strategi MVD yang
dilakukan adalah membuka lesi infark saja, dan
menentukan kebutuhan untuk intervensi
selanjutnya secara terencana lebih dari 2 minggu
sesudahnya dengan pemeriksaan non-invasif
untuk mencari bukti iskemik.
T (Time) -
7. Kelebihan
Kelebihan dalam jurnal adalah bagian abstrak baik mudah di pahami dan member tabel
hasil untuk memperjelas bagi pembaca
8. Kekurangan
Dalam pembahasan masih kurang dan tidak terdapat maaf dan saran , tidak
mencantumkan tanggal penelitian
9. Analisis /justifikasi kronologis (keterkaitan antara konsep atau variabel dalam sebuah
penelitian)
Judul antara 2 variabel dalam jurnal sudah baik ada keterkaitan antara variabel bebas dan
terikat dan isi dari jurnal singkron dengan judul
10. Manfaat dan saran
-
11. Implikasi keperawatan
Bagi perawat dapat jadi acuan saat menemukan kasus syok kardiogenik
12. Kesimpulan dan saran
Tindakan revaskularisasi pada pasien IMA-EST awitan lebih dari 12 jam harus dilakukan
pada pasien yang masih menunjukkan proses iskemia dan disertai gangguan
hemodinamik.
13. Bagi Perawat atau Tenaga Kesehatan
Diharapkan perawat atau tenaga kesehatan dapat menggunakan aspek aspek
keperawatan kaki
14. Bagi penderita syok kardiogenik
Dapat jadi tambahan wawasan
15. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan diharapkan dapat dijadikan pengembangan aspek
tentang syok kardiogenik
16. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meanalisa aspek syok kardiogenik lebih
detail

You might also like