Professional Documents
Culture Documents
1)
SMA Negeri 4 Jayapura
2)
Program studi Magister Pendidikan IPA UNCEN
Abstract.
This research is a research and development with the aim of knowing how to develop
chemistry learning modules in the material of periodic system elements based on Papuan
local wisdom students of class X SMA 4 Jayapura. The number of samples in this study 41
students of class X MIPA-4 SMA Negeri 4 Jayapura with representative descriptive data
analysis techniques to determine the feasibility of the module. The results showed that: (1)
Development of modules with stages of information gathering, planning, development,
validation and testing; (2) Feasibility of the learning module compiled, based on the
validation of the material validator obtained an average of 91.3% with a very feasible
category, the validation of the media validator obtained a mean of 94.75% with a very
feasible category while the results of the teacher response 100% strongly agree with the
module learners' learning and responses of students with an average of 84.2% with
interesting categories (3) This learning module is very useful for students, teachers, schools
and government, (4) There is an increase in learning outcomes of class X students by using
chemical modules material of periodic system elements based on local wisdom with n-Gain
RPP-1 value of 0.59, RPP-2 of 0.60 and RPP-3 of 0.67 with an average n-Gain value of 0.62
medium category, (5) the advantages of learning modules based on Papuan local wisdom are
the first module based on local wisdom, easy to understand, contextual Papuans, language is
easy to understand and improve learning achievement chemistry.
Keywords: Development of learning modules, local Papuan wisdom, elemental periodic
system
daerah pedesaan, yang hidup secara berbasis kearifan lokal sehingga dapat
berkelompok – kelompok dan memiliki meningkatkan pengetahuan peserta didik
hutan yang luas. Kondisi inilah yang dalam melaksanakan pembelajaran pada
menyebabkan Papua juga kaya akan materi yang diajarkan sesuai lingkungan
budaya seperti tarian, lagu daerah, ukir – belajar peserta didik.
ukiran, batik, bahasa, flora maupun fauna. Menurut Andi Prastowo (2012),
Studi tentang kearifan lokal pada modul merupakan bahan ajar yang disusun
masyarakat Papua mungkin sudah banyak secara sistematis dengan bahasa yang
dilakukan, tetapi pemanfaatan kearifan mudah dipahami oleh peserta didik, sesuai
lokal sebagai sumber belajar di sekolah usia dan tingkat pengetahuan peserta didik
dapat diakui belum mendapat perhatian agar dapat belajar secara mandiri dengan
pendidik, praktisi pendidikan, dan bimbingan minimal dari pendidik. Salah
pemerintah daerah Papua. satu karakteristik modul menurut Lestari
Visi kota Jayapura “Terwujudnya (2013) modul hendaknya bersahabat
Kota Jayapura yang Beriman, Bersatu, dengan pemakainya. Artinya setiap
Sejahtera, Mandiri, dan Modern berbasis instruksi dan paparan informasi yang
kearifan lokal“. Implementasikan visi kota tampil bersifat membantu dan bersahabat
Jayapura sebagai ibu kota provinsi Papua dengan pemakainya, termasuk kemudahan
dapat diterapkan/ dilaksanakan ke dalam pemakai dalam merespon, mengakses
proses pembelajaran di sekolah melalui sesuai dengan keinginan. Penggunaan
mata pelajaran yang terintegrasi kearifan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti
lokal. Kearifan lokal akan lebih bermakna serta menggunakan istilah yang umum
jika mampu diajarkan secara sistematis digunakan merupakan salah satu bentuk
kepada peserta didik di sekolah, sehingga user friendly, hal inilah yang menjadi dasar
peserta didik akan merasa tidak asing mengapa perlu mengembangkan modul
karena berada pada lingkungannya sendiri. berbasis kearifan lokal setempat.
Peserta didik perlu dilibatkan secara fisik Di lingkungan SMA Negeri 4
dan emosional dalam proses pembelajaran Jayapura pengembangan modul berbasis
kearifan lokal dengan menggunakan segala kearifan lokal pada mata pelajaran belum
sumber yang tersedia baik di sekolah ada, kenyataan menunjukkan bahwa
maupun di lingkungan luar sekolah. banyak dijumpai para peserta didik sebagai
Pembelajaran kearifan lokal dengan sumber generasi muda tidak mengenal lagi kearifan
belajar yang bervariasi dapat lokal Papua seperti: bahasa, ritual adat,
diimplementasikan seperti modul yang tarian lokal, seni ukir tradisional, makanan
74 JURNAL ILMU PENDIDIKAN INDONESIA 6 (3): 71- 82
tradisional, flora, fauna dan para pejuang untuk meningkatkan keimanan terhadap
Papua, karena peserta didik lebih memilih Tuhan Yang Maha Esa (silabus mata
kearifan lokal dari luar Papua sebagai pelajaran kimia:2016). Integrasi mata
akibat dari maraknya peserta didik pelajaran kimia untuk kearifan lokal Papua
menggunakan media sosial, ataupun media dapat dicantumkan dalam materi tentang
televisi yang dianggap lebih menarik. sistem periodik unsur, dimana dalam
Kondisi seperti ini akan berdampak pada pembelajaran kimia pada materi sistem
terkikisnya kearifan lokal oleh budaya atau periodik unsur. Penggambaran pada
kearifan dari luar. masing – masing unsur dapat berupa flora,
Kearifan lokal dapat diintegrasikan fauna, seni budaya, batik, makanan khas,
ke dalam pelbagai mata pelajaran seperti pahlawan dan lainnya yang ada di Papua
sosiologi, antropologi, kimia, muatan lokal, untuk menghubungkan materi pelajaran
seni budaya, bahasa Indonesia ataupun dengan kondisi nyata agar terciptanya
pelajaran yang lainnya. Pelajaran kimia proses pembelajaran yang bermakna. Selain
sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan meningkatkan prestasi belajar peserta didik
Alam diperoleh dan dikembangkan pada pelajaran kimia juga diharapkan untuk
berdasarkan percobaan untuk mencari penguatan pendidikan karakter berbasis
jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan keunggulan lokal, mengenalkan dan
bagaimana tentang gejala-gejala alam melestarikan kearifan lokal Papua kepada
khususnya yang berkaitan dengan peserta didik yang ada di SMA Negeri 4
komposisi, struktur, sifat, transformasi, Jayapura pada umumnya dan seluruh
dinamika dan energetika zat. Dalam rangka peserta didik di kota Jayapura serta
penguasaan kecakapan abad 21 maka Provinsi Papua pada umumnya.
pembelajaran kimia di SMA dipandang Berdasarkan paparan tersebut maka
bukan hanya untuk pengalihan pengetahuan penulis telah melakukan suatu penelitian.
dan keterampilan (transfer of knowledge Judul penelitian “Pengembangan Modul
and skills) saja kepada peserta didik, tetapi Pembelajaran Kimia Pada Materi Sistem
juga untuk membangun kemampuan Periodik Unsur Berbasis Kearifan Lokal
berpikir tingkat tinggi (analitis, sintesis, Papua Peserta Didik Kelas X SMA Negeri
kritis, kreatif, dan inovatif) melalui 4 Jayapura”.
pengalaman kerja ilmiah. Selain itu
METODOLOGI PENELITIAN
pembelajaran kimia dapat digunakan
Dalam Penelitian ini merupakan penelitian
sebagai wahana untuk memahami alam,
pengembangan (R & D), peneliti
untuk membangun sikap dan nilai, serta
Subiyanto, et al... Pengembangan Modul 75
Keterangan:
Subjek Uji Coba
X = pembelajaran dengan modul kimia Populasi dalam penelitian ini adalah
berbasis kearifan lokal Papua peserta didik kelas X peminatan
O1= pretest pada kelas ujicoba skala besar/ matematika dan ilmu pengetahuan alam
luas (MIPA) sebanyak 8 kelas tahun pelajaran
O2 = posttest pada kelas ujicoba skala 2017/2018. Subyek dalam penelitian ini
besar/ luas meliputi pakar/ahli , pendidik mata
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri pelajaran kimia, dan satu kelas peminatan
4 Jayapura kelas X Peminatan Matematika MIPA peserta didik di SMA Negeri 4
dan Ilmu Pengetahuan Alam Jayapura.
76 JURNAL ILMU PENDIDIKAN INDONESIA 6 (3): 71- 82
persentase
85
adalah sebagai berikut a) pengumpulan 80
75
Ukur Desai
informasi;b) perencanaan;c) pengembangan an n Desai Rata-
Σ
(%)
rata-
produk;d) validasi; e ) uji coba. Mod Sam n Isi rata
rata
ul pul
2. Kelayakan modul pembelajaran Validator 1 100 89,29 97,22 95,4 94,75
kimia pada materi Sistem Periodik Validator 2 100 96,43 94,44 95,4
Validator 3 100 85,71 95,83 93,5
Unsur berbasis kearifan lokal Papua
rata-rata 100 90,48 95,83
Kelayakan modul pembelajaran sistem
Validator 1 Validator 2
periodik unsur berbasis kearifan lokal Validator 3 rata-rata
Papua ini dapat dilihat dari validasi
validator materi, validator media, respon Berdasarkan gambar 2 hasil validasi
guru mata pelajaran dan peserta didik. validator media diperoleh rerata sebesar
(dua) guru yang mengampu kelas X SMA Negeri 4 Jayapura kelas X MIPA 4,
peminatan matematika dan ilmu Ujicoba skala luas dilakukan dengan cara
pengetahuan alam, keduanya memberikan melakukan proses pembelajaran dengan
respon 100% sangat setuju dengan adanya media modul yang telah disusun sebanyak
modul pembelajaran kimia pada materi 3 (tiga) kali pertemuan, setiap pertemuan
sistem periodik unsur berbasis kearifan diawali dengan pretest dan diakhri dengan
lokal Papua dapat menciptakan post test. Hasil ujicoba skala luas berupa
pembelajaran yang menyenangkan dan nilai pretest dan post test di analisis dengan
dapat mengenalkan kaearifan lokal Papua n-Gain.
Respon Peserta Didik ( gambar 4) 3. Manfaat modul pembelajaran kimia
pada materi Sistem Periodik Unsur
Respon Peserta Didik
150 berbasis kearifan lokal Papua
80 75 100 87,592,582,5 80 80 70 95 84,25
100
50
Manfaat teoritis adalah dapat
0
memberikan sumbangsih pada ilmu
Res_3
Res_1
Res_2
Res_4
Res_5
Res_6
Res_7
Res_8
Res_9
Res_10
rata-rata
Hasil yang didapat dari pengisian untuk berfikir kritis, kreatif, kolaboratif dan
adalah dengan rerata persentase 84,25% motivasi belajar peserta didik serta
dengan kategori sangat baik, sehingga mengenal kearifan lokal Papua, sedangkan
lokal Papua layak digunakan dalam proses 1. Memiliki bahan ajar mandiri
pembelajaran. 2. Sebagai alat evaluasi
Hasil uji reliabilitas menggunakan SPSS 21 Modul pembejaran kimia ini
nilai alpha cronbach‟s adalah 0,846 dan dilengkapi dengan latihan soal dan
nilai pada kolom cronbach’s alpha if item tes sumatif sehingga dapat
deleted pada masing-masing pertanyaan digunakan untuk alat evaluasi
semua > 0,60 sehingga semua pertanyaan mandiri.
reliabel. 3. Sebagai bahan rujukan
1. Uji coba skala luas 4. Memudahkan peserta didik dalam
Berdasarkan Gambar 5 dan 6 hasil uji d. Modul ini dilengkapi dengan aktivitas
n-Gain menunjukan adanya peningkatan pembelajaran, rangkuman,latihan soal
pada setiap pertemuan, dengan nilai n-Gain dan refleksi, sehingga lebih efektif dan
rata-rata untuk RPP-1 adalah 0,59 dengan efisien.
kategori sedang, pada RPP-2 diperoleh n- e. Penggunaan bahasa yang sederhana
Gain sebesar 0,60 dengan kategori sedang, dalam modul ini menjadikan modul ini
pada RPP-3 diperoleh n-Gain sebesar 0,67 mudah untuk dipahami.
dengan kategori sedang. Dari data tersebut f. Prestasi belajar kimia akan meningkat
rata-rata n-Gain rata-rata adalah sebesar dan pengetahuan akan Papua semakin
0,62 yang termasuk dalam kategori sedang baik dengan mengenal kearifan lokal
dan tingkat efektifitas cukup efektif. Papua.
5. Kelebihan modul pembelajaran SIMPULAN DAN SARAN
kimia pada materi Sistem Periodik A. SIMPULAN
Unsur berbasis kearifan lokal Papua Berdasarkan penelitian
di SMA Negeri 4 Jayapura pengembangan dengan menganalisis data
Modul ini memiliki kelebihan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
antara lain : disimpulkan bahwa :
a. Modul pertama di SMA Negeri 4 1. Cara pengembangan isi modul
Jayapura yang berbasis kearifan lokal pembelajaran kimia pada materi sistem
Papua. periodik unsur berbasis kearifan lokal
b. Belajar dengan menggunakan modul ini Papua peserta didik kelas X SMA
lebih menarik, karena materi kimia Negeri 4 Jayapura dilakukan dengan
yang berupa lambang-lambang unsur tahapan pengumpulan informasi,
kimia dikaitkan dengan gambar-gambar perencanaan, pengembangan, validasi
seperti pahlawan Papua, nama tempat di dan uji coba.
Papua, nama tarian, rumah adat, 2. Modul pembelajaran kimia pada materi
makanan, flora, fauna, nama gunung, sistem periodik unsur berbasis kearifan
nama sungai yang semuanya ada di lokal Papua layak digunakan sebagai
Papua (kontekstual Papua). modul pembelajaran sesuai data hasil
c. Modul ini dilengkapi dengan panduan validasi validator materi dengan rerata
penggunaan modul sehingga 91,3%, validasi validator media dengan
memudahkan peserta didik untuk rerata 94,75% , respon pendidik 100%
belajar mandiri. sangat setuju dan uji terbatas 84,25%.
Subiyanto, et al... Pengembangan Modul 81
DAFTAR PUSTAKA