Professional Documents
Culture Documents
Setelah sepeninggalan Carolyne, istri Rich rumah Carolyne seperti tak ada kehidupan
lagi. Dulu ketika Carolyne pulang bekerja dari rumah sakit sebagai perawat, ia
langsung menemani Roy dan Jane untuk bermain di halaman belakang, akan tetapi hal
itu kini tinggl menjadi kenangan saja. Rumah Carolyne pun sepi.
Jeni : yah aku kangen banget sama mama..( dengan nada sedih)
Rich : mama sekarang sudah berada disurga nak, mama telah hidup bahagia
disana (sambil mengelus-elus kepala Jane dan Roy).
Jane : tapi aku pengen ketemu pa, pokoknya aku kangen mama, iya mama
yang dulu selalu temani aku bermain pak,tapi apa pa sekarang udah ga
ada lagi (sambil menaggis)
Rich : iya papa reti, sekarang Jane sama Roy mainnya sama papa aja ya?(
seketika Rich juga teringat pada istrinya)
Rich : iya anakku, ngga Cuma kalian yang kangen papa juga( dengan nada
sedih,sambil menanggis)
ADEGAN 2
Di ruang tengah, terdapat foto Carolyne, dengan senyum ceriannya terpampang nyata.
Seketika Rich teringat masa-masa hidup bahagia bersama Carolyne. Tanggis Rich pun
tak terbendung. Ia hanya bisa meratapi kesedihan atas meninggalnya istrinya itu.
yang meninggal kenapa ga aku saja? Aku sangat sayang padamu tapi,
kenapa engkau tinggalkan kita disimi? Ngga Cuma aku ma anak-anak
kita juga kangen sama kamu ma. Kini aku gatau lagi harus gimana..
Tiba-tiba Jualiana sahabat Carolyne datang. Karena pintu terbuka Juliana langsung
memasuki rumah Carolyne. Juliana kaget ketika mendengar suara lirih tanggisan.
Dengan berhati-hati ia berusaha meneukan dari mana sumber suara tanggisan itu, di
ruang tengah lah Julianan menemukan suara lirih tanggisan itu, yap itu adalah Roy.
Juliana lalu menghampiri Roy.
Rich : ga bisa Jul, aku ini sangat sayang pada istriku itu, belum lagi anak-
anak yang juga sangat sayang padanya.
Julianan : iya Roy aku sangat paham keadaanya, bukan hanya kamu dan anak-
anakmu aku pun juga kangen dia.
Juliana : Buat suami sahabatku, apa sih yang engga Rich ( memeluk Rich). Rich
tapi aku tahu kamu ga bakalan semudah itu melupakan dia, tetapi aku
akan terus mencoba membantumu Rich.
Rich : pokoknya aku minta kamu bantu aku agar aku bisa bangkit lagi, dan
megurusi anak-anakku.
Juliana : Iya pastinya, aku tahu banget kok posisimu sekarang gimana. Dulu
sewaktu suamiku meninggal aku juga Cuma kayak kamu gini Roy ga
ada semangat hidup blas, tapi berkat Carolyne aku bisa bangit dan
semangat lagi. Dia dulu tiap pagi jenggukin aku kasih aku semangat
dan motivasi-motivasi gitu Roy. Ya meskipun sampai saat ini pun aku
sebenarnya juga kangen banget sama dia,dia adalah suami sempurna
bagiku Rich, gimana engga dia sayang banget sama keluarga, sama aku,
dan pastinya anak-anak. Sampai saat ini pun anak-anak masih bertanya
“ayah dimana ma?” ya pantas mereka tanya begitu, soalnya suamiku
meninggalnya kan pas bereka baru bayi.(berusaha menyemangati Roy)
Juliana : jadi dulu tu ceritanya dia mau pulang dari Hongkong, tempat kerja dia.
Saat itu ga tau kenapa pesawat tiba-tiba hilang contact gitu Rich.
Emang sih dia sampe dirumah, tapi keadaannya sudah jadi jenazah,
betapa terpukulnya aku Rich (menanggis karena teringgat suaminya).
Rich : yuk kita bareng-bareng bangkit ya, maaf udah bikin kamu keinget
almarhum suamimu. Jul mulai besuk kamu bantu urus anak-anak ya?
(memohon)
Juliana : iya Rich iya, tadi kan udah bilang. Ini kan udah sore aku pamitan
pulang dulu ya, jangan lupa anak-anak suruh mandi tu.
ADEGAN 3
Setelah Juliana pulang meninggalkan rumah Carolyn, Rich menghampiri anak-
anaknya dihalaman belakang untuk mandi sore. Dalam perbincanga itu Rich
mengenalkan siapa itu Juliana kepada mereka.
Rich : sudah papa duga pasti kalian disini. Kalian mandi dulu sana, nanti
keburu malem dingin lo nak ( membujuk Rich,dan Jane).
Jane : (memutus perkataan Rich) yahh perempuan yang tadi itu siapa?
Rich : dia Julianan nak, sahabat ibuk
Rich : bukanlah nak, dia mulai besuk yang akan bantu papa, ngurusin kalian.
Kalian kan tahu papa ga bisa dirumah terus, papa juga harus bekerja
untuk hidup kita. Sudah sana kalian mandi.
ADEGAN 4
Keesokan harinya tepat pukul 6 pagi, Juliana datang ke rumah Carolyne dengan
membawa kedua anaknya Dimas dan Anggara. Karena namanya juga anak kecil,
maka Jane Roy,Dimas,Anggara dengan mudah akrab.
Rich : nah ini dia yang ditunggu-tunggu dateng juga, yuk masuk (dengan
nada ramah)
Rich : o ini to jagoanmu Jul siapa namanya( tanya pada anak-anak Juliana)
Juliana : Siapa dulu dong ibunya, Rich. Mana nih Roy sama Jane?
Rich : itu mereka ada di halaman belakang, Dimas dan Anggara langsung
nyusul kesana aja gih.
Juliana : tapi kan Roy sama Jane belum kenal anakku Rich?
Rich : ah santai aja,mereka pasti akan mudah akrab, secara mereka masih
anak-anak gitu. Anak-anaku juga udah aku kasih tau kok kamu siapa,
malah mereka mengira kamu mau aku jadikan ibu tiri.
Rich : sampe lupa nih aku harus kerja,aku berangkat dulu ya Jul, maaf ya
banyak ngerepoti (dengan senyum)
Juliana : iya Rich kayak baru kenal aja , kmu tenang aja lah (dengan nada
santai)
Juliana : Pinter, pasti papa kamu udah bilang ya? (mulai ngobrol dengan asik)
Juliana : o iya kenalin ini anak tante, sini-sini, yang ini Dimas dan yang ini
Anggara( sambil menunjuk kedua anaknya)
Juliana : kalian kan tadi belum makan, kalian mau tante bikinin apa nih?
ADEGAN 5
Kedekatan Juliana,Dimas,Anggara,Jane,dan Roy terus berlanjut sampai sore hari.
Sekitar setengan lima Rich pulang bekerja. Dan Rich sudah melihat kedua anaknya
sudah rapi. Rich pun mengajak mereka semua( Juliana,Roy,Jane,Dimas,Anggara)
untuk keluar mencari makan bareng, tapi karena Dimas,dan Anggara keburu ingin
pulang maka niat itu diurungkan.
Rich : sebagai tenda terimakasih untukmu, yuk kita makan keluar dulu
bareng-bareng?
Juliana : Gimana ya, ini Rich anak-anakku ingin segera pengen pulang
soalnya,mungkin lain waktu aja ya?
ADEGAN 6
Rich menanyai kedua anaknya tentang kesehariannya bersama Julianan. Dan mereka
sangat wellcome terhadap juliana.
Hari beranjak malam, dan kemudian pagi itu sama seperti pagi sebelumnya Juliana
datang kerumah Rich untuk mengurusi anak-anak Rich. Hal tersebut terus berlanjut
sampai 4 bulan, tanpa henti. Hingga pada akhirnya pada suatu hari, tepatnya sabtu
malam Rich mengajak Juliana untuk keluar bareng, dalam rangka dinner tapi hanya
berdua saja,disebuah kafe deket rumah Juliana.Dalam dinner tersebut Rich ingin
membicarakan hal penting padanya.
Rich : Jul kamu malam ini beda ya, keliatanan cantik banget ( nada
menggoda)
Rich : tapi ini beneran Jul, ga mungkin aku bohong sama cewek secantik
kamu.
ya (menawari rich)\
Jualiana : udah ah rich jangan ngaco to. Jadi pesen apa nih?
Rich : kalo aku pesennya hatimu digabungin sama hatiku gimana Jul?
Juliana : ah udah ah,kalo masih ngajo aku pulang aja ya (dengan sedikit
jutek,tapi masih cantik).
Rich : eitsss jangan marah neng( sambil pegang tangan Juliana) aku pesen
steak sama milkshake juga ja deh.
Juliana : Nah mbok yang jelas gitu. Ehh aku mau nanya ya, knpa ni tumben aja
aku keluar dinner bareng berdua gini? Habis dapet bonus dari kantor ya
Rich?
Rich : iya aku ngajak kamu kesini karena hari ini istimewa buat kita?
Juliana : Ha,kita?
Rich : iya aku mau jujur sama kamu selama ini aku tak bisa melupakan
istriku, tapi berkat kamu yang selalu support aku aku bisa bangkit dari
keterpurukan ini. Anak-anak juga udah nyaman kan sama kamu,jadi
mau kah kamu menjadi istriku? (Rich yang tadinya duduk,langsung
jongkok sambil memegang tangan Juliana) would you marry me
darling?
Juliana : maaf aku ga bisa Rich.....(belum juga usai ngomong Rich sudah
memutus perkataannya)
Rich : kenapa ga bisa Jul, selama ini kamu juga ga punya suami, ga ada pacar,
sama kan kayak aku? (dengan sedikit melas) dan selama ini pula anak-
anak kita juga udah nyaman kan sama kamu? Lalu kamu begitu
perhatiannya sama anak-anakku karena apa? Karena kasihan sama
aku? Ha jawab?
Rich : Jadi kita nikah? Jadi kita bisa panggil-panggilan sayang dong?
Juliana : sayang?
Rich : iya sayang banget sama kamu.
Juliana : kamu tu ya bisa aja gombalnya